Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MANAJEMEN TERNAK UNGGAS

NUTRISI DAN PEMBERIAN PAKAN


PADA AYAM PETELUR

OLEH

NAMA : SYARIAT WAHYUDDIN


NIM : L1A119183
KELAS : C

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
A.Identifikasi Bahan Pakan Ayam Petelur (Layer)

1. Komposisi Bahan Pakan


Pakan diperlukan oleh unggas untuk pertumbuhan dan perkembangan selama hidupnya.
Kesalahan dalam pemberian pakan, dapat menyebabkan unggas dapat mengalami
penurunan daya tahan dan kekebalan tubuh, sehingga unggas mudah menderita berbagai
macam gangguan penyakit. Unggas yang terganggu kesehatannya, tentu saja tidak akan
memberikan hasil yang optimal. Bahkan lebih jauhnya bisa mengakibatkan kematian.

Pada dasarnya, zat-zat makanan yang mutlak dibutuhkan oleh unggas untuk tumbuh dan
berkembang adalah air, karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.

a. Air
Bagi tubuh ternak air berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh, pelarut pada proses
pencernaan dan metabolisme, media transportasi, pembentukan sel-sel tubuh dan
media pada proses fisiologi.

b. Karbohidrat
Karbohidrat diperlukan sebagai penghasil energi, sehingga unggas dapat melakukan
aktivitas hidup seperti bergerak, bernafas, dan lain sebagainya. Sumber karbohidrat
terdapat dalam bahan pakan biji-bijian seperti jagung, beras, cantel, bulgur dan dedak.

c. Lemak
Lemak diperlukan juga sebagai sumber tenaga untuk pertumbuhan dan produksi,
dalam jumlah yang tidak berlebihan. Lemak banyak terkandung dalam bahan pakan
asal kacang tanah, bungkil kelapa, dedak halus, kedelai dan tepung ikan.

d. Protein
Protein diperlukan oleh unggas untuk pertumbuhan, produksi dan reproduksi. Oleh
karena itu, protein sangat diperlukan dalam pertumbuhan anak ayam. Sumber protein
banyak terdapat pada bahan pakan hewani dan nabati, seperti tepung daging, cacing,
tepung ikan dan lain-lain.

e. Vitamin
Vitamin diperlukan untuk melancarkan berbagai proses yang terjadi dalam tubuh,
serta untuk menambah daya tahan atau kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit.
Walaupun dibutuhkan dalam jumlah sedikit, vitamin harus selalu tersedia dalam
pakan yang diberikan. Sumber pakan yang banyak mengandung vitamin diantaranya
berupa hijauan, jagung kuning dan butir-butiran.
Mineral
Mineral yang diperlukan unggas berguna sebagai zat pembangun tubuh. Contohnya,
zat besi diperlukan dalam proses pembentukan darah, kalsium dan phospor berperan
dalam pembentukan tulang.

2. Jenis Bahan Pakan Ayam Petelur

Bahan pakan merupakan bahan yang digunakan untuk menyusun pakan. Bahan pakan
mengandung zat-zat makanan yang diperlukan ayam petelur (layer).
Berdasarkan jenis bahan pakan, secara umum pakan unggas dapat dikelompokkan
menjadi beberapa jenis, yaitu :
a. Butir-butiran
Butir-butiran merupakan sumber energi utama bagi ternak unggas dan ada 60 bagian
atau lebih dalam ransum. Di Indonesia, bahan pakan butiran yang umum digunakan
adalah padi, jagung, sorghum, beras. Di negara lain banyak digunakan gandum,
barley. Nilai nutrisi bahan pakan butiran banyak ditentukan oleh beberapa hal antara
lain dimana dan dalam kondisi bagaimana butir-butiran tersebut ditanam.
Butiran yang dapat digunakan sebagai sumber energi utama bagi unggas, antara lain :
1) Padi
2) Jagung
3) Sorghum
4) Barley
5) Gandum

b. Bahan sisa pengolahan butir-butiran


Bahan sisa pengolahan butir-butiran sebagian besar sudah tidak dapat digunakan
untuk kebutuhan konsumsi manusia, namun demikian masih mempunyai nilai nutrisi
untuk ternak.
Bahan-bahan ini antara lain :
1) Dedak,
2) Bekatul,
3) Pollard,
4) Wheat Pollard,
5) Wheat Gluten,
6) Corn Gluten

c. Hijauan
Di Indonesia, daun lamtoro atau ipil-ipil, alfafa kadang kala digunakan dalam ransum
ayam. Ditinjau dari kandungan proteinnya, daun lamtoro lebih baik dibandingkan
dengan alfafa berkisar antara 22 -34%. Daun lamtoro juga merupakan sumber beta
caroten yang baik, yang penting pada warna kuning telur. Tetapi karena adanya
adanya kandungan mimosin, sebagai zat anti nutrisi, maka penggunaannya dalam
ransum ayam menjadi terbatas. Untuk anak ayam disarankan tidak lebih dari 5%
sedangkan untuk ayam petelur dapat digunakan sampai 15%.

d. Bahan Pakan Sumber Protein.


Bahan pakan sumber protein terbagi menjadi 2, yaitu :
1). Bahan pan sumber protein nabati dan
2). Bahan pakan sumber protein hewani.

1). Bahan pan sumber protein nabati, antara lain :


a). Bungkil kelapa
b). Kedelai
c). Bungkl kedelai
d). Minyak kedelai
e). Bungkil biji kapas
f). Bungkil kacang
g). Bungkil biji bunga matahari
h). Pea
i). Lupin
j). Chick pea
k). Kacang hijau

2). Bahan pakan sumber protein hewani, antara lain :

a). Tepung Ikan.


Tp. Ikan merupakan bahan pangan manusia, maka penggunaanya untuk
pakan ternak sangat kompetitif. Disamping itu karena rendahnya teknologi
yang dipakai, hanya ikan-ikan yang tidak dapat diproses dan akhirnya
dibuang. Kualitas tepung ikan sangat bervariasi tergantung dari jenis
ikannya. Tepung ikan yang baik merupakan sumber protein yang baik.

b). Tepung Darah


Bahan pakan ini merupakan bahan sisa industri pemotongan hewan. Tepung
darah mengandung protein dalam jumlah tinggi (± 80%), tetapi kandungan
asam aminonya sangat tidak seimbang. Oleh karena itu, disamping
palatabilitasnya rendah, tepung darah hanya dapat dipakai 5% dalam ransum.

c). Tepung Daging dan Tepung Daging Tulang (Meat Born Meal/MBM)
Merupakan hasil sisa industri pemotongan hewan. Kandungan nutrisinya
sangat bervariasi tergantung jenis hewan yang dipotong dan cara
pengolahannya.

d). Tepung Bulu


Dihasilkan sebagai bahan sisa industri Rumah Pemotongan Ayam (RPA).
Karena struktur proteinnya keratin, maka bulu yang belum diproses tidak
dapat dicerna oleh ternak. Dengan proses hidrolisis, keratin dipecah dengan
merusak sistin yang terdapat dalam protein, sehingga protein lebih mudah
larut.

e). Tepung Ayam


Dihasilkan dari ayam-ayam yang tidak dapat konsumsi manusia. Bahan
pakan ini dapat digunakan dalam ransum ayam semua umur, tetapi karena
kandungan Ca dan P tinggi, maka penggunaannya perlu dibatasi.

f). Tepung Jerohan Ayam


Tepung jerohan ayam merupakan sumber protein dan asam amino yang baik
bagi ayam. Juga mengandung energi yang tinggi karena adanya lenak dalam
jerohan.

e. Mineral
Seperti halnya ternak lain, ayam petelur juga membutuhkan mineral. Pada pakan
unggas, umumnya mineral Kalsium (Ca) dan phospor (P) sangat diperhitungkan pada
penyusunan formulasi ransum.
Bahan pakan sumber mineral, dapat diklasifikasikan menjadi bahan pakan sumber Ca,
P serta Ca dan P.

1). Bahan pakan sumber Ca


Sumber Ca bagi ayam yang banyak digunakan adalah calsium carbonat (Ca CO 3)
yang berasal dari kapur, kulit karang atau kerang. Diantara bahan-bahab tersebut
yang biasa digunakan adalah kapur karena mudah didapat dan murah harganya.
Kulit kerang dan kerang mengandung Ca CO3 sebanyak 95 – 99%.

2). Bahan pakan sumber P


Sumber P yang baik dan mempunyai nilai biologis yang tinggi adalah tri, di,
mono calsium phosphat dan tepung tulang.
f. Asam amino sintetis
Asam-asam amino ini biasanya digunakan dalam ransum ayam untuk menutupi
kekurangan akan asam-asam amino tertentu. Secara komersial asam-asam amino
sintetis mudah didapat, tetapi harganya yang mahal, dan biasanya menjadikan faktor
pembatas dalam penggunaannya. Asam amino sintetis yang umum dan banyak
dipakai adalah lysin dan methionin.

3. Jenis Pakan Ayam Petelur


Pakan ayam petelur dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
a. Starter feed yaitu pakan yang diberikan untuk amak ayam umur 6 atau 7 minggu.
b. Grower feed yaitu pakan yang diberikan untuk anak ayam umur > 7 minggu sampai
the point of lay (produksi 5 - 10%). Penggantian dari pakan starter harus secara
bertahap.
c. Layer feed atau pakan layer yaitu pakan yang diberikan dari the point of lay sampai
akhir periode produksi. Penggantian pakan layer dari pakan grower harus secara
bertahap. Pakan layer dapat dibagai atas 3 jenis yaitu :
1) Pakan complete, yaitu pakan yang mengandung zat nutrisi yang lengkap, sehingga
tidak perlu tambahan bahan pakan.
2) Pakan “high energi”, yaitu pakan yang mengandung energi tinggi, diberikan pada
ayam petelur yang sangat rendah “feed intake”, dan pada suhu lingkungan yang
tinggi.
3) Pakan “low calsium”, yaitu pakan yang mengandung zat nutrisi yang cukup tetapi
kandungan calsiumnya rendah, sehingga harus ditambahkan bahan pakan dalam
bentuk oyster shells atau limestone or ground bones.
Berdasarkan bentuk, pakan ayam dapat dibedakan menjadi 5 kelompok yaitu :
a. Grain, jenis pakan terdiri murni biji-bijian, sering diberikan
pada ayam bibit diberikan pada sore hari, dengan tujuan untuk merangsang
perkawinan pada ayam bibit.
b. Meal, jenis pakan yang terdiri biji-bijian dan bungkil
c. Mash, jenis pakan yang terdiri dari meal.
d. Pellet, adalah mash yang dibentuk seperti butiran ukuran 5-
8 mm
e. Crumble / crumbs pellet kecil yang disebut ”broken pellet”

4. Kebutuhan Zat-zat Makanan bagi Unggas


Kebutuhan zat makanan unggas didasarkan pada kebutuhan enegi metabolisme (EM)
dalam kkal/kg dan Protein kasar (PK) dalam %. Kebutuhan tersebut sangat bervariasi
sesuai periode pemeliharaan unggas tersebut. Adapun kebutuhan zat-zat makanan bagi
Ayam Petelur dan unggas dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2.

Tabel 1. Kebutuhan Zat Makanan Untuk Ayam Petelur.

ME/kg Maximum
Jenis Pakan CP Lysine Meth Ca P
Kcal C. Fat C.Fibre

Starter 2800 20.0 6.0 5.0 1.00 0.45 1.0 0.7

Grower 2800 16.0 6.0 6.0 0.80 0.32 1.0 0.6

Layer

Complete 2750 16.5 8.0 8.0 0.70 0.28 3.7 0.8

High energy 2850 17.0 8.0 7.0 0.75 0.30 3.7 0.8

Low calcium 2700 16.0 8.0 8.0 0.70 0.28 2.5 0.8

Sumber: Animal Nutrition Background.(Bouman G. W. 2004)


Tabel 2. Kebutuhan Zat-Zat Makanan Bagi Unggas.

Grower/
Jenis Starter/ mg Developer/ mg Layer/ mg
mg

Ras Broiler 0 - 3/4 4/5 - 8


• Protein Kasar 20 - 22 19 – 20
(%) 3.200 3.200
• Energi / ME
(kkal/kg)

Ras Petelur 0 - 6/8 7/8 - 14 15 - 20 > 20


• Protein Kasar 18 15 12 16 - 17
(%) 2.850 2.850 2.850 2.750
• Energi / ME
(kkal/kg)

Itik 0-4 5 - 12 13-19 >19


• Protein Kasar 20 18 16 19
(%) 2.900 2.900 2.900 2.900
• Energi / ME
(kkal/kg)

Buras 0 - 8/9 9/10 - 17 18 - 20 > 20


• Protein Kasar 17 12 - 13 13 14
(%) 2.600 2.600 2.600 2.400
• Energi / ME
(kkal/kg)

Puyuh 0-3 4-5 >6


• Protein Kasar 24 20 20
(%) 3.000 3.000 3.000
• Energi / ME
(kkal/kg)
Kebutuhan Pakan Ayam Petelur

1. Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Pakan


Konsumsi pakan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
a. Umur
b. Type
c. Kualitas Pakan (ME, PK )
d. Struktur Pakan
e. Temperatur
f. Tersedianya Ruang Tempat Pakan
g. Kesehatan Ayam
h. System Kandang

Ayam petelur/layer membutuhkan pakan untuk :


a. Maintenance tubuh, dan
b. Produksi telur.

Kebutuhan pakan untuk :


a. Maintenance standar = 70 gram/ekor/hari
b. Produksi telur tergantung pada :
 Produksi yaitu Laying percentage
 Berat telur (asumsi 62 gram)
Pakan untuk maintenance tubuh tergantung pada
a. Berat badan atau type dari ayam
 Medium
 Ringan
 Berat
Standart berat badan 2 kg
b. Nilai energy dari pakan
Standard ME = 2750 Kcal
c. Temperature lingkungan,
standard = 20 oC
d. System kandang
 Full litter
 Slatted floor
 Cages

2. Menghitung Konsumsi Pakan


Secara alami ayam mempunyai kecenderungan makan terus menerus hingga kenyang
atau sampai kebutuhan energi terpenuhi. Pemberian pakan untuk ayam petelur (layer),
harus dibatasi. Pembatasan pakan bertujuan agar ayam tidak kegemukan. Apabila ayam
gemuk maka produksi telur akan rendah.
Cara menghitung konsumsi pakan seperti berikut ini:
Correction Konsumsi Pakan
a. Per 50 gram perbedaaan berat badan tinggi atau rendah 2 kg BB, berarti meningkat
atau turun dari standar (x)= ± 1 gr/ekor/hari
b. Per 1 0C temperatur lebih tinggi atau lebih rendah dari 20 0C, berarti meningkat atau
turun dari standar (x)= ± 1,5 gr/ekor/hari
c. Per 50 kkal perbedaaan energi, tinggi atau rendah dari standar berarti meningkat
atau turun dari standar (X)= ± 1 gr/ekor/hari
d. Apabilavayam dikandang dengan sistem cages dikurangi=5 gr/ekor/hari
Asumsi Menghitung Pakan Untuk Produksi
a. Per 1% laying percentage/ekor/hari dibutuhkan pakan= 0,7 gr/ekor/hari.
b. Jika berat telur diketahui, lebih bagus digunakan, per 1 gr dari egg mass maka
dibutuhkan pakan= 1 gr
c. Egg mass = laying % x egg weight.

Efek temperatur terhadap konsumsi pakan.


Dari hasil penelitian setiap variasi 1 0C (temperatur kandang standar 20 0C) maka
menurun dan naik konsumsi ransum = 1,5 gr/ekor/hari

Tabel 3. Kebutuhan Pakan dan Bobot Badan Ayam Petelur Lohman Brown (MF402)
Umur 10-22 minggu
Konsumsi Pakan Rata-rata Bobot Badan (g)
Umur (mg)
(g/ekor/hari) pada akhir minggu
10 60 820
12 64 970
14 68 1.150
16 72 1.300
18 77 1.480
20 82 1.640
22 95 1.740
Sumber: Manual Pemeliharaan

Tabel 4. Jenis pakan - metode pemberian dan jumlah pakan untuk ayam petelur
Metode Jumlah konversi pakan per ekor
Type Umur
No. Jenis pakan pemberian gram/hari life time (kg)
ayam (mgg)
pakan ringan medium berat
1. Starter Feed Starter 0-8 Ad-libitum 0-50 1.5 2 25
Ringan 9 - 20 Ad libitum 50 - 90 6.5
2. Grower Feed Medium 9 - 20 Mostly Ad lib 50 - 100 8
Berat 9 - 20 Resticted 50 - 100 10
3. Layer Feed 110 - 130
(Rendah Ca) (+ shells) 40 - 45
4. Layer Feed 21 - 75
Layer
(Complete) (+ 14 bl) Ad libitum 110 - 130 40 - 45
5. Layer Feed
(Energy tinggi) 90 - 110 24 - 40
DAFTAR PUSTAKA

AAK, 1973. Beternak Ayam. Kanisius, Yogyakarta

Abidin, Z, 2003. Meningkatkan Produktivitas Ayam Ras Petelur. Cetakan ke-1.


Agromedia Pustaka, Jakarta.

Badan perijinan dan penanaman modal daerah BPPMD Provinsi Kalimantan Timur. 2010
Budidaya Ayam Petelur. Kalimantan Timur

Candra S, Utami H S , Hartono B. 2012. Analisis Ekonomi Usaha Ayam Petelur CV.
Santoso Farm di Desa Kerjen Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar. Malang:
Universitas Brawijaya Press
Prawirokusumo, S. 1994. Ilmu Gizi Komperatif. BPFE. Yogyakarta.

Sudarmono, A. 2007. Pemeliharaan Ayam Ras Petelur. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.


Halaman 21-28

Suprijatna, Edjeng. Dkk. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Jakarta : Penebar Swadaya.
Halaman 136-151

Wiharto, 1986. Petunjuk Beternak Ayam. Cetakan ke-2. Lembaga Penerbitan Universitas
Brawijaya, Malang

Anda mungkin juga menyukai