Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

BAHAN PAKAN SUMBER ENERGI DAN KEBUTUHAN


NUTRISI TERNAK

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 9

ANDIK IRAWAN DANU B1D021068


AZMI AZIS B1D022071
CU MAULANA BAHTIAR B1D022078
FARIZ RAMDAN B1D022092
ARYA PRANATA B1D022068

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2023
PEMBAHASAN

A. Syarat Bahan Pakan Sumber Protein


Usaha peternakan di Indonesia saat ini sedang mengalami kemajuan,
namun tidak diimbangi dengan ketersediaan lahan, sehingga berpengaruh
terhadap kontinuitas pakan. Sisa hasil pertanian memiliki potensi yang besar
untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak ruminansia (Prasetyawan dkk.,
2012). Namun untuk memanfaatkan sisa hasil pertanian sebagai bahan
pakan lokal haruslah memenuhi 3 aspek, yaitu aspek kuantitas, kualitas dan
kontinuitas. Kulit ubi jalar merupakan bagian dari hasil sisa pertanian yang
ketersediaannya melimpah dan memiliki potensi sebagai bahan baku pakan.
Nurlaili dkk., (2013) menyatakan bahwa limbah kulit ubi jalar mengandung
nutrisi antara lain bahan kering 17,45%, protein 8,11%, serat kasar 15,20%,
lemak kasar 1,29%, kalsium 0,63% dan fosfor 0,22%. Namun Sandi dkk,
(2013) menyatakan bahwa kulit ubi jalar mengandung lignin 7,2%, selulosa
13,8% dan selulosa 11% serta HCN 109 ppm. Hal itu memungkinkan kulit
ubi jalar memiliki kecernaan yang rendah serta dapat meracuni ternak.
Kadar HCN yang mampu ditolerir ternaktidak boleh lebih dari 50 ppm.
Teknik pengolahan seperti amoniasi dan fermentasi dapat meningkatkan
kadar protein, kecernaan serta dapat menurunkan kadar HCN pada kulit ubi
jalar (Hanifah dkk, 2010).
Tabel 1. Analisis Proksimat Bahan Pakan Sumber Energi.

B. Jenis Bahan Pakan


Adapun sumber pakan yang menghasilkan sumber energi yaitu Ubi
jalar. Ubi jalar, dengan keberagaman nutrisi yang dimilikinya, muncul
sebagai pilihan yang menjanjikan dalam pemenuhan kebutuhan energi
melalui pakan. Kandungan pati yang tinggi dalam ubi jalar menjadikannya
sumber karbohidrat kompleks yang efisien dalam memproduksi energi.
Selain itu, keberlimpahan serat, vitamin, dan mineral dalam ubi jalar tidak
hanya mendukung kebutuhan energi, tetapi juga memberikan aspek nutrisi
yang holistik. Dalam konteks pakan, ubi jalar memainkan peran penting
dalam mencapai keseimbangan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan
dan kesehatan optimal, dibawah ini adalah analisis kandungan kimiawi dari
bagian-bagian tanaman ubi jalar.
Tabel 2. Komposisi Kimia bagian-bagian tanaman Ubi jalar

C. Jumlah Energi Yang Dihasilkan Oleh Ubi Jalar Dalam Pakan Ternak
Pakan dapat dikatakan berkualitas baik jika mampu memberikan
seluruh kebutuhan nutrisi secara tepat baik jenis, jumlah, serta imbangan
nutrisi tersebut bagi ternak. Pemberian pakan yang berkualitas baik akan
mengakibatkan proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh ternak akan
berlangsung secara sempurna sehingga ternak akan memberikan hasil akhir
berupa daging sesuai dengan harapan (Anonymous, 1998). Ubi jalar dilihat
dari segi ekonomis mempunyai potensi yang cukup tinggi, antara lain
sebagai bahan pangan yang efisien pada masa mendatang, dan harganya
sangat murah. Selain itu dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak dan
bahan baku berbagai industri.
Ubi jalar adalah sumber pakan ternak yang bernutrisi tinggi. Kaya
akan karbohidrat kompleks, serat, dan beberapa vitamin serta mineral, ubi
jalar dapat digunakan sebagai pakan untuk berbagai jenis ternak, termasuk
sapi, kambing, domba, dan babi. Kandungan energi yang baik, bersama
dengan nutrisi lainnya, membuatnya menjadi opsi yang populer dalam
ransum ternak, membantu mendukung pertumbuhan dan
kesehatan hewan ternak.
Penting untuk memahami bahwa nilai energi dari pakan, termasuk ubi
jalar, sering diukur dalam satuan seperti kilokalori (kkal) atau megajoule
(Mj) per kilogram pakan. Analisis nutrisi yang lebih spesifik dan
laboratorium pakan dapat memberikan perkiraan lebih tepat tentang nilai
energi yang dapat diperoleh dari konsumsi ubi jalar dalam pakan ternak.
Misalkan dalam sebuah peternakan terdapat limbah pertanian ubi jalar
berupa kulit, daun, atau tangkai sebanyak 5 kg untuk diberikan kepada 100
ekor ternak. Menurut data nilai gizi pangan, 100 gram ubi jalar mengandung
86 kalori. Sehingga dapat diperhitungkan:

Etotal = Kalori/100 gram X berat total pakan (g)


86
Etotal = 100 × 5000 𝑔 = 430.000 cal = 430 kkal/ekor

D. Kekurangan dan Kelebihan Ubi Jalar Sebagai Bahan Pakan Sumber Energi

Dalam mempertimbangkan peran ubi jalar sebagai pakan sumber


energi untuk ternak, perlu diperhatikan kekurangan dan kelebihannya. Ubi
jalar, meskipun kaya akan karbohidrat dan nutrisi, memiliki beberapa aspek
yang perlu diperhatikan dalam penyusunan ransum ternak.

a. Kekurangan Ubi Jalar


1. Kandungan Protein Rendah, Ubi jalar cenderung memiliki
kadar protein yang rendah, yang bisa memerlukan
tambahan sumber protein dalam ransum ternak.

2. Keterbatasan Asam Amino, Kandungan asam amino pada


ubi jalar mungkin tidak lengkap, sehingga perlu
dipertimbangkan kebutuhan protein spesifik ternak.

3. Kandungan Fosfor Terbatas, Beberapa varietas ubi jalar


dapat memiliki kadar fosfor yang rendah, memerlukan
penambahan suplemen fosfor.

b. Kelebihan Ubi Jalar


1. Sumber Karbohidrat dan Energi, Ubi jalar mengandung
karbohidrat kompleks yang tinggi, menyediakan sumber
energi yang baik untuk kebutuhan metabolisme ternak.

2. Kaya Serat, Kandungan serat dalam ubi jalar dapat


memberikan dukungan bagi kesehatan pencernaan ternak.

3. Vitamin dan Mineral, Ubi jalar mengandung vitamin dan


mineral penting seperti vitamin A dan potassium, yang
mendukung pertumbuhan dan kesehatan ternak.
KESIMPULAN
Bahan pakan adalah setiap bahan yang dapat dimakan, disukai, dapat
dicerna sebagian atau seluruhnya, dapat diabsorpsi dan bermanfaat bagi
ternak. Oleh karena itu agar dapat disebut sebagai bahan pakan maka harus
memenuhi semua persyaratan tersebut, sedang yang dimaksud dengan
pakan adalah bahan yang dapat dimakan, dicerna dan diserap baik secara
keseluruhan atau sebagian dan tidak menimbulkan keracunan atau tidak
mengganggu kesehatan ternak yang mengkonsumsinya.
Ubi jalar adalah pakan ternak yang kaya nutrisi, terutama
karbohidrat kompleks, serat, vitamin, dan mineral. Penggunaannya meliputi
sapi, kambing, domba, dan babi untuk mendukung pertumbuhan dan
kesehatan hewan. Kandungan energi yang baik, terutama dari pati dalam ubi
jalar, memberikan sumber energi penting dalam bentuk glukosa setelah
dicerna oleh ternak. Namun, jumlah energi yang dihasilkan dari ubi jalar
dalam pakan ternak bervariasi tergantung pada nutrisi ubi jalar, jumlah yang
dikonsumsi oleh ternak, dan efisiensi metabolisme ternak.
DAFTAR PUSTAKA
Handayani, L. (2020, September). Pemanfaatan Limbah Ubi Kayu Sebagai Pakan
Ternak Bergizi. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL PENGABDIAN
(Vol. 3, No. 1, pp. 185-192).
MAHFUDZ, L. D., & KISMIATI, S. (2016). Pengaruh Penggunaan Tepung Daun
Ubi Jalar (Ipomea batatas) Terfermentasi oleh Aspergillus niger dalam Ransum
terhadap Kualitas Daging Ayam Kampung Super (Doctoral dissertation, Fakultas
Peternakan & Pertanian Undip).
Sirait, J., & Simanihuruk, K. (2010). Potensi dan pemanfaatan daun ubi jalar dan
daun ubijalar sebagai sumber pakan ternak ruminansia kecil. Wartazoa
. 20 (2), 75-84.
Subekti, E. (2009). Daya tahan pakan ternak Indonesia. Mediagro , 5 (2).
Supartini, N., & Sumarno, S. (2010). Tepung ubi jalar sebagai sumber energi
pakan dalam upaya peningkatan kualitas karkas ayam pedaging. Buana Sains,
2010, 10.2: 115-120.

Anda mungkin juga menyukai