Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ILMU TERNAK PERAH

“Peraturan Bangunan Peternakan Dan Tata Letak Kandang”

Disusun Oleh

Nama : Fuad Fredyawan


NIM : 202410022
Semester :4

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat da
n hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Makalah Ilmu Ternak Perah,
dengan judul : “Peraturan Bangunan Peternakan Dan Tata Letak Kandang”. Makalah in
i kami susun sebagai bagian dari tugas Mata Kuliah Ilmu Ternak Perah Program Studi Petern
akan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo. Kami dalam kesempatan ini
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Jeki M W Wibawanti, S.Pt, M.Eng, M.P selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Te
rnak Perah.
2. Teman – teman yang telah bekerja sama selama pengerjaan tugas ini dilakukan.
3. Orang tua dan teman-teman mahasiswa yang selalu memberi dukungan, sehingga pen
ulis dapat menyelesaikan Tugas Makalah ini.
Kami menyadari bahwa Tugas Makalah ini, masih jauh dari sempurna, maka kami m
ohon kritik dan saran yang membangun agar menjadi bahan perbaikan makalah ini. Besar har
apan kami, bahwa laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada u
mumnya.

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB 1.........................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................4
1.4 Manfaat........................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
2.1 Peraturan Bangunan Pada Sapi Perah..........................................................................5
2.2 Bentuk Dan Tata Letak Kandang Sapi Perah..............................................................8
KESIMPULAN........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kandang adalah bangunan sebagai tempat tinggalnya ternak yang bertujuan untuk
melindungi dari berbagai gangguan. Disamping melindungi dari gangguan, yang datang
dari luar dan tentu saja merugikan seperti : hujan, angin, terik matahari, binatang buas da
n lain-lain, kandang juga dibutuhkan untuk memudahkan peternak dalam melakukan pen
gelolaan ternaknya.
Kandang sapi perah sebaiknya dirancang agar efektif untuk memenuhi persyaratan
kesehatan dan kenyamanan ternak, enak dan nyaman untuk pekerja, efisien untuk tenaga
dan alat-alat, pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan peraturan kesehatan.
Sebagai seorang tenaga ahli dalam bidang peternakan dibutuhkan pengetahuan
tentang perkandangan seperti penjelasan diatas. Oleh karena itu dibuatlah makalah ini
sebagai salah satu sumber pengetahuan untuk mahasiswa peternakan.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana peraturan bangunan pada sapi perah ?
b. Bagaimana tata letak kandang sapi perah ?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui peraturan bangunan pada sapi perah
b. Mengetahui tataletak kendang sapi perah
1.4 Manfaat
a. Bagi pembaca, bermanfaat dalam menambah informasi atau wawasan mengenai
peraturan bangunan peternakan dan tata letak kandang sapi perah
b. Bagi penulis, bermanfaat dalam menambah referensi mengenai peraturan bangunan
peternakan dan tata letak kandang sapi perah

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Peraturan Bangunan Pada Sapi Perah
Kandang merupakan bagian dari sistem pemeliharaan sapi perah. Sistem
perkandangan di Indonesia belum begitu banyak mendapat perhatian. Bentuk dan ukuran
kandang masih beraneka ragam. Persyaratan pembuatan kandang masih belum terpenuhi.
Disisi lain, pemerintah telah mengeluarkan ketentuan tentang pembuatan kandang.
Peraturan ini mengatur syarat pembuatan kandang dengan memperhatikan perasaan,
ketentraman dan kemampuan masyarakat. Perbedaan konstruksi dan letak kandang
disebabkan oleh peraturan setempat.
 
Undang-Undang Dan Keputusan
Usaha peternakan sapi perah telah diatur oleh Undang-undang dan surat keputusan
Direktur Jenderal Peternakan. Sebagian isi dari Undang-undang dan surat keputusan
tersebut dituliskan seperti berikut ini.

2.1.1 Undang-undang No. 6 Tahun 1967 


mengatur tentang ketentuan-ketentuan pokok peternakan dan kesehatan hewan.
a. Pasal 4 menyatakan bahwa perusahaan peternakan wajib menyediakan tanah,
air, dan pakan ternak.
b. Pasal 12 menyatakan perlunya terdapat penertiban dan keseimbangan tanah
untuk ternak.
c. Pasal 14 menyatakan perlu adanya pewilayahan ternak.

2.1.2 SK Dirjenak No. 776/kpts/DJP/ Deptan/1982.


Surat keputusan ini mengatur syarat-syarat teknis perusahaan peternakan
sapi perah. Ketentuan yang berkaitan dengan kandang terlihat sebagai berikut.
a. Bab I. Lokasi
a.a Pasal 1, tentang tiga ketentuan tentang lokasi perusahaan peternakan sapi
perah.
 Lokasi peternakan sapi perah tidak bertentangan dengan ketertiban dan
kepentingan umum setempat.
 Lokasi peternakan sapi perah tidak terletak di pusat kota dan
pemukiman penduduk dengan jarak sekurang-kurangnya 250 m dari
pemukiman penduduk.

5
 Letak atau ketinggian lokasi terhadap wilayah sekitarnya harus
memper-hatikan lingkungan atau topografi sedemikian rupa sehingga
kotoran dan sisa-sisa perusahaan tidak mencemari wilayah disekitar
perusahaan.
a.b Pasal 2, tentang jarak perusahaan sapi perah, pembinaan dan
pengendalian kesehatan.
 Perusahaan sapi perah tidak boleh berjarak kurang dari 250 m dengan
perusahaan sapi perah lain atau sekurang-kurangnya berjarak 50 m
apabila merupakan satu kelompok usaha atau koperasi.
 Pembinaan dan pengendalian kesehatan ternak dilakukan secara
bersama.

a.c Pasal 3, tentang batas lokasi.


Perusahaan sapi perah harus diberi pagar keliling yang rapat
sekurang-kurangnya setinggi 1,75 m di atas tanah dan pagar dan pagar
tersebut sekurang-kurangnya 5 m dari kandang terluar.
b. Bab II, Macam, Syarat, dan Tataletak Bangunan
b.a Pasal 4, tentang macam bangunan yang harus ada di peternakan sapi
perah. Perusahaan petenakan sapi perah wajib memiliki beberapa
bangunan yang sesuai dengan kegiatan usahanya, yakni:
 Perusahaan harus memiliki bangunan kandang untuk anak, induk,
beranak, isolasi, karantina dan kandang pengobatan.
 Perusahaan harus mempunyai gudang pakan dan peralatan.
 Perusahaan harus membangun kamar susu dan laboratorium kecil.
 Perusahaan harus menyediakan instalasi air bersih.
b.b Pasal 5, tentang persyaratan kandang.
Perusahaan harus membangun kandang dengan memperhatikan dan
memenuhi persyaratan, sebagai berikut:
 Kandang memenuhi daya tampung, antara lain luas lantai yang tidak
termasuk jalur jalan dan selokan kandang sekurang-kurangnya 2 x 1,5
m persegi tiap ekor dewasa.

6
 Ventilasi dan pertukaran udara didalam kandang harus terjamin. Udara
segar dapat masuk leluasa ke dalam kandang dan sebaliknya udara
kotor harus dapat keluar dari kandang.
 Bangunan kandang mengikuti persyaratan teknis, ekonomis dan
permanen atau semipermanen. Lantai kandang terbuat dari beton atau
kayu yang tidak licin. Lantai miring ke arah saluran pembuangan yang
mudah dibersihkan.
b.c Pasal 6, tentang tataletak letak kandang.
Penataan letak bangunan kandang dan bangunan bukan kandang di
dalam lokasi perusahaan peternakan sapi perah harus memperhatikan
persyaratan atau pedoman sebagai berikut:
 Jarak antara dua bangunan kandang sekurang-kurangnya 6 m dihitung
masing-masing dari tepi atap kandang.
 Bangunan kandang induk harus terpisah dari sapi anak.
 Perusahaan harus menyediakan kandang untuk beranak yang terpisah
dari kandang lainnya atau dibatasi dinding tembok.
 Kandang isolasi terpisah 25 m atau minimal 10 m dan dibatasi dinding
2 m serta tidak boleh berhubungan langsung.
c. Bab III, Kebersihan dan Peralatan
Peralatan kandang harus dapat memenuhi keperluan untuk penempatan
sapi pada tempatnya, pembersihan kandang dan pembersihan tempat makan
dan minuman ternak.
Penataan kandang harus memperhatikan aliran air, udara dan penghantar
lainnya sehingga dapat dijamin tidak terjadi pencemaran dari kandang isolasi
dan ternak.
Kandang dan bangunan lain seperti gudang pakan, gudang peralatan,
kantor dan bangunan lain harus terpisah sekurang-kurangnya 15 m atau
dibatasi dinding 2 m dan tidak boleh berhubungan langsung serta diatur agar
lalu lintas orang, kendaraaan dan lain-lain tidak mencemari kandang secara
langsung.

7
2.2 Bentuk Dan Tata Letak Kandang Sapi Perah
Kandang sapi perah memiliki banyak bentuk dan jenisnya, hal itu banyak
didasarkan pada fungsi/kegunaan kendang tersebut. Berikut ini terdapat berbagai
bentuk kendang sapi perah.
2.2.1 Macam-Macam Kandang Sapi Perah
(1)Berdasarkan konstruksinya
a. Kandang Tunggal atau Kandang Induk

Kandang sapi perah induk dewasa dan sapi dara yang telah berumur le
bih dari satu tahun dan mempunyai bentuk dan ukuran yang sama dengan in
duk memerlukan kandang dengan ukuran panjang 1,6 m dan lebar 1,35 m
(Siregar, 1995).
 Yaitu kandang yang terdiri dari satu baris kandang.
 Didalam kadang ini dipelihara beberapa ekor sapi dengan kepala mengha
dap arah yang sama.
 Masing-masing sapi dipisahkan oleh sekat atau dinding yang rendah.
 Ukuran sesuai kebutuhan, disarankan ternak yang ada didalamnya dapat
merasa nyaman, bebas bergerak dan cukup untuk keluar – masuknya pet
ernak dalam beraktivitas (membersihkan kandang, memberi pakan dan
melaksanakan pemerahan).
b. Kandang Ganda (Box Stall)

8
Box stall berbentuk panggung rendah yang terbuat dari kayu agar lebih
hangat karena kehangatan diperlukan bagi kesehatan sapi, box stall dibuat d
engan ukuran panjang 150 cm, lebar 100 cm, dan tinggi 125 - 150 cm (Syar
ief dan Sumoprastowo, 1990).
 Kandang yang terdiri dari dua baris kandang.
 Didalam kandang ini sapi-sapi dipelihara dengan arah berlawanan.
 Masing – masing sapi menghadap keluar atau kedalam.
 Antara kedua sapi yang berlawanan tersebut diberi jarak sekitar 2 m, unt
uk jalan keluar masuknya ternak atau jalan untuk memberi pakan ternak,
dan memudahkan dalam membersihkan kandang.
 Ukuran disesuaikan dengan kebutuhan, sapi merasa aman dan peternak d
apat leluasa keluar masuk untuk melakukan aktivitas.
(2)Jenis Kandang menurut Ambo Ako (2012).
a) Kandang sapi dewasa (sapi laktasi)

Ukuran kandang 1,75 x 1,2 m, masing-masing dilengkapi tempat maka


n dan tempat air minum dengan ukuran masing-masing 80 x 50 cm dan 50 x
40 cm. Kandang sapi dewasa dapat juga dipakai untuk sapi dara.
b) Kandang pedet

9
Kandang pedet ada 2 macam yaitu individual dan kelompok. Untuk ka
ndang individual sekat kandang sebaiknya tidak terbuat dari tembok supaya
sirkulasi udara lancar, tinggi sekat + 1 m. Ukuran kandang untuk 0 – 4 ming
gu 0,75 x 1,5 m dan untuk 4 – 8 minggu 1 x 1,8 m. Pada kandang kelompok
adalah untuk anak sapi yang telah berumur 4 – 8 minggu dengan ukuran 1
m2/ekor dan pada umur 8 – 12 minggu 1,5 m2/ekor dengan dinding setingg
i 1 m. Dalam satu kelompok sebaiknya tidak dari 4 ekor. Tiap individu haru
s dilengkapi tempat makan dan tempat air minum.
c) Kandang Pejantan
Sapi pejantan pada umumnya dikandangkan secara khusus. Ukuran leb
ih besar dari pada kandang induk dan konstruksinya lebih kuat. Bentuk yan
g paling baik untuk kandang pejantan adalah kandang yang berhalaman ata
u Loose Box. Lebar dan panjang untuk kandang pejantan minimal 3 x 4 m d
engan ukuran halaman 4 x 6 m. Tinggi atap hendaknya tidak dijangkau sapi
yaitu 2,5 m, tinggi dinding kandang dan pagar halaman 180 cm atau paling
rendah 160 cm. Lebar pintu 150 cm dilengkapi dengan beberapa kayu peng
halang. Pagar halaman terbuat dari tembok setinggi 1 m, di atasnya dipasan
g besi pipa dengan diameter 7 cm, disusun dengan jarak 20 cm. Lantai kand
ang dibuat miring ke arah pintu, perbedaan tinggi paling tidak 5 cm. Lantai
halaman lebih baik dari beton. Perlengkapan lain yang diperlukan sama sep
erti pada kandang yang lain. Pemberian ransum harus dilakukan dari luar ka
ndang/dinding demi untuk keamanan.
d) Kandang Kawin
Tempat kawin dibuat pada pada bagian yang berhubungan dengan pag
ar halaman kandang pejantan yang diatur dengan pintu-pintu agar perkawin
an dapat berlangsung dengan mudah dan cepat. Ukuran kandang kawin; pan
jang 110 cm, lebar bagian depan 55 cm, lebar bagian belakang 75 cm, tingg
i bagian depan 140 cm dan tinggi bagian belakang 35 cm. Bahan kandang k
awin sebaiknya digunakan balok berukuran 20 x 20 cm. Tiang balok ditana
m ke dalam tanah sedalam 50 – 60 cm dan dibeton supaya kokoh.
e) Kandang Isolasi / Kandang Darurat
Kandang ini dibangun sebagai tempat pengobatan sapi yang sakit. Pada
tempat ini sapi yang sakit dapat diobati dengan mudah dan sapi tidak sukar
ditangani. Ukuran kandang yaitu; panjang 150 cm, lebar 55 cm dan tinggi 1
10
50 cm. Letaknya terpisah dengan kandang sapi yang sehat dengan tujuan pe
nyakit tidak mudah menular.
f) Kandang Melahirkan
Ukurannya 6 x 6 m, perlengkapannya sama dengan kandang sapi dewa
sa. Lantainya miring ke arah pintu tiap 1 m turun 1 cm dan dibuat kasar. Se
baiknya kandang melahirkan ini tidak dekat dengan kandang pedet. Selokan
pembuangan terpisah dari selokan kandang dewasa. Sudut-sudut dinding di
buat melengkung agar mudah dibersihkan.

2.2.2 Layout Kandang Sapi Perah


Tata letak kandang yang dibuat juga akan mempengaruhi keberhasilan didala
m usaha peternakan. Tata letak kandang ternak untuk induk, untuk pejantan, untuk
dara, dan anak sebaiknya letaknya agak berjauhan. Hal ini bertujuan untuk menghi
ndari kegaduan ternak. Misalnya: kandang ternak sapi perah yang letak berdekatan
antara kandang induk dan kandang anak akan dapat mempengaruhi produksi air sus
u induknya. Karena induk yang dipisah dengan anaknya, dia akan selalu mencari-c
ari anaknya. Disamping itu untuk menghindari terjadinya penyebaran bibit penyaki
t yang menular. Letak kandang karantina, sebaiknya jauh dari kandangkandang uta
ma yang dipergunakan untuk proses pemeliharaan (siregar,1990)

Kandang sapi ini berukuran panjang 24 m dan lebar 10 m , dengan 3 buah beja
na terbuat dari pasangan batu bata, masing – masing 2 buah tempat pakan di pinggi
r, dan tempat minum disamping.
2. Gambar denah kandang sapi Lantai terbuat dari cor beton bertulang untuk me
mpermudah pembersihan kotoran sapi, ukuran kandang sepanjang 24 m dan le
bar 10 m dan dipisahkan oleh bejana air minum. potongan A , B dan C dapat d

11
ilihat pada detail gambar selanjutnya atau untuk lebih jelasnya dapat di downlo
ad dalam bentuk autocad.
3. Gambar pintu kandang sapi Tiang terbuat dari pipa setebal 80 mm, diberi peng
uat besi sling untuk perkuatan
4. karena lebar pintu hampir 5 m , konstruksi pagar mendatar dapat menggunak
an pipa diameter 50 mm.
5. Gambar Tempat makan dan minum kandang sapi Tempat makan sapi bisa dibu
at dari pasangan batu bata dengan finishing plester aci tapi tidak perlu di cat.
6. Gambar tempat minum kandang sapi
7. Tempat minum sapi dibuat pendek pada salah satu sisi bagian dalam , hal ini di
maksudkan untuk mempermudah sapi dalam memperoleh makananya.
8. Potongan interior kandang sapi gambar kandang sapi jika dilihat pada bagian d
alam, ada dua sapi
Spesifikasi Konstruksi Kandang
 Lantai terbuat dari beton dengan tulangan besi wire mash m6
 Dinding terbuat dari pipa diameter 50 mm, dan tiang
 Tempat minum dan makan terbuat dari pasangan batu bata
 Kandang sapi berkapasitas 14 sapi per unit kandang.

12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Dari Undang-undang RI bahwa pendirian perusahaan peternakan sudah di atur dalam U
ndang-Undang No. 6 Tahun 1967 
2. Usaha peternakan sapi perah telah diatur juga oleh surat keputusan Direktur Jenderal
Peternakan No. 776/kpts/DJP/ Deptan/1982.
Kandang sapi perah memiliki banyak bentuk dan jenisnya, hal itu banyak didasarkan
pada fungsi/kegunaan kandang tersebut.
1. Berdasarkan konstruksinya, Macam-macam Kandang Sapi Perah terdiri dari Kandang In
duk dan Kandang Ganda, sedangkan menurut Ambo Ako 2012 macammacam kandang te
rdiri dari Kandang Laktasi, Kandang Pedet, Kandang Pejantan, Kandang Kawin, Kandan
g Isolasi dan Kandang Melahirkan.
2. Tata letak kandang ternak untuk induk, untuk pejantan, untuk dara, dan anak sebaiknya l
etaknya agak berjauhan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kegaduan ternak. Misalnya
kandang ternak sapi perah yang letak berdekatan antara kandang induk dan kandang ana
k akan dapat mempengaruhi produksi air susu induknya.

13
DAFTAR PUSTAKA
Ambo Ako. 2012. Ilmu Ternak Perah Daerah Tropis. IPB Press. Bogor Prita. 2007.
Kandang Sapi Perah. Departemen Pertanian. BPTP Yogyakarta
Siregar, Soribasya, M.S. 1990. Sapi Perah. Penebar Swadaya, Jakarta Sudarmono. 1
993. Kandang Ternak Perah. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Frey, J.K.R., Frahm, J.V. Whitemen J.E., Tamer & D.F. Stephen. 1972. Evaluation o
f Cow Type Classification Score and Its Relationship to Cow Productivity. J. of An. Sci., 31 :
171 (Abstr).
Triyanton. 2009. Manajemen Pemeliharaan Pedet Sapi Perah Di Peternakan Sapi P
erah CV. Mawar Mekar Farm Kabupaten Karanganyar. Fakultas Pertanian. Universitas Seb
elas Maret. Surakarta. Jawa Tengah

14

Anda mungkin juga menyukai