“Manajemen Kandang”
Disusun Oleh :
Kelas E
Kelompok 4
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
Laporan ini disusun untuk dapat dijadikan suatu acuan dan bahan
Perah. Penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari berbagai
pihak. Atas selesainya makalah ini kami mengucapkan banyak terima kasih atas
kekurangan.Untuk itu, kami berharap akan adanya kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masayang akan datang, mengingat tidak ada yang
sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga makalah ini dapat dipahami
Penyusun
DAFTAR ISI
Bab Halaman
KATA PENGANTAR ................ Error! Bookmark not defined.
I PENDAHLUAN……………………………………………........ 1
1. Latar Belakang……………………………………………… 1
II PEMBAHASAN ............................................................................. 1
1. Kandang Sapi Perah Tradisional .............................................. 3
2. Model Kandang Sapi perah Tradisional ................................... 5
3. Model Perkandangan Yang cocok Di Indonesia ...................... 6
III KESIMPULAN............................................................................... 9
1. Kesimpulan................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 10
I
PENDAHULUAN
yang datang dari luar dan tentu saja merugikan seperti hujan, angin, terik
kandang yang kurang praktis dalam mengatur alur sistematika bangunan dan
fasilitas yang lain dapat berakibat pada penambahan tenaga atau waktu kerja
yang berdampak pada penambahan beban biaya yang tidak perlu sehingga akan
kenyamanan. Hal ini bertujuan agar ternak tersebut dapat mencapai produksi
yang optimal. Indonesia adalah negara tropis sehingga kandang sapi perah
matahari dan curah air hujan yang lebat sehingga diperlukan atap dan dinding
pelindung yang memadai serta aman dari tiupan angin kencang. Letak kandang
peru diatur atau diberi perlindung angin. Kandang sendiri memiliki model atau
macam yang berbeda-beda. Maka dari itu dalam makalah ini akan membahas
PEMBAHASAN
dengan rataan populasi 1-10 ekor dan perlengkapan kandang yang kurang
memadai dan bentuknya bias berbentuk tunggal atau ganda. Pada kandang
tradisional bangunan kandang sangat sederhana seperti pada atap terbuat dari
dan tempat minumnya ada yang sudah berbentuk bak pakan dan bak minum ada
juga yang masih menyatu dengan lantai kandang maupun menggunakan ember
satu baris atau satu jajaran sedangkan tipe kandang ganda yaitu penempatan sapi
dilakukan dua baris dengan tipe head to head atau tail to tail. Pada kandang
tradisional bangunan kandang sederhana, atap dari rumbia, genteng, dan lantai
dari tanah sedangkan peralatannya berupa tempat makan dan minum dari ember
plastik. Hijauan disebarkan ke lantai bercampur dengan kotoran atau limbah lain.
Sapi perah umumnya jarang diajak keluar kandang dan sebagian besar
kandang cukup nyaman dan aman bagi hewan ternak Anda. Kandang yang
nyaman akan berpengaruh pada produktivitas sapi secara optimal. Jenis kandang
yang banyak dipakai oleh para peternak menurut Blakely dan Bade (1998), adalah
kandang yang saling berhadapan atau membelakangi. Model kandang sapi perah
tradisional banyak dijumpai pada peternakan sapi perah individu dengan populasi
3. Bentuk kandang sapi tunggal (kandang satu baris yang hanya bisa
ditempati seekor ternak saja) atau kandang ganda (kandang dua baris,
kawanan ternak yang semakin besar juga mekanisasi dan otomatisasi dalam cara
pemberiannya. Pemerahan bisa berlangsung lebih praktis dan cepat jika sapi
proses pemerahan, salah satu upaya untuk membuat susu menjadi steril dan dapat
diperoleh produksi susu yang tetap yaitu dengan membersihkan lantai kandang
perah, mudah dibersihkan, dan memberi kemudahan bagi pekerja kandang dalam
melakukan pekerjaannya. Lokasi kandang harus dekat dengan sumber air, mudah
penduduk. Lokasi usaha peternakan diusahakan bukan areal yang masuk dalam
daerah perluasan kota dan juga merupakan daerah yang nyaman dan layak untuk
buah bejana yang terbuat dari pasangan bau bata, masing – masing 2 buah tempat
pakan di pinggir, dan tempat minum disamping. Lantai dibuat dari cor beton yang
dari pipa setebal ukuran 80 mm, yang diberi penguat besi sling untuk perkuatan
karena lebar pintu hampir 5 m, kontruksi pagar mendatar dapat diameter 50 mm.
tropis memiliki model kandang yang lebih sederhana bila dibandingkan dengan
negara subtropis yang lebih dingin, namun di negara tropis tetap dibutuhkan
kandang untuk tetap melindungi ternak di malam hari, dan menjaga ternak dari
panas terik matahari juga hujan lebat yang juga dapat membantu dalam proses
pemeliharaan. Hal tersebut sesuai dengan fungsi kandang yaitu untuk melindungi
ternak dari hujan dan sengatan sinar matahari yang dapat mempengaruhi
kebasahan, kelembaban kandang dan ketebalan kuliat dari ternak itu sendiri
(Sudarmono, 1993).
Kandang sapi perah dapat dibangun dalam skala kecil di daerah tropis
persediaan pakan ternak untuk mencukupi produksi susu dan pokok hidup sapi.
Suhu udara di Indonesi pada umunya tinggi yaitu antara 24 - 34ºC dan
kelembaban udara juga tinggi yaitu antara 60 – 90%. Hal tersebut dapat
menyebabkan proses pengupan dari tubuh sapi menjadi terhambat dan membuat
sapi mengalami cekaman panas. Tingginya suhu dan kelembaban tersebut dapat
diakibatkan oleh radiasi matahari yang tinggi, produksi panas hewan yang berupa
panas laten dan panas sensible, tinggi luas, bahan atap dan bukaan ventilasi.
agar kandang tidak dalam kondisi yang panas dan membuat sapi mengalami
cekaman panas dibandingan dengan penggunaan atap yang terbuat dari bahan
seng. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Williamson dan Payne (1983) yang
menyatakan bahwa keuntungan dari penggunaan atap rumbai dan genting adalah
kandang menjadi tidak terlalu panas pada siang hari dan tidak terlalu dingin pada
malam hari, tetapi penggunaan atap dari seng yang dicat putih pada bagian
luarnya dan hitam pada bagian dalamnya dapat membuat kandang tidak terlalu
panas.
bangunan dan angin luas. Luas bukaan ventilasi sangat mempengaruhi pola aliran
dan distribusi udara dalam kandang yang dapat menentukan besarnya distribusi
suhu dan kelembaban udara dalam kandang. Tipe kandang yang digunakan di
Indonesia, yaitu :
Kelebihan dari kandang terbuka yaitu biaya pembangunan yang murah, biaya
operasional murah dan tidak adanya ketergantungan dengan listrik karena apabila
lingkungan.
sehat bagi ternak (sistem ventilasi yang baik yaitu udara yang menghadirkan
membuat ternak lebih nyaman, karena terciptanya iklim yang kondusif bagi ternak
dengan cara mengeluarkan panas dari kandang yag dihasilkan dari tumbuh ternak
dan lingkungan luar juga menurunkan udara yang masuk serta mengatur
kelembaban yang sesuai juga dapat meminimumkan tingkat stress pada ternak.
melindungi ternak dari penyakit dan ternak tidak terpengaruh dengan lingkungan
dengan listrik karena apabila listrik mati maka sistem akan terganggu.
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
kesimpulan yaitu :
2) Pada kandang sapi perah modern, model kandang yang digunakan sudah
modern memiliki tempat pakan dan minum menggunakan alat yang lebih
canggih, lantai yang tidak beralaskan tanah dan pintu kandang yang
kandang terbuka dan kandang tertutup. Kedua tipe kandang ini memiliki