Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL USAHA TERNAK SAPI

Dosen pengampu :
NURLELASARI GINTING, S.E,M.M

Disusun Oleh:
DEDE GUNAWAN
23310068

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS TAMA JAGAKARSA


TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Proposal ini kami susun sebagai langkah awal dalam mengembangkan usaha di
bidang peternakan sapi potong. Dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat,
permintaan akan produk daging sapi potong semakin meningkat pula. Oleh karena itu, kami
melihat adanya peluang yang sangat baik untuk mengembangkan usaha ini.
Dalam proposal ini, kami akan menyajikan gambaran umum mengenai rencana bisnis
kami, termasuk visi, misi, serta tujuan yang ingin dicapai. Selain itu, kami juga akan
menjelaskan secara rinci mengenai aspek-aspek operasional, pemasaran, keuangan, dan
manajemen yang menjadi pondasi utama dalam menjalankan usaha ini.
Akhir kata, kami berharap proposal ini dapat menjadi titik awal yang baik dalam
mewujudkan cita-cita bersama dalam mengembangkan industri peternakan sapi potong yang
berkelanjutan dan menguntungkan.

Cianjur, 01 November 2023

Penyusun

Dede Gunawan

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i


KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. Gambaran Umum Usaha .......................................................................... 1
B. Lokasi Usaha ............................................................................................ 1
C. Latar Belakang ......................................................................................... 1
D. Tujuan dan Manfaat usaha ....................................................................... 2
E. Masalah yang mungkin dihadapi dan pemecahannya .............................. 2
BAB II INFORMASI UMUM USAHA.................................................................. 3
A. Nama usaha .............................................................................................. 3
B. Branding Logo ......................................................................................... 3
C. Lokasi dan Lay Out Peternakan ............................................................... 3
BAB III RENCANA PEMASARAN ...................................................................... 5
A. Potensi budidaya Sapi .............................................................................. 5
B. Analisis SWOT ........................................................................................ 5
BAB IV ASPEK PRODUKSI .................................................................................. 6
A. Pakan Ternak ........................................................................................... 6
B. Penggemukan Sapi Potong ...................................................................... 6
C. Sapi Bakalan ............................................................................................ 7
D. Pembibitan Sapi ....................................................................................... 7
E. Pembuatan Kandang ................................................................................ 7
F. Sistem Pemeliharaan dan jangka waktu ................................................... 8
G. Usaha Pengolahan limbah peternakan ..................................................... 8
BAB V ASPEK FINANSIAL .................................................................................. 9
A. Biaya Investasi ......................................................................................... 9
B. Biaya Produksi ......................................................................................... 9
C. Proyeksi Pendapatan ................................................................................ 10
D. Proyeksi Keuntungan ............................................................................... 10
BAB VI PENUTUP .................................................................................................. 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Usaha


Usaha yang akan didirikan merupakan budidaya sapi potong, Sapi yang akan
dibudidayakan adalah berjenis sapi Bali terdiri dari sapi betina, sapi jantan (sapi
bakalan) dan sapi pembibitan. Budidaya sapi yang akan dilakukan adalah pengemukkan
sapi potong dan pembibitan serta pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk kandang dan
untuk jangka panjang akan dikembangkan pembuatan biogas dari kotoran sapi tersebut.

B. Lokasi Usaha
Lokasi usaha berada di RT 01 RW 01 Kelurahan Sabandar Kecamatan Karang
Tengah, Kabupaten Cianjur. Alasan lokasi ini dipilih adalah :

1. Lokasi ini berada dipinggiran kota Cianjur yang telah dikenal sebagai kelutahan
yang memiliki lahan yang besar dan mempuinyai sumber daya alam yang besar
untuk mendukung usaha peternakan.
2. Ketersediaan sarana pendukung seperti akses jalan, listrik akses telekomunikasi,
sumber air bersih, akses keuangan dan lahan pertanian
3. warga didaerah ini memiliki kemampuan beternak yang tidak perlu diragukan lagi,
karena salah satu profesi yang digeluti oleh warga kelurahan Sabandar adalah
bertani dan beternak, oleh sebab itu daerah ini memiliki sumber daya manusia yang
memiliki pengalaman beternak yang lebih dari cukup.

C. Latar Belakang

Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dan perubahan pola konsumsi


masyarakat menghadirkan peluang besar dalam pengembangan sektor peternakan sapi
potong. Daging sapi merupakan salah satu komoditas pangan yang memiliki
permintaan stabil dan cenderung meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan
perubahan gaya hidup. Melihat potensi pasar yang luas dan kebutuhan akan pasokan
daging sapi yang terus meningkat, pendirian bisnis sapi potong menjadi suatu langkah
strategis yang dapat memberikan kontribusi positif terhadap pemenuhan kebutuhan
pangan masyarakat.

1
D. Tujuan dan Manfaat Usaha

Tujuan Menyediakan pasokan daging sapi potong berkualitas tinggi untuk memenuhi
kebutuhan pangan masyarakat.

Manfaat dari usaha ini adalah memberikan keuntungan secara finasial dan Menciptakan
lapangan kerja baru di sektor peternakan, memberikan dampak ekonomi positif pada
tingkat lokal, dan meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.

E. Masalah yang mungkin dihadapi dan pemecahannya

Adapun masalah yang mungkin dihadapi adalah hasil buangan sapi yang berupa
kotoran akan menjadi hal yang menganggu karena memberikan aroma yang bau
sehingga akan mengganggu masyarakat sekitarnya. Masalah ini dapat diatasi dengan
perlakuan khusus dan menjadikan kotoran tersebut sebagai pupuk organik.

2
BAB II
INFORMASI UMUM USAHA

A. Nama Usaha
Usaha Barbershop ini didirikan dengan nama Usaha “DEDE FARM”.

B. Branding Logo

C. Lokasi dan Lay Out Peternakan


Berlokasi di Lokasi usaha berada di RT 01 RW 01 Kelurahan Sabandar Kecamatan
Karang Tengah, Kabupaten Cianjur

Lay Out Kandang

10

9 7

1
8

9 6

2 3 4 4 5

11

3
Keterangan
1. Kandang pengemukan
2. Kandang pembibitan
3. Gudang Persiapan pakan dan ransum
4. gudang penyimpanan obat-obatan
5. Gudang Peralatan Kandang
6. Tempat Tinggal Teknisi & Karyawan
7. Tempat pengolahan kotoran menjadi pupuk
8. Sumur Bor sebagai sumber air bersih
9. Tanki penampung air
10. Akses Jalan
11. Pagar Kandang

4
BAB III
RENCANA PEMASARAN

A. Potensi Budidaya Sapi


Daging khususnya daging sapi merupakan sumber protein hewani yang banyak
dibutuhkan oleh konsumsi masyarakat di Indonesia,

B. Analisis SWOT
Untuk mendirikan suatu usaha penting untuk mengetahui aspek –aspek yang
mempengaruhi usaha tersebut. Aspek-aspek tersebut adalah aspek strength (kekuatan), aspek
weakness (kelemahan), aspek opportunities (peluang pasar), dan aspek threath (ancaman).
a. Aspek strength (kekuatan)
- usaha budidaya sapi secara garis besar tidak lah sulit
- Harga jualnya yang stabil daripada ternak lain dan cendrung terus meningkat.
b. Aspek weaknes (kelemahan)
- Terbatasnya ketersediaan bibit ternak dan atau bakalan ternak
- Belum adanya pabrik makanan ternak.
c. Aspek opportunities (peluang)
- Cultur atau budaya masyarakat Jambi yang terus berkembang mengolah daging menjadi
beraneka makanan seperti rendang dalam pola makan kesehariannya.
d. Aspek threath (ancaman)
Ancaman yang akan selalu ada pada usaha peternakan adalah serangan wabah penyakit dan
harga pakan kosentrat yang kurang stabil.

5
BAB IV
ASPEK PRODUKSI

A. Pakan Ternak.
Pakan ternak yang akan diberikan adalah hijauan ternak berupa rumput gajah dan
rumput liar. Selain itu sapi juga diberi kosentrat, limbah sayur (kol), daun dan batang tebu,
ampas tebu, kulit ubi kayu dan jerami padi, dan pelepah sawit.

B. Penggemukan Sapi Potong


Sapi-sapi lokal yang terdapat di Indonesia, kesemuanya dapat digunakan untuk
penggemukan, akan tetapi tidaklah semua jenis sapi itu mempunyai prospek yang sama
untuk digemukkan. Pada bagian berikut akan di deskripsikan hal-hal yang berkenaan
dengan usaha penggemukkan sapi dalam usaha peternakan sapi potong. Ada beberapa
sistem penggemukan yang digunakan untuk sapi, diantaranya adalah :
- Pasture Fettening
Merupakan suatu sistem penggemukan sapi yang dilakukan dengan cara
menggembalakan sapi di padang pengembalaan. Teknik pemberian pakan dalam sistem
ini adalah dengan pengembalan.
- Dry Lot Fattening
Merupakan suatu sistem penggemukkan sapi dengan pemberian ransum atau pakan yang
mengutamakan biji-bijian, seperti jagung, sorgum atau kacang-kacangan. Namun
belakangan ini penggemukan sapi dengan sistem ini bukan hanya memberikan satujenis
biji-bijian saja, tetapi sudah merupakan suatu bentuk yang diformulasi dari berbagai jenis
bahan pakan konsentrat.
- Kombinasi Pasture dan Dry Lot Fattening
Di daerah tropis, pada musim banyak produksi hijauan ataupun rumput, penggemukan
sapi dilakukan dengan pasture, pada musim tertentu sepeti pada musim kemarau, sewaktu
produksi hjauan sudah sangat menurun, penggemukan sapi diteruskan dengan sistem Dry
Lot. Usaha budidaya sapi yang akan dilaksanakan di pada PKP Al-Hidayah memakai
sistim pengemukan sapi cara ini, dikarenakan suhu kota jambi adalah suhu tropis

Usaha penggemukan sapi potong membutuhkan pemeliharaan yang relatif tidak sulit.
Berbeda dengan usaha sapi perah, yang pemeliharaannya harus sangat intensif. Modalnya
pun tidak terlalu besar, karena besarnya modal tergantung banyaknya sapi bakalan yang

6
akan digemukkan. Disamping itu singkatnya pemeliharaan yaitu 3 – 4 bulan juga menjadi
faktor penunjang keberhasilan usaha ini. Dengan sistem penggemukan yang dipadukan
dengan usaha pertanian, misalnya penanaman jagung dan sayur-sayuran. Maka usaha ini
menjadi usaha tani terpadu tanpa limbah.

C. Sapi Bakalan
Sapi yang akan digemukkan biasanya disebut sebagai sapi bakalan. Sapi ini biasanya
berusia 15 – 20 bulan dan memiliki bobot hidup sekitar 200 – 300 kg. Kondisi nya agak
kurus tetapi sehat bertulang rangka agak besar.

Biasanya yang digunakan sebagai sapi bakalan adalah ternak yang berkelamin jantan.
Jenisnya bermacam-macam, ada jenis bakalan import dan lokal. Sapi bakalan yang berasal
dari galur impor ini biasanya pertumbuhannya lebih baik di banding sapi local.
Pertumbuhan bobot badan perharinya berkisar 1 – 1,5 kg/ekor/hari. Karena kemampuan
mengkonsumsi konsentratnya lebih baik, demikian pula dengan metabolisme tubuhnya.
Sehingga dalam waktu singkat mampu mencapai bobot badan yang ideal 400 – 500 kg.

D. Pembibitan sapi
Pembibitan sapi adalah kegiatan budidaya menghasilkan bibit sapi. Persyaratan sapi
untuk dijadikan sapi bibit adalah sapi bibit harus sehat dan bebas dari cacat fisik seperti
cacat mata (kebutaan), tanduk patah, pincang, lumpuh, kaki dan kuku abnormal serta tidak
terdapat kelainan tulang punggung atau cacat tubuh lainnya. Semua sapi betina harus bebas
dari cacat alat reproduksi, abnormal ambing serta tidak menunjukan gejala mandul. Sapi
jantan harus siap sebagai pejatan serta tidak memiliki cacat pada alat kelaminnya. Dalam
upaya memeproleh bibit yang berkualitas melalui teknik perkawinan dapat dilakukan
dengan cara kawin dan inseminasi buatan (IB).

E. Pembuatan Kandang
Beberapa syarat pembuatan kandang sapi untuk penggemukan :
- Memberi kenyamanan bagi sapi-sapi yang digemukkan dan bagi si pemelihara ataupun
pekerja kandang.
- Memenuhi persyaratan bagi kesehatan sapi
- Ventilasi atau pertukaran udara yang sempurna
- Mudah dibersihkan

7
- Bahan-bahan yang digunakan dapat bertahan lama, tidak mudah lapuk, dan biayanya
relatif murah dan terjangkau oleh peternak pada umumnya.
- Tidak ada genangan air di dalam maupun luar kandang
Kontruksi Kandang

Sebaiknya dipilih bahan-bahan yang bersifat tahan lama, tidak menimbulkan refleksi panas
terhadap sapi yang ada dalam kandang. Lantai kandang dapat dibuat dari semen,
papan/kayu, atau tanah yang dipadatkan. Untuk dinding kandang disarankan dibuat hanya
pada daerah-daerah yang banyak angin dan angin tertiup keras. Atap kandang, dapat berupa
genting, daun tebu, daun kelapa, daun umbia, alang-alang atau ijuk. Tempat ransum dan air
minum, dapat dibuat dari tembok beton dengan lubang permukaan air pada bagian bawah
dan sebaiknya dibuat cekung.

Ukuran Kandang

Ukuran kandang untuk satu ekor sapi dewasa adalah sebagai berikut :

Panjang dan lebar lantai 2,10x1,45 m untuk sapi-sapi eks impor. Untuk sapi perah jantan
panjang tempat ransum beserta aiir minum adalah selebar tempat sapi yaitu sekitar 1,45-
1,50 m, tempat ransum panjangnya 25-100 cm, lebar 50 cm dan kedalamannya 40 cm.
Panjang tempat air minum adalah 45-55 cm, lebar 50 cm dan kedalamannya 40 cm. Pada
bagian belakang sapi dibuat selokan dengan lebar sekitar 25-30 cm dan kedalaman 15-20
cm. Jalan samping antara jalan kedua baris sapi pada kandang tipe ganda harus dibuat
dengan lebar 1 m.
F. Sistem Pemeliharaan dan Jangka Waktu
Sapi-sapi bakalan dipelihara selama 4 - 5 bulan. Sistem pemeliharaan yang intensif,
dengan pemberian pakan konsentrat 5 – 7 kg/ekor/sapi dikombinasikan dengan hijauan 20
– 25 kg/ekor/hari.

G. Usaha Pengolahan Limbah Peternakan


Kotoran ternak sapi pedaging jika tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan
pencemaran lingkungan. Bahkan kegiatan penanganannya bisa dijadikan sebagai sebuah
bentuk usaha pengolahan limbah peternakan seperti biogas dan produksi pupuk organik.

8
BAB V
ASPEK FINANSIAL

Kebutuhan biaya dalam mendirikan usaha budidaya sapi ini meliputi

A. Biaya Investasi (Rp. 000)

Investasi Awal Jumlah Satuan Harga satuan Biaya (Rp)

1. Kandang 1 Paket 30.000.000

2. peralatan 4.000.000

a. Instalasi sumber air dan


listrik, meliputi:
- pembuatan sumur 1
bor
- pemyediaan 1.500.000
pompa air dan Paket
1
tanki air
- pemasangan 750.000
jaringan dan
pengadaan alat- 1
alat listrik
250.000

b. Instalasi bagunan 1 Paket 4.000.000


pegolahan pupuk
Total Investasi Awal 40.500.000

B. Biaya Produksi (Rp. 000) / perioede (4-5 bulan)


Harga Satuan
No Uraian Jml Satuan Total Rp
(Rp.)
Bakalan Sapi
- sapi betina 7 8.000.000 56.000.00
1 - sapi jantan Ekor 0
15 7.000.000
105.000.0
00

9
Pembuatan Ransum dan
2 mikroba probiotik bio 1 Paket 5.000.000
plus
3 Penghijauan 1 Paket 5.000.000
4 Obat-obatan & IB 1 Paket 2.000.000
Pengolahan pupuk
kandang : 1.000.000
5000 Kantong 1.000.000
5 - Kantong Pupuk 2.500.000
- Bakteri pengaya 1 Kg 500
50.000

6 Biaya litrik & telepon 5 Bulan 300.000 1.500.000


10 Pekerja Kandang 2 Orang/bln 750.000 1.500.000
Total Biaya Produksi 179.550.0
00

C. Proyeksi Pendapatan (per periode)


Penjualan sapi hasil pengemukan (@ Rp. 18.000.000) = 15 x Rp. 18.000.000,-

= Rp. 270.000.000,-

Penjualan pupuk kandang (@ Rp. 3000) = 5000 x Rp. 3.000,-

= Rp. 15.000.000,-

Pendapatan = Rp. 270.000.000,- + Rp. 15.000.000,-

= Rp. 285.000.000,-

D. Proyeksi Keuntungan
a. Keuntungan = Pendapatan – Biaya Produksi

= Rp. 285.000.000,- - Rp. 179.550.000,-

= Rp. 105.450.000

b. anak sapi (pedet) hasil pembibitan dijadikan sapi bakalan dan sapi pembibitan..

10
BAB VI
PENUTUP

Pengembangan budidaya sapi di Provinsi Jambi memiliki peluang usaha yang sangat
besar dan secara teknis, ekonomi dan finansial layak untuk dikembangkan. Dengan sumber
daya yang kami miliki dan sarana prasarana yang telah tersedia serta kebijakan pemerintah
pusat dan daerah yang turut mendukung, diharapkan usaha budidaya sapi potong ini dapat
mendatangkan manfaat bagi pengelola usaha dan membantu mewujudkan tercapainya
swasembada daging di Indonesia.

Cianjur, 10 November 2023

Penyusun

Dede Gunawan

11

Anda mungkin juga menyukai