Konsep Bisnis
Daging babi merupaka salah satu penyumbang protein hewani bagi masyarakat.
Salah satu komoditas peternakan yang dapat memenuhhi kebutuhan protein hewani
yaitu daging babi. Daging babi adalah produk hasil ternak yang memiliki tingkat
permintaan dan konsumen cukup besar di Bali (Disnak. Prop. Bali. 2012). Besarnya
permintaan daging babi untuk dikonsumsi yang tidak hanya dari perorangan atau
rumah tangga saja tetapi banyak warung makan, retoran dan jenis fastfood lainnya yang
membutuhkan daging babi. Selain memang untuk pemenuhan konsumsi masyarakat,
keberadaan dan peranan ternak babi juga cukup penting dalam kehidupan sosial dan
tradisi masyarakat Bali.
Data Perusahaan
Biodata Pemilik
Jabatan : Pemilik
Bidang Usaha
UD. Padma Farm merupakan sebuah usaha peternakan yang memelihara dan
menjual produk berupa babi landrace hidup dan bibit babi landrace dengan skala
menengah. Saat ini, babi merupakan salah satu bahan pangan yang sangat diminati
masyarakat untuk dikonsumsi maupun untuk kegiatan sosial serta upacara agama
khususnya masyarakat Bali. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya jumlah perminataan
daging babi dipasaran yang setiap hari semakin bertambah. Di sisi untuk dikonsumsi
daging babi yang mudah di olah juga di manfaatkan oleh pelaku-pelaku bisnis untuk
membuka usaha yang bergerak dibidang makanan yang berbahan dasar babi. Pada saat
ini banyak dari perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang ini bersifat nakal
diantaranya mereka sering menahan jumlah pasokan turun kepasaran agar harga
pasokan di pasaran bisa melambung. Dengan dibukanya usaha ini pemilik berharap
bisa memberi bantuan kepada para pedagang di pasaran melalui penjualan yang rutin
terhadap agen agar tetap mendapat pasokan meskipun disaat kondisi susah.
Analisis Industri
Politik
Sistem peternakan sekarang ini mendapat perhatian yang cukup bagus dari
pemeritah, hal ini dikarenakan Pemerintah sekarang sedang menggalakan produk lokal
untuk jangka panjangnya agar Indonesia dapat mengekspor produk-produk lokal salah
satunya daging babi walaupun sudah dilakukan ekspor babi dari Indonesia ke
Singapura tepatnya Batam yang akan mengakibatkan sewaktu-waktu daging babi untuk
konsumsi masyarakat Indonesia sendiri kekurangan. Sehingga diharapkan Indonesia
mampu mengekspor daging babi lebih banyak lagi ke berbagai negara dengan
konsekuensi keberadaan daging babi di Indonesia sudah terpenuhi. Hal tersebut
tentunya menjadi peluang yang baik bagi UD. Padma Farm dalam mengambangkan
usaha bisnisnya.
Ekonomi
Tingkat inflasi yang rendah serta laju pertumbuhan ekonomi yang terus tumbuh
berdampak kepada peningkatan daya beli dan peningkatan pertumbuhan masyarakat
kelas menengah yang mengakibatkan kecenderugan masyarakat untuk mengkonsumsi
daging babi menjadi semakin tinggi khususnya masyarakat Bali. Hal ini tentunya
merupakan peluang yang baik bagi UD. Padma Farm dalam mengembangkan
usahanya.
Sosial
Teknologi
Dewasa ini kita mengenal yang disebut Bioteknologi, yang merupakan integrasi
antara ilmupengetahuan dan teknologi utuk menciptakan produk pangan melalui
mikroorganisme hidup. Bioteknologi dalam peternakan babi yang biasa digunakan
adalah rekayasa genetika dan kultur jaringan, dimana melalui proses tersebut
dihasilkan babi dengan sifat dan produk unggul yang biasa disebut dengan babi
landrace yang baik dalam seg kualitas karena sekarang sudah banyak supplemen dan
bahan paka babi yang didapat dari bahan-bahan alami yang mampu menunjang bobot
hingga Kesehatan pemeliharaan babi khususnya babi landrace. Untuk mengatasi hama
penyakit saat ini telah ditemukan berbagai resep yang digunakan seperti gas infektan
yang tidak akan membahayakan kehidupan babi didalam kendang maupun setelah di
panen hingga dikonsumsi jika dahulu untuk mengatasi hal ini orang-orang hanya
menggunakan semprotan yang membahayakan seperi formalin yang juga guna
membuat kehidupan babi menjadi lebih awet Ketika dipotong dan juga dapat
membasmi penyakit diarea kandang.
Segala bahan organic yang digunakan pada peternakan cenderung tidak merusk
alam, bahkan justru memperbaharui alam. Jadi dapat disimpulkan bahwa proses bisnis
peternakan babi dengan cara yang benar dan dengan menggunakan metode kandang
Closed House tidaklah merusak alam, melainkan selaras dengan alam. Dan hal ini
tentunya merupakan peluang bagi UD. Padma Farm dalam megemangkan bisnisnya
karena bisnis ramah lingkungan sangat dinanti-nantikan oleh konsumen.
Hukum
Faktor hukum yang penting dalam peternakan babi adalah produk babi yang
dihasilkan adalah babi yang memiliki kadar pemeliharaan yang sehat dan
menggunakan bahan-bahan yang tidak membahayakan sebagaimana layak dan halal,
dikarenakan banyak peternak yang nakal dengan menyuntikan pembesaran untuk babi
sehingga membahayakan da itu mengandung penyakit di dalam tubuh manusia yang
telah mengkonumsinya. Hal ini tentunya menjadi ancaman sekaligus hambatan UD.
Padma Farm dalam menjalankan usahanya, mengingat perusahaan masih tergolong
skala menengah dan dengan modal yang terbatas.
David (2009) menyatakan bahwa model lima kekuatan Porter tentang analisis
kompetitif merupakan pendekatan yang digunakan secara luas untuk mengembangkan
strategi dalam banyak industri. Terdapat lima kekuatan yang akan dianalisis yaitu
persaingan antar perusahaan sejenis, potensi pengembangan produk substitusi,
kekuatan tawar-menawar pembeli atau konsumen, kemungkinan masuknya pesaig baru
dan kekuatan tawar-menawar penjual atau pemasok. Analisis yang dilakukan nantinya
akan menghasilkan ancaman atau peluang yang dikontribusikan oleh masing-masing
kekuatan terhadap industri yang dianalisis.
Analisis SWOT
Visi
Menurut David (2009) pernyataan visi adalah untuk menjawab pertanyaan “kita
ingin menjadi seperti apa?”. Mengembangkan pernyataan visi merupakan Langkah
pertama dari perencanaan strategi sebelum membuat pernyataan misi. Visi yang jelas
sangat membantu dalam menjabarkannya ke dalam tujuan (goal) organisasi dan dalam
pemilihan sasarn strategik yang sejalan dengan tujuan tersebut. UD. Padma Farm
memiliki visi untuk menjadi “Peternakan Babi Landrace Dengan Metode Closed House
Yang Modern Dan Terkemuka Di Bali” Dimana perusahaan ingin menjadi bagian
dalam menciptakan babi landrace yang memiliki Kesehatan, kualitas dan terpercay
didaerah Bali.
Misi
Misi adalah pernyataan tujuan jangka Panjang yang membedakan satu organisasi
dengan organisasi lainnya. Misi menjawab pertanyaan “Apakah bisnis kita?”.
Pernyataan misi memiliki karakteristik tertentu berupa deklarasi sikap, orientasi
konsumen, deklarasi kebijakan sosial dan kemungkinan bisa berkembang sesuai
perkembangan yang ada, David (2009). Misi dari UD. Padma Farm adalah sebagai
berikut :
UD. Padma Farm termasuk dalam kategori usaha menengah karena memiliki
kekayaan bersih berkisaran Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha. Selain itu, nilai penjualan tahunan. UD. Padma Farm dari Rp
2.500.000.000.- (dua miliar lima ratus juta) sampai dengan paling banyak Rp
50.000.000,- (lima puluh milyar rupiah).
1. Peralatan
Soemarso (2004) menyebutkan bahwa peralatan adalah salah satu
aktiva dalam perusahaan yang digunakan untuk menjalankan kegiatan
perusahaan dan dipakai dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Peralatan
berikut terdiri dari peralatan operasional kandang yang digunakan untuk
menunjang proses budidaya peternakan dari pembibitan sampai pasca panen
dan juga terdapat peralatan kantor.
2. Perlengkapan
Menurut Soemarso (2004) Perlengkapan adalah salah satu bentuk aktiva
dalam perusahaan yang terdiri dari bahan pembantu da dipakai dalam jangka
waktu pendek.
3. Tenaga Kerja
Jumlah karyawan yang digunakan oleh UD. Padma Farm berjumlah 3
karyawan yang terdiri menjadi 2 orang ABK (Anak Buah Kandang) dan 1 orang
akuntan.
Ni Kadek Siska Padmara Dewi, S.Pt sebagai pemilik dari UD. Padma Farm
memiliki ketertarikan di bidang peternakan khususnya peternakan babi sejak dua tahun
lalu. Melihat kondisi peternakan babi landrace di Indonesia cukup menjanjikan dalam
hal bisnis sehingga Ni Kadek Siska Padmara Dewi, S.Pt memiliki keinginan yang
tinggi untuk membuka bisnis peternakan babi di daerah Gianyar, Bali. Ketertarikan
terhadap dunia peternakan, membawa keinginan penulis untuk membuka sebuah
peternakan babi landrace demi mewujudkan mimpi yang dimiliki sejak menyelesaikan
perkuliah di Sarjana Peternakan Universitas Udayana. Oleh karena itu, Ni Kadek Siska
Padmara Dewi, S.Pt banyak mempelajari cara berbisnis dari kedua orang tuanya yang
merupakan wirausahawan. Selain itu, selama kuliah penulis juga mencoba untuk
mengikuti perkembangan bisnis dan lomba-lomba pada ajang business plan
competition. Dari situlah penulis menjadi lebih mantap dan yakin untuk terjun di
bidang peterakan babi landrace dengan tujuan memajukan peternakan babi landrace di
Indonesia dan berbisnis babi landrace.
Alur Penjualan
Penjualan dilakuka pada akhir periode (tiga bulan masa pemelihaaan) dengan
bobot berkisar antara 60-80kg atau sesuai permintaan agen broker. Ternak babi dijual
disesuaikan dengan harga jual yang berlaku di pasaran saat itu dengan kisaran harga
Rp. 30.000 – Rp. 40.000,- per kg berat hidup.
Bangunan Fisik
Peternakan UD. Padma Farm berdiri ditanah seluas 2.000 m2 dengan ukuran
kandang 8m x 160m sebuah rumah untuk bagian operasional dengan ukuran 25m x
10m.
Rencana Pemasaran
Segmentasi Pasar
Menurut Kotler dan Amstrong (2011), “The process by which companies create
value for customers and build strong customer relationships in order to capture value
from customers in return.” Dengan kata lain pemasaran sebagai proses dimana
perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat
dengan pelanggan dalam rangka untuk menangkap kembali nilai dari pelanggan
sebagai imbalan atau masukan buat perusahaan.
1. Segmentasi Geografis
Membagi pasar menjadi unit geografis yang berbeda seperti negara,
negara bagian, wilayah, kabupaten, kota, atau lingkungan sekitar. Yang dimana
target pasar UD. Padma Farm adalah masyarakat yang tinggal di Giayar,
Denpasar, Badung, Tabanan, Klungkung dan Bangli.
2. Segmentasi Demografis
Membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan variable seperti jenis kelamin,
usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan,
pendidikan, agama, ras, generasi dan kebangsaan.
a. Usia dan tahap siklus hidup yaitu membagi pasar menjadi kelompok
usia dan siklus hidup yang berbeda. Dimana produk UD. Padma Farm
cocok dinikmati oleh semua kelompok usia.
b. Jenis kelamin yaitu membagi pasar menjadi kelompok berbeda
berdasarkan jenis kelamin. Dimana baik pria dan wanita sama-sama
menjadi target pasar dari perusahaan.
c. Pendapatan yaitu membagi pasar menjadi kelompok pendapatan yang
berbeda. Dan yang menjadi target pasar dari perusahaan adalah mereka
yang memiliki pendapatan > Rp. 1.600.000 per bulan sesuai dengan
pendapatan UMR di daerah Gianyar, dan untuk di Denpasar dan Badung
yang memiliki pendapatan diatas Rp. 2.000.000 perbula pun dapat
menikmati babi ini dikarenakann harga babi yang tergolong murah.
Targeting
Dalam hal ini yang menjadi target pasar dari UD. Padma Farm adalah
masyarakat perkotaan yang tinggal di kota-kota besar yang babi merupakan makanan
sumber protein dan digunakan sebagai upacara tradisi seperti Gianyar, Denpasar,
Badung, Tabanan, Klungkung dan Bangli karena daerah tersebut lebih dekat untuk
mobilitas pemasaran daging babi.
Positioning
Produk
Menurut Kolter dan Armstrong (2011), “Product is anything that can be offered
to a market for attention, acquisition, use, or consumption that might satisfy a want or
need.” Dengan kata lain produk adalah apa pun yang dapat ditawarkan kepada pasar
untuk diperhatikan, akuisisi, penggunaan, atau untuk di konsumsi yang mungkin
memenuhi keinginan atau kebutuhan.
a. Harga
Menurut Kotler dan Armstrong (2011), “Price is the amount of money
charged for a product of service; the sum of the values that customer exchange
for the benefits of having or using the product or service.” Dengan kata lain,
harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau
jumlah dari nilai yang ditukarkan untuk memperoleh manfaat dari memiliki
atau menggunakan suatu produk atau jasa. Dengan produk yang unik, UD.
Padma Farm menetapkan harga yang tepat untuk memberikan kepuasan kepada
konsumen. Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk
suatu barang dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.
Harga yang diajukan akan gagal bila berbeda terlalu tinggi untuk dapat
menghasilkan permintaan dan bila terlalu rendah untuk menghasilkan
keuntunga.
b. Distribusi
Menurut Kotler dan Armstong (2011), “Marketting channel is a set of
interdependent organizations that help make a product or service available for
use or consumption by the consumer or business user.” Dengan kata lain saluran
distribusi adalah kumpulan organisasi yang saling bergantung satu sama lain
untuk membantu proses produk atau jasa yang tersedia untuk digunakan atau
dikonsumsi oleh consume atau pengguna bisnis.UD. Padma Farm
mendistribusikan daging babinya melalui agen dan konsumen sekitar.
c. Promosi
Bauran promosi menurut Kotler dan Armstrong (2011), “Promotion mix is the
specific blend of promotion tools that the company uses to persuasively
ommunicate customervalue and build customer relationships.” Dengan kata lai
bauran promosi adalah hasil penggabungan alat promosi secara spesifik yang
dignakan oleh perusahaan untuk dapat mengkomunikasikan nilai pelanggan
secara persuasi dan membangun hubungan pelanggan. Promosi yang digunakan
melalui Facebook dan Website.
RENCANA ORGANISASI
Bentuk Kepemilikan
Menurut M.Fuad (2006) ada beberapa bentuk badan usaha yang dikenal di
Indonesia, beberapa jenis usaha yang dikenal yaitu: perusahaan perseorangan, firma,
perseroan komanditer (CV), perseroan terbatas (PT), dan koperasi. Dimana UD. Padma
Farm termasuk ke dalam bentuk perusahaan perseorangan, dengan kepemilikan usaha
tersebut hanya dimiliki oleh satu orang, dan menggunakan modal pribadi dengan
presentase 100%. Selain itu perusahaan akan menggunakan keuntungan dari penjualan
sebagai tambahan modal serta tidak terdapat pembagian keuntungan dengan pihak lain.
Struktur Organisasi
MANAJER
AKUNTAN ABK
PENILAIAN RESIKO
1. Penyakit di kandang
Untuk mengatasi penyakit babi perusahaan selalu menyediakan
berbagai vaksin dan supplemen yang sudah banyak ada di pasaran supaya babi
yang dipelihara memiliki kekebalan tubuh yang baik dan juga babi di umur 7
hari dan umur 30 hari diberikan vaksinasi dan pemeliharaan yang bagus akan
mengurangi resiko penyakit yang ada di peternakan sehingga peranan owner
sangat penting supaya mengingatkan ABK (Anak Buah Kandang) agar selalu
bersih dan sesuai dengan rencana pemeliharaan seperti jadwal waktu pemberian
pakan dan pemberian minum dan ABK juga selalu mengontrol kondisi cuaca
dn babi yang sedang dipelihara karena sebelum sakit babi akan mengalami
tanda-tanda akan terjadi sakit seperti menurunnya nafsu makan babi hingga
tidak mau makan sehingga sebelum penyakit timbul parah ABK harus
mengetahui cara menanggulanginya dan tahu penyebabnya dan tetap
berkordinasi dengan owner
2. Semakin meningkatnya persaingan dalam industri peternakan babi
Untuk mengatasi persaingan yang ketat diantara para pesaing bisnis babi,
perusahaan senantiasa melakukan pendekatan dan komunikasi yang baik
terhadap agen sehigga babi yang dipelihara oleh UD. Padma Farm tidak
berpengaruh terhadap situasi pasar yang sedang turun, contohnya seperti kita
loyal terhadap agen pada saat babi sedang dalam kondisi langka UD. Padma
Farm tetap memberikan produknya sehingga sewaktu babi sedang dalam
kondisi sulit terserap agen juga melakukan hal yang sama terhadap UD. Padma
Farm dengan tetap memberikan pemelian dan mendahulukan penjualan dari
UD. Padma Farm dan UD. Padma Farm berencana bekerja sama dengan rekan
agen besar seperti RPH Pesnggaran, RPH Gianyar, RPH Mambal, Dagang Babi
Guling di daerah Gianyar, Klungkung dan Denpasar. Jadi dalam kerja sama ini
membuat UD. Padma Farm memiliki kepastian dalam terserapnya babi dan juga
bentuk kerja sama seperti ini memberikan harga yang tinggi sehingga UD.
Padma Farm hanya focus terhadap kualitas dan kesehatan pada babi.
KESIMPULAN
David, Fred R. (2009), Manajemen Strategis : Konsep, Edisi 12, Terjemahan oleh
Paulya Sulistio dan Harryadin Maharika, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Disnak. Prop. Bali. 2012. Informasi Data Peternakan 2011. Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Propinsi Bali.
Kotler, Philip and Gary Amstrong (2008), Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi Kedua
belas Indonesia, Penerjemah: Bob Sabran, MM, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kotler, Philip and Gary Amstrong (2011), Principles Of Marketing, Global Edition,
14 Edition,Pearson Education.
M. Fuad, Christine H., Nurlela, Sugiarto, dan Paulus (2006), Pengantar Bisnis,
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Riady, M. 2004. Tantangan dan Peluang Peningkatan Produksi Sapi Potong Menuju
Tahun 2020. Paper pada Lokakarya Nasional Sapi Potong 2004. Dirjen Bina
Produksi Peternakan. Jakarta.