PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyuluh pertanian, memegang peranan penting dalam
menggerakan pembangunan pedesaan. Penyuluh diharapkan mampu
menawarkan atau “memasarkan” inovasi sampai dengan inovasi tersebut
diadopsi oleh masyarakat tani. Penyuluhan pertanian sebagai bagian dari
sistem pembangunan pertanian mempunyai peranan yang sangat penting,
petani dan keluarganya dikembangkan kemampuannya, keswadayaannya
dan kemandiriannya agar mereka dapat mengelola usaha taninya secara
produktif, efektif, dan efisien sehingga mempunyai daya saing tinggi dan
dapat meningkatkan mutu hidup. Pengalaman menunjukan bahwa kegiatan
penyuluhan menjadi sangat mutlak, sebagai pemicu sekaligus pemacu atau
sering di sebut sebagai “ujung tombak” pembangunan pertanian.
Penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku
utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan
mengorganisasikan dirinya.Berdasarkan defenisi tersebut diatas, maka
penyuluhan pertanian mempunyai dua tujuan yang akan dicapai yaitu :
tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek.
Tujuan jangka pendek adalah menumbuhkan perubahan-
perubahan yang lebih terarah pada usaha tani yang meliputi: perubahan
pengetahuan, kecakapan, sikap dan tindakan petani keluarganya melalui
peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dengan berubahnya
perilaku petani dan keluarganya, diharapkan dapat mengelola usahataninya
dengan produktif, efektif dan efisien.
Tujuan jangka panjang yaitu meningkatkan taraf hidup dan
meningkatkan kesejahteraan petani yang diarahkan pada terwujudnya
B. Tujuan
Tujuan evaluasi penyuluhan ini adalah untuk mengetahui efektifitas
penyuluhan mengenai penerapanpemanfaatanpekarangan pada pelaku
utama di Lembang Buntu Tallunglipu.
C. Manfaat Evaluasi
Manfaat dari evaluasi ini adalah :
1. Menentukan tingkat perubahan perilaku pelaku utama setelah evaluasi
dan penyuluhan dilaksanakan;
2. Perbaikan program penyuluhan tentang pola pemanfaatan pekarangan;
3. Penyempurnaan pelaksanaan penyuluhan pertanian.
B. Ruang Lingkup
Perkembangan konsep evaluasi yang ada pada saat ini
menunjukkan arah yang lebih luas. Konsep tersebut pada umumnya
berkisarpada pandangan sebagai berikut :
1. Evaluasi tidak hanya diarahkan kepada tujuan Penyuluhan yang
ditetapkan, tetapi juga terhadap tujuan-tujuan yang tersembunyi,
termasuk efek yang mungkin timbul
2. Evaluasi tidak hanya melalui pengukuran perilaku peserta Penyuluhan,
tetapi juga melakukan pengkajian terhadap komponen-komponen
Penyuluhan, baik masukkan – proses – keluaran
3. Evaluasi tidak hanya dimaksudkan untuk mengetahui tercapai tidaknya
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, tetapi juga untuk mengetahui
apakah tujuan-tujuan tersebut penting bagi peserta Penyuluhan dan
bagaimana peserta mencapainya
4. Mengingat luasnya tujuan dan obyek evaluasi, maka alat yang digunakan
dalam pengukuran sangat beraneka ragam, tidak hanya terbatas pada
tes, tetapi juga yang bukan tes.
C. PemanfaatanPekarangan
Era globalisasi untuk mengkonsumsi pangan merupakan proses yang
beresiko sehingga jaminan keamanan pangan menjadi sangat penting.
Untuk menjamin kemanan pangan serta mendapatkan pangan yang sehat
dengan mengkonsumsi pangan lokal yang diproduksi dengan cara yang
benar. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati
B. Penentuan Responden
Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan dievaluasi. Pengambilan
sampel dilakukan secara acak. Dalam kegiatan evaluasi penyuluhan
pertanian sampel yang akan dievaluasi adalah anggota kelompok tani yang
pernah mendapatkan materi penyuluhan pertanian tentang pemanfaatan
pekarangan. Adapun kelompok tani yang disampel adalah KWT Strowberi
dengan jumlah sampel sebanyak 20 orang.
C. Metode Evaluasi
Evaluasi penyuluhan dilaksanakan dengan metode evaluasi formatif
yaitu evaluasi yang dilaksanakan setelah kegiatan penyuluhan dilaksanakan
dengan mengukur hasil perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat
adanya penyuluhan. Metode pengumpulan data evaluasi dilaksanakan
dengan memadukan metode wawancara dan menggunakan kuisioner,
dipilihnya metode wawancara dan kuesioner dalam pengumpulan data
D. Instrument
Instrumen adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan
akademis, sehingga dapat dipergunakan sebagai alat ukur atau
pengumpulan data mengenai suatu variabel.
Instrument yang digunakan pada kegiatan evaluasi ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengukur pencapaian tujuan penyuluhan digunakan
instrument test tertutup (benar – salah 5 soal) yang terkait dengan
substansi materi penyuluhan. Evalusi ini dilakukan sebelum dan
sesudah penyuluhan(soal terlampir)
2. Untuk mengukur dan menilai kinerja pelaksanaan penyuluhan yang
menyangkut materi penyuluhan, metode penyuluhan, penguasaan
materi, cara menyampaikan materi, penggunaan media.
3. Instrument yang digunakan berupa kuesioner(Kuesioner terlampir)
E. Analisis Data
Analisis adalah cara mengolah data sehingga menjadi informasi yang
mudah dibaca dan dimengerti dan dapat bermanfaat untuk menjawab
masalah-masalah yang akan di evaluasi. Analisis diskriptif kuantitatif
digunakan untuk menganalisis variabel yang ada secara deskriptif dengan
menghitung distribusi frekuensi berbentuk tabel.
1. Pembobotan
Tingkat Kinerja hasil penyuluhan diberi bobot dengan menggunakan
skala likert sebagai berikut:
Jawaban Sangat Baik diberi bobot 5
2. Kategori
Untuk mengetahui tingkat kriteria tersebut, selanjutnya skor yang
diperoleh (dalam %) dengan analisis deskriptif persentase dikonsultasikan
dengan tabel kriteria.
Tabel 1. Kriteria Analisis Deskriptif Persentase untuk Tingkat Kinerja
Hasil Penyuluhan adalah sebagai berikut :
Jawaban Bapak/Ibu
4No Total Tingkat
Pertanyaan SB B CB KB TB
Skor Kinerja
5 4 3 2 1
1 Bagaimana Penilaian 12 8 2 98 98
bapak/ibu terhadap isi
pesan/materi penyuluhan.?
2 Bagaimana penilaian 8 12 88 88
bapak/ibu terhadap cara
penyampaian penyuluhan
3 Bagaimana penilaian 2 8 10 72 72
bapak/ibu terhadap alat
bantu/sarana penyuluhan
4 Bagaimana Penilaian 8 8 4 84 84
bapak/ibu terhadap
penguasaan isi pesan /materi
penyuluhan oleh penyuluh.?
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil evaluasi penyuluhan mengenai “Pemanfaatan
Pekarangan” yang telah dilaksanakan pada KWT Strowberi, Lembang Buntu
Tallunglipu, Kecamatan Tallunglipu dapat disimpulkan:
Pencapaian tujuan penyuluhan mengenai pemanfaatan pekarangan
menunjukkan adanyapersentase pengetahuan responden dalam
memanfaatkan pekarangan, yaitu sebesar 84%. Hal ini menunjukkan
adanya perubahan perilaku pelaku utama setelah dilaksanakannya
penyuluhan.
Tingkat kinerja penyuluh dalam penyampaian materi pada penyuluhan
mengenai pemanfaatan pekarangan adalah sebesar 84,4%.Hal ini
menunjukkan kinerja pelaksanaan penyuluhan berlangsung dengan baik.
B. Saran
Pelaksanaan penyuluhan kedepannya hendaknya lebih sering dilakukan
dengan mengulang materi penyuluhan yang disampaikan sehingga
penyampaian pesan penyuluhan kepada pelaku utama lebih meningkat
pencapaiannya.
NO SOAL BOBOT
Benar – Salah (B-S)
1. Pekarangan adalah sebidang tanah darat yang 20
terletak langsung di sekitar rumah dengan batas-
batas yang jelas (baik pagar hidup maupun yang
lain) dan masih mempunyai hubungan dengan
pemiliknya. 20
2. Salah satu manfaat pola pekarangan sebagai
sumber pangan dan apotik hidup 20
3. Sayuran hanya dapat ditanam di lahan yang
berbentuk bedengan 20
4. Pemanfaatan Pola Pekarangan dapat memenuhi
kebutuhan pangan dan gizi keluarga. 20
5. Penanaman sayuran di lahan pekarangan tidak
mampu meningkatkan ekonomi petani
JAWABAN RESPONDEN
NO PERTANYAAN
SS S R TS STS
1. Menanam sayuran dipekarangan
mudahdilaksanakan
2. Benih sayuran mudah diperoleh
3. Budidaya sayuran dengan sistem
vertikultur dan penanaman di polybag
mudah dilaksanakan
Pemanfaatan pekarangan untuk
Jawaban Bapak/Ibu
No
Pertanyaan SB B CB KB TB
5 4 3 2 1
1 Bagaimana Penilaian bapak/ibu
terhadap isi pesan (materi)
penyuluhan.?
2 Bagaimana penilaian bapak/ibu
terhadap cara penyampaian
penyuluhan
3 Bagaimana penilaian bapak/ibu
terhadap alat bantu/sarana
penyuluhan
4 Bagaimana Penilaian bapak/ibu
terhadap penguasaan isi pesan
(materi) penyuluhan oleh peyuluh.?
5 Bagaimana Penilaian bapak/ibu
terhadap penyuluh dalam
menggunakan alat bantu/ sarana
penyuluhan.?
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Responden :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Pendidikan :
5. Jumlah Anggota Keluarga :
6. Luas Lahan :
7. Alamat :
8. Kelompok Tani :