Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

HASIL EVALUASI
PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN
“UNTUK MENGETAHUI TINGKAT PENGETAHUAN PETANI”
DI KELOMPOK TANI ‘TANI MAJU’
DESA NGLAMBANGAN KECAMATAN WUNGU
TAHUN 2022

DosenPengampu:

Dr.Ir.AbdulFarid,MP
Dr.Ir.Suhirmanto,SP.,M.Si

Disusun
Oleh:
Agus Sunarso

NIRM:
04.01.01.21.134

Kelas :
Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan E

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MALANG


BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT wunguna berkat rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyusun Laporan Hasil Evaluasi Penyuluhan Pertanian
tentang Budidaya Tanaman Padi
Kegiatan penyuluhan pertanian memerlukan proses, waktu, dana dan tenaga yang
cukup besar, sedangkan hasilnya tidak dapat nampak seketika, namun merupakan
investasi peningkatan sumber daya manusia (SDM) masa depan, secara berkelanjutan.
Untuk mengetahui sejauhmana seorang penyuluh pertanian dapat melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya dengan baik, diperlukan tolok ukur dan kriteria yang jelas
dalam koridor pengembangan SDM pertanian, melalui evaluasi yang dilakukan secara
obyektif, terus menerus,dan berkelanjutan.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu baik moril maupun spiritual demi terselesainya laporan ini.
Kami menyadari sepenuhnya, bahwa penyusunan laporan hasil evaluasi ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh wunguna itu, kritik, masukan dan saran
perbaikan, sangat kami harapkan demi penyempurnaanya di masa mendatang.

Madiun, Juli 2022

Penyuluh Pertanian

AGUS SUNARSO
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyuluhan pertanian merupakan suatu upaya untuk membantu masyarakat
dipedesaan baik perempuan dan laki-laki dalam menciptakan iklim yang kondusif
sehingga memreka mampu menolong dirinya sendiri. Melalui penyuluhan diharapkan
dapat meningkatkan seseorang menjadi tahu dan dapat menganalisa suatu permasalahan,
selain itu yang terpenting dalam penyuluhan dapat membuat ssesorang bertindak dan
melakukan perubahan-perubahan menuju kondisi yang lebih baik.
Adapun tujuan penyuluhan adalah unutk menambah pengethauan, keterampilan
dan mengubah sikap petani dalam mengusahakan usahataninya ke arah; bertani lebih
baik, berusaha lebih mengutungkan dan hidup lebih sejahtera. Setelah dilakukan
penyuluhan diharpkan petani kaan mengadopsi inovasi yang disampikan. Suatu inovasi
akan memudahkan atau sulit ditrima tergantung karakteisitik yang mempengaruhi
tingkat kecepatan adopsi oleh petani sasarn,yaitu menguntungkan, tidak bertentangan
dengan adat setmpat, mudah dipahami, bisa dilaksanakan dalam skala kecil dan memberi
hasil yang nyata. Proses ini tidak dapat dlihat melainkan hanya dapat dimaklumi dari
tingkah laku sasaran, selama ia baru mengetahui sampai menggunakan inovasi tersbut.
Tanda-tanda yang dapat dilihat pada tahap-tahap antra lain : a) tahap kessdaran atau
penghayatan, b) tahap minat, c) tahap penilaian, d) tahap percobaan, e) tahap
penerimaan.
Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan penyuluhan yang ingin
dicapai sesuai dengan tujuan yang ingin diubah, kelemahan dan kekurangan yang ingin
diperbaiki dan nilai positif yang perlu ditingkatkan perlu diadakan evaluasi terhadap
penyuluhan yang telah kita lakukan. Pelaksanaan evaluasi kegiatan penyuluhan
dilakukan dari pengukuran hasil pre test sebelum penyuluhan dan hasil post test setelah
dilakukan penyuluhan di tingkat kelompok tani.
Kelompok tani yang dimaksud adalah kelompok tani yang dibentuk berdasarkan
domisili atau hamparan, diusahakan yang lokasi lahan usahanya masih dalam satu
hamparan. Desa Nglambangan Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun terdapat 4
(empat) kelompok tani yaitu kelompok Tani Maju, Margo Luhur, Widodo, MPSDH
Gunung Bedah yang selama ini telah aktif melayani kebutuhan para petani di Desa
Ngambangan. Kelompok tani di Desa Nglambangan yaitu Tani Maju, telah berulang kali
mendapat kegiatan sekolah lapang tanaman padi sehingga dijadikan sasaran evaluasi
penyuluhan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tingkat pengetahuan petani di kelompok Tani Tani Maju Desa
Nglambangan setelah dilakukan penyuluhan.
2. Apakah sudah tepat rancangan penyuluhan yang telah dilakukan dengan metode
dan media yang digunakan
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan petani di kelompok Tani “Tani Maju”
Desa Nglambangan setelah dilakukan penyuluhan.
2. Untuk mengetahui rancangan penyuluhan yang telah dilakukan dengan metode
dan media yang digunakan sudah tepat
BAB II
LANDASAN TEORI

Menurut Wahyuti (2004), bahwa Penyuluhan pertanian merupakan suatu upay


untuk membantu masyarakat dipedesaan baik peprempuan dan laki-laki dalam
menciptakan iklim yang kondusif sehingga memreka mampu menolong dirinya sendiri.
Melalui penyuluhan diharapkan dapat meningkatkan seseorang menjadi tahu dan dapat
menganalisa suatu permasalahan, selain itu yang terpenting dalam penyuluhan dapat
membuat ssesorang bertindak dan melakukan perubahan-perubahan menuju kondisi
yang lebih baik.
Menurut Wahyuti (2004), bahwa tujuan penyuluhan adalah unutk menambah
pengethauan, keterampilan dan mengubah sikap petani dalam mengusahakan usaha
taninya ke arah; bertani lebih baik, berusaha lebih mengutungkan dan hidup lebih
sejahtera. Setelah dilakukan penyuluhan diharpkan petani kaan mengadopsi inovasi yang
disampikan. Suatu inovasi akan memudahkan atau sulit ditrima tergantung karakteisitik
yang mempengaruhi tingkat kecepatan adopsi oleh petani sasarn,yaitu menguntungkan,
tidak bertentangan dengan adat setmpat, mudah dipahami, bisa dilaksanakan dalam skala
kecil dan memberi hasil yang nyata. Proses ini tidak dapat dlihat melainkan hanya dapat
dimaklumi dari tingkah laku sasaran, selama ia baru mengetahui sampai menggunakan
inovasi tersbut. Tanda-tanda yang dapat dilihat pada tahap-tahap antra lain : a) tahap
kessdaran atau penghayatan, b) tahap minat, c) tahap penilaian, d) tahap percobaan, e)
tahap penerimaan(Soedarmanto, 2001).
Suwasono (1992) menyatakan bahwa setiap kegiatan penyuluhan diperlukan
evaluasi untuk mengetahui efektivitas peningkatan yang dicapai sesuai dengan tujuan
yang ingin diubah, lelemahan dan kekurangan yang ingin diperbaiki dan nilai positif
yang perlu ditingkatkan untuk kegiatan yang akan datang. Lebih jauh dikatakan bahwa
evaluasi penyuluhan pertanian pada prinsipnya harus didasarkan pada fakta, bahwa
evaluasi merupakan bagian integral dari proses mendidik,hanya diadakan dalam
kaintannya dengan tujuan-tujuan dari program penyuluhan itu sendiri, yang bersifat
kuantitaif dan kualitatif. Tingkatan pengetahuan dalam evalusi penyuluhan dapat
dibedakan menjadi : sekedar tahu, mengerti, dapat mengemukakan pengetahuannya,
dapat mengnalisa, sintesa dan dapt mengevalusi.
Pelaksanaan evaluasi kegiatan penyuluhan yang paling sederhana adalah
melakukan evalusi dari pengukuran hasil pre tes dan post test (Wahyuti, 2004).
BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Lokasi dan Waktu


Kegiatan evaluasi penyuluhan pertanian dilaksanakan di kelompoktani Tani
Maju Desa Nglambangan Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun pada bulan Juli 2022.

B. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang diguankan dalam pelaksanaan evalusi penyu;ihan adalah alat
tulis menulis dan kuesioner.

C. Metode
Evaluasi dilaksanakan setelah materi penyuluhan disampaikan kepada petani
sasran. Evalussi adalah suatu proses yang dilakkan untuk mengetahui efektivitas
perubahan pengetahuan yang dicapai dengan menggunakan rumus :

Jumlah skor post test – jumlah skor pre


x 100 %
test Kesenjangan
Ginting (1991), menyatakan bahwa untuk efektivitas perubahan pengetahuan
dapat diukur tiga kategori dengan kriteria :
1. Skor > 66,66 % = Efektif
2. Skor 33,33 % - 66,66 % = Cukup efektif
3. Skor < 33,33 % = Kurang efektif

Adapun pemberian nilai dilakukan sesuai dengan jumlah skor dalam pertanyaan.
Nilai tertinggi adalah 100 satu pertanyaan nilainya 5 untuk jawaban yang benar dan nilai
terendah adalah 20 wunguna nilai untuk jawaban yang salah adalah 1. Jumlah responden
23 orang.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pencapaian Tujuan
Tujuan utama penyuluhan pertanian pada dasarnya merubah pengetahuan sikap
dan keterampilan petani dalam pengelolaan kegiatan usaha. Hasil evaluasi skor atau nilai
pengetahuan dan keterampilan petani pada budidaya padi mencapai 80 dari skor
maksimal 100. Secara keseluruhan pencapaian tujuan penyuluhan yang berkaitan dengan
aspek budidaya padi tergolong baik, seperti disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Evaluasi Perubahan Perilaku Petani dalam Pengelolaan Usahatani Padi
Sawah Di Kelompok Tani Sri Rejeki Desa Nglambangantahun 2020

No Tujuan Penyuluhan Skor Nilai Kriteria


1 Petani melakukan benih sesuai dengan 80 Baik
rekomendasi
2 Petani menggunakan bibit muda 88 Baik
3 Petani bisa menetapkan kebutuhan pupuk 80 Baik
Nitrogen sesuai skala BWD
4 Petani bisa melakukan pengolahan tanah 88 Baik
yang tepat
5 Petani mampu mengenali hama yang 80 Baik
menyerang tanaman padi

Berdasarkan Tabel 1 terlihat dari beberapa aspek yang dievaluasi seluruhnya


berada dalam kriteria baik namun belum maksimal. Aspek seleksi benih beberapa petani
belum melakukan seleksi benih sesuai dengan anjuran. Menurut beberapa petani seleksi
benih cukup mereka lakukan dengan cara menampi benih atau membuang benih yang
mengambang.
Aspek penggunaan bibit muda beberapa petani masih menggunakan bibit
berumur 20 hari hal tersebut disebabkan masih adanya keraguan dari petani untuk
menggunakan bibit muda. Menurut beberapa petani penggunaan bibit muda menyulitkan
dalam penanaman, sehingga meningkatkan tenaga kerja.
Aspek penggunaan pupuk Nitrogen berdasarkan hasil pengamatan menggunakan
bagan warna daun, belum seluruh responden mau menerapkan, hal tersebut selain
disebabkan oleh terbatasnya alat bagan warna daun, mereka juga menganggap
penggunaan BWD agak rumit untuk dilakukan terutama oleh petani yang sudah
mengalami gangguan penglihatan.
Aspek pengolahan lahan, petani rata-rata menggunakan sistem SKS (Sistem
Kebut Semalam), setelah dibajak hari berikutnya langsung pindah tanam, tanpa
menunggu proses pengolahan tanah yang benar dan tepat.
Aspek pencapaian sasaran peningkatan pengetahuan petani dalam budidaya padi padi
rata-rata skor yang dicapai sebelum dilakukan penyuliuhan adalah 43,8 dan setelah
dilakukan penyuluhan diperoleh rata-rata skor maksimal 84,3, terjadi peningkatan
48,02 %. Berdasarkan hasil skor bahwa efektivitas perubahan pengetahuan setelah
dilakukan penyuluhan adalah cukup efektif (33,33 % - 66,66 %).

B. Pelaksanaan Metode dan Penggunaan Media


Metode penyuluhan pertanian adalah cara/teknik penyampaian materi
penyuluhan oleh penyuluh pertanian kepada pelaku utama dan pelaku usaha agar mereka
tahu, mau, dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses
informasi pesar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk
meningkatkan produktivitas, efisien usaha, pendapatan dan kesejahteraan, serta
meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Program penyuluhan pertanian di Kelompok tani Tani Maju Desa Nglambangan
Kecamatan Wungu, dilaksanakan melalui berbagai metode penyuluhan diantaranya
sekolah lapang, kursus tani, temu lapang dengan menggunakan media berupa leaflet dan
folder. Hasil evaluasi menunjukan bahwa pelaksanaan penyuluhan yang dilakukan
dengan metode sekolah lapang yang didukung dengan media folder sangat tepat.
BAB V
KESIMPULAN

Aspek pencapaian sasaran peningkatan pengetahuan petani dalam budidaya padi


rata-rata skor yang dicapai sebelum dilakukan penyuluhan adalah 43,8 dan setelah
dilakukan penyuluhan diperoleh rata-rata skor 84,3, terjadi peningkatan 48,02 %.
Berdasarkan hasil skor bahwa efektivitas perubahan pengetahuan setelah dilakukan
penyuluhan adalah cukup efektif (33,33 % - 66,66 %).
Program penyuluhan pertanian di Kelompok tani Tani Maju Desa Nglambangan
Kecamatan Wungu, dilaksanakan melalui berbagai metode penyuluhan diantaranya
sekolah lapang dan kursus tani dengan menggunakan media berupa leaflet dan folder.
Hasil evaluasi menunjukan bahwa pelaksanaan penyuluhan yang dilakukan dengan
metode sekolah lapang yang didukung dengan media folder sangat tepat.
DAFTAR PUSTAKA

Ginting, E. Dkk, 1992. Ilmu Pnyuluhan Peternakan. Malang. Universitas Brawijaya

Suwasono, S. 2001. Dasar – Dasar dan Pengelolaan Penyuluhan Pertanian. Fakultas


Pertanian Brawijaya. Malang

Wahyuti, 2004. Akuntabilitas Manajemen Penyuluhan Pertanian. STPP. Malang


LAMPIRAN 1.

I. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama : SUDARMAJI
2. Jenis Kelamin : Laki- laki
3. Umur : 56
4. Pendidikan : SLTA
5. Alamat : Desa Nglambangan

II. DAFTAR PERTANYAAN

Petunjuk : Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan melingkari nomor jawaban pada
masing-masing pertanyaan.

1. Apakah bapak/ibu mengetahui tujuan pengolahan tanah ?


a. Untuk menggemburkan lahan
b. Untuk memperbanyak mikroba
c. Mempermudah penanaman
2. Apakah bapak/ibu tahu bagaimana cara pengolahan tanah yang baik?
a. Dilakukan pembajakan dan penggaruan
b. Dilakukan pembajakan 2 kali dan penggaruan
c. Dilakukan pembajakan saja
3. Apakah bapak/ibu tahu berapa kedalaman saat pembajakan lahan?
a. 10 cm
b. 25 cm
c. 10 – 20 cm
4. Apakah bapak/ibu tahu berapa umur bibit muda yang siap pindah tanam?
a. 25 hari
b. 10 – 15 hari
c. 20 hari
5. Apakah bapak/ibu tahu berapa jumlah bibit per rumpun yang akan dipindah tanam?
a. 5
b. lebih dari 5
c. 1 - 3
6. Apakah bapak/ibu tahu tujuan dilakukan seed treatment pada benih padi?
a. Memberi perlindungan awal terhadap benih terhadap serangan OPT
b. Memberikan zat perangsang tumbuh
c. Agar benih bisa awet
7. Apakah bapak/ibu tahu bagaimana cara melakukan seed treatment pada benih padi?
a. Benih direndam dalam larutan Regent 50 SC (bahan aktif Fipronil)
b. Benih direndam dalam larutan garam
c. Benih direndam dalam larutan kaporit

8. Apakah bapak/ibu tahu tujuan dilakukan seleksi benih padi?


a. Memperoleh benih yang seragam
b. Memperoleh benih unggul bermutu
c. Memperoleh benih tahan hama

9. Apakah bapak/ibu tahu benih bermutu baik dan benar?


a. Memiliki label bersertifikat
b. memiliki sifat genetik yang unggul
c. Memiliki 3 kriteria yaitu baik secara genetik, fisik dan fisiologis

10. Apakah bapak/ibu tahu wereng coklat termasuk jenis...................


a. Hama
b. Penyakit
c. Insektisida

11. Apakah bapak/ibu tahu kapan hama wereng coklat menyerang tanaman padi?
a. Fase Pesemaian
b. Fase Vegetatif
c. Fase Pesemaian, Fase Vegetatif dan Fase Generatif

12. Apakah bapak/ibu tahu hama penggerek batang padi/sundep?


a. Kaper
b. Jamur
c. Larva

13. Apakah bapak/ibu tahu penyebab potong leher?


a. Hama
b. Jamur (Pirycularia)
c. Bakteri

14. Apakah bapak/ibu tahu alat BWD?


a. Alat uji tanah
b. Alat ukur pH tanah
c. Alat bantu pengukuran dosis pemupukan
15. Serangan hama penggerek batang pada fase generatif dikenal dengan nama.............
a. Beluk
b. Sundep
c. Asem-asemen

16. Serangan hama penggerek batang pada fase vegetatif dikenal dengan nama..........
a. Beluk
b. Sundep
c. Asem-asemen

17. Penyakit kresek disebabkan oleh……………………


a. Jamur
b. Bakteri
c. Virus

18. Pengendalian penyakit kresek disemprot dengan………………


a. Bakterisida
b. Fungisida
c. Insektisida

19. Pengendalian penggerek batang/sundep disemprot dengan………………


a. Bakterisida
b. Fungisida
c. Insektisida

20. Hama wereng menyukai tanaman yang...............................


a. Subur
b. Hijau
c. Dipupuk N dosis tinggi dengan jarak tanam rapat
Lampiran 2.

Data hasil PRE TEST dari 23 Responden

Pertanyaan
No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Total skor
1 SUDARMAJI 1 1 5 1 5 1 1 1 1 5 1 5 1 1 5 1 1 1 1 1 40
2 SABAR 1 1 5 5 5 1 1 1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 1 1 1 44
3 MOHADI 5 1 1 5 5 1 5 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 5 40
4 KUNI WIBOWO 1 1 5 1 5 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 5 1 5 1 1 40
5 MUJIONO 1 1 5 1 5 1 1 1 5 1 1 5 1 5 1 1 1 1 5 5 48
6 JAMIANTO 5 1 1 5 5 1 1 1 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1 44
7 SENIN 1 1 5 1 5 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 5 5 5 1 40
8 SUPARNO 1 1 5 1 5 1 5 5 5 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 5 48
9 SUYONO 5 1 1 1 5 1 1 1 1 1 5 5 1 5 1 1 1 1 1 1 48
10 SUPRAPTO 1 1 5 1 5 1 1 1 1 1 5 1 1 1 5 1 1 5 1 5 40
11 PARDI 1 5 5 5 5 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 5 1 1 1 1 52
12 SUPRAPTO 1 1 5 1 5 1 5 1 5 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1 40
13 JOKO SUBANDI 5 5 1 5 1 5 1 1 1 5 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 44
14 BEJO YADI 5 1 5 5 5 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 44
15 REGAWATI 1 1 5 1 5 1 1 1 1 5 1 1 1 1 5 1 5 1 5 1 40
16 SLAMET 1 5 5 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 5 48
17 PUJI WIJAYA 5 1 1 5 5 1 1 1 1 1 5 5 1 5 1 1 1 1 1 1 40
18 SUKIMIN 1 1 5 5 5 1 1 1 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1 44
19 SUMIATI 1 5 5 1 5 1 1 1 5 1 5 1 1 1 1 1 5 5 1 1 40
20 SUPARNO 5 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 5 1 1 1 1 1 5 40
21 SAIDI 5 1 5 1 5 1 5 1 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1 48
22 KARTIKO 1 1 5 1 5 1 1 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 5 1 52
23 JONO 1 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 5 5 1 1 1 5 1 1 1 44
Jumlah 1008
Rata-rata 43,8
Lampiran 3.

Data hasil POST TEST dari 23 Responden

Pertanyaan
No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Total skor
1 SUDARMAJI 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 1 5 88
2 SABAR 1 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 1 5 5 5 5 84
3 MOHADI 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 80
4 KUNI WIBOWO 5 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 88
5 MUJIONO 5 1 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 1 80
6 JAMIANTO 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 5 80
7 SENIN 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 88
8 SUPARNO 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 1 5 5 1 80
9 SUYONO 1 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 80
10 SUPRAPTO 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 1 1 5 80
11 PARDI 5 5 5 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 84
12 SUPRAPTO 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 1 1 5 1 5 5 1 80
13 JOKO SUBANDI 5 1 5 5 1 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 84
14 BEJO YADI 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 84
15 REGAWATI 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 92
16 SLAMET 1 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
17 PUJI WIJAYA 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 5 80
18 SUKIMIN 5 1 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 84
19 SUMIATI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 1 1 88
20 SUPARNO 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 1 92
21 SAIDI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 88
22 KARTIKO 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 80
23 JONO 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 96
Jumlah 84 88 88 80 88 80 84 84 92 80 88 80 80 84 88 84 88 80 92 80 1940
Rata-rata 84,3
Lampiran 4.

Rekapitulasi hasil PRE TEST dan POST TEST dari 23 Responden

No Responden Pre Test Post Test Peningkatan (%)


1 SUDARMAJI 40 88 54,5
2 SABAR 44 84 47,6
3 MOHADI 40 80 50,0
4 KUNI WIBOWO 40 88 54,5
5 MUJIONO 48 80 40,0
6 JAMIANTO 44 80 45,0
7 SENIN 40 88 54,5
8 SUPARNO 48 80 40,0
9 SUYONO 48 80 40,0
10 SUPRAPTO 40 80 50,0
11 PARDI 52 84 47,6
12 SUPRAPTO 40 80 50,0
13 JOKO SUBANDI 44 84 54,5
14 BEJO YADI 44 84 50,0
15 REGAWATI 40 92 47,6
16 SLAMET 48 80 50,0
17 PUJI WIJAYA 40 80 54,5
18 SUKIMIN 44 84 40,0
19 SUMIATI 40 88 45,0
20 SUPARNO 40 92 56,5
21 SAIDI 48 88 54,5
22 KARTIKO 52 80 40,0
23 JONO 44 96 54,1
Jumlah 1008 1940
Rata-rata 43,8 84,3

Anda mungkin juga menyukai