Anda di halaman 1dari 15

RENCANA EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN

Dl KELOMPOK TANI “MARGO RAHARJO II” DESA KETANDAN


KECAMATANDAGANGAN
TAHUN 2022

DOSEN PENGAMPU:
Dr.Ir ABDUL FARID MP Dr.Ir SUHIRMANTO, SP MSi

Oleh : FATHUR ROHMAN

NIRM : 04.01.01.21.206

PROGRAM STUDY : PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN

KELAS :G

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PRTANIAN MALANG


BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
KEMENTRIAN PERTANIAN

2022
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyuluhan pertanian merupakan suatu upaya untuk membantu masyarakat dipedesaan
baik peprempuan dan laki-laki dalam menciptakan iklim yang kondusif sehingga memreka
mampu menolong dirinya sendiri. Melalui penyuluhan diharapkan dapat meningkatkan seseorang
menjadi tahu dan dapat menganalisa suatu permasalahan, selain itu yang terpenting dalam
penyuluhan dapat membuat ssesorang bertindak dan melakukan perubahan-perubahan menuju
kondisi yang lebih baik.
Adapun tujuan penyuluhan adalah unutk menambah pengethauan, keterampilan dan
mengubah sikap petani dalam mengusahakan usahataninya ke arah; bertani lebih baik, berusaha
lebih mengutungkan dan hidup lebih sejahtera, Setelah dilakukan penyuluhan diharpkan petani
kaan mengadopsi inovasi yang disampikan. Suatu inovasi akan memudahkan atau sulit ditrima
tergantung karakteisitik yang mempengaruhi tingkat kecepatan adopsi oleh petani sasarn,yaitu
menguntungkan, tidak bertentangan dengan adat setmpat, mudah dipahami, bisa dilaksanakan
dalam skala kecil dan memberi hasil yang nyata. Proses mi tidak dapat dlihat melainkan hanya
dapat dimaklumi dari tingkah laku sasaran, selama ia baru mengetahui sampai menggunakan
inovasi tersbuti Tanda-tanda yang dapat dilihat pada tahap-tahap antra Iain : a) tahap kessdaran
atau penghayatan, b) tahap minat, c) tahap penilaian, d) tahap percobaan, e) tahap penerimaan.
Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan penyuluhan yang ingin dicapai sesuai
dengan tujuan yang ingin diubah, kelemahan dan kekurangan yang ingin diperbaiki dan nilai
positif yang perlu ditingkatkan perlu diadakan evaluasi terhadap penyuluhan yang telah kita
lakukan. Pelaksanaan evaluasi kegiatan penyuluhan dilakukan dari pengukuran hasil pre test
sebelum penyuluhan dan hasil post test setelah dilakukan penyuluhan di tingkat kelompok tani.
Kelompok tani yang dimaksud adalah kelompok tani yang dibentuk berdasarkan domisili
atau hamparan, diusahakan yang lokasi lahan usahanya masih dalam satu hamparan. Desa
Ketandan Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun terdapat 5 (lima) kelompok tani yaitu
kelompok Gotong royong, Margo Raharjo I, Margo Raharjo II, Margo Raharjo III, MPSDH Tani
Makmur yang selama ini telah aktif melayani kebutuhan para petani di Desa Ketandan.
Kelompok tani di Desa Ketandan yaitu Margo Raharjo II, telah berulang kali mendapat kegiatan
sekolah lapang tanaman padi sehingga dijadikan sasaran evaluasi penyuluhan.

B. Rumusan Masalah
l. Bagaimana tingkat pengetahuan petani di kelompok Tani Margo Raharjo II Desa Ketandan
setelah dilakukan penyuluhan.
2. Apakah sudah tepat rancangan penyuluhan yang telah dilakukan dengan metode dan media
yang digunakan
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan petani di kelompok Tani ''Margo
Raharjo II” Desa Ketandan setelah dilakukan penyuluhan,
2. Untuk mengetahui rancangan penyuluhan yang telah dilakukan dengan metode dan media
yang digunakan sudah tepat
BAB 11
LANDASAN TEORI

Menurut Wahyuti (2004), bahwa Penyuluhan pertanian merupakan suatu upay untuk
membantu masyarakat dipedesaan baik peprempuan dan laki-laki dalam menciptakan iklim yang
kondusif sehingga memreka mampu menolong dirinya sendiri. Melalui penyuluhan diharapkan
dapat meningkatkan seseorang menjadi tahu dan dapat menganalisa suatu permasalahan, selain
itu yang terpenting dalam penyuluhan dapat membuat ssesorang bertindak dan melakukan
perubahan-perubahan menuju kondisi yang lebih baik.
Menurut Wahyuti (2004), bahwa tujuan penyuluhan adalah unutk menambah pengethauan,
keterampilan dan mengubah sikap petani dalam mengusahakan usahataninya ke arah; bertani
lebih baik, berusaha lebih mengutungkan dan hidup lebih sejahtera. Setelah dilakukan
penyuluhan diharpkan petani kaan mengadopsi inovasi yang disampikan. Suatu inovasi akan
memudahkan atau sulit ditrima tergantung karakteisitik yang mempengaruhi tingkat kecepatan
adopsi oleh petani sasarn,yaitu menguntungkan, tidak bertentangan dengan adat setmpat, mudah
dipahami, bisa dilaksanakan dalam skala kecil dan memberi hasil yang nyata. Proses ini tidak
dapat dlihat melainkan hanya dapat dimaklumi dari tingkah laku sasaran, selama ia baru
mengetahui sampai menggunakan inovasi tersbut. Tanda-tanda yang dapat dilihat pada tahap-
tahap antra Iain : a) tahap kessdaran atau penghayatan, b) tahap minat, c) tahap penilaian, d)
tahap percobaan, e) tahap penerimaan(Soedarmanto, 2001
Suwasono (1992) menyatakan bahwa setiap kegiatan penyuluhan diperlukan evaluasi
untuk mengetahui efektivitas peningkatan yang dicapai sesuai dengan tujuan yang ingin diubah,
lelemahan dan kekurangan yang ingin diperbaiki dan nilai positif yang perlu ditingkatkan untuk
kegiatan yang akan datang. Lbih jauh dikatakan bahwa evaluasi penyuluhan pertanian pada
prinsipnya harus didasarkan pada fakta, bahwa evaluasi merupakan bagian integral dari proses
mendidik,hanya diadakan dalam kaintannya dengan tujuan-tujuan dari program penyuluhan itu
sendiri, yang bersifat kuantitaif dan kualitatif. Tingkatan pengetahuan dalam evalusi penyuluhan
dapat dibedakan menjadi : sekedar tahu, mengerti, dapat mengemukakan pengetahuannya, dapat
mengnalisa, sintesa dan dapt mengevalusi.
Pelaksanaan evaluasi kegiatan penyuluhan yang paling sederhana adalah melakukan evalusi dari
pengukuran hasil pre tes dan post test (Wahyuti, 2004).
BAB 111
METODE PELAKSANAAN

A. Lokasi dan Waktu


Kegiatan evaluasi penyuluhan pertanian dilaksanakan di kelompoktani Margo Raharjo II
Desa Ketandan Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun pada bulan Oktober
2020.

B. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang diguankan dalam pelaksanaan evalusi penyuluhan adalah alat tulis
menulis dan kuesioner.

C. Metode
Evaluasi dilaksanakan setelah materi penyuluhan disampaikan kepada petani sasran.
Evalussi adalah suatu proses yang dilakkan untuk mengetahui efektivitas perubahan pengetahuan
yang dicapai dengan menggunakan rumus :

Jumlah skor post test —jumlah skor pre test


x 100%
Kesenjangan

Ginting (1991), menyatakan bahwa untuk efektivitas perubahan pengetahuan dapat diukur
tiga kategori dengan kriteria :
l. Skor > 66,66 % = Efektif
2. Skor 33,33 % -66,66 % = efektif
3. Skor < 33,33 % = Kurang efektif

Adapun pemberian nilai dilakukan sesuai dengan jumlah skor dalam pertanyaan. Nilai tertinggi
adalah 100 satu pertanyaan nilainya 5 untuk jawaban yang benar dan nilai terendah adalah 20 karena nilai
untuk jawaban yang salah adalah l. Jumlah responden
23 orang.
BABIV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pencapaian Tujuan
Tujuan utama penyuluhan pertanian pada dasarnya merubah pengetahuan sikap dan
keterampilan petani dalam pengelolaan kegiatan usaha. Hasil evaluasi skor atau nilai
pengetahuan dan keterampilan petani pada budidaya padi mencapai 8() dari skor maksimal 100.
Secara keseluruhan pencapaian tujuan penyuluhan yang berkaitan dengan aspek budidaya padi
tergolong baik, seperti disajikan pada Tabel l .

Tabel l. Hasil Evaluasi Perubahan Perilaku Petani dalam Pengelolaan Usahatani Padi
Sawah Di Kelompok Tani Margo Raharjo II Desa Ketandan tahun 2020
No Tu uan Pen luhan Skor Nilai Kriteria
I Petani melakukan benih sesuai dengan 80 Baik
rekomendasi
2 Petani men gunakan bibit muda 88 Baik
3 Petani bisa menetapkan kebutuhan pupuk 80 Baik
Nitro en sesuai skala BWD
4 Petani bisa melakukan pengolahan tanah 88 Baik
an te at
5 Petani mampu mengenali hama yang men 80 Baik
eran tanaman adi
Berdasarkan Tabel I terlihat dari beberapa aspek yang dievaluasi seluruhnya berada dalam
kriteria baik namun belum maksimal. Aspek seleksi benih beberapa petani belum melakukan
seleksi benih sesuai dengan anjuran. Menurut beberapa petani seleksi benih cukup mereka
lakukan dengan cara menampi benih atau membuang benih yang mengambang.
Aspek penggunaan bibit muda beberapa petani masih menggunakan bibit berumur 20 hari
hal tersebut disebabkan masih adanya keraguan dari petani untuk menggunakan bibit muda.
Menurut beberapa petani penggunaan bibit muda menyulitkan dalam penanaman, sehingga
meningkatkan tenaga kerja.
Aspek penggunaan pupuk Nitrogen berdasarkan hasil pengamatan menggunakan bagan
warna daun, belum seluruh responden mau menerapkan, hal tersebut selain disebabkan oleh
terbatasnya alat bagan warna daun, mereka juga menganggap penggunaan BWD agak rumit
untuk dilakukan terutama oleh petani yang sudah mengalami gangguan penglihatan,
Aspek pengolahan lahan, petani rata-rata menggunakan sistem SKS (Sistem Kebut Semalam),
setelah dibajak hari berikutnya langsung pindah tanam, tanpa menunggu proses pengolahan tanah yang
benar dan tepat.

Aspek pencapaian sasaran peningkatan pengetahuan petani dalam budidaya padi padi rata-rata
skor yang dicapai sebelum dilakukan penyuliuhan adalah 43,8 dan setelah dilakukan penyuluhan
diperoleh rata-rata skor maksimal 84,3, terjadi peningkatan 48,02 %. Berdasarkan hasil skor
bahwa efektivitas perubahan pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan adalah cukup efektif
(33,33 % - 66,66

B. Pelaksanaan Metode dan Penggunaan Media


Metode penyuluhan pertanian adalah cara/teknik penyampaian materl penyuluhan oleh
penyuluh pertanian kepada pelaku utama dan pelaku usaha agar mereka tahu, mau, dan mampu
menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pesar, teknologi,
permodalan, dan sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisien
usaha, pendapatan dan kesejahteraan, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi
lingkungan hidup.
Program penyuluhan pertanian di Kelompok tani Margo Raharjo Il Desa Ketandan
Kecamatan Dagangan, dilaksanakan melalui berbagai metode penyuluhan diantaranya sekolah
lapang, kursus tani, temu lapang dengan menggunakan media berupa leaflet dan folder. Hasil
evaluasi menunjukan bahwa pelaksanaan penyuluhan yang dilakukan dengan metode sekolah
lapang yang didukung dengan media folder sangat tepat.
BAB V
KESIMPULA
N

Aspek pencapaian sasaran peningkatan pengetahuan petani dalam budidaya padi rata-rata
skor yang dicapai sebelum dilakukan penyuluhan adalah 43,8 dan setelah dilakukan penyuluhan
diperoleh rata-rata skor 84,3, terjadi peningkatan 48,02 96. Berdasarkan hasil skor bahwa
efektivitas perubahan pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan adalah cukup efektif (33,33 % -
66,66 96).
Program penyuluhan pertanian di Kelompok tani Margo Raharjo Il Desa Ketandan
Kecamatan Dagangan, dilaksanakan melalui berbagai metode penyuluhan diantaranya sekolah
lapang dan kursus tani dengan menggunakan media berupa leaflet dan folder. Hasil evaluasi
menunjukan bahwa pelaksanaan penyuluhan yang dilakukan dengan metode sekolah lapang yang
didukung dengan media folder sangat tepat.
DAFTAR PUSTAKA

Ginting, E. Dkk, 1992. Ilmu Pnyuluhan Peternakan. Malang. Universitas Brawijaya

Suwasono, S. 2001. Dasar Dasar dan Pengelolaan Penyuluhan Pertanian, Fakultas Pertanian Brawijaya.
Malang

Wahyuti, 2004. Akuntabilitas Manajemen Penyuluhan Pertanian. STPP. Malang


LAMPIRAN 1.

1. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama 2 Jenis Kelamin

3. Umur
4. Pendidikan
5. Alamat
11. DAFTAR PERTANYAAN

Petunjuk : Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan melingkari nomor


jawaban pada masing-masing pertanyaan.

l . Apakah bapak/ibu mengetahui tujuan pengolahan tanah ?


a. Untuk menggemburkan lahan
b. Untuk memperbanyak mikroba
c. Mempermudah penanaman
2. Apakah bapak/ibu tahu bagaimana cara pengolahan tanah yang baik?
a. Dilakukan pembajakan dan penggaruan
b. Dilakukan pembajakan 2 kali dan penggaruan
c. Dilakukan pembajakan saja
3. Apakah bapak/ibu tahu berapa kedalaman saat pembajakan lahan?
a. 10 cm
b. 25 cm
c. 10— 20 cm
4. Apakah bapak/ibu tahu berapa umur bibit muda yang siap pindah tanam?
a. 25 hari
b. 10— 15 hari
c. 20 hari
5. Apakah bapak/ibu tahu berapajumlah bibit per rumpun yang akan
dipindah tanam?

b. lebih dari 5

c. 1 -3
6. Apakah bapak/ibu tahu tujuan dilakukan seed treatment pada benih padi?
a. Memberi perlindungan awal terhadap benih terhadap serangan OPT b,
Memberikan zat perangsang tumbuh
c. Agar benih bisa awet
7. Apakah bapak/ibu tahu bagaimana cara melakukan seed treatment pada
benih padi?
a. Benih direndam dalam larutan Regent 50 SC (bahan aktif Fipronil)
b. Benih direndam dalam larutan garam
c. Benih direndam dalam larutan kaporit
8. Apakah bapak/ibu tahu tujuan dilakukan seleksi benih padi?
a. Memperoleh benih yang seragam
b. Memperoleh benih unggul bermutu
c. Memperoleh benih tahan hama

9. Apakah bapak/ibu tahu benih bermutu baik dan benar?


a. Memiliki label bersertifikat
b. memiliki sifat genetik yang unggul
c. Memiliki 3 kriteria yaitu baik secara genetik, fisik dan fisiologis

10. Apakah bapak/ibu tahu wereng coklat termasuk jenis


a. Hama
b. Penyakit
c. Insektisida

I l. Apakah bapak/ibu tahu kapan hama wereng coklat menyerang tanaman


padi?
a. Fase Pesemaian
b. Fase Vegetatif
c. Fase Pesemaian, Fase Vegetatif dan Fase Generatif

12. Apakah bapak/ibu tahu hama penggerek batang padi/sundep?


a. Kaper
b. Jamur
c. Larva

13. Apakah bapak/ibu tahu penyebab potong leher?


a. Hama
b. Jamur (Pirycularia)
c. Bakteri

14. Apakah bapak/ibu tahu alat BWD?


a. Alat uji tanah
b. Alat ukur pH tanah
c. Alat bantu pengukuran dosis pemupukan
15. Serangan hama penggerek batang pada fase generatif dikenal dengan
a. Beluk
b. Sundep
c. Asem-asemen

16. Serangan hama penggerek batang pada fase vegetatif dikenal dengan

a. Beluk
b. Sundep
c. Asem-asemen

17. Penyakit kresek disebabkan oleh


a. Jamur
b. Bakteri
c. Virus

18 Pengendalian penyakit kresek disemprot dengan.


a. Bakterisida
b. Fungisida
c. Insektisida

19. Pengendalian penggerek batang/sundep disemprot dengan.


a. Bakterisida
b. Fungisida
c. Insektisida

20. Hama wereng menyukai tanaman


a. Subur
b. Hijau
c. Dipupuk N dosis tinggi dengan jarak tanam rapat
Lampiran 2.
Data hasil PRE TEST dari 23 Responden

Total
Pertanyaan
No Responden Score

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 SARNU
2 EDYANTO
3 SUMINI
4 PARNI
5 SUPINI
6 PIJIONO
7 SUTI
8 SANTOSO
9 TAUFIK
10 YAMENI
11 NUR ROHIM
12 JAINI
13 MUNSIYAH
14 SUWARTI
15 MOCHKLAS
16 ISMIATUN
AHMAD
17 SUGIONO
MUHAMMAD
18 SUYUT
19 NORSODIK
20 MUJI
21 GUNADI
22 MESIRAH
23 AMIRUDIN
JUMLAH
RATA - RATA
Lampiran 3.

Data hasil POST TEST 23 Responden

Pertanyaan Total
No Responden
Score
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 SARNU
2 EDYANTO
3 SUMINI
4 PARNI
5 SUPINI
6 PIJIONO
7 SUTI
8 SANTOSO
9 TAUFIK
10 YAMENI
11 NUR ROHIM
12 JAINI
13 MUNSIYAH
14 SUWARTI
15 MOCHKLAS
16 ISMIATUN
AHMAD
17 SUGIONO
MUHAMMAD
18 SUYUT
19 NORSODIK
20 MUJI
21 GUNADI
22 MESIRAH
23 AMIRUDIN
JUMLAH
RATA - RATA
Lampiran 4.
Rekapitulasi hasil PRE TEST dan POST TEST dari 23 Responden
Peningkatan
No Responden Pre Test Post Test
1 SARNU

2 EDYANTO
3 SUMINI
4 pARNl
5 SUPINI
6 PUJIONO
7 SUTI
8 SANTOSO, BA
9 A.TAUFIK IRVAN S
10 YAMENI
NUR ROHMAN
12 JAINI
13 MUNSIYAH
14 SUWARTI
15 MOCHKLAS
16 ISMIATUN ALIAS SARMI
17 AHMAD SUGIO
18 MUHAMMAD SUYUT
19 NORSODIK
20 MUDJI
21 GUNADI
22 MESIRAH
23 AMIRUDIN
Jumlah
Rata-rata

Anda mungkin juga menyukai