Dosen Pengampu:
Oleh:
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Desa Balerejo merupakan sebuah Desa di wilayah Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun,
Provinsi Jawa Timur. Potensi lahan pertanian di Desa Desa Balerejo kurang lebih 115 Ha. Potensi
lahan terdiri dari lahan sawah dan pekarangan. Lahan sawah untuk budidaya tanaman padi dan
hortikultura. Potensi peternakan yang banyak diusahakan oleh masyarakat Desa Desa Balerejo antara
lain adalah ternak ayam kampung, kambing, domba dan sapi. Wilayah Binaan Desa Desa Balerejo
meliputi 3 ( Tiga ) Dusun yaitu Dusun Balerejo 1, Dusun Balerejo 2 dan Dusun Banyeman, yang
terbagi atas 3 kelompok tani antara lain cangkring 1, cangkring 2, ngudi makmur. Sedangkan Luas
lahan pertanian keseluruhan 115 ha lahan sawah dan pekarangan, yang tediri atas : sawah tehnis 95 ha,
sawah ½ tehnis 15 ha dan perkarangan 12 ha.
Adapun pola tanam di Desa Desa Balerejo adalah padi - padi-polowijo. Dalam rangka
meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas tanaman pangan, telah ditetapkan sasaran program
intensifikasi pertanian tanaman pangan Tahun 2022. Dari sasaran produksi dan produktivitas yang telah
ditetapkan diharapkan pencapaian pelestarian swasembada pangan untuk tanaman prioritas adalah :
- Padi 11.745 ton 53,90 kw/ha (Gabah Kering Panen)
- Jagung 29.241 ton 75,90 kw/ha (Pipil Kering)
Target yang ingin dicapai untuk tahun berikutnya diharapkan terus naik. Hal ini dilakukan agar
Indonesia tidak impor jagung namun pada kenyataannya di lapangan atau daerah produksi yang
dihasilkan belum mencapai sesuai potensi produktifitas. Berdasarkan data BPS Kab. madiun dalam
Angka bahwa produktifitas tanaman jagung khususnya di Kab. madiun per Ha adalah 7 ton pipil
kering. Produktifitas ini masih di nilai rendah dibandingkan rata-rata produktifitas yang bisa dicapai 8-
11 ton/ha pipil kering. Masih rendahnya produksi jagung ini disebabkan oleh berbagai faktor antara
lain seperti teknologi bercocok tanam yang masih kurang baik, kesiapan dan keterampilan petani
jagung yang masih kurang, penyediaan sarana produksi yang masih belum tepat serta kurangnya
permodalan petani jagung untuk melaksanakan proses produksi sampai ke pemasaran hasil dan pilihan
terhadap kombinasi penggunaan tenaga kerja,benih, pupuk, dan obat-obatan yang optimal maka akan
mendapatkan hasil yang maksimal. Dengan kata lain suatu kombinasi input dapat menciptakan
sejumlah produksi dengan cara yang lebih efisien (Soekartawi 2002, h.24)
1.2 Tujuan Evaluasi
1) Untuk mengetahui persepsi petani terhadap inovasi teknologi sistem pemupukan berimbang di
Kelompok Tani Cangkring 1
2) Untuk mengetahui sikap petani terhadap inovasi teknologi sistem pemupukan berimbang di
Kelompok Tani Cangkring 1
3) Untuk mengetahui hubungan persepsi dengan sikap petani terhadap inovasi teknologi sistem
pemupukan berimbang di Kelompok Tani Cangkring 1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber
pendapatan bagi sebagian besar penduduknya. Kemampuan sektor pertanian dapat ditunjukkan dengan
aktifitas dalam meningkatkan pendapatan petani. Salah satu sub sektor pertanian yang sangat penting
adalah sub sektor tanaman pangan karena pangan merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia.
Kebutuhan akan pangan terus meningkat di karenakan setiap tahun jumlah penduduk Indonesia terus
meningkat, sementara produksi pangan dari periode ke periode semakin lama semakin menurun
(Khairudin, 2003).
Tanaman jagung merupakan komoditas pangan terpenting kedua setelah padi karena perannya
selain sebagai pengganti beras , sebagian besar penduduk Indonesia menjadikan juga komoditas pangan
penting dalam perdagangan produk pertanian. Komoditas jagung mempunyai utility yang sangat
strategis, baik dalam system ketahanan pangan maupun perannya sebagai penggerak roda ekonomi
nasional. Jagung digunakan sebagai food, feed dan foel. Permintaan jagung baik untuk industry
pangan, pakan dan kebutuhan industri. Dalam industri pangan, jagung digunakan sebagai bahan baku
untuk industri tepung jagung, industry minyak goreng, industry fermentasi dan industry pemanis/
sweetener. Penggunaan jagung sebagai pakan ternak secara intensif diawali denga berkembangnya
peternakan ayam ras beserta industry pakan sejak tahun 1970-an.
Data yang dikumpulkan dalam kegiatan ini yaitu data primer dan sekunder, data
primer diperoleh melalui wawancara dan pembagian kuesioner kepada petani yang telah
mendapat penyuluhan dan telah menerapkan sistem tanam jajar legowo, juga melakukan
wawancara kepada penyuluh pertanian. Sedangkan data sekunder didapat dari instansi atau
lembaga terkait seperti Balai Penyuluhan Pertanian,dan Kantor Desa .
Data pembanding yang digunakan merupakan data yang ada pada BPP
setempat.
Pada intrumen evaluasi ini, untuk pembagian kuesioner dengan penilaian skala nilai
untuk mengetahui pemahaman petani terhadap materi yang telah disampaikan.
Kuesioner Pengetahuan
I. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama : ......................................................................................
2. Umur : ......................................................................................
3. Jenis Kelamin : ......................................................................................
4. Pendidikan Terakhir : ......................................................................................
5. Status Perkawinan : ......................................................................................
6. Jumlah Anak : ......................................................................................
7. Status dalam Kelompok : .....................................................................................
8. Lama Menjadi Anggota : ......................................................................................
1. Mohon memberi tanda silang (√) pada jawaban yang Bapak/Ibu anggap paling sesuai
dan mohon mengisi bagian yang membutuhkan jawaban tertulis.
2. Setelah mengisi kuesioner ini mohon Bapak/Ibu dapat memberikan kembali kepada yang
menyerahkan kuesioner ini pertama kali.
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
NO PERNYATAAN ALTERNATIF
SS S N TS STS
1 Pemupukan berimbang adalah cara pemupukan berdasarkan
kebutuhan tanaman
2 Pemupukan berimbang pada tanaman jagung dapat meningkatkan
efektifitas pemakaian pupuk
3 Tahapan dalam penerapan pemupukan berimbang pada tanaman
jagung berpengaruh pada peningkatan produktifitas
4 Anjuran pemupukan berimbang pada tanaman jagung
berpengaruh pada efisiensi penggunaan pupuk
5 Penggunaan pupuk kimia bisa di kombinasikan dengan
menggunakan pupuk organik padat dari kotoran hewan ternak
6 Pemupukan berimbang pada tanaman jagung dapat meningkatkan
produktifitas dengan menggunakan pupuk majemuk
7 Pemupukan berimbang pada tanaman jagung mempunyai prinsip
5 T ( tepat waktu, jenis, dosis, cara dan lokasi ) dalam budidaya
tanaman jagung
8 Mengukur kebutuhan pupuk pada tanaman adalah dengan
menggunakan bagan warna daun ( BWD )
9 Pemupukan yang sering diabaikan oleh petani adalah pupuk
dasar , fase yang rawan bagi pertumbuhan dan perkembangan
Pupuk dasar berfungsi untuk menyiapkan nutrisi bagi tanaman
pada fase awal pertumbuhan.
10 Pupuk diberikan dengan cara ditugal atau ditebar di antara larikan
pada kedalaman 3-5 cm
TOTAL
A. Kuesioner Sikap
I. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama : ......................................................................................
2. Umur : ......................................................................................
3. Jenis Kelamin : ......................................................................................
4. Pendidikan Terakhir : ......................................................................................
5. Status Perkawinan : ......................................................................................
6. Jumlah Anak : ......................................................................................
7. Status dalam Kelompok : ......................................................................................
8. Lama Menjadi Anggota : ......................................................................................
1. Mohon memberi tanda silang (√) pada jawaban yang Bapak/Ibu anggap paling sesuai dan
mohon mengisi bagian yang membutuhkan jawaban tertulis.
2. Setelah mengisi kuesioner ini mohon Bapak/Ibu dapat memberikan kembali kepada yang
menyerahkan kuesioner ini pertama kali.
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
NO PERNYATAAN ALTERNATIF
SS S N TS STS
1 Penerapan Sistem pemupukan berimbang pada tanaman jagung
bukan merupakan kegiatan yang sulit di lakukan
2 Tahap penerapan Sistem pemupukan berimbang yang baik
dapat mempengaruhi hasil produksi tanaman jagung
3 Ketepatan penerapan Sistem pemupukan berimbang akan
berpengaruh dalam hasil akhir produksi tanaman jagung
4 Waktu penerapan Sistem pemupukan berimbang akan
mempengaruhi hasil panen jagung
5 Penyampaian materi Sistem pemupukan berimbang pada
tanaman jagung oleh penyuluh sesuai dengan kebutuhan petani
6 Dalam tahapan proses penerapan Sistem pemupukan
berimbang pada tanaman jagung tidak ada langkah yang rumit
dilakukan
7 Penerapan pemupukan berimbang pada tanaman jagung
dibutuhkan oleh masyarakat dalam kegiatan pertanian dalam
peningkatan produksi hasil tanam
8 Sarana dan Prasarana (berupa pupuk) mudah diperoleh.
9 Menanam jagung tidak perlu dilakukan pemupukan secara tepat
jenis karena tanah cukup subur dan menghasilkan produksi yang
baik
10 Perlu adanya evaluasi materi tentang penerapan Sistem
pemupukan berimbang pada tanaman jagung terhadap baik
buruknya program yang di jalankan.
TOTAL
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN RUMUSAN DATA
4.1 Analisis Data
Data dianalisis dengan menggunakan metode Analisis Statistik deskriptif.
1. Pembobotan
Tingkat Kinerja hasilpenyuluhan diberi bobot dengan menggunakan skala likert sebagai
berikut:
a. Jawaban Sangat Setuju diberi bobot 5
b. Jawaban Setuju diberi bobot 4
c. Jawaban Netral diberi bobot 3
d. Jawaban Tidak setuju diberi bobot 2
e. Jawaban Sangat Tidak setuju diberi bobot 1
4.2 Karakteristik Responden
Tabel 1. Data Responden
JENIS LAMA
UMUR GARAPAN
No NAMA KELA PENDIDIKAN BERTANI
(THN) (HA)
MIN (THN)
1 SUDARMAJI L 44 S1 0,33 20
2 SABAR L 32 SLTA 0,96 9
3 MUJIATUN P 55 SLTA 0,25 15
4 MOHADI L 48 SLTA 1,25 15
5 MUJIONO L 53 S1 0,37 10
6 SITI MUJIANI P 43 SLTA 2,00 15
7 JAMIANTO L 61 SD 0,36 18
8 SUPARNO L 52 SLTA 0,37 13
9 SUYONO L 46 SLTP 0,33 14
10 SUPRAPTO L 52 SLTA 1,30 15
11 PARADI L 60 SLTA 0,51 30
12 PARDI L 45 SLTA 0,32 15
13 JOKO SUBANDI L 55 SLTP 0.43 35
14 SLAMET L 50 SD 0,22 25
15 PUJI WIJAYA L 43 SLTA 0,15 23
16 SUKIMIN L 54 SLTP 0,35 20
17 SUMIATI L 35 SLTA 0.25 15
18 SUPARNO L 38 SLTA 0,20 10
19 JONO L 40 SLTA 0,35 15
20 SAIDI L 44 S1 0,52 14
TOTAL SCORE 74
TOTAL SCORE IDEAL 5 X 20 = 100
SCORE TERENDAH 1 X 20 = 20
TES AKHIR
JUMLAH ORANG KUALIFIKASI SCORE TES AKHIR
10 ORANG SANGAT SETUJU 5 10 X 5 = 50
8 ORANG SETUJU 4 8 X 4 = 32
2 ORANG NETRAL 3 2 X3=6
TIDAK SETUJU 2 0 X2=0
TOTAL SCORE 88
TOTAL SCORE IDEAL 5 X 20 = 100
SCORE TERENDAH 1 X 20 = 20
Jadi materi tentang Sistem pemupukan berimbang pada tanaman jagung oleh penyuluh sesuai dengan
kebutuhan petani = (88/100)x 100 %= 88 % Dari 100 % yang diharapkan secara kontinum sebagai
berikut :
20 40 60 80 100
88
= 100 – 20 = 16
5
KOLOM EVALUASI
Nilai tertinggi dari setiap soal adalah 3 sehingga jawaban benar semua adalah 10 x 3 = 30 .
Sedanmgkan nilai trendah adalah 1 x 1 = 1. Kriteria perolehan nilai yang digunakan sebagai berikut:
1. 1. 20 ≤ kurang efektif≤ 40
2. 2. 41 < cukup efektif≤ 60
3. 3. 61 < efektif ≤ 80
4. 4. 81 < sangat efektif ≤ 100
Target = skor maximal x jumlah responden = 100 x 20 = 2000
1. Pengetahuan sebelum penyuluhan ( nilai tes awal ) = 1480
2. Kesenjangan = ( target – tes awal ) = 520
3. Pengetahuan setelah penyuluhan ( nilai tes akhir ) = 1760
4. Peningkatan pengetahuan ( Tes akhir – tes awal ) = 280
5. Efektifitas peningkatan pengetahuan
Efektifitas = Tes akhir – tes awal x 100 % = 282 x 100 % = 54,2 %
Target – tes awal 520
BAB V.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
1. Perlu dilakukan perbaikan terhadap materi yang akan disampaikan kepada sasaran (petani).
2. Kinerja pelaksanaan penyuluhan masih perlu ditingkatkan
.