Anda di halaman 1dari 15

COVER

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pakan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan ternak baik untuk hidup pokok,
pertumbuhan, reproduksi dan produksi. tiga faktor penting dalam kaitan penyediaan hijauan
bagi ternak ruminansia adalah ketersediaan pakan harus dalam jumlah yang cukup,
mengandung nutrisi yang baik dan berkesinambungan sepanjang tahun. ketersediaan hijauan
pada umumnya berfluktuasi mengikuti pola musim dimana produksi hijauan melimpah di
musim hujan dan sebaliknya terbatas dimusim kemarau. untuk mengatasi hal tersebut
biasannya peternak mengatasi dengan pemberian pakan konsentrat.
Konsentrat adalah suatu bahan pakan yang dipergunakan bersama bahan pakan lain
untuk meningkatkan keserasian gizi dari keseluruhan makanan dan dimaksudkan untuk
disatukan dan dicampur sebagai suplemen (pelengkap) atau pakan pelengkap (Hartadi dkk.,
1991). Konsentrat terdiri dari polar, onggok, bungkil sawit, kopra, kulit kopi, molases, garam,
urea dan mineral. keuntungan pembuatan pakan konsentrat antara lain meningkatkan efisiensi
dalam pemberian pakan dan menurunnya sisa pakan, hujauan yang palatabilitas rendah
setelah di campur dengan konsentrat dapat mendorong meningkatnya konsumsi,sehingga
kebutuhan protein tercukupi. Pengendalian mutu pakan berfungsi dalam menjaga atau
mengawasi keamanan pakan karena pakan akan berpengaruh langsung terhadap keamanan
pangan asal ternak.
Pakan yang diberikan pada ternak akan mempengaruhi hasil peternakan, seperti
susu,dan daging. Semakin bagus mutu konsentrat sapi yang diberikan, maka hasil peternakan
yang didapatkan akan semakin maksimal karena konsentrat akan mempengaruhi produksi
susu dan daging ternak. Pengawasan dan kontrol terhadap mutu pakan yang diberikan kepada
ternak menjadi menjadi fokus utama dari industri pakan, karena aspek mutu pakan
menentukan kuantitas dan kualitas produk pangan asal ternak.

1.2 Tujuan dan Sasaran


1.2.1.Tujuan
Untuk mencukupi kebutuhan pakan, selain itu juga untuk meningkatkan pertambahan bobot
badan.
1.2.2. Sasaran
Para peternak, koperasi, toko peternakan.
BAB II
GAMBARAN UMUM PENGEMBANGAN PROJEK
2.1 Perencanaan Produksi
Kualitas pertumbuhan dan perkembangan ternak sangat bergantung pada kualitas dan
kuantitas dari asupan pakan yang diberikan. Pakan utama ternak Ruminansia terdiri dari
hijauan dan pelengkap nutrisinya yaitu konsentrat/pakan tambahan. Tetapi ketersediaan
hijauan pakan ternak kadang tidak tersedia sewaktu-waktu terutama dimusim kemarau, yaitu
pada saat rumput sulit didapatkan. Ketersediaan hijauan sangat menentukan produktivitas
ternak, disamping itu pemberian hijauan yang tidak selalu ada bisa menimbulkan stress dan
akan mengakibatkan ternak rentan terhadap berbagai penyakit. Pengolahan pakan merupakan
suatu kegiatan untuk mengubah pakan tunggal atau campuran menjadi bahan pakan baru atau
pakan olahan. Bahan pakan baru yang dihasilkan dari proses pengolahan diharapkan
mengalami peningkatan kualitas. salah satu cara pengolahan bahan pakan yaitu dengan
melakukan pengolahan menjadi pakan konsentrat.
Salah satu rencana project yang akan dilaksanakan dalam pengolahan pakan yang
berkualitas yaitu dengan pembuatan produk pakan Konsentrat. Konsentrat sangat dibutuhkan
oleh ternak ruminansia (sapi potong), karena bahan-bahan tersebut mudah difermentasikan
sehingga konsentrat akan meningkatkan kadar propionat yang berguna dalam pembentukan
daging dan akan merangsang pertumbuhan mikrobia rumen sehingga mempercepat
kemampuan mencerna serat kasar. Penambahan konsentrat pada ternak ruminansia
memungkinkan ternak untuk mengkonsumsi pakan yang lebih baik nutriennya dan lebih
palatabel, selain itu kecenderungan mikroorganisme dalam rumen dapat memanfaatkan pakan
penguat terlebih dahulu sebagai sumber energi dan selanjutnya dapat memanfaatkan pakan
kasar yang ada. Konsentrat sangat mudah dicerna dan berperan sebagai sumber zat pakan
utama seperti karbohidrat dan protein.
Perencanaan dan pengembangan project pembuatan Konsentrat akan dilakukan di
sekolah kami masing-masing dengan menerapkan model pembelajaran Project Based
Learning. Project based learning (PjBL) adalah model pembelajaran yang menjadikan peserta
didik sebagai subjek atau pusat pembelajaran, menitik beratkan proses belajar yang memiliki
hasil akhir berupa produk. Artinya, peserta didik diberi kebebasan untuk menentukan
aktivitas belajarnya sendiri, mengerjakan proyek pembelajaran secara kolaboratif sampai
diperoleh hasil berupa suatu produk. Itulah mengapa kesuksesan pembelajaran ini sangat
dipengaruhi oleh keaktifan peserta didik
Model pembelajaran project based learning memiliki manfaat yaitu peserta didik
menjadi lebih aktif dalam memecahkan masalah, sehingga peserta didik memperoleh
pengetahuan dan keterampilan baru, melatih kolaborasi atau kerja sama kelompok,dan
memberi kesempatan siswa untuk menorganisasi proyek. Pengorganiasian proyek dilakukan
dengan cara peserta didik membuat sebuah kerangka kerja untuk menyelesaikan masalah
yang sudah ditentukan.
Berikut ini merupakan gambaran umum perencanaan sintak pembelajaran project
based learning.
1. Penentuan pertanyaan mendasar
Guru akan memberikan pertanyaan mendasar terkait materi pembuatan konsentrat yang
akan dipelajari. Biasanya, pertanyaan dikemas dalam sebuah studi kasus, atau video
maupun media lainnya
2. Menyusun desain perencanaan produk
Guru bersama peserta didik membentuk kelompok yag beranggotakan 4-5 orang,
kemudian dilanjutkan dengan berdiskusi bersama peserta didik dari masing- masing
kelompok untuk menentukan langkah-langkah dalam melaksanakan project pembuatan
konsentrat secara teratur, Guru menjelaskan terkait alat dan bahan yang akan digunakan
dalam melaksanakan project pembuatan konsentrat.
3. Menyusun jadwal
Setelah guru dan peserta didik menyusun desain perencanaan proyek dilanjutkan dengan
membuat jadwal aktivitas. yaitu dengan menentukan timeline pengerjaan, menentukan
deadline pengerjaan, menentukan perencanaan baru untuk menyelesaikan projek dan
memberikan bimbingan bagi peserta didik yang menggunakan cara diluar projek.
4. Melakukan monitor pada perkembangan kinerja peserta didik
Selama peserta didik mengerjakan projek yang ditugaskan, guru secara aktif harus
memonitor kegiatan yang dilakukan. Hal ini bertujuan untuk menjaga supaya suasana
belajar tetap kondusif. Kegiatan monitor dapat dilakukan menggunakan alat perekam
atau rubrik.
5. Menguji hasil kinerja peserta didik
Tingkat pencapaian peserta didik dalam menyelesaikan projek yang telah dibuat akan
diuji dan dinilai oleh guru. Penilaian ini diharapkan dapat memberikan umpan balik
pemahaman bagi peserta didik. Hasil kinerja ini juga dapat digunakan oleh guru untuk
menyusun strategi pada proses pembelajaran selanjutnya.
6. Mengevaluasi pengalaman
Evaluasi pengalaman berupa refleksi dari kegiatan yang sudah dijalankan. Pada tahap ini
guru bisa melakukan kegiatan diskusi bersama peserta didik mengenai pengalaman yang
diperoleh selama proses mengerjakan projek

2.2 Pemilihan Proses Produksi


Konsentrat merupakan produk olahan yang terdiri dari beberapa bahan baku pakan
yang kegunaanya atau fungsi pakan konsentrat adalah memperkaya dan meningkatkan nilai
gizi pada bahan pakan lain yang nilai gizinya rendah. Konsentrat sangat dibutuhkan oleh
ternak ruminansia (sapi potong), karena bahan-bahan tersebut mudah difermentasikan
sehingga konsentrat akan meningkatkan kadar propionat yang berguna dalam pembentukan
daging dan akan merangsang pertumbuhan mikrobia rumen sehingga mempercepat
kemampuan mencerna serat kasar.
Dalam melakukan proses pembuatan produksi konsentrat peralatan dan bahan yang
dibutuhkan harus dipersiapkan agar mempermudah proses pembuatan, adapun peralatan yang
digunakan yaitu seperti : mesin hammer mill (penghalus bahan baku), mesin mixer
(pencampur bahan), terpal, timbangan, sekop, karung, dan APD. Bahan yang digunaka yaitu
Dedak Padi, Pollard, Onggok, Bungkil Sawit, Kopra, Kulit Kopi, Urea, Molases, Garam, dan
Mineral Mix.
Tenaga kerja yang diberdayakan dalam proses produksi yaitu peserta didik yang
terlibat dalam proses pembelajaran dengan metode PjBL pembuatan konsentrat. Tujuannya
agar peserta didik memiliki keterampilan dalam melakukan pengolahan pakan yaitu
pembuatan konsentrat.

2.3 Pemanfaatan Hasil


Konsentrat ini akan digunakan sebagai solusi bagi peternak dalam hal penggunaan
pakan bernutrisi tinggi untuk meningkatkan pertambahan bobot badan harian yaitu sebesar
0.5 Kg sehingga akan menghasilkan daging yang tinggi. Selain untuk penggemukan
konsentrat ini juga bisa digunakan sebagai pakan pembibitan ternak ruminansia. Dengan
demikian peternak yang menggunakan produk ini dapat meningkatkan pendapatan usahanya.

2.4 Dampak dari Kegiatan


Kegiatan pembuatan Konsentrat ini akan berdampak terhadap bertambahnya
pemahaman, keterampilan, kerjasama dan pemecahan masalah peserta didik dalam
pembelajaran dan membangun jiwa wirausaha karena dapat menjadi peluang usaha dibidang
pakan ternak, meningkatnya minat dan daya tarik peserta didik terhadap usaha peternakan,
menjadi solusi pakan bernutrisi tinggi saat musim paceklik, menambah pendapatan peternak,
menjadikan usaha peternakan yang lebih praktis sesuai dengan perkembangan teknologi.
BAB III
IMPLEMENTASI PROJEK
3.1 Perencanaan Kegiatan
Perencanaan kegiatan dibuat secara terperinci dalam bentuk time schedule sebagai acuan
pelaksanaan projek pembuatan konsentrat sebagai berikut :

No Uraian Waktu Keterangan


Persiapan peralatan 07.30 08.00 Mempersiapkan
1 operasional peralatan yang
digunakan
Pengumpulan bahan baku / 08.00 08.30 Mengumpulkan
2 Persiapan bahan bahan seblum
pengolahan
Pengolahan bahan baku 08.00 08.30 Mengolah
3 bahan baku
menjadi halus
Formulasi 08.30 09.00 Formulasi
4 bahan pakan
dengan teliti
Dosing bahan 09.00 09.30 Penimbangan
5 semua bahan
formulasi
Mixing bahan 09.30 10.00 Mencampur
6 semua bahan
pakan

Pengemasan 10.00 10.30 Produk dikemas


7
dalam karung
Penyimpanan 10.30 11.00 Penyimpanan
di simpan di
tempat yang
8
aman terhindar
dari panas dan
hujan
Evaluasi 11.00 11.30 Mengetahui
9
daya simpan
3.2 Persiapan Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan konsentrat :

No Alat
1 Mesin Hammer Mill (Penghalus Pakan)
2 Mesin Choper (Pencampur Bahan Pakan)
3 Mesin Penjahit Karung
4 Sekop
5 Karung
6 Timbangan Duduk Digital

Pada saat dilakukan pemilihan bahan pakan perhatikan bahwa kondisi bahan pakan tersebut
masih baik, tidak ada gumpalan, tidak berjamur, tidak berbau tengik, dan tidak mengandung
bahan-bahan yang berbahaya.
Persentase /
No Bahan Baku
Komposisi (%)
1 Dedak Padi 12
2 Pollard 5
3 Onggok 14
4 Bungkil Sawit 15
5 Kopra 17
6 Kulit Kopi 4
7 Molases 9
8 Garam 2
9 Urea 1
10 Mineral 1

3.3 Proses Produksi


Proses produksi dalam pembuatan konsentrat yaitu :
1. Pengumpulan bahan baku pembuatan atau pengidentifikasian bahan baku pakan
2. Pengolahan atau penghancuran bahan baku yang berukuran partikel besar menjadi
halus
3. Formulasi bahan baku yang ada
4. Penimbangan / dosing bahan baku
5. Pencampuran / mixing bahan baku
Bahan baku setelah ditimbang kemudian dicampur menggunakan mesin mixer
6. Pengemasan
Produk yang dibuat dikemas dalam karung dengan berat bersih 50 Kg
7. Penyimpanan
Pakan disimpan kedalam Gudang pakan dengan kriteria tempatnya: kering, tidak
lembab, jauh dari gangguan tikus dan sejenisnya.
3.4 Kontrol Kualitas
Kontrol kualitas konsentrat dilakukan secara berkala pada setiap kegiatan produksi meliputi:
1. Kontrol kualitas persiapan alat dan bahan dengan melakukan:
a. Memastikan peralatan yang akan dipakai sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan
b. Peralatan berfungsi dengan baik dan tidak berkarat
c. Bahan baku pakan bagus dan berkualitas
2. Kontrol kualitas pada proses produksi dengan melakukan:
b. Melakukan pengawasan secara berkala saat proses produksi berlangsung
c. Jika terdapat proses produksi yang tidak sesuai prosedur segera ambil tindakan
3. Kontrol kualitas pada pasca proses produksi dengan melakukan:
a. Lakukan pemeriksaan produk hasil produksi
b. Jika terdapat produk yang terkontaminasi dengan residu berbahaya segera ambil
tindakan lanjutan

3.5 Pemasaran
Produk dipasarkan di peternak rakyat, feedlot setempat, dan toko pakan ternak serta
online menggunakan marketplace dengan perkiraan harga Rp. /kg dan model kemasan
karung 50 kg.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN
4.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan projek pembuatan dilaksanakan di sekolah masing-masing, dan
pelaksanaanya pada tanggal
Bulan
No Kegiatan Keterangan
M1 M2 M3 M4
Perencanaan Rencana
1 Kegiatan Kegiatan
Tersusun
Mengumpulkan
Persiapan bahan seblum
2 peralatan
operasional pengolahan
Mengolah
Pengumpulan bahan baku
bahan baku /
3 Persiapan menjadi halus
bahan

Formulasi
Pengolahan bahan pakan
4 bahan baku
dengan teliti
Penimbangan
5 Formulasi semua bahan
formulasi
Mencampur
6 Dosing bahan semua bahan
pakan
Produk
7 Mixing bahan dikemas dalam
karung
Penyimpanan
Pengemasan di simpan di
tempat yang
8 aman
terhindar dari
panas dan
hujan
Mengetahui
9 Penyimpanan daya simpan
Mengumpulkan
10 Evaluasi bahan seblum
pengolahan
4.2 Anggaran Biaya
 Biaya Bahan Pembuatan
Persentase / Harga Satuan / Jumlah
No Bahan Baku
Komposisi (%) Kg (Rp) Pembuatan (Kg)
1 Dedak Padi 12 2.500
2 Pollard 5 5.500
3 Onggok 14 2.000
4 Bungkil Sawit 15 1.700
5 Kopra 17 3.700
6 Kulit Kopi 4 2.000
7 Molases 9 2.800
8 Garam 2 1.650
9 Urea 1 3.900
10 Mineral 1 6.000
Total 100

 Biaya Operasional
Total
NO Jenis pengeluaran Volume Harga (Rp)
(Rp)
1 Tenaga kerja 1 50.000 50.000
2 Solar
3 Biaya Kemasan

 Pendapatan
 Keuntungan
 Break Even Point
 B/C Rasio
4.3 Kesimpulan
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai