Anda di halaman 1dari 24

1 PENDAHULUAN

1.1 Ruang Lingkup

Ruang lingkup berfungsi untuk memberikan batasan dalam kegiatan praktik


mandiri sehingga lebih terarah kepada tujuan yang telah ditetapkan.Ruang lingkup
dari kegiatan praktik mandiri yang dilakukan di lahan pertanian desa Kaligayam
Margasari-Kab. Tegal meliputi dua aspek yaitu aspek umum dan aspek khusus.
1.1.1 Aspek Umum

Aspek umum yang akan dipelajari di kebun, adalah sebagai berikut:


1. GambaranUmum LahanPertanian.
2. Kondisi Lingkungan Lahan Pertanian (Biofisik dan SDM).
1.1.2 Aspek Khusus

Dalam kegiatan Praktik Mandiri ini, penulis menerapkan ruang lingkup secara
khusus agar lebih fokus terhadap sebuah topik atau permasalahan. Pembahasan aspek
khusus dalam penulisan adalah penyusunan programa penyuluhan pertanian. Materi
khusus yang dibahas adalah:
1. Perumusan Keadaan,
2. Penetapan Tujuan Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian,
3. Penetapan Masalah,
4. Penetapan Rencana Kegiatan,
5. Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan laporan praktikum mandiri ini terdiri atas dua bagian, yaitu
tujuan umum dan tujuan khusus.
1.2.1 Tujuan Umum

1. Mahasiswa memperolehpengetahuan, keterampilan, dan pengalaman sesuai


dengan bidang keahlian agribisnis khsususnya mata kuliah LUTH 4429
(Programa dan Evaluasi Penyuluhan Pertanian)
2. Mahasiswa mampu memahami dan memperoleh gambaran nyata tentang
tahapan dalam penyusunan programa penyuluhan pertanian.
3. Mendekatkan Perguruan Tinggi dengan masyarakat agar kurikulum pendidikan
tinggi sejalan dengan tuntutan pembangunan diberbagai bidang.
1.2.2 Tujuan Khusus

Mahasiswa mempelajari dan memahami kegiatan penyusunan programa penyuluhan


pertanian.

1
1.3 Manfaat

Kegiatan praktik mandiri yang telah dilaksanakan diharapkan dapat membawa


manfaat khususnya bagi pribadi Mahasiswa, Masyarakat (Petani), dan Program
Sarjana Agribisnis Universitas Terbuka (UT) yang nantinya akan dapat memberikan
perbaikan penulisan ilmiah yang lebih baik dikemudian hari.
Adapun manfaat yang diperoleh setelah melaksanakan kegiatan praktik mandiri
sebagai berikut ini:
1.3.1 BagiMahasiswa

1. Dapat mengembangkan dan membangun sikap etos kerja yang profesional


dilingkungan masyarakat,
Mahasiswa dapat mengenal kegiatan penyusunan programa penyuluhan
pertanian sebagai salah satu bagian dari agribisnis,
2. Dapat menambah wawasan akan ilmu pengetahuan agribisnis yang tidak
didapatkan selama proses perkuliahan.
3. Dapat mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh selama proses
perkuliahan(Buku LUTH4429 dan Aktivitas Tuton) pada lapangan kerja yang
sesungguhnya.
4. Meningkatkan kompetensi Mahasiswa dalam kegiatan penyusunan programa
penyuluhan pertanian.

1.3.2 Bagi Petani

1. Kegiatan Praktik Mandiri ini dapat dijadikan salah satu sarana dan masukan
(rekomendasi) bagi petani.
2. Pihak petani juga mendapatkan pembelajaran terkait cara peyusunan programa
penyuluhan pertanian.

1.3.3 Bagi Institusi Pendidikan

1. Dapat membekali Mahasiswa dengan keterampilan dari dunia pertanian


(Agribisnis) yang sebenarnya.
2. Dapat dijadikan feed back bagi perguruan tinggi untuk usulan perbaikan
kurikulum yang lebih baik lagi mengenai LUTH 4429 (Programa dan Evaluasi
Penyuluhan Pertanian)
3. Dapat menjalin kerja sama yangluasbaik antara perguruan tinggi dengan pihak
petani yang membantu kegiatan praktik mandiri mahasiswa.

2
1.4 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Praktik Mandiri dilaksanakan pada lahan pertanian yang berlokasi di desa


Kaligayam Kecamatan Margasari - Kabupaten Tegal. Pelaksanaan Praktik
Mandiri dilaksanakan selama 10 hari lamanya (tanggal 26 April 2023- 5 Mei
2023).

3
2 PELAKSANAAN PRAKTIK MANDIRI

2.1 Sarana / Alat Praktek


Sarana atau alat untuk praktek ialah sebagai berikut :
 Laptop
 Alat tulis
 Peta desa
 Kamera
 Sumber informasi / papan informasi

2.2 Langkah-langkah Praktik

Pelaksanaan kegiatan kunjungan Praktik Mandiri pasti memerlukan sebuah


kerangka kerja yang terencana dengan baik dikarenakan kerangka praktik bertujuan
untuk memudahkan dalam pelaksanaan aktivitas praktik mandiri. Berikut ini
Flowchart kerangka praktik seperti pada Gambar 1 berikut ini:

Perkenalan Maksud Kunjungan Ke


Lahan Pertanian di Desa Kaligayam

Mempelajari Gambaran Umum


Lahan Pertanian di Desa Kaligayam

Mempelajari, memahami, serta mengamati aspek:

Aspek Umum AspekKhusus


Gambaran Umum Perumusan Keadaan,
Lingkungan Lahan Pertanian Penetapan Tujuan Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian
Penetapan Masalah,
Penetapan Rencana Kegiatan,
Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian.

Pembuatan LaporanMendiskusikan
Terkait dan wawancara bersama anggota kelompok tani ataupun salah satu petani
Pelaksanaan Praktik Mandiri
4
Gambar1.Kerangka Praktik

5
2.3 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam metode penulisan laporan praktik mandiri, penulis menggunakan


berbagai cara dan metode untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan serta
dapat membantu dalam penyusunan laporan praktik mandiri penulis. Data yang
digunakan terbagi menjadi dua bagian yakni data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang akan didapat dari hasil melakukan wawancara
secara langsung kepada pihak yang terkait di Lahan Pertanian desa Kaligayam dan
selain itu juga data primer dapat diperoleh dari hasil pengamatan(observasi) di Lahan
Pertanian di DesaKaligayam
Data sekunder adalah data-data yang tidak didapatkan dari perkebunan
melainkan berupa data yang diambil dari beberapa referensi dari buku-buku relevan
ataupun media internet yang berkaitan dengan topik pembahasan.
Metode pengumpulan data yaitu:
1. Metode observasi
Melakukan pengamatan secara langsung pada lahan pertanian desa Kaligayam.
2. Wawancara
Cara pengumpulan data dengan melakukan wawancara atau menggunakan
pertanyaan secara langsung kepada pihak yang bertanggung jawab yang berada
di lahan pertanian desa Kaligayam.
3. Studi literatur
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencari beberapa referensi dari
buku-buku yang relevan dan dokumen perusahaan terkait topik yang dibahas
oleh penulis.

6
3 PEMBAHASAN

3.1 Analisis Data Potensi Wilayah

Desa Kaligayam merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan


Margasari, Kabupaten Tegal. Secara geografis Desa Kaligayam berbatasan langsung
dengan Desa Dukuh Tengah di sebelah Utara, Desa Tonjong di sebelah Selatan, Desa
Wanasari di sebelah Timur dan Desa Prupuk Utara disebelah Barat. Desa Kaligayam
memiliki ketinggian tanah sebesar 50-170 M DPL dari permukaan laut, termasuk
daerah bertopografi atau dataran, dengan suhu rata-rata yaitu berkisar antara 25-30
OC.
A. Data Biofisik
Melalui data biofisik dapat memberikan informasi terkait potensi wilayah
sebagai bentuk identifikasi peluang yang ada pada satuan wilayah tersebut. Berikutini
deskripsi umum wilaya pada Desa Kaligayam yang ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabe l1.Deskripsi Umum Wilayah


Kode Desa (PUM) 3328012002
Desa/Kelurahan KALIGAYAM
Kecamatan MARGASARI
Kabupaten/Kota KABUPATEN TEGAL
Provinsi JAWA TENGAH
Tahun Pembentukan 1960
Luas Desa/Kelurahan (Ha) 1.095,700
Penetapan Batas Ada
Peta Wilayah Ada
Koordinat -7.119066, 108.988976
Tipologi PERSAWAHAN
Klasifikasi SWADAYA
Kategori MADYA
Batas Wilayah:
a.Desa/Kelurahan Sebelah Utara DUKUH TENGAH
b.Desa/Kelurahan Sebelah Selatan TONJONG BREBES
c.Desa/Kelurahan Sebelah Timur WANASARI
d.Desa/Kelurahan Sebelah Barat PRUPUK UTARA
Sumber : Kecamatan Margasari, 2023

7
Sebagian besar wilayah Desa Kaligayam merupakan Hutan Negara. Areal
yang berfungsi untuk persawahan sebesar 22 % dari seluruh luas wilayah Desa
Kaligayam. Berikut ini Tabel 2. Tataguna lahan sebagai berikut:
Tabel2.TatagunaLahan
Tataguna Lahan Luas Lahan(Ha)
--Sawah (Ha) 232,000
--Tegal/Ladang(Ha) 43,682
--Pemukiman(Ha) 58,618
--Hutan Negara(Ha) 750,000
--Fasilitas Umum(Ha) 11,400
--Jumlah Luas Wilayah (Ha) 1.095,700
Sumber:Kecamatan Margasari, 2023
B. Iklim dan Cuaca
Aspek perubahan iklim dan cuaca yang terjadi di wilayah Desa Kaligayam
sampai dengan saat ini masih menjadi aspek yang belum dapat diatasi. Sama seperti
yang terjadi di berbagai wilayah lain, akibat yang ditimbulkan karena perubahan
iklim dan cuaca yang tidak normal ini menjadikan pola tanam dan pengaturan jadwal
tanam menjadi terganggu. Walaupun memang aspek ini bersifat uncontrol tetapi
sejauh ini kemampuan petani untuk memprediksi dan meramalkan perubahan iklim
dan cuaca berdasarkan gejala‐gejala yang umum dan nampak masih belum memadai.

C. Data Sumber Daya Manusia


Berikut ini data sumber daya manusia berdasarkan jenis kelamin dan usia yang
ditunjukkan pada Tabel 3. Sebagai berikut:
Tabel3.Data Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
JumlahPenduduk
JumlahLaki-Laki(orang) 1.275
JumlahPerempuan(orang) 1.215
KomposisiUsiaPenduduk
Laki-Laki Perempuan
Usia0-6 Tahun 36 Usia0-6 Tahun 29
Usia7-12 Tahun 67 Usia7-12 Tahun 50
Usia13-18 Tahun 117 Usia13-18 Tahun 42
Usia19-25 Tahun 102 Usia19-25 Tahun 37
Usia26-40 Tahun 478 Usia26-40 Tahun 435
Usia41-55 Tahun 210 Usia41-55 Tahun 324
Usia56-65 Tahun 123 Usia56-65 Tahun 202
Usia65-75 Tahun 73 Usia65-75 Tahun 61
Usia>75 Tahun 69 Usia>75 Tahun 35
JumlahLaki-Laki(Orang) 1275 JumlahPerempuan(Orang) 1215

Sumber: Kecamatan Margasari, 2023

8
Proporsi tingkat pendidikan penduduk terbesar pada desa Kaligayam adalah
Tamat SD (51.57%) disusul tamat SMA dan Tamat SMP.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap latar belakang pendidikan khususnya
untuk masyarakat Kecamatan Desa Kaligayam. Aspek kualitas SDM menjadi salah
satu factor yang mempunyai peranan besar dalam upaya membantu pencapaian
keberhasilan pembangunan pertanian. Dalam hal ini kaitan yang sangat pentingadalah
upaya perubahan pola dan perilaku dalam tata cara atau metode serta aplikasi anjuran
teknologi kerap kali menghadapi kendala kurang terapresiasi karena factor
pemahaman petani terhadap tujuan, manfaat, dan dampak dari penerapan anjuran
teknologi yang direkomendasikan.
Adapun jenis pekerjaan penduduk Desa Kaligayam pada umumnya adalah
sebagai buruh petani, karyawan swasta, wiraswasta, pedagang. Berikut ini Tabel 5.
yang menjelaskan data penduduk pada desa Kaligayam berdasarkan jenis
pekerjaannya:
Tabel5.Data Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan
JenisPekerjaan Jumlah (Orang)
Petani 466
penggalian 24
Industri 10
Listrik gas dan air 0
konstruksi 80
Penyedia makan dan minum 39
transportasi 25
Informasi dan komunikasi 0
Keuangan dan asu ransi 1
Jasa pendidikan 4
Jasa kesehatan 0
Jasa kemasyarakatan 3
Jasa per orangan 0
JumlahTotal (Orang) 652

Sumber:Kecamatan Margasari,2023

Dari data penduduk desa Kaligayam menurut mata pencaharian dapat disimpulkan
keterKaligayam terhadap sektor pertanian cukup besar, sehingga peranan sektor pertanian
menjadi penting. Karena merupakan kegiatan utama dalam menggerakan kegiatan ekonomi
di Desa Kaligayam. Dengan kata lain jika kondisi pertaniannya produktif maka pendapatan
masyarakat akan meningkat. Begitu pun sebaliknya jika kondisi pertanian mengalami
penurunan produktivitasnya maka akan berimbas kepada tingkat pendapatan dan daya beli
masyarakat. Oleh karena itu pembangunan masyarakat dengan bertumpu pada
keberpihakan terhadap pertanian dipandang perlu untuk ditingkatkan dan lebih
dioptimalkan. Selain itu kondisi pertanian di Desa Kaligayam dapat dijadikan potensi
utama, jika dilihat dari kemampuan sebagian masyarakatnya yang berkonsentrasi di sektor
9
D. Rencana Usaha Kelompok (RUK)
RUK merupakan pernyataan tertulis yang disusun secara sistematis mengenai
kegiatan bersama dibidang ekonomi, berdasarkan hasil kesepakatan seluruh anggota
kelompok yang dilandasi keinginan dan kemauan bersama untuk dilaksanakan dan
dipertanggungjawabkan secara bersama. Dengan adanya penyusunan rencana usaha
tani kelompok sebagai proses mengolah aspirasi dan kebutuhan petani.
1. Identifikasi Kelompok
Kelompok tani yang sudah terdaftar di kantor kecamatan Margasari berjumlah
empat kelompok, yaitu Kelompok Tani Hurip, Mekar, Setia, dan Subur Jaya.
Dengan jenis usaha kelompok berdasarkan komoditi pertanian. Beberapa hal
yang masih menjadi bahan perbaikan dan peningkatan kinerja kelompok tani
terutama masalah pengelolaan lembaga kelompok tani, diantaranya:
a. Kelengkapan administrasi kelompoktani:AD/ART,Profil kelompok tani,
buku administrasi, dan sebagainya.
b. Intensitas dan frekuensi pertemuan kelompok tani dalam kegiatan
pelaksanaan penyuluhan pertanian
c. Pelaksanaan kegiatan pelatihan, sekolah lapang, kursus tani dan
sebagainya.
d. Pembagian kerja dan tugas dalam struktur organisasi kelompok tani.
e. Pemberdayaan kelompok tani melalui kegiatan produktif dalam rangka
menciptakan kemampuan dan kemandirian kelompok tani.
f. Pembinaan kelompok tani melalui kegiatan pemberian bantuan dan
subsidi.
2. Sasaran
a. PolaUsaha
Pola usaha tani yang dilakukan disesuaikan musim yang ada. Apabila
musim hujan dilakukan penanaman padi (lahan sawah) dan kemarau
memilih tanaman palawija.
b. SasaranProduktivitasUsaha
Meningkatkan produktivitas secara optimal dengan menanam bibit
unggul, pemberantasan hama dan penyakit, dan menghadapi resiko
kegagalan.

3. Rencana Kebutuhan Sarana


Pembelian pupuk ataupun membuat sendiri, pembelian bibit unggul tanaman
padi, pengadaan alat-alat pertanian, penanggulangan resiko kegagalan panen
padi yang diakibatkan oleh banjir, kekeringan dan serangan OPT.

10
Berikut ini Tabel 6. mengenai contoh Rencana Usaha Kelompok (RUK)
Tanisebagai berikut:
Tabel6.RUK
No Uraian Volume Harga ( Rp)
1 Kebutuhan benih unggul 500 Kg 4.250.000
2 Belanja pestisida bensoit 50gr(400bungkus) 1.040.000
3 Pestisida Furadan 48 Kg 624.000
4 Pupuk urea 2000 Kg 3.600.000
5 Pupuk NPK 3.392 Kg 7.800.000
6 Pupuk organik padat 10.000 Kg 5.000.000
7 Pupuk organik cair 7.400 Kg 3.700.000
8 Alat pemotong rumput 1 Unit 1.850.000
9 Cangkul 10 Unit 400.000
10 Alat Panen ( Power Threaser ) 1 Unit 5.750.000
Total Biaya 34.014.000

3.2 Penentuan Tujuan

Aspek pertama yang harus diperhatikan PPL sebelum


melaksanakanpenyuluhanadalahidentifikasitujuankegiatanpenyuluhan.Penentuantujua
nmenjadi aspek utama,karena akan menentukan indikator keberhasilan kegiatan
penyuluhan yang dilaksanakan. Penyuluhan dikatakan berhasil atau gagal tergantung
dari ketercapaian tujuan ini. Dalam teori pembelajaran terdapat tiga ranah (wilayah)
perubahan perilaku yang menjadi tujuan pembelajaran. Pertama ranah kognitif
(pengetahuan) yakni perubahan perilaku dalam wilayah pengetahuan. Indikator yang
bisa digunakan dalam hal ini misalnya; dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak
mengerti jadi mengerti, atau dari tidak paham menjadi paham. Materi yang termasuk
dalam ranah ini biasanya materi penyuluhan yang bersifat informatif, berisi
penerangan, dan penjelasan, serta uraian tentang suatu hal.
Ranah kedua adalah ranahaffektif, yaitu perubahan perilaku pada sikapaudiens
(petani) terhadap materi (subject matter) yang sedang disuluhkan. Indikator yang
dapat digunakan misalnya sejauhamana respon, sikap, minat, animo, daya tarik dan
motivasi petani terhadap materi yang sedang disuluhkan. Materi penyuluhan yang
termasuk dalam ranah affektif, biasanya materi penyuluhan yang berisi tentang
introduction teknologi baru. Karena diharapkan petani mau untuk menerima dan mau
untuk melakukan adopsi teknologi baru tersebut. Ranah yang ketiga adalah ranah
psikomotor (keterampilan), yaitu perubahan perilaku pada aspek praktikal atau
keterampilan (skill) tertentu. Indikator yang dapat digunakan misalnya sejauhmana
petani mampu mempraktekan suatu tindakan dengan benar sesuai anjuran. Materi
yang termasuk dalam ranah ini, biasanya yang berisikan tentang anjuran suatu
metode,teknik,dan cara melakukan sesuatu. Tujuan utama dari programa penyuluhan
pertanian di desa Kaligayamadalah Penyusunan programa ini didasari oleh prioritas
masalah potensi sumberdaya alam serta kebutuhan petani di wilayah kerjanya.

11
3.3 Penetapan Masalah

Ketetapan identifikasi masalah dilanjutkan dengan uji prioritas masalah akan


mempermudah penanganan dan pemecahan masalah usaha tani atau kegiatan
sekaligus memberikan prioritas. Berikut ini Tabel 7. Terkait dengan identifikasi
masalah, potensi, dan tindakan yang dibutuhkan.

Tabel7.Identifikasi Masalah dan Upaya Pemecahannya


Masalah Penyebab Masalah Potensi Tindakan/Kegiatan yang
N
Dibutuhkan
o
1 2 3 4
1 Banyaknya a. Penggunaan varietas 1. Petani maju 1. Penyuluh bersama
Serangan benih padi yang 2. Program degan PHP
Hama berulang-ulang Penyuluhan mengadakan
&Penyakit b.Penggunaan Pertanian(PPL). penyuluhan
pestisida yang 3. Bantuan Benih tentang OPT.
berlebihan berlabel 2. Penyuluhan
c. Pola tanam yangtidak 4. Petugas tentang pergiliran
serempak Pengendali tanaman.
HamaPenyakit. 3. Melalui kegiatan
5. Adanya Program SLPHT padi sawah
SLPHT diharapkan petani tau
bagaiman
mengendalikan
Hama &
Penyakit
2 ProduksiPadi a.Pengolahan lahan 1. Petanimaju 1. Melalui program
Sawahbelum persawahantidakoptimal 2. Informasi SLPTTpetanitaudan
optimal b.Pupuk subsidi tidak Teknologi mau menerapkan
tersedia atau 3. Program informasi pertanian
keterlambatan dalam Penyuluhan yang ada pada lahan
penyediaan sehingga Pertanian(PPL) pertaniannya.
pemupukantidakoptimal 4. Program SLPTT 2. Koordinasidengan
c.Mahalnya pupuk 5. BantuanBenih pihak UD dalam
anorganik sehingga berlabel penyediaan
petani hanya berpatok pupuksubsiditepat
padapupuksubsidiyang waktu.
tersedia. 3. Pemanfaatanjerami/
d.Pemanfaatanteknologi daun-daunansebagai
pertanian yang masih pupuk organik
kurang sebagai alternatif
pupuk
anorganik
3 Kepengurusan a.Pembentukan pengurus 1. Petani yang aktif 1.Koordinasi dengan
Kelompok yang diambil tampa dalam pembinaan Instansisetempatdan
Tani yang kesepakatan bersama 2. Petanimaju yang pengurus lama untuk
kurang Aktif sehingga banyak anggota respon terhadap membentuk
yang tidak mengenal pertanian. Kepengurusan
siapa pengurus mereka. 3. Program yang baru
bersama-sama

12
b.Pengurusmemilikilahan Penyuluhan dengananggota.
di kelompok lain. Pertanian(PPL) 2.Pendataanulang
c.Ketua yang tidak anggotakelompokdan
berprofesisebagaipetani luas lahan
3.Membuatpertemuan
kelompok dari
gabungan kelompok
yang ada sebagai
wadah menjalin
hubunganyanglebih
baik daninformasi
4 Fungsi a.Anggota kelompok 1. Petanimaju 1. Melakukanpembinaan
Kelompok engganuntukbenkumpul 2. Petani yang mau rutin dan memotivasi
Tani tidak b.Pola hidup yang belajarmasihada kelompok tani
dapat konsumtifterhadapwaktu 3. SDMpetani khususnya pengurus.
berkembang c.Masih berpegang pada semakintinggi 2. Pendekatanpersonal
danberjalan pertanian tradisional 4.Program 3.Memberikan materi
denganbaik sehinggakurangrespon Penyuluhan penyuluhan yang
terhadap kegiatan Pertanian(PPL) menarikbagipetani
penyuluhan 4.Kegiatan berupa
d.Perangkulan pengurus pertemuankelompok
kepadaanggotakurang sebagai ajang
silaturahmi
5 Petani tidak a. Tidaktersedianyaalat 1. Program 1. Penyuluhantentang
mengetahui PUTS dan soil tester. Penyuluhan penggunaan alat
kandungan b.Petanitidakmengenal Pertanian(PPL) PUTS&soiltester.
unsur hara alat 2. Swadana 2. Penyuluhan tentang
danpHtanah PUTSdansoiltester. kelompok pengapuran tanah
c. Kurangnyainformasi yang disesuaikan
mengenai manfaat dengankandunganpH
pengukuran pH tanah tanah.
3. PengukuranpHrutin
sebelum pengolahan
tanah.
4. Menyarankankepada
petani supaya lahan
sawahtidakterus
digenangi air

13
3.4 Uji Prioritas Masalah

Setelah dilakukannya identifikasi masalah berkaitan dengan usaha tani maka


dilakukan penetuan prioritas melalui uji prioritas masalah yakni penentuan masalah
berdasarkan aspek gawat, mendesak, dan penyebaran. Berikut ini Tabel 8. Mengenai
uji prioritas masalah sebagai berikut:
Tabel8.Uji Prioritas Masalah
Skor Jumlah
JenisMasalah Gawat Mendesak Penyebaran
No Skor
1 2 3 4 5
1 Banyaknya Serangan Hama & 3 3 3 9
Penyakit
2 Produksi Padi Sawah belum 3 3 3 9
optimal
3 Kepengurusan Kelompok Tani 1 1 1 3
yang Tidak Aktif
4 Fungsi Kelompok Tani tidak dapat 1 1 1 3
berkembang dengan baik
5 Petani tidak mengetahui kandungan 3 3 3 9
unsur hara dan pH tanah
11 11 11 33
6.6

Keterangan:
Skala Prioritas Skor
Gawat*) 3**)
Agak Gawat 2
Tidak Gawat 1
Mendesak 3
Agak Mendesak 2
Tidak Mendesak 1
Penyebaran tinggi 3
Penyebaran Cukup 2
Penyebaran Rendah 1
*) Skor ditentukan berdasarkan Indicator tingkat permasalahan:
kesepakatan dengan petani 7 – 10 = Tinggi
**)Jumlah skor tertinggi menjadi 4 –6= Sedang
prioritas 1–3=Rendah

Dari kelima jenis masalah besaran tingkat skor permasalahan di desa


Kaligayam, Tegal 6.6 dalam tingkat sedang yang penanganan permasalahan adalah
pantauan rutin dan pembinaan secara berkala untuk lebih mengoptimalkan
permasalahan lahan pertanian di desa Kaligayam Margasari-Tegal.

14
3.5 Matriks Programa Penyuluhan

a. Keadaan
Kolom ini berisi uraian singkat mengenai status pemanfaatan potensi
sumberdaya pembangunan pertanian secara umum yang berkaitan dengan
tingkat produktivitas usaha pertanian di suatu wilayah.

b. Tujuan
Kolom ini berisi uraian singkat mengenai upaya yang akan ditempuh untuk
mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumberdaya pembangunan pertanian
secara umum, khususnya yang berkaitan dengan perubahan pengetahuan,
wawasan, sikap dan perilaku pelaku utama dan pelaku usaha serta seluruh
pemangku kepentingan dalam peningkatan produktivitas usaha pertanian di
suatu wilayah.

c. Masalah
Kolom ini berisi uraian singkat mengenai factor-fakror yang menyebabkan
belum tercapainya tujuan pembangunan pertanian yang diharapkan, baik yang
bersifat perilaku maupun non perilaku, yang dihadapi oleh pelaku utama dan
pelaku usaha serta seluruh pemangku kepentingan dalam peningkatan
produktivitas usaha pertanian di suatu wilayah.

d. Sasaran
Kolom ini menjelaskan mengenai siapa yang direncanakan untuk mendapat
manfaat dari penyelenggaraan suatu kegiatan/metode penyuluhan pertanian di
tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, atau desa, yaitu:
1. Pelaku usaha, pelaku utama dan kelembagaan petani (untuk programa
penyuluhan di semua tingkatan).
2. Penyuluh dan petugas dinas/instansi lingkup pertanian yang bertugas
setingkat di bawah wilayahnya, serta pemangku kepentingan lainnya
(untuk programa penyuluhan ditingkat kabupaten/kota, provinsi dan
nasional).

e. Materi
Kolom ini berisi mengenai jenis informasi teknologi yang menjadi pesan bagi
sasaran baik dalam bentuk pedoman-pedoman, petunjuk teknis suatu komoditas
tertentu dan lain-lain.

f. Kegiatan/Metode
Kolom ini berisi kegiatan-kegiatan atau metode penyuluhan yang dapat
memecahkan masalah untuk mencapai tujuan dari programa penyuluhan
pertanian.

15
g. Volume
Kolom volume berisi mengenai jumlah dan frekwensi kegiatan yang akan
dilakukan agar sasaran dapat memahami dan melaksanakan pesan yang
disampaikan melalui kegiatan/metode penyuluhan, atau agar terjadinya
perubahan perilaku pada sasaran.

h. Lokasi
Kolom ini memuat mengenai lokasi kegiatan programa penyuluhan yang akan
dilaksanakan seperti: desa, kecamatan, kabupaten/kota, dan sebagainya.

i. Waktu
Kolom ini berisikan mengenai waktu pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang
tercantum dalam programa penyuluhan pertanian.

j. Sumber Biaya
Kolom sumber biaya diisi mengenai beberapa biaya yang dibutuhkan untuk
melaksanakan kegiatan penyuluhan yang ditetapkan, serta dari mana sumber
biaya yang tersebut diperoleh.

k. Penanggung jawab
Kolom ini berisi mengenai siapa penanggung jawab pelaksanaan kegiatan
programa penyuluhan pertanian, sehingga apabila terjadi hal-hal yang tidak
dinginkan dapat dengan jelas diminta pertanggung jawaban.

l. Pelaksana
Kolom ini berisi mengenai siapa yang melaksanakan kegiatan-kegiatan
penyuluhan tersebut, apakah dilakukan oleh penyuluh, petani/kontaktani
dan/atau pelaku usaha.

m. Keterangan
Kolom ini berisi uraian mengenai hsl-hsl ysng perlu dijelaskan tentang pihak-
pihak yang diharapkan terlibat dalam pelaksanaan kegiatan programa
penyuluhan pertanian.

16
Tabel 9.Matriks Programa Penyuluhan Pertanian

Sasaran KegiatanPenyuluhan
Pelaku Kegiatan/ Sumber Penanggung
Keadaan Tujuan Masalah PelakuUtama Petugas Materi Vol Lokasi Waktu Pelaksana
Usaha metode biaya jawab
TD WT TT L P L P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Pengendalaian hama Meningkatkan Aplikasi pemupukan,herbisida dan √ √ √ √ √ √ √ Pengendalian Temu 3 Ds Maret- Swadaya KepalaBalai Penyuluh
tanaman perkebunan keterampilan masyarakat insektisida yang tidak sesuai hamaTerpadu lapang Kaligayam Mei penyuluhan kecamatan
ala kadarnya dalam aplikasi pupuk, anjuran 2023 kecamatan danPoktan
(Banyaknya Serangan Herbisida dan insektisida
Hama & Penyakit) Meningkatkan Belum mampu membedakan jenis √ √ √ √ √ √ √ Klasifikasi Temu 3 Ds Maret- Swadaya KepalaBalai Penyuluh
pengetahuan dalam serangga yang tergolong hama, hama dan lapang Kaligayam Mei penyuluhan kecamatan
membedakan jenis predator, dan parasit Pengendalian 2023 kecamatan danPoktan
serangga penyerang hamaTerpadu
tanaman pangan dan
Hortikultura
Pola tanam masih Meningkatkan Belum memiliki pengetahuan √ √ √ √ √ √ √ Polatanamdan Diskusi 3 Ds Maret- Swadaya KepalaBalai Penyuluh
sistem konvensional pengetahuan sistem jalur tentang sistem jalurdan baris serta pengaturan kelompok, Kaligayam Mei2023 penyuluhan kecamatan
(Produksi Padi Sawah dan baris tanam serta teknik pengolahan tanah yang tanaman Demplot kecamatan danPoktan
belum optimal) teknik pengolahantanah konservatif
Yang konservatif
Pengolahan lahan Pupuk subsidi tidak tersedia atau √ √ √ √ √ √ √ Cara membuat Temu 3 Ds Maret- Swadaya, KepalaBalai Penyuluh
persawahan optimal keterlambatan dalam penyediaan Pupuk, lapang Kaligayam Mei2023 Bansos penyuluhan kecamatan
sehingga pemupukan tidak optimal, teknologi kecamatan danPoktan
petani hanya berpatok pada pupuk pertaniandapat Diskusi
subsidi yang tersedia, Pemanfaatan membantu kelompok,
teknologi pertanian yang masih petani Demplot
kurang
Kepengurusan Kepengurusan kelompok Pembentukan pengurus yang √ √ √ √ √ √ √ Pemilihan Pertemuan 1 Ds Mei2023 Kelompoktani Kelompok
KelompokTaniyang tani yang aktif dengan diambil tanpa kesepakatanbersama Pengurus Kaligayam tani
kurang Aktif anggotanya sehingga banyak anggota yang kelompoktani
tidak mengenal siapa pengurus berdasarkan
mereka,Pengurus memiliki lahandi musyawarah
kelompok lain, Ketua yang tidak
berprofesi
Fungsi Kelompok Tani Meningkatkan fungsi Anggota kelompok enggan untuk √ √ √ √ √ √ √ Pentingnya Diskusi, 1 Ds Mei2023 KepalaBalai Kelompok
tidak dapat Kelompok Tani sehingga benkumpul,Masih berpegang pada kegiatan pertemuan Kaligayam penyuluhan tani
berkembang dan dapat berkembang dan pertanian tradisional sehingga pertemuan kecamatan
berjalan dengan baik berjalan dengan baik kurang respon terhadap kegiatan kelompoktani
penyuluhan,Perangkulan pengurus
kepada anggota kurang
Petani tidak Petani belajar Tidak tersedianya alat PUTS √ √ √ √ √ √ √ Melukan Pertemuan, 3 Ds Maret- Swadaya KepalaBalai Kelompok
mengetahui kandungan unsur hara dan soil tester, Petani tidak pengarahan temu Kaligayam Mei penyuluhan tani
kandungan unsur dan pH tanah mengenal alatPUTS dansoil lapang 2023 kecamatan
hara dan pH tanah tester, Kurangnya informasi
mengenai manfaat pengukuran
pH tanah

17
4. PE NUTUP

4.1 Kesimpulan

Tolok ukur keberhasilan membangun perilaku profesional petani dalam


mengembangkan usaha agribisnis dapat diukur dari tingkat dinamika para
pelakunya ditinjau dari jenis, bentuk, kualitas serta derajat partisipasinya pada
setiap aspek kegiatan dalam sistem agribisnis.
ProgramaPenyuluhanPertanianadalahrencanatertulisyangdisusun secara
sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali
pencapaian tujuan penyuluhan pertanian. Rencana tentang kegiatan penyuluhan
pertanian yang memadukan aspirasi petani dan masyarakat pertanian dengan
potensi wilayah dan program pembangunan pertanian, yang menggambarkan
keadaan sekarang, tujuan yang ingin dicapai, masalah dan alternatifpemecahannya
serta cara mencapai tujuan yang disusun secara partisipatif, sistematis dan tertulis
setiap tahun.
Penyusunan programa Penyuluhan Pertanian didasarkan pada Undang-
undangno 16 tahun 2006 yaitu bahwa programa penyuluhan terdiri atas programa
penyuluhan desa/kelurahan atau unit kerja lapangan, programa penyuluhan
kecamatan, programa penyuluhan kabupaten/kota, programa penyuluhan propinsi,
dan programa penyuluhan nasional.

4.2 Tindak Lanjut

Setelah menerapkan pengetahuan ini dalam kegiatan pembelajaran, pasti


akan menemui banyak kendala, dan permasalahan-permasalah baru di lapangan.
Untuk itu para penyuluh harus selalu mengembangkan diri, untuk selalu belajar,
mengadakan inovasi sehingga perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasi
penyuluhan pertanian dapat berjalan dengan baik dan akhirnya didapatkan hasil
yang optimal

18
LAMPIRAN

19
Lampiran1

Dok1.Peta wilayah kelompok tani desa


kaligayam

Dok2.Koordinasi Programa bersama Ka.


BPP dan Penyuluh Pertanian Kec.
Margasari

20
Lampiran2

Dok3. Kordinasi dengan Kepala Desa


Kaligayam

Dok3. Koordinasi dan penggalian potensi


dengan perangkat Desa Kaligayam

21
Lampiran3

Dok4. Perumusan masalah bersama pengurus Gapoktan-Poktan


Desa Kaligayam

22
Dok5.Kunjungan ( wawancara ) petani Desa Kaligayam

23
DAFTARPUSTAKA

Badan Pengembangan Sumber Daya Pertanian. 2009. Modul Pembekaan Bagi


THL TB Penyuluh Pertanian. Departemen Pertanian. Jawa Barat.

Hadisapoetra, Soedarsono. 1973. Pembangunan Pertanian. Departemen Ekonoi


Pertanian Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta.

Mardikanto, Totok. 2010. Sistem Penyuluhan Pertanian. Program Studi


Pemberdayaan Masyarakat-Program Studi Pascasarjana, Universitas
Sebelas Maret. Surakarta.

[STPP]Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian Bogor, 2009. Modul Pendidikan dan


Pelatihan Dasar Umum Bagi Penyuluh Pertanian Ahli. Sekolah Tinggi
Penyuluh Pertanian. Bogor.

24

Anda mungkin juga menyukai