Anda di halaman 1dari 6

Pertemuan ke – 1 (Akuntansi)

AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI

1. Pengertian Akuntansi
a. American Institude of Certified Public Accountants (AICPA)
Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasan yang tepat dan
dinyatakan dalam satuan mata uang, transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang
setidak-tidaknya bersifat finansial dan penafsiran hasil-hasilnya.
b. Accounting Principle Board (APB) Statement No. 4
Mendefinisikan akuntansi sebagai suatu kegiatan jasa.
c. American Accounting Association (AAA)
Akuntansi merupakan proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi
ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang
jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.

Kesimpulan: Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, dan


pelaporan informasi ekonomi yang jelas dan tegas bagi pengguna laporan
keuangan.

2. Sejarah Akuntansi
Kelompokkan menjadi 2 peristiwa besar, yaitu:
a. Luca Pacioli
Pada buku “Summa de Arithmetica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita”,
muncullah akuntansi sebagai ilmu yang mana terdapat dua sisi “debit” dan “kredit”.
b. Revolusi Industri
Pada abad 18 hingga 19, saat terjadi revolusi industry di Inggris, munculnya suatu
bentuk organisasi (the corporate form of organization). Bentuk organisasi ini
memunculkan para pemegang saham (stockholders) baru, di mana mereka
membutuhkan informasi tentang seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan.
3. Pengguna Informasi Akuntansi
Informasi akuntansi akan sangat berguna sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
a. Pengguna Internal
Pemimpin Perusahaan Sebagai dasar untuk membuat perencanaan,
menentukan kebijakan untuk masa yang akan
datang, mengadakan pengawasan terhadap
kegiatan kegiatan perusahaan yang
dikelolanya dan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan yang dicapainya
Direktur dan Manajer Keuangan menentukan mampu tidaknya perusahaan
dalam melunasi utangnya secara tepat waktu
kepada kreditur (bankir, supplier)
Direktur Operasional dan Manajer menentukan efektif tidaknya distribusi
Pemasaran produk maupun aktivitas pemasaran yang
telah dilakukan perusahaan.
Manajer dan Supervisor Produksi untuk menentukan besarnya harga pokok
produksi, yang pada akhirnya juga sebagai
dasar untuk menetapkan harga jual produk per
unit.
b. Pengguna Eksternal

Investor Mereka membutuhkan informasi untuk


membantu menentukan apakah membeli,
manahan atau menjual investasi tersebut.
Pemegang saham juga tertarik pada informasi
yang memungkinkan mereka untuk menilai
kemampuan perusahaan untuk membayar
dividen.
Kreditor membutuhkan informasi untuk menilai
kemampuan debitur atau calon debitur untuk
memenuhi kewajiban pembayaran pokok
pinjaman dan bunganya.
Pemerintah Pemerintah berkepentingan untuk
memperoleh informasi yang dapat digunakan
untuk menetapkan jenis pajak dan besarnya
kewajiban pajak yang harus ditanggung dan
dibayar oleh perusahaan tersebut.
Karyawan Karyawan perusahaan dapat mengetahui
posisi keuangan dan kemajuan perusahaan
melalui informasi akuntansi.
Masyarakat Laporan keuangan dapat membantu
masyarakat dengan menyediakan informasi
tentang kecenderungan (trend) dan
perkembangan terakhir kemakmuran beserta
rangkaian kegiatan perusahaan.

4. Manfaat Informasi Akuntansi


a. Laporan keuangan memuat informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan yang
tepat
b. Bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik perusahaan
c. Perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun
5. Bidang Akuntansi
Akuntansi menurut manfaat pemakaiannya dapat dikelompokkan menjadi sebagai
berikut.
1) Akuntansi Keuangan. Bidang akuntansi keuangan menangani masalah pencatatan
transaksi dalam suatu perusahaan atau unit ekonomi yang lain dan juga menangani
penyusunan laporan keuangan secara periodik dari catatan-catatan tersebut.
Laporan- laporan keuangan itu bisa digunakan sebagai informasi baik intern maupun
ekstern perusahaan.
2) Auditing. Bidang auditing menangani suatu pemeriksaan atas catatan-catatan
akuntansi secara bebas. Dalam melaksanakan suatu pemeriksaan, seorang akuntan
public memeriksa catatan- catatan yang mendukung laporan keuangan sebuah
perusahaan dan memberikan pendapatnya mengenai kelayakan dan kewajaran laporan
tersebut.
3) Akuntansi Biaya. Akuntansi biaya menekankan masalah penetapan dan
pengendalian biaya. Ruang lingkupnya berupa biaya selama proses produksi dan
harga pokok dari barang yang selesai diproduksi. Selain itu, tujuan terpenting
akuntansi biaya adalah mengumpulkan dan menginformasikan data biaya, baik
berupa data aktual maupun data tafsiran. Bagi manajemen, data tersebut berguna
untuk mengendalikan operasi yang sedang berjalan maupun untuk merencanakan
operasi di masa datang.
4) Akuntansi Manajemen. Bidang akuntansi manajemen menggunakan data historis
maupun data tafsiran untuk membantu manajemen dalam operasi sehari-hari dan
perencanaan operasi mendatang. Bidang akuntansi ini juga mengolah soal-soal
khusus yang dihadapi para manajer perusahaan dari berbagai jenjang organisasi.
5) Akuntansi Perpajakan. Bidang akuntansi perpajakan mencakup penyusunan surat
pemberitahuan pajak serta mempertimbangkan konsekuensi perpajakan dari transaksi
usaha yang direncanakan.
6) Akuntansi Pendidikan. Bidang akuntansi ini merupakan bidang spesialisasi
akuntansi yang bergerak dalam penyebaran pendidikan akuntansi pada masyarakat.
6. Profesi Akuntan
1) Akuntan Publik. Akuntan publik (public accountant) adalah akuntan independen
yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja secara
bebas dan pada umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Seorang akuntan publik
dapat melakukan jasa pemeriksaan (jasa audit), jasa perpajakan, jasa konsultasi
manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen.
2) Akuntan Intern. Akuntan intern (internal accountant) adalah akuntan yang bekerja
dalam suatu perusahaan atau organisasi. Akuntan intern disebut juga akuntan
perusahaan. Jabatan yang dapat diduduki mulai dari staf biasa sampai dengan kepala
bagian akuntansi atau direktur keuangan. Tugas yang dikerjakan berupa: penyusunan
sistem akuntansi, penyusunan laporan keuangan kepada pihak-pihak eksternal,
penyusunan laporan keuangan kepada pimpinan perusahaan, penyusunan anggaran,
penanganan masalah perpajakan, dan pemeriksaan intern.
3) Akuntan Pemerintah. Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada
badan badan pemerintah, antara lain departemen-departemen, Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK), dan
sebagainya.
4) Akuntan Pendidik. Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam
Pendidikan akuntansi, antara lain mengajar, menyusun kurikulum pendidikan
akuntansi, dan melakukan penelitian di bidang akuntansi.
7. Etika Profesi Akuntansi
Kode etik profesi merupakan kaidah-kaidah yang menjadi landasan bagi eksistensi
profesi dan sebagai dasar terbentuknya kepercayaan masyarakat. Kode Etik Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) adalah aturan perilaku etika akuntan dalam memenuhi tanggung
jawab profesionalnya. Kode etik akuntan Indonesia memuat delapan prinsip etika sebagai
berikut:
1) Tanggung Jawab Profesi
Dalam melaksanakan tanggung-jawabnya sebagai profesional setiap akuntan harus
senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan
yang dilakukannya.
2) Kepentingan Publik
Artinya setiap akuntan mempunyai kewajiban untuk selalu bertindak dalam kerangka
pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan
komitmen atas profesionalismenya.
3) Integritas
Akuntan harus memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik setiap akuntan
harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin
dengan bersungguh-sungguh dalam mengemban profesi akuntan.
4) Objektivitas
Setiap akuntan harus menjaga obyektivitasnya, netral dan bebas dari benturan
kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.
5) Kompetensi dan Kehati-hatian
Setiap akuntan harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan kehati-hatian,
kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan
pengetahuan dan keterampilan profesional pada tingkat yang diperlukan.
6) Kerahasiaan
menjaga kerahasiaan, menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama
melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi
tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau
hukum untuk mengungkapkannya.
7) Standar Teknis
akuntan harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan
standar proesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati,
akuntan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa
selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.

Anda mungkin juga menyukai