Anda di halaman 1dari 35

1

BAB I
PENDAHULUAN


Dalam perkembangan dunia bisnis belakangan ini terjadi adanya suatu dinamika jatuh
bangunnya perusahaan publik dalam sektor ekonomi nasional bahkan dunia. Dalam
perkembangan tersebut, tidak hanya berimbas pada sektor ekonomi saja akan tetapi hal tersebut
berimbas pula pada sistem pengelolaan perusahaan publik dan kebijakan pemegang saham
terutama dalam hal menilai return yang mereka harapkan dari suatu perusahaan publik sehingga
tingkat kualitas pengelolaan perusahaan pun idealnya harus memenuhi standar kebutuhan
informasi para pemegang saham dalam membuat kebijakannya.
Peran profesi akuntan dalam hal ini mempunyai peranan yang sangat penting guna
meningkatkan nilai informasi bagi pemegang saham dan menciptakan tata kelola yang
baik dalam sistem informasi yang berjalan dari suatu perusahaan. Sejak terjadinya kasus
kecurangan yang dilakukan oleh manajemen Enron di Amerika Serikat yang menyebabkan
runtuhnya pasar modal pada saat itu, SEC pada waktu itu segera mengeluarkan peraturan baru
yaitu Sarbanes-Oxlay Act dimana perusahaan publik pada saat itu diwajibkan memiliki lembaga
audit internal dalam lini manajemennya.
Selain kasus tersebut, masih banyak kasus-kasus yang terjadi belakangan ini yang sangat
berdampak pada fluktuasi harga saham dalam pasar modal. Hal tersebut menciptakan tantangan
baru bagi profesi akuntan untuk lebih fleksibel lagi dalam menanggapi isu dan kasus terhangat
guna mencegah terjadinya kembali atau sesuatu yang mungkin terjadi terkait dengan
kemungkinan terjadinya keruntuhan indeks harga saham di pasar modal. Prinsip teori keagenan
yang terjadi antara pemegang saham dengan pihak manajemen membutuhkan suatu penghubung
yang memiliki tingkat kompetensi yang handal dan mampu menciptakan kualitas diantara dua
belah pihak tersebut. Peran profesi akuntan menjadi sesuatu yang sangat penting dalam setiap
posisinya. Dalam era globalisasi, dunia usaha dan masyarakat telah menjadi semakin kompleks
sehingga menuntut adanya perkembangan berbagai disiplin ilmu termasuk akuntansi.
Akuntansi memegang peranan penting dalam ekonomi dan sosial karena setiap
pengambilan keputusan yang bersifat keuangan harus berdasarkan informasi akuntansi. Keadaan
ini menjadikan akuntansi sebagai suatu profesi yang sangat dibutuhkan keberadaannya dalam
2

lingkungan organisasi bisnis. Perkembangan dunia usaha semakin lama semakin cepat dan
sangat bervariasi. Bidang-bidang yang dahulu tidak di bayangkan sebagai sektor usaha sekarang
menjadi sektor besar. Perkembangan profesi akuntansi terasa lebih meninggi setelah tahun 1985,
bebarengan dengan BEJ. Bunga Bank yang tinggi mendorong orang mencari alternatif untuk
memenuhi kebutuhan permodalannya, persaingan antar perusahaan semakin meningkat dengan
dibarengi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan di Indonesia. Dalam
menghadapi itu semua para pengelola perusahaan sangat membutuhkan informasi akuntansi
dalam rangka pengambilan keputusan.
Akuntansi mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan tumbuh dan
berkembangnya bisnis surat-surat berharga khususnya bisnis saham di pasar modal. Masyarakat
Amerika sudah mengenal bisnis tersebut sejak tahun 1900 (Belkaoui, 2007). Dalam bertransaksi,
baik para investor maupun calon investor telah menggunakan informasi keuangan perusahaan
sebagai salah satu pedoman dalam membuat prediksi-prediksi dan untuk mengambil keputusan
bisnis, yaitu investasi dalam surat-surat berharga, khususnya dalam saham. Perkembangan
positif yang terjadi terhadap bisnis saham di pasar modal Amerika juga menunjukkan bahwa
kebutuhan perusahaan akan modal juga meningkat seirama dengan perkembangan pasar.
Perkembangan ini sekaligus menunjukkan bahwa pasar modal memegang peranan penting dalam
perekonomian suatu negara khususnya Amerika pada era tersebut.
Di samping itu, juga berarti bahwa kebutuhan dan peran informasi akuntansi menjadi
semakin penting. Keahlian-keahlian khusus seperti pengelolaan data bisnis menjadi informasi
berbasis komputer, pemeriksaan keuangan maupun non keuangan, penguasaan materi
perundang-undangan perpajakkan adalah hal-hal yang dapat memberikan nilai lebih bagi profesi
akuntan. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diharapkan semakin baik, maka
profesi akuntan sangat dibutuhkan dalam membantu mewujudkannya. Kondisi ini, membawa
pada suatu konsekuensi bahwa masih terbuka lebar bagi setiap orang untuk memasuki profesi
sebagai akuntan, dan profesi akuntan sebagai pilihan karir yang menjanjikan.





3

BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Profesi Akuntan di Pasar Modal Indonesia
Akuntan adalah orang yang mempunyai kompetensi dan keahlian dibidang akuntansi
yang telah menempuh jenjang pendidikan sebagai akuntan. Definisi akuntansi sendiri menurut
Weygandt et al (2011), pada saat ini akuntansi lebih diperlakukan sebagai suatu sistem yang
menyediakan informasi keuangan walaupun dahulu akuntansi pernah di definisikan suatu seni
atau ilmu sosial murni. Hal tersebut juga tercermin dalam The Framework for the Preparation
and Presentation of Financial Statement yang dihasilkan oleh IASC. Kerangka tersebut
menyebutkan bahwa tujuan dari laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi
keuangan yang bermanfaat bagi banyak pengguna dalam pengambilan keputusan elektronik.
Berdasarkan definisi diatas, profesi akuntan sendiri adalah bertugas untuk menyediakan
informasi keuangan yang bermanfaat bagi banyak pengguna dalam pengambilan keputusan
ekonomi. Hal tersebut menerangkan bahwa betapa pentingnya profesi akuntan dalam dinamika
ekonomi global.
Profesi akuntan dianggap sebagai suatu urat nadi perekonomian global. Informasi yang
dihasilkan akan menjadi landasan utama setiap kebijakan ekonomi yang akan diambil oleh pihak
berkepentingan, kehandalan dan kompetensitas menjadi suatu keharusan yang harus dimiliki
seorang akuntan. Pada saat ini profesi akuntan tidak hanya sebagai seorang pencatat transaksi,
pengolah transaksi, ataupun sekedar penghasil informasi semata. Profesi akuntan pada saat ini
dituntut mampu memberikan suatu nilai tambah terhadap entitasnya di tempat dia bernaung.
Dapat diprediksi apabila seorang akuntan hanya bertugas untuk menghasilkan informasi
keuangan tanpa adanya unsur nilai tambah dari akuntan tersebut maka informasi yang dihasilkan
akan menyesatkan para penggunanya.
Mekanisme perekonomian global yang telah menciptakan satu kesatuan sistem ekonomi
dunia telah merubah cara pandang profesi akuntan pada saat ini, profesi akuntan diharapkan bisa
memenuhi kebutuhan informasi para pelaku ekonomi global khususnya para pemegang saham
dari setiap penjuru dunia sehingga tingkat standar kompetensi dari seorang akuntan diharapkan
terus terbaharui sehingga menjadi nilai tambah dalam entitasnya.
4

2.1.1 Peran Akuntan di Pasar Modal
Peran akuntan di pasar modal adalah memeriksa laporan keuangan dan memberikan
pendapat terhadap laporan keuangan. Di pasar modal dituntut pendapat wajar (unqualified)
terhadap laporan keuangan dari perusahaan yang akan menerbitkan saham baru (Initial Public
Offering) atau yang telah terdaftar di bursa. Pendapat wajar berarti laporan keuangan telah
disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh IAI tanpa suatu catatan
atau kekurangan dan kesalahan material. Akuntan yang terdaftar di Bapepam-LK diharapkan
menjadi gate keeper dalam melindungi kepentingan publik dengan menghasilkan opini yang
berkualitas atas laporan keuangan.
Akuntan berperan dalam mengungkapkan informasi keuangan perusahaan dan
memberikan pendapat mengenai kewajaran atas data yang disajikan dalam laporan keuangan.
Dalam melakukan kegiatan, akuntan harus memperhatikan standar akuntansi keuangan yang
ditetapkan oleh IAI, praktik akuntansi, dan peraturan-peraturan yang berlaku di pasar modal.
Dalam kaitannya dengan melindungi kepentingan publik, akuntan publik memegang peranan
kunci dalam menjamin kewajaran penyajian informasi keuangan. Sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan, akuntan tidak diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan terhadap seluruh
transaksi yang ada di perusahaan, namun diperkenankan hanya berdasarkan sampling. Dengan
demikian, laporan keuangan yang telah diperiksa tidak menjamin bahwa laporan keuangan
telahterbebas dari kesalahan namun kemungkinan masih mengandung kesalahan. Oleh karena
itu, akuntan dalam memberikan pendapatnya akan menyatakan kewajaran atas laporan keuangan,
bukan kebenaran atas laporan keuangan. Sepanjang akuntan telah melakukan pemeriksaan sesuai
dengan standar auditing yang berlaku, maka akuntan yang bersangkutan tidak dapat dibebankan
tanggung jawab atas kesalahan tersebut. Namun apabila dapat dibuktikan bahwa akuntan
tidak melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar auditing, maka jika terjadi kesalahan,
akuntan tersebut dapat dimintakan pertanggung jawabannya.
Akuntan hanya bertanggung jawab atas opini yang diberikan terhadap kewajaran laporan
keuangan namun kebenaran laporan keuangan merupakan tanggung jawab manajemen
sepenuhnya. Perhatian investor umumnya lebih banyak ditujukan kepada emiten sebagai
objek investasi mengingat kepentingan investor berkaitan dengan investasi yang ditanamnya.
Namun para pemodal kerap kurang menyadari bahwa sah tidaknya sebuah informasi tentang
emiten, terutama yang berkaitan dengan kinerja keuangan, sangat ditentukan oleh bobot kualitas
5

dari akuntan publik yang bertugas memeriksa laporan keuangan emiten. Dari sini bisa dilihat
bahwa peran dan tanggung jawab profesi akuntan terhadap perkembangan pasar modal sangat
besar. Jadi, apabila akuntan publik yang beroperasi di pasar modal memiliki kualitas dan
integritas yang lemah, maka hampir bisa dipastikan perkembangan pasar modal akan terhambat
karena tingkat kepercayaan investor akan berkurang. Profesi akuntan berkaitan dengan pekerjaan
yang memerlukan pengetahuan dan keahlian khusus. Keahlian dasar yang harus dimiliki akuntan
adalah melakukan pemeriksaan keuangan.akuntan profesional dituntut memiliki integritas dan
moral untuk melindungi kepentingan masyarakat.
Profesi akuntan juga harus memiliki etika profesi yang mengikat para anggotanya. Semua
ini melahirkan kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan. Profesi akuntan
publik merupakan profesi yang unik yang berbeda dengan profesi lainnya karena akuntan
publik dibayar oleh klien namun bekerja atas nama masyarakat (investor) sehingga akuntan
publik dituntut harus independensi dan objektifitas dalam pengambilan keputusannya.
Berkembangnya pasar modal akan memberikan peran yang sangat penting bagi akuntan
khususnya akuntan publik mengingat keterkaitannya dengan informasi yang dibutuhkan di
pasarmodal.
Berdasarkan UU No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, peran profesi akuntan menjadi
sangat penting. Secara garis besar peran akuntan di pasar modal dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu:
1. Pemeriksa laporan keuangan
2. Penyusun standar akuntansi
Bagi perusahaan yang telah go public dimana sebagian sahamnya dimiliki oleh masyarakat luas,
maka informasi yang tepat, cepat, dan terpercaya sangatlah dibutuhkan untuk mengetahui posisi
keuangan, hasil usaha, dan perkembangan perusahaan yang pengelolanya dipercayakan kepada
manajemen. Untuk memperoleh informasi yang tepat, akurat dan dapat dipercaya, laporan
keuangan haruslah disajikan sesuai dengan prinsip-pronsip akuntansi yang diterima umum, dan
untuk memastikan kewajarannya, laporan keuangan tersebut harus diaudit oleh akuntan yang
independen. Akuntan dalam kapasitas dan kompetensi profesionalnya harus melaksanakan
pemeriksaan sesuai dengan standar auditing dan mematuhi serta menjunjung tinggi kode etik
profesi.
6

Dalam mendorong perkembangan pasar modal di Indonesia, peranan para akuntan
sebagai profesi kepercayaan publik menjadi sangat penting. Fungsi utama akuntan adalah dalam
rangka memberikan gambaran yang transparan mengenai posisi keuangan suatu
perusahaandalam menginformasikan ke publik. Bidang jasa akuntan di pasar modal terbagi
menjadi:
1. Perikatan Atestasi, yaitu perikatan yang di dalamnya akuntan publik mengadakan
perikatan untk menerbitkan komunikasi tertulis yang menyatakan suatu simpulan tentang
keandalan asersi tertulis yang menjadi tanggung jawab pihak lain.
2. Perikatan Non-atestasi, yaitu perikatan yang di dalamnya akuntan publik tidak
memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain
keyakinan.

2.1.2 Tanggung Jawab Akuntan di Pasar Modal
Sejalan dengan pentingnya peranan akuntan publik, akuntan publik juga memiliki
tanggung jawab yang besar. Tanggung jawab akuntan tidak hanya terbatas pada kepatuhan
terhadap standar profesi, namun juga mencakup tanggung jawab hukum dan sosial. Akuntan
harus mampu menilai kewajaran laporan keuangan perusahaan dibandingkan dengan standar
akuntansi keuangan yang telah ditetapkan oleh IAI. Pada dasarnya esensi dari pasar modal
adalah full disclosure yang mencakup pengungkapan informasi yang penting dan relevan. Oleh
karena itu, akuntan yang bergerak di pasar modal harus memahami bahwa kepentingan
publik jauh lebih besar dan harus lebih diutamakan.
Adapun kewajiban akuntan sebagai pemeriksa laporan keuangan dinyatakan secara
eksplisit dalam UU Pasar Modal yang menyatakan bahwa akuntan yang terdaftar di Bapepam
yang memeriksa laporan keuangan emiten, bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan (LKP),
lembaga penyimpanan dan penyelesaian (LPP), dan pihak lain yang melakukan kegiatan di
bidang pasar modal wajib menyampaikan pemberitahuan yang sifatnya rahasia kepada Bapepam
jika ditemukan adanya:
a. Pelanggaran yang dilakukan terhadap ketentuan dalam UU ini dan atau peraturan
pelaksanaannya.
b. Hal-hal yang dapat membahayakan keadaan keuangan lembaga yang dimaksud
ataukepentingan para nasabahnya.
7

Untuk menjamin kualitas informasi yang fair dan objektif, akuntan dilarang melakukan hal-hal
sebagai berikut:
Memberikan jasa kepada pihak yang terafiliasi dengannya;
Membuat perjanjian untuk memperoleh kepentingan dalam efek atau bagian laba dari
emiten;
Memeriksa dan menyiapkan opini bagi emiten sebelum menerima pembayaran atas jasa
yang diberikan terdahulu;
Melakukan penilaian dan pemeriksaan atas pekerjaannya sendiri yang telah dilakukan
bagi emiten; dan
Melakukan perjanjian dengan emiten yang menyatakan bahwa pembayaran jasanya
tergantung pada pekerjaannya.
Tanggung jawab akuntan di pasar modal dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Tanggung jawab yuridis
Berkaitan dengan opini yang diberikan akuntan yang disampaikan kepada masyarakat,
opini akuntan dan penyampaian informasi lainnya harus sesuai dengan standar profesi
dan peraturan pasar modal yang berlaku. Pelaksanaan penugasan akuntan di pasar modal
tidak terlepas dari kemungkinan adanya tuntutan atau gugatan baik administratif, perdata,
maupun pidana.
b. Tanggung jawab finansial
Dalam kaitannya dengan kemungkinan munculnya kerugian yang diderita oleh pihak
ketiga. Hal ini dapat mengakibatkan tuntutan ganti rugi dari pihak-pihak yang merasa
dirugikan tersebut.
c. Tanggung jawab moral
Dalam kaitannya dengan kewajiban akuntan untuk menjunjung tinggi kode etik akuntan
serta selalu menjaga sikap mental yang independen. Hal ini diperlukan mengingat profesi
akuntan sebagai profesi yang dipercaya oleh masyarakat sehingga harus selalu menjaga
kepercayaan yang diberikan dan menghindari tindakan-tindakan yang dapat merugikan
masyarakat. Apabila ketiga tanggung jawab tersebut dipahami maka diharapkan profesi
akuntan yang bergerak di pasar modal selalu berhati-hati dalam bersikap dan bertindak,
sehingga akuntan tidak terjebak pada hal-hal yang dapat merugikan akuntan yang
bersangkutan dan profesi akuntan secara keseluruhan. Akuntan yang terdaftar di
8

Bapepam-LK mempunyai tanggungjawab untuk turut menjaga kualitas informasi di Pasar
Modal melalui pemberian opini yang berkualitas dan independen atas laporan keuangan.

2.1.3 Tantangan dan Peluang Akuntan
Dicabutnya ketentuan pembatasan pembelian saham oleh investor asing melalui pasar
modal Indonesia merupakan tantangan bagi profesi akuntan Indonesia. Akuntan dalam
memberikan opininya dituntut lebih berhati-hati. Para investor asing dengan pengalaman yang
lebih lama dan modal yang besar dalam bermain di pasar modal akan lebih kritis terhadap setiap
opini yang diberikan oleh akuntan. Di samping itu, ada kecenderungan bahwa perusahaan-
perusahaan Indonesia selain mencari dana melalui pasar modal dalam negeri, juga memalui pasar
modal internasional. Keadaan ini mengharuskan akuntan untuk mempelajari dan mengerti
tentang peraturan pasar modal yang berlaku internasional. Konsekuensi lebih lanjut dari hal
tersebut adalah kemungkinan adanya tuntutan hukum atau gugatan hukum yang diajukan oleh
pihak investor atau pihak lain terhadap akuntan yang memeriksa perusahaan yang bersangkutan.
Lahirnya organisasi perdagangan dunia (World Trade Organization) dan diterimanya
General Agreement on Trade in Services (GATS) akan menciptakan tantangan tersendiri dan
sekaligus memberi peluang bagi profesi akuntan Indonesia. Tantangan yang timbul adalah
masuknya akuntan asing di Indonesia menciptakan iklim persaingan usaha yang ketat. Masuknya
akuntan asing memberikan ancaman bagi akuntan Indonesia. Secara umum, akuntan di Negara
maju memiliki profesionalisme yang lebih baik serta memiliki keunggulan kompetitif. Tantangan
lain yang cukup berat bagi profesi akuntan adalah mempertahankan sikap independen dalam
setiap pelaksanaan tugasnya dan menghindari conflict of interest.

2.2 Aturan dan Mekanisme Perdagangan Efek
Salah satu pilar dari bentuk pasar modal ideal adalah adanya infrastruktur informasi bursa
efek yang transparan, tepat waktu dan merata di publik ditunjang oleh mekanisme pasar yang
wajar. Mekanisme bursa efek yang wajar juga menyangkut kewajaran permintaan dan penawaran
serta menyangkut niat investor dalam melakukan transaksi. Secara umum mekanisme bursa
efek yang wajar menurut Syariah meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1) Kewajaran penawaran menjual efek yang belum dimiliki
9

Prinsip Syariah melarang suatu pihak untuk menjual barang (efek) yang belum dimiliki.
Akibatnya short selling dengan menjual efek yang belum dimiliki untuk kemudian
(berusaha) membeli efek yang sama pada hari yang sama untuk memenuhi kewajiban
yang terbentuk pada saat menjual efek, menjadi dilarang. Demikian juga short selling
dengan share lending, hal ini dilarang karena efek yang menjadi obyek penjualan tidak
benar-benar dimiliki oleh investor penjual yang ada hanyalah jaminan dari pihak lain
untuk meminjamkan efek yang sama bila investor tersebut tidak bisa mendapatkannya di
pasar. Namun, hal ini dibolehkan bila pihak ketiga tersebut menjual dahulu efek yang
dimaksud sebelum investor tersebut menjualnya, dan pihak ketiga tersebut berjanji untuk
membelinya kembali pada harga tertentu dan hari yang sama bila investor tersebut dapat
membeli efek yang diperlukan melalui mekanisme pasar.
2) Kewajaran penawaran mengganggu jumlah efek yang beredar
Prinsip Syariah melarang gangguan pada penawaran yang dicontohkan dengan
praktek menimbun barang dan praktek membeli hasil pertanian dari petani sebelum
petani tersebut sampai di pasar. Dalam hal mekanisme bursa efek, kondisi penawaran
dalam pasar adalah fungsi dari jumlah efek yang beredar (free float ), distribusi
kepemilikan, jumlah investor dan likuiditas perdagangan. Oleh karena itu, praktek yang
mengganggu penawaran, misalnya kepemilikan oleh pihak terafiliasi yang terselubung
dan praktek cornering, tentunya dilarang.
3) Kewajaran permintaan adanya permintaan palsu
Prinsip Syariah melarang suatu pihak membeli atau mengajukan permintaan untuk
membeli tanpa memiliki kebutuhan dan daya beli. Karena itu transaksi marjin dilarang
karena investor pembeli sebenarnya tidak memiliki uang yang cukup untuk membeli efek
tersebut. Memang ada pihak ketiga yang berjanji memberikan pembiayaan untuk
melunasi kewajiban (dengan menimbulkan kewajiban baru), sehingga berarti investor
mengambil resiko yang berlebihan. Apalagi kalau atas pinjaman tersebut dikenakan
beban yang tidak sesuai dengan manfaat yang timbul, misalnya dikenakan bunga.
Demikian juga halnya dengan short buying, karena pada saat membeli kemungkinan
besar investor tidak memiliki dana yang cukup untuk melakukan pembelian. Atau karena
tujuan (niat) melakukan pembelian adalah bukan untuk melakukan investasi yang wajar
dan berhati-hati. Prinsip Syariah juga melarang gangguan pada permintaan, misalnya
10

dengan menempatkan permintaan beli pada suatu harga tertentu namun kemudian segera
menarik.
4) Kewajaran kekuatan pasar likuiditas perdagangan
Pasar yang wajar akan menghasilkan harga transaksi yang wajar sehingga disebut sebagai
harga pasar wajar. Oleh karena itu, prinsip Syariah menginginkan adanya kegiatan pasar
yang wajar, termasuk dalam hal likuiditas perdagangan. Sehingga harga yang terbentuk
dalam transaksi di bursa efek merefleksikan kekuatan tawar menawar pasar yang
sebenarnya. Karena itu harga pasar yang diakui sebagai acuan harus memenuhi
persyaratan likuditas tertentu. Syariah tidak melarang untuk memperoleh capital gain,
karena hal itu adalah konsekuensi yang wajar atas suatu investasi. Namun day trading
harus dihindari. Sebelum melakukan investasi, investor dianjurkan untuk melakukan
analisa dan menentukan batas harga jual dan batas harga beli atas efek yang menjadi
obyek investasi. Karena itu membeli efek untuk dijual kembali pada hari yang sama
dianggap sebagai tindakan spekulasi yang tidak sesuai dengan niat investasi. Tetapi bila
investor telah memiliki suatu efek dan harga dibursa telah melampaui batas harga jual,
maka investor dapat saja menjual efek yang telah dimilikinya itu. Kemudian bila pada
hari yang sama harga saham ternyata jatuh sehingga berada di bawah batas harga beli,
sementara investor tidak merasa adanya perubahan fundamental dari sisi emiten. Maka
investor dapat saja membeli kembali efek tersebut pada hari yang sama.

2.3 Pasar Reguler, Negotiated, dan Tunai
BEJ menggolongkan perdagangan saham dalam 3 segmen pasar, yaitu:
1. Pasar Reguler
Pasar reguler adalah pasar dimana perdagangan efek di bursa dilaksanakan berdasarkan
proses tawar-menawar secara lelang yang berkesinambungan (continuous auction
market) oleh anggota bursa efek melalui JATS (Jakarta Automated Trading System) dan
penyelesaiannya dilakukan pada hari bursa ke-3 setelah terjadinya transaksi bursa (T+3).
Saham-saham di pasar reguler diperdagangkan dalam satuan perdagangan lot. Harga-
harga yang terjadi di pasar ini akan digunakan sebagai dasar perhitungan indeks di BEJ.
Persyaratan dan kondisi yang berlaku saat ini untuk transaksi di pasar reguler:
11

a) Saham diperdagangkan dalam standar satuan perdagangan lot, dimana 1 lot sama
dengan 500 lembar saham.
b) Pergerakan harga saham:
Untuk harga saham di bawah Rp. 500 per lembar, fraksi harga ditentukan
sebagaikelipatan Rp. 5 per lembar dan maksimum pergerakan harga adalah
Rp. 50 perlembar.
Untuk saham yang harganya antara Rp. 500 dan Rp. 5.000 per lembar, fraksi
hargaditentukan sebagai kelipatan Rp. 25 per lembar dan maksimum
pergerakan hargaadalah Rp. 250 per lembar.
Untuk harga saham di atas Rp. 5.000 per lembar, fraksi harga ditentukan
sebagaikelipatan Rp. 50 per lembar dan maksimum pergerakan harga adalah
Rp. 500 perlembar.
Mekanisme terjadinya transaksi (matching) diselesaikan berdasarkan prinsip
prioritas waktu dan prioritas harga. Penawaran jual dan atau permintaan beli
yang telah dimasukkan ke dalam JATS diproses oleh JATS dengan
memperhatikan:
1. Prioritas harga (price priority): Permintaan beli pada harga yang lebih
tinggi memiliki prioritas terhadap permintaan beli pada harga yang lebih
rendah, sedangkan penawaran jual pada harga yang lebih rendah memiliki
prioritas terhadap penawaran jual pada harga yang lebih tinggi.
2. Prioritas waktu (time Priority): Bila penawaran jual atau permintaan beli
diajukan pada harga yang sama, JATS memberikan prioritas kepada
permintaan beli atau penawaran jual yang diajukan terlebih dahulu.
Pengurangan jumlah efek pada JATS baik pada penawaran jual maupun
pada permintaan beli untuk tingkat harga yang sama tidak mengakibatkan
hilangnya prioritas waktu. Sedangkan penambahan jumlah efek baik pada
penawaran jual maupun permintaan beli untuk tingkat harga yang sama
diperlakukan sama dengan penawaran jual maupun permintaan beli baru.
Transaksi bursa di pasar reguler dan pasar tunai terjadi dan mengikat pada
saat penawaran jual dijumpakan (match) dengan permintaan beli oleh
JATS.
12

2. Pasar Negosiasi (Negotiated)
Pasar negosiasi adalah pasar dimana perdagangan efek di bursa dilaksanakan berdasarkan
tawar-menawar langsung secara individual dan tidak secara lelang yang
berkesinambungan (non continuous auction market ) dan penyelesaiannya dapat
dilakukan berdasarkan kesepakatan anggota bursa efek. Pasar negosiasi dilaksanakan
berdasarkan tawar-menawar individual antara anggota bursa beli dan anggota bursa jual
dengan berpedoman pada kurs terakhir di pasar reguler.
Perdagangan Efek di Pasar Negosiasi dilakukan melalui proses tawar menawar
secaraindividual (negosiasi secara langsung) antar:
Anggota bursa, atau
Nasabah melalui satu anggota bursa, atau
Nasabah dengan anggota bursa, atau
Anggota bursa dengan KPEI
Selanjutnya hasil kesepakatan dari tawar menawar tersebut diproses melalui JATS.
Anggota bursa dapat menyampaikan penawaran jual dan atau permintaan beli melalui
papan tampilan informasi (advertising) dan bisa diubah atau dibatalkan sebelum
kesepakatan dilaksanakan di JATS. Kesepakatan mulai mengikat pada saat terjadi
penjumpaan antara penawaran jual dan permintaan beli di JATS.
3. Pasar Tunai
Pasar reguler tunai (pasar tunai) adalah pasar dimana perdagangan efek di bursa
dilaksanakan berdasarkan proses tawar-menawar secara lelang yang berkesinambungan
(continuous auction market) oleh anggota bursa efek melalui JATS dan penyelesaiannya
dilakukan pada hari bursa yang sama dengan terjadinya transaksi bursa (T+0). Pasar tunai
tersedia untuk menyelesaikan kegagalan anggota bursa dalam memenuhi kewajibannya di
pasar reguler dan pasar negosiasi. Pasar tunai dilaksanakan dengan prinsip pembayaran
dan penyerahan seketika (cash & carry).

2.4 Short Selling
Short selling adalah suatu cara yang digunakan dalam penjualan saham dimana investor
atau trader meminjam dana (on margin) untuk menjual saham (yang belum dimiliki) dengan
harga tinggi dengan harapan akan membeli kembali dan mengembalikan pinjaman saham ke
13

pialangnya pada saat saham turun. Dalam perjalanan pasar modal di Indonesia, pertama kali
aturan mengenai short selling ini diatur melalui Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-
09/PM/1997 tanggal 30 April 1997 tentang Pembiayaan Penyelesaian Transaksi Efek Oleh
Perusahaan Efek Bagi Nasabah (Peraturan V.D.6).
Bapepam-LK kemudian merevisi aturan yang diberi Peraturan V.D.6 itu. Revisi itu
seiring terjadinya krisis finansial yang melanda dunia, termasuk Indonesia. Gara-gara krisis,
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia mengalami kejatuhan yang
sangat dalam. Untuk mengantisipasi transaksi yang bisa membuat IHSG makin jatuh, Bapepam
menerbitkan sejumlah aturan termasuk revisi aturan short selling.Transaksi short selling ini
kemudian diatur antara lain dengan Keputusan Ketua Bapepam LK No. 258/BL/2008 yang
kemudian diubah dengan Keputusan Ketua Bapepam LK No. 556/BL/2008. Sehingga, pada
dasarnya transaksi short selling di Indonesia diperbolehkan. Namun,Bapepam LK tetap
menentukan rambu-rambu transaksi short selling seperti apa yang dibolehkan. Tujuannya, tentu
saja mengamankan pasar modal dalam negeri selain untuk kepentingan investor minoritas.

Proses Short Selling






Mekanisme Short Selling
Penjualan "short" saham terdiri dari :
14

Seorang investor melakukan peminjaman saham (ada peraturan yang berbeda-beda di
setiap negara yang membatasi batasan perbandingan jumlah peminjaman yang dapat
dilakukan dengan dana yang tersedia sebagai deposit pada akun pialang).
Investor menjualnya dan hasilnya dikreditkan ke dalam akunnya pada perusahaan pialang
saham.
Investor harus "menutup" posisinya dengan cara melakukan pembelian kembali saham.
Apabila harga turun maka ia akan memperoleh keuntungan namun apabila harga naik
maka akan merugi.
Investor akhirnya mengembalikan saham tersebut kepada si pemberi pinjaman.

Konsep Short Selling
Short selling adalah kebalikan dari "going long." Penjual "short" mengantisipasi bahwa
harga saham akan jatuh sehingga dengan demikian akan ada kemungkinan bahwa ia akan dapat
membeli saham dengan harga lebih rendah daripada harga jualnya sehingga dapat diperoleh
keuntungan. Tindakan melakukan pembelian kembali saham yang dijual disebut "menutup short"
(covering the short). Para pedagang harian dan hedge fund seringkali menggunakan penjualan
"short" guna mendapatkan keuntungan pada saham yang harganya dinilai sudah kemahalan.

2.5 Scripless Trading
Secara umum pengertian scripless trading adalah suatu mekanisme perdagangan di pasar
modal, dimana saham-saham yang biasanya diperdagangkan dalam bentuk kertas-kertas saham
dan dilakukan secara manual, maka dengan sistem ini perdagangan itu dilakukan secara
elektronik seperti yang ada pada rekening perbankan. Sistem perdagangan yang memiliki
mekanisme penyelesaian dan penyimpanan saham secara elektronik merubah sertifikat saham
kedalam bentuk elektronik.
Dalam artikel yang berjudul Education for Today Scripless Trading menyatakan bahwa
scripless trading adalah sistem perdagangan efek di pasar modal yang tidak menggunakan
warkat dan penyelesaiannya dengan sistem pemindah bukuan (book-entrysettlement ). Bahwa
dalam sistem ini saham tidak lagi dalam bentuk sertifikat fisik, karena akan dikonversikan
menjadi catatan elektronik seperti halnya rekening perbankan. Posisi efek atau dana tertera
15

dalam suatu laporan seperti rekening koran, yang diberikan oleh KSEI (Kustodian Sentral Efek
Indonesia). Sejalan dengan pasar global pada saat ini investasi oleh pihak asing diharapkan
semakin meningkat. Apalagi dengan masuknya negara Indonesia menjadi salah satu negara yang
turut dalam perdagangan dunia misalnya AFTA, yang tentunya dengan sendirinya mempunyai
pengaruh tersendiri, misalnya semakin dibutuhkannya efisiensi dalam mobilisasi dan
penggunaan dana dan juga dalam pengembangan pertumbuhan ekonomi, yang mana tentunya
akan mempengaruhi pada masing-masing negara di dunia. Pendanaan melalui pasar modal tidak
hanya memberikan keuntungan bagi perusahaan, tapi juga membawa dampak positif bagi
ekonomi nasional Indonesia.
Dengan semakin banyaknya perusahaan yang ikut serta dalam bursa, berarti mendorong
perusahaan untuk melakukan kegiatan ekspansi usaha, yang pada akhirnya akan menciptakan
peluang usaha baru,kesempatan kerja, dan penambahan penghasilan bagi negara melalui pajak.
Sudah menjadi fakta bahwa pendapatan pemerintah semakin besar bersamaan dengan
menjamurnya perusahaan yang go public, tentunya melalui pajak. Dalam pasar global sulit
dielakkan terjadinya persaingan antara pasar modal sehingga pasar modal dalam negeri harus
mengikuti perkembangan dan kaidah-kaidah yang berlaku di dunia internasioal. Pengembangan
pasar harus mengedepankan unsur keamanan (safety) dan menghindarkan adanya praktek-
praktek yang bersifat manipulatif.
Di samping itu penegakan hukum (law inforcement) mutlak diperlukan. Dengan
demikian diharapkan investor akan semakin bertambah yang pada akhirnya akan meningkatkan
likuiditas pasar. Dalam rangka hal di atas pasar modal Indonesia mengadakan perdagangan
dengan cara scripless trading, yaitu untuk menciptakan efisiensi perdagangan efek, karena
sistem perdagangan saham dalam bentuk fisik akan menghambat kemajuan pasar modal. Di sisi
lain perdagangan di pasar modal melaju dengan cepatnya, sehingga dengan scripless trading
diharapkan perdagangan di pasar modal akan menjadi lebih cepat, efisien, dan tentunya
adanya jaminan keamanan, sehingga tidak akan ketinggalan baik dalam pasar global maupun
regional.
Mekanisme perdagangan tanpa warkat (scripless trading) bertujuan untuk menjamin
keamanan transaksi yang memiliki turn over yang tinggi. Secara teknikal perdagangan saham
dilantai bursa kita sering rentan dengan gejolak transaksi yang disebabkan oleh adanya
perubahan yang signifikan yang berasal dari faktor politik, ekonomi dan hukum. Walaupun
16

transaksi perdagangan untuk saham-saham tertentu yang fundamentalnya bagus, namun karena
adanya sentimen negatif terhadap pasar secara keseluruhan maka harga saham tersebut ikut juga
mengalami koreksi. Berbagai gejolak politik yang banyak mempengaruhi perubahan
kebijaksanaan di Indonesia telah membuat begitu banyak pengambilan keputusan yang terjadi
dilantai bursa berlangsung spekulatif. Perilaku yang spekulatif ini dipicu oleh distorsi informasi
yang mengabaikan kepentingan para investor. Ketika pemerintah plin-plan mengumumkan daftar
nama dari bank-bank yang akan kena ranjau likuidasi telah banyak membawa korban dari
sejumlah investor yang telah terlebih dahulu melakukan pengambilan keputusan invetasi yang
tidak didukung oleh validitas informasi publik yang disampaikan oleh pemerintah.
Dampak negatif dari semua runtutan kejadian ini membuat merosotnya kepercayaan
investor terhadap kebenaran informasi publik. Dengan perilaku yang spekulatif maka investor
dipasar modal telah terbiasa dengan hal-hal yang sifatnya jangka pendek. Ketika mereka merasa
bahwa informasi yang berkembang ada yang tidak beres maka secara otomatis pula reaksi yang
dapat memberikan multiplier efek akan berlangsung secara cepat. Karakteristik ini pula yang
membuat kewaspadaan yang tinggi dari pengelola bursa untuk mengantisipasi adanya transaksi
yang melompat tinggi sehubungan dengan ekspektasi yang berlebihan terhadap pemulihan
perekonomian di Indonesia. Oleh karena itulah, faktor keberadaan dari pada scripless trading
mutlak untuk segera dipersiapkan.

2.6 OnlineTrading
Kini, investor saham memiliki cara bertransaksi saham yang semakin banyak. Selain
dengan cara konvensional, investor juga bisa bertransaksi saham secara langsung dengan
memanfaatkan sistem transaksi online yang dimiliki beberapa broker BEJ. Masing-masing
metode, baik yang konvensional maupun online, memiliki plus-minus.
Saat ini, sebagian besar investor memang masih bertransaksi saham secara konvensional.
Maksudnya, untuk menyampaikan order jual atau beli suatu saham melalu broker, investor
tersebut masih menggunakan telepon. Cara ini tentu saja memiliki banyak kelemahan yaitu
jumlah saluran telepon perusahaan sekuritas biasanya terbatas. Artinya, di dalam waktu yang
bersamaan, ia hanya bisa melayani order jual atau beli dari beberapa investor saja. Investor lain
harus rela mengantre.Tentu saja, kondisi ini bisa membuat investor kehilangan kesempatan untuk
menangguk keuntungan. Ketika si investor menunggu antrean telepon, bisa-bisa harga saham
17

yang dibelinya sudah terbang tinggi. Belum lagi, jika sudah tersambung dengan broker pun,
broker masih membutuhkan waktu untuk memasukkan order tersebut ke dalam sistem transaksi
Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang disebut Jakarta Automated Trading System (JATS). Selain itu,
investor konvensional juga masih menggunakan cara-cara lama untuk mengikuti harga saham di
bursa. Misalnya, ia masih melihat harga saham di koran. Artinya,informasi harga saham itu bisa
menjadi telat. Tapi, tak perlu khawatir jika merasa tak nyaman dengan cara transaksi lama ini,
kini, investor bisa memanfaatkan sistem transaksi online yang dimiliki oleh beberapa broker
BEJ.
Sesuai dengan namanya, melalui sistem transaksi canggih ini, investor bisa langsung
melakukan order beli atau jual saham sendiri sehingga proses order jadi lebih cepat. Sistem
transaksi saham secara online memberikan banyak manfaat bagi investor. Dimana, transaksi
saham bisa dilakukan oleh investor sendiri secara lebih cepat. Artinya, investor bisa cepat
bereaksi jika ada informasi atau peristiwa yang bisa mendatangkan peluang baru atau
mengancam portofolio sahamnya. Setelah peranti transaksi online saham seperti HOT dan IPOT
terpasang di komputer atau laptop, investor sudah bisa bertransaksi saham secara langsung.
Ibaratnya, investor seperti sudah benar-benar berada di lantai Bursa Efek Jakarta (BEJ). Jika
ingin menjual atau membeli saham,investor tinggal masuk ke menu transaksi (market trading)
yang ada di program transaksi online itu. Lalu, ia bisa memasukkan sendiri kode saham yang
ingin dibeli atau dijual, jumlah lotnya (1lot = 500 saham), dan harga pembelian atau harga
jualnya. Selanjutnya, jika order beli atau jual itu sudah menemukan pasangan order yang
cocok dari investor lain, transaksi itu akan selesai atau ditutup. Si investor tinggal menyelesaikan
transaksi itu tiga hari kemudian (T+3). Namun jika order itu belum bertemu "jodoh", posisi itu
akan tetap terbuka (open). Setiap order transaksi itu tetap akan melewati sistem yang dimiliki
oleh broker. Tapi, broker tidak akan mengubah apa-apa ia hanya memeriksa persyaratan
administrasi investor dan mencatat transaksi itu. Misalnya, ketika seorang nasabah melakukan
transaksi pembelian saham, broker akan memeriksa apakah saldo dana yang dimiliki nasabah itu
di rekeningnya masih cukup untuk melakukan transaksi itu. Yang pasti, proses ini tak akan
memakan waktu terlalu lama. Sebab, semuanya sudah dilakukan oleh sistem komputer broker.
Jadi, dengan memakai sistem trading secara online ini, investor bisa melakukan transaksi dengan
lebih cepat, paling-paling dalam hitungan detik saja.
18

Apalagi, sistem online trading itu biasanya juga menyediakan menu pemantauan pasar
atau market monitoring. Artinya, secara langsung (real time), investor bisa mencermati
pergerakan semua saham-saham, indeks-indeks, maupun informasi-informasi lain yang ada di
BEJ. Dengan kata lain, investor bisa lebih cepat mengakses semua informasi dan peristiwa yang
ada di pasar modal. Namun, tentu saja, semua layanan ekstra ini tidak gratis. Setiap perusahaan
sekuritas yang mempunyai sistem online trading biasanya akan memungut biaya dari para
nasabahnya. Ambil contoh PT Indo Premier Securities yang memiliki sistem transaksi online
IPOT (Indopremier Online Trading). Untuk setiap transaksi beli saham melalui IPOT, Indo
Premier memungut biaya 0,19% dari nilai transaksi beli tersebut. Sementara untuk transaksi jual
saham,biayanya 0,29% dari nilai transaksi jual. Biaya transaksi PT Trading Securities yang
memiliki sistem Home & Office Trading System (HOTS) sedikit lebih tinggi, ia memungut
0,25% untuk transaksi beli dan 0,35% untuk transaksi jual melalui HOTS.
Selain itu, investor juga harus membayar biaya Rp 33.000 per bulan kepada sekuritas
untuk penggunaan aplikasi transaksi online itu. Namun, jika pengguna sistem itu terus bertambah
banyak dan semakin aktif, biaya bulanan ini bisa saja suatu saat dihapuskan. Transaksi saham via
telepon maupun melalui sistem transaksi online memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing. Namun, sebelum bertransaksi melalui sistem ini, sebaiknya investor memahami seluk-
beluk bursa saham. Metode transaksi saham dengan cara lama, yakni dengan mengandalkan
telepon, memang tetap nyaman buat sebagian investor. Para investor baru, misalnya, belum
terlalu percaya diri untuk membuat keputusan jual-beli saham sendiri. Dengan menggunakan
telepon, ia masih bisa berkonsultasi langsung dengan perusahaan broker. Namun, sekali lagi,
cara ini memiliki cukup banyak risiko. Yang pasti, proses transaksi saham bisa menjadi lebih
lambat, apalagi kalau investor harus antre untuk bisa tersambung dengan telepon broker.
Selain itu, kadang-kadang broker juga salah menangkap kode saham, jumlah saham,
maupun harga jual atau beli yang diinginkan investor. Kesalahan seperti ini tentu bisa berakibat
fatal. Dengan menggunakan sistem transaksi saham online, investor bisa langsung memasukkan
sendiri kode saham, harga saham, dan jumlah saham itu. Jadi, ia bisa mengontrol transaksinya
secara langsung. Walaupun, kasus salah ketik angka nol atau kode saham masih saja bisa terjadi.
Kelebihan yang paling menonjol, proses transaksi saham secara online ini bisa jauh lebih cepat
dibandingkan dengan melalu telepon. Namun, untuk bisa bertransaksi dengan sistem online ini si
investor sebaiknya telah benar-benar menguasai seluk beluk bursa saham. Karenanya, menurut
19

sebagian pengamat, sistem cocok untuk investor saham yang sudah lumayan canggih
pengetahuannya.

2.7 Kapitalisasi Pasar Saham dan Obligasi
Selain berdasarkan sektor dan sifatnya, investor saham juga sering membedakan saham-
saham yang ada di Bursa Efek Jakarta (BEJ) berdasarkan kapitalisasi pasarnya
(market capitalization). Ada saham berkapitalisasi pasar besar, menengah, dan saham
berkapitalisasi kecil. Masing-masing tentu punya karakter serta kelebihan dan kekurangan
sendiri-sendiri.
Kapitalisasi pasar atau market capitalization atau market cap adalah nilai sebuah
perusahaan berdasarkan perhitungan harga pasar saham dikalikan dengan jumlah sahamnya yang
beredar. Sebagai contoh, saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) memiliki
kapitalisasi pasar sebesar Rp 217,73 triliun, dimana jumlah saham TLKM yang beredar
mencapai 20,16 miliar, adapun harganya di pasar adalah Rp 10.800 per saham. Melihat data itu,
kita bisa mengatakan, investor menilai bahwa perusahaan Telkom bernilai Rp xxx triliun. Inilah
konsensus investor tentang nilai perusahaan Telkom. Tapi, kita harus hati-hati menggunakan
data market cap ini. Pasalnya, seperti sudah disinggung, kapitalisasi pasar dihitung menggunakan
komponen harga pasar saham. Sementara, harga pasar saham itu ditentukan oleh banyak hal.
Lazimnya, harga saham jauh di atas nilai buku per saham perusahaan karena harga pasar itu
mencerminkan ekspektasi investor atas prospek suatu perusahaan di masa yang akan datang.
Dalam hal ini, investor juga memasukkan prospek ekonomi di masa mendatang. Masalahnya,
terkadang, harga saham juga sangat ditentukan oleh faktor spekulasi dan estimasi prospek
perusahaan yang berlebihan. Jika ini terjadi, harga suatu saham biasanya akan naik amat tinggi,
jauh meninggalkan nilai bukunya. Akibatnya, market cap saham perusahaan itu akan
menggelembung secara berlebihan jauh melewati prospek perusahaan yang sebenarnya. Inilah
yang disebut bubble atau gelembung. Karenanya, ketika melihat market cap, investor juga harus
melihat kewajaran harga saham itu.
Saham-saham berkapitalisasi pasar besar (big cap) umumnya didominasi oleh saham-
saham perusahaan besar yang telah mapan. Di BursaEfek Jakarta (BEJ), misalnya saham yang
memiliki nilai kapitalisasi pasar paling besar adalah saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
atau Telkom. Kamis lalu (13/9), saham perusahaan berkode TLKM ini memiliki nilai kapitalisasi
20

pasar Rp 217,7 triliun. Kapitalisasi pasar saham Telkom ini mencapai 13,82% dari total nilai
kapitalisasi seluruh saham-saham di BEJ yang mencapai Rp 1.575,8 triliun per Kamis lalu
(13/9). Beberapa saham lain yang masuk kategori 10 besar big cap di BEJ misalnya: saham PT
Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 76,2 triliun, saham PT Astra International
Tbk (ASII) Rp 72,9 triliun, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 72,6 triliun, saham PT
Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 64,5 triliun, saham PT Bumi Resources Tbk Rp 57,2 triliun, dan
saham PT Perusahaan Gas negara Tbk ((PGAS) sebesar Rp 47,4 triliun.
Risiko berinvestasi di saham-saham berkapitalisasi pasar besar seperti itu biasanya
relatif lebih rendah dibanding dengan saham-saham small cap, pertama: karena sebagian besar
big cap itu merupakan perusahaan-perusahaan besar yang sudah mapan. Jadi, sangat kecil
kemungkinan bahwa perusahaan-perusahaan itu akan bangkrut. Kedua: karena nilai kapitalisasi
pasarnya sangat besar, harga saham-saham itu juga tak mudah dipermainkan. Sebab, para bandar
akan memerlukan dana yang sangat besar untuk bisa mempengaruhi harga saham big cap. Jadi,
risiko fluktuasi harganya juga lebih kecil. Di Bursa Saham Indonesia memang belum ada batasan
yang resmi tentang kategori saham-saham berdasarkan nilai kapitalisasi pasarnya. Tapi, yang
pasti, investor yang tak mampu memikul risiko tinggi sebaiknya tak mendekati saham-saham
berkapitalisasi pasar kecil. Saham-saham yang masuk kelompok kapitalisasi pasar menengah
adalah saham-saham perusahaan kelas menengah. Sementara yang berkapitalisasi pasar kecil
(small cap) adalah saham-saham perusahaan kecil. Di Amerika Serikat (AS), ada batasan yang
jelas tentang kategori saham-saham berdasarkan nilai kapitalisasi pasarnya. Misalnya, saham
yang masuk kelompok big cap adalah saham berkapitalisasi pasar sekitar US$ 10 miliar atau
lebih. Adapun yang masuk kelompok kapitalisasi pasar menengah (mid-cap) nilai kapitalisasi
pasarnya sekitarUS$ 1 miliar sampai US$ 10 miliar. Kategori small cap mencakup saham-saham
berkapitalisasi pasar antara US$ 250 juta sampai US$ 1 miliar. Jika nilai kapitalisasi pasar saham
itu di bawah US$ 250 juta, ia biasanya masuk kategori micro-cap. Sayangnya, di Indonesia
belum ada pengelompokan yang jelas seperti itu. Tapi, yang pasti, makin kecil nilai kapitalisasi
pasar suatu saham, semakin tinggi risikonya. Sebab, harga saham-saham berkapitalisasi pasar
kecil itu biasanya gampang dipermainkan oleh bandar-bandar.
Sebagai contoh, mari kita lihat beberapa saham yang memiliki nilai kapitalisasi pasar
kecil di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Sebut saja saham PT Cipendawa Agroindustri Tbk (CPDW)
yang hanya memiliki nilai kapitalisasi pasar Rp 8,7 miliar. Selain itu, ada pula saham PT Toko
21

Gunung Agung Tbk (TKGA) yang nilai kapitalisasi pasarnya senilai Rp 13 miliar. Ironisnya, jika
tidak ada bandar yang mendekati, harga saham-saham small cap tersebut biasanya juga akan
cenderung tak bergerak atau hanya menjadi saham tidur. Karena itulah, investor cenderung
menghindari saham-saham berkapitalisasi pasar kecil tersebut atau mereka baru masuk jika harga
saham-saham itu tiba-tiba bergerak. Itu pun, para investor harus segera merealisasikan
keuntungan jika telah memperoleh keuntungan. Sebab, bisa saja harga saham seperti itu tiba-tiba
berhenti lagi.
Gejolak pasar finansial yang terjadi sejak akhir Juli lalu telah membuat bursa-bursa
saham di berbagai negara merosot cukup dalam. Di antara bursa-bursa itu, indeks saham di Bursa
Efek Jakarta (BEJ) menjadi salah satu indeks yang turun paling dalam. Salah satu penyebabnya
adalah nilai kapitalisasi pasar di BEJ masih kecil. Selain itu, investor asing juga masih dominan
di BEJ. Jika kita menjumlahkan kapitalisasi pasar seluruh saham-saham yang ada di Bursa
Efek Jakarta (BEJ), kita akan memperoleh angka yang menggambarkan ukuran bursa saham
diIndonesia. Menurut data Bloomberg, total nilai kapitalisasi pasar saham-saham di BEJ
mencapai US$ 167,4 miliar dolar atau sekitar Rp 1.565,2 triliun. Sekilas nilai kapitalisasi ini
memang terlihat sangat besar. Namun, jika dibandingkan dengan nilai kapitalisasi pasar bursa
saham seluruh dunia, kapitalisasi pasar BEJ masih amat kecil. Nilai kapitalisasi pasar bursa
saham dunia mencapai US$ 56,7 triliun. Jika dibandingkan dengan angka ini, nilai kapitalisasi
pasar saham-saham di BEJ tadi hanya sekitar 0,3%. Bandingkan dengan nilai kapitalisasi pasar
bursa saham Amerika yang mencapai US$18,1 triliun atau 32% dari nilai kapitalisasi pasar bursa
saham dunia. Di Asia, kita juga bisa melihat nilai kapitalisasi pasar bursa saham Jepang yang
mencapai US$ 4,6 triliun atau 8% dari nilai kapitalisasi pasar dunia. Contoh lain adalah nilai
kapitalisasi pasar bursa saham Malaysia yang telah mencapai US$ 276, 7 miliar atau 0,49% dari
kapitalisasi pasar bursa dunia. Karena nilai kapitalisasi pasar BEJ masih kecil dan pemain asing
masih mendominasi, bursa saham di Indonesia lebih rentan terpengaruh pergeseran dana-dana di
pasar saham dunia. Jika dana-dana investor asing keluar dari BEJ, IHSG di BEJ akan cenderung
merosot lebih dalam disbanding indeks bursa negara lain.

2.8 Metode Penghitungan Indeks dan Macam-macam Indeks di BEI
Indeks harga saham adalah suatu indikator atau cerminan yang menunjukkan pergerakan
harga saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi
22

dipasar modal, khususnya saham dan juga berfungsi sebagai indikator trend pasar, artinya
pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif atau
lesu. Dengan adanya indeks, kita dapat mengetahui trend pergerakan harga saham saat ini apakah
sedang naik, stabil atau turun. Misal, jika di awal bulan nilai indeks 300 dan saat ini diakhir
bulan menjadi 360, maka kita dapat mengatakan bahwa secara rata-rata harga saham mengalami
peningkatan sebesar 20%. Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi para investor untuk
menentukan apakah mereka akan menjual, menahan atau membeli suatu atau beberapa saham.
Karena harga-harga saham bergerak dalam hitungan detik dan menit, maka nilai indeks pun
bergerak turun naik dalam hitungan waktu yang cepat pula.
Ada beberapa macam pendekatan atau metode perhitungan yang digunakan
untuk menghitung indeks, yaitu (1) menghitung rata-rata (arithmetic mean) harga saham yang
masuk dalam anggota indeks, (2) menghitung (geometric mean) dan indeks individual saham
yang masuk anggota indeks, (3) menghitung rata-rata tertimbang nilai pasar. Umumnya semua
indeks harga saham gabungan (composite) menggunakan metode rata-rata tertimbang termasuk
di Bursa Efek Indonesia. Saat ini Bursa Efek Indonesia memiliki 11 jenis indeks harga saham,
yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik. Indeks-indeks
tersebut, antaralain:
1. Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG (Composite Stock Price Index).
Secara resmi IHSG diperkenalkan pada tanggal 1 April 1983. Nilai IHSG ini
diperkenalkan pada angka 100 dengan hari dasar perhitungan indeks pada 10 Agustus
1982. Perhitungannya menggunakan semua saham yang tercatat sebagai komponen
perhitungan indeks dimana satuan perubahan indeks dinyatakan dengan satuan poin.
Agar IHSG dapat menggambarkan keadaan pasar yang wajar, Bursa Efek Indonesia
berwenang mengeluarkan dan/atau tidak memasukkan satu atau beberapa Perusahaan
Tercatat dari perhitungan IHSG. Dasar pertimbangannya antara lain, jika jumlah saham
Perusahaan Tercatat tersebut yang dimiliki oleh publik (free float) relatif kecil sementara
kapitalisasi pasarnya cukup besar, sehingga perubahan harga saham Perusahaan Tercatat
tersebut berpotensi mempengaruhi kewajaran pergerakan IHSG. IHSG adalah milik
Bursa Efek Indonesia. Bursa Efek Indonesia tidak bertanggung jawabatas produk yang
diterbitkan oleh pengguna yang mempergunakan IHSG sebagai acuan (benchmark).
Bursa Efek Indonesia juga tidak bertanggung jawab dalam bentuk apapunatas keputusan
23

investasi yang dilakukan oleh siapapun Pihak yang menggunakan IHSG sebagai acuan
(benchmark).
2. Indeks Individual, menggunakan indeks harga masing-masing saham terhadap harga
dasarnya, atau indeks masing-masing saham yang tercatat di BEI. Perhitungan indeks
inimenggunakan prinsip yang sama dengan IHSG yaitu: Harga pasar / Harga dasar x
100%.

3. Indeks Harga Saham Sektoral, menggunakan semua saham yang termasuk dalam masing-
masing sektor, misalnya sektor keuangan, pertambangan, dan lain-lain. Indeks ini
mulaidiberlakukan tanggal 2 januari 1996 dari BEJ, indeks sektoral terdapat 9 sektor.
Menggunakan semua saham yang termasuk dalam masing-masing sektor:
Sektor-sektor primer (ekslaratif)
1. Pertanian
2. Pertambangan
Sektor-sektor sekunder (industri manufaktur)
3. Industri dasar dan kimia
4. Aneka Industri
5. Industri barang konsumen
Sektor-sektor tertier (jasa)
6. Properti dan real estate
7. Transportasi dan infrastruktur
8. Keuangan
24

9. Perdagangan, jasa dan investasi

4. Indeks LQ 45, adalah jenis indeks yang terdiri dari 45 saham/emiten dengan likuiditas
yang tinggi, yang dipilih setelah melalui beberapa kriteria pemilihan saham. Selain
penilaian atas likuiditas, seleksi atas saham tersebut juga mempertimbangkan kapitalisasi
pasar. Berikut adalah kriteria tertentu dan seleksi utama sebuah saham untuk
masuk dalam LQ45:
1) Masuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar regular (rata-
ratanilai transaksi selama 12 bulan terakhir).
2) Ranking berdasar kapitalis pasar (rata-rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan
terakhir).
3) Telah tercatat di BEJ minimum 3 bulan.
4) Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi dan jumlah
hari perdagangan transaksi pasar reguler. BEJ secara rutin memantau perkembangan
komponen saham yang masuk dalam perhitungan indeks LQ45. Pergantian saham
akan dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan awal
bulan Agustus. Indeks LQ45 dihitung mundur hingga tanggal 13 Juli 1994 sebagai
Hari Dasar, dengan Nilai Dasar 100. Untuk seleksi awal digunakan data pasar Juli
1993 Juli 1994. Hasilnya, ke 45 saham tersebut meliputi 72% total
market kapitalisasi pasar dan 72,5 % dari nilai transaksi di pasar reguler.
5) Indeks Syariah atau JII (Jakarta Islamic Index). JII merupakan indeks yang terdiri 30
saham mengakomodasi syariat investasi dalam Islam atau indeks yang berdasarkan
syariah Islam. Dengan kata lain, dalam indeks ini dimasukkan saham-saham yang
memenuhi kriteria investasi dalam syariat Islam. Saham-saham yang masuk dalam
indeks syariah adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan
syariah seperti:
o Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang
dilarang.
o Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan
asuransi konvensional.
25

o Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan
dan minuman yang tergolong haram.
o Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan/atau menyediakan barang-
barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
6) Indeks Papan Utama, yaitu indeks harga saham yang secara khusus didasarkan pada
kelompok saham yang tercatat di BEI yaitu kelompok Papan Utama.
7) Indeks Papan Pengembangan, yaitu indeks harga saham yang secara khusus
didasarkan pada kelompok saham yang tercatat di BEI yaitu kelompok Papan
Pengembangan.
8) Indeks KOMPAS 100, merupakan Indeks Harga Saham hasil kerjasama Bursa
Efek Indonesia dengan harian KOMPAS. Indeks ini meliputi 100 saham dengan
proses penentuan sebagai berikut:
o Telah tercatat di BEJ minimal 3 bulan.
o Saham tersebut masuk dalam perhitungan IHSG (Indeks Harga Saham
Gabungan).
o Berdasarkan pertimbangan faktor fundamental perusahaan dan pola
perdagangan dibursa, BEI dapat menetapkan untuk mengeluarkan saham
tersebut dalam proses perhitungan indeks harga 100 saham.
o Masuk dalam 150 saham dengan nilai transaksi dan frekuensi transaksi
sertakapitalisasi pasar terbesar di Pasar Reguler, selama 12 bulan terakhir.
o Dari sebanyak 150 saham tersebut, kemudian diperkecil jumlahnya menjadi
60 saham dengan mempertimbangkan nilai transaksi terbesar.
o Dari sebanyak 90 saham yang tersisa, kemudian dipilih sebnyak 40 saham
dengan mempertimbangkan kinerja: hari transaksi dan frekuensi transaksi
serta nilai kapitalisasi pasar di pasar reguler, dengan proses sebagai berikut:
Dari 90 sisanya, akan dipilih 75 saham berdasarkan hari transaksi di pasar
reguler.
Dari 75 saham tersebut akan dipilih 60 saham berdasarkan frekuensi
transaksi dipasar reguler.
Dari 60 saham tersebut akan dipilih 40 saham berdasarkan kapitalisasi
pasar.
26

o Daftar 100 saham diperoleh dengan menambahkan daftar saham dari hasil
perhitungan butir (e) ditambah dengan daftar saham hasil perhitungan butir.
o Daftar saham yang masuk dalam KOMPAS 100 akan diperbaharui sekali
dalam 6 bulan, atau tepatnya pada bulan Februari dan pada bulan Agustus.
9) Indeks BISNIS-27, Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan harian Bisnis
Indonesia meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks BISNIS-27.
Indeks yang terdiri dari 27 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan
kriteria fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan Akuntabilitas dan tata
kelola perusahaan.
10) Indeks PEFINDO 25, Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan lembaga rating
PEFINDO meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks PEFINDO 25.
Indeks ini dimaksudka nuntuk memberikan tambahan informasi bagi pemodal
khususnya untuk saham-saham emiten kecil dan menengah (Small Medium
Enterprises/SME). Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih
dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria seperti: Total Aset, tingkat pengembalian
modal (Return on Equity/ROE) dan opini akuntan publik. Selain kriteria tersebut di
atas, diperhatikan juga faktor likuiditas dan jumlah saham yang dimiliki publik.
11) Indeks SRI-KEHATI, Indeks ini dibentuk atas kerja sama antara Bursa Efek
Indonesia dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI). SRI
adalah kependekan dari Sustainable Responsible Investment. Indeks ini diharapkan
memberi tambahan informasi kepada investor yang ingin berinvestasi pada emiten-
emiten yang memiliki kinerja sangat baik dalam mendorong usaha berkelanjutan,
serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan dan menjalankan tata kelola
perusahaan yang baik. Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang
dipilih dengan mempertimbangkan kriteri-kriteria seperti: TotalAset, Price Earning
Ratio (PER) dan Free Float

Indeks Obligasi Pemerintah/Indeks Obligasi Negara (I ndonesian Government
Bond I ndex)
Indeks Obligasi Pemerintah atau Indeks Obligasi Negara pertama kali diluncurkan pada
tanggal 01 Juli 2004 dengan nama Indonesia Government Bond Index disingkat IGBX, sebagai
27

wujud pelayanan kepada masyarakat pasar modal dalam memperoleh data sehubungan dengan
informasi perdagangan obligasi negara. Indeks Obligasi Negara memberikan nilai lebih, antara
lain:
Sebagai barometer dalam melihat perubahan yang terjadi di pasar obligasi.
Sebagai alat analisa teknikal untuk pasar obligasi pemerintah.
Benchmark dalam mengukur kinerja portofolio obligasi.
Analisa pengembangan instrumen Surat Berharga Negara (SBN).
Indeks Obligasi Negara diterbitkan secara harian dengan menggunakan tahun dasar Juni
2004 yang ditetapkan 100 sebagai nilai dasar indeks, dengan melakukan pengelompokkan
obligasi sebagai berikut:
1. Obligasi Negara dengan mata uang rupiah dan memiliki kupon berbunga tetap.
2. Sisa jangka waktu jatuh tempo sekurang-kurangnya 1 tahun.

Metodologi yang dipakai dalam IGBX
Indeks Obligasi Negara adalah nilai rata-rata tertimbang (weigthed average) terhadap
nilai obligasi yang masih tercatat dan dapat diperdagangkan. Perhitungan IGBX menggunakan
metode perhitungan Bond Index yang lazim digunakan dengan berdasarkan perubahan harga
pasar yang terjadi di pasar secara harian (dalam hal ini adalah data harga transaksi Obligasi
Negara yang dilaporkan melalui PT Bursa Efek Indonesia selaku Penerima Laporan Transaksi
Efek).
IGBX dikelompokkan dalam beberapa sub-grup, di mana masing-masing sub-grup terdiri
atas beberapa Obligasi Negara yang memiliki struktur jatuh termpo lebih dari 1 tahun.
Pengelompokkan dilakukan berdasarkan uji statistik berdasarkan pada tingkat kemiripan setiap
Time To Maturity (TTM). Pembagian struktur jatuh tempo SUN adalah sebagai berikut:
Sub-grup 1 : 1 Tahun Time to maturity < 5 Tahun
Sub-grup 2 : 5 Tahun Time to maturity < 7 Tahun
Sub-grup 3 : 7 Tahun Time to maturity
Formula yang digunakan dalam pengembangan informasi Indeks Obligasi Negara:
1. Clean Price Index (CPI)
28

merupakan hasil perhitungan perkembangan harga pasar atas suatu kelompok Obligasi
Negara, berdasarkan jatuh temponya. Harga pasar yang digunakan adalah harga Obligasi
Negara yang terjadi dan dilaporkan melalui PT Bursa Efek Indonesia selaku Penerima
Laporan Transaksi Efek yang disesuaikan terlebih dahulu menjadi clean price. CPI
memberikan gambaran perkembangan harga pada saat tertentu (t), dibandingkan dengan
pada saat penyusunan Indeks Obligasi Negara (base date).
2. Yield Index
Yang dimaksudkan adalah yield to maturity dari masing-masing obligasi. Yield Index,
atau disebut juga Bondway (Bond Weigthed Average Yield), merupakan angka yang
diperoleh dari weighted average yield terhadap nilai nominal dari obligasi tercatat dan
dapat diperdagangkan. Angka indeks ini, dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur
keberhasilan perolehan yield suatu portofolio.
3. Total Return Index (TRI)
Hampir semua bursa menggunakan Total Return Index (TRI) sebagai informasi yang
wajib disampaikan. TRI dihitung berdasarkan kenaikan index harga dari previous price-
nya. Harga yang digunakan untuk perhitungan TRI adalah gross price (clean price
ditambah accrued interest). Untuk perhitungan seluruh index tersebut, tanggal
dasar penyusunan indeks yang digunakan adalah 18 Juni 2004.

2.9 Auto Rejection
Bursa saham memang merupakan wahana investasi yang bisa memberikan keuntungan
tinggi. Tapi, karena terlalu semangat mencari keuntungan tinggi, para pelaku pasar sering kali
lupa akan etika bertransaksi. Akibatnya, harga satu saham bisa tiba-tiba naik atau turun tinggi.
Itu sebabnya, Bursa Efek Jakarta (BEJ) memberi pagar yang disebut auto rejection. Bursa Efek
Jakarta telah mengeluarkan surat edaran yang mengatur penolakan otomatis (auto rejection)
terhadap harga penawaran jual dan beli saham yang telah melewati batas. BEJ telah memasang
sistem di dalam sistem transaksi saham elektronik yang dipakai BEJ yaitu Jakarta
Automated Trading System (JATS). BEJ menetapkan kisaran auto rejection antara 20% hingga
50%, bergantung pada harga sahamnya. Intinya, semakin murah harga saham tersebut, semakin
tinggi batasan auto rejection-nya. Misalnya, untuk saham berharga maksimum Rp 100 per
saham, JATS akan langsung menolak tawaran harga yang melebihi 50% di atas atau di bawah
29

harga penutupan hari sebelumnya. Sementara, untuk saham yang berharga di atas Rp 5.000,
batas auto rejection-nya adalah 20%. Ketentuan yang berbeda berlaku pada saat penawaran
umum perdana (IPO). Karena reaksi pasar terhadap saham IPO biasanya lebih istimewa, BEJ
menetapkan penerapan auto rejection sebesar dua kali dari batasan auto rejection yang berlaku
dalam kondisi yang normal.

2.10 Macam-macam Reksadana
Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor
untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara
membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI)
kedalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun efek/sekuriti
lainnya. Pengertian Reksadana menurut Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995
Pasal 1, ayat (27): Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer
Investasi. Dari kedua definisi di atas, terdapat tiga unsur penting dalam pengertian Reksadana
yaitu:
1. Adanya kumpulan dana masyarakat, baik individu maupun institusi;
2. Investasi bersama dalam bentuk suatu portofolio efek yang telah terdiversifikasi; dan
3. Manajer Investasi dipercaya sebagai pengelola dana milik masyarakat investor. Pada
reksadana, manajemen investasi mengelola dana-dana yang ditempatkannya pada surat
berharga dan merealisasikan keuntungan ataupun kerugian dan menerima dividen atau
bunga yang dibukukannya ke dalam "Nilai Aktiva Bersih" (NAB) reksadana tersebut.
Kekayaan reksadana yang dikelola oleh manajer investasi tersebut wajib untuk disimpan
pada bank kustodian yang tidak terafiliasi dengan manajer investasi, dimana bank
custodian inilah yang akan bertindak sebagai tempat penitipan kolektif dan administratur.
Berdasarkan karakteristiknya maka reksadana dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Reksadana Terbuka
Adalah reksadana yang dapat dijual kembali kepada Perusahaan Manajemen
Investasi yang menerbitkannya tanpa melalui mekanisme perdagangan di Bursa
efek. Harga jualnya biasanya sama dengan Nilai Aktiva Bersihnya. Sebagian
besar reksadana yang ada saat ini adalah merupakan reksadana terbuka.
30

b. Reksadana Tertutup
Adalah reksadana yang tidak dapat dijual kembali kepada perusahaan manajemen
investasi yang menerbitkannya. Unit penyertaan reksadana tertutup hanya dapat
dijual kembali kepada investor lain melalui mekanisme perdagangan di Bursa
Efek. Harga jualnya bisa diatas atau dibawah Nilai Aktiva Bersihnya.
Ada beberapa macam reksadana yang bisa dipilih, diantaranya:
1) Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund)
Yaitu reksadana yang sebagian besar investasinya ditanam pada efek bersifat hutang
dengan jatuh tempo yang kurang dari satu tahun seperti Deposito, SBI dan obligasi dan
surat berharga lainnya. Biasanya tingkat pengembangan reksadana pasar uang lebih
tinggi dari jasa giro tapi lebih rendah dari deposito tapi bisa dicairkan setiap saat. Risiko
rendah, begitu juga dengan returnnya. Untuk investor yang baru berkecimpung di dunia
investasi, baik untuk mencoba Reksadana dalam bentuk ini, karena fluktuasinya
tidak begitu tajam.
2) Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)
Yaitu reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana yang
dikelola (aktivanya) dalam bentuk efek bersifat utang seperti obligasi atau surat hutang
berjangka pendek, menengah bahkan jangka panjang. Sementara sisanya ditempatkan
dalam instrumen keuangan lainnya. Investasi utama reksadana ini ada pada obligasi yang
dikeluarkan perusahaan dan pemerintah. Reksadana jenis ini memperoleh pendapatan
dari pembayaran kupon (bunga) dari memberikan tingkat pengembalian yang lebih
tinggi dari suku bunga. Investasi dalam bentuk ini, dapat berpotensi memiliki
keuntungan lebih besar dari Reksadana Pasar Uang, sekitar 12 s/d 15 per tahun. Namun
risikonya juga sangat tinggi dimana fluktuasi suku bunga memiliki risiko, juga ada risiko
gagal bayar. Orang yang cocok untuk berinvestasi ini adalah orang yang mempunyai
tujuan investasi jangka menengah.
3) Reksadana Saham (Equity Fund)
Yaitu reksadana dimana 80 % portofolio yang dikelola dalam bentuk saham, karenanya
dapat memperoleh gain yang lebih tinggi, melalui kenaikan harga saham. Orang yang
berani mengambil risiko yang tinggi, adalah orang yang cocok mengambil investasi
dalam bentuk Reksadana Saham. Yang jelas, jangan membeli kemudian menjualnya
31

kembali dalam jangka pendek, maka risiko kerugian akan lebih besar dan harus selalu
memantau harga saham yang mudah berubah pada situs-situs yang menyediakan
informasi naik-turun harga saham seperti RTI.
4) Reksadana Campuran (Balanced Fund)
Yaitu reksadana yang mencampurkan saham dan obligasi. Komposisi saham berkisar
antara 50-65 persen. Sisanya pada obligasi. Reksadana ini cocok bagi investor yang
tidak menginginkan risiko terlalu besar dari modalnya. Tetap bersedia mengambil sedikit
risiko untuk tambahan pendapatan. Misalnya harga saham memiliki potensi memberi
keuntungan, namun obligasi di pasar tidak begitu baik, maka agar dapat memperoleh
keuntungan yang lebih baik, Manajer Investasi akan mengalokasikan dana investor
kesaham daripada obligasi.
5) Reksadana Indeks (Index Fund)
Yaitu reksadana yang dijual dengan basis indek yang ada dibursa. Sebelum
membentuk reksadana indeks, Manajer Investasi menentukan satu indeks tertentu yang
akan dipakai sebagai acuan. Selanjutnya, Manajer Investasi akan menginvestasikan duit
investor kedalam saham-saham yang menjadi anggota indeks tersebut. Porsi investasi di
dalam masing-masing saham tidak asal, melainkan harus sama dengan bobot masing-
masing saham di salam indeks acuannya.

2.11 Exchange Traded Fund (ETF)
Exchange Traded Fund (ETF) adalah reksadana yang diperdagangkan di bursa efek. ETF
merupakan kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya dicatat dan diperdagangkan di
bursa efek seperti halnya saham.
ETF ini adalah merupakan kombinasi dari reksadana tertutup dan reksadana terbuka, dan
ETF ini biasanya merupakan reksadana yang mengacu kepada indeks saham. ETF ini lebih
efisien daripada reksadana konvensional seperti yang kita kenal saat ini, dimana reksadana
senantiasa menerbitkan unit penyertaan baru setiap harinya dan membeli kembali yang dijual
oleh pemegang unit (manajer investasi harus menjual surat berharga yang merupakan aset
reksadana tersebut untuk memenuhi kewajibannya membeli unit penyertaan yang dijual,
sedangkan unit penyertaan ETF diperdagangkan langsung di bursa setiap hari menyerupai
reksadana tertutup, dimana tidak ada dapat dijual kembali kepada manajer investasi).
32


Di Indonesia, ETF ini disebut "Reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit
penyertaannya diperdagangkan di bursa efek ", dan pada hari senin tanggal 4 Desember 2006,
Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) telah menerbitkan suatu aturan baru yaitu peraturan
nomor IV.B.3 tentang "Reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya
diperdagangkan di Bursa Efek". ETF ini mempunyai beberapa keunggulan dan kelemahan, yaitu:
Keunggulan ETF:
1. Unit Penyertaan (UP) diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) (lebih likuid)
2. Subscription dan Redemption hanya diperbolehkan untuk Dealer Partisipan dan
Sponsor
3. Gangguan Redemption yang dapat memengaruhi nilai aktiva bersih (NAB) jauh lebih
kecil
4. Portfolio dalam saham lebih transparan (saham LQ45)
5. Trend kenaikan NAB mengikuti trend kenaikan indeks LQ 45
6. Minimum jumlah investasi nasabah jauh lebih kecil (1 lot saham = sekitar Rp 500
ribu)
Kelemahan ETF:
1. ETF tetap rawan terhadap fluktuasi harga saham, karena faktor ekonomi makro
seperti suku bunga dan nilai tukar
2. ETF juga dipengaruhi juga stabilitas politik
3. Investor tidak dapat memilih saham bisa dikoleksi dalam ETF, tapi hanya yang
berada dalam indeks ETF
4. Investor tidak dapat menentukan pada harga yang diinginkan
Secara sederhana, ETF adalah reksadana yang unit penyertaannya diperjualbelikan dibursa efek,
misalnya Bursa Efek Jakarta (BEJ). Jadi, jenis reksadana yang diperdagangkan dibursa itu bisa
jadi reksadana yang sudah lama kita kenal. Bisa reksadana pasar uang, reksadana pendapatan
tetap, reksadana saham, reksadana campuran atau reksadana indeks. Bedanya, unit
penyertaannya diperdagangkan di bursa. Untuk bisa diperdagangkan di bursa, produk ETF harus
melewati proses layaknya pencatatan perdana saham perusahaan. Manajer investasi pun harus
menawarkan prospektusnya.
33

Maka, rincian portofolio yang selama ini menjadi rahasia dapur manajer investasi
mestinya menjadi lebih transparan dalam penawaran ETF. Setelah dana investor terkumpul,
manajer investasi menginvestasikannya ke portofolio yang sesuai dengan ketentuan di
prospektusnya. Selain itu, perbedaan ETF dengan reksadana biasa adalah cara membeli dan
menjualnya. Kita membeli dan menjual unit penyertaan reksadana biasa lewat bank yang
menjadi agen penjual atau langsung ke manajer investasi. Tapi kita membeli dan menjual unit
penyertaan ETF lewat pialang yang jadi anggota bursa. Agar sama-sama untung, pialang dan
manajer investasi kemungkinan akan mematok minimal investasi dan transaksi unit penyertaan
ETF. Praktek ini lazim dilakukan pada jual-beli saha. Dalam reksadana biasa, setiap kali investor
mencairkan unit penyertaannya, manajer investasi harus menjual sebagian portofolio investasi
reksadana tersebut. Dana hasil penjualan ini dipergunakan untuk membayar investor. Mekanisme
ETF bukan saja menguntungkan bagi investor dari segi transparansi dan biaya yang mungkin
lebih murah. Bagi manajer investasi, mekanisme ETF yang diperdagangkan melalui bursa efek
juga menguntungkan. Pasalnya, mereka tidak perlu lagi pusing dengan urusan penjualan
portofolio setiap kali ada investor yang mencairkan unit penyertaannya. Akibat dari tindakan itu,
manajer investasi harus menghitung ulang nilai aktiva bersih per unit penyertaan reksadana. Jadi,
nilai aktiva bersih per unit penyertaannya bisa bertambah atau berkurang tergantung dari
aktivitas investasi, kondisi pasar, dan kemampuan manajer investasi dalam mengelola dana.
Dalam ETF, manajer investasi tak perlu terlalu pusing memikirkan jual-beli portofolio seperti
itu. Mereka bisa lebih fokus pada pengelolaan portofolio. Sebab, investor tidak menjual unit
penyertaannya pada manajer investasi, melainkan kepada investor lain yang bersedia
membelinya lewat pialang di bursa. Proses ini tidak akan mempengaruhi komposisi portofolio
efek ETF. Jadi, yang bisa naik atau turun adalah harga per unit penyertaan ETF yang
diperdagangkan tadi. Naik-turunnya harga unit penyertaan inilah yang menentukan tingkat
untung atau ruginya investor.






34

BAB III
KESIMPULAN


Profesi akuntan memiliki peran yang sangat penting dalam aktivitas perusahaan di pasar
modal. Hal ini disebabkan karena akuntansi tersebut merupakan urat nadi dari perekonomian
dunia sehingga tingkat kompetensi profesi akuntan akan mempengaruhi kualitas dari
perkembangan perekonomian dunia khususnya tercermin dalam fluktuasi trend harga saham dan
surat berharga lainnya di pasar modal.
Tanggung jawab akuntan di pasar modal dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Tanggung jawab yuridis
Berkaitan dengan opini yang diberikan akuntan yang disampaikan kepada masyarakat,
opini akuntan dan penyampaian informasi lainnya harus sesuai dengan standar profesi
dan peraturan pasar modal yang berlaku.
b. Tanggung jawab finansial
Dalam kaitannya dengan kemungkinan munculnya kerugian yang diderita oleh pihak
ketiga.
c. Tanggung jawab moral
Dalam kaitannya dengan kewajiban akuntan untuk menjunjung tinggi kode etik akuntan
serta selalu menjaga sikap mental yang independen.
Adapun segmentasi perdagangan efek yang ada di BEJ digolongkan dalam 3 segmen
pasar, yaitu: pasar regular, pasar negosiasi, dan pasar tunai. Dalam terjadinya mekanisme
perdagangan efek ada beberapa istilah yang melingkupinya, diantaranya: Short selling adalah
suatu cara yang digunakan dalam penjualan saham dimana investor atau trader meminjam dana
(on margin) untuk menjual saham (yang belum dimiliki) dengan harga tinggi dengan harapan
akan membeli kembali dan mengembalikan pinjaman saham ke pialangnya pada saat saham
turun. Scripless trading adalah suatu mekanisme perdagangan di pasar modal, dimana saham-
saham yang biasanya diperdagangkan dalam bentuk kertas-kertas saham dan dilakukan secara
manual, maka dengan sistem ini perdagangan itu dilakukan secara elektronik seperti yang ada
pada rekening perbankan. Indeks harga saham merupakan suatu indikator atau cerminan yang
menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor
35

untuk melakukan investasi di pasar modal, khususnya saham dan juga berfungsi sebagai
indikator trend pasar.
Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor
untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara
membeli unit penyertaan reksadana. Sedangkan Exchange Traded Fund (ETF) yaitu reksadana
yang diperdagangkan di bursa efek. ETF merupakan kontrak investasi kolektif yang unit
penyertaannya dicatat dan diperdagangkan di bursa efek seperti halnya saham. Seperti halnya
saham atau reksa dana pada umumnya terdapat pula manajer investasi dan bank kustodian. ETF
merupakan suatu inovasi dalam dunia industri reksadana yang sifatnya mirip dengan suatu
perusahaan terbuka dimana unit penyertaannya dapat diperdagangkan di bursa.

Anda mungkin juga menyukai