Anda di halaman 1dari 13

Pemahaman Atas Entitas

Yang Diaudit

Tashadi Tarmizi
Jur-Akuntansi Polnep
Pendahuluan
“Apa kegiatan utama dari entitas yang diaudit?”
(Merupakan pertanyaan pertama yang harus dijawab oleh tim audit sebelum
melangkah ke tahap pekerjaan selanjutnya)

Pertanyaan kedua adalah bagaimana memperoleh


informasi tersebut secara lengkap dalam waktu yang
singkat dan menyajikannya sehingga mampu
membuat peta jalan (road map) yang dapat menuntun
tim dalam memasuki tahap audit selanjutnya.
MANFAAT MEMAHAMI ENTITAS YANG DIAUDIT
Pemahaman yang objektif dan komperensif atas entitas yang
akan diaudit sanagat penting
Untuk mempertajam tujuan audit serta mengidentifikasi isu-
isu kritis yang penting sehingga audit dapat dilaksanakan secara
lebih ekonomis, efisien, dan efrktif.
Membantu mencegah dihasilkannya temuan yang
menyesatkan (misleading).
Untuk mendapatkan pengetahuan mengenai proses bisnis
entitas dibutuhkan suatu proses pengumpulan dan penilaian
informasi yang berkelanjutan dan kumulatif.
 Di lain pihak, auditor perlu mempertimbangkan apakah biaya
yang dikeluarkan untuk mendapatkan informasi ini sepadan
dengan nilai tambah yang diberikan oleh informasi tersebut
terhadap hasil audit.
LANGKAH AWAL YANG STRATEGIS

Auditor harus mampu membangun kesamaan


persepsi dengan auditee agar terjalin kerja sama yang
baik.
Dengan bekerja sama, diharapkan auditee akan
banyak membantu dalam memberikan informasi yang
dibutuhkan selama pelaksanaan audit.
Untuk mendapatkan gambaran menyeluruh
mengenai program dan kegiatan entitas yang diaudit
maka cara terpenting adalah dengan melakukan
diskusi dengan manajemen entitas yang diaudit.
INFORMASI YANG DIPERLUKAN
UNTUK MEMAHAMI ENTITAS
 Gambaran Umum Entitas

Segala informasi yg terkait dengan entitas yg dapat memberikan


gambaran secara utuh mengenai enttas. Informasi mengenai
gambaran umum entitas mencakup :
Visi-Misi- Startegi entitas, Peraturan terkait (legal mandate),
Kebijakan-kebijakan yang ditetapkan entitas, Lingkungan internal,
eksternal, dan pihak terkait (stakeholders), Tugas pokok dan fungsi
entitas, Stuktur organisasi, Anggaran dan realisasi, Petunjukan
pelaksanaan internal dan pedoman oprasional yang ada, Uraian
tentang sistem informasi manajemen, Key performance indicators (KPI)
yang digunakan, Catatan entitas yang berupa notulen rapat
pimpinan/manajemen, Hasil-hasil diskusi dengan manajemen dan
stakeholders, Hasil evaluasi dan laporan audit internal entitas, Evaluasi
program entitas dan rencana audit internal serta, Hasil audit terdahulu.
Pemahaman atas input, proses, dan output entitas
Pemahaman ini merupakan sasaran pokok karena langsung
berkaitan dengan evaluasi terhadap  aspek ekonomi,
efesiensi, dan efektivitas yang merupakan interaksi antar input,
proses, dan output.
Pemahaman terhadap input, proses, dan output entitas
dimaksudkan agar auditor dapat memahami proses pelayanan
yang diberikan oleh entitas,
Sumber daya yang digunakan sebagai input, bgaimana sumber
daya tersebut diproses untuk menghasilakn input, dan output
apa ( berupa barang atau jasa ) yang dihasilkan dari proses
produksi tersebut.
Pemahaman input, proses, dan output akan memudahkan
auditor untuk mengidentifikasi permasalahan yang akan
timbul dan akibat dari permasalahaan tersebut.
Informasi lain
Pendapat public yang direfleksikan dalam keputusan-
keputusan atau risalah-risalah siding/rapat DPR
Hasil studi yang dilakukan oleh industry, professional,
atau kelompok-kelompok yang mempunyai
kepentingan dengan entitas yang diaudit
Informasi lain yang diperoleh melalui koordinasi
antar department
Hasil-hasil penelitian akademis
Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh Negara lain
Hasil liputan media masa
INFORMASI LAIN
Lingkungan Pengendalian
Penaksiran Risiko
Aktivitas Pengendalian
Informasi dan Komunikasi
Pemantauan
PROSEDUR DAN TEKNIK PENGUMPULAN INFORMASI
Melakukan wawancara (interview) dengan manajemen dan staf kunci
Melakukan review atas perundang-undangan, peraturan dan kebijakaan,
pengarahaan-pengarahaan, serta dokumen-dokumen
Melakukan review atas laporan kinerja entitas serta laporan mengenai
rencana kerja dan prioritasnya
Melakukan review fisik terhadap fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh
entitas.
Menelusuri sistem dan prosedur pengendalian
Melakukan analisis terhdap hubungan antara pemanfaatan sumber daya
dan hasilnya
Mengidentifikasi resiko entitas
Melakukan review atas laporan-laporan audit dan studi yang telah
dilakukan sebelimnya, termasuk laporan audit yang dilakukan oleh auditor
lainnya.
CARA PENYAJIAN INFORMASI

Pada tahap pengumpulan informasi, auditor sudah memiliki


beragam informasi sebagai bahan penyusunan rencana audit.
Informasi ini harus diseleksi, diringkas, dan dipadukan untuk
memudahkan auditor dalam memahami tingkat kegunaan
informasi tersebut.
Selain itu, informasi yang diperoleh harus disesuaikan dengan
pejabat yang tepat untuk mendektesi kemungkinan adanya
perubahaan sistem oprasional dan personel pada entitas yang
diaudit.
Informasi yang terkumpul pada tahap ini akan mengarahkan
auditor untuk menentukan kegiataan, sistem, dan kebijakaan
yang akan ditelaah dan diaudit lebih lanjut
Model akutansi keuangan ( financial accounting model).
Model ini biasanya disajikan dalam bentuk neraca atau laporan
laba rugi perusahaan.
Model bagan organisasi (organization chart model). Model ini
menggambarkan susunan organisasi ditinjau dari hubungan kerja,
pendelegasiaan wewenang,tanggung jawab, dan kegiatan formal.
Model bagan alir (flowchart model). Model ini menggambarkan
hubungan manusia dan pekerjaanya dalam bentuk matriks.
Model sistem pengendalian ( control system model). Model ini
lebih spesifik karena menggambarkan unsure-unsur dasar kegiatan
dan ketertarikanya dengan sistem pengendalian.
Model input-proses-output ( input-process-output model).
Model ini menggambarkan suatu urutan proses yang dimulai dari
input, proses, output dan perbandingnya dengan standar. Model ini
dapat digunakan untuk mengambil tindakan perbaikan atas input
atau proses untuk menjamin output yang tepat.
PANDUAN DALAM MEMILIH CARA MENGURAIKAN
INFORMASI

Uraian tertulis lebih tepat untuk menyampaikan informasi yang


bersifat analitis.
Fotokopi dokumen lebih tepat apabila auditor menggangap
bahwa informasi yang terkandung di dalamnya sudah mewakili
dan tidak memerlukan penjelasan terlalu banyak.
Rekaman lebih sesuai apabila auditor mempunyai waktu
singkat, sedangkan ia ingin memperoleh seluruh informasi
yang diberikan oleh seseorang. Cara ini juga dapat menghindari
kealpaan terhadap hal-hal penting untuk diingat kembali.
Potret atau pengambilan barang kondisi fisik lebih sesuai
digunakan untuk menggambarkan tata urutan dan dapat
disajikan langsung dalam laporan audit.
LAPORAN ATAS PEMAHAMAN ENTITAS DAN
LINGKUNGANYA

 Tujuan Entitas
 Hubungan Akuntabilitas
 Sumber Daya
 Proses Manajemen
 Tujuan kinerja
 Program dan Operasi
 Lingkungan Eksternal

Anda mungkin juga menyukai