Teknik Audit
Teknik-teknik audit seperti melakukan pengamatan, mengajukan pertanyaan,
menganalisis, memverifikasi, menginvestigasi, dan mengevaluasi diterapkan pada
beragam kondisi dalam mengumpulkan bahan bukti audit.
Teknik – teknik tersebut dapat digunakan sendiri – sendiri maupun gabungan,
namun diterapkan dalam kerangka tertentu tergantung pada subjek yang diaudit
dimana hasil akhirnya adalah rekomendasi dan opini audit.
Audit Fungsional
Audit fungsional (functional audit) adalah audit yang mengikuti proses dari
awal hingga akhir, melintasi lini organisai. Audit ini bertujuan untuk menentukan
seberapa baik fungsi-fungsi dalam organisasi akan saling berinteraksi dan bekerja
sama.
1
Formulasi anggaran.
Dalam melakukan audit fungsional, dan audit jenis lainnya, auditor internal
harus selalu menyadari apa yang diharapkan oleh manajemen senior dari auditor
internal. Setiap organisasi diarahkan dan dipimpin oleh keputusan manajemen.
Keputusan yang baik tergantung keputusan yang tepat.
2
karena itu auditor tertarik pada seberapa baik manajer organisasi memenuhi tujuan
organisasi dengan sumber daya yang ada.
Khususnya dalam organisasi yang besar dengan berbagai operasi dan fungsi,
auditor disarankan untuk menetukan seberapa baik manajemen melakukan
pengelolaan, seberapa baik transaksi yang mengalir atau mengucur melalui saluran
pipa organisasi. Tolak ukur audit atau standar yang diterapkan pada operasi organisasi
dibangun dari elemen – elemen yang membentuk kontrol adiministratif yang dapat
diterima.
3
Setiap organisasi membutuhkan konsultan luar untuk melakukan studi
manajemen, membuat evaluasi, dan menawarkan rekomendasi untuk memperbaiki
masalah organisasi. Organisasi - organisasi ini telah mendapatkan manfaat dari
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki para konsultan. Organisasi - organisasi
yang lain munkin tidak merasakan hal yang sama. Kekecewaan ini bisa bersumber
dari berbagai penyebab. Beberapa diantaranya adalah:
Konsultan telah mengikuti pelatihan dalam jangka waktu yang lama dan
berbiaya tinggi.
4
Apa saja masalah yang mendasar? (masalah apa yang sebenarnya).
Apa solusi yang mungkin? (alternatif yang ada, biaya, jawaban atas
masalah lokal organisasi yang terpengaruh).
5
Tujuan auditnya adalah memberikan manajemen informasi mengenai biaya,
pelaksanaan, dan hasil - hasil program dan membuat evaluasi yang informatif,
bermanfaat, dan objektif. Dalam penelaahan ini akan membantu semua pihak terkait
bila mereka memiliki pemahaman yang sama atas istilah - istilah yang digunakan.
Berikut beberapa diantaranya:
Intinya, auditor internal ingin menetukan tiga hal dalam audit atas program.
Dalam sektor swasta pencapaian umumnya diukur dalam pendapatan dan keuntungan.
Dalam sektor publik auditor internal memperhatikan:
Keluaran. Keluaran mencakup hal-hal seperti jasa yang diberikan, barang yang
diproduksi, dan biaya, dan bantuan yang diberikan. Misalnya siswa – siswa yang
diajar, kasus – kasus yang diproses.
6
Dampak. Adalah efek dari suatu program terhadap suatu komunitas.masyarakat, atau
bahkan dunia.
Jelaslah bahwa tujuan, sasaran dan standar harus diidentifikasi cukup spesifik dalam
penelaahan program jika tidak auditor tidak memiliki alat untuk mengukur dan hasil
audit berupa opini akan dipertentangkan. Tujuan, sasaran dan standar tidak mudah
diidentifikasi bila:
Tujuan – tujuan saling tumpah tindih atau saling tergantung satu sama lain.
Audit Kontrak
Kontrak kontruksi atau operasi sering melibatkan uang dalam jumlah besar.
Kontrak kontruksi biasanya bukan merupakan bagian dari bisnis rutin organisasi.
Kontrak operasi bisa memberikan jasa ataupun operasi terprogram.
7
Pada kontrak lump sum (harga tetap) kontraktor setuju melaksanakan
pekerjaan dengan harga tetap. Kadang kontrak mengandung klausul kenaikan,
kemajuan pembayaran, ketentuan insentif, dan penyesuaian atas biaya pekerjaan
alapangan, jika biaya melebihi yang disepakati biaya tambahan akan ditanggung oleh
organisasi.
Merupakan cara paling ekonomis untuk proyek kontruksi atau operasi, karena
banyaknya ketidakpastian dalam proyek-proyek ini. Kontrak-kontrak cost-plus tidak
membutuhkan perlindungan atas ketidakpastian. Biaya-biaya tak terduga bisa
dimintakan penggantian sejumlah biaya ditambah tarif tetap atau biaya ditambah tarif
berdasarkan persentase biaya. Jenis penggantian banyak dihindari organisasi karena
adanya motivasi untuk menaikkan biaya sehingga meningkatkan tarif. Beberapa
kontrak cost-plus memberikan baiaya maksimum dan memisahkan setiap
penghematan yang bisa dilakukan.
Semua bentuk kontrak ini, khususnya jenis cost-plus bisa memperoleh manfaat
dari pengawasan audit. Audit internal seharusnya tidak menungu sampai proyek
dijalankan untuk melindungi kepentingan organisasi mereka.
Berikut beberapa risiko dan bidang risiko dalam perjanjian kontrak yang harus
diperhatikan auditor internal:
Dalam Kontrak Lump-Sum
Persaingan yang tidak memadai.
Perlindungan asuransi dan utang yang tidak memadai.
Sertifikasi penyelesaian pekerjaan padahal sebenarnya belum selesai.
Pengenaan biaya atas perlatan atau aktifitas yang tidak diterima.
Ketentuan kenaikan.
8
Perubahan spesifikasi atau harga.
Otorisasi ata pekerjaan ekstra dan revisi pekerjaan.
Pekerjaan tambahan, perubahan dan revisi yang sebenarnya sudah tercakup
dalam kontrak awal.
Biaya-biaya tidak langsung termasuk biaya-biaya tambahan.
Isi perubahan pesanan termasuk tarif yang tidak sesuai.
Inspeksi yang tidak memadai dibandingkan spesifikasi.
9
Penggunaan bahan baku dan perlengkapan yang boros atau tiba lebih awal.
Standar yang terlalu tinggi untuk bahan baku dan perlengkapan.
Proteksi fisik bahan baku dan perlatan yang buruk.
Kurangnya kontrol atas ketidakhadiran pegawai kontraktor.
Pekerjaan jenis cost-plus dilakukan secara bersamaan dengan pekerjaan fixed
type.
Berlebihannya biaya yang terjadi akibat kelalaian kontraktor.
Waktu lembur yang tidak terkendali.
Audit Terintegrasi
Konsep integrasi bisa luas dan mencakup aspek-aspek seperti penyediaan audit
yang berlaku sebagai:
Pelaksanaan audit tetap tahap varians dari koperasi klien yang biasanya akan
diaudit secara terpisah.
10
Sebuah audit yang sebenarnya menggabungkan berbagai tahap audit internal yang
berbeda seperti:
- Audit keuangan.
- Audit kinerja.
Keahlian yang dimiliki staf atau yang tersedia melalui sumber-sumber luar.
Konsultan
Beberapa aturan yang harus diikuti auditor internal dalam berhubungan dengan
konsultan (consultant):
Konsultan dan auditor harus memiliki perjanjian lengkap atas lingkup dan tujuan
program sebelum mereka menyiapkan audit atau program kerja.
Auditor harus memahami sifat pekerjaan konsultan, alasan yang ada di balik
pilihan analitis mereka, risiko yang melekat dalam data dan analisis mereka, dan
apakah pekerjaan yang dilakukan konsultan sesuai dengan yang dimaksudkan.
11
Laporan audit akhir merupakan tanggung jawab auditor internal. Laporan tersebut
menyertakan opini auditor, meskipun ditunjang oleh hasil-hasil studi yang
dilakukan konsultan. Opini konsultan harus dikutip hanya jika subjek masalah
jelas berada diluar kompetensi auditor internal dan jelas-jelas berkaitan dengan
masalah teknis.
Beberapa aspek pekerjaan lapangan di mana penggunaan sumber daya dari luar,
atau penggunaan ahli yang bukan merupakan bagian dari fungsi tersebut, menjadi
sebuah aspek penting dari operasi audit. Penggunaan sumber daya dari mitra,
dianggap sebagai bagian dari penggunaan sumber daya dari luar, umumnya dipahami
sebagai pengoperasian audit bila pihak luar melaksanakan bagian dari audit internal
bersamaan dengan aktivitas audit organisasi.
Penggunaan sumber daya dari luar dan dari mitra merupakan hal yang penting
dibidang spesialisasi. Misalnya bidang produksi, fisika, layanan kesehatan,
pendidikan, kedokteran, kimia, kedokteran hewan, jasa aktuaria, periklanan dan
penjualan, investasi, dan banyak lagi yang lain.
Kepala bagian audit bertanggung jawab atas kualitas jasa yang diberikan pihak
luar. Evaluasi mutu staf yang terlibat, baik dalam organisasi maupun luar organisasi,
harus sekomprehensif fungsi penugasan yang normal.
Bantuan dari luar atau dari mitra harus digunakan dalam proses perencanaan
jika diperlukan, serta dalam evaluasi aktivitas audit. Bantuan tersebut juga harus
memainkan bagian penting dalam aktivitas pelaporan dan harus digunakan dalam
pertemuan dengan klien.
Penelaahan Analitis
12
Penelaahan analitis telah lama digunakan unttuk menetukan kewajaran data
tertentu. Secara tradisional, penelaahan ini telah dikaitkan dengan masalah-masalah
keuangan. Misalnya:
Analisis Regresi. Teknik ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel-
variabel tertentu.Analisis regresi merupakan sumber hubungan yang kaya
dibandingkan analisi tren atau rasio karena :
13
Dalam menguji control atas aktiva tetap, auditor internal ingin mengetahui
apakah aktiva telah dikelompokkan sesuai umur manfaatnya dan apakah biaya
pemeliharaan tersedia untuk masing-masing klasifikasi.
2. Statistik Karyawan
3. Perputaran Persediaan
5. Pengiriman Persediaan
Hal yang perlu diperhatikan adalah perhitungan hubungan antara jarak mil yang
dilalui dan rata-rata waktu pengunaan ban, baterai, dan steker. Analisis
perbandingan biaya penggunaan karyawan dibandingkan dengan mobil organisasi,
dan lain sebagainya.
14
8. Telepon dan Komputer
Bukti audit memiliki banyak kesamaan. Keduanya memiliki tujuan yang sama
untuk memberikan bukti, untuk mendorong keyakinan tentang kebenaran atau
kesalahan setiap pernyataan atau suatu masalah. Keyakinan dibangun dari
pertimbangan atas informasi.
Fokus bukti audit sedikit berbeda dengan bukti hukum. Bukti-bukti hukum (legal
evidence) sangat mengandalkan pengakuan lisan, sedangkan Bukti-bukti audit (audit
evidence) lebih mengandalkan bukti-bukti dokumen.
Bukti Terbaik
Bukti terbaik (best evidence), sering disebut bukti primer, merupakan bukti yang
paling alami, bukti yang paling memuaskan mengenai fakta-fakta yang sedang
diselidiki. Bukti tersebut memiliki hubungan yang kuat dengan keandalan. Bukti
tersebut terbatas pada bukti dokumen dan kebanyakkan diterapkan untuk
membuktikan isi pernyataan tertulis.
15
Bukti Sekunder
Bukti sekunder (secondary evidence) berada dibawah bukti primer dan tidak dapat
disamakan keandalannya. Bukti sekunder mencangkup salinan bukti tertulis atau
lisan.
Bukti Opini
16
- Subyek yang dinyatakan opininya harus jelas terkait dengan pengetahuan,
profesi, bisnis, atau jabatan yang berada diluar pemahaman orang awam.
Aturan bukti kabar angin memberikan pernyataan yang tidak dapat diterima yang
dibuat seseorang, selain saksi ahli, untuk membuktikan kebenaran suatu masalah.
Bukti ini berupa bukti lisan atau tertulis yang dibawa kepengadilan dan menjadi
bukti atas pernyataan yang dikatakan dipengadilan, jadi bahan bukti ini
merupakan bukti angina (hearsay evidence).
Bukti audit (audit evidence) adalah informasi yang diperoleh auditor internal
melalui pengamatan suatu kondisi, wawancara, dan pemeriksaan catatan. Bukti audit
harus mempunyai dasar nyata untuk opini, kesimpulan, dan rekomendasi audit. Bukti
audit terdiri dari :
Bukti fisik
Bukti fisik (physical evidence) diperoleh dengan orang, property, dan kejadian.
Bukti ini dapat berbentuk pernyataan observasi oleh pengamat atau oleh foto,
bagan, peta, grafik (bukti grafik bersifat persuasive), atau gambar lainnya.
Bukti Pengakuan
Bukti Dokumen
17
Bukti dokumen (documentary evidence) merupakan bentuk bukti audit yang
paling biasa. Dokumen bisa eksternal (mencakup surat atau memorandum yang
diterima pleh klien, faktur dari pemasok, dan lembar pengemasan) maupun
internal (dokumen yang dibuat dalam organisasi klien mencakup catatan
akuntansi, salinan korespondensi ke pihak luar, laporan penerimaan melalui email,
dll).
Bukti Analitis
Bukti analitis (analitycal evidence) berasal dari analisis dan verifikasi. Sumber
bukti ini adalah perhitungan, perbandingan dengan standar yang ditetapkan,
operasi masa lalu, operasi yang serupa, dan hukum atau regulasi, pertimbangan
kewajaran, dan informasi yang telah dipecah ke dalam bagian-bagian kecil
Kecukupan
Bukti dianggap memadai jika bersifat faktual, memadai dan meyakinkan sehingga
bisa menuntun orang yang memiliki sifat hati – hati untuk mengambil kesimpulan
yang sama dengan auditor.
Kompetensi
Bukti yang kompeten adalah bukti yang andal, bukti tersebut haruslah yang
terbaik yang dapat diperoleh. Dokumen asli lebih kompeten dibandingkan
salinannya, pernyataan lisan yang menguatkan adalah lebih kompeten dari
pernyataan biasa, bukti langsung lebih andal dibandingkan bukti kabar angin.
18
Relevansi
Harus terdapat rencana yang dibuat untuk menangani dan mengamankan bahan-
bahan yang sensitif, rencana ini harus mencakup metode untuk menjaga integritas
dokumen yang harus dipisahkan dari dokumen kertas kerja biasa dan harus disimpan
dalama lemari terkunci atau kotak penympanan yang aman, penyimpanan juga dapat
dilakukan di lokasi luar.
Kertas Kerja
Kertas kerja merupakan dasar pengembangan bukti. Ada beberapa jenis kertas
kerja yang semuanya penting, yaitu mencakup:
19
Kertas kerja merupakan substansi audit yang harus diberikan pengawasan dan
pemeriksaan seksama untuk menentukan keabsahannya dan tidak meninggalkan
pertanyaan yang tersisa juga bahwa materi di beberapa kertas kerja tidak bertentangan
dengan yang terdapat dalam kertas kerja yang lain.
Karena sistem informasi terkait erat dngan pemrosesan tepat waktu, auditor
menghadapi komplikasi yang biasanya tidak ditemukan pada sistem yang lama.
Sistem ini bisa menangani bisnis dan fungsi-fungsi dalam kisaran yang luas
termasuk yang tercakup dalam e-commerce yang substansial selain itu sistem ini
menjadi standar bagi perusahaan besar untuk memiliki bidang audit internal sendiri.
Audit Berkelanjutan
20
berkelanjutan (continuous auditing) sebagai “sebuah metodologi yang memungkinkan
auditor independent memberikan keyakinan tertulis mengenai suatu subjek masalah
menggunakan serangkaian laporan auditor yang dikeluarkan secara simultan dengan
atau setelah suatu periode yang pendek, terjadinya suatu kejadian yang melandasi
masalah tersebut”
Bukti audit yang diberikan oleh prosedur audit dengan tingkat otomatisasi yang
tinggi.
TIngkat keahlian auditor yang tinggi dalam teknologi informasi dan subjek
masalah.
Berikut masalah yang menjadi perhatian utama yang berdampak pada pekerjaan
lapangan dan pelaporan auditor internal:
Salah satu komponen kunci dalam audit berkelanjutan adalah perancangan dan
implementasi kontrol otomatis dan pemicu tanda bahaya.
21
Pemicu tanda bahaya menjadi penanda bagi auditor internal dan manajemen
akan :
Kontrol berfungsi dan mereka telah mengidentifikasi sebuah kesalahan yang harus
diinvestigasi dan atau diperbaiki.
Dalam enterprise wide system, auditor internal harus memainkan peran kunci
dalam mengurangi risiko hingga ke tingkat yang dapat diterima.
Perbedaan yang jelas harus dibuat antara apa yang dilaporkan ke manajemen
pada tingkat yang mana dan apa yang dilaporkan ke audit internal.
Dalam enterprise wide systems, cenderung tersedia banyak data bagi auditor
internal yang memiliki pengetahuan memadai mengenai sistem tersebut. Karena
semua data disimpan dibasis data, auditor memiliki akses yang dapat digunakan untuk
perbandingan dalam beberapa periode waktu, selain itu auditor dapat menelaah
informasi dalam lingkungan tepat waktu sehingga kemunkinan perbedaan waktu yang
menyebabkan kesalahan atau kecurangan bisa dikurangi.
Perdagangan Elektronik
22
Audit berkelanjutan dapat membantu memberikan tanda bagi auditor akan adanya
masalah potensial dan bagaimana menemukannya.
23