Anda di halaman 1dari 10

OLEH : IDA BAGUS ADI PRADANA, SE

LMATS CONSULTING – REGISTERED TAX CONSULTANT & BUSINESS ADVISOR

Head Office : Branch Office :


Jl. Tukad Pancoran II, Gg. Lestari 2X No.6, Jl. Kenyeri No 65B,
Panjer, Denpasar – Bali. Denpasar - Bali.
Telp : (0361) 257154 | 8464406 Telp : (0361) 265031 | 224974
Email : lmats.management@gmail.com Email : team.lmats@gmail.com
Pengertian PPH Pasal 23
 adalah pajak yang dipotong atas penghasilan yang
berasal dari modal, penyerahan jasa, atau hadiah
dan penghargaan, selain yang telah dipotong PPh
Pasal 21.

Subyek PPh Pasal 23:


• WP dalam negeri
• BUT

Dasar hukum : UU No. 36 Tahun 2008


Pemotong PPh Pasal 23
 Badan pemerintah
 Subjek Pajak badan dalam negeri;
 Penyelenggaraan kegiatan;
 Bentuk usaha tetap (BUT);
 Perwakilan perusahaan luar negeri lainnya;
 WP orang pribadi dalam negeri tertentu, yang
ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak.
DEVIDEN

Tarif & Obyek PPh Psl 23


BUNGA

15 % X JUMLAH BRUTO
ROYALTY

HADIAH

SEWA PENG.HARTA

JASA TEKNIK
2 % X JUMLAH BRUTO
JASA MANAJEMEN

JASA KONSULTAN

JASA LAINNYA *

Dasar hukum : UU No. 36 Tahun 2008


Skema Pemotongan PPH Pasal 23
LAWAN TRANSANSI
MEMILIKI S-KET

LAWAN TRANSANSI TDK


MEMILIKI S-KET

S -KET : Surat Keterangan WP Memenuhi Kriteria PP 23 (0,5%)


Pengertian PPH Pasal 26
 PPh pasal 26 adalah pajak penghasilan yang
dipotong dari badan usaha apa pun di Indonesia
yang melakukan transaksi pembayaran (gaji,
bunga, dividen, royalti dan sejenisnya) kepada
Wajib Pajak Luar Negeri.

Subyek PPh Pasal 26:


• WP dalam negeri
• BUT

Dasar hukum : UU No. 36 Tahun 2008


Tarif & Obyek PPh Psl 26
 Tarif 20% (final) atas jumlah bruto yang dikenakan atas:
 Dividen

 Bunga, termasuk premium, diskonto, insentif yang terkait dengan

jaminan pembayaran pinjaman


 Royalti, sewa, dan pendapatan lain yang terkait dengan penggunaan

asset
 Insentif yang berkaitan dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan

 Hadiah dan penghargaan

 Pensiun dan pembayaran berkala

 Premi swap dan transaksi lindung lainnya

 Perolehan keuntungan dari penghapusan utang


 Tarif 20% (final) dari laba bersih yang diharapkan dari:

 Pendapatan dari penjualan aset di Indonesia.

 Premi asuransi, premi reasuransi yang dibayarkan langsung maupun

melalui pialang kepada perusahaan asuransi di luar negeri.

Dasar hukum : UU No. 36 Tahun 2008


SELAYANG PANDANG:
1. PEMBAYARAN PPH PASAL 23/26 DILAKUKAN
PALING LAMBAT TANGGAL 10 BULAN BERIKUTNYA
2. PELAPORAN PPH PASAL 23/26 DILAKUKAN PALING
LAMBAT TANGGAL 20 BULAN BERIKUTNYA
3. SANKSI ATAS KETERLAMBATAN ADALAH 2% PER
BULAN
4. SANKSI ATAS KETERLAMBATAN LAPOR ADALAH
RP. 100.000
5. KENAIKAN 100 % APABILA LAWAN TRANSAKSI
TIDAK MEMILIKI NPWP
10

Anda mungkin juga menyukai