Anda di halaman 1dari 4

Perjuangan Hidup Nathan

Keindahan dan Kebahagiaan Dunia, hidup bergelimang harta dan kasih sayang,
yah bahkan semua orang mengingkan keindahan seperti itu. Tapi sayang berbeda
dengan kehidupan ku saat ini, hidup dari keluarga yang broken home membuat hidup ku
tidak terarah, kehilangan kasih sayang bahkan dari sejak kecil aku tak pernah
mendapatkan kasih sayang yang tulus dari orang tua ku.
Nama ku Nathan Azalia Putra, Umur ku 17 tahun. Sejak kecil aku dibesarkan oleh
oma dari mama ku, mama dan ayah pisah saat aku menginjak umur 5 tahun, entah saat
itu aku tidak tau apa artinya perceraian bahkan perpisahan. Kehidupan ku sangatlah
suram, bahkan pada saat aku tinggal bersama oma, karena oma bagi ku bagai ibu tiri
yang sangat kejam kepada anaknya. Ntah apa salah ku, bahkan sampai saat ini aku tidak
mengetahui dan sama sekali tidak ingin mencari tau tentang kesalahan ku.
Aku kecewa bahkan aku hampir putus asa, kenapa aku dilahirkan kedunia ini jika
aku tidak di inginkan bahkan kedua orang tuaku. Sejak saat itu aku tidak pernah
merasakan kasih sayang yang tulus, pelukan dari kedua orang tua ku, karena sejak kecil
aku selalu mandiri dan aku berusaha semampu ku untuk tidak merepotkan orang lain.
Saat aku menginjak bangku SMP, aku tidak lagi meminta uang kepada oma,
bahkan orang tua ku saja tidak pernah mengingat jika mereka memiliki seorang anak,
yah Nathan, Nathan Azalia Putra anak yang tidak pernah diharapkan orang tuanya, anak
yang tidak pernah diinginkan, anak yang tidak bisa melakukan apa-apa, dan anak yang
selalu merepotkan.
Sebelum berangkat sekolah, aku berjualan kue keliling, hidup ini sangat keras jika
aku tidak berusaha semampu ku, aku bangun pukul 04.00 pagi, membereskan rumah
dan memcuci baju oma dan baju ku, setelah itu aku berangkat berjualan pukul 05.30 dan
setelah itu aku berangkat sekolah. Aku anak yang berprestasi di sekolah, nilai – nilai
raport ku selalu bagus dan aku selalu menjadi juara kelas. Namun karena aku sibuk
mencari uang bahkan aku melupakan tugas utama ku yaitu belajar, aku sering tertidur
didalam kelas karena kelelahan. Namun, guru-guru ku tidak memarahi ku, mereka
hanya membiarkan ku tertidur karena mereka tau kehidupan ku.
Aku tidak suka di kasihani, aku tidak memiliki teman dekat atau biasa dibilang
sahabat karena bagi ku, waktu adalah uang tidak ada waktu yang lebih berharga selalin
belajar dan mencari uang untuk kehidupan ku dan oma.
Oma jahat terhadap ku, tapi beliau masih mengizinkan ku untuk tinggal
bersamanya, aku sangat sayang kepada oma. Sejahat apapun sikap oma, aku tidak
pernah membantah aku selalu menuruti apa yang oma katakan.
Terkadang aku menangis, tuhan tidak adil, tuhan selalu menguji kehidupan ku,
aku terlalu kecil untuk menghadapi cobaan hidup yang berat ini. Tuhan .. ku ingin
seperti mereka, ku ingin mendapatkan kasih sayang yang tulus, aku ingin merasakan
kasih sayang bahkan pelukan hangat dari orang tua ku, tapi sayang semua itu hanya lah
harapan ku saja.
Surat kecil untuk ayah dan ibu, ku tulis kata- kata cinta, kata-kata rindu untuk mu
yah, bu.. apakah kelahiran ku di dunia ini mengganggu mu ?? apakah aku tidak pernah
diinginkan ? lalu kenapa aku di lahirkan ?? seandainya aku boleh memilih dari siapa aku
dilahirkan mungkin aku memilih orang tua yang mengingkan ku, hidup ini tidak adil
bu.. aku ingin merasakan kebahagiaan dengan keluarga kecil ku. Tapi, aku bukanlah
tuhan yang bisa mengubah segalanya, tapi bukankah tidak ada yang tidak mungkin ??
aku selalu berdoa suatu saat ibu dan ayah sadar, jika aku merindukan pelukan kalian.
bu.. yah.. aku malu kepada teman-teman ku, aku malu saat mereka mengejekku
anak haram, aku malu saat mereka berkata aku tidak memiliki orang tua, aku malu bu,,
bahkan aku tidak bisa menjawab, hanya perasaan sakit yang bisa ku pendam.
Bu.. saat ini aku sudah menginjak kelas 3 SMA, aku lolos ke Sekolah Favorit
dengan usaha ku bu, aku mendapatkan beasiswa, bu .. aku ingin membuat kalian
bangga. Disana aku harap ayah dan ibu bisa melihat usaha dan perjuangan ku ini, aku
harap kalian masih memperhatikan ku walau dari jauh, ku harap kalian selalu
merindukan ku.
Aku bukanlah anak yang sholeh dan baik, tapi aku selalu menjadi anak yang baik,
aku ingin menjadi jalan untuk orang tua ku masuk surga yah doa anak sholeh. Walau
pun dari kecil aku tidak pernah diajarkan untuk belajar agama, tapi aku sadar agama
adalah tiang kehidupan di akhirat.
Bu.. aku punya abang yang selalu mengajarkan aku arti kehidupan yang
sesungguhnya, aku selalu diajarkan berusaha dan bersabar, karena allah sangat sayang
dengan orang yang selalu bersabar. Aku selalu berdoa untuk kalian agar kalian selalu
baik – baik saja. Bu .. saat ini aku udah hafal 30 juz bu, yah.. ku harap kalian bangga
terhadap ku.
Bu.. kapan aku bisa bertemu dengan mu.. kapan aku bisa memeluk ayah dan ibu,
aku sangat sangat merindukan kalian. Bukan kah janji allah itu pasti bu, allah akan
mempertemukan kita disaat yang tepat dan di waktu yang tepat menurut-Nya bukan
menurut ku.
Dari kecil aku sangat suka dengan hujan, ntah karena apa. Bagi ku hujan selalu
bisa membawa ketenangan dalam diriku, selalu membawa pergi masalah – masalah
yang kian hadir didalam kehidupan ku, walau pun terkadang masalah itu kembali.
Setiap kali kurasakan putus asa akan takdir kehidupan ini, setiap kali itu juga allah
menurunkan nikmat-Nya lewat hujan ntah itu takdir atau hanya lah kebetulan.
Takdir allah itu pasti, bahkan kematian jauh lebih pasti. Tak ada yang bisa ku
sesali selain menikmati sisa-sisa kehidupan ini, walau semua ujian dan cobaan ini terasa
amat berat namun aku sadar allah telah merencakan yang terbaik untuk kehidupan ku
kelak.
Bekerja siang dan malam, membuat diriku lelah bahkan sangat lelah. Tapi, semua
itu aku lakukan untuk kehidupan ku yang lebih baik, ntah sampai kapan semua ini
berakhir, ntah sampai kapan harapan itu terwujud.
5 tahun kemudian.. sungguh janji allah itu pasti, selalu ada hikmah dibalik ujian
yang allah beri. Yah pagi itu, aku tetap menjalankan rutinitas ku, kudengar teriaka dari
kamar Oma, aku pun segera berlari. Omaa.....Bangun Omaa..Bangunnn.. Tolongg... aku
dapati oma pingsan, dan aku segera berlari mencari pertolongan. Oma dibawa kerumah
sakit, aku khawatir sangat Khawatir dengan keadaan Oma.
Disaat aku sedang menunggu, Ku rasakan Jantung ku berdetak tak karuan, ku
dengar suara langkah kaki seseorang yang mendekat kearah ku. Aku segera menoleh,
dan sungguh aku tak pernah berpikir akan di pertemukan disaat ini, aku terdiam.
Ibu.. ayah.. panggil ku, ku pandangi ibu sangat lekat, ibu lalu memeluk ku, begitu
juga ayah. Rasa haru kian menghampiri ku, maka nikmat tuhanmu yang manakah yang
kamu dustakan ? aku berucap syukur kepada allah atas pertemuan kedua orang tua ku.
Disaat yang sama dokter keluar, dan tersenyum mama ibu tidak apa – apa beliau hanya
kecapean.
Aku tersenyum, sungguh kenikmatan, kebahagiaan yang ku inginkan telah
terwujud. Kesabaran dan penantian ku selama ini terbalaskan. Terimakasih Tuhan.
Terimakasih atas Nikmat mu yang sangat luar biasa.
Biodata
Namaku Suci Juniartika, biasanya aku dipanggil suci, aku suka menulis setelah
aku vakum dikegiatan kampus. Walaupun tulisan ku masih abal – abal dan amatir,
alamat email ku Suci_juniartika24@rocketmail.com. No. hp 0896 9401 3031. Nama
Facebook ku sama seperti nama asli ku, karena aku tidak suka mengubah-ngubah nama
ku. Semoga tulisan ini bermanfaat :)

Anda mungkin juga menyukai