PROVINSI DI INDONESIA
Suci Juniartikaa, Nurdiyanti Sugandab, Desty Wanac
a b
Universitas Tanjungpura, Indonesia
c
Politeknik Negeri Pontianak, Indonesia
sucijuniartika@gmail.com
ABSTRACT
Poverty is not only limited to the money people have, but also the problem of lack of access to
education, health, shelter, clean water and so forth. Poverty is a global and national complex issue
and is multidimensional in nature. This study aims to examine the effect of Local Revenue, General
Allocation Funds, Capital Expenditures, Audit Findings, and Indonesian Democracy Index on the
performance of local governments. The econometrics model with OLS multiple regression analysis
approach is used to test the hypotheses. The partial test results prove that the PAD, DAU, Audit
Findings and Indonesian Democracy Index significantly influence the performance of local
governments in Indonesia, while capital expenditures have no influence on the performance of
local governments in Indonesia. Simultaneously the PAD, DAU, Capital Expenditures, Audit
Findings, and Indonesian Democracy Index have a significant influence on the performance of
local governments.
Kata Kunci: Belanja Modal, Temuan Audit, Indeks Demokrasi Indonesia, Kinerja Pemerintah
Daerah, Penerimaan Daerah.
daerah dan hasil pemeriksaan pada “tinggi”, yaitu Provinsi Aceh, Sumatera
kesejahteraan masyarakat yang Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi,
diproksikan dengan IPM. Sumatera Selatan, Bengkulu, Kep. Bangka
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Belitung, Kep. Riau, Jawa Barat, Jawa
atau Human Development Index adalah Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur,
indeks yang digunakan untuk Banten, Bali, Kalimantan Tengah,
menggambarkan capaian di sektor Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur,
kesejahteraan masyarakat secara agregat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara,
karena indeks ini menangkap Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
perkembangan di sektor ekonomi dan Sejak tahun 2018, tidak ada provinsi yang
sosial secara bersamaan. IPM merupakan berstatus pembangunan manusia “rendah”
indikator penting untuk mengukur di Indonesia. Hal ini karena pada tahun
keberhasilan dalam upaya pembangunan 2018, status pembangunan manusia di
kualitas hidup manusia (masyarakat). IPM Provinsi Papua telah berada pada level
memberikan suatu ukuran gabungan dari “sedang”. (BPS, 2019)
tiga indikator yaitu pendidikan, kesehatan Peningkatan IPM di tingkat nasional
dan income perkapita yang mana indikator juga tercermin pada level provinsi. Selama
ini merupakan kebutuhan dasar manusia periode 2018 hingga 2019, IPM di seluruh
yang perlu dimiliki agar mampu provinsi mengalami peningkatan. Pada
meningkatkan potensinya. periode ini, tercatat tiga provinsi dengan
Pembangunan manusia di Indonesia kemajuan pembangunan manusia paling
terus mengalami kemajuan. Pada tahun cepat, yaitu Provinsi Papua Barat (1,51
2019, IPM Indonesia mencapai 71,92. persen), Provinsi Maluku Utara (1,39
Angka ini meningkat sebesar 0,53 (0,74%) persen), dan Provinsi Nusa Tenggara
dibandingkan tahun 2018 dan meningkat Timur (1,30 persen). Kemajuan
dari level “sedang” menjadi “tinggi” mulai pembangunan manusia di Provinsi Papua
tahun 2016. Selain itu, kualitas kesehatan, Barat dan Maluku Utara didorong oleh
pendidikan dan pemenuhan kebutuhan dimensi standar hidup layak, sementara di
hidup masyarakat Indonesia juga Nusa Tenggara Timur didorong oleh
mengalami peningkatan (BPS, 2019). dimensi pendidikan. (BPS, 2019)
Kemajuan pembangunan manusia pada Selain dari peningkatan IPM pada
tahun 2019 juga terlihat dari perubahan tingkat nasional, IPM berdasarkan UNDP
status pembangunan manusia di tingkat (2019) juga mengungkapkan bahwa Indeks
provinsi. Jumlah provinsi yang berstatus Indonesia pada tahun 2018 masuk dalam
“sedang” berkurang dari 12 provinsi pada kategori pembangunan tinggi dengan skor
tahun 2018 menjadi 11 provinsi pada tahun 0,707 dan berada di peringkat 6 di Asia
2019. Provinsi Sumatera Selatan yang Tenggara dan Peringkat 111 di Dunia. Hal
berstatus “sedang” pada tahun 2018 ini dapat dilihat dari kuatnya komitmen
berubah status menjadi “tinggi” pada tahun nasional untuk membangun manusia dari
2019. Hingga saat ini, terdapat 22 provinsi segi kesehatan, pendidikan, dan
yang berstatus pembangunan manusia kesejahteraan rakyat. Namun hal ini masih
4
Suci Juniartika, Nurdiyanti Suganda, Desty Wana
perlu untuk mengurangi dan akan datang. Berikut IPM 2018, di Asia
mengantisipasi ketimpangan di masa yang Tenggara, antara lain :
dilihat dari baik atau tidaknya opini audit tersebut memuat variabel penelitian, yakni
yang diterima dalam pemerintah daerah, Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana
semakin baik opini yang diberikan maka Alokasi Umum (DAU), Belanja Modal,
semakin kecil pula tingkat temuan audit Temuan Audit, dan Indeks Demokrasi
yang ditemukan oleh auditor. Sektor non serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
keuangan lainnya, yaitu Indeks Demokrasi Pengumpulan data dilakukan dengan
Indonesia (IDI). Perkembangan nilai IDI dokumentasi melalui laporan, publikasi,
dapat dilihat dari sisi lemah kehidupan dokumen dan laporan tertulis lainnya.
berdemokrasi di suatu Provinsi. Hal ini, Populasi penelitian mencakup
menyebabkan suatu pemerintah daerah seluruh pemerintah daerah provinsi di
memberikan prioritas perencanaan Indonesia selama periode 2014 – 2018
pembangunan khususnya dibidang politik. sebanyak 34 provinsi. Populasi memiliki
Penelitian ini akan menguji kualitas dan karakteristik tertentu yang
determinan kinerja pemerintah daerah ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari
provinsi di Indonesia. Beberapa pertanyaan dan kemudian ditarik kesimpulan
penelitian yang dikemukakan dalam (Sugiyono, 2017). Teknik pengambilan
penelitian ini antara lain sebagai berikut: sampel menggunakan purposive sampling
apakah Pendapatan Asli Daerah (PAD), yaitu pengambilan sampel dengan
Dana Alokasi Umum (DAU), Belanja menggunakan kriteria yang ditentukan
Modal, Temuan Audit, dan Indeks berdasarkan kebijakan dari peneliti.
Demokrasi Indonesia berpengaruh Adapun kriteria dalam penentuan sampel
terhadap kinerja pemerintah daerah di seperti pemerintah daerah yang memiliki
Indonesia dalam mensejahterakan rincian penerimaan dan pengeluaran
masyarakat. Persoalan kesejahteraan daerah sehingga dalam penelitian ini
masyarakat dan pembangunan menjadi isu terdapat 30 provinsi pemerintah daerah
menarik untuk dilakukan penelitian. Hal dengan tahun pengamatan 5 periode.
ini terus menjadi perhatian pemerintah Penelitian ini menggunakan
baik di tingkat pusat maupun daerah. pendekatan kuantitatif yang bersifat
Penelitian ini diharapkan akan eksperimen dengan maksud mencari
berkontribusi kepada institusi yang pengaruh variabel tertentu terhadap
berwenang, yaitu pemerintah pusat dan variabel lain dalam kondisi tertentu
daerah dalam melakukan evaluasi program melalui pengujian hipotesis. Penelitian ini
pengentasan kemiskinan, pertimbangan mengembangkan beberapa penelitian yang
atas kebijakan pengalokasian APBD yang telah dilakukan sebelumnya dengan
lebih tepat untuk percepatan pembangunan menguji variabel lain yang belum pernah
dalam hal penanggulangan kemiskinan. diteliti sesuai dengan dinamika ekonomi
publik. Pengujian hipotesis melibatkan
METODE PENELITIAN lima variabel independen yaitu PAD,
Penelitian ini menggunakan data sekunder DAU, Belanja Modal, Temuan Audit, dan
yang diperoleh peneliti secara tidak IDI serta satu variabel dependen yaitu
langsung. Sumber data penelitian berasal kinerja pemerintah daerah dengan proksi
dari informasi yang tersedia secara IPM.
publikasi maupun non publikasi berupa Pengujian menggunakan model
catatan atau laporan yang disampaikan ekonometrika. Teknik analisis yang
kepada instansi yang berwenang, yaitu digunakan dalam penelitian adalah
Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan pengujian regresi linier berganda untuk
Pemeriksa keuangan (BPK). Peneliti pengujian hipotesis dengan bantuan
mengumpulkan data tersebut melalui software eviews 8.0. Sebelum melakukan
laporan Realisasi Anggaran Pemerintah perhitungan statistik regresi linier berganda
Daerah periode tahun 2014 – 2018. Data untuk pengujian hipotesis, terlebih dahulu
6
Suci Juniartika, Nurdiyanti Suganda, Desty Wana
16
Series: Standardized Residuals
14 Sample 2014 2018
Observations 150
12
Mean -3.85e-17
10
Median -0.040370
Maximum 1.683064
8
Minimum -1.413235
6 Std. Dev. 0.583118
Skewness 0.255122
4 Kurtosis 3.125169
2 Jarque-Bera 1.725107
Probability 0.422083
0
-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5
Pada gambar di atas dapat dilihat hubungan korelasi yang tinggi antar
bahwa nilai probability jarque berra variabel bebas dapat dinyatakan adanya
sebesar 0,422083 > 0,05 yang berarti gejala multikolinearitas. Syarat regresi
residual data penelitian terdistribusi yang baik adalah terbebas dari masalah
secara normal. Hal ini menyebabkan multikolinearitas. Jika nilai VIF < 10,
bahwa data tersebut dapat digunakan maka dapat dikatakan bebas dari masalah
dalam penelitian. multikolinearitas, sedangkan jika nilai
Pengujian multikolinearitas VIF > 10, maka dapat dikatakan terjadi
Sumber : Data Olahan, 2020
bertujuan untuk menguji apakah model masalah multikolinearitas. Berikut hasil
regresi terbentuk adanya korelasi tinggi pengujian multikolinearitas, sebagai
atau sempurna antar variabel bebas berikut :
(independen). Jika ditemukan ada
Tabel 3 Hasil Pengujian Multikolinearitas
Centered
Variable VIF Keterangan
C NA
PAD 3.249719 Tidak Terdapat Multikolinearitas
DAU 1.271963 Tidak Terdapat Multikolinearitas
BM 2.233666 Tidak Terdapat Multikolinearitas
TA 2.950445 Tidak Terdapat Multikolinearitas
IDI 1.063482 Tidak Terdapat Multikolinearitas
Sumber : Data Olahan, 2020
9
Suci Juniartika, Nurdiyanti Suganda, Desty Wana
output regresi dengan nilai t-statistik akan turun sebesar 0.012234 dengan
sebesar -0.075129dengan nilai probabilitas asumsi variabel lain dianggap konstan. TA
0.9402 > 0.05. hasil pengujian ini berpengaruh negatif signifikan terhadap
membuktikan bahwa Ho diterima atau kinerja pemerintah daerah di Indonesia
tidak terdapat pengaruh signifikan dalam selama periode penelitian, dengan
hubungan kausal tersebut. Nilai koefisien demikian H4 didukung dalam penelitian
elastisitas model variabel BM sebesar - ini.
3.26 ×10−15 menunjukkan bahwa setiap Hasil pengujian variabel IDI terhadap
kenaikan BM sebesar 1 satuan, maka IPM kinerja pemerintah daerah menghasilkan
akan turun sebesar 3.26 ×10−15 dengan output regresi dengan nilai t-statistik
asumsi variabel lain dianggap konstan. BM sebesar 5.471160 dengan nilai probabilitas
tidak berpengaruh signifikan terhadap 0.0000 < 0.05. hasil pengujian ini
kinerja pemerintah daerah di Indonesia membuktikan bahwa H5 diterima atau
selama periode penelitian, dengan terdapat pengaruh signifikan dalam
demikian H3 tidak didukung dalam hubungan kausal tersebut. Nilai koefisien
penelitian ini. elastisitas model variabel IDI sebesar
Hasil pengujian variabel TA terhadap 0.068029 menunjukkan bahwa setiap
kinerja pemerintah daerah menghasilkan kenaikan IDI sebesar 1 satuan, maka IPM
output regresi dengan nilai t-statistik akan naik sebesar 0.068029 dengan asumsi
sebesar -3.437001dengan nilai probabilitas variabel lain dianggap konstan. IDI
0.0008 < 0.05. hasil pengujian ini berpengaruh positif signifikan terhadap
membuktikan bahwa H4 diterima atau kinerja pemerintah daerah di Indonesia
terdapat pengaruh signifikan dalam selama periode penelitian. Dengan
hubungan kausal tersebut. Nilai koefisien demikian H5 didukung dalam penelitian
elastisitas model variabel TA sebesar ini.
-0.012234 menunjukkan bahwa setiap Hasil pengujian simultan model regresi,
kenaikan TA sebesar 1 satuan, maka IPM sebagai berikut :
0.00
000
Prob(F-statistic) 0 H6 diterima
Sumber : Data Olahan, 2020
Berdasarkan tabel perhitungan ini sejalan dengan penelitian yang
statistik diatas, nilai Prob(F-statistic) dilakukan oleh penelitian (Wathani,
sebesar 0.0000 < 0.05. dengan demikian 2017), (Renas, 2014), dan (Indrarti,
dapat disimpulkan bahwa H6 diterima yang 2011)menjelaskan bahwa terdapat
berarti variabel PAD, DAU, BM, TA, dan hubungan yang positif antara
IDI secara bersama-sama berpengaruh pendapatan asli daerah dan kinerja
signifikan terhadap kinerja pemerintah pemerintah daerah dalam
daerah di Indonesia pada periode mewujudkan kesejahteraan
penelitian. masyarakat.
Uji koefisien determinasi (R2) Berdasarkan hasil analisis
mendeteksi seberapa besar perubahan yang DAU memiliki t hitung sebesar
terjadi pada variabel dependen dapat 5.074754 dengan nilai prob 0.0000
dijelaskan oleh perubahan variabel < 0.05, yang artinya bahwa Dana
independennya. R squared dalam Alokasi Umum berpengaruh
penelitian ini sebesar 0.982415 (98,24%), terhadap kinerja pemerintah daerah
yang artinya bahwa PAD, DAU, BM, TA, dalam mewujudkan kesejahteraan
dan IDI mampu menjelaskan variabel masyarakat di Indonesia. Dengan
Kinerja Pemda yang diproksikan dengan demikian H2 diterima. Hal ini
IPM sebesar 98,24%, sedangkan sisanya berarti semakin besar Dana Alokasi
1,76% dipengaruhi variabel lain yang tidak Umum yang dialokasikan
diteliti dalam penelitian ini. pemerintah pusat kepada
Berdasarkan hasil analisis pemerintah daerah, maka semakin
variabel Pendapatan Asli Daerah tinggi pula kinerja yang dimiliki
memiliki t hitung sebesar 3.384781, oleh pemerintah daerah tersebut.
dengan nilai prob 0.0010 < 0.05, (Indrarti, 2011) menyatakan salah
yang artinya bahwa Pendapatan satu fenomena flypaper effects
Asli Daerah berpengaruh terhadap menyiratkan bahwa daerah yang
kinerja pemerintah daerah dalam lebih bergantung pada DAU
mewujudkan kesejahteraan daripada PAD merupakan daerah
masyarakat di Indonesia. Dengan yang mampu mengelola kekayaan
demikian H1 diterima. Hal ini sumber dayanya secara lebih efisien
disebabkan oleh, PAD merupakan dan ekonomis, namun juga
salah satu sumber pendanaan yang memiliki tingkat kemandirian lebih
digunakan pemerintah daerah dalam rendah karena ketergantungannya
membiayai pembangunan daerah pada dana transfer dari pusat.
yang berimplikasi kepada Peningkatan alokasi transfer juga
masyarakat. Hal ini berarti suatu cenderung diikuti oleh pertumbuhan
kewajiban bagi pemerintah daerah belanja yang tinggi. Kinerja
untuk mengimplementasikan pemerintah daerah yang baik adalah
jumlah PAD yang dimiliki terhadap bagaimana menggunakan DAU
kinerja pemerintah daerah dalam secara efisien untuk dapat menggali
mewujudkan kesejahteraan PAD yang lebih besar. Hasil
masyarakat. Semakin tinggi PAD penelitian ini sejalan dengan
yang diperoleh suatu daerah, maka penelitian yang dilakukan oleh
semakin baik pula kinerja (Indararti, 2011), (Sumarjo, 2010),
pemerintah daerah. Hasil penelitian dan (Virgasari, 2009) menjelaskan
13
Suci Juniartika, Nurdiyanti Suganda, Desty Wana
Belanja Modal, Temuan Audit, dan Indeks periode, yaitu 2014-2018. Pengujian
Demokrasi Indonesia terhadap kinerja terhadap faktor-faktor yang dapat
pemerintah daerah dalam mewujudkan mempengaruhi kinerja pemerintah daerah
kesejahteraan masyarakat di Indonesia setidaknya membutuhkan periode
selama rentang waktu 2014-2018. Hasil penelitian yang cukup panjang.
pengujian empiris yang dilakukan
memberikan kesimpulan bahwa PAD, DAFTAR PUSTAKA
DAU, TA, dan IDI merupakan peranan Akbar, B. dan A. D. (2015). Audit Keuangan
penting dalam mempengaruhi kinerja dan Kesejahteraan Rakyat Studi Pada
pemerintah daerah dalam mewujudkan Kabupaten Badung, Tabanan dan Kota
kesejahteraan masyarakat di Indonesia, Denpasar Tahun 2013. Jurnal Tata
sedangkan Belanja Modal tidak signifikan Kelola Dan Akuntabilitas Keuangan
mempengaruhi kinerja pemerintah daerah Negara., 1(1).
di Indonesia selama periode penelitian. Ayu, I., & Yunita, C. (2016). Modal Pada
Pendapatan Asli Daerah, Dana Peningkatan Indeks Pembangunan
Alokasi Umum, dan Indeks Demokrasi Manusia Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana Bali ,
Indonesia berpengaruh positif signifikan
Bagindo, H. et al. (2019). Penghitungan dan
terhadap kinerja pemerintah daerah dalam Analisis Kemiskinan Makro Indonesia
mewujudkan kesejahteraan masyarakat Tahun 2019 (B. P. Statistik (ed.)).
pada periode penelitian dengan kondisi Ballester, et al. (2010). A Study on the Impact
ceteris paribus. Hal ini dapat dilihat dari of Election Spending on the Philippine
nilai prob yang lebih kecil dari 0.05. Economy (N. E. D. A. (NEDA) (ed.);
Temuan Audit berpengaruh negatif Issue April).
signifikan terhadap kinerja pemerintah BPS. (2019). Indeks Kemiskinan Multidimensi:
daerah, sedangkan Belanja Modal tidak Memotret Wajah-Wajah Kemiskinan Di
berpengaruh signifikan terhadap kinerja Indonesia.
pemerintah daerah dalam mewujudkan Indrarti, N. M. O. (2011). Hubungan Antara
Opini Audit Pada Laporan Keuangan
kesejahteraan masyarakat di Indonesia.
Daerah, Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Secara bersama-sama Pendapatan Asli Dan Dana Alokasi Umum (DAU)
Daerah, Dana Alokasi Umum, Belanja Terhadap Kinerja Keuangan Daerah.
Modal, Temuan Audit, dan Indeks Jurnal Ekonomi Dan Bisnis. Universitas
Demokrasi Indonesia memiliki pengaruh Riau.
signifikan terhadap kinerja pemerintah Kusumawardani, M. (2012). Pengaruh Size,
daerah dalam mewujudkan kesejahteraan Kemakmuran, Ukuran Legislatif,
masyarakat di Indonesia dengan nilai prob- Leverage Terhadap Kinerja Keuangan
f < 0.05. Pemerintah Daerah Di Indonesia.
Penelitian tentang determinan kinerja Accounting Analysis Journal.
pemerintah daerah di Indonesia memiliki Liestiani. (2008). Pengungkapan Laporan
Keuangan Pemda Kabupaten/Kota di
cakupan variabel yang luas sehingga
Indonesia Untuk Tahun Anggaran 2006.
memunculkan beberapa keterbatasan dalam Skripsi, Universitas Indonesia.
beberapa hal. Hal ini memerlukan Mangkunegara, I. (2015). Pengaruh
perluasan dan pengembangan bagi Karakteristik Pemerintah Daerah
penelitian selanjutnya dalam rangka Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah
mengisi keterbatasan tersebut. keterbatasan pada Kota dan Kabupaten di Sumatera
pertama, pemerintah daerah yang dijadikan Utara. Jurnal Tata Kelola Dan
sampel adalah hanya provinsi, diharapkan Akuntabilitas Keuangan Negara, 1(2),
penelitian selanjutnya mengambil 145.
keseluruhan kab/kota di pemerintah daerah Mirza, D. S. (2012). Pengaruh Kemiskinan,
Indonesia. Keterbatasan selanjutnya, Pertumbuhan Ekonomi dan Belanja
Modal terhadap Indeks Pembangunan
rentang waktu penelitian hanya lima
Manusia di Jawa Tengah Tahun 2006-
15
Suci Juniartika, Nurdiyanti Suganda, Desty Wana