Anda di halaman 1dari 6

I Love You Dream

Awan tampak hitam pekat mungkin sebentar lagi hujan akan turun membasahi
seluruh permukaan bumi. Aku segera berlari menuju rumah, namun beberapa menit
kemudian hujan turun secara derasnya. Aku mencari tempat untuk berteduh berharap
hujan segera redah.
“disana” pikirku, aku segera berlari cepat kesebuah pondok kecil diujung sana.
Hujan, angin dan petir kini silih berganti bersaut-sautan seakan allah murka akan
perbuatan manusia di muka bumi ini. Jujur aku sangat takut dan kedinginan. Aku
eratkan tubuhku dan ku kancingkan jaket ku.
Namaku alisya sentiya azahra, biasanya teman-temanku memanggil dengan
sebutan zah atau zahra. Aku merupakan siswi kelas 11 SMA Merah Putih. Hari ini
merupakan hari terakhir sekolah, karena mulai besok SMA Merah Putih libur
menyambut Bulan Suci Ramadhan yang sebentar lagi akan tiba. Zah Pulang sekolah
seperti biasa, berjalan kaki menuju rumahnya. Zah merupakan gadis cantik, pintar, dan
kedua orang tuanya sangatlah kaya raya, ayah zah pemilik Rumah Sakit Citra Sentiya,
sedangkan Ibu zah merupakan Direktur Utama PT. Cipta Laksana, namun zah tidak
pernah sama sekali menggunakan harta orang tuanya untuk popularitasnya. Zah tetaplah
gadis sederhana, dari kecil zah sudah diajarkan untuk hidup sederhana walaupun harta
orang tuanya sangatlah melimpah.
Hujan sudah mulai redah saat itu, zah pun segera pulang kerumahnya. Zah
bergegas dan buru-buru saat itu, karena kurang berhati-hati zah menabrak seseorang
yang sedang berjalan.
*brukk* buku – buku yang dipegang pria itu jatuh ketanah, zah pun mengucapkan
permohonan maaf dan membantu pria itu memunguti buku-bukunya. Maaf mas saya
tidak sengaja, zahra panggil pria itu dengan kaget. Aku pun langsung memandang siapa
pria yang mengenalinya itu, Gino aku pun sangat kaget melihat pria yang ada
didepanku.
Gino bernama lengkap Gino Sapta Iskandar, teman kecil zah sewaktu di Bogor.
Pria yang selalu menjaga dan melindungi zahra. Namun mereka berpisah karena orang
tua mereka pindah bekerja dan akhirnya zahra dan gino saat itu masih kelas 3 SD juga
ikut pindah bersama orang tuanya.
Gin, aku kangen kamu. Kapan kamu kesini ? kamu tinggal dimana Gin ?, tanya
zah tak henti – henti. Zah kamu ini yah tidak pernah berubah, nanya itu satu-satu
gimana coba aku mau jawabnya jika kamu nyosor terus. Iya bawel maafin zah, aku kan
kangen sama kamu Gin. Aku juga kangen kok zah sama kamu. Gin kerumah aku yukk
ajak zah. Ayo.. mereka berdua pun jalan berbarengan menuju rumah zahra.
*dirumah zahra*
Assalamualaikum.. mahh zahra pulang. Waalaikumsalam jawab orang didalam
rumah. Eh anak mama udah pulang. Ma masih ingat teman zah ini ?? ingat dong
pastinya, gino kan ? iya tante gino, masih ingat aj nte zah aja sampai lupa hehehe canda
gino. Aku nggak lupa gin. Ayo masuk, mama udah siapain makanan untuk kalian
berdua.
Zahra dan gino pun makan bersama, mereka tampak akrab sekali. Gin kamu
sekolah dimana ? di SMA Merah Putih za. Oh ya itukan sekolah aku gin, ye bearti kita
satu sekolah. Ah masak ? yaudah deh aku cari sekolah lain aja. GINOOOOOO... mereka
pun tertawa bersama.
Apakah ini mimpi ? mimpi yang indah sekali. Ya ..allah jika ini adalah bunga
tidurku, ku mohon jangan pernah bangunkan aku. Jika ini nyata ku mohon tuhan jangan
pisahkan kami kembali untuk kedua kalinya, karena aku sangat menyayanginya tuhan,
batin zahra.
Setelah mereka makan, zah dan gino ketaman belakang rumah. Disana suasananya
sangat sejuk dan enak sekali. Zah panggil Gino. Kenapa ?? kamu mau berjanji satu hal ?
apaan ?? berjanjilah untuk tidak meninggalkan ku selamanya. Zahra tertawa mendengar
permintaan Gino, dan mencari keseriusan disana. Tapi kali ini Gino tampak serius.
Kamu bicara serius ? berjanjilah Zah untuk tidak meninggalku lagi untuk kedua kalinya.
Iya bawel aku janji tidak akan meninggalkan mu lagi, akhirnya mereka sama-sama
tertawa, tertawa sangat bahagia.
Hari semakin sore saat itu, gino pun segera pamit pulang karena ibunya pasti
khawatir, gino lupa meminta izin kerumah zah. Iya pulang sana, titip salam buat bunda
yah gin. Iya aku pulang yahh, tante gino pulang. Assalamualaikum...
Zah, senang amat ketemu gino, canda mama. Ah mama zah kan udah lama nggak
ketemu gino mah, itukan gara-gara mama dan papa. Kamu itu yah zah selalu mama
yang jadi tumbal. Hehe bercanda ma, ma zah ke kamar yah.
Bertemu dengan Gino, sahabat kecil ku merupakan salah satu mimpi dari kesekian
mimpi yang telah ku tuliskan. Terimakasih tuhan telah mengabulkan doaku selama ini.
Aku sangat bahagia bisa bertemu kembali dengan sahabat kecilku, sahabat yang selalu
menjaga, melindungiku dan membuat ku selalu bahagia berada didekatnya. Tuhan..
tolong jangan pernah pisahkan kami.
Hari-hari zahra semakin hari semakin berwarna, gino berhasil mewarnai hari –
hari zahra, begitu juga sebaliknya. Semakin hari mereka semakin dekat, sering belajar
bersama dan main bersama. Mama zah sangat senang dengan kehadiran gino disini.
Zahra seperti kembali lagi seperti dulu, keceriaan yang sangat mama rindukan selama
ini.
Suatu hari, zah menghubungi gino. Namun telpon zah tidak dianggkat, zah coba
mengirim pesan singkat utnuk gino, namun tetap tidak dibalas oleh gino. Gino kemana
sih ? zah tampak gelisah dan khawatir. Akhirnya zah berniat untuk kerumah gino,
setelah sampai dirumah gino, rumah gino kosong dan yang ada hanyalah pembantu
gino. Zahra menanyakan keberadaan gino, tapi siapa sangkah jika gino berada dirumah
sakit. Zah yang mendengar itu langsung pergi dan sepanjang perjalanan zah menangis,
gin kamu kenapa gin ? kamu baik-baik aja kan gin.
Tiba dirumah sakit, zah langsung ke UGD, namun disana hanya terdapat bunda
dan ayah gino, mereka tampak gelisah dan bunda juga menangis, zahra tiba dan
langsung memeluk bunda. Bun, gino kenapa ? bun jawab ? gino baik-baik aj kan.
Berdoa aja sayang, berdoa agar gino baik-baik saja. Tidak lama kemudian dokter yang
memeriksa gino keluar, gimana dengan gino dok ? ibu bersabar saja, doakan anak ibu
semoga segera sadar.
Tuhan, jangan ambil gino sekarang tuhan. Aku masih sangat membutuhkan gino
tuhan, jangan pisahkan kami untuk selama-lamanya tuhan, rintih zahra. Sayang kamu
jangan nangis lagi yah, kita tunggu di dalam yah. Gin, bangun gin. Aku sayang kamu
gin, jangan tinggalkan aku gin. Zahra memegang tangan gino dan menatap sedih
sahabatnya. Tak lama kemudian tangan gino bergerak dan gino sadar. Bunda gino sadar
bun. Bunda dan ayah segera memanggil dokter, dan bersyukur kepada allah.
Gino tersenyum kepada zahra, senyuman indah senyuman yang membuat hari –
hari zah berwarna. Teruslah menjadi pelangi didalam hidupku zah, terus lah berwarna
dan bersinar zah.
Gin, kamu cepat sembuh, jangan buat aku khawatir bisa ? kamu tuh yah selalu
bawel, omel zahra tiada henti. Zah aku baru aja bangun masa udah di omel sebegitunya
yah udah deh aku tidur lagi aja. Bunda dan ayah hanya tersenyum melihat kebahagian
kedua anaknya ini. Zahra udah mereka anggap sebagai anak mereka sendiri, begitu juga
dengan orang tua zahra sudah menganggap gino sebagai anaknya.
Tidaklah perlu harta mewah untuk bahagia, tidak perlu barang-barang mahal,
mobil dan sebagainya untuk tersenyum namun cukup bersama orang-orang yang kita
sayang dan kita sayangi melalui perbuatan yang sederhana namun sangat luar biasa itu
lah kebagaiaan yang sesungguhnya.
Gino sudah boleh pulang kerumah saat itu, gino dan zahra sangat bahagia
mendengarnya. Zahra pun dengan setia membantu gino dan merawat gino selama
dirumah sakit. Enak yah punya istri kayag kamu zah, canda gino. Enak aja istri jadi
pacar kamu aja aku ogah gin, ledek zahra. Yakin kamu nggak mau ? yakin kamu nggak
cemburu aku dekat dengan wanita lain, ayo jujur. GINOOO. Kamu itu yah nyebelin dan
ngeselin banget si.
Hari ini, sekolah Merah Putih sedang libur karena ada pelepasan siswa kelas 12,
Zah dan Gino sangat senang mendengarnya karena mereka bisa bersama-sama hari ini.
Gin kamu itu sakit apa si kemaren ? kamu mau tau aja atau mau tau banget ? issh..
nyebelin .. jelek tau kalau kamu manyun seperti itu.
Gin..aku kangen papa, papa kemana emangnya zah. Papa lagi ada tugas keluar
kota gin. Oh. Pantesan rumah kamu sepi. *ring..ring...ring* telpon zahra berbunyi.
Hallo ma kenapa ? apa ?? iya ma zah kesana sekarang. Zah kenapa, papa gin, papa
kecelakaan. Aku temanin kerumah sakit. Kamu jangan nangis zah, jelek tau kalau kamu
nangis, kita berdoa yah supaya papa baik-baik aja.
Sesampai dirumah sakit, mama langsung memeluk zah, zah papa .. papa kenapa
ma ? papa baik-baik aja kan, papa udah nggak ada zah.. nggak mungkin ma.. zahra
berlari keruang periksa papanya, pa kenapa papa ninggalin zah pa, kenapa pa ?? zahra
histeris, gino langsung memeluk zah, zah kamu yang sabar zah, jangan sedih ikhlaskan
papa zah, nggak gin. Papa nggak boleh pergi, zah kamu harus dengar, allah lebih
menyayangi papa zah, doakan papa biar tenang zah, kalau kamu seperti ini papa nggak
bakal tenang disurga sana zah.
Hari ini merupakan hari terburuk bagi zah, mimpi ?? iya seperti mimpi yang tak
pernah zah inginkan. Jika ini emang mimpi maka bangunkan aku sesegera mungkin
ya..allah. aku tak ingin mimpi ini terlalu lama. Aku tau.semua yang hidup pasti akan
mengalami kematian. Tapi kenapa secepat ini ? hanya allah yang bisa menjawab.
Mencoba ikhlas walau itu susah, mencoba tegar walau rapuh, mencoba untuk tersenyum
walau itu perih.
Gino selalu menemani zah, kemana pun dia pergi dan selalu menjaga, menghibur
zah. Zah sangat beruntung memiliki sahabat seperti gino. Sahabat ? ntah apa status itu
tak penting untuk mereka yang jelas mereka saling menjaga dan menyayangi. Gin ini
mimpi buruk gin, mimpi buruk, akan ada mimpi indah dibalik mimpi buruk itu zah.
Akan ada pelangi setelah hujan, kamu ingat itu kan ? akan ada kebahagian setelah
kesedihan mu, hidup itu berputar zah, ada kalanya kita sedih, namun setelah itu kita
akan merasakan kebahagiaan, adakalahnya kita jatuh namun setelah itu kita berusaha
bangkit dan melewati semua itu dengan tawa, allah maha adil zah. Janji allah itu pasti.
Allah tak akan pernah menguji hambanya diluar batas kemampuannya, ujian itu
mengajarkan kita untuk dewasa dalam bertindak dan berpikir.
Dipojok belakang rumah, gino menenangkan zahra, senyuman indah dibibir zah
kini menghiasi kembali hari-hari gino, mewarnai dunia yang sempat pudar, kini hujan
telah berhenti dan pelangi bersinar kembali betapa indahnya.
Setelah itu zah berjanji tidak akan sedih lagi, dan zah berjanji akan selalu
mendoakan papa disurga, ya..allah titip papa yah, jagain papa zah ya.allah.. ya..allah
tolong bilangin papa, zah akan sukses seperti papa, dan zah akan bahagiain papa walau
papa ngga ada tapi papa bisa liat dari atas sana kan . walau pun jauh tapi hati kita akan
selalu dekat, walau pun ragamu telah pergi namun jiwa mu tetaplah bersama kami pa. i
love you pa..
Banyak mimpi itu belum terwujud, tapi aku yakin suatu saat aku akan
mewujudkan mimpi-mimpi itu satu persatu. Waktu tidak berpihak pada siapapun. Tapi
waktu dapat menjadi sahabat bagi mereka yang memegang dan memperlakukannya
dengan baik. Tak ada kata lelah dalam hidupku, tak ada kata menyerah sebelum semua
itu terwujud. Kekuatan mimpi..kekuatan cinta dan kasih sayang, semua itu menjadi
loncatan semangat untuk menjadi yang terbaik kedepannya. Terimakasih
ma.terimakasih pa,terimakasih gin udah ngajarin aku banyak hal tentang kehidupan,
terimakasih telah mengajarkan aku bermimpi. Bermimpilah setinggi-tingginya karena
mimpi itu gratis, jangan pernah perdulikan kata orang lain mengenai mimpi mu, karena
apa orang yang takut bermimpi adalah orang yang takut mencoba dan orang yang takut
mencoba merupakan orang yang gagal.
I love you dream, terimakasih atas semuanya. Karena mimpi aku dapat belajar
banyak hal. Mimpi ? teruslah bersama ku, teruslah menjadi batu loncatan untuk meraih
kesuksesan. I love you mimpi..

Biodata :
Nama lengkap : suci juniartika
Nama pena : SuciJ
Alamat email : suci_juniartika24@rocketmail.com
Nomor hp : 0896 9401 3031
Akun fb : suci juniartika
Twitter : @sucijuniartika1

Anda mungkin juga menyukai