Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MENDESKRIPSIKAN ENTITAS YANG

DIAUDIT DAN MEMBUAT IDENTIFIKASI KOMPONEN


ENTITAS YANG DIAUDIT

NAMA-NAMA ANGGOTA KELOMPOK :


- Monalisa Roring
- Noviana Gagola
- Owen Lombok
- Olivia Lendeng
- Pricilia Solihan

POLITEKNIK NEGERI MANADO


TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan Harapan
Suka Cita sehingga kami dapat Mengerjakan serta dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
dan tanpa adanya halangan yang berarti.

Makalah ini disusun berdasarkan dengan apa yang telah dan akan kami pelajari pada mata kuliah
Audit internal dan Praktek. Maksud dan tujuan penyusunan Makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Audit internal dan Praktek. Penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami akui
kami tidaklah sempurna. Maka dari itu , apabila nantinya terdapat kekeliruan dalam penulisan
Mendeskripsikan entitas yg diaudit dan membuat identifikasi indikator nya serta menyajikan
komponen entitas yg diaudit ini penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya. Akhir kata
semoga Makalah ini dapat memberikan banyak manfaat bagi kita semua.

Manado, 17 Februari 2023


BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pemahaman yang objektif dan komprehensif atas entitas yang akan diaudit sangat penting
untuk mempertajam tujuan audit serta mengidentifikasi isu-isu kritis dan penting sehingga audit
dapat dilaksanakan secara lebih ekonomis, efisien, dan efektif. Pemahaman tersebut juga
membantu mencegah dihasilkannya temuan yang menyesatkan (misleading). Pemahaman atas
entitas yang diaudit juga penting dilakukan untuk mempertajam tujuan audit, mengidentifikasi
isu-isu kritis, dan menghindari dihasilkannya temuan yang misleading sehingga audit dapat
dilaksanakan lebih ekonomis, efisien, dan efektif.
Auditor harus mampu membangun kesamaan presepsi dengan auditee agar terjalin kerja sama
yang baik sehingga akan mudah dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan selama
pelaksanaan audit. Untuk mendapatkan gambaran mengenai program dan kegiatan entitasyang
diaudit maka cara terpenting adalah melakukan diskusi dengan manajemen entitas yang diaudit.
Auditor memiliki waktu yang relatif singkat untuk menentukan informasi yang dibutuhkandari
berbagai jenis informasi ang dimiliki auditee untuk memperoleh pemahaman yangmemadai atas
entitas. Informasi tersebut meliputi:

1. Gambaran umum entitas: segala informasi yang terkait dengan entitas, yang dapat
memberikan gambaran secara utuh mengenai entitas. Mencangkup hal-hal berikut: visi
misi dan strategi entitas, peraturan yang terkait, kebijakan yang diterapkan, lingkungan
internal-eksternal dan stakeholder, tugas dan fungsi, struktur organisasi, anggaran dan
relasi, petunjuk pelaksanaan internal dan pedoman operasional, uraian SIM, KPI yang
digunakan, catatan/notulen rapat pimpinan, hasil diskusi dengan manajemen dan
stakeholder, hasil evaluasi dan laporan audit internal, evaluasi program entitas dan
rencana audit internal, hasil audit terdahulu.

2. Pemahaman atas input, proses, dan output entitas: merupakan sasaran pokok karena
langsung berkaitan dengan evaluasi aspek 3E yang merupakan interaksi antara input,
proses dan output. Pemahaman tersebut akan memudahkan auditor untuk
mengidentifikasi permasalahan yang akan timbul dan akibat dari permasalahan

Pemahaman yang objektif dan kompreensif atas entitas yang  akan diaudit sangat penting untuk
mempertajam tujuan audit serta mengidentifikasikan isu-isu kritis dan penting sehingga audit
dapat dilaksanakan secara lebih ekonomis, efisien, dan efektif. Pemahaman tersebut juga
membantu mencegah dihasilkannya temuan yang menyesatkan (Misleading). Untuk
mendapatkan pengetahuan mengenai proses bisnis entitas dibutuhkan suatu proses pengumpulan
dan penilaian informasi yang berkelanjutan dan kumulatif. Di lain pihak, auditor perlu
mempertimbangkan apakah biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan informasi ini sepadan
dengan nilai tambah yang diberikan oleh informasi tersebut terhadap hasil audit. Hal ini
diperlukan untuk memastikan bahwa penggunaan sumber daya audit memberikan manfaat yang
maksimal.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah diapaparkan di atas, maka yang
menjadi perumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Apa sajakah manfaat memahami entitas yang diaudit?


2. Bagaimana prosedur dan teknik pengumpulan informasi?
3. Bagaimanakah laporan atas pemahaman entitas dan lingkungannya?

3. Tujuan Penelitian
Bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Audit Internal dan Praktek. Serta menambah ilmu
pengetahuan auditing bagi seluruh pembaca, yang membaca makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Manfaat Memahami Entitas Yang Diaudit

Pemahaman yang objektif dan komprehensif sangat membantu untuk mempertajam


tujuan audit serta mengidentifikasikan isu-isu kritis dan penting sehingga audit dapat
dilaksanakan secara lebih ekonomis, efisien dan efektif. Selain itu ntuk membantu mencegah
dihasilkannya temuan yang menyesatkan dan untuk memastikan bahwa penggunaan sumber daya
audit memberikan manfaat yang maksimal

A. Entry Meeting: Langkah Awal Yang Strategis

Dalam entry meeting auditor harus mampu membangun kesamaan persepsi dengan
auditee agar terjalin kerja sama yang baik. Dengan bekerja sama, diharapkan auditee akan
banyak membantu dalam memberikan informasi yang dibutuhkan selama pelaksaan audit.

B. Informasi Yang Diperlukan Untuk Memahami Entitas

1. Gambaran umum entitas

Gambaran umum entitas adalah segala informasi yang terkait dengan entitas, yang dapat
memberikan gambaran secara utuh mengenai entitas. Informasi mengenai gambaran
umum entitas mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Visi,misi, dan strategi entitas

b. Peraturan terkait (legal mandate)

c. Kebijakan-kebijakan yang ditetapkan entitas

d. Lingkungan internal, eksternal dan pihak terkait (stakeholders)

e. Tugas pokok dan fungsi entitas

f. Struktur organisasi
g. Anggaran dan realisasi

h. Petunjuk pelaksaan internal dan pedoman operasional yang ada

i. Uraian tentang sistem informasi manajemen

j. Key performance indicators (KPI) yang digunakan

k. Catatan entitas yang berupa notulen rapat pimpinan/manajemen

l. Hasil-hasil diskusi dengan manajemen dan stakeholders

m. Hasil evaluasi program entitas dan rencana audit internal

n. Hasil audit terdahulu

C. Pemahaman atas input, proses dan output entitas

Pemahaman atas input, proses dan output entitas dimaksudkan agar auditor dapat
memahami proses pelayanan yang diberikan oleh entitas, sumber daya yang digunakan
sebagai input, bagaimana sumber daya tersebut diproses untuk menghasilkan output dan
output apa (berupa barang atau jasa) yang dihasilkan dari proses produksi tersebut.

D. Informasi lain

Informasi lain yang berkaitan dengan entitas untuk melengkapi dua jenis informasi
sebelumnya, antara lain:

a. Pendapat publik yang direfleksikan dalam keputusan-keputusan atau risalah-risalah


sidang/rapat DPR

b. Hasil audit yang dilakukan oleh industri, professional atau kelompok-kelompok yang
mempunyai kepentingan dengan entitas yang diaudit

c. Informasi lain yang diperoleh melalui koordinasi antar departemen Hasil-hasil


penelitian akademis

d. Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh negara lain

e. Hasil liputan media massa


Dalam rangka memahami entitas, salah satu cara yang dilakukan auditor adalah dengan
memahami sistem pengendalian internal yang memiliki komponen seperti :

a. Lingkungan Pengendalian

b. Penaksiran Risiko

c. Aktivitas Pengendalian

d. Informasi dan Komunikasi

e. Pemantauan

E. Prosedur Dan Teknik Pengumpulan Informasi

Beberapa teknik dan prosedur yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi antara
lain:

1. Melakukan wawancara dengan manajemen dan staf kunci

2. Melakukan review atas perundang-undangan, peraturan dan kebijakan, pengarahan-


pengarahan serta dokumen-dokumen

3. Melakukan review atas laporan kinerja entitas serta laporan mengenai rencana kerja dan
prioritasnya

4. Melakukan review fisik terhadap fasilitas fasilitas yang dimiliki oleh entitas

5. Menelusuri sistem dan prosedur pengendalian

6. Melakukan analisis terhadap hubungan antara pemanfaatan sumber daya dan hasilnya

7. Mengidentifikasi risiko entitas

8. Melakukan review atas laporan-laporan audit dan studi yang telah dilakukan sebelumnya,
termasuk laporan audit yang dilakukan oleh auditor lainnya

F. Cara Penyajian Informasi


Beberapa jenis model informasi yang dapat disajikan dalam bentuk angka-angka, kata-
kata, atau gambar-gambar sebagai simbol adalah :

1. Model Akuntansi Keuangan

2. Model Bagan Organisasi

3. Model Bagan Alir

4. Model Sistem Pengendalian

5. Model Input-Proses-Output

No. Cara Penyajian Kelebihan Kekurangan


Informasi

1. Uraian tertulis Mudah disusun a. Dapat menjadi sangat


panjang

b. Pembaca dapat kehilangan


maksud dari pesan yang
diinformasikan

2. Fotokopi Mudah dilaksanakan a. Sulit diatur, ditangani dan


dokumen disimpan

b. Kurang dapat memahami


pengertian dalam dokumen

3. Rekaman pita Mempercepat pengumpulan a. Sulit dimengerti oleh


kaset data pendengar

b. Sulit dikoordinasikan dengan


cara penyajian informasi
lainnya
4. Pemotretan Cepat dan menggambarkan a. Memerlukan peralatan
hal-hal yang bersifat fisik khusus untuk mengambil
gambar-gambar yang
dibutuhkan

b. Diperlukan alat pencetakan


dan penyimpanan secara
khusus untuk melindungi
gambar

5. Model atau a. Mudah dikomunikasikan a. Penyusunan model atau


grafik dan didiskusikan dengan grafik membutuhkan
auditor lainnya atau keahlian, pengalaman dan
pimpinan juga banyak waktu

b. Mempermudah b. Bukan ditujukan untuk


pemahaman auditor mengidentifikasi masalah
secara menyeluruh
terhadap objek yang
diaudit

G. Panduan Dalam Memilih Cara Menguraikan Informasi

Pemilihan cara-cara menguraikan informasi bergantung pada pertimbangan auditor dan keadaan
yang paling sesuai dengan cara-cara tersebut. Adapun beberapa pertimbangan dalam memilih cara
menguraikan informasi, yaitu:

1. Uraian tertulis lebih tepat untuk menyampaikan informasi yang bersifat analitis.
2. Fotokopi dokumen lebih tepat apabila auditor menganggap bahwa informasi yang terkandung di
dalamanya sudah mewakili dan tidak memerlukan penjelasan terlalu banyak.
3. Rekaman lebih sesuai apabila auditor mempunyai waktu singkat, sedangkan ia ingin
memperoleh seluruh informasi yang diberikan oleh seseorang.
4. Pengambilan gambar kondisi fisik lebih sesuai digunakan untuk menggambarkan tata urutan dan
dapat disajikan langsung dalam laporan audit.
H. Laporan Atas Pemahaman Entitas Dan Lingkungannya

Hal-hal yang sebaiknya tercakup dalam laporan atas pemahaman entitas adalah:

1. Tujuan Entitas
Tujuan entitas merupakan tujuan organisasi secara umum dan komprehensif. Tujuan ini dapat
digambarkan dalam bentuk finansial dan nonfinansial.
2. Hubungan Akuntabilitas
Terdapat dua jenis hubungan akuntabilitas, yaitu hubungan akuntabilitas secara internal dan
hubungan akuntabilitas secara eksternal.
3. Sumber Daya
Sumber daya organisasi dapat berupa sumber daya material, sumber daya keuangan, dan
sumber daya manusia. Hal-hal yang harus diperhatikan oleh auditor dalam memahami sumber
daya, yaitu:
a. Auditor harus dapat menilai sumber, sifat, dan nilai dari sumber daya tersebut serta
bagaimana penggunaannya di dalam kegiatan entitas.
b. Auditor harus memahami hubungan antara sumber daya yang dimiliki entitas dan tujuan
kinerka yang ingin dicapai.
c. Auditor harus mengetahui prioritas alokasi pada program, operasi, dan aktivitas entitas.
4. Proses Manejemen
Auditor harus memiliki pengetahuan tentang proses manajemen suatu entitas untuk
mengetahui kesesuaian proses tersebut dengan program dan operasi entitas serta untuk
mengidentifikasi risiko-risiko yang dihadapi oleh entitas. Selain itu, auditor juga harus
mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
a. Sistem dan pengendalian
b. Keterlibatan auditor internal
5. Tujuan Kinerja
Auditor harus memiliki pengetahuan mengenai tujuan kinerja enitas agar dapat memahami
keterkaitan antara kegiatan-kegiatan entitas dan tujuan pokoknya.
6. Program dan Operasi
Pemahaman atas program dan operasi entitas memungkinkan auditor untuk menentukan
apakah entitas beroperasi sesuai dengan kewenangannya dan bagaimana entitas mencapai
tujuan dan target kinerjanya.
7. Lingkungan Eksternal
Auditor harus memiliki pengetahuan mengenai lingkungan eksternal karena perubahan yang
terjadi di lingkungan eksternal sangat mempengaruhi tujuan entitas, hubungan akuntabilitas,
sumberdaya, dan proses manajemen.

Kualitas audit merupakan segala kemungkinan (probability) dimana auditor pada saat mengaudit
laporan keuangan klien dapat menemukan pelanggaran yang terjadi dalam sistem akuntansi klien
dan melaporkannya dalam laporan keuangan auditan, dimana dalam melaksanakan tugasnya
tersebut auditor berpedoman pada standar auditing dan kode etik akuntan publik yang relevan.

Berikut ini beberapa pengertian kualitas audit dari beberapa sumber buku:

Menurut Watkins et al (2004), kualitas audit adalah kemungkinan dimana auditor akan
menemukan dan melaporkan salah saji material dalam laporan keuangan klien. Berdasarkan
Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP) audit yang dilaksanakan auditor dikatakan berkualitas
baik, jika memenuhi ketentuan atau standar pengauditan.

Menurut Simanjuntak (2008), kualitas audit adalah pemeriksaan yang sistematis dan
independensi untuk menentukan aktivitas, mutu dan hasilnya sesuai dengan pengaturan yang
telah direncanakan dan apakah pengaturan tersebut diimplementasikan secara efektif dan sesuai
dengan tujuan.

Menurut Akmal (2006), kualitas audit adalah suatu hasil yang telah dicapai oleh subjek/objek
untuk memperoleh tingkat kepuasan, sehingga akan menimbulkan hasrat subjek/objek untuk
menilai suatu kegiatan tersebut.

Menurut Liu dan Wang (1999), kualitas audit adalah probabilitas bahwa auditor tidak akan
melaporkan laporan audit dengan opini wajar tanpa pengecualian untuk laporan keuangan yang
mengandung kekeliruan material.
Menurut De Angelo (1981), kualitas audit adalah kemungkinan (joint probality) dimana seorang
auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi
kliennya.

Indikator Kualitas Audit

Menurut Wooten (2003), indikator yang digunakan untuk mengukur kualitas audit adalah
sebagai berikut:

a. Deteksi salah saji

Dalam mendeteksi salah saji, auditor harus memiliki sikap skeptisme profesional, yaitu sikap
yang mencakup pikiran yang selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara kritis bukti
audit. Salah saji dapat terjadi akibat dari kekeliruan atau kecurangan. Apabila laporan keuangan
mengandung salah saji yang dampaknya secara individual atau keseluruhan cukup signifikan
sehingga dapat mengakibatkan laporan keuangan tidak disajikan secara wajar dalam semua hal
yang sesuai standar akuntansi keuangan.

b. Kesesuaian dengan Standar Umum yang Berlaku

Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP) adalah acuan yang ditetapkan menjadi ukuran mutu
yang wajib dipatuhi oleh akuntan publik dalam pemberian jasanya (UU No. 5 Tahun 2011).
Auditor bertanggung jawab untuk mematuhi standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia. Aturan Etikan Kompartemen Akuntan Publik mengharuskan anggota Ikatan Akuntan
Indonesia yang berpraktik sebagai auditor mematuhi standar auditing jika berkaitan dengan audit
atas laporan keuangan.

c. Kepatuhan terhadap SOP

Standar operasional perusahaan adalah penetapan tertulis mengenai apa yang harus dilakukan,
kapan, dimana, oleh siapa, bagaimana cara melakukan, apa saja yang diperlukan, dan lain-lain
yang semuanya itu merupakan prosedur kerja yang harus ditaati dan dilakukan. Dalam
pelaksanaan audit atas laporan keuangan, auditor harus memperoleh pengetahuan tentang bisnis
yang cukup untuk mengidentifikasi dan memahami peristiwa, transaksi, dan praktik yang
menurut pertimbangan auditor kemungkinan berdampak signifikan atas laporan keuangan atau
atas laporan pemeriksaan atau laporan audit.

2. KOMPONEN ENTITAS YANG DIAUDIT

komponen utama yang harus tercantum dalam laporan audit, baik laporan auditor independen
tidak wajar maupaun laporan wajar tanpa pengecualian:

 Judul
 Laporkan penerima
 Paragraf opini
 Dasar opini
 Masalah audit utama yang relevan dengan klien
 Tanggung jawab manajemen dan pihak yang memiliki tata kelola atas laporan keuangan
 Tanggung jawab auditor
 Tanda tangan firma dan partner perikatan
 Tanggal

Beberapa komponen yang tercantum di atas merupakan komponen baru dan akan
diimplementasikan mulai Desember 2018.

Salah satu perubahannya adalah nama partner yang terlibat dalam perikatan harus dicetak dan
ditandatangani di laporan auditor.

Langkah itu dilakukan agar auditor tidak bisa bersembunyi di balik nama perusahaan. Mereka
sekarang mengambil lebih banyak tanggung jawab pribadi dengan menampilkan nama mereka di
depan umum.

Komponen baru lainnya adalah bagian masalah audit utama dari laporan tersebut. Sebelumnya,
laporan auditor lebih umum dan dapat digunakan untuk perusahaan yang berbeda.

Namun, laporan baru tersebut membutuhkan detail spesifik tentang perusahaan agar lebih
disesuaikan dengan masing-masing perusahaan. Artinya, komponen laporan auditor independen
2019 harus mengikuti aturan tersebut.
Kesmpulan:
Pemahaman yang objektif dan komprehensif atas entitas yang akan diaudit sangat penting
untuk mempertajam tujuan audit serta mengidentifikasi isu-isu kritis dan penting sehingga audit
dapat dilaksanakan secara lebih ekonomis, efisien, dan efektif. Pemahaman tersebut juga
membantu mencegah dihasilkannya temuan yang menyesatkan (misleading).dan Auditor harus
mampu membangun kesamaan presepsi dengan auditee agar terjalin kerja sama yang baik
sehingga akan mudah dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan selama pelaksanaan audit.

1.Gambaran umum entitas: segala informasi yang terkait dengan entitas, yang dapat memberikan
gambaran secara utuh mengenai entitas. Mencangkup hal-hal berikut: visi misi dan strategi
entitas, peraturan yang terkait, kebijakan yang diterapkan, lingkungan internal-eksternal dan
stakeholder, tugas dan fungsi, struktur organisasi, anggaran dan relasi, petunjuk pelaksanaan
internal dan pedoman operasional, uraian SIM, KPI yang digunakan, catatan/notulen rapat
pimpinan, hasil diskusi dengan manajemen dan stakeholder, hasil evaluasi dan laporan audit
internal, evaluasi program entitas dan rencana audit internal, hasil audit terdahulu.

2.Pemahaman atas input, proses, dan output entitas: merupakan sasaran pokok karena langsung
berkaitan dengan evaluasi aspek 3E yang merupakan interaksi antara input, proses dan output.
Pemahaman tersebut akan memudahkan auditor untuk mengidentifikasi permasalahan yang akan
timbul dan akibat dari permasalahan.

Untuk mendapatkan pengetahuan mengenai proses bisnis entitas dibutuhkan suatu proses
pengumpulan dan penilaian informasi yang berkelanjutan dan kumulatif. Di lain pihak, auditor
perlu mempertimbangkan apakah biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan informasi ini
sepadan dengan nilai tambah yang diberikan oleh informasi tersebut terhadap hasil audit. Maka
Pemahaman yang objektif dan komprehensif sangat membantu untuk mempertajam tujuan audit
serta mengidentifikasikan isu-isu kritis dan penting sehingga audit dapat dilaksanakan secara
lebih ekonomis, efisien dan efektif. Selain itu ntuk membantu mencegah dihasilkannya temuan
yang menyesatkan dan untuk memastikan bahwa penggunaan sumber daya audit memberikan
manfaat yang maksimal.

Anda mungkin juga menyukai