Anda di halaman 1dari 14

MODUL PERKULIAHAN

Sistem
Informasi
Manajemen

Modul Standar untuk digunakan


dalam Perkuliahan di
Universitas Mercu Buana

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

06
Ekonomi dan Bisnis Manajemen S-1 MK Catur Widayati,SE,MM

Abstract Kompetensi
Pengertian, definisi dari Sistem Mampu memahami dan menjelaskan,
Manajemen Basis Data, di Perusahaan, serta mengimplikasikan Manajemen
Jenis-jenis Perangkat, Jaringan dan Basis Data di perusahaan yang dimiliki
sebagainya. perusahaan guna mendukung
kegiatannya.

Sistem Manajemen Basis Data


Dalam Era Global saat ini Sistem Informasi Manajemen merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari suatu organisasi dimana sistem informasi yang menghasilkan hasil
keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang
diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen.sistem
manajemen basis data merupakan perangkat lunak yang dapat di gunakan untuk
mendefinisikan, menciptakan, mengelola dan mengendalikan pengaksesan basis data.
Dengan adanya sistem informasi maka suatu organisasi akan berusaha untuk lebih
kompetitif dan efisien yang pada akhirnya menambah nilai untuk mendapatkan, mengubah
dan mendistribusikan informasi dengan tujuan meningkatkan pengambilan keputusan,
meningkatkan kirnerja organisasi dalam mencapai tujuan organsisasinya. Sebuah Sistem
Informasi yang efektif menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan bagi
penggunanya sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
Dalam pengambilan keputusan, baik dalam operasional sehari-hari, maupun dalam
perencanaan strategis ke masa depan. Proses pengambilan keputusan harus dilandasi oleh
data dan informasi yang tepat waktu dan tepat isi agar keputusan yang diambil tepat
sasaran. Informasi diperoleh dari pengolahan data, dan pengolahan data dilaksanakan oleh
sistem informasi dengan dukungan teknologi informasi.
Data adalah bahan baku informasi dan dikumpulkan dalam suatu basis-data
(database) agar pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan, pengolahan, dan
pengamanannya dapat dilaksanakan secara effektif dan effisien diperlukan manajemen
data, sehingga suatu informasi tersebut dapat menjadi informasi yang tepat guna, tepat
waktu, akurat dan relevan. Sebagai contoh suatu institusi akademik harus membangun
database akademik, minimal memuat data mahasiswa, data dosen, data matakuliah, data
ruangan, jadwal, sehingga dapat diperoleh informasi yang tepat tentang penyelenggaran
akademik institusi tersebut. Dengan demikian agar suatu database yang efektif dapat
dibangun, diperlukan pengetahuan dasar tentang database dan juga Sistem Manajemen
Basis Data.

‘17 Sistem Infomasi Manajemen


2 Catur Widayati,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Definisi Dalam Organisasi Data Base
Data adalah sekumpulan baris fakta yang mewakili peristiwa yang terjadi pada organisasi
atau pada lingkungan fisik sebelum diolah ke dalam format yang bisa dimengerti dan
digunakan manusia. (Raymon McLeod, Jr ).
Data diambil dari bahasa latin, yang artinya “memberi”. Data adalah fakta yang diberikan,
darimana kenyataan tambahan dapat ditarik menjadi kesimpulan (C.J. Date).
Sedangkan menurut Kenneth C. Laudon. Jane P. Louden ( 2010) Data yaitu kumpulan
fakta-fakta kasar yang menunjukan kejadian yang terjadi dalam organisasi atau lingkungan
fisik sebelum fakta tersebut diolah dan ditata mejadi bentuk yang dapat dipahami.
Kaitan ‘data’ dengan ‘Informasi’ sangat erat sehingga pada pembicaraan sehari-hari
terkadang kita sering menggunakannya untuk suatu hal serupa walaupun arti sebenarnya
berbeda dimana data adalah kumpulan fakta-fakta, belum diolah dan ditata dan belum dapat
dipahami oleh pengguna akhir sedangkanInformasi adalah data yang telah diolah
sedemikian rupa sehingga memiliki makna tertentu bagi penggunanya.

Database (Basis Data)

Definisi Basisdata dapat didefinisikan sebagai berikut :


 Kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tersebut ditunjukkan dengan kunci dari
tiap file yang ada untuk digunakan dalam satu lingkup perusahaan, instansi
(Kristanto, 1994).
 Kumpulan file data yang terorganisasi, terintegrasi, dan bisa dipakai bersama (C.J
Date, 1981)
 Kumpulan rekaman data berbagai tipe yang memiliki relasi satu sama lain (Martin,
1977)
 Sekumpulan data organisasi untuk melayani banyak aplikasi secara efisien dengan
memusatkan data dan mengendalikan redundansi data. (Kenneth C. Laudon. Jane
P. Louden, 2010
 Kumpulan dari data yang saling terintegrasi satu dengan yang lainnya tersimpan
dalam perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk bantuan
dalam mengoperasikannya ( ICT Database/Data Resources Management, Dr.
Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, 2010).

‘17 Sistem Infomasi Manajemen


3 Catur Widayati,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 Sistem Basis Data (Database System) Sistem Basis Data adalah system
terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara informasidan membuat
informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan (C.J Date, 1981).
 Sedangkan menurut Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis( 2010).Sistem Basis Data
(Database system) adalah suatu informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari
data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia
untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu instansi.

Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari
pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang
tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang
diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk
mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model
basis data atau model data.
Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan,
dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data
(database management system/DBMS).

Pengertian Sistem Manajemen Basis Data


Sistem Manajemen Basis-Data (Data Base Management System / DBMS) adalah
perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara,
mengontrol, dan meng-akses basis data dengan cara praktis dan efisien. DBMS dapat
digunakan untuk meng-akomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan
akses yang berbeda-beda. DBMS pada umumnya menyediakan fasilitas atau fitur-fitur yang
memungkinkan data dapat diakses dengan mudah, aman, dan cepat. Beberapa fitur yang
secara umum tersedia adalah:

Keamanan : DBMS menyediakan sistem pengamanan data sehingga tidak mudah


diakses oleh orang yang tidak memiliki hak akses.
Independensi : DBMS menjamin independensi antara data dan program, data tidak
bergantung pada program yang meng-akses-nya, karena struktur data-nya dirancang
berdasarkan kebutuhan informasi, bukan berdasarkan struktur program. Sebaliknya
program juga tidak bergantung pada data, sehingga walaupun struktur data diubah,
program tidak perlu berubah.
Konkruensi / data sharing : data dapat diakses secara bersamaan oleh beberapa
pengguna karena manajemen data dilaksanakan oleh DBMS.

‘17 Sistem Infomasi Manajemen


4 Catur Widayati,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Integritas : DBMS mengelola file-file data serta relasi-nya dengan tujuan agar data
selalu dalam keadaan valid dan konsisten
Pemulihan : DBMS menyediakan fasilitas untuk memulihkan kembali file-file data ke
keadaan semula sebelum terjadi-nya kesalahan (error) atau gangguan baik
kesalahan perangkat keras maupun kegagalan perangkat lunak.
Kamus / katalog sistem : DBMS menyediakan fasilitas kamus data atau katalog
sistem yang menjelaskan deskripsi dari field-field data yang terkandung dalam
basisdata.
Perangkat Produktivitas : DBMS menyediakan sejumlah perangkat produktivitas
sehingga memudahkan para pengguna untuk menarik manfaat dari database,
misalnya report generator (pembangkit laporan) dan query generator (pembangkit
query / pencarian informasi).

Database Manajemen Sistem


"Database Manajemen Sistem adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang dirancang
untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang diminta
banyak pengguna. Database Manajemen Sistem  merupakan perangkat lunak yang
dirancang untuk dapat melakukan utilisasi dan mengelola koleksi data dalam jumah yang
besar. Database Manajemen Sistem juga dirancang untuk dapat melakukan manipulasi data
secara lebih mudah.”

Sebuah sistem manajemen database relasional (RDBMS)

‘17 Sistem Infomasi Manajemen


5 Catur Widayati,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Database administrator

DATABASE MANAGEMENT SYSTEM

‘17 Sistem Infomasi Manajemen


6 Catur Widayati,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Database Management System(RDBMS)

DBMS (DATABASE MANAGEMENT SYSTEM)

‘17 Sistem Infomasi Manajemen


7 Catur Widayati,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Figure 14-1 Illustration of aDatabase Management SystemArchitecture

Contoh dari Database Manajemen Sistem  seperti  Oracle, SQL server 2000/2003, MS


Access, MySQL dan sebagainya.
Fungsi Database Manajemen Sistem  adalah sebagai berikut :
1. Data Definition
Database Manajemen Sistem harus dapat mengolah pendefinisian data
2. Data Manipulation
Database Manajemen Sistem harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai
untuk mengakses data
3. Data Security & Integrity
Database Manajemen Sistem harus dapat memeriksa security dan integrity data yang
didefinisikan oleh DBA
4. Data Recovery & Concurency
 Database Manajemen Sistem harus dapat menangani kegagalan-kegagalan
pengaksesan database yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan
disk, dsb.
 Database Manajemen Sistem harus dapat mengontrol pengaksesan data yang
konkuren yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu
pemakai pada saat yang bersamaan.

5. Data Dictionary : Database Manajemen Sistem harus menyediakan data dictionary


6. Performance : Database Manajemen Sistem harus menangani unjuk kerja dari semua
fungsi seefisien mungkin.

‘17 Sistem Infomasi Manajemen


8 Catur Widayati,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sistem Manajemen Basis-Data (DBMS) memiliki berbagai keunggulan dibandingkan
dengan pengelolaan data tanpa DBMS, walaupun tidak terlepas dari beberapa kelemahan.

Keunggulan DBMS antara lain sbb:


a) Mengurangi duplikasi data atau data redundancy
b) Menjaga konsistensi dan integritas data
c) Meningkatkan keamanan data
d) Meningkatkan effisiensi dan effektivitas penggunaan data
e) Meningkatkan produktivitas para pengguna data
f) Memudahkan pengguna dalam menggali informasi dari kumpulan data
g) Meningkatkan pemeliharaan data melalui independensi data
h) Meningkatkan pemakaian bersama dari data
i) Meningkatkan layanan backup dan recovery data
j) Mengurangi konflik antar pengguna data

Kelemahan DBMS antara lain sbb:


 Memerlukan suatu skill tertentu untuk bisa melakukan administrasi dan manajemen
database agar dapat diperoleh struktur dan relasi data yang optimal.
 Memerlukan kapasitas penyimpanan baik eksternal (disk) maupun internal (memory)
agar DBMS dapat bekerja cepat dan efisien.
 Harga DBMS yang handal biasanya sangat mahal
 Kebutuhan akan sumber daya (resources) biasanya cukup tinggi
 Konversi dari sistem lama ke sistem DBMS terkadang sangat mahal, disamping biaya
pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak, diperlukan pula biaya pelatihan.
 Apabila DBMS gagal menjalankan misinya maka tingkat kegagalan menjadi lebih tinggi
karena banyak pengguna yang bergantung pada sistem ini.

Perlu ditambahkan disini bahwa beberapa DBMS berbasis objek sebenarnya tetap
menggunakan file data relasional biasa, dengan kata lain, programnya berbasis objek tetapi
datanya masih model relasional biasa. Software seperti ini biasanya disebut sebagai Object
Oriented Relational DataBase Management System (OORDBMS), misalnya Visual dBase.
Salah satu tujuan dari DBMS adalah untuk menyediakan sarana antar muka (interface)
dalam meng-akses data secara efisien tanpa harus melihat kerumitan atau detail tentang
cara data direkam dan dipelihara. DBMS memiliki arsitektur untuk melakukan abstraksi dari
data sehingga dapat diperoleh independensi data-program.

‘17 Sistem Infomasi Manajemen


9 Catur Widayati,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pada tahun 1975, badan standarisasi nasional Amerika ANSI-SPARC (American
National Standards Institute – Standards Planning and Requirements Committee)
menetapkan tiga level abstraksi dalam database, yaitu:
a) Level Eksternal (external level) atau Level Pandangan (view level)
b) Level Konseptual (conceptual level)
c) Level Internal (internal level) atau Level Fisik (physical level)

Level Eksternal adalah level yang berhubungan langsung dengan pengguna database.
Pada level ini pengguna (user) hanya bisa melihat struktur data sesuai dengan
keperluannya sehingga setiap user bisa memiliki pandangan (view) yang berbeda dari user
lainnya. Pada level ini pula dimungkinkan pandangan user berbeda dengan representasi
fisik dari data, misalkan untuk data hari secara fisik data direkam dalam bentuk kode (1, 2, 3,
dst) sedang user melihat data dalam bentuk teks nama hari (Ahad, Senin, Selasa, …). Data
yang dilihat oleh user seakan-akan berasal dari satu file, secara fisik mungkin diambil dari
beberapa file yang berelasi.

Level Konseptual adalah level dari para administrator database, pada level ini didefinisikan
hubungan antar data secara logik, sehingga diperlukan struktur data secara lengkap. Para
administrator database memahami bagaimana satu view dijabarkan dari beberapa file data,
demikian pula pada saat perancangan database mereka dapat saja membagi data menjadi
beberapa file agar dapat diakses dan disimpan secara efisien.
Level Internal adalah level dimana data disimpan secara fisik dalam bentuk kode,
teks, angka, bit. Pada level ini didefinisikan allokasi ruang penyimpanan data, deskripsi data
dalam penyimpanan, kompressi data (agar lebih hemat), dan enkripsi data (agar lebih
aman). Agar independensi data dapat dicapai maka disediakan pemetaan antar lapisan
(level), yatiu pemetaan eksternal-konseptual dan pemetaan konseptual-internal. Pada

‘17 Sistem Infomasi Manajemen


10 Catur Widayati,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pemetaan eksternal-konseptual, DBMS dapat memetakan field-field data dari user-view ke
dalam struktur data yang sesungguhnya. Pada pemetaan konseptual-internal, DBMS dapat
menemukan rekaman fisik dari data yang didefinisikan pada struktur logika.

Bahasa DBMS
Implementasi bahasa DBMS bervariasi sesuai dengan variasi perusahaan yang
merancangnya, namun pada prinsipnya bahasa ini bisa dikategorikan ke dalam tiga
komponen bahasa, yaitu:
1. Data Definition/Decription Language (DDL)
2. Data Manipulation Language (DML)
3. Device Control Media Language (DCML)

DDL adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk mendefinisikan struktur data
antara lain perintah untuk membuat tabel baru (CREATE) dimana terdefinisi komponen/field
data dengan tipe dan panjangnya, mengubah index (INDEX, REINDEX) agar setiap rekord
dalam satu file data dapat diakses melalui indeks-nya, mengubah struktur (MODIFY
STRUCT) dari file data, dan sebagainya. Komponen bahasa ini banyak digunakan oleh para
administrator basisdata pada saat merencanakan atau membangun file-file basisdata.

DML adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk memanipulasi data, komponen
ini diperlukan oleh para pengguna untuk memanipulasi data, antara lain perintah-perintah
untuk melakukan hal-hal berikut ini:
 mengambil data dari basisdata (LIST, DISPLAY)
 menambah data kedalam basisdata (INSERT, APPEND)

‘17 Sistem Infomasi Manajemen


11 Catur Widayati,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 meremajakan data yang ada dalam basisdata (UPDATE)
 menghapus data yang tidak diperlukan (DELETE)
 meng-urutkan data (SORT)
 menghitung frekuensi data (COUNT)
 mencari data (SEEK, FIND)

DML dapat dibedakan atas dua macam, yaitu DML Prosedural dan DML Non-Prosedural.
Pada DML Prosedural ketika data akan dimanipulasi maka perintah harus disertai dengan
perintah-perintah bagaimana data diakses dari file database.
Perintah DML Prosedural biasanya termuat dalam bahasa pemrograman tingkat
tinggi (high level programming language) seperti COBOL, C, C++ dan sebagainya. Pada
DML non-Prosedural data dapat dimanipulasi langsung tanpa harus memerintahkan
bagaimana data dibaca dari file. Perintah DML non-Prosedural biasanya digunakan dalam
bahasa-bahasa DBMS seperti pada dBase, Access, Paradox, FoxPro, SQL, dan
sebagainya.
DCML adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk mengatur perekaman
atau penyimpanan data secara fisik. Komponen bahasa DCML digunakan oleh operator-
operator sistem basisdata didalam mengatur file-file data secara fisik. Perintah-perintah
yang termuat dalam komponen ini, antara lain perintah perintah: merekam (Write Record,
Create Table), menghapus (Drop, Delete Table).

Sehingga dari uraian di atas maka :


1. Database merupakan kumpulan dari data yang saling terintegrasi satu dengan yang
lainnya, tersimpan dalam perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak
untuk bantuan dalam mengoperasikannya.

‘17 Sistem Infomasi Manajemen


12 Catur Widayati,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Database merupakan komponen dasar dari sebuah sistem informasi dan
pengembangan serta penggunaannya sebaiknya dipandang dari perspektif kebutuhan
organisasi yang lebih besar. Oleh karena itu siklus hidup sebuah system informasi
organisasi berhubungan dengan siklus hidup sistem database yang mendukungnya.
3. Sistem Manajemen Basis Data adalah perangkat lunak yang mendukung
Manajemen data dalam jumlah besar. DBMS menyediakan akses data yang efisien,
kebebasan data, integritas data, keamanan, dan pengembangan aplikasi yang cepat,
mendukung akses bersamaan dan perbaikan dari kerusakan
DBMS (Database Management systems) adalah kumpulan program yang
mengkoordinasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan basis data.
4. Tujuan Merancang Basis Data adalah untuk memenuhi informasi yang berisikan
kebutuhan-kebutuhan user secara khusus dan aplikasi-aplikasinya., memudahkan
pengertian struktur informasi serta mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan
beberapa obyek penampilan (response time, processing time, dan storage space).

‘17 Sistem Infomasi Manajemen


13 Catur Widayati,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Jones, Organization Design, Process Reengenering, and Change Management, New
york: Mc. Graw Hill, 2000

2. Diane Mayo and Jeanne Goodrich. Staffing for Result : A Guide to Working Smarter,
Chicago: ALA, 2002

3. Roger Fisher and Willian Ury. Getting to Yes : Negotiaating Agreement Without Giving
In. New York: Penguin Books, 1999

4. Michael Hammer dan James Champy, Reengineering the Corporation : A Manifesto for
Business Revolution, 2004

5. Stephen P. Robbin, Organizational Behavior, Concept, Controversies and Application


2001

6. Berger, Lance, The Change Mangement handbook : A Road Map to Corporate


Transformation, Mc.Graw Hill, 2003

‘17 Sistem Infomasi Manajemen


14 Catur Widayati,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai