Anda di halaman 1dari 14

ARTIKEL ILMIAH

SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA

Dosen Pengampu:
Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., CMA.

Disusun oleh:
Nama : Aurellia Margaretha Pramestyarani
Nomor Induk Mahasiswa : 43219110035

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2020
ABSTRAK

Pada era digital, di mana hampir seluruh kegiatan manusia dilakukan


menggunakan teknologi informasi, maka diperlukan adanya sebuah sistem. Sistem ini
akan memudahkan segala kegiatan yang dilakukan dengan teknologi informasi bagi
para penggunanya, terutama bagi organisasi bisnis atau perusahaan. Kegiatan di
dalam perusahaan akan dimudahkan dengan adanya sistem informasi ini, sehingga
manajemen dapat lebih mudah dalam pengambilan keputusan dan melakukan
evaluasi terhadap kinerja perusahaan karena data yang dibutuhkan dapat mudah
diakses dan diperoleh.
Data adalah bahan baku informasi yang dikumpulkan dalam suatu basis data.
Agar pengumpulannya dapat dilaksanakan dengan baik, secara efektif dan efisien,
maka diperlukan sebuah sistem untuk melaksanakan manajemen data.
Sistem manajemen basis data adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang
dirancang untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data
yang diminta banyak pengguna. Dengan adanya sistem manajemen basis data ini,
data-data dan informasi dapat tersimpan dan terstruktur dengan baik.

Kata Kunci: Basis Data, Sistem Informasi, Manajemen Data


ABSTRACT

In the digital era, where almost every human activities are carried out using
information technology, a system is needed. This system will facilitate all activities
carried out with information technology for its users, especially for business
organizations or companies. Activities within the company will be facilitated by the
existence of this information system, so that management can make decisions easier
and evaluate company performance accurately because the required data can be
easily accessed.
Data is the raw material for information collected in a database. In order for the
collection to be carried out properly, effectively and efficiently, a system is needed to
carry out data management.
A database management system is a system or software designed to manage a
database and perform operations on data requested by many users. With this
database management system, data and information can be stored and structured
properly.

Keyword: Database, Information System, Data Management


PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada era globalisasi ini


semakin cepat dan semakin canggih. Perilaku manusia dalam melakukan
aktivitasnya pun berubah dan hampir seluruhnya bergantung pada teknologi yang
ada. Selain itu, kegiatan manusia, terutama perusahaan berhubungan erat dengan
data dan informasi sehingga diperlukan adanya sistem informasi yang dapat
mengatur dan menyimpan data atau informasi secara sistematis dan terstruktur.
Data yang ada ada dapat dikelola, disimpan, dan dimanipulasi dengan
menggunakan sistem manajemen basis data atau yang dalam bahasa Inggris
Database Management System (DBMS). DBMS merupakan sistem atau
perangkat lunak yang berada di antara pengguna dan basis data fisik yang
deprogram untuk mengetahui elemen data mana yang bisa diakses oleh pengguna.
DBMS juga dapat diartikan sebagai program komputer yang digunakan untuk
memasukkan, mengubah, menghapus, memodifikasi, dan memperoleh data atau
informasi dengan lebih praktis dan efisien. Dengan demikian, pengguna basis data
dapat mengolah, memodifikasi, dan memanipulasi data sesuai dengan tujuan dan
kebutuhannya. Pemanfaatan DBMS yang baik dalam perusahaan juga dapat
menguntungkan manajemen perusahaan dalam meningkatkan produktivitas dan
kinerja perusahaan dengan memudahkan dalam pengambilan keputusan,
melakukan perencanaan serta evaluasi terhadap perusahaan sehingga perusahaan
dapat mencapai tujuan atau target yang telah ditentukan.
BAB I
LITERATUR TEORI

A. Pengertian Sistem
Kata “sistem” berasal dari bahasa Latin “systēma” dan bahasa Yunani
“sustēma” yang berarti suatu kesatuan yang terdiri atas komponen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
Pengertian sistem dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah perangkat unsur
yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas; susunan
yang teratur dari pandangan, teori, asas, dan sebagainya.
Selain itu, sistem informasi dapat diartikan sebagai kelompok elemen yang
independen, namun saling terkait sebagai satu kesatuan. Sistem dapat merupakan
sesuatu yang abstrak maupun sesuatu yang berwujud yang terdiri atas struktur dan
proses.
Berikut ini adalah beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian sistem:
1. Menurut Murdick R.G (1991:27), sistem adalah seperangkat elemen yang
membentuk kumpulan atau bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu
tujuan dengan mengoperasikan data dan/atau barang pada waktu tertentu
untuk menghasilkan informasi.
2. Menurut Romney dan Steinbart (2015:3), sistem adalah rangkaian dari dua
atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan. Sebagian besar sistem terdiri dari subsistem
yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.
3. Menurut Fat (1967), sistem adalah himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak
(a set of thing) yang terdiri atas bagian-bagian atau komponen-komponen
yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung,
yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan (unity) untuk mencapai
tujuan tertentu secara efisien dan efektif.
B. Pengertian Manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno “management”, yang
artinya seni melaksanakan dan mengatur. Serta dari bahasa Inggris yaitu
“manage” yang berarti mengelola, mengendalikan, mengusahakan, dan
memimpin. Secara umum, manajemen dapat diartikan sebagai rangkaian proses
untuk mencapai tujuan suatu organisasi dengan bekerja bersama-sama dengan
sumber daya yang dimiliki organisasi.
Berikut ini pengertian manajemen menurut pendapat para ahli:
1. Menurut George R. Terry, manajemen adalah suatu proses atau kerangka
kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-
orang kearah tujuan-tujuan organisasional maksud yang nyata.
2. Menurut Oey Liang Lee, manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, serta pengendalian “pengawasan
dari sumber daya perusahaan dalam upaya mencapai tujuan yang diinginnkan.
3. Menurut James A.F. Stoner, manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, dan penggunaan sumber daya organisasi yang lain dalam
rangka mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

C. Pengertian Basis Data


Basis data atau dalam bahasa Inggris Database adalah kumpulan data yang
disimpan secara sistematis di dalam komputer yang dapat diolah atau
dimanipulasi menggunakan perangkat lunak aplikasi untuk menghasilkan
informasi. Basis data meliputi spesifikasi berupa tipe data, struktur data, dan juga
batasan-batasan pada data yang kemudian disimpan.
Pengertian basis data menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1. Menurut C.J. Date, basis data merupakan sekumpulan data persisten yang
dipakai oleh sistem aplikasi dari perusahaan. Sistem basis data pada dasarnya
adalah suatu sistem penyimpanan data yang terkomputerisasi.
2. Menurut Connolly dan Begg, bassis data adalah kumpulan data yang telah
terbagi dan terhubung secara logical serta deskripsi dari data yang dirancang
untuk memenuhi keperluan informasi suatu organisasi.
3. Menurut Linda Marlinda, basis data adalah sebuah susunan dan kumpulan
data operasional lengkap dari suatu organisasi serta perusahaan yang
diorganisir atau dikelola lalu disimpan secara terintegrasi dengan memakai
metode tertentu menggunakan komputer sehingga bisa menyediakan
informasi optimal yang dibutuhkan oleh pemakainya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Sistem Manajemen Basis Data


Yang berada di antara program, pengguna, dan basis data fisik adalah sistem
manajemen basis data atau dalam bahasa Inggris Database Management System
(DBMS). DBMS adalah suatu sistem atau perangkat unak yang dirancang untuk
mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang diminta
banyak pengguna.
Tujuan DBMS adalah untuk menyediakan pengendalian akses terhadap basis
data. Program pengguna mengirimkan permintaan data kepada DBMS, yang
mengesahkan dan mengotorisasi akses ke basis data, sesuai dengan tingkat
otoritas pengguna. Jika pengguna yang meminta data tidak memiliki otoritas,
permintaan itu akan ditolak. Jadi, prosedur untuk menetapkan otoritas pengguna
sistem informasi di dalam sebuah organisasi merupakan masalah pengendalian
penting yang harus diperhatikan oleh seorang akuntan.
Setiap model DBMS mencapai tujuan dengan cara yang berbeda, namun ada
beberapa ciri yang umum, di antaranya adalah:
1. Pengembangan program. DBMS berisi perangkat lunak pengembangan
aplikasi.
2. Backup dan pemulihan. Selama pemrosesan, DBMS secara periodik membuat
file-file backup untuk basis data fisik.
3. Penggunaan basis data untuk pelaporan. Fitur ini mencatat data statistik
tentang data-data yang sedang digunakan dan siapa yang menggunakannya.
4. Akses basis data. Fitur yang paling penting dari DBMS adalah mengizinkan
pemakai yang memiliki otoritas untuk mengakses basis data.
B. Komponen Sistem Manajemen Basis Data
1. Interface, di dalamnya terdapat bahasa manipulasi data (data manipulation
language), bahasa definisi data (data definition language) untuk skema
eksternal, skema konseptual, dan skema internal.
2. Sistem kontrol basis data (database control system), fungsinya adalah
mengakses basis data karena adanya perintah dari bahasa manipulasi data.
3. Perangkat keras (hardware). Perangkat keras yang biasanya terdapat dalam
sistem basis data adalah memori sekunder hardisk.
4. Sistem operasi (operating system), merupakan program yang mengaktifkan
atau memfungsikan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya
(resource) dan melakukan operasi-operasi dalam komputer.
5. Basis data (database). Sebuah basis data dapat meliputi beberapa basis data.
Setiap basis data dapat berisi atau memiliki sejumlah objek basis data seperti
file atau tabel.
6. Pengguna (user). Pengguna DBMS dapat berinteraksi dengan basis data dan
memanipulasi data dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman.
7. Database administrator, yaitu seseorang atau sebuah tim yang bertanggung
jawab dalam mengimplementasikan sistem basis data di dalam suatu
organisasi.
8. End user, yaitu orang yang berada di depan workstation dan berinteraksi
secara langsung dengan sistem.
9. Programmer, yaitu orang yang berinteraksi dengan basis data melalui cara
yang berbeda.

C. Fungsi Sistem Manajemen Basis Data


1. Data storage, retrieval, and update. DBMS memberikan fasilitas bagi
penggunanya untuk menyimpan, memperoleh, dan mengubah data di dalam
basis data.
2. A user-accessible catalog. DBMS menyediakan katalog yang menyimpan
item-item data yang disimpan dan dapat diakses oleh pengguna.
3. Transaction support. DBMS menyediakan mekanisme untuk memastikan
apakah sebuah transaksi berhasil dijalankan secara utuh atau tidak dijalankan
sama sekali, serta memastikan bahwa basis data selalu berada di consistent
state.
4. Recovery service. DBMS harus menyediakan mekanisme perbaikan basis data
jika terjadi kerusakan. Jika transaksi gagal, maka basis data harus
dikembalikan ke consistent state. Kegagalan transaksi dapat berupa kerusakan
sistem, kegagalan media, dan kesalahan yang terjadi pada perangkat keras
atau perangkat lunak yang menyebabkan transaksi dibatalkan.
5. Authorization service. DBMS menyediakan mekanisme agar hanya pengguna
terotorisasi yang dapat mengakses basis data. Hal tersebut berkaitan dengan
keamanan basis data dari pengguna yang tidak memiliki otorisasi dalam
mengakses data, baik disengaja maupun tidak disengaja.
6. Integrity service. DBMS memastikan baik data di dalam basis data maupun
pengubahan data selalu memenuhi aturan. Integritas basis data berkaitan
dengan kebenaran dan konsistensi dari data yang disimpan, di mana berkaitan
dengan constraint yang merupakan aturan di dalam basis data yang tidak
dapat dilanggar.
7. Utility service. DBMS memiliki beberapa layanan utilitas untuk membantu
administrator basis data dalam melakukan manajemen basis data secara
efektif.

D. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Manajemen Basis Data


1. Kelebihan
a. Performance. Kinerja yang diperoleh dengan penyimpanan dalam bentuk
DBMS cukup besar, sangat jauh berbeda dengan kinerja data yang
disimpan dalam bentuk flat file. Di samping memiliki unjuk kerja yang
lebih baik, juga DBMS juga dapat mengefisiensikan penggunaan media
penyimpanan dan memori.
b. Integritas. Integritas data dengan menggunakan DBMS akan lebih
terjamin. Masalah redudansi sering terjadi dalam DBMS. Redudansi
adalah kejadian berulangnya data atau kumpulan data yang sama dalam
sebuah basis data yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan.
c. Independensi. Perubahan stukrur basis data dimungkinkan terjadi tanpa
harus mengubah aplikasi yang mengaksesnya sehingga pembuatan
antarmuka ke dalam data akan lebih mudah dengan penggunaan DBMS.
d. Sentralisasi. Data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan basis
data. Kemudahan di dalam melakukan bagi pakai dengan DBMS dan juga
kekonsistenan data yang diakses secara bersama-sama akan lebih terjamin
daripada data yang disimpan dalam bentuk file atau worksheet yang
tersebar.
e. Security. DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel daripada
pengamanan pada file sistem operasi. Keamanan dalam DBMS akan
memberikan keluwesan dalam pemberian hak akses kepada pengguna.
2. Kelemahan
a. Biaya yang tinggi. Kebutuhan untuk mendapatkan perangkat lunak dan
perangkat keras yang tepat cukup mahal, termasuk biaya pemeliharaan
dan sumber daya manusia yang mengelola basis data tersebut.
b. Sangat kompleks. Sistem basis data lebih kompleks dibandingkan dengan
proses berkas, sehingga dapat mudah terjadinya kesalahan dan semakin
sulit dalam pemeliharaan data.
c. Risiko data yang terpusat. Data yang terpusat dalam satu lokasi dapat
berisiko kehilangan data selama proses aplikasi.
d. Membutuhkan media dan memori komputer yang besar, serta spesifikasi
perangkat keras yang tinggi atau khusus.
e. Risiko kegagalan cukup tingi.
f. Membutuhkan waktu yang lama untuk konversi sistem.
KESIMPULAN

Sistem manajemen basis data atau database management system (DBMS)


merupakan sistem atau perangkat lunak yang berada di antara pengguna dan basis
data fisik yang deprogram untuk mengetahui elemen data mana yang bisa diakses
oleh pengguna. Dengan adanya DBMS, para penggunanya dapat mengakses dan
memperoleh data atau informasi dengan cepat dan mudah. Selain itu, pengelolaan
data juga dapat menjadi lebih mudah, praktis, cepat, dan aman karena DBMS
memiliki sistem keamanan yang akan mengatur hak otoritas penggunanya.
Pemanfaatan DBMS yang baik akan memberikan banyak keuntungan dalam
pengelolaan data, namun juga tidak terlepas dari kelemahan yang dimiliki DBMS.
Penggunaan DBMS membutuhkan biaya yang tinggi atas biaya pemeliharaan dan
sebagainya. Selain itu, DBMS juga membutuhkan sumber daya manusia dengan
keahlian yang tingi dan spesifikasi perangkat keras yang tinggi, serta memiliki risiko
kegagalan yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Aryuni, Mediana (2014). Fungsi-Fungsi dari Database Management System


(DBMS). https://sis.binus.ac.id/2014/05/06/fungsi-fungsi-dari-database-
management-system-dbms/. Diakses pada 16 Oktober 2020, Pukul 22.45
WIB.
Damayanti, K., Fardinal., (2019). The Effect of Information Technology Utilization,
Management Support, Internal Control, and User Competence on Accounting
Information System Quality. Schollars Bulletin, 5(12), 751-758.
Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M., (2020). The Effect of Level of Education,
Accounting Knowledge, and Utilization of Information Technology Toward
Quality The Quality of MSME’s Financial Reports. The 1st Annual
Conference Economics, Business, and Social Sciences (ACEBISS) 2019, 1(2).
https://doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290775.
Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y.M., (2020). The Determinants
of Micro, Small and Medium Entrepreneur (MSME) Become Customer of
Islamic Banks (Religion, Religiosity, and Location of Islamic Banks). The 1st
Annual Conference Economics, Business, and Social Sciences, (2).
https://doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290775.
Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using
Accounting Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-827.
Putra, Y. M., (2018). Sistem Manajemen Basis Data. Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen. Jakarta: FEB-Universitas Mercu Buana.
Setiawan, Parta (2020). Basis Data : Pengertian, Komponen, Hirarki, Penggunaan
dan Tujuan. https://www.gurupendidikan.co.id/basis-data/. Diakses pada 16
Oktober 2020, Pukul 15.41 WIB.
Wikipedia (2019). Sistem Manajemen Basis Data.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_manajemen_basis_data. Diakses pada 15
Oktober 2020, Pukul 21.39 WIB.
Zamzami, A. H., & Putra, Y. M., (2019). Intensity of Taxpayers Using E-Filing
(Empirical Testing of Taxpayers in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and
Bekasi). EPRA International Journal of Multidisciplinary Research (IJMR),
5(7), 154-161.
https://teks.co.id/pengertian-manajemen-secara-umum-etimologi-menurut-para-ahli-
serta-fungsi-prinsip-tujuan-jenis/. Diakses pada 15 Oktober 2020, Pukul 22.20
WIB.

Anda mungkin juga menyukai