Anda di halaman 1dari 24

SOAL DAN PEMBAHASAN PERENCANAAN

GEOMETRIK JALAN ALINYEMEN HORIZONTAL

TUGAS
Untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester Geometrik Jalan
Yang dibina oleh Bapak Drs. H. Bambang Supriyanto, S.T., M.T.

Disusun oleh:

1. Achmad Mu'alim Pranata 210523617307


2. Alfiansyah Yoga Reza Saputra 210523617338
3. Alfia Salma Mei Maulida 210523617214
4. Alya Azzah Alifah 210523617210
5. Amabel Raihanita Hakim 210523617314
6. Kevin Daiva Murfid 200523629303

OFFERING A3-13MA

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL
Maret 2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 1


BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 2
1.1 Alinyemen Horizontal ................................................................................. 2
BAB II SOAL DAN PEMBAHASAN................................................................. 3
2.1 Soal .............................................................................................................. 3
2.2 Pembahasan Soal.............................................................................. 3
2.2.1 Rencana Alinyemen Horizontal .................................................... 3
2.2.2 Kontrol Overlap .......................................................................... 12
2.2.3 Stationing .................................................................................... 13
LAMPIRAN .......................................................................................................... 15

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Alinyemen Horizontal


Alinyemen horizontal adalah proyeksi sumbu jalan pada bidang horizontal.
Trase jalan atau proyeksi sumbu jalan adalah nama lain dari alintemen ini.
Alinyemen horizontal terdiri atas garis lurus dan garis lengkung yang
menunjukkan bagian dari lingkaran dan lengkung peralihan.
Penentuan ukuran bagian tikungan didasarkan kepada gaya seimbang
yang bekerja pada kendaraan pelintas tikungan tersebut. Bila suatu kendaraan
bergerak dengan kecepatan tetap pada bidang datar atau bidang miring dengan
lintasan melengkung, maka kendaraan tersebut mengalami gaya sentrifugal dan
gaya sentripetal. Gaya sentrifugal mendorong kendaraan secara radial ke arah
luar lengkung. Gaya ini berarah tegak lurus terhadap arah laju kendaraan yang
mengakibatkan rasa tidak nyaman bagi pengemudi. Sementara itu, gaya
sentripetal menarik kendaraan tetap di posisinya dalam mengitari sumbu putar.

2
BAB II
SOAL DAN PEMBAHASAN
2.1 SOAL
Diketahui:
 Tikungan 1 S-S
 Tikungan 2 S-C-S
 Tikungan 3 FC
 d1 = 130 m
 d2 = 225 m
 d3 = 220 m
 d4 = 120 m.
 Vd = 55 km/jam.
 Lebar Lajur (B) = 3,5 m
 Kecepatan renc. = 55 km/jam
 Miring Tikungan Normal = 2%
 Miring Tikungan Maks = 8%
 β = 10º; 11º; 10º
Ditanyakan:
1. Rencanakan alinyemen horisontal pada tikungan 1, 2, dan 3.
2. Kontrol Overlapping.
3. Perhitungan Stationing.
4. Gambar hasil perhitungan nomer 1 dan nomer 3, skala menyesuaikan kertas
yang digunakan.

2.2 PEMBAHASAN SOAL


2.2.1 Rencana Alinyemen Horizontal
Perencanaan alinyemen horizontal pada tikungan 1, 2, dan, 3 merujuk
pada gambar dibawah ini.

3
Gambar 1 Alur Perencanaan Alinyemen Horizontal

 Tikungan 1 (S-S)
a. Hitung fmax
Vd = 55 km/jam
𝑓 = −0.00125. 𝑉𝑑 + 0.24
= −0.00125.55 + 0.24
= 0,171
b. Menghitung Rmin
(𝑉𝑑 )
𝑅 =
127(𝐸 +𝑓 )
(55 )
=
127(0,08 + 0,171)
= 94,802 m

4
c. Menentukan Rrencana dan e
Dalam perencanaan alinyemen horizontal S-S, sebisa mungkin membuat
perencanaan dengan Rrencana lebih besar dari Rmin supaya memperbesar jarak
pandang lengkung pengemudi atau pengendara.
Maka, berdasarkan metoda Binamarga :
Rrencana = 350 m
e interpolasi sebesar = 0,072
d. Menghitung Ls
Dalam mencari Ls pada S-S perlu diperhitungkan terlebih dahulu nilai Ls
minimum dengan melihat tabel AASTHO 1990 dibawah ini.

Gambar 2 Tabel kelandaian

Dari tabel diatas, dengan Vd sebesar 55 km/jam, maka Vd berada diantara Vd =


50 km/jam dan Vd= 60 km/jam. Maka, untuk mendapatkan nilai m harus
diinterpolasi dan didapat nilai m yaitu 160,5.
𝐿𝑠 𝑚𝑖𝑛 = 𝑚(𝑒 + 𝑒𝑛)𝐵
= 160,5 (0,08 + 0,02)3,5
= 51,681 m
1
𝜃𝑠 = ×𝛽
2
1
= × 10
2
= 𝟓º
𝜃𝑠
𝐿𝑠 =( × 𝜋 × 𝑅)
90
= 61,056 m > 𝐿𝑠 𝑚𝑖𝑛 = 51,681 m → 𝑶𝑲

5
e. Menentukan nilai p dan k
Untuk menentukan nilai p dan k, kita harus menghitung hasil perhitungan
menurut tabel Binamarga dibawah ini.

```` Gambar 3. Tabel Binamarga p* dan k*

Dapat dilihat dari tabel dari nilai 𝜃𝑠 = 5 dan didapatkan p* = 0,007329 dan
k* = 0,499873.
Maka nilai p dan k bernilai :
𝑝 = 𝑝 ∗× 𝐿𝑠
= 0,007329 × 61,056
= 0,447 m
𝑘 = 𝑘 ∗× 𝐿𝑠
= 0,499873 × 61,056
= 30,520 m

6
f. Menghitung Es dan Ts
𝐿 = 2 × 𝐿𝑠
= 122,111 m
1
𝐸𝑠 = (𝑅𝑐 + 𝑝) sec 𝛽 − 𝑅𝑐
2
= 1,786 m
1
𝑇𝑠 = (𝑅𝑐 + 𝑝) xtg 𝛽 −𝑘
2
= 61,180 m
g. Menghitung kelandaian relatif
𝐵
𝐿𝑎𝑛𝑑𝑎𝑖 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = (𝑒𝑛 + 𝑒)
𝐿𝑠
3,5
= (0,02 + 0,08)
61,056
= 0,0053 m
 Tikungan 2 (S-C-S)
a. Hitung fmax
Vd = 55 km/jam
𝑓 = −0.00125. 𝑉𝑑 + 0.24
= −0.00125.55 + 0.24
= 0.171
b. Menghitung Rmin
(𝑉𝑑 )
𝑅 =
127(𝐸 +𝑓 )
(55 )
=
127(0,08 + 0,171)
= 94,802 m
c. Menentukan Rrencana dan e
Dalam perencanaan alinyemen horizontal S-C-S, sebisa mungkin membuat
perencanaan dengan Rrencana lebih besar dari Rmin supaya memperbesar jarak
pandang lengkung pengemudi atau pengendara.
Maka, berdasarkan metoda Binamarga :
Rrencana = 350 m
e interpolasi sebesar = 0,072

7
d. Menghitung Ls
- Ls based on time build maximum curved transition (T = 3s)
𝑉𝑑
𝐿𝑠 = ×𝑇
3,6
55
= ×3
3,6
= 45,833 m
- Ls based on sentrifugal forces
𝑉𝑑 𝑅𝑒
𝐿𝑠 = 0,020 × − 2,727 × 𝑉𝑑 × 𝑒 ×
𝑅×𝐶 𝐶
55 0,035
= 0,020 × − 2,727 × 55 × 0,072 ×
350 × 0,5 0,5
= 20,160 m
- Ls based on tangen
(𝐸 − 𝐸 )𝑉𝑑
𝐿𝑠 =
(3,6 × 𝑅𝑒)
(0,08 − 0,02)55
=
(3,6 × 0.035)
= 26,190 m
Maka, dari ketiga nilai Ls diambil nilai Ls terbesar yaitu 45,833 m
e. Menghitung nilai L
𝐿𝑠 × 90
𝜃𝑠 =
(𝜋 × 𝑅)
45,833 × 90
=
(𝜋 × 350)
= 3,753º
𝜃𝑐 = 𝛽 − (2 × 𝜃𝑠)
= 11 − (2 × 3,753)
= 3,493º
𝜃𝑐
𝐿𝑐 = ×2×𝜋×𝑅
360
3,493
= × 2 × 𝜋 × 350
360
= 21,328 m > 20 m → 𝑶𝑲
𝐿 = 𝐿𝑐 + 2. 𝐿𝑠
= 21,328 + 2 × 45,833 = 112,994 m

8
f. Menentukan nilai p dan k
Untuk menentukan nilai p dan k, kita harus menghitung hasil perhitungan
menurut tabel Binamarga dibawah ini.

Gambar 4. Tabel Binamarga p* dan k*


Didapat dari tabel tersebut nilai 𝜃𝑠 = 3,753, maka nilai p* perlu diinterpolasi
dan didapatkan p* = 0,005480 dan k* = 0,4999741
Maka nilai p dan k bernilai :
𝑝 = 𝑝 ∗× 𝐿𝑠
= 0,005480 × 45,833
= 0,251 m
𝑘 = 𝑘 ∗× 𝐿𝑠
= 0,4999741 × 45,833
= 22,915 m

9
g. Menghitung Es dan Ts
1
𝐸𝑠 = (𝑅𝑐 + 𝑝) sec 𝛽 − 𝑅𝑐
2
= 1,871 m
1
𝑇𝑠 = (𝑅𝑐 + 𝑝) xtg 𝛽 −𝑘
2
= 56,641 m
 Tikungan 3 (FC)
a. Hitung fmax
Vd = 55 km/jam
𝑓 = −0.00125. 𝑉𝑑 + 0.24
= −0.00125.55 + 0.24
= 0,171
b. Menghitung Rmin
(𝑉𝑑 )
𝑅 =
127(𝐸 +𝑓 )
(55 )
=
127(0,08 + 0,171)
= 94,802 m
c. Menentukan Rrencana dan e
Dalam perencanaan alinyemen horizontal FC, sebisa mungkin membuat
perencanaan dengan Rrencana lebih besar dari Rmin supaya memperbesar jarak
pandang lengkung pengemudi atau pengendara.
Maka, berdasarkan metoda Binamarga :
Rrencana = 350 m
e interpolasi sebesar = 0,072
d. Menghitung Ls
- Ls based on time build maximum curved transition (T = 3s)
𝑉𝑑
𝐿𝑠 = ×𝑇
3,6
55
= ×3
3,6
= 45,833 m
- Ls based on sentrifugal forces

10
𝑉𝑑 𝑅𝑒
𝐿𝑠 = 0,020 × − 2,727 × 𝑉𝑑 × 𝑒 ×
𝑅×𝐶 𝐶
55 0,035
= 0,020 × − 2,727 × 55 × 0,072 ×
350 × 0,5 0,5
= 20,160 m
- Ls based on tangen
(𝐸 − 𝐸 )𝑉𝑑
𝐿𝑠 =
(3,6 × 𝑅𝑒)
(0,08 − 0,02)55
=
(3,6 × 0.035)
= 26,190 m
Maka, dari ketiga nilai Ls diambil nilai Ls terbesar yaitu 𝟒𝟓, 𝟖𝟑𝟑 m
e. Menghitung Tc
1
𝑇𝑐 = 𝑅 × tan 𝛽
2
= 30,261 m
f. Menghitung Ec
1
𝐸𝑐 = 𝑇 × tan ( 𝛽)
4
= 1,337 m
g. Menghitung Lc
2 × 𝜋 × 𝑅𝑐
𝐿𝑐 =
360
= 61,075 m

11
2.2.2 Kontrol Overlapping
Untuk mengkoreksi apakah hasil perencanaan geometrik horizontal
alignment tidak terjadi overlapping, maka perlu dilakukan kontrol overlapping
antara lengkung horizontal yang satu dengan lengkung horizontal yang lain.
a. Lengkung S-S dengan S-C-S
𝑇𝑠1 + 𝑇𝑠2 + 30 < 𝑑2
61,180 + 56,641 + 30 < 225
147,821 < 235 → 𝑨𝑴𝑨𝑵
b. Lengkung S-C-S dengan FC
𝑇𝑆 + 𝑇𝐶 + 𝐿 𝑠 + 30 < 𝑑3
3
56,641 + 30,621 + . 45,833 + 30 < 240
4
151,637 < 240 → 𝑨𝑴𝑨𝑵

12
2.2.3 Stationing
Stationing (STA) adalah jarak pada perencanaan horizontal alignment yang
menunjukkan jarak dari suatu titik ke titik awal proyek melalui sumbu jalan.
a. Lengkung 1 (S-S)
𝑆𝑇𝐴 𝑃𝐼1 = 𝑆𝑇𝐴 𝐴 + 𝑑1
= 0 + 130
= 130 m
𝑆𝑇𝐴 𝑇𝑆 = 𝑆𝑇𝐴 𝑃𝐼1 − 𝑇𝑠
= 130 − 61,180
= 68,820 m
𝑆𝑇𝐴 𝑆𝑆 = 𝑆𝑇𝐴 𝑇𝑆 + 𝐿𝑠
= 68,820 + 61,056
= 129,875 m
𝑆𝑇𝐴 𝑆𝑇 = 𝑆𝑇𝐴 𝑆𝑆 + 𝐿𝑠
= 129,875 + 61,056
= 213,540 m
b. Lengkung 2 (S-C-S)
𝑆𝑇𝐴 𝑃𝐼2 = 𝑆𝑇𝐴 𝑆𝑇 + 𝑑2 − 𝑇𝑠
= 213,540 + 225 − 56,641
= 354,751 m
𝑆𝑇𝐴 𝑇𝑆 = 𝑆𝑇𝐴 𝑃𝐼2 − 𝑇𝑠
= 354,751 − 56,641
= 298,110 m
𝑆𝑇𝐴 𝑆𝐶 = 𝑆𝑇𝐴 𝑇𝑆 + 𝐿𝑠
= 298,110 + 45,833
= 343,943 m
𝑆𝑇𝐴 𝐶𝑆 = 𝑆𝑇𝐴 𝑆𝐶 + 𝐿𝑐
= 343,943 + 21,328
= 365,271 m
𝑆𝑇𝐴 𝑆𝑇 = 𝑆𝑇𝐴 𝐶𝑆 + 𝐿𝑠
= 365,271 + 45,833
= 411,104 m

13
c. Lengkung 3 (FC)
𝑆𝑇𝐴 𝑃𝐼3 = 𝑆𝑇𝐴 𝑆𝑇 + 𝑑3 − 𝑇𝑠
= 411,104 + 220 + 30,621
= 574,464 m
𝑆𝑇𝐴 𝑇𝐶 = 𝑆𝑇𝐴 𝑃𝐼3 − 𝑇𝑐
= 574,464 − 30,621
= 543,842 m
𝑆𝑇𝐴 𝐶𝑇 = 𝑆𝑇𝐴 𝑇𝐶 + 𝐿𝑐
= 543,842 + 61,075
= 604,917 m
𝑆𝑇𝐴 𝐵 = 𝑆𝑇𝐴 𝐶𝑇 + 𝑑4 − 𝑇𝑐
= 604,917 + 120 − 30,621
= 694,296 m

14
Tikungan 1 (S-S)
Vr = 55 km/jam
Sudut β = 10 derajat
e maks = 0.08
en = 0.02
Lebar Lajur = 3.5 m

Lihat Tabel Panjang Lengkung Peralihan Minimum dan Superelevasi yang Dibutuhkan
(E MAKS = ... % Metode Bina Marga)

fmax = 0.171
R min = 94.802 m
R = 350 m
e = 0.072

Ls minimum berdasarkan landai relatif menurut metoda Bina Marga adalah m(e + en)B.

Tabel 4.5
v(km/jam) m
50 154
55 160.5 m = 160.5 (hasil interpolasi)
60 167

Ls min = m(e + en)B = 51.681 m


θs = 1/2 x β = 5 derajat
Ls = (θs x π x R)/90 = 61.056 m
Ls > Ls min dan selisih tidak terlalu besar (OK)

Lihat Tabel Besaran p* dan k*


p* = 0.007329
k* = 0.499873

Jika nilai θs tidak ada di tabel, silahkan input nilai untuk interpolasi dibawah ini:
θs p* k*
0 0.000000 0.0000000
5.0000 0.007329 0.499873
0.0 0.000000 0

p = p* x Ls = 0.447 m
k = k* x Ls = 30.520 m
L = 2 Ls = 122.1111 m
Ts = (Rc + p) tg 1/2 β + k = 61.180 m
Es = (Rc + p) sec 1/2 β - Rc = 1.786 m

Landai relatif = [(en + e)B]/Ls = 0.0053 m


Tikungan 2 (S-C-S)

Vr = 55 km/jam
Sudut β = 11 derajat
e maks = 0.08
en = 0.02
Lebar Lajur = 3.5 m

Lihat Tabel Panjang Lengkung Peralihan Minimum dan Superelevasi yang Dibutuhkan
(E MAKS = ... % Metode Bina Marga)

fmax = 0.171
R min = 94.802 m
Dipakai :
R = 350 m
e = 0.072 (hasil interpolasi)

Re = 0.035 untuk Vd > 80 Km/jam


T = 3s
(waktu tempuh maks lengkung peralihan)
C = 0.5 m/s^3

Ls = 45.833 m (Based on time build maximum curved transition)


= 20.160 m (based on sentrigual forces)
= 26.190 m (Based on tangen)
Nilai LS diambil terbesar menjadi
Ls = 45.833 m

θs = (Ls x 90) / (π x R) = 3.753 derajat


θc = β - 2 θs = 3.493 derajat
Lc = (θc/360) x 2 π R = 21.328 m
Lc > 20 m OK
L = Lc + 2 Ls = 112.994 m

Lihat Tabel Besaran p* dan k*

p* = 0.005480
k* = 0.4999741

Jika nilai θs tidak ada di tabel, silahkan input nilai untuk interpolasi dibawah ini:
θs p* k*
6.5000 0.0095396 0.4997846
3.7534 0.005480 0.499974
7.0000 0.0102786 0.4997501

p = p* x Ls = 0.251 m
k = k* x Ls = 22.915 m
Es = (Rc + p) sec 1/2 β - Rc = 1.871 m
Ts = (Rc + p) tg 1/2 β + k = 56.641 m
Tikungan 3 (FC)
Vr = 55 km/Jam
Sudut β = 10 derajat
e maks = 0.08
en = 0.02
Lebar Lajur = 3.5 m

Lihat Tabel Panjang Lengkung Peralihan Minimum dan Superelevasi yang


Dibutuhkan (E MAKS = ... % Metode Bina Marga)

fmax = 0.171
Rmin = 94.802
R = 350 m
e = 0.072
Ls = 45.833 m (hasil dipilih yang terbesar)

Tc = R Tg 1/2 β = 30.621 m
Ec = T tg 1/4 β = 1.337 m
Lc = 0.01745 β R = 61.075 m
KONTROL OVERLAPPING

Tikungan Ts/Tc Ls Lc d1 130


T1 SS 61.180 61.056 d2 225
T2 SCS 56.641 45.833 21.328 d3 220
T3 FC 30.621 45.833 61.075 d4 120
T4 -
T5

Lengkung S-S dengan Lengkung S-C-S


Ts1 + Ts2 + 30 < d2
147.821 < 225 AMAN

Lengkung S-C-S dengan FC


Ts + Tc + 3/4 L's + 30 < d3
151.6368646 < 220 AMAN
STATIONING

Tikungan Ts/Tc Ls Lc d1 130


T1 SS 61.180 61.056 d2 225
T2 SCS 56.641 45.833 21.328 d3 220
T3 FC 30.621 61.075 d4 120
T4 -
T5 STA A = 0+000

Lengkung 1 STA PI1 STA A + d1 130.000 m


STA TS STA PI1 - Ts 68.820 m
SS
STA SS STA TS + Ls 129.875 m
STA ST STA SS + Ls 190.931 m

Lengkung 2 STA PI2 STA ST + d2 - Ts 354.751 m


STA TS STA PI2 - Ts 298.110 m
SCS STA SC STA TS + Ls 343.943 m
STA CS STA SC + Lc 365.271 m
STA ST STA CS + Ls 411.104 m

Lengkung 3 STA PI3 STA ST + d3 - Ts 574.464 m


STA TC STA PI3 - Tc 543.842 m
FC
STA CT STA TC + Lc 604.917 m
STA B STA CT + d4 -Ts 694.296 m

Anda mungkin juga menyukai