2.
Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
3.
4.
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Angkutan Kereta Api
PENGERTIAN
1.
Perkerataapian adalah Satu Kesatuan sistem yang terdiri atas prasarana, sarana dan Sumber
daya Manusia, serta norma, kriteria, persyaratan dan prosedur untuk penyelenggaraan transportasi
kereta api
2.
Kereta Api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun
dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di jalan
rel yang terkait dengan perjalanan kereta api.
3.
Perlintasan Sebidang adalah Perpotongan melintang antara jalur kereta api dengan jalan.
Perpotongan adalah persilangan jalan kereta api dengan bangunan lain dapat sebidang
maupun tidak sebidang. (Permenhub no 36 2011)
2.
Perpotongan antara jalur kereta api dengan bangunan lain dapat berupa perpotongan
sebidang atau perpotongan tidak sebidang.
3.
4.
Perpotongan antara jalur kereta api dengan jalan disebut perlintasan. (Permenhub no 36 2011)
Perlintasan sebidang adalah perpotongan sebidang antara jalur kereta api dengan jalan. (SK
Dirjen 770 tahun 2005)
LANJUTAN
1.
2.
Frekuensi Perjalanan Kereta Api Tinggi disertai Dengan Pembangunan Double Track KA;
3.
Trend Kejadian Kecelakaan Di Perlintasan Sebidang Jalan Tidak Berpalang Pintu/Tidak Dijaga
Mengalami Peningkatan.
2.
2.
Menyiapkan Petugas Penjagaan Minimal dibagi Dalam 3 Shift (8 Jam) masing-masing 2 Orang
PJL
3.
4.
2.
Alat Komunikasi
3.
Traffic Cone
4.
5.
Handlamp
6.
Senter
7.
Jam Dinding
8.
Backup Batery
9.
Emergency Lamp
10.
Peralatan Kebersihan
11.
Ruangan Memadai
Setiap Penjaga Perlintasan Kereta Api bertanggung jawab terhadap keselamatan perjalanan
kereta api dan Lalu Lintas di wilayah kerjanya.
2.
Penjaga Perlintasan Kereta Api sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memiliki
kompetensi dan kecakapan untuk menjaga perlintasan kereta api.
3.
Penjaga Perlintasan Kereta Api sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus memenuhi standar
kompetensi yang terdiri atas:
a. Memiliki dedikasi, Integritas dan kedisiplinan yang tinggi
b. Mengetahui dan memahami peraturan perundang-undangan yang terkait dengan operasi kereta
api terutama tanda dan marka;
c. Mampu mengoperasikan peralatan perlintasan dan peralatan kerja lainnya;
d. Mengetahui, memahami dan menguasai jadwal perjalanan kereta api di wilayah kerjanya;
e. Mampu dan cakap mengoperasikan peralatan telekomunikasi perkeretaapian;
f. Mampu dan cakap mengambil tindakan darurat dalam hal peralatan perlintasan kereta api tidak
berfungsi
g. Mengetahui, memahami dan menguasasi wilayah kerjanya terhadap perjalanan kereta api; dan