SKRIPSI
OLEH
ASHARI RAHMADI
224415171
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Manajemen (SM)
ASHARI RAHMADI
224415171
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa skripsi yang saya susun
Saya bersedia bertanggung jawab dan menerima sanksi yang berlaku apabila
dikemudian hari ditemukan terdapat unsur plagiarisme dalam skripsi saya ini.
Ashari Rahmadi
iii
iv
v
ASHARI RAHMADI
vi
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan segala rahmat, nikmat dan hidayah-Nya serta anugerah-Nya
yang telah memberikan kekuatan, kemampuan, serta akal budi kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul
“PENGARUH KINERJA KARYAWAN TERHADAP KELANCARAN PENERIMAAN
PERALATAN PENGEBORAN MINYAK PT. PERTAMINA DRILLING SERVICE
INDONESIATAHUN 2019”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Manajemen (SM) pada Program Studi Manajemen dengan Peminatan Manajemen
Logistik dan Material pada Institut Transportasi dan Logistik Trisakti. Dalam
penyusunan skripsi ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda
tercinta Bapak Rahmad Abadi dan Ibunda tercinta Ibu Zunaida yang telah
memberikan dukungan moril maupun materil kepada penulis serta telah banyak
memberikan dorongan, semangat, dan doa, serta kepada adik tercinta Buckhari
Rahmadi yang selalu memberikan dukungan dan doa.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Irwan Chairuddin MM
selaku dosen pembimbing I dan Bapak Ir. Henry Ruswoto, CPSCM selaku dosen
pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih yang kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Tjuk Sukardiman selaku Rektor Institut Transportasi dan
Logistik Trisakti Jakarta.
2. Ibu Yuliantini R, AMTrU, MM selaku Wakil Rektor 1 Institut Transportasi
dan Logistik Trisakti Jakarta.
3. Bapak Ir. Ricky Prasaja, MM selaku Kepala Program Pendidikan Sarjana
Manajemen Institut Transportasi dan Logistik Trisakti Jakarta.
viii
Penulis
ix
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Tabel IV.18 Pendapat Responden tentang karyawan dapat melaksanakan tugasnya tanpa
memerlukan pengawasan langsung. .............................................................. 75
Tabel IV.19 Rekapitulasi Variabel X (Kinerja Karyawan) ................................................... 76
Tabel IV.20 Pendapat Responden tentang waktu penerimaan barang masuk ke gudang
sesuai dengan waktu yang ada dokumen. ...................................................... 79
Tabel IV.21 Pendapat Responden tentang proses pembuatan dokumen penerimaan
barang dengan cepat. ..................................................................................... 80
Tabel IV.22 Pendapat Responden tentang melakukan pembongkaran muat tepat waktu.
.......................................................................................................................................... 81
Tabel IV.23 Pendapat Responden tentang dokumen penerimaan barang tersedia dengan
lengkap. ........................................................................................................... 82
Tabel IV.24 Pendapat Responden tentang spesifikasi barang sesuai dengan PO. ........... 83
Tabel IV.25 Pendapat Responden tentang barang harus lolos proses pemeriksaan oleh
pabean & bea cukai......................................................................................... 84
Tabel IV.26 Pendapat Responden tentang quantity barang pada dokumen sesuai dengan
fisik barang yang diterima............................................................................... 85
Tabel IV.27 Pendapat Responden tentang tidak ditemukan barang yang cacat produk
(reject). ............................................................................................................ 86
Tabel IV.28 Pendapat Responden tentang jumlah alat angkut yang tersedia pada Divisi
Operasional gudang sesuai dengan kebutuhannya. ....................................... 87
Tabel IV.29 Pendapat Responden tentang armada pengangkut sesuai dengan klasifikasi
barang yang akan diterima. ............................................................................ 88
Tabel IV.30 Rekapitulasi Variabel Y (Kelancaran Penerimaan Peralatan Pengeboran
Minyak) ........................................................................................................... 89
Tabel IV.31 Rekapitulasi Variabel X (Kinerja Karyawan) Terhadap Variabel Y (Kelancaran
Penerimaan Peralatan Pengeboran Minyak) .................................................. 92
Tabel IV.32 Rekapitulasi Variabel X (Kinerja Karyawan) Terhadap Variabel Y (Kelancaran
Penerimaan Peralatan Pengeboran Minyak) .................................................. 94
Tabel IV.33 Koefisien Korelasi ........................................................................................... 96
Tabel IV.34 Interpretasi Koefisien Korelasi ....................................................................... 97
Tabel IV.35 Koefisien Determinasi .................................................................................... 98
Tabel IV.36 thitung ............................................................................................................ 99
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar IV.1 Struktur Organisasi bagian Supply Chain Management PT. Pertamina
Drilling Service Indonesia ............................................................................. 59
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
menunjukan peningkatan, baik dibidang jasa maupun manufaktur. Hal itu ditandai
perusahaan baru, maka persaingan tentu akan menjadi semakin ketat, apalagi jika
perusahaan baru tersebut merupakan jenis usaha yang sama. Perusahaan dituntut
untuk selalu berorientasi kepada kepuasan pelanggan, oleh karena itu perusahaan
agar dapat menjamin kualitas produk dan jasa. Perencanaan serta perbaikan tersebut
Dalam rangka mencapai tujuan perusahaan, posisi sumber daya manusia (SDM)
adalah yang paling menentukan dalam mengoperasikan mesin atau perangkat apapun
kekayaan atau asset utama bagi perusahaan, yang menjadi pelaku untuk menunjang
tercapainya tujuan perusahaan. Sebagai perusahaan pengeboran minyak dan gas, PT.
2
berbagai strategi perusahaan. Tanpa adanya sumber daya manusia, perusahaan belum
yang diinginkan.
Dalam suatu perusahaan jasa atau manufaktur, gudang memiliki peranan untuk
receiving, storage, dan shipping yang merupakan aktivitas utama di gudang yang tidak
perusahaan terutama dalam kegiatan pergudangan. Salah satu aktivitas di gudang yang
(receiving). Penerimaan akan sulit dilakukan apabila tidak adanya kejelasan tugas yang
harus di lakukan oleh setiap karyawan yang terlibat. Maka dari itu Standard Operating
Procedure (SOP) haruslah jelas dan mudah dimengerti oleh setiap karyawan yang akan
Dalam kegiatan penerimaan peralatan yang dijalankan oleh perusahaan ini tidak
selalu berjalan dengan lancar. Masalah yang Sering ditemukan pada kegiatan
penerimaan yaitu seperti system factor atau faktor sistem yang biasa terjadi karena
fasilitas kerja yang diberikan oleh perusahaan belum sesuai dengan kebutuhan yang
digunakan oleh para karyawan. Hal ini tentunya menyebabkan kinerja karyawan dalam
Masalah lain yang kerap kali terjadi adalah adanya karyawan yang melakukan
pekerjaan tidak sesuai dengan uraian kerja, masih adanya kekurangan karyawan dalam
pendukung dalam melakukan bongkar muat (Forklift) kurang memadai, terjadi di hari
tertentu barang menumpuk sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dari
biasanya.
gudang terjadi karena pengendaliaan persediaan yang kurang tepat, dan lebih
banyaknya volume barang yang masuk ke gudang dari pada barang yang keluar.
Pertamina Drilling Services Indonesia, dan berdasarkan uraian diatas penulis tertarik
4
untuk mengkaji lebih dalam dan mengemukakannya dalam bentuk skripsi dengan judul
B. Identifikasi Masalah
1. Beberapa karyawan tidak bekerja sesuai uraian kerja yang ditetapkan oleh PT.
4. Peralatan untuk melakukan handling muat (Forklift) kurang memadai di gudang PT.
C. Batasan Masalah
Karena keterbatasan penulis dalam berbagai hal yang berkaitan dengan waktu,
tenaga, referensi dan kemampuan, maka tidak semua masalah yang telah diidentifikasi
5
akan diteliti, maka penulis hanya membatasi masalah dalam ruang lingkup yang
peralatan pengeboran minyak PT. Pertamina Drilling Services Indonesia tahun 2019.
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mempunyai beberapa tujuan tertentu, antara lain:
Indonesia.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
minyak pada PT. Pertamina Drilling Services Indonesia, serta memperoleh gelar
sarjana strata satu (S1) pada Institut Transportasi Dan Logistik Trisakti.
Diharapkan dari hasil penelitian yang diperoleh dapat dijadikan sebagai sedikit
BAB II
LANDASAN TEORITIS
1. Manajemen
a. Pengertian Manajemen
maka timbul beberapa pertanyaan, yaitu: apa yang diatur, kenapa harus
objectives by the use human being and other resources.” Artinya, manajemen
manajemen adalah ilmu atau seni yang digunakan dalam mengatur sumber
b. Unsur-Unsur Manajemen
1) Man, yaitu tenaga kerja manusia, baik tenaga kerja pimpinan maupun
diinginkan.
tujuan.
9
6) Market, yaitu pasar untuk menjual barang dan jasa-jasa yang dihasilkan.
c. Fungsi-Fungsi Manajemen
berikut:
ada.
“orang” atau sumber daya manusia dari posisi seorang manajemen, meliputi
adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja
langsung kepada sumber daya manusia sebagai imbal jasa (output) yang
dan loyalitas sumber daya manusia agar tercipta hubungan jangka panjang.
bahwa Sumber Daya Manusia adalah tenaga kerja yang dapat mencapai
3. Manajemen Logistik
a. Pengertian Logistik
Logistik berasal dari bahasa Yunani, yaitu logos yang berarti rasio, kata,
kalkulasi, alasan, pembicaraan, orasi. Kata logistik memiliki asal kata dari
Menurut Willem Siahaya (2013, p. 65) Logistik adalah bagian dari supply
pelanggan.
13
mengatur dan mengontrol arus barang, energi, informasi, dan sumber daya
lainnya, seperti produk, jasa, dan manusia, dari sumber produksi ke pasar
akhir, juga berhubungan dengan arus informasi, melalui organisasi dan jalur
bahwa logistik adalah proses mengatur dan mengontrol produk atau jasa dari
barang serta layanan jasa dan informasi terkait secara efisien dan efektif untuk
arus dan penyimpanan barang, jasa, dan informasi yang terkait dari hulu ke
hilir dan sebaliknya, dimulai dari titik asal barang tersebut hingga titik tempat
suku cadang, persediaan barang jadi dan aliran informasi terkait, melalui
pada saat sekarang dan yang akan datang dimaksimalkan melalui pemenuhan
c. Fungsi Logistik
mendistribusikan produk (barang dan jasa) secara tepat, baik bahan, waktu,
tempat, dan pengiriman dengan kualitas produk yang tetap terjamin, dengan
mungkin
e. Strategi Logistik
value).
kehilangan produk.
4. Manajemen Pergudangan
a. Pengertian Gudang
akhir.”
b. Jenis-Jenis Gudang
berikut:
17
a. Gudang operasional
material) dan suku cadang (spareparts) yang diperlukan untuk proses dan
b. Gudang Perlengkapan
line produksi.
c. Gudang Distribusi
d. Gudang Musiman
Gudang musiman adalah gudang yang bersifat insidentil pada saat gudang
c. Aktivitas Pergudangan
1) Penerimaan (Receiving) :
pesanan,berupa bahan baku untuk proses produksi dan barang jadi untuk
18
2) Penyimpanan (Storage) :
3) Penanganan (Handling) :
4) Perawatan (Up-Keep) :
5) Pengemasan (Packaging) :
barang.
6) Pengeluaran (Dispatching) :
7) Pengiriman (Expediting) :
gudang distribusi.
19
8) Distribusi :
Kegiatan pendistribusian barang jadi ke distributor
9) Pemeriksaan dan Pengawasan (control) :
Kegiatan pemeriksaan dan pengawasan atas persediaan dan tata kerja
secara berkala.
5. Peralatan Handling
Dynamic Racking
Jenis Ukuran Static load
load load
Two way
100x120x12 4000 kg 1000 kg 500 kg
entry pallet
Two way
entry pallet 110x110x14 4000 kg 1000 kg 500 kg
double deck
Four way
100x120x15 2000 kg 1000 kg 500 kg
entry pallet
Four way
80x120x15 1000 kg 1000 kg 500 kg
entry pallet
Sumber: Standart Operating Procedure PT. Pertamina Drlling Service Indonesia
b. Hand Pallet
Alat angkut untuk memindahkan beban diatas pallet kayu atau plastik dengan
daya angkat atau kapasitas barang tertentu, biasanya kapasitas angkut hand
pallet mencapai 1 - 5 ton, dengan daya angkat maksimal 20 cm. Alat ini
menggunakan tenaga hydroulis dengan sistem pompa untuk menaik-turunkan
21
Single Mast √ X X
Double Mast X √ X
Reach Truck X X √
Sumber: Standart Operating Procedure PT. Pertamina Drlling Service Indonesia
(Lihat Gambar Pada Lampiran 4 Dokumentasi)
e. Mobil Crane
Alat angkut yang terdapat langsung pada truk sehingga dapat dengan mudah
dibawa langsung pada lokasi kerja tanpa harus menggunakan kendaraan lain,
akan tetapi bagian dari crane tetap harus dibongkar untuk mempermudah
beroperasi untuk menjaga crane tetap seimbang dan dapat berputar 360
menggunakan crane ini harus memiliki Surat Ijin Operator (SIO) dan masih
1. Kinerja Karyawan
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang
diberikan kepadanya.”
hal yang sangat penting yang digunakan untuk mengevaluasi apakah proses
kinerja yang dilakukan organisasi selama ini sudah sejalan dengan tujuan yang
pegawai adalah suatu tingkat hasil pekerjaan yang dicapai seorang pegawai
tersebut.
25
merupakan prestasi kerja, yakni perbandingan antara hasil kerja yang dilihat
kepadanya.
dari:
2) Kualitas kerja, yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat - syarat
maksimal.
2014) yaitu:
2) Kuantitas, jumlah yang dihasilkan dalam istilah jumlah unit, jumlah siklus
a. Pengertian Kelancaran
yang sangat penting dalam setiap pelaksanaan suatu tugas atau pekerjaan.
Suatu tugas atau pekerjaan akan terlaksana apabila ada kelancaran pekerjaan
tersebut.
dimana sesuatu berjalan dengan lancar, bergerak maju dengan cepat dan
sangat bergantung pada sarana, tenaga kerja dan biaya yang tersedia,
atau kelompok akan mencapai tujuan. Kelancaran ini bersifat positif, karena
diterima dari pemasok guna menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut
mendasari berapa barang yang harus diterima, jenis barangnya apa dan
29
b) Invoice
tertentu dengan pihak pembeli dan juga sebagai bukti transaksi serta
c) Packing List
tentang isi dari peti kemas, seperti jumlah barang, jenis barang,
kemasan, jenis dan berat barang yang tercantum dalam invoice serta
kemasan yang menjelaskan tentang isi dan peti kemas, jumlah barang
pembeli.
diekspor.
pemeriksaan laboratorium.
32
perusahaanpembuatnya.
impor sementara.
g) Delivery Order
Menurut Ali Purwito (2010 ; 27), delivery order adalah dokumen yang
yang diangkut kepada pihak lain atau yang tertera dalam dokumen
tersebut.
33
Adalah bentuk fisik barang yang harus dapat dirasa, diraba atau dilihat
digunakan (PO).
penanganannya.
i. Suhu
ii. Kadaluarsa
i. Pallet
ii. Drum
iii. Forklift
i. Kimia
ii. Racun
iii. Meledak
Indonesia, Secara umum tugas dari bagian penerimaan adalah sebagai berikut:
b. Memeriksa kondisi barang yang diterima apakah barang yang diterima sudah
e. Putaway
Pengeboran Minyak
sangat penting dalam setiap pelaksanaan suatu tugas atau pekerjaan. Suatu tugas
sesuatu berjalan dengan lancar, bergerak maju dengan cepat dan sangat
bergantung pada sarana, tenaga kerja dan biaya yang tersedia, sehingga
dengan kinerja karyawan, dimana sesuatu berjalan dengan lancar, bergerak maju
dengan cepat dan sangat bergantung pada tenaga kerja, sehingga pekerjaan
relevan dengan judul yang diangkat oleh penulis, berikut adalah beberapa penelitian
yang relevan:
pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh
melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban
teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empiris, Sugiyono
(2016, p. 64).
peralatan pengeboran minyak pada gudang PT. Pertamina Drilling Services Indonesia
tahun 2019.
38
BAB III
Metodelogi Penelitian
1. Penelitian ini diambil di PT. Pertamina Drilling Services Indonesia yang berlokasi di
2. Adapun waktu penelitian dilakukan selama dua bulan, yaitu terhitung sejak 12
1. Populasi
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan bagian supply
2. Sampel
Menurut sugiyono (2016, p.118) sampel adalah bagian dari jumlah dan
dalam penelitian ini menggunakan teknik Nonprobability yaitu sampel jenuh atau
sampel dengan cara mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau
dipergunakan beberapa teknik pengumpulan data. Hal ini dimaksudkan agar dapat
diketahui teknik yang dipergunakan dalam upaya memperoleh data. Dalam penulisan
1. Jenis Data
Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data kualitatif maupun
data kuantitatif. Adapun yang dimaksud dengan data kuantitatif dan data kualitatif
a) Data kuantitatif yaitu data dari hasil serangkaian observasi atau pengukuran
b) Data kualitatif yaitu data dari hasil serangkaian observasi tidak dinyatakan
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder:
a) Data Primer
kepada karyawan bagian SCM PT. Pertamina Drilling Service Indonesia dan
pengamatan lapangan.
b) Data Sekunder
primer diperoleh dari sumber-sumber yang sudah ada dan studi kepustakaan
1. Penelitian Lapangan
melalui:
a. Pengamatan (Observasi)
pengamatan pada saat penulis melakukan praktek kerja lapangan (PKL) pada
b. Kuesioner
c. Wawancara
d. Penelitian Kepustakaan
linear sederhana dengan program IBM Statistical for Product and Service Solution
1. Statistik Deskriptif
pemberian skor terhadap setiap alternatif jawaban diperoleh variasi jawaban yang
masing-masing skor jawaban, yakni interval dari satu kriteria dengan kriteria yang
lainnya diperoleh angka sebesar 0,8. Angka tersebut diperoleh, setelah adanya
pengurangan dari nilai tertingi dikurangi nilai terendah dan dibagi dengan
berikut:
Tabel III.2 Penafsiran Hasil Jawaban Berdasarkan Weight Mean Score (WMS)
Interval Angka
Kategori
Penafsiran
0,6 – 1,4 Sangat Tidak Baik
1,5 - 2,3 Tidak Baik
2,4 – 3,2 Cukup baik
3,3 – 4,1 Baik
4,2 – 5,0 Sangat baik
Sumber: Pratama, IA Ratnamulyani (2015:118)
Y = a + bX
∑𝑌 − 𝑏∑𝑋
𝑎= 𝑛 ∑ 𝑋𝑌− ∑ 𝑋 ∑ 𝑌
𝑛 𝑏= 2
𝑛 ∑ 𝑥 2 –(∑ 𝑋)
Keterangan:
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
n = Jumlah data
3. Koefisien Korelasi
antara variabel X dan variabel Y. Nilai koefisien korelasi ini paling sedikit -1 dan
paling besar +1, jika dibuat persamaan dapat dinyatakan sebagai berikut:
r = -1 ≤ r ≤+ 1
Artinya :
45
2) Jika r = +1 atau mendekati +1, maka terdapat hubungan positif yang sempurna
3) Jika r = 0, atau mendekati 0 maka tidak ada hubungan antara variabel X dengan
variabel Y.
n (∑ XY) − (∑ X) − (∑ Y)
r=
√{n . ∑ X 2 − (∑ X)2 } . √{n . ∑ Y 2 − (∑ Y)2 }
Keterangan :
r = Koefisien Korelasi
n = Jumlah sampel
∑ = Jumlah Data
Koefisien Penentu (KP) atau sering disebut koefisien determinasi yaitu tolak
ukur untuk menilai kontribusi atas sumbangan variabel X terhadap naik turunnya
variabel Y. Rumus koefisien penentu menurut Sugiyono (2016 : 231) adalah sebagai
berikut
Dimana :
KP = r2 x 100%
r= koefisien korelasi
a. Uji Hipotesis
𝑟 √𝑛 − 2
𝑡=
√1 − 𝑟 2
47
𝛼 = 0.05 ; 𝑑𝑓 = 𝑛 − 2
Keterangan:
r = koefisien korelasi
n = jumlah sample
df = degree of freedom
Kesimpulan :
Jika thitung> ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya adanya pengaruh
yang signifikan antara X dan Y. Jika thitung< ttabel maka Ho diterima dan Ha
ditolak, artinya hubungan X dan Y tidak signifikan.
F. Deskripsi Variabel
1. Definisi Konseptual
Dalam penelitian ini model peneitian yang menggambarkan pengaruh kinerja
karyawan terhadap kelancaran penerimaan peralatan pengeboran minyak
digambarkan sebagai berikut:
48
a. Kinerja Karyawan sebagai variabel (X), Kinerja Karyawan adalah hasil kerja
seorang karyawan dalam melakukan pekerjaan sesuai tanggung jawab yang
diberikan kepadanya dan dapat diukur berdasarkan aspek: kualitas kerja,
produktivitas, ketepatan waktu atau efisiensi waktu dan efektifitas, serta
kemandirian dalam mengerjakan tugasnya.
b. Penerimaan peralatan pengeboran minyak sebagai variabel (Y), Penerimaan
peralatan pengeboran minyak adalah menerima fisik barang dari pabrik,
principal atau distributor yang di sesuaikan dengan dokumen pemesanan,
pengiriman dan dalam kondisi yang sesuai dengan persyaratan penanganan
barangnya.
2. Definisi Operasional
Menurut Nazir (2011, p.126), definisi operasional adalah “suatu definisi yang
diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau
menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang
dipelukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut.”
Dalam penelitian ini model penelitian operasional menghubungkan analisis
pengaruh kinerja karyawan sebagai variabel bebas/independen (X) dan
penerimaan peralatan pengeboran minyak sebagai variabel terikat/dependen (Y)
sebagai berikut:
a. Variabel Independen (X)
Menurut Creswell (2017, p. 70) memberikan pengertian variabel
independen sebagai berikut: “Variabel yang (mungkin) menyebabkan,
memengaruhi, atau berefek pada outcome. Variabel ini juga dikenal dengan
istilah variabel treatment, manipulated, antecedent, atau predictor.”
Dalam penelitian ini variabel independen yang akan diteliti adalah
variabel (X) yaitu Kinerja Karyawan.
49
diuji cobakan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan
Uji coba dilakukan terhadap karyawan PT. Pertamina Drilling Service Indonesia
divisi SCM dengan jumlah sampel 30 responden. Hasil proses kalibrasi instrumen
dilakukan dengan menganalisis data hasil uji coba untuk menentukan validitas
a. Uji Validitas
Package and Social Science) 24. Kriteria dalam menentukan validitas suatu
b. Uji Reliabilitas
268) berkenaan dengan derajad konsistensi dan stabilitas data atau temuan.
apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data
yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi menjadi dua
Untuk menentukan reabilitas dapat dilihat dari nilai alfa, jika nilai alfa
lebih besar dari nilai rtabel, maka dapat dikatakan reliabel. Ada juga yang
5. Hipotesis Statistik
𝐫√𝐧 − 𝟐
𝒕=
√𝟏 − 𝒓𝟐
54
Keterangan:
r : Koefisien korelasi
n : Jumlah sampel
α = 0.05; dk = n-2
Keterangan:
a : Taraf kesalahan
dk : Derajat kebebasan
55
BAB IV
PT. Pertamina Drilling Service Indonesia yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso kavling
205, Sunter, Jakarta Utara. Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI) diresmikan
eksplorasi dan berkompeten sebagai provider yang memberikan layanan atas jasa
No. AHU-39442.AH.01.01 pada tanggal 8 Juli 2008, bisnis PDSI berawal sejak
bergabung sebagai salah satu unit bisnis dalam Direktorat Hulu hingga tahun 2005
kemudian bergabung dan menjadi bagian unit bisnis Pertamina EP. Berdasarkan
Desember 2007 dengan Nomor Surat 365/K/DK2007 dan melalui keputusan para
pemegang saham pada tanggal 13 Juni 2008 maka pada akhirnya unit bisnis ini
berdiri sendiri dengan nama PT. PDSI. Adapun sejak tahun 2008, kepemilikan
saham atas PDSI terdiri dari PT. Pertamina (Persero) sebagai pemegang terbesar
56
yaitu 99% kepemilikan saham dan 1% kepemilikan saham diberikan kepada PT.
Pertamina Hulu Energi. Pada 18 Juni 2010 komposisi kepemilikan saham telah
berubah dengan 99.87% dimiliki oleh PT. Pertamina (Persero) dan 0.13% dimiliki
PDSI merupakan anak perusahaan dari PT. Pertamina (Persero) yang telah
beroperasi selama lebih dari delapan tahun. Perusahaan ini bergerak dalam bidang
eksplorasi dan eksploitasi pengeboran minyak dan gas bumi, serta panas bumi.
memenuhi standar internasional yang telah ditetapkan oleh ISO 9001:2008, OHSAS
mitra bisnis dan pemegang saham lainnya. Penerapan tata kelola perusahaan
didukung oleh perbaikan terus menerus dari kompetensi sumber daya manusia
menghasilkan generasi masa depan yang unggul. PDSI berhubungan erat dengan
pengeboran minyak gas dan bisnis lain yang berkaitan dengan masalah pengeboran
eksplorasi dan eksploitasi minyak, gas dan panas bumi di segala area, pengeboran
a. Visi
b. Misi
PDSI berkomitmen untuk patuh pada ketentuan hukum dan standar etika
terangkum dalam Pedoman, Perilaku yang bersumber pada Tata Nilai Unggulan
1) Clean
2) Competitive
3) Confidents
4) Costumer Focused
5) Commercial
6) Capable
Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang professional dan memiliki talenta
pengembangan.
59
d. Struktur Organisasi
VP SCM
Transportation Junior
Assistant
Gambar IV.1 Struktur Organisasi bagian Supply Chain Management PT. Pertamina Drilling
Service Indonesia
2. Profil Responden
cara membagikan kuesioner yang kepada seluruh karyawan bagian SCM PT.
kuesioner.
60
Berikut ini adalah data yang diolah dalam bentuk kuesioner, dimana terdapat
identitas responden yang berupa jenis kelamin, usia responden, masa kerja
Berikut ini adalah data jenis kelamin dari PT. Pertamina Drilling Service
Indonesia pada bagian SCM dapat dilihat pada tabel IV.1 berikut ini:
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa reponden laki-laki berjumlah 24 orang
yaitu sebesar 80% dan perempuan berjumlah 6 orang yaitu sebesar 20%.
b. Usia Responden
Berikut ini adalah data mengenai usia responden pada PT. Pertamina Drilling
service Indonesia pada bagian SCM yang di dapat dalam penelitian ini dari
responden, yaitu berusia < 20 tahun sampai > 40 tahun. Dapat dilihat pada tabel
Jumlah Persentase
Usia (Tahun)
Responden (%)
< 20 tahun - -
21 - 30 tahun 18 60
31 - 40 tahun 9 30
> 40 tahun 3 10
Jumlah 30 100
Sumber: Hasil kuesioner dari responden
Berdasarkan tabel IV.2 dapat diketahui bahwa usia responden < 20 tahun tidak
ditemukan, yang berusia 21-30 sebanyak 18 orang atau sebesar 60%, yang
berusia 31-40 sebanyak 9 orang atau sebesar 30% dan usia >40 sebanyak 3
Untuk mengetahui mengenal masa kerja responden pada PT. Pertamina Drilling
Jumlah Persentase
Masa Kerja
Responden (%)
1 – 2 tahun 4 13,3
3 – 4 tahun 15 50
5 – 6 tahun 8 26,7
> 7 tahun 3 10
Jumlah 30 100
Sumber: Hasil kuesioner dari responden
Berdasarkan data yang terdapat pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa
responden yang masa kerjanya berusia 1 – 2 tahun dengan jumlah 4 orang yaitu
62
jumlah 15 orang yaitu sebesar 50%, responden yang masa kerjanya berusia5 –
6 tahun dengan jumlah 8 orang yaitu sebesar 26,7%, dan sedangkan responden
yang masa kerjanya > 7 tahun dengan jumlah 3 orang yaitu sebesar 10 %.
Dari data yang diperoleh dibawah ini, dapat dilihat bahwa latar belakang
pendidikan yang dimiliki oleh responden adalah SMA dan Sarjana (S1) pada PT.
Pertamina Drilling Service Indonesia. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
3. Kalibrasi Instrumen
a. Uji Validitas
Korelasi r tabel
Pernyataan Product df= 30 Keterangan
Moment ∝=𝟎,𝟎𝟓
(2 tailed)
P1 0,922 0,361 Valid
P2 0,947 0,361 Valid
P3 0,779 0,361 Valid
P4 0,832 0,361 Valid
P5 0,838 0,361 Valid
P6 0,874 0,361 Valid
P7 0,867 0,361 Valid
P8 0,881 0,361 Valid
P9 0,922 0,361 Valid
P10 0,874 0,361 Valid
Sumber: Data Diolah Oleh Penulis
64
Korelasi r tabel
Pernyataan Product df= 30 Keterangan
Moment ∝=𝟎,𝟎𝟓
(2 tailed)
P1 0,825 0,361 Valid
P2 0,716 0,361 Valid
P3 0,699 0,361 Valid
P4 0,567 0,361 Valid
P5 0,780 0,361 Valid
P6 0,530 0,361 Valid
P7 0,799 0,361 Valid
P8 0,853 0,361 Valid
P9 0,878 0,361 Valid
P10 0,853 0,361 Valid
Sumber: Data Diolah Oleh Penulis
memiliki nilai rhitung lebih besar dari rtabel pada taraf signifikansi 5% dengan
dapat dikatakan bahwa seluruh butir pernyataan dari setiap variabel Kinerja
b. Uji Realibilitas
Suatu instrumen dinyatakan reliabel jika r > 0,60. (Noor, 2014:165) Dari
hasil olah data menggunakan program SPSS Ver. 24 untuk jawaban pernyataan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.965 10
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.898 10
Dari tabel output hasil uji reliabilitas diatas terlihat nilai Cronbach Alpha
untuk kedua variabel yang digunakan dalam penelitian ini Kinerja Karyawan
besar dari 0,600. sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variable dalam
4. Analisis Kinerja Karyawan PT. Pertamina Drilling Service Indonesia Tahun 2019
Pada analisis kinerja karyawan pada PT. Pertamina Drilling Service Indonesia.
Berikut ini adalah data mengenai pernyataan beserta pendapat mengenai kinerja
sebagai berikut:
66
pekerjaan dengan penuh perhitungan”. Ditunjukkan pada tabel IV.9 berikut ini:
Tabel IV.9 Pendapat Responden tentang setiap karyawan mengerjakan suatu pekerjaan
dengan penuh perhitungan
Ragu-ragu (RG) - -
Jumlah 30 100
Dari data tabel IV.9 dapat dilihat responden yang menjawab sangat setuju
(5) berjumlah 13 orang sebesar 43,3%, responden yang menjawab setuju (4)
berjumlah 17 orang sebesar 56,7%. Hal ini menunjukan bahwa setiap karyawan
b. Kemampuan yang saya miliki sesuai dengan pekerjaan yang saya kerjakan.
Hasil jawaban responden atas pernyataan “kemampuan yang saya miliki sesuai
dengan pekerjaan yang saya kerjakan”. Ditunjukkan pada tabel IV.10 berikut ini:
Tabel IV.10 Pendapat Responden tentang kemampuan yang saya miliki sesuai dengan
pekerjaan yang saya kerjakan.
Jumlah 30 100
Dari data tabel IV.10 dapat dilihat responden yang menjawab sangat
setuju (5) berjumlah 15 orang sebesar 50%, responden yang menjawab setuju
(4) berjumlah 13 orang sebesar 43,3%, responden yang menjawab ragu-ragu (3)
berjumlah 2 orang sebesar 6,3%. Hal ini menunjukan bahwa Kemampuan yang
perusahaan.
Hasil jawaban responden atas pernyataan “tingkat pencapaian kerja yang telah
berikut ini:
Tabel IV.11 Pendapat Responden tentang tingkat pencapaian kerja yang telah dihasilkan
sesuai dengan harapan perusahaan.
Ragu-ragu (RG) - -
Jumlah 30 100
Dari data tabel IV.11 dapat dilihat responden yang menjawab sangat
setuju (5) berjumlah 19 orang sebesar 63,3%, responden yang menjawab setuju
(4) berjumlah 11 orang sebesar 36,7%. Hal ini menunjukan bahwa Tingkat
kerja dengan penuh perhitungan”. Ditunjukkan pada tabel IV.12 berikut ini:
Tabel IV.12 Pendapat Responden tentang perusahaan menetapkan target kerja dengan
penuh perhitungan.
Setuju (S) 12 40
Ragu-ragu (RG) - -
Jumlah 30 100
Dari data tabel IV.12 dapat dilihat responden yang menjawab sangat
setuju (5) berjumlah 18 orang sebesar 60%, responden yang menjawab setuju
(4) berjumlah 12 orang sebesar 40%. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan
dengan baik.
Tabel IV.13 Pendapat Responden tentang dengan pengetahuan yang dimiliki, karyawan
dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik.
Jumlah 30 100
Dari data tabel IV.13 dapat dilihat responden yang menjawab sangat
setuju (5) berjumlah 12 orang sebesar 40%, responden yang menjawab setuju
(4) berjumlah 17 orang sebesar 56,7%, responden yang menjawab ragu-ragu (3)
baik.
71
yang dimiliki, karyawan dapat menguasai bidang tugas divisi lain”. Ditunjukkan
Tabel IV.14 Pendapat Responden tentang dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki,
karyawan dapat menguasai bidang tugas divisi lain.
Setuju (S) 15 50
Jumlah 30 100
Dari data tabel IV.14 dapat dilihat responden yang menjawab sangat
setuju (5) berjumlah 13 orang sebesar 43,3%, responden yang menjawab setuju
(4) berjumlah 15 orang sebesar 50%, responden yang menjawab ragu-ragu (3)
g. Karyawan taat terhadap semua aturan dan prosedur kerja yang ditetapkan
perusahaan.
Tabel IV.15 Pendapat Responden tentang karyawan taat terhadap semua aturan dan
prosedur kerja yang ditetapkan perusahaan.
Jumlah 30 100
Dari data tabel IV.15 dapat dilihat responden yang menjawab sangat
setuju (5) berjumlah 15 orang sebesar 50%, responden yang menjawab setuju
(4) berjumlah 13 orang sebesar 43,3%, responden yang menjawab ragu-ragu (3)
berjumlah 2 orang sebesar 6,7%. Hal ini menunjukan bahwa karyawan dapat
keselamatan dirinya sendiri pada saat bekerja”. Ditunjukkan pada tabel IV.16
berikut ini:
Tabel IV.16 Pendapat Responden tentang karyawan dapat menjaga keselamatan dirinya
sendiri pada saat bekerja.
Jumlah 30 100
Dari data tabel IV.16 dapat dilihat responden yang menjawab sangat
setuju (5) berjumlah 12 orang sebesar 40%, responden yang menjawab setuju
(4) berjumlah 16 orang sebesar 43,3%, responden yang menjawab ragu-ragu (3)
berjumlah 2 orang sebesar 6,7%. Hal ini menunjukan bahwa karyawan dapat
jujur tanpa melakukan kecurangan”. Ditunjukkan pada tabel IV.17 berikut ini:
Tabel IV.17 Pendapat Responden tentang karyawan dapat bekerja dengan jujur tanpa
melakukan kecurangan.
Ragu-ragu (RG) - -
Jumlah 30 100
Dari data tabel IV.17 dapat dilihat responden yang menjawab sangat
setuju (5) berjumlah 13 orang sebesar 43,3%, responden yang menjawab setuju
(4) berjumlah 17 orang sebesar 56,7%. Hal ini menunjukan bahwa karyawan
langsung
Tabel IV.18 Pendapat Responden tentang karyawan dapat melaksanakan tugasnya tanpa
memerlukan pengawasan langsung.
Ragu-ragu (RG) - -
Jumlah 30 100
Dari data tabel IV.18 dapat dilihat responden yang menjawab sangat
setuju (5) berjumlah 17 orang sebesar 56,7%, responden yang menjawab setuju
(4) berjumlah 13 orang sebesar 43,3%. Hal ini menunjukan bahwa karyawan
taat terhadap semua aturan dan prosedur kerja yang ditetapkan perusahaan.
SS S RG TS STS
No. Pernyataan ∑ Bobot χ
5 4 3 2 1
1 Setiap karyawan mengerjakan
suatu pekerjaan dengan penuh 13 17 0 0 0 30 133 4,4
perhitungan.
2 Kemampuan yang saya miliki
sesuai dengan pekerjaan yang 15 13 2 0 0 30 133 4,4
saya kerjakan.
3 Tingkat pencapaian kerja yang
telah dihasilkan sesuai dengan 19 11 0 0 0 30 139 4,6
harapan perusahaan.
4 Perusahaan menetapkan target
kerja dengan penuh 18 12 0 0 0 30 138 4,6
perhitungan.
5 Dengan pengetahuan yang
dimiliki, karyawan dapat
12 17 1 0 0 30 131 4,4
melaksanakan pekerjaan
dengan baik.
6 Dengan kemampuan dan
keahlian yang dimiliki,
13 15 2 0 0 30 131 4,4
karyawan dapat menguasai
bidang tugas divisi lain.
7 Karyawan taat terhadap semua
aturan dan prosedur kerja yang 15 13 2 0 0 30 133 4,4
ditetapkan perusahaan.
8 Karyawan dapat menjaga
keselamatan dirinya sendiri 12 16 2 0 0 30 130 4,3
pada saat bekerja.
9 Karyawan dapat bekerja
dengan jujur tanpa melakukan 13 17 0 0 0 30 133 4,4
kecurangan.
10 Karyawan dapat melaksanakan
tugasnya tanpa memerlukan 17 13 0 0 0 30 137 4,5
pengawasan langsung.
Jumlah 147 144 9 0 0 300 1338 4,44
Sumber: Hasil kuesioner dari Responden
77
Keterangan:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
RG = Ragu- ragu
TS = Tidak Setuju
Berdasarkan data rekapitulasi di atas, dapat dilihat bahwa Kinerja Karyawan PT.
perusahaan”, terlihat dari bobot dan rata - rata hasil perhitungan penelitian sebesar
adanya perbaikan atau evaluasi yaitu pernyataan yang berbunyi “Karyawan dapat
menjaga keselamatan dirinya sendiri pada saat bekerja” terlihat dari bobot dan rata-
rata hasil perhitungan penelitian sebesar 130 (4,3). Meskipun memiliki bobot
besar menyatakan sangat setuju yaitu dengan jumlah 147 responden presentase
sebesar 49%, kemudian untuk responden yang menyatakan setuju yaitu dengan
jumlah 144 presentase sebesar 48%, responden yang menyatakan ragu-ragu yaitu
Pertamina Drilling Service Indonesia. Berikut ini adalah data mengenai pernyataan
a. Waktu penerimaan barang masuk ke gudang sesuai dengan waktu yang ada
dokumen.
gudang sesuai dengan waktu yang ada dokumen”. Ditunjukkan pada tabel IV.20
berikut ini:
79
Tabel IV.20 Pendapat Responden tentang waktu penerimaan barang masuk ke gudang
sesuai dengan waktu yang ada dokumen.
Jumlah 30 100
Dari data tabel IV.20 dapat dilihat responden yang menjawab sangat
setuju (5) berjumlah 12 orang sebesar 40%, responden yang menjawab setuju
(4) berjumlah 17 orang sebesar 56,7%, responden yang menjawab ragu-ragu (3)
berjumlah sebesar 1 orang sebesar 3,3%. Hal ini menunjukan bahwa waktu
penerimaan barang masuk ke gudang sesuai dengan waktu yang ada dokumen.
80
penerimaan barang dengan cepat”. Ditunjukkan pada tabel IV.21 berikut ini:
Tabel IV.21 Pendapat Responden tentang proses pembuatan dokumen penerimaan barang
dengan cepat.
Setuju (S) 6 20
Jumlah 30 100
Dari data tabel IV.21 dapat dilihat responden yang menjawab sangat
setuju (5) berjumlah 5 orang sebesar 16,7%, responden yang menjawab setuju
(4) berjumlah 6 orang sebesar 20%, responden yang menjawab ragu-ragu (3)
berjumlah 14 orang sebesar 46,6%, responden yang menjawab tidak setuju (2)
Tabel IV.22 Pendapat Responden tentang melakukan pembongkaran muat tepat waktu.
Ragu-ragu (RG) 6 20
Jumlah 30 100
Dari data tabel IV.22 dapat dilihat responden yang menjawab sangat
setuju (5) berjumlah 9 orang sebesar 30%, responden yang menjawab setuju (4)
berjumlah 6 orang sebesar 20%, responden yang menjawab tidak setuju (2)
Tabel IV.23 Pendapat Responden tentang dokumen penerimaan barang tersedia dengan
lengkap.
Jumlah 30 100
Dari data tabel IV.23 dapat dilihat responden yang menjawab sangat
setuju (5) berjumlah 9 orang sebesar 30%, responden yang menjawab setuju (4)
berjumlah 2 orang sebesar 6,7%, responden yang menjawab tidak setuju (2)
Tabel IV.24 Pendapat Responden tentang spesifikasi barang sesuai dengan PO.
Jumlah 30 100
Dari data tabel IV.24 dapat dilihat responden yang menjawab sangat
setuju (5) berjumlah 19 orang sebesar 30%, responden yang menjawab setuju
(4) berjumlah 17 orang sebesar 56,7%, responden yang menjawab ragu-ragu (3)
berjumlah 4 orang sebesar 13,3%. Hal ini menunjukan bahwa spesifikasi barang
f. Barang harus lolos proses pemeriksaan oleh pabean & bea cukai.
pemeriksaan oleh pabean & bea cukai”. Ditunjukkan pada tabel IV.25 berikut
ini:
Tabel IV.25 Pendapat Responden tentang barang harus lolos proses pemeriksaan oleh
pabean & bea cukai.
Ragu-ragu (RG) - -
Jumlah 30 100
Dari data tabel IV.25 dapat dilihat responden yang menjawab sangat
setuju (5) berjumlah 26 orang sebesar 86,7%, responden yang menjawab setuju
(4) berjumlah 4 orang sebesar 13,3%. Hal ini menunjukan bahwa barang harus
g. Quantity barang pada dokumen sesuai dengan fisik barang yang diterima.
sesuai dengan fisik barang yang diterima”. Ditunjukkan pada tabel IV.26 berikut
ini:
Tabel IV.26 Pendapat Responden tentang quantity barang pada dokumen sesuai dengan
fisik barang yang diterima.
Setuju (S) 21 70
Jumlah 30 100
Dari data tabel IV.26 dapat dilihat responden yang menjawab sangat
setuju (5) berjumlah 8 orang sebesar 26,7%, responden yang menjawab setuju
(4) berjumlah 21 orang sebesar 70%, responden yang menjawab ragu-ragu (3)
berjumlah 1 orang sebesar 3,3%. Hal ini menunjukan bahwa quantity barang
Hasil jawaban responden atas pernyataan “tidak ditemukan barang yang cacat
Tabel IV.27 Pendapat Responden tentang tidak ditemukan barang yang cacat produk
(reject).
Setuju (S) 18 60
Jumlah 30 100
Dari data tabel IV.27 dapat dilihat responden yang menjawab sangat
setuju (5) berjumlah 11 orang sebesar 36,7%, responden yang menjawab setuju
(4) berjumlah 18 orang sebesar 60%, responden yang menjawab ragu-ragu (3)
berjumlah 1 orang sebesar 3,3%. Hal ini menunjukan bahwa ditemukan barang
i. Jumlah alat angkut yang tersedia pada Divisi Operasional gudang sesuai dengan
kebutuhannya.
Hasil jawaban responden atas pernyataan “jumlah alat angkut yang tersedia
Tabel IV.28 Pendapat Responden tentang jumlah alat angkut yang tersedia pada Divisi
Operasional gudang sesuai dengan kebutuhannya.
Ragu-ragu (RG) 3 10
Jumlah 30 100
Dari data tabel IV.28 dapat dilihat responden yang menjawab sangat
setuju (5) berjumlah 11 orang sebesar 36,7%, responden yang menjawab setuju
(4) berjumlah 16 orang sebesar 53,3%, responden yang menjawab ragu-ragu (3)
berjumlah 3 orang sebesar 10%. Hal ini menunjukan bahwa jumlah alat angkut
klasifikasi barang yang akan diterima”. Ditunjukkan pada tabel IV.29 berikut ini:
Tabel IV.29 Pendapat Responden tentang armada pengangkut sesuai dengan klasifikasi
barang yang akan diterima.
Setuju (S) 18 60
Jumlah 30 100
Dari data tabel IV.29 dapat dilihat responden yang menjawab sangat
setuju (5) berjumlah 11 orang sebesar 36,7%, responden yang menjawab setuju
(4) berjumlah 18 orang sebesar 60%, responden yang menjawab ragu-ragu (3)
ini:
SS S RG TS STS
No. Pernyataan ∑ Bobot χ
5 4 3 2 1
1 Waktu penerimaan barang
masuk ke gudang sesuai dengan 12 17 1 0 0 30 131 4,4
waktu yang di jadwalkan.
2 Proses pembuatan dokumen
penerimaan barang dengan 5 6 14 5 0 30 101 3,4
cepat.
3 Melakukan pembongkaran
9 14 6 1 0 30 121 4
muat tepat waktu.
4 Dokumen penerimaan barang
9 17 2 2 0 30 123 4,1
tersedia dengan lengkap.
5 Spesifikasi barang sesuai
9 17 4 0 0 30 125 4,2
dengan PO
6 Barang harus lolos proses
pemeriksaan oleh pabean & 26 4 0 0 0 30 146 4,9
bea cukai
7 Quantity barang pada dokumen
sesuai dengan fisik barang yang 8 21 1 0 0 30 127 4,2
diterima.
8 Tidak ditemukan barang yang
11 18 1 0 0 30 130 4,3
cacat produk (reject).
9 Jumlah alat angkut yang
tersedia pada Divisi Operasional
11 16 3 0 0 30 128 4,3
gudang sesuai dengan
kebutuhannya.
10 Armada pengangkut sesuai
dengan klasifikasi barang yg 11 18 1 0 0 30 130 4,3
akan diterima.
Jumlah 111 148 33 8 0 300 1262 4,21
Sumber: Hasil kuesioner dari Responden
90
Keterangan:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
RG = Ragu- ragu
TS = Tidak Setuju
fokus kepada pernyataan yang berbunyi “Barang harus lolos proses pemeriksaan
oleh pabean & bea cukai”, terlihat dari bobot dan rata - rata hasil perhitungan
penelitian sebesar 146 (4,9%). Hal ini perlu dipertahankan kualitasnya oleh
perusahaan.
adanya perbaikan atau evaluasi yaitu pernyataan yang berbunyi “Proses pembuatan
dokumen penerimaan barang dengan cepat” terlihat dari bobot dan rata-rata hasil
perhitungan penelitian sebesar 101 (3,4). Meskipun memiliki bobot terendah akan
dengan jumlah 111 responden presentase sebesar 37%, kemudian untuk responden
yang menyatakan setuju yaitu dengan jumlah 148 presentase sebesar 49,3%,
11%, dan responden yang menyatakan tidak setuju yaitu dengan jumlah 8
Pertamina Drilling Service Indonesia dan diolah penulis dalam bentuk perhitungan
koefisien korelasi, analisis koefisien determinasi atau penentu, uji hipotesis sebgai
berikut:
n = 30 ∑x. ∑y = 56834
berikut:
Y = a + bX
Keterangan:
sederhana dengan program IBM Statistical for Product and Service Solution
sebesar 6,029 dan untuk nilai b sebesar 0,808. Sehingga ditemukan persamaan
Y = 6,029 + 0,808X
menunjukan angka positif sebesar 0,808 yang mengandung arti bahwa setiap
0,808.
mengalami penurunan sebesar 0,808 lalu ditambah (+) nilai koefisien konstanta
korelasi dengan program IBM Stastitical for Product and Service Solution (SPSS)
pengaruh antara variabel X dan variabel Y. Nilai koefisien korelasi ini paling
sedikit -1 dan paling besar +1, jika dibuat persamaan dapat dinyatakan sebagai
berikut:
-1≤ r + ≤ 1
Artinya:
1) Jika r = 0 atau mendekati 0, maka berarti tidak ada pengaruh atau pengaruh
sebesar 0,808 berarti diantara 0,80 – 1,000 maka terdapat korelasi positif
dan tafsiran hubungan “Sangat Kuat” antara variabel kinerja karyawan dan
determinasi dengan program IBM Stastitical for Product and Service Solution
Keterangan:
r² = Koefisien Korelasi
KP = r² x 100%
= (0,822)2 x 100%
= 0,676 x 100%
= 67,6%
ttabel = (α ; dk = n – 2)
= (0,05 ; dk = 30 – 2)
= (0,05 ; dk = 28)
dari nilai thitung adalah sebesar 7,645 dan nilai ttabel adalah sebesar 1,701
berarti thitung > ttabel yaitu 7,645 > 1,701. Karena thitung lebih besar dari
ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh yang positif
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar kurva distribusi normal
dibawah ini:
101
Ho ditolak
Ha diterima
1,701 7,645
ttabel thitung
penolakan Ho. Maka Ha : ρ > 0, artinya ada pengaruh yang positif dan
dikatakan bahwa:
karena berada pada interval angka 4,2 – 5,0 (Lihat pada Tabel III.2
Penafsiran Hasil Jawaban Berdasarkan (WMS) Weight Mean Score).
2) Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil jawaban responden diatas secara
keseluruhan nilai dari variabel Kelancaran Penerimaan Peralatan
Pengeboran Minyak termasuk dalam kategori baik dengan rata–rata
sebesar 4,2. Hal ini menunjukan bahwa kelancaran penerimaan peralatan
pengeboran minyak berjalan dengan sangat baik karena berada pada
interval angka 4,2 – 5,0 (Lihat pada Tabel III.2 Penafsiran Hasil Jawaban
Berdasarkan (WMS) Weight Mean Score).
3) Dari persamaan linier sederhana Y = 6,029 + 0,808X menunjukan bahwa
terdapat pengaruh yang positif antara kinerja karyawan terhadap
kelancaran penerimaan peralatan pengeboran minyak.
4) Secara parsial terdapat pengaruh positif signifikan antara variabel Kinerja
Karyawan (X) terhadap variabel Kelancaran Penerimaan Peralatan
Pengeboran Minyak (Y) pada PT. Pertamina Drilling Service Indonesia,
dimana 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 7,645 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 1,701 dan signifikan sebesar 0,001 <
0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dilihat dari nilai koefisien korelasi
antara variable Kinerja Karyawan (X) terhadap variabel Kelancaran
Penerimaan Peralatan Pengeboran Minyak (Y) sebesar 0,808 menunjukkan
pengaruh yang Sangat Kuat karena berada pada interval 0,800 – 1,000
(Lihat pada Tabel IV.34 Interpretasi Koefisien Korelasi).
103
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat ditarik
jawaban, dengan rincian total jawaban responden sangat setuju (SS) sebanyak 147
jawaban dengan presentse 49%, jawaban setuju (S) sebanyak 144 jawaban dengan
3%, jawaban tidak setuju (TS) sebanyak 0 jawaban dengan persetase 0%, jawaban
sangat tidak setuju (STS) sebanyak 0 jawaban dengan persentase 0%. Hal ini
Indonesia sudah baik, karena sebagian besar responden menjawab sangat setuju
dan setuju.
responden sangat setuju (SS) sebanyak 111 jawaban dengan presentase 37%,
jawaban setuju (S) sebanyak 148 jawaban dengan presentase 49,3%, jawaban ragu-
ragu (RG) sebanyak 33 jawaban dengan presentase 11%, jawaban tidak setuju (TS)
104
sebanyak 8 jawaban dengan persentase 2,7%, dan jawaban sangat tidak setuju
sebanyak 0 jawaban dengan persentase 0%. Hal ini berarti bahwa kelancaran
penerimaan peralatan pengeboran minyak yang terjadi pada PT. Pertamina Drilling
menjawab sangat setuju dan setuju, sehingga pada PT. Pertamina Drilling Services
menunjukkan adanya pengaruh yang kuat dan positif. Hasil regresi linier sederhana
sebesar Y = 6,029 + 0,808 X, hasil koefisien korelasi sebesar 0,808 dan hasil
koefisien determinasi sebesar 67,6%. Hasil uji hipotesis diperoleh nilai t hitung
sebesar 7,645 dan nilai t tabel sebesar 1,701. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa t hitung > t tabel. Karena t hitung lebih besar dari pada t tabel maka H0
ditolak, Ha diterima. Artinya ada pengaruh yang positif antara variabel X (Kinerja
Minyak).
105
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan dari pernyataan pada kuesioner yang memiliki bobot
rendah dari variable x Kinerja Karyawan dan variable y Kelancaran Penerimaan
Peralatan Pengeboran Minyak, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Dalam hal Kinerja Karyawan sebaiknya pegawai perusahaan harus selalu
memperhatikan keselamatan kerja dan selalu menggunakan APD (Alat Pelindung
Diri) saat bekerja, peran QHSSE sangat penting dalam pengawasan keselamatan
kerja agar proses pekerjaan minim kecelakaan (Zero Accident), sehingga dapat
berjalan sesuai dengan prosedur perusahaan.
2. Dalam hal Kelancaran Penerimaan Peralatan Pengeboran Minyak diharapkan
perusahaan memberikan fasilitas pelatihan ataupun seminar untuk meningkatkan
keterampilan karyawannya, agar mendapat pengetahuan untuk menyelesaikan
semua tugasnya sesuai Standard Operating Proceedure (SOP) dan tepat waktu.
3. Dalam hal kinerja karyawan dan Kelancaran Penerimaan Peralatan Pengeboran
Minyak, sebaiknya PT. Pertamina Drilling Service Indonesia lebih meningkatkan lagi
pelayanannya agar dapat terus bersaing dengan para pesaingnya. Khususnya pada
pengaruh kinerja karyawan terhadap kelancaran penerimaan peralatan
pengeboran minyak, perusahaan seharusnya memberikan pengawasan akan
kesadaran karyawan dalam menggunakan alat pelindung diri (APD) dan
memberikan pelatihan ataupun seminar untuk meningkatkan keterampilan
karyawannya.
106
DAFTAR PUSTAKA
Ali Purwito; Kepabeanan dan Cukai (Pajak Lalu Lintas Barang) Konsep dan Aplikasi,
Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, 2010
Amirullah. (2015). Pengantar Manajemen. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Creswell, J. W. (2017). Research Design (Ketiga). Bandung: Pustaka Pelajar.
Dessler, G. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia (Kesepuluh). Jakarta: PT. Indeks.
Djauhari Ahsjar; Pedoman Transaksi Ekspor & Impor, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2007
Pratama, IA Ratnamulyani, M. F. (2015). Pengaruh Sosial Media Komunikasi Interpersonal
Ibu Dan Anak Dalam Membangun Motivasi Belajar, Volume 1(Nomor 2).
Fernanda, R. (2016). Pengaruh kompensasi, kepuasan kerja, motivasi kerja dan gaya
kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Jurnal Kinerja Karyawan, V(2016), 82–83.
Gunawan, H. (2014). Pengantar Transportasi dan Logistik (Pertama). Jakarta: Rajawali
Pers.
Hasibuan, M. S. P. (2016). Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah. Jakarta: Bumi
Aksara.
Hendayani, R. (2011). Mari Berkenalan dengan Manajemen Logistik. Bandung: Alfabeta.
Herman Budi Sasono; Manajemen Pelabuhan dan Realisasi Ekspor Impor, ANDI,
Yogyakarta, 2012
Husni Hasan; dkk; Kamus Populer Transportasi dan Logistik; Penerbit Erlangga, Jakarta,
2012
I Komang Oko Berata; Panduan Praktis Ekspor Impor, Raih Asa Sukses (Swadaya Group),
Jakarta, 2014
Indria Hangga Rani, M. M. (2014). Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Kinerja Karyawan
Dengan Motivasi Sebagai Variabel Moderasi. Penilain Kinerja, 1–6.
Mangkunegara, A. P. (2014). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT. Refika Aditama.
Martono, R. (2015). Manajemen Logistik Terintegrasi. Jakarta: PPM Manajemen.
Marwansyah. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.
107
Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Keempat, Salemba Empat, Jakarta.
Nazir, M. (2011). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nelson. (2012). Pengaruh Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian
Noor, J. (2014). Metodologi Penelitian (Pertama). Jakarta: Kencana.
Setiono, M. A. Y. B. A. (2013). Efektifitas Bongkar Muat Petikemas Terhadap Kelancaran
Arus Barang di PT Nilam Port Terminal Indonesia (NPTI) Cabang Tanjung Perak
Surabaya (Effectiveness of Unloading Containers to The Smooth Flow of Goods in PT
Nilam Port Terminal Indonesia (NPT). Jurnal Aplikasi Pelayaran Dan Kepelabuhanan,
4, 47.
Siahaya, W. (2013). Sukses Supply Chain Management Akses Demand Chain Management.
Jakarta: IN Media.
Sihombing, S., Gultom, S., & Sijabat, S. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia (Revisi).
Jakarta: IN Media.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2017a). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tampi, B. J. (2014). Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT. Bank Negara Iindonesia, TBK (Regional Sales Manado). Jurnal
“Acta Diurna” Volume III. No.4., III (4), 1–20.
Tunggal, Amin Widjaya; Pengantar Internal Audit, Harvarindo, Jakarta, 2011
108
Data Pribadi
Nama : Ashari Rahmadi
Agama : Islam
Email : asharirahmadi@gmail.com
Pendidikan Formal
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3 Tabel r
115
Lampiran 4 Dokumentasi