Anda di halaman 1dari 135

INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK TRISAKTI

PENGARUH KINERJA KARYAWAN TERHADAP KELANCARAN


PENERIMAAN PERALATAN PENGEBORAN MINYAK PT. PERTAMINA
DRILLING SERVICE INDONESIA TAHUN 2019

SKRIPSI

OLEH

ASHARI RAHMADI
224415171

FAKULTAS MANAJEMEN DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PEMINATAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN MATERIAL
JAKARTA
2019
i

INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK TRISAKTI

PENGARUH KINERJA KARYAWAN TERHADAP KELANCARAN


PENERIMAAN PERALATAN PENGEBORAN MINYAK PT. PERTAMINA
DRILLING SERVICE INDONESIA TAHUN 2019

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Manajemen (SM)

ASHARI RAHMADI
224415171

FAKULTAS MANAJEMEN DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PEMINATAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN MATERIAL
JAKARTA
2019
ii

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa skripsi yang saya susun

bebas dari tindakan plagiarisme sebagaimana dipersyaratkan oleh Institut

Transportasi dan Logistik Trisakti.

Saya bersedia bertanggung jawab dan menerima sanksi yang berlaku apabila

dikemudian hari ditemukan terdapat unsur plagiarisme dalam skripsi saya ini.

Jakarta, 10 April 2019

Ashari Rahmadi
iii
iv
v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : ASHARI RAHMADI
NIM : 224415171
Program Studi : S1 MANAJEMEN
Peminatan : MANAJEMEN LOGISTIK DAN MATERIAL
Jenis Karya Ilmiah : SKRIPSI
Demi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang transportasi dan logistik,
menyetujui untuk memberikan kepada Institut Transportasi Dan Logistik Trisakti
Hak Bebas Royalti Non-eksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas skripsi
saya yang berjudul:
PENGARUH KINERJA KARYAWAN TERHADAP KELANCARAN PENERIMAAN
PERALATAN PENGEBORAN MINYAK PT. PERTAMINA DRILLING SERVICE
INDONESIA TAHUN 2019
Melalui pernyataan ini maka Institut Transportasi Dan Logistik Trisakti berhak
menyimpan, mengelola, dan mempublikasikan tugas akhir saya dengan syarat
mencantumkan nama saya sebagai penulis atau salah satu penulis dan sebagai
pemilik Hak Cipta
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Jakarta,
Yang membuat pernyataan

ASHARI RAHMADI
vi

ABSTRAK

Nama : Ashari Rahmadi


NIM : 224415171
Program Studi : S1 Manajemen
Peminatan : Manajemen Logistik dan Material
Judul : PENGARUH KINERJA KARYAWAN TERHADAP KELANCARAN
PENERIMAAN PERALATAN PENGEBORAN MINYAK PT
PERTAMINA DRILLING SERVICE INDONESIA TAHUN 2019

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Kinerja karyawan terhadap


kelancaran penerimaan peralatan pengeboran minyak PT. Pertamina Drilling
Service Indonesia. Adapun permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana
pengaruh Kinerja Karyawan terhadap Kelancaran Penerimaan Peralatan
Pengeboran Minyak pada PT. Pertamina Drilling Service Indonesia? Metode survey
digunakan sebagai cara untuk mengumpulkan data primer. Populasi sebanyak 35
orang, pada karyawan bagian Supply Chain Management (SCM). Teknik sampling
jenuh digunakan untuk menentukan jumlah sampel sebanyak 30 orang, pada
karyawan PT. Pertamina Drilling Service Indonesia. Regresi linier sederhana
digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kinerja karyawan berpengaruh positif signifikan terhadap kelancaran
penerimaan peralatan pengeboran minyak PT. Pertamina Drilling Service
Indonesia yang ditunjukkan dengan nilai r = 0,808, nilai uji hipotesis menunjukkan
thitung 7,645 > ttabel 1,701, dan nilai r² 67,6%, sedangkan sisanya 32,4% (100% -
67,6%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diukur dalam penelitian ini.

Kata kunci: Kinerja karyawan, Kelancaran penerimaan peralatan pengeboran


minyak
vii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan segala rahmat, nikmat dan hidayah-Nya serta anugerah-Nya
yang telah memberikan kekuatan, kemampuan, serta akal budi kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul
“PENGARUH KINERJA KARYAWAN TERHADAP KELANCARAN PENERIMAAN
PERALATAN PENGEBORAN MINYAK PT. PERTAMINA DRILLING SERVICE
INDONESIATAHUN 2019”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Manajemen (SM) pada Program Studi Manajemen dengan Peminatan Manajemen
Logistik dan Material pada Institut Transportasi dan Logistik Trisakti. Dalam
penyusunan skripsi ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda
tercinta Bapak Rahmad Abadi dan Ibunda tercinta Ibu Zunaida yang telah
memberikan dukungan moril maupun materil kepada penulis serta telah banyak
memberikan dorongan, semangat, dan doa, serta kepada adik tercinta Buckhari
Rahmadi yang selalu memberikan dukungan dan doa.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Irwan Chairuddin MM
selaku dosen pembimbing I dan Bapak Ir. Henry Ruswoto, CPSCM selaku dosen
pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih yang kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Tjuk Sukardiman selaku Rektor Institut Transportasi dan
Logistik Trisakti Jakarta.
2. Ibu Yuliantini R, AMTrU, MM selaku Wakil Rektor 1 Institut Transportasi
dan Logistik Trisakti Jakarta.
3. Bapak Ir. Ricky Prasaja, MM selaku Kepala Program Pendidikan Sarjana
Manajemen Institut Transportasi dan Logistik Trisakti Jakarta.
viii

4. Ibu Marthaleina R. S, S.Kom, MM selaku Dekan Fakultas Manajemen dan


Bisnis Institut Transportasi dan Logistik Trisakti Jakarta.
5. Ibu Siti Krisnawati, S.Sos. M.Pd. selaku Pembimbing Akademik kelas S1
MLM E Institut Transportasi dan Logistik Trisakti Jakarta.
6. Seluruh dosen dan staff ITL Trisakti yang telah banyak membantu penulis
selama menjalani kegiatan di kampus.
7. Seluruh Pimpinan dan Karyawan PT. Pertamina Drilling Service Indonesia
yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang berharga selama
penulis menjalani Praktik Kerja Lapangan.
8. Teman-teman S1 MLM E 2015 atas solidaritas dan kebersamaan serta
semangat selama menjalani kegiatan belajar di kampus.
9. Semua pihak dan kerabat yang ikut membantu yang tidak bisa saya
sebutkan satu per satu. Terima kasih untuk semua perhatian, dukungan,
doa serta semangatnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca. Semoga skripsi ini bisa memberi manfaat dan bisa membantu
menambah pengetahuan dan menambah referensi. Terima kasih.

Jakarta, 10 April 2019

Penulis
ix

DAFTAR ISI

INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK TRISAKTI .............................................................. i


LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ..................................................................... ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH ................................................................ v
ABSTRAK..............................................................................................................................vi
KATA PENGANTAR..............................................................................................................vii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah....................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah............................................................................................. 4
C. Batasan Masalah.................................................................................................. 4
D. Rumusan Masalah ............................................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 5
F. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 6
BAB II LANDASAN TEORITIS................................................................................................. 7
A. Landasan Teori Variabel Bebas............................................................................ 7
B. Landasan Teori Variabel Terikat ........................................................................ 24
C. Hasil penelitian terdahulu yang relevan ............................................................ 36
D. Hipotesis ............................................................................................................ 37
BAB III Metodelogi Penelitian ........................................................................................... 38
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................... 38
B. Populasi dan Sampel.......................................................................................... 38
C. Jenis dan sumber data ....................................................................................... 39
D. Teknik Pengumpulan Data................................................................................. 40
E. Teknik Analisis Data ........................................................................................... 42
F. Deskripsi Variabel .............................................................................................. 47
1. Definisi Konseptual ............................................................................................ 47
2. Definisi Operasional........................................................................................... 48
x

3. Kisi – Kisi Instrumen........................................................................................... 50


4. Uji Validitas dan Uji Realibilitas ......................................................................... 51
5. Hipotesis Statistik .............................................................................................. 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................................. 55
A. Hasil dan Pembahasan....................................................................................... 55
1. Gambaran Umum Tempat Penelitian ................................................................ 55
2. Profil Responden ............................................................................................... 59
3. Kalibrasi Instrumen ............................................................................................ 63
4. Analisis Kinerja Karyawan PT. Pertamina Drilling Service Indonesia Tahun
2019 ................................................................................................................... 65
5. Analisis Kelancaran Penerimaan Peralatan Pengeboran Minyak PT. Pertamina
Drilling Service Indonesia Tahun 2019 .............................................................. 78
6. Analisis Pengaruh Kinerja Karyawan Terhadap Kelancaran Penerimaan
Peralatan Pengeboran Minyak PT. Pertamina Drilling Service Indonesia Tahun
2019. .................................................................................................................. 91
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................... 103
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 103
B. Saran ................................................................................................................ 105
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 106
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................................ 108
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................... 109
xi

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Jenis - Jenis Pallet .............................................................................................. 19


Tabel II.2 Kelebihan Dan Kekurangan Pallet ..................................................................... 20
Tabel II.3 Kelebihan Dan Kekurangan Forklift ................................................................... 22
Tabel II.4 Kegunaan Forklift .............................................................................................. 23
Tabel II.5 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan .......................................................... 36

Tabel III.1 Penilaian Jawaban Responden ......................................................................... 41


Tabel III.2 Penafsiran Hasil Jawaban Berdasarkan Weight Mean Score (WMS) ............... 43
Tabel III.3 Interpretasi Koefisien Korelasi ......................................................................... 46
Tabel III.4 Variabel X Kinerja Karyawan ............................................................................ 50
Tabel III.5 Variabel Y Kelancara Penerimaan Peralatan Pengeboran Minyak................... 51

Tabel IV.1 Berdasarkan Jenis Kelamin Responden............................................................ 60


Tabel IV.2 Berdasarkan Usia Responden .......................................................................... 61
Tabel IV.3 Masa Kerja Responden .................................................................................... 61
Tabel IV.4 Pendidikan Terakhir Responden ...................................................................... 62
Tabel IV. 5 Uji Validitas Kinerja Karyawan ........................................................................ 63
Tabel IV.6 Uji Validitas Kelancaran Penerimaan Perlatan Pengeboran Minyak ............... 64
Tabel IV.7 Uji Reabilitas Kinerja Karyawan ....................................................................... 65
Tabel IV.8 Uji Reabilitas Kelancaran Penerimaan Peralatan Pengeboran Minyak ........... 65
Tabel IV.9 Pendapat Responden tentang setiap karyawan mengerjakan suatu pekerjaan
dengan penuh perhitungan ............................................................................ 66
Tabel IV.10 Pendapat Responden tentang kemampuan yang saya miliki sesuai dengan
pekerjaan yang saya kerjakan. ........................................................................ 67
Tabel IV.11 Pendapat Responden tentang tingkat pencapaian kerja yang telah dihasilkan
sesuai dengan harapan perusahaan. .............................................................. 68
Tabel IV.12 Pendapat Responden tentang perusahaan menetapkan target kerja dengan
penuh perhitungan. ........................................................................................ 69
Tabel IV.13 Pendapat Responden tentang dengan pengetahuan yang dimiliki, karyawan
dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik. ................................................ 70
Tabel IV.14 Pendapat Responden tentang dengan kemampuan dan keahlian yang
dimiliki, karyawan dapat menguasai bidang tugas divisi lain. ........................ 71
Tabel IV.15 Pendapat Responden tentang karyawan taat terhadap semua aturan dan
prosedur kerja yang ditetapkan perusahaan. ................................................. 72
Tabel IV.16 Pendapat Responden tentang karyawan dapat menjaga keselamatan dirinya
sendiri pada saat bekerja. ............................................................................... 73
Tabel IV.17 Pendapat Responden tentang karyawan dapat bekerja dengan jujur tanpa
melakukan kecurangan. .................................................................................. 74
xii

Tabel IV.18 Pendapat Responden tentang karyawan dapat melaksanakan tugasnya tanpa
memerlukan pengawasan langsung. .............................................................. 75
Tabel IV.19 Rekapitulasi Variabel X (Kinerja Karyawan) ................................................... 76
Tabel IV.20 Pendapat Responden tentang waktu penerimaan barang masuk ke gudang
sesuai dengan waktu yang ada dokumen. ...................................................... 79
Tabel IV.21 Pendapat Responden tentang proses pembuatan dokumen penerimaan
barang dengan cepat. ..................................................................................... 80
Tabel IV.22 Pendapat Responden tentang melakukan pembongkaran muat tepat waktu.
.......................................................................................................................................... 81
Tabel IV.23 Pendapat Responden tentang dokumen penerimaan barang tersedia dengan
lengkap. ........................................................................................................... 82
Tabel IV.24 Pendapat Responden tentang spesifikasi barang sesuai dengan PO. ........... 83
Tabel IV.25 Pendapat Responden tentang barang harus lolos proses pemeriksaan oleh
pabean & bea cukai......................................................................................... 84
Tabel IV.26 Pendapat Responden tentang quantity barang pada dokumen sesuai dengan
fisik barang yang diterima............................................................................... 85
Tabel IV.27 Pendapat Responden tentang tidak ditemukan barang yang cacat produk
(reject). ............................................................................................................ 86
Tabel IV.28 Pendapat Responden tentang jumlah alat angkut yang tersedia pada Divisi
Operasional gudang sesuai dengan kebutuhannya. ....................................... 87
Tabel IV.29 Pendapat Responden tentang armada pengangkut sesuai dengan klasifikasi
barang yang akan diterima. ............................................................................ 88
Tabel IV.30 Rekapitulasi Variabel Y (Kelancaran Penerimaan Peralatan Pengeboran
Minyak) ........................................................................................................... 89
Tabel IV.31 Rekapitulasi Variabel X (Kinerja Karyawan) Terhadap Variabel Y (Kelancaran
Penerimaan Peralatan Pengeboran Minyak) .................................................. 92
Tabel IV.32 Rekapitulasi Variabel X (Kinerja Karyawan) Terhadap Variabel Y (Kelancaran
Penerimaan Peralatan Pengeboran Minyak) .................................................. 94
Tabel IV.33 Koefisien Korelasi ........................................................................................... 96
Tabel IV.34 Interpretasi Koefisien Korelasi ....................................................................... 97
Tabel IV.35 Koefisien Determinasi .................................................................................... 98
Tabel IV.36 thitung ............................................................................................................ 99
xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar IV.1 Struktur Organisasi bagian Supply Chain Management PT. Pertamina
Drilling Service Indonesia ............................................................................. 59

Gambar IV.2 Kurva Distribusi Normal ............................................................................. 101


xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Kuesioner ........................................................................................ 109


Lampiran 2 Tabel Distribusi t .......................................................................................... 113
Lampiran 3 Tabel r .......................................................................................................... 114
Lampiran 4 Dokumentasi ................................................................................................ 115
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam dinamika pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini semakin

menunjukan peningkatan, baik dibidang jasa maupun manufaktur. Hal itu ditandai

dengan munculnya perusahaan baru sebagai bentuk kreativitas dan inovasi

masyarakat dalam usaha bersama untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Dengan

Semakin meningkatnya persaingan, berkembangnya ilmu pengetahuan dan banyaknya

perusahaan baru, maka persaingan tentu akan menjadi semakin ketat, apalagi jika

perusahaan baru tersebut merupakan jenis usaha yang sama. Perusahaan dituntut

untuk selalu berorientasi kepada kepuasan pelanggan, oleh karena itu perusahaan

memerlukan persiapan dan melakukan perbaikan-perbaikan secara terus menerus

agar dapat menjamin kualitas produk dan jasa. Perencanaan serta perbaikan tersebut

harus dilakukan disetiap lini dalam suatu perusahaan.

Dalam rangka mencapai tujuan perusahaan, posisi sumber daya manusia (SDM)

adalah yang paling menentukan dalam mengoperasikan mesin atau perangkat apapun

yang ada dalam perusahaan tersebut. Dikarenakan karyawan merupakan suatu

kekayaan atau asset utama bagi perusahaan, yang menjadi pelaku untuk menunjang

tercapainya tujuan perusahaan. Sebagai perusahaan pengeboran minyak dan gas, PT.
2

Pertamina Drilling Services Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam

berbagai strategi perusahaan. Tanpa adanya sumber daya manusia, perusahaan belum

tentu dapat bertahan dalam persaingan yang ketat saat ini.

Agar pengelolaan sumber daya manusia didalam perusahaan dapat bekerja

dengan efektif, maka pemimpin memegang peranan penting untuk dapat

mempengaruhi dan menggerakan para karyawannya guna mencapai tujuan organisasi

yang diinginkan.

Dalam suatu perusahaan jasa atau manufaktur, gudang memiliki peranan untuk

pergerakan arus barang bagi perusahaan. Aktivitas pergudangan meliputi aktivitas

receiving, storage, dan shipping yang merupakan aktivitas utama di gudang yang tidak

bisa terlaksana tanpa adanya kelancaran dalam setiap kegiatannya.

Kelancaran aktivitas gudang mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan

perusahaan terutama dalam kegiatan pergudangan. Salah satu aktivitas di gudang yang

menggunakan karyawan sebagai peranan penting didalamnya adalah penerimaan

(receiving). Penerimaan akan sulit dilakukan apabila tidak adanya kejelasan tugas yang

harus di lakukan oleh setiap karyawan yang terlibat. Maka dari itu Standard Operating

Procedure (SOP) haruslah jelas dan mudah dimengerti oleh setiap karyawan yang akan

melakukan proses penerimaan barang di gudang.


3

Dalam kegiatan penerimaan peralatan yang dijalankan oleh perusahaan ini tidak

selalu berjalan dengan lancar. Masalah yang Sering ditemukan pada kegiatan

penerimaan yaitu seperti system factor atau faktor sistem yang biasa terjadi karena

fasilitas kerja yang diberikan oleh perusahaan belum sesuai dengan kebutuhan yang

digunakan oleh para karyawan. Hal ini tentunya menyebabkan kinerja karyawan dalam

proses penerimaan belum optimal.

Masalah lain yang kerap kali terjadi adalah adanya karyawan yang melakukan

pekerjaan tidak sesuai dengan uraian kerja, masih adanya kekurangan karyawan dalam

proses penerimaan barang sehingga menghambat pekerjaan yang dilakukan, alat

pendukung dalam melakukan bongkar muat (Forklift) kurang memadai, terjadi di hari

tertentu barang menumpuk sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dari

biasanya.

Selain itu keterbatasan area penyimpanan barang dihari tertentu ketika

kebutuhan akan peralatan pengeboran minyak begitu tinggi yang mengakibatkan

terjadinya penumpukan barang di area penyimpanan barang. Penumpukan barang di

gudang terjadi karena pengendaliaan persediaan yang kurang tepat, dan lebih

banyaknya volume barang yang masuk ke gudang dari pada barang yang keluar.

Dari keadaan yang ditemukan penulis selama melakukan penelitian di PT.

Pertamina Drilling Services Indonesia, dan berdasarkan uraian diatas penulis tertarik
4

untuk mengkaji lebih dalam dan mengemukakannya dalam bentuk skripsi dengan judul

“Pengaruh Kinerja Karyawan Terhadap Kelancaran Penerimaan Peralatan

Pengeboran Minyak PT. Pertamina Drilling Services Indonesia Tahun 2019.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah

tersebut, maka teridentifikasi permasalahan sebagai berikut:

1. Beberapa karyawan tidak bekerja sesuai uraian kerja yang ditetapkan oleh PT.

Pertamina Drilling Service Indonesia.

2. Kinerja karyawan dalam proses penerimaan peralatan pengeboran minyak belum

optimal pada gudang PT. Pertamina Drilling Service Indonesia.

3. Ketersediaan Sumber Daya Manusia di bagian penerimaan gudang PT. Pertamina

Drilling Service Indonesia masih ada yang kurang.

4. Peralatan untuk melakukan handling muat (Forklift) kurang memadai di gudang PT.

Pertamina Drilling Service Indonesia.

5. Penumpukkan barang pada area penyimpanan barang di gudang PT. Pertamina

Drilling Service Indonesia.

C. Batasan Masalah

Karena keterbatasan penulis dalam berbagai hal yang berkaitan dengan waktu,

tenaga, referensi dan kemampuan, maka tidak semua masalah yang telah diidentifikasi
5

akan diteliti, maka penulis hanya membatasi masalah dalam ruang lingkup yang

berkaitan dengan pengaruh kinerja karyawan terhadap kelancaran penerimaan

peralatan pengeboran minyak PT. Pertamina Drilling Services Indonesia tahun 2019.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka pokok permasalahan yang akan dibahas

dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kinerja karyawan pada PT. Pertamina Drilling Services Indonesia?

2. Bagaimanakah kelancaran penerimaan peralatan pengeboran minyak pada PT.

Pertamina Drilling Services Indonesia?

3. Apakah kinerja karyawan berpengaruh terhadap kelancaran penerimaan peralatan

pengeboran minyak pada PT. Pertamina Drilling Services Indonesia?

E. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mempunyai beberapa tujuan tertentu, antara lain:

1. Untuk mengetahui kinerja karyawan pada PT. Pertamina Drilling Services

Indonesia.

2. Untuk mengetahui kelancaran penerimaan peralatan pengeboran minyak pada PT.

Pertamina Drilling Services Indonesia.

3. Untuk mengetahui pengaruh kinerja karyawan terhadap kelancaran penerimaan

peralatan pengeboran minyak pada PT. Pertamina Drilling Services Indonesia.


6

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

Dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasan penulis mengenai

pengaruh kinerja karyawan terhadap kelancaran penerimaan peralatan pengeboran

minyak pada PT. Pertamina Drilling Services Indonesia, serta memperoleh gelar

sarjana strata satu (S1) pada Institut Transportasi Dan Logistik Trisakti.

2. Bagi PT. Pertamina Drilling Services Indonesia

Diharapkan dari hasil penelitian yang diperoleh dapat dijadikan sebagai sedikit

bahan masukan yang bersifat membangun, sehingga dapat meningkatkan kinerja

karyawan khususnya di area gudang.

3. Bagi Institut Transportasi Dan Logistik Trisakti

Penelitian ini dapat dijadikan tambahan pengetahuan bagi rekan-rekan

mahasiswa dan civitas akademika yang akan melakukan penelitian mengenai

pengaruh kinerja karyawan terhadap kelancaran penerimaan peralatan pengeboran

minyak di kemudian hari, serta sebagai data dokumentasi di perpustakaan Institut

Transportasi Dan Logistik Trisakti.


7

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Landasan Teori Variabel Bebas

1. Manajemen

a. Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur.

Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari

fungsi-fungsi manajemen. Jadi, manajemen itu merupakan suatu proses untuk

mewujudkan tujuan yang diinginkan. Karena manajemen diartikan mengatur

maka timbul beberapa pertanyaan, yaitu: apa yang diatur, kenapa harus

diatur, siapa yang mengatur, bagaimana mengaturnya, dan dimana harus

diatur, Hasibuan (2016, p. 1).

“Management is the process of planning, organizing, leading and

controlling the effortsof organization members and using all other

organizational resources to active stated organization goals.” Artinya,

manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasiaan dan penggunaan

sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi

yang telah ditetapkan, James F. Stoner dalam Amirullah (2015, p. 4).

“Management is a distinct process consisting of planning, organizing

and actuating and controlling performed to determine and accomplish stated


8

objectives by the use human being and other resources.” Artinya, manajemen

merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan

perencanaan, pengorganisasiaan, penggerakan dan pengendalian yang

dilakukan untuk menentukkan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah

ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber

lainnya, George R. Terry dalam Amirullah (2015, p. 4).

Menurut beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

manajemen adalah ilmu atau seni yang digunakan dalam mengatur sumber

daya organisasi yang terdiri dari proses perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengendalian suatu organisasi untuk dapat mencapai tujuan

organisasi yang secara efektif dan efisien.

b. Unsur-Unsur Manajemen

Unsur-unsur manajemen yang dijelaskan oleh Hasibuan (2016, p. 20),

yaitu sebagai berikut:

1) Man, yaitu tenaga kerja manusia, baik tenaga kerja pimpinan maupun

tenaga kerja operasional/pelaksana.

2) Money, yaitu uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang

diinginkan.

3) Methods, yaitu cara-cara yang dipergunakan dalam usaha mencapai

tujuan.
9

4) Materials, yaitu bahan-bahan yang diperlukan untuk mencapi tujuan.

5) Machines, yaitu mesin-mesin/alat-alat yang diperlukkan atau

dipergunakan untuk mencapai tujuan.

6) Market, yaitu pasar untuk menjual barang dan jasa-jasa yang dihasilkan.

c. Fungsi-Fungsi Manajemen

Fungsi-fungsi manajemen menurut Hasibuan (2016, p. 40), yaitu sebagai

berikut:

1) Perencanaan (Planning) adalah proses penentuan tujuan dan pedoman

pelaksanaan dengan memilih yang terbaik dari alternatif -alternatif yang

ada.

2) Pengorganisasian (Organizing) adalah suatu proses penentuan,

pengelompokkan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang

diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang orang pada

aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan

wewenang yang secara relatif di delegasikan kepada setiap individu yang

akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut.

3) Pengarahan (Actuating) adalah mengarahkan semua bahan, agar mau

bekerja sama dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan.


10

4) Pengendalian (Controlling) adalah proses pengendalian pengaturan

berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar sesuai dengan ketetapan-

ketetapan dalam rencana.

2. Manajemen Sumber Daya Manusia

a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Dessler (2010, p. 1) Manajemen sumber daya manusia adalah

kebijakan dan praktik yang dibutuhkan seseorang untuk menjalankan aspek

“orang” atau sumber daya manusia dari posisi seorang manajemen, meliputi

perekrutan, penyaringan, pelatihan, pengimbalan dan penilaian.

Sedangkan menurut Marwansyah (2010, p. 3) Manajemen sumber daya

manusia dapat diartikansebagai pendayagunaan sumber daya manusia di

dalam organisasi, yang dilakukan melalui fungsi-fungsi perencanaan sumber

daya manusia, rekrutmen dan seleksi, pengembangan sumber daya manusia,

perencanaan dan pengembangan karir, pemberian kompensasi dan

kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja, dan hubungan industrial.”

Jadi, dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia

adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja

dengan kegiatan perencanaan, pengadaan, pengembangan, pemeliharaan, dan

penggunaan sumber daya manusia dalam mencapai tujuan individu/organisasi

secara efektif dan efisien.


11

b. Fungsi Operasional Manajemen Sumber Daya Manusia

Fungsi operasional dalam Manajemen Sumber Daya Manusia

merupakan dasar pelaksanaan MSDM yang efisien dan efektif dalam

pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan.

Menurut Sihombing, Gultom, & Sijabat (2014, p. 6) Manajemen Sumber

Daya Manusia memiliki enam fungsi operasional, yaitu:

1) Perencanaan (Planning) yaitu, dapat melancarkan rencana pengelolaan

sumber daya manusia organisasi/perusahaan baik dalam jangka pendek

maupun jangka panjang.

2) Pengadaan (Procurement) yaitu, dapat memperoleh jenis dan jumlah

sumber daya manusia yang tepat, melalui proses pemanggilan, seleksi,

penempatan, orientasi dan induksi untuk mendapatkan sumber daya

manusia yang diperlukan sesuai dengan tujuan organisasi atau perusahaan

(the right man in the right place).

3) Pengembangan (Development) yaitu, proses peningkatan keterampilan

teknis, teoritis, konseptual, dan moral sumber daya manusia melalui

pendidikan dan pelatihan.

4) Kompensasi yaitu, proses pemberian balas jasa langsung dan tidak

langsung kepada sumber daya manusia sebagai imbal jasa (output) yang

diberikan kepada organisasi atau perusahaan.


12

5) Pengintegrasian yaitu, mempersatukan kepentingan

organisasi/perusahaan dengan kebutuhan sumber daya manusia, sehingga

akan dapat tercipta kerjasama yang saling menguntungkan.

6) Pemeliharaan yaitu, memelihara dan meningkatkan kondisi fisik, mental,

dan loyalitas sumber daya manusia agar tercipta hubungan jangka panjang.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka dapat disimpulkan

bahwa Sumber Daya Manusia adalah tenaga kerja yang dapat mencapai

tujuan individu ataupun organisasional secara ekonomis berdasarkan kegiatan

perencanaan, pengadaan, pengembangan, pemeliharaan, penggunaan,

pengimplementasian, dan pengendalian yang baik.

3. Manajemen Logistik

a. Pengertian Logistik

Logistik berasal dari bahasa Yunani, yaitu logos yang berarti rasio, kata,

kalkulasi, alasan, pembicaraan, orasi. Kata logistik memiliki asal kata dari

bahasa Perancis loger yaitu untuk menginapkan atau menyediakan.

Menurut Willem Siahaya (2013, p. 65) Logistik adalah bagian dari supply

chain management yang merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan

kegiatan pengangkutan, penyimpanan, dan distribusi barang serta layanan

jasa dan informasi terkait secara efisien dan memenuhi kebutuhan

pelanggan.
13

Menurut Gunawan (2014, p. 7), “logistik merupakan seni dan ilmu

mengatur dan mengontrol arus barang, energi, informasi, dan sumber daya

lainnya, seperti produk, jasa, dan manusia, dari sumber produksi ke pasar

dengan tujuan mengoptimalkan penggunaan modal.”

Logistik adalah proses dari pengolahan secara strategis dalam usaha

perolehan, pergerakan dan penyimpanan bagian material dan persediaan

akhir, juga berhubungan dengan arus informasi, melalui organisasi dan jalur

pemasarannya dalam beberapa cara untuk mendapatkan keuntungan

tertentu di masa depan yang maksimal melalui ongkos pemenuhan

pemesanan yang efektif, Hendayani (2011, p. 17).

Menurut beberapa pengertian diatas, maka penulis menyimpulkan

bahwa logistik adalah proses mengatur dan mengontrol produk atau jasa dari

tahap awal untuk mengoptimalkan keuntungan tertentu.

b. Pengertian Manajemen Logistik

Manajemen logistik pada awalnya merupakan cabang dari ilmu

kemiliteran (branch of military science) yang digunakan untuk persiapan,

pemeliharaan, pengangkutan material personil, dan fasilitas militer.

Menurut Willem Siahaya (2013, p. 65) Manajemen Logistik adalah

bagian dari Supply Chain Management yang merencanakan, melaksanakan

dan mengendalikan kegiatan pengangkutan, penyimpanan dan distribusi


14

barang serta layanan jasa dan informasi terkait secara efisien dan efektif untuk

memenuhi kebutuhan pelanggan.

Manajemen logistik merupakan bagian dari manajemen rantai suplai

yang merencanakan dan mengendalikan tingkat efisiensi dan efektivitas dari

arus dan penyimpanan barang, jasa, dan informasi yang terkait dari hulu ke

hilir dan sebaliknya, dimulai dari titik asal barang tersebut hingga titik tempat

digunakan atau dikonsumsinya barang tersebut untuk memenuhi permintaan

dari pelanggan, Hendayani (2011, p. 18)

Dari pernyataan diatas manajemen logistik adalah proses yang secara

strategis mengelola pengadaan, perpindahan dan penyimpanan material,

suku cadang, persediaan barang jadi dan aliran informasi terkait, melalui

organisasi dan kanal-kanal pemasarannya, dengan cara dimana keuntungan

pada saat sekarang dan yang akan datang dimaksimalkan melalui pemenuhan

pemesanan yang berbiaya efektif.

c. Fungsi Logistik

Menurut Hendayani (2011, p. 19) Logistik pada dasarnya berfungsi

sebagai suatu sistem yang menyatukan berbagai komponen seperti aliran

informasi, mulai dari supplier (pemesanan dan pengiriman), informasi dalam

proses produksi (persediaan) atau dalam jasa aliran informasi dalam


15

perusahaan (koordinasi), sampai pada informasi pada konsumen (distribusi

baik barang maupun jasa)

d. Tujuan Manajemen Logistik

Menurut Hendayani (2011, p. 20) Tujuan dari logistik adalah untuk

mendistribusikan produk (barang dan jasa) secara tepat, baik bahan, waktu,

tempat, dan pengiriman dengan kualitas produk yang tetap terjamin, dengan

biaya serendah mungkin untuk mencapai keuntungan perusahaan semaksimal

mungkin

e. Strategi Logistik

Menurut Siahaya (2013, p. 66) sebagai berikut :

1. Meningkatkan responsif terhadap pelanggan, kecepatan dan ketepatan

waktu, keamanan dan keselamatan produk dan nilai layanan (service

value).

2. Menurunkan biaya transportasi, penyimpanan, persediaan, kerusakan dan

kehilangan produk.

3. Menghilangkan pungutan tidak resmi dan penyuapan.


16

4. Manajemen Pergudangan

a. Pengertian Gudang

Menurut John Warman (2012, p. 5), Gudang (kata benda) adalah

”bangunan yang dipergunakan untuk menyimpan barang. Penggudangan

(kata kerja) ialah kegiatan menyimpan dalam gudang”.

Menurut Martono (2015, p. 343) “gudang adalah tempat penyimpanan

sementara dan pengambilan inventory untuk mendukung kegiatan operasi

bagi proses operasi berikutnya ke lokasi distribusi atau kepada konsumen

akhir.”

Menurut Siahaya (2013, p. 88) “manajemen pergudangan adalah bagian

dari manajemen logistik dan SCM, merupakan pengelolaan kegiatan

menerima, menyimpan, merawat, mengirim dan menatausahakan barang

pada suatu tempat tertentu.”

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka penulis dapat

menyimpulkan bahwa gudang adalah tempat penyimpanan dan pengambilan

barang–barang yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan operasi.

b. Jenis-Jenis Gudang

Jenis-jenis gudang manufaktur menurut Siahaya (2013, p. 89) adalah sebagai

berikut:
17

a. Gudang operasional

Gudang operasional digunakan unuk menyimpan bahan baku (raw

material) dan suku cadang (spareparts) yang diperlukan untuk proses dan

menunjang produksi serta barang setengah jadi (work in process).

b. Gudang Perlengkapan

Gudang perlengkapan digunakan untuk menyimpan perlengkapan untuk

menunjang dan memperlancar proses produksi yang terletak didekat

line produksi.

c. Gudang Distribusi

Gudang distribusi digunakan untuk menyimpan barang jadi (finished

goods) yang siap untuk dikirim ke distributor atau retailer.

d. Gudang Musiman

Gudang musiman adalah gudang yang bersifat insidentil pada saat gudang

operasional dan distribusi penuh.

c. Aktivitas Pergudangan

Aktivitas Pergudangan menurut Siahaya (2013, p. 89) sebagai berikut :

1) Penerimaan (Receiving) :

Kegiatan penerimaan fisik dan administrasi terhadap barang

pesanan,berupa bahan baku untuk proses produksi dan barang jadi untuk
18

didistribusikan ke pelanggan serta barang penunjang (parts) untuk

mendukung operasional perusahaan.

2) Penyimpanan (Storage) :

Kegiatan penyimpanan barang didalam gudang sesuai kaidah untuk

memudahkan penanganan fisik dan pengenalan barang.

3) Penanganan (Handling) :

Kegiatan penanganan barang atau persediaan dengan mempergunakan

alat angkat sesuai karakteristik barang.

4) Perawatan (Up-Keep) :

Kegiatan pemeliharaan dan perawatan barang supaya terhindar dari

kerusakan akibat cuaca, kontaminasi dan karat.

5) Pengemasan (Packaging) :

Kegiatan pembuatan kemasan untuk melindungi dan mengamankan

barang.

6) Pengeluaran (Dispatching) :

Kegiatan pengeluaran fisik dan administrasi barang dari gudang.

7) Pengiriman (Expediting) :

Kegiatan pengiriman bahan mentah ke unit produksi dan barang jadi ke

gudang distribusi.
19

8) Distribusi :
Kegiatan pendistribusian barang jadi ke distributor
9) Pemeriksaan dan Pengawasan (control) :
Kegiatan pemeriksaan dan pengawasan atas persediaan dan tata kerja
secara berkala.
5. Peralatan Handling

Menurut Standard Operating Procedure (SOP) PT. Pertamina Drilling Service


Indonesia, peralatan handling diantaranya :
a. Pallet
Alat untuk meletakan barang–barang dengan tujuan memudahkan
penyimpanan, perhitungan, dan transportasi. Material utama dari sebuah
pallet adalah kayu atau plastik dan terdapat juga pallet yang terbuat dari
kertas (Lihat Gambar Pada Lampiran 4 Dokumentasi). Pallet memiliki standar
ISO 8611 dengan spesifikasi ukuran sebagai berikut :
Tabel II.1 Jenis - jenis pallet

Dynamic Racking
Jenis Ukuran Static load
load load
Two way
100x120x12 4000 kg 1000 kg 500 kg
entry pallet
Two way
entry pallet 110x110x14 4000 kg 1000 kg 500 kg
double deck
Four way
100x120x15 2000 kg 1000 kg 500 kg
entry pallet
Four way
80x120x15 1000 kg 1000 kg 500 kg
entry pallet
Sumber: Standart Operating Procedure PT. Pertamina Drlling Service Indonesia

(Lihat Gambar Pada Lampiran 4 Dokumentasi)


20

Kelebihan dan kekurangan jenis-jenis pallet :

Tabel II.2 Kelebihan dan kekurangan pallet

Jenis pallet Kelebihan Kekurangan


Kayu  Bisa didaur  Rentan
ulang/diperbaiki terhadap
 Murah faktor cuaca
 Ramah dan serangan
lingkungan serangga
 Berat  Mudah rusak
 Memiliki paku
yang dapat
merusak
barang
Plastik  Lebih tahan lama  Tidak bisa
dari faktor cuaca diperbaiki
dan serangan  Cenderung
serangga mahal
 Ringan  Tidak ramah
 Meningkatkan lingkungan
keamanan barang
Kertas  Murah  Mudah rusak
 Bisa didaur ulang  Rentan
 Ramah terhadap
lingkungan faktor cuaca
 Meningkatkan
keamanan barang
 Ringan
Sumber: Standart Operating Procedure PT. Pertamina Drlling Service Indonesia

b. Hand Pallet
Alat angkut untuk memindahkan beban diatas pallet kayu atau plastik dengan
daya angkat atau kapasitas barang tertentu, biasanya kapasitas angkut hand
pallet mencapai 1 - 5 ton, dengan daya angkat maksimal 20 cm. Alat ini
menggunakan tenaga hydroulis dengan sistem pompa untuk menaik-turunkan
21

beban yang diangkat. Dipergunakan untuk meringankan kerja operator dan


menghemat waktu pada saat memindahkan satu barang dari satu area ke area
lain (Lihat Gambar Pada Lampiran 4 Dokumentasi).
c. Hand Stacker
Alat angkut untuk mengangkut dan memindahkan beban diatas pallet kayu
atau plastik. Alat ini menggunakan prinsip kerja Hydraulic, untuk mekanisme
rodanya Hand Stacker memiliki beberapa roda yang masing-masing dari roda
tersebut mempunyai peranan berbeda-beda untuk mengangkat sebuah
benda. Hand Stacker menggunakan sistem pemompaan secara manual
maupun elektrik pada saat pengangkutan garpu. Untuk kapasitas alat ini
mampu mengangkat beban mencapai 1 Ton dan dengan Ketinggian daya
angkat berkisar sampai maksimal 60 cm (Lihat Gambar Pada Lampiran 4
Dokumentasi).
d. Forklift
Alat angkut yang di gunakan untuk mengangkat beban berat yang berada
diatas pallet kayu atau plastik yang dioperasikan menggunakan sistem mesin
dengan di lengkapi tombol-tombol dan tuas yang dapat digunakan untuk
menaik-turunkan beban pada Forklift. Untuk Forklift memiliki 2 jenis yaitu
Forklift yang berbahan bakar bensin dan ada yang bersumber dari tenaga
baterai. Kapasitas yang dapat diangkat alat ini bermacam macam, secara
umum berkisar 1 – 10 Ton dengan daya angkat mencapai 3 meter. Untuk
menggunakan Forklift operator wajib memiliki Surat Ijin Operasi (SIO) sesuai
dengan kapasitas forklift dan masih dalam masa berlaku (Lihat Gambar Pada
Lampiran 4 Dokumentasi).
Adapun kelebihan dan kekurangan jenis-jenis forklift :
22

Tabel II.3 Kelebihan dan kekurangan forklift

Jenis Forklift Kelebihan Kekurangan


Diesel  Sangat ideal untuk  Tidak ramah lingkungan
kebutuhan di ruang terlebih dalam ruangan
terbuka, karena dapat tertutup, menimbulkan
berfungsi pada keadaan polusi
basah dan lembab, serta  Ukuran forklift lebih
dapat berfungsi pada besar dibandingkan
kapasitas penuh forklift baterai
 Lebih murah
dibandingkan forklift
baterai
 Kinerja lebih bertenaga
Baterai  Ramah lingkungan 
Kebutuhan baterai
 Mudah Bermanuver (charger) memakan
 Lebih hemat bahan bakar waktu lama
(isi ulang baterai)  Lebih mahal
dibandingkan forklift
diesel
 Bukan pilihan terbaik bila
digunakan di ruang
terbuka
Gas  Ramah lingkungan  Kebutuhan akan gas
sebagai bahan bakar
sehingga sulit mencari
tempat pengisian gas
Sumber: Standart Operating Procedure PT. Pertamina Drlling Service Indonesia
23

Fungsi Forklift berdasarkan ketinggiannya:

Tabel II.4 Kegunaan Forklift

Forklift Rendah Sedang Tinggi

Single Mast √ X X

Double Mast X √ X

Reach Truck X X √
Sumber: Standart Operating Procedure PT. Pertamina Drlling Service Indonesia
(Lihat Gambar Pada Lampiran 4 Dokumentasi)

e. Mobil Crane

Alat angkut yang terdapat langsung pada truk sehingga dapat dengan mudah

dibawa langsung pada lokasi kerja tanpa harus menggunakan kendaraan lain,

akan tetapi bagian dari crane tetap harus dibongkar untuk mempermudah

perpindahan. Crane ini memiliki kaki yang dapat dipasangkan ketika

beroperasi untuk menjaga crane tetap seimbang dan dapat berputar 360

derajat. Mobil crane memiliki daya angkat mencapai 15 Ton. Untuk

menggunakan crane ini harus memiliki Surat Ijin Operator (SIO) dan masih

dalam masa berlaku (Lihat Gambar Pada Lampiran 4 Dokumentasi).


24

B. Landasan Teori Variabel Terikat

1. Kinerja Karyawan

a. Pengertian Kinerja Karyawan

Menurut Mangkunegara (2014, p.9) “Kinerja karyawan (prestasi kerja)

adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang

karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya.”

Kinerja karyawan merupakan pencapaian berhasil atau tidaknya tujuan

organisasi yang telah ditetapkan. Informasi tentang kinerja organisasi adalah

hal yang sangat penting yang digunakan untuk mengevaluasi apakah proses

kinerja yang dilakukan organisasi selama ini sudah sejalan dengan tujuan yang

diharapkan atau belum, Rani & Mayasari (2014, p. 2).

Sedangkan menurut Fernanda (2016, p. 82) “kinerja karyawan

merupakan hasil proses pekerjaan yang dicapai oleh karyawan dalam

melakukan pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.”

Bedjo Siswanto dalam (Nelson, 2012) menyatakan bahwa kinerja

pegawai adalah suatu tingkat hasil pekerjaan yang dicapai seorang pegawai

dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang di bebankan kepadanya

termasuk juga bagaimana proses yang dilaluinya untuk mencapai hasil

tersebut.
25

Dessler dalam (Tampi, 2014) menyatakan bahwa kinerja karyawan

merupakan prestasi kerja, yakni perbandingan antara hasil kerja yang dilihat

secara nyata dengan standar kerja yang telah ditetapkan organisasi.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka penulis dapat

menyimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja seorang karyawan

dalam melakukan pekerjaan sesuai tanggung jawab yang diberikan

kepadanya.

b. Aspek-Aspek Kinerja Karyawan

Adapun aspek kinerja karyawan menurut Mangkunegara (2014, p. 141) terdiri

dari:

1) Pengetahuan tentang pekerjaan, yaitu luasnya pengetahuan mengenai

pekerjaan dan keterampilannya.

2) Kualitas kerja, yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat - syarat

kesesuaian dan kesiapannya.

3) Produktivitas, yaitu mengarah kepada pencapaian untuk kerja yang

maksimal.

4) Adaptasi dan fleksibilitas, yaitu menunjukkan kemampuan karyawan

menyesuaikan diri dengan situasi dan lingkungan kerja.

5) Inisiatif dan pemecahan masalah, yaitu kemampuan menciptakan

perubahan-perubahan baru guna perbaikan dan kemajuan organisasi.


26

6) Kooperatif dan kerjasama, yaitu kesediaan untuk bekerja sama dengan

orang lain (sesama anggota organisasi).

7) Keandalan atau pertanggung jawaban, yaitu mampu melakukan

pekerjaan dan menjaga reputasi perusahaan.

8) Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi, yaitu kemampuan

menyampaikan informasi didalam perusahaan.

c. Indikator Kinerja Karyawan

Adapun indikator dari kinerja karyawan menurut Bernadine dalam (Tampi,

2014) yaitu:

1) Kualitas, yaitu tingkat dimana hasil aktifitas yang dilakukan mendekati

sempurna, dalam arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan

aktifitas ataupun memenuhi tujuan yang di harapkan dari suatu aktifitas.

2) Kuantitas, jumlah yang dihasilkan dalam istilah jumlah unit, jumlah siklus

aktifitas yang di selesaikan, ketepatan waktu, tingkat suatu aktifitas

diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan, dilihat dari sudut

koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang

tersedia untuk aktifitas lain.

3) Efektifitas, tingkat penggunaan sumber daya manusia organisasi

dimaksimalkan dengan maksud menaikan keuntungan atau mengurangi

kerugian dari setiap unit dalam penggunaan sumberdaya.


27

4) Kemandirian, tingkat dimana seorang karyawan dapat melakukan fungsi

kerjanya tanpa minta bantuan bimbingan dari pengawas atau meminta

turut campurnya pengawas untuk menghindari hasil yang merugikan.

2. Kelancaran Penerimaan Peralatan Pengeboran Minyak

a. Pengertian Kelancaran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2018:559) lancar adalah tidak

tersendat-sendat atau tidak tersangkut-sangkut. Kelancaran memiliki arti

yang sangat penting dalam setiap pelaksanaan suatu tugas atau pekerjaan.

Suatu tugas atau pekerjaan akan terlaksana apabila ada kelancaran pekerjaan

tersebut.

Setiono (2013:45) menyatakan kelancaran merupakan suatu keadaan

dimana sesuatu berjalan dengan lancar, bergerak maju dengan cepat dan

sangat bergantung pada sarana, tenaga kerja dan biaya yang tersedia,

sehingga pelaksanaan yang diharapkan dapat terjamin.

Berdasarkan pernyataan diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

Kelancaran adalah tidak tersendat-sendat, kelancaran terjadi ketika seseorang

atau kelompok akan mencapai tujuan. Kelancaran ini bersifat positif, karena

sebagai suatu pemacu untuk mencapai tujuan yang dicapai.


28

Gunawan, (2014) mengidentifikasi indikator kelancaran adalah tepat

waktu, ada dokumen pemesanan, ada dokumen pengiriman, kondisi barang

saat diterima baik, kecermatan memilih angkutan.

b. Pengertian Penerimaan Peralatan Pengeboran Minyak

Menurut Amin Widjaja Tunggal (2011, p. 55) penerimaan (receiving)

adalah meliputi pembongkaran produk actual dari pengangkutan,

pembaharuan catatan persediaan pergudangan, pemeriksaan kerusakan,

verifikasi pehitungan barang pesanan dengan catatan pengiriman.

Menurut John Warman (2010:82), Penerimaan barang adalah suatu

barang yang dilakkukan atas dasar kegiatan dalam menerima atau

pemeriksaan fisik barang.

Mulyadi (2008:300) Fungsi penerimaan bertanggung jawab untuk

melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang

diterima dari pemasok guna menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut

diterima oleh perusahaan.

Menurut Penerbit PPM dan Asosiasi Logistik Indonesia (2011:88)

receiving (penerimaan) dan incoming inspection terdiri dari:

1) Pemeriksaan dokumen (PO, surat jalan dll)

Dokumen pemesanan; barang diterima berdasarkan adanya dokumen yang

mendasari berapa barang yang harus diterima, jenis barangnya apa dan
29

untuk memastikan bahwa barang yang diterima adalah sama dengan

barang yang dikirimkan. Adapun dokumen - dokumen dalam penerimaan

barang dan pengiriman :

a) Shipping documents menurut Sasono (2012:79) :

i. Bill of Lading, merupakan dokumen pengapalan yang sangat

penting peranannya, karena menunjukkan bukti kepemilikan.

ii. Air Waybill, merupakan dokumen sebagai tanda terima dari

perusahaan penerbangan yang menyatakan bahwa perusahaan

telah menerima barang dan dimuat.

b) Invoice

Menurut I Komang Berata, (2014; 18) Invoice merupakan tanda bukti

transaksi atau surat tagihan yang diterbitkan oleh penjual kepada

pemilik atau membayar harga barang yang telah disepakati antara

penjual dan pembeli.

Menurut Djauhari Ahsjar (2007 ; 92), menjelaskan invoice sebagai

salah satu dokumen penting yang memuat perincian harga-harga

barang yang di keluarkan oleh pihak perusahaan penjual atas transaksi

tertentu dengan pihak pembeli dan juga sebagai bukti transaksi serta

alat penagihan atas nilai yang tercantum didalamnya kepada pihak

pembeli yang disebut didalam faktur itu.


30

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa invoice adalah

dokumen tertulis yang memuat perincian harga barang yang

dikeluarkan oleh pihak penjual yang ditujukan kepada pembeli sebagai

bukti transaksi serta alat penagihan.

c) Packing List

Menurut Ali Purwito (2010 ; 23), menjelaskan bahwa packing list

adalah suatu daftar kemasan yang merupakan suatu pernyataan

tentang isi dari peti kemas, seperti jumlah barang, jenis barang,

ukuran, masing-masing kemasan diberikan nomor atau inisial untuk

mempermudah pengenalan pemesan barang.

Sedangkan menurut Djauhari Ashjar (2007 ; 163), menyatakan

dokumen yang diterbitkan oleh eksportir dengan perincian dan jumlah

kemasan, jenis dan berat barang yang tercantum dalam invoice serta

tanda marking yang digunakan pada packingnya.

Dari pendapat diatas menjelaskan bahwa packing list adalah

dokumen yang diterbitkan oleh eksportir yang merupakan suatu daftar

kemasan yang menjelaskan tentang isi dan peti kemas, jumlah barang

serta jenis dan ukuran barang.


31

d) Purchase Order (PO)

Menurut Husni Hasan et.al (2012 ; 90), menyatakan purchase order

adalah dokumen pembelian secara formal digunakan oleh bagian

pembelian untuk melakukan transaksi dengan pemasok.

Sedangkan menurut I Komang Berata (2014 ; 36) menjelaskan

sebelum proses pengiriman barang dilakukan, dokumen yang sangat

penting yang perlu dimiliki adalah adanya permintaan barang dari

pembeli dari negara importir yang disebut purchase order.

Berdasarkan definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

purchase order adalah dokumen yang sangat penting yang perlu

dimiliki sebagai bukti pemesanan adanya permintaan barang dari

pembeli.

e) Official documents menurut Sasono (2012:79) :

i. Certificate of Origin merupakan pernyataan yang

ditandatangani untuk membuktikan asal barang-barang yang

diekspor.

ii. Certificate of Quality merupakan sertifikat yang berisikan

informasi mengenai hasil analisis barang atas dasar

pemeriksaan laboratorium.
32

iii. Manufactuure’s Quality of Certificate merupakan sertifikat

mengenai kualitas barang yang dikeluarkan

perusahaanpembuatnya.

iv. Weight Certificate merupakan hasil pengukuran timbangan

yang menjelaskan berat kotor dan bersih setiap kemasan/peti.

v. Measurement List merupakan hasil pengukuran atau

penakaranyang berisi informasi mengenai ukuran panjang,

tebal, garis tengah, dan volume barang.

f) PIB (Pemberitahuan Impor Barang)

Pemberitahuan Impor Barang menurut Peraturan Direktur Jendral

Bea dan Cukai nomor P-21/BC/2007, adalah pemberitahuan pabean

untuk pengeluaran barang yang diimpor untuk dipakai atau untuk

impor sementara.

g) Delivery Order

Menurut Ali Purwito (2010 ; 27), delivery order adalah dokumen yang

dimiliki oleh penerima, pengirim, atau pemilik dari perusahaan sarana

pengangkut yang berisi perintah untuk menyerahkan barang-barang

yang diangkut kepada pihak lain atau yang tertera dalam dokumen

tersebut.
33

Berdasarkan definisi diatas, delivery order adalah dokumen yang

dimiliki oleh penerima, pengirim, pengangkut sebagai bukti

penyerahan hak atas barang yang diangkut.

2) Pemeriksaan mutu dan kuantitas barang

Adalah bentuk fisik barang yang harus dapat dirasa, diraba atau dilihat

langsung. Penerimaan yang bukan berupa fisik barang dapat

menyebabkan perbedaan proses dan hasil yang akan dicapai. Pada

umumnya hasilnya adalah negatif. Jika ada penerimaan tanpa harus

menangani fisik barangnya, maka perlu dilakukan proses tambahan

untuk memastikan keabsahan proses tsb. Pada fisik barang yang

diterima ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

a) Pemeriksaan jenis dan jumlah barang dengan dokumen yang

digunakan (PO).

b) Memastikan kemasan barang bernomor dan dalam kondisi baik

(tidak terdapat bekas benturan) saat dalam pengiriman.

3) Proses handling yang benar

Persyaratan penanganan; kondisi khusus yang harus disiapkan pada

saat barang tersebut diterima. Apakah perlu ditangani pada

suhu/temperatur khusus atau perlu dilakukan penanganan khusus

dikarenakan faktor beratnya, tingkat kesulitannya atau masalah


34

lainnya dengan menggunakan peralatan handling yang sesuai dalam

penanganannya.

a) Penanganan barang sesuai dengan siklus hidupnya

i. Suhu

ii. Kadaluarsa

iii. Maksimal tumpukan

b) Gunakan peralatan yang sesuai

i. Pallet

ii. Drum

iii. Forklift

c) Pahami aturan keselamatannya

i. Kimia

ii. Racun

iii. Meledak

Menurut Standart Operating Procedure (SOP) PT. Pertamina Drilling Service

Indonesia, Secara umum tugas dari bagian penerimaan adalah sebagai berikut:

a. Mencocokan dokumen yang dibawa oleh transporter sesuai dengan PO

(Delivery Order dan Sertifikat pendukung).

b. Memeriksa kondisi barang yang diterima apakah barang yang diterima sudah

sesuai dengan quantity dan spesifikasi pada PO (Purchase Order)


35

c. Membuat LHPB (Laporan hasil pemeriksaan barang)

d. Membuat BASTB (Berita acara serah terima barang)

e. Putaway

3. Hubungan Antara Kinerja Karyawan Dan Kelancaran Penerimaan Peralatan

Pengeboran Minyak

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2018:559) lancar adalah tidak

tersendat-sendat atau tidak tersangkut-sangkut. Kelancaran memiliki arti yang

sangat penting dalam setiap pelaksanaan suatu tugas atau pekerjaan. Suatu tugas

atau pekerjaan akan terlaksana apabila ada kelancaran pekerjaan tersebut.

Setiono (2013:45) menyatakan kelancaran merupakan suatu keadaan dimana

sesuatu berjalan dengan lancar, bergerak maju dengan cepat dan sangat

bergantung pada sarana, tenaga kerja dan biaya yang tersedia, sehingga

pelaksanaan yang diharapkan dapat terjamin.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kelancaran memiliki hubungan

dengan kinerja karyawan, dimana sesuatu berjalan dengan lancar, bergerak maju

dengan cepat dan sangat bergantung pada tenaga kerja, sehingga pekerjaan

dijamin akan terlaksana.


36

C. Hasil penelitian terdahulu yang relevan

Dalam melakukan penulisan, penulis menggunakan beberapa penelitian yang

relevan dengan judul yang diangkat oleh penulis, berikut adalah beberapa penelitian

yang relevan:

Tabel II.5 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan

No. Peneliti/judul Variable Hasil


1. Bryan Johannes Tampi/ Kinerja Gaya kepemimpinan
Pengaruh Gaya karyawan berpengaruh positif terhadap
Kepemimpinan dan kinerja karyawan dan adanya
Motivasi Terhadap Kinerja pengaruh dari motivasi
Karyawan pada PT. Bank terhadap kinerja karyawan.
Negara Indonesia, Tbk.
Journal “Acta Diurna”
Volume III No.4 Tahun 2014

2. Yohanes Nugraha, Mujiono, Kelancaran Kualitas sumber daya manusia


Dedeng Wahyudi Edi / berpengaruh langsung
Biaya logistik dan terhadap kelancaran
kelancaran pengiriman pengiriman barang. Semakin
barang pada gerai buku. tinggi kualitas sumber daya
Jurnal Manajemen manusia pada pusat distribusi
Transportasi & Logistik – PT Gramedia Asri Media, yang
Vol. 03 No. 2, Juli 2016 berlokasi di Cakung, Jakarta
Timur, semakin tinggi pula
tingkat kelancaran pengiriman
barang ke gerai-gerai buku
Gramedia.
37

3. Widya Tamodia / Evaluasi Kinerja Berdasarkan hasil evaluasi


Penerapan Sistem karyawan terhadap prosedur
Pengendalian Intern Untuk dan penerimaan barang pada PT.
Persediaan Barang penerimaan Laris Manis Utama Cabang
Dagangan Pada PT. Laris peralatan Manado, dapat disimpulkan
Manis Utama Cabang pengeboran bahwa PT. Laris Manis Utama
Manado. Jurnal EMBA minyak Cabang Manado telah efektif
Vol.1 No.3 Juni 2013 karena penerimaan barang,
pencatatan, dan otorisasi
dilakukan oleh fungsi yang
berbeda.
Sumber: Diolah Oleh Penulis
D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan

pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh

melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban

teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empiris, Sugiyono

(2016, p. 64).

Sehingga dalam kasus penelitian ini hipotesisnya adalah diduga terdapat

pengaruh yang signifikan antara kinerja karyawan terhadap kelancaran penerimaan

peralatan pengeboran minyak pada gudang PT. Pertamina Drilling Services Indonesia

tahun 2019.
38

BAB III

Metodelogi Penelitian

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Penelitian ini diambil di PT. Pertamina Drilling Services Indonesia yang berlokasi di

Jalan Yos Sudarso kavling 205, Sunter, Jakarta Utara.

2. Adapun waktu penelitian dilakukan selama dua bulan, yaitu terhitung sejak 12

November 2018 sampai demgan 12 Januari 2019.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Creswell (2017, p. 210) “Populasi adalah individu–individu yang

kemungkinannya akan dilibatkan di dalam survei yang masih bersifat general.”

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan bagian supply

chain management PT. Pertamina Drilling Services Indonesia sebanyak 35 orang.

2. Sampel

Menurut sugiyono (2016, p.118) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini menggunakan teknik Nonprobability yaitu sampel jenuh atau

sering disebut total sampling.


39

Menurut Sugiyono (2016, p.96) sampel jenuh yaitu teknik penentuan

sampel dengan cara mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau

sampel. Sehingga dalam penelitian ini penulis mengambil populasi sebanyak 35

orang, di dapat sampel yang dinyatakan valid sebanyak 30 orang, sedangkan

sampel yang dinyatakan invalid sebanyak 5 orang, maka penulis mengambil

sampel sebanyak 30 orang.

C. Jenis dan sumber data

Di dalam pengumpulan data serta keterangan-keterangan yang diperlukan dan

dipergunakan beberapa teknik pengumpulan data. Hal ini dimaksudkan agar dapat

diketahui teknik yang dipergunakan dalam upaya memperoleh data. Dalam penulisan

skripsi ini penulis menggunakan metode-metode penelitian sebagai berikut:

1. Jenis Data

Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data kualitatif maupun

data kuantitatif. Adapun yang dimaksud dengan data kuantitatif dan data kualitatif

adalah sebagai berikut:

a) Data kuantitatif yaitu data dari hasil serangkaian observasi atau pengukuran

yang dinyatakan dalam bentuk angka.

b) Data kualitatif yaitu data dari hasil serangkaian observasi tidak dinyatakan

dalam bentuk angka – angka tapi berupa kategori.


40

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder:

a) Data Primer

Data primer merupakan pengumpulan data yang dilakukan melalui penelitian

lapangan. Perolehan data primer dilakukan melalui kuesioner yang diberikan

kepada karyawan bagian SCM PT. Pertamina Drilling Service Indonesia dan

pengamatan lapangan.

b) Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang digunakan untuk melengkapi data

primer diperoleh dari sumber-sumber yang sudah ada dan studi kepustakaan

sebagai bahan pembelajaran dan pengumpulan keterangan mengenai

masalah yang dibahas.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Penelitian Lapangan

Merupakan data yang diperoleh secara langsung pada objek penelitian,

melalui:

a. Pengamatan (Observasi)

Yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung

terhadap gejala-gejala yang terjadi untuk memperoleh gambaran yang jelas


41

dari keadaan yang sebenarnya. Penulis secara langsung melakukan

pengamatan pada saat penulis melakukan praktek kerja lapangan (PKL) pada

PT. Pertamina Drilling Service Indonesia selama 2 bulan dimulai dari 12

November 2018 – 12 Januari 2019.

b. Kuesioner

Daftar pertanyaan tersebut dibuat cukup terperinci dan lengkap. Kuesioner


dipakai untuk menyebut metode maupun instrumen, jadi dalam
menggunakan angket atau kuesioner dan dalam menjawab kuesioner ini
digunakan skala likert.
Skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam
penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan spesifik oleh peneliti yang
selanjutnya disebut variabel penelitian. (Sugiyono 2016: 93). Dengan skala
likert maka variabel yang akan diukur menjadi indikator variabel. Kemudian
indikator variabel tersebut sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.

Tabel III.1 Penilaian Jawaban Responden

Jawaban atau Respon Bobot


Sangat setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Sumber : Sugiyono (2016 : 107)
42

c. Wawancara

Melakukan wawancara dengan mewawancarai pihak-pihak yang terkait

untuk melengkapi data.

d. Penelitian Kepustakaan

Penelitian kepustakaan ini dimaksudkan untuk mencari, membaca,

mencatat dan mengumpulkan bahan bacaan dari literatur yang terdapat di

perpustakaan yang berhubungan dengan topik yang dipilih, serta data-data

dari sumber-sumber tertentu yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

E. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui pengaruh kinerja karyawan terhadap kelancaran penerimaan

peralatan pengeboran minyak maka penulis menggunakan metode analisis regresi

linear sederhana dengan program IBM Statistical for Product and Service Solution

(SPSS) versi 24.

1. Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2016, p. 147) statistik deskriptif adalah statistik yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.


43

Perolehan analisis data dan penarikan kesimpulan dilakukan dengan

menggunakan statistik sederhana dan dapat diterjemahkan data kuantitatif

dengan ditentukan kriteria penilaian berdasarkan skor variasi jawaban. Dari

pemberian skor terhadap setiap alternatif jawaban diperoleh variasi jawaban yang

bergerak 1 sampai 5. Untuk menentukan kriteria penilaian maka dicari interval

masing-masing skor jawaban, yakni interval dari satu kriteria dengan kriteria yang

lainnya diperoleh angka sebesar 0,8. Angka tersebut diperoleh, setelah adanya

pengurangan dari nilai tertingi dikurangi nilai terendah dan dibagi dengan

banyaknya alternatif jawaban, yang dalam bentuk angkanya ditulis sebagai

berikut:

Tabel III.2 Penafsiran Hasil Jawaban Berdasarkan Weight Mean Score (WMS)

Interval Angka
Kategori
Penafsiran
0,6 – 1,4 Sangat Tidak Baik
1,5 - 2,3 Tidak Baik
2,4 – 3,2 Cukup baik
3,3 – 4,1 Baik
4,2 – 5,0 Sangat baik
Sumber: Pratama, IA Ratnamulyani (2015:118)

2. Regresi Linear Sederhana


Analisis regresi yang digunakan adalah berbentuk regeresi linear sederhana untuk
mencari pengaruh dari variabel X dan Y. Persamaan umum regresi liniear
sederhana menurut (Sugiyono, 2016 : 261) adalah sebagai berikut :
44

Y = a + bX

Sedangkan untuk mencari nilai a dan b menurut (Sugiono,2016 : 237-239) adalah

∑𝑌 − 𝑏∑𝑋
𝑎= 𝑛 ∑ 𝑋𝑌− ∑ 𝑋 ∑ 𝑌
𝑛 𝑏= 2
𝑛 ∑ 𝑥 2 –(∑ 𝑋)

Keterangan:

Y = Nilai yang diprediksikan.

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

X = Nilai variabel independen

n = Jumlah data

3. Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi merupakan tolak ukur untuk menilai kedekatan hubungan

antara variabel X dan variabel Y. Nilai koefisien korelasi ini paling sedikit -1 dan

paling besar +1, jika dibuat persamaan dapat dinyatakan sebagai berikut:

r = -1 ≤ r ≤+ 1

Artinya :
45

1) Jika r = -1 atau mendekati -1, maka terdapat hubungan negatif yang

Sempurna antara variabel X dan varibel Y

2) Jika r = +1 atau mendekati +1, maka terdapat hubungan positif yang sempurna

antara variabel X dan variabel Y

3) Jika r = 0, atau mendekati 0 maka tidak ada hubungan antara variabel X dengan

variabel Y.

Rumus dari koefisien korelasi menurut (Sugiyono, 2016 : 212) adalah:

n (∑ XY) − (∑ X) − (∑ Y)
r=
√{n . ∑ X 2 − (∑ X)2 } . √{n . ∑ Y 2 − (∑ Y)2 }

Keterangan :

Y = Variabel terikat, dalam hal ini penerimaan peralatan pengeboran minyak

X = Variabel bebas, dalam hal ini kinerja karyawan

r = Koefisien Korelasi

n = Jumlah sampel

∑ = Jumlah Data

Menurut Sugiyono (2016:214) untuk mengetahui tingkat hubungan kinerja

karyawan (variabel X) dengan penerimaan peralatan pengeboran minyak

(variabel Y), digunakan kriteria sebagai berikut :


46

Tabel III.3 Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Sumber :Sugiyono (2016 : 214)

4. Analisis Koefisien Penentu (KP)

Koefisien Penentu (KP) atau sering disebut koefisien determinasi yaitu tolak

ukur untuk menilai kontribusi atas sumbangan variabel X terhadap naik turunnya

variabel Y. Rumus koefisien penentu menurut Sugiyono (2016 : 231) adalah sebagai

berikut

Dimana :

KP = r2 x 100%

r= koefisien korelasi

100% = angka mutlak yang telah ditetapkan

a. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan besaran nilai

thitung menurut Sugiyono (2016 : 230) adalah dengan rumus :

𝑟 √𝑛 − 2
𝑡=
√1 − 𝑟 2
47

Sedangkan untuk mencari ttabel adalah dengan menggunakan tabel (distribusi

t), pada taraf :

𝛼 = 0.05 ; 𝑑𝑓 = 𝑛 − 2

Keterangan:

t = thitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan ttabel

r = koefisien korelasi

n = jumlah sample

df = degree of freedom

Perumusan hipotesis menggunakan 𝜌 (rho) yaitu nilai koefisien korelasi


sebenarnya. Ho : ρ = 0, artinya tidak ada hubungan antara variabel X dan
variabel Y (tidak signifikan). Ha : ρ > 0, artinya ada hubungan anatara variabel
X dan variabel Y (signifikan).

Kesimpulan :

Jika thitung> ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya adanya pengaruh
yang signifikan antara X dan Y. Jika thitung< ttabel maka Ho diterima dan Ha
ditolak, artinya hubungan X dan Y tidak signifikan.

F. Deskripsi Variabel
1. Definisi Konseptual
Dalam penelitian ini model peneitian yang menggambarkan pengaruh kinerja
karyawan terhadap kelancaran penerimaan peralatan pengeboran minyak
digambarkan sebagai berikut:
48

a. Kinerja Karyawan sebagai variabel (X), Kinerja Karyawan adalah hasil kerja
seorang karyawan dalam melakukan pekerjaan sesuai tanggung jawab yang
diberikan kepadanya dan dapat diukur berdasarkan aspek: kualitas kerja,
produktivitas, ketepatan waktu atau efisiensi waktu dan efektifitas, serta
kemandirian dalam mengerjakan tugasnya.
b. Penerimaan peralatan pengeboran minyak sebagai variabel (Y), Penerimaan
peralatan pengeboran minyak adalah menerima fisik barang dari pabrik,
principal atau distributor yang di sesuaikan dengan dokumen pemesanan,
pengiriman dan dalam kondisi yang sesuai dengan persyaratan penanganan
barangnya.
2. Definisi Operasional

Menurut Nazir (2011, p.126), definisi operasional adalah “suatu definisi yang
diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau
menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang
dipelukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut.”
Dalam penelitian ini model penelitian operasional menghubungkan analisis
pengaruh kinerja karyawan sebagai variabel bebas/independen (X) dan
penerimaan peralatan pengeboran minyak sebagai variabel terikat/dependen (Y)
sebagai berikut:
a. Variabel Independen (X)
Menurut Creswell (2017, p. 70) memberikan pengertian variabel
independen sebagai berikut: “Variabel yang (mungkin) menyebabkan,
memengaruhi, atau berefek pada outcome. Variabel ini juga dikenal dengan
istilah variabel treatment, manipulated, antecedent, atau predictor.”
Dalam penelitian ini variabel independen yang akan diteliti adalah
variabel (X) yaitu Kinerja Karyawan.
49

Kinerja Karyawan adalah hasil kerja seorang karyawan PT. Pertamina


Drilling Services Indonesia dalam melakukan pekerjaan sesuai tanggung jawab
yang diberikan kepadanya dan dapat diukur berdasarkan aspek: kualitas kerja,
produktivitas, ketepatan waktu atau efisiensi waktu dan efektifitas, serta
kemandirian dalam mengerjakan tugasnya.
b. Variabel Dependen (Y)
Menurut Creswell (2017, p. 70) memberikan pengertian variabel dependen
sebagai berikut: “variabel yang bergantung pada variabel independen.
Variabel dependen ini merupakan outcome atau hasil dari pengaruh variabel
independen. Istilah lain untuk varibel terikat adalah variabel criterion,
outcome, effect, dan response”
Dalam penelitian ini variabel dependen yang berkaitan dengan masalah
yang akan diteliti adalah variabel (Y) tentang penerimaan peralatan
pengeboran minyak. Penerimaan peralatan pengeboran minyak adalah
menerima fisik barang dari pabrik, principal atau distributor yang di sesuaikan
dengan dokumen pemesanan, pengiriman dan dalam kondisi yang sesuai
dengan persyaratan penanganan barangnya.
50

3. Kisi – Kisi Instrumen

Tabel III.4 Variabel X Kinerja Karyawan

Variable X Dimensi Butir Pernyataan


Kualitas 1. Setiap karyawan mengerjakan suatu
pekerjaan dengan penuh perhitungan
2. Kemampuan yang saya miliki sesuai
dengan pekerjaan yang saya kerjakan
Kuantitas 3. Tingkat pencapaian kerja yang telah
dihasilkan sesuai dengan harapan
perusahaan
4. Perusahaan menetapkan target kerja
dengan penuh perhitungan
Kinerja
Efektifitas 5. Dengan pengetahuan yang dimiliki,
karyawan
karyawan dapat melaksanakan
Menurut
pekerjaan dengan baik
Bernadine
6. Dengan kemampuan dan keahlian
(Bryan
yang dimiliki, karyawan dapat
Johannes
menguasai bidang tugas divisi lain
Tampi,
7. Karyawan taat terhadap semua
2014)
aturan dan prosedur kerja yang
ditetapkan perusahaan
Kemandirian 8. Karyawan dapat menjaga
keselamatan dirinya sendiri pada saat
bekerja
9. Karyawan dapat bekerja dengan jujur
tanpa melakukan kecurangan
10.Karyawan dapat melaksanakan
tugasnya tanpa memerlukan
pengawasan langsung
Sumber : Diolah oleh penulis
51

Tabel III.5 Variabel Y Kelancara Penerimaan Peralatan Pengeboran Minyak

Variable Y Dimensi Butir Pernyataan


Tepat Waktu 11.Waktu penerimaan barang masuk ke
gudang sesuai dengan waktu yang di
jadwalkan
12.Proses pembuatan dokumen
penerimaan barang dengan cepat
13.Melakukan pembongkaran muat
tepat waktu
Kelancaran
Dokumen 14.Dokumen penerimaan barang
Menurut
tersedia dengan lengkap
Gunawan
15.Spesifikasi barang sesuai dengan PO
(2014)
16.Barang harus lolos proses
Penerimaan
pemeriksaan oleh pabean & bea cukai
Peralatan
Kondisi 17.Quantity barang pada dokumen
Pengeboran
Barang sesuai dengan fisik barang yang
Minyak
diterima
18.Tidak ditemukan barang yang cacat
produk (reject)
Angkutan 19.Jumlah alat angkut yang tersedia
pada Divisi Operasional gudang sesuai
dengan kebutuhannya
20.Armada pengangkut sesuai dengan
klasifikasi barang yg akan diterima
Sumber : Diolah oleh penulis

4. Uji Validitas dan Uji Realibilitas

Sebelum instrumen digunakan untuk mengambil data, maka instrumen ini

diuji cobakan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan

realibitas instrumen berdasarkan data empiris.


52

Uji coba dilakukan terhadap karyawan PT. Pertamina Drilling Service Indonesia

divisi SCM dengan jumlah sampel 30 responden. Hasil proses kalibrasi instrumen

dilakukan dengan menganalisis data hasil uji coba untuk menentukan validitas

butir dan realibilitas instrumen.

a. Uji Validitas

Uji validitas didefinisikan sebagai: “instrumen yang valid berarti alat

ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.”

(Sugiyono, 2017:348) Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur.

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini dengan menggunakan

metode pengujian validitas isi dengan anlisis item, yaitu dengan

mengkorelasikan antara skor butir instrumen dengan skor total.

Uji validitas dilakukan setiap butir soal. Hasilnya dibandingkan dengan

rtabel | df=n – k dengan tingkat kesalahan 5%. (Noor, 2014:169) Pengujian

validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS (Statistic

Package and Social Science) 24. Kriteria dalam menentukan validitas suatu

kuesioner adalah sebagai berikut:

1) Jika rhitung > rtabel maka pernyataan dinyatakan valid.

2) Jika rhitung < rtabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.


53

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menurut Susan Stainback dikutip (Sugiyono, 2017:267-

268) berkenaan dengan derajad konsistensi dan stabilitas data atau temuan.

Dalam pandangan positivistic (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabel

apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data

yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi menjadi dua

menunjukkan data yang tidak berbeda.

Untuk menentukan reabilitas dapat dilihat dari nilai alfa, jika nilai alfa

lebih besar dari nilai rtabel, maka dapat dikatakan reliabel. Ada juga yang

berpendapat reliabel jika r > 0,60. (Noor, 2014:165)

5. Hipotesis Statistik

Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan besaran nilai

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 terhadap 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Perumusan Hipotesis menggunakan hipotesis awal

dengan ρ (rho) yaitu:

H0 : ρ = 0, artinya tidak ada pengaruh signifikan antara variabel X dan variabel Y.

Ha : ρ ≠ 0, artinya terdapat pengaruh signifikan antara variabel X dan variable Y.

Untuk mencari nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 digunakan rumus:

𝐫√𝐧 − 𝟐
𝒕=
√𝟏 − 𝒓𝟐
54

Keterangan:

t : 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 yang selanjutnya di konsultasikan dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

r : Koefisien korelasi

n : Jumlah sampel

Sedangkan untuk mencari nilai t tabel digunakan tabel distribusi t pada:

α = 0.05; dk = n-2

Keterangan:

a : Taraf kesalahan

dk : Derajat kebebasan
55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil dan Pembahasan

1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Penulis melakukan penelitian pada perusahaan jasa pengeboran minyak yaitu

PT. Pertamina Drilling Service Indonesia yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso kavling

205, Sunter, Jakarta Utara. Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI) diresmikan

pada tanggal 13 Juni 2008.

PT. Pertamina Drilling Services Indonesia telah berpengalaman dalam sector

eksplorasi dan berkompeten sebagai provider yang memberikan layanan atas jasa

pemboran dan solusi terpadu.

Disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM Marianne Vincetia Hamdani, SH

No. AHU-39442.AH.01.01 pada tanggal 8 Juli 2008, bisnis PDSI berawal sejak

bergabung sebagai salah satu unit bisnis dalam Direktorat Hulu hingga tahun 2005

kemudian bergabung dan menjadi bagian unit bisnis Pertamina EP. Berdasarkan

surat keputusan Dewan Komisaris PT. Pertamina (Persero) pada tanggal 28

Desember 2007 dengan Nomor Surat 365/K/DK2007 dan melalui keputusan para

pemegang saham pada tanggal 13 Juni 2008 maka pada akhirnya unit bisnis ini

berdiri sendiri dengan nama PT. PDSI. Adapun sejak tahun 2008, kepemilikan

saham atas PDSI terdiri dari PT. Pertamina (Persero) sebagai pemegang terbesar
56

yaitu 99% kepemilikan saham dan 1% kepemilikan saham diberikan kepada PT.

Pertamina Hulu Energi. Pada 18 Juni 2010 komposisi kepemilikan saham telah

berubah dengan 99.87% dimiliki oleh PT. Pertamina (Persero) dan 0.13% dimiliki

oleh PT. PHE.

PDSI merupakan anak perusahaan dari PT. Pertamina (Persero) yang telah

beroperasi selama lebih dari delapan tahun. Perusahaan ini bergerak dalam bidang

eksplorasi dan eksploitasi pengeboran minyak dan gas bumi, serta panas bumi.

PDSI juga memberikan pelayanan service pengeboran yang terintegrasi. Dalam

pengoperasiannya, PDSI telah membuktikan profesionalismenya dengan

memenuhi standar internasional yang telah ditetapkan oleh ISO 9001:2008, OHSAS

18001:2007 dan ISRS7. PDSI berkomitmen dengan dan mengantisipasi segala

bentuk resiko kerja sebagai prioritas utama.

Dalam pelaksanaan kerjanya, PDSI menerapkan prinsip-prinsip tata kelola

perusahaan untuk mempertahankan kepercayaan pelanggan, pemegang saham,

mitra bisnis dan pemegang saham lainnya. Penerapan tata kelola perusahaan

didukung oleh perbaikan terus menerus dari kompetensi sumber daya manusia

sebagai bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan dalam

menghasilkan generasi masa depan yang unggul. PDSI berhubungan erat dengan

pengeboran minyak gas dan bisnis lain yang berkaitan dengan masalah pengeboran

dan bekerjasama dalam pemenuhan atas kebutuhan yang berkaitan dengan


57

eksplorasi dan eksploitasi minyak, gas dan panas bumi di segala area, pengeboran

di darat maupun lepas pantai.

a. Visi

Untuk menjadi pemimpin di kawasan regional dalam pemboran dan well

services dengan standar kelas dunia.

b. Misi

Memberikan solusi terpadu yang berkualitas tinggi pada pemboran, workovers,

dan well services, dengan memaksimalkan nilai tambah bagi pelanggan,

pemegang saham, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya.

c. Nilai Dasar Perusahaan

PDSI berkomitmen untuk patuh pada ketentuan hukum dan standar etika

tertinggi dalam melakukan kegiatan bisnis dan operasionalnya. Komitmen ini

terangkum dalam Pedoman, Perilaku yang bersumber pada Tata Nilai Unggulan

6C Pertamina, yakni Clean, Competitive, Confident, Costumer Focused,

Commercial, dan Capable.

1) Clean

Dikelola secara professional, menghindar benturan kepentingan, tidak

menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas.

Berpedoman pada asas–asas tata kelola korporasi yang baik.


58

2) Competitive

Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional,

mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar

biaya dan menghargai kinerja.

3) Confidents

Berperan dalam pembangun ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam

reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa.

4) Costumer Focused

Berorientasi pada kepentingan pelanggan, dan berkomitmen untuk

memberikan pelayanan berkualitas tinggi pada pelanggan berdasarkan

prinsip–prinsip komersial yang kuat.

5) Commercial

Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersil, mengambil

keputusan dengan prinsip–prinsip bisnis yang sehat.

6) Capable

Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang professional dan memiliki talenta

dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun riset dan

pengembangan.
59

d. Struktur Organisasi

VP SCM

Procurement Secretary VP SCM


Manager

Strategic Sourcing Senior Analyst

SCM Control & Dev Ast. Inventory Management Assistant Manager


Manager
Vendor Management Assistant Logistics Supervisor Inventory & Formality
SPV
Standart & Development Receiving Assistant Inventory Assistant
Analyst
Strategic Planning Analyst Warehouse Assistant Logistics Family
Assistant
Distribution Assistant

Transportation Junior
Assistant

Sumber : PT. Pertamina Drilling Service Indonesia

Gambar IV.1 Struktur Organisasi bagian Supply Chain Management PT. Pertamina Drilling
Service Indonesia

2. Profil Responden

Di dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan sample jenuh dengan

cara membagikan kuesioner yang kepada seluruh karyawan bagian SCM PT.

Pertamina Drilling Service Indonesia. Kuesioner yang penulis sebar berjumlah 30

kuesioner.
60

Berikut ini adalah data yang diolah dalam bentuk kuesioner, dimana terdapat

identitas responden yang berupa jenis kelamin, usia responden, masa kerja

responden dan pendidikan terakhir responden.

Hasil penelitian mengenai identitas responden akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Jenis Kelamin Responden

Berikut ini adalah data jenis kelamin dari PT. Pertamina Drilling Service

Indonesia pada bagian SCM dapat dilihat pada tabel IV.1 berikut ini:

Tabel IV.1 Berdasarkan Jenis Kelamin Responden

Jenis Jumlah Persentase


Kelamin Responden (%)
Laki-laki 24 80
Perempuan 6 20
Jumlah 30 100
Sumber: Hasil kuesioner dari responden

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa reponden laki-laki berjumlah 24 orang

yaitu sebesar 80% dan perempuan berjumlah 6 orang yaitu sebesar 20%.

b. Usia Responden

Berikut ini adalah data mengenai usia responden pada PT. Pertamina Drilling

service Indonesia pada bagian SCM yang di dapat dalam penelitian ini dari

responden, yaitu berusia < 20 tahun sampai > 40 tahun. Dapat dilihat pada tabel

IV.2 berikut ini:


61

Tabel IV.2 Berdasarkan Usia Responden

Jumlah Persentase
Usia (Tahun)
Responden (%)
< 20 tahun - -
21 - 30 tahun 18 60
31 - 40 tahun 9 30
> 40 tahun 3 10
Jumlah 30 100
Sumber: Hasil kuesioner dari responden

Berdasarkan tabel IV.2 dapat diketahui bahwa usia responden < 20 tahun tidak

ditemukan, yang berusia 21-30 sebanyak 18 orang atau sebesar 60%, yang

berusia 31-40 sebanyak 9 orang atau sebesar 30% dan usia >40 sebanyak 3

orang atau sebesar 10%.

c. Masa Kerja Responden

Untuk mengetahui mengenal masa kerja responden pada PT. Pertamina Drilling

Service Indonesia dapat dilihat pada tabel IV.3 berikut ini:

Tabel IV.3 Masa Kerja Responden

Jumlah Persentase
Masa Kerja
Responden (%)
1 – 2 tahun 4 13,3
3 – 4 tahun 15 50
5 – 6 tahun 8 26,7
> 7 tahun 3 10
Jumlah 30 100
Sumber: Hasil kuesioner dari responden

Berdasarkan data yang terdapat pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa

responden yang masa kerjanya berusia 1 – 2 tahun dengan jumlah 4 orang yaitu
62

sebesar 13,3%, responden yang masa kerjanya berusia 3 – 4 tahun dengan

jumlah 15 orang yaitu sebesar 50%, responden yang masa kerjanya berusia5 –

6 tahun dengan jumlah 8 orang yaitu sebesar 26,7%, dan sedangkan responden

yang masa kerjanya > 7 tahun dengan jumlah 3 orang yaitu sebesar 10 %.

d. Pendidikan Terakhir Responden

Dari data yang diperoleh dibawah ini, dapat dilihat bahwa latar belakang

pendidikan yang dimiliki oleh responden adalah SMA dan Sarjana (S1) pada PT.

Pertamina Drilling Service Indonesia. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel IV.4 berikut ini:

Tabel IV.4 Pendidikan Terakhir Responden

Pendidikan Jumlah Persentase


Terakhir Responden (%)
SMA/SMK 18 60
D3 6 20
S1 5 16,7
S2 1 3,3
Jumlah 30 100
Sumber: Hasil kuesioner dari responden
Berdasarkan tabel IV.4 diatas, tingkat pendidikan tersebesar terdapat

pada responden yang mempunyai pendidikan SMA/SMK yang berjumlah 18

orang yaitu sebesar 60%, sedangkan responden pendidikan D3 berjumlah 6

orang yaitu sebesar 20%, sedangkan responden pendidikan S1 berjumlah 5

orang yaitu sebesar 16,7%, sedangkan responden pendidikan S2 berjumlah 1

orang yaitu sebesar 3,3%.


63

3. Kalibrasi Instrumen

a. Uji Validitas

Sebelum dilakukan analisis terhadap hasil kuesioner, terlebih dahulu dilakukan

uji validitas dari butir-butir pernyataan kuesioner yang mewakili keterampilan

kerja, fasilitas kerja, dan kinerja karyawan.

Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:

1) Jika rhitung > rtabel maka dinyatakan valid

2) Jika rhitung < rtabel maka dinyatakan tidak valid

Tabel IV. 5 Uji Validitas Kinerja Karyawan

Korelasi r tabel
Pernyataan Product df= 30 Keterangan
Moment ∝=𝟎,𝟎𝟓
(2 tailed)
P1 0,922 0,361 Valid
P2 0,947 0,361 Valid
P3 0,779 0,361 Valid
P4 0,832 0,361 Valid
P5 0,838 0,361 Valid
P6 0,874 0,361 Valid
P7 0,867 0,361 Valid
P8 0,881 0,361 Valid
P9 0,922 0,361 Valid
P10 0,874 0,361 Valid
Sumber: Data Diolah Oleh Penulis
64

Tabel IV.6 Uji Validitas Kelancaran Penerimaan Perlatan Pengeboran Minyak

Korelasi r tabel
Pernyataan Product df= 30 Keterangan
Moment ∝=𝟎,𝟎𝟓
(2 tailed)
P1 0,825 0,361 Valid
P2 0,716 0,361 Valid
P3 0,699 0,361 Valid
P4 0,567 0,361 Valid
P5 0,780 0,361 Valid
P6 0,530 0,361 Valid
P7 0,799 0,361 Valid
P8 0,853 0,361 Valid
P9 0,878 0,361 Valid
P10 0,853 0,361 Valid
Sumber: Data Diolah Oleh Penulis

Dari 10 butir pernyataan dari setiap variabel Kinerja Karyawan dan

Kelancaran Penerimaan Peralatan Pengeboran Minyak yang diuji seluruhnya

memiliki nilai rhitung lebih besar dari rtabel pada taraf signifikansi 5% dengan

jumlah sampel sebanyak 30 responden yaitu 0,361. Berdasarkan hasil tersebut

dapat dikatakan bahwa seluruh butir pernyataan dari setiap variabel Kinerja

Karyawan dan Kelancara Penerimaan Peralatan Pengeboran Minyak dalam

penelitian ini adalah valid.

b. Uji Realibilitas

Suatu instrumen dinyatakan reliabel jika r > 0,60. (Noor, 2014:165) Dari

hasil olah data menggunakan program SPSS Ver. 24 untuk jawaban pernyataan

diperoleh output sebagai berikut:


65

Tabel IV.7 Uji Reabilitas Kinerja Karyawan

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.965 10

Sumber: Data Olahan SPSS

Tabel IV.8 Uji Reabilitas Kelancaran Penerimaan Peralatan Pengeboran Minyak

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.898 10

Sumber: Data Olahan SPSS

Dari tabel output hasil uji reliabilitas diatas terlihat nilai Cronbach Alpha

untuk kedua variabel yang digunakan dalam penelitian ini Kinerja Karyawan

0,965 dan Kelancaran Penerimaan Peralatan Pengeboran Minyak 0,898 lebih

besar dari 0,600. sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variable dalam

penelitian ini adalah reliabel.

4. Analisis Kinerja Karyawan PT. Pertamina Drilling Service Indonesia Tahun 2019

Pada analisis kinerja karyawan pada PT. Pertamina Drilling Service Indonesia.

Berikut ini adalah data mengenai pernyataan beserta pendapat mengenai kinerja

karyawan yang diperoleh berdasarkan indikator-indikator yang telah ditentukan

sebagai berikut:
66

a. Setiap karyawan mengerjakan suatu pekerjaan dengan penuh perhitungan

Hasil jawaban responden atas pernyataan “setiap karyawan mengerjakan suatu

pekerjaan dengan penuh perhitungan”. Ditunjukkan pada tabel IV.9 berikut ini:

Tabel IV.9 Pendapat Responden tentang setiap karyawan mengerjakan suatu pekerjaan
dengan penuh perhitungan

Pendapat Jumlah Responden Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 13 43,3

Setuju (S) 17 56,7

Ragu-ragu (RG) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Jumlah 30 100

Sumber: Hasil kuesioner diolah oleh penulis

Dari data tabel IV.9 dapat dilihat responden yang menjawab sangat setuju

(5) berjumlah 13 orang sebesar 43,3%, responden yang menjawab setuju (4)

berjumlah 17 orang sebesar 56,7%. Hal ini menunjukan bahwa setiap karyawan

mengerjakan suatu pekerjaan dengan penuh perhitungan.


67

b. Kemampuan yang saya miliki sesuai dengan pekerjaan yang saya kerjakan.

Hasil jawaban responden atas pernyataan “kemampuan yang saya miliki sesuai

dengan pekerjaan yang saya kerjakan”. Ditunjukkan pada tabel IV.10 berikut ini:

Tabel IV.10 Pendapat Responden tentang kemampuan yang saya miliki sesuai dengan
pekerjaan yang saya kerjakan.

Pendapat Jumlah Responden Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 15 50

Setuju (S) 13 43,3

Ragu-ragu (RG) 2 6,7

Tidak Setuju (TS) - -

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Jumlah 30 100

Sumber: Hasil kuesioner diolah oleh penulis

Dari data tabel IV.10 dapat dilihat responden yang menjawab sangat

setuju (5) berjumlah 15 orang sebesar 50%, responden yang menjawab setuju

(4) berjumlah 13 orang sebesar 43,3%, responden yang menjawab ragu-ragu (3)

berjumlah 2 orang sebesar 6,3%. Hal ini menunjukan bahwa Kemampuan yang

saya miliki sesuai dengan pekerjaan yang saya kerjakan.


68

c. Tingkat pencapaian kerja yang telah dihasilkan sesuai dengan harapan

perusahaan.

Hasil jawaban responden atas pernyataan “tingkat pencapaian kerja yang telah

dihasilkan sesuai dengan harapan perusahaan”. Ditunjukkan pada tabel IV.11

berikut ini:

Tabel IV.11 Pendapat Responden tentang tingkat pencapaian kerja yang telah dihasilkan
sesuai dengan harapan perusahaan.

Pendapat Jumlah Responden Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 19 63,3

Setuju (S) 11 36,7

Ragu-ragu (RG) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Jumlah 30 100

Sumber: Hasil kuesioner diolah oleh penulis

Dari data tabel IV.11 dapat dilihat responden yang menjawab sangat

setuju (5) berjumlah 19 orang sebesar 63,3%, responden yang menjawab setuju

(4) berjumlah 11 orang sebesar 36,7%. Hal ini menunjukan bahwa Tingkat

pencapaian kerja yang telah dihasilkan sesuai dengan harapan perusahaan.


69

d. Perusahaan menetapkan target kerja dengan penuh perhitungan.

Hasil jawaban responden atas pernyataan “perusahaan menetapkan target

kerja dengan penuh perhitungan”. Ditunjukkan pada tabel IV.12 berikut ini:

Tabel IV.12 Pendapat Responden tentang perusahaan menetapkan target kerja dengan
penuh perhitungan.

Pendapat Jumlah Responden Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 18 60

Setuju (S) 12 40

Ragu-ragu (RG) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Jumlah 30 100

Sumber: Hasil kuesioner diolah oleh penulis

Dari data tabel IV.12 dapat dilihat responden yang menjawab sangat

setuju (5) berjumlah 18 orang sebesar 60%, responden yang menjawab setuju

(4) berjumlah 12 orang sebesar 40%. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan

menetapkan target kerja dengan penuh perhitungan.


70

e. Dengan pengetahuan yang dimiliki, karyawan dapat melaksanakan pekerjaan

dengan baik.

Hasil jawaban responden atas pernyataan “dengan pengetahuan yang dimiliki,

karyawan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik”. Ditunjukkan pada tabel

IV.13 berikut ini:

Tabel IV.13 Pendapat Responden tentang dengan pengetahuan yang dimiliki, karyawan
dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik.

Pendapat Jumlah Responden Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 12 40

Setuju (S) 17 56,7

Ragu-ragu (RG) 1 3,3

Tidak Setuju (TS) - -

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Jumlah 30 100

Sumber: Hasil kuesioner diolah oleh penulis

Dari data tabel IV.13 dapat dilihat responden yang menjawab sangat

setuju (5) berjumlah 12 orang sebesar 40%, responden yang menjawab setuju

(4) berjumlah 17 orang sebesar 56,7%, responden yang menjawab ragu-ragu (3)

berjumlah 1 orang sebesar 3,3%. Hal ini menunjukan bahwa dengan

pengetahuan yang dimiliki, karyawan dapat melaksanakan pekerjaan dengan

baik.
71

f. Dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki, karyawan dapat menguasai

bidang tugas divisi lain.

Hasil jawaban responden atas pernyataan “dengan kemampuan dan keahlian

yang dimiliki, karyawan dapat menguasai bidang tugas divisi lain”. Ditunjukkan

pada tabel IV.14 berikut ini:

Tabel IV.14 Pendapat Responden tentang dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki,
karyawan dapat menguasai bidang tugas divisi lain.

Pendapat Jumlah Responden Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 13 43,3

Setuju (S) 15 50

Ragu-ragu (RG) 2 6,7

Tidak Setuju (TS) - -

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Jumlah 30 100

Sumber: Hasil kuesioner diolah oleh penulis

Dari data tabel IV.14 dapat dilihat responden yang menjawab sangat

setuju (5) berjumlah 13 orang sebesar 43,3%, responden yang menjawab setuju

(4) berjumlah 15 orang sebesar 50%, responden yang menjawab ragu-ragu (3)

berjumlah 2 orang sebesar 6,7%. Hal ini menunjukan bahwa dengan

kemampuan dan keahlian yang dimiliki, karyawan dapat menguasai bidang

tudas divisi lain.


72

g. Karyawan taat terhadap semua aturan dan prosedur kerja yang ditetapkan

perusahaan.

Hasil jawaban responden atas pernyataan “karyawan taat terhadap semua

aturan dan prosedur kerja yang ditetapkan perusahaan”. Ditunjukkan pada

tabel IV.15 berikut ini:

Tabel IV.15 Pendapat Responden tentang karyawan taat terhadap semua aturan dan
prosedur kerja yang ditetapkan perusahaan.

Pendapat Jumlah Responden Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 15 50

Setuju (S) 13 43,3

Ragu-ragu (RG) 2 6,7

Tidak Setuju (TS) - -

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Jumlah 30 100

Sumber: Hasil kuesioner diolah oleh penulis

Dari data tabel IV.15 dapat dilihat responden yang menjawab sangat

setuju (5) berjumlah 15 orang sebesar 50%, responden yang menjawab setuju

(4) berjumlah 13 orang sebesar 43,3%, responden yang menjawab ragu-ragu (3)

berjumlah 2 orang sebesar 6,7%. Hal ini menunjukan bahwa karyawan dapat

melaksanakan tugasnya tanpa memerlukan pengawasan langsung.


73

h. Karyawan dapat menjaga keselamatan dirinya sendiri pada saat bekerja.

Hasil jawaban responden atas pernyataan “karyawan dapat menjaga

keselamatan dirinya sendiri pada saat bekerja”. Ditunjukkan pada tabel IV.16

berikut ini:

Tabel IV.16 Pendapat Responden tentang karyawan dapat menjaga keselamatan dirinya
sendiri pada saat bekerja.

Pendapat Jumlah Responden Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 12 40

Setuju (S) 16 43,3

Ragu-ragu (RG) 2 6,7

Tidak Setuju (TS) - -

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Jumlah 30 100

Sumber: Hasil kuesioner diolah oleh penulis

Dari data tabel IV.16 dapat dilihat responden yang menjawab sangat

setuju (5) berjumlah 12 orang sebesar 40%, responden yang menjawab setuju

(4) berjumlah 16 orang sebesar 43,3%, responden yang menjawab ragu-ragu (3)

berjumlah 2 orang sebesar 6,7%. Hal ini menunjukan bahwa karyawan dapat

menjaga keselamatan dirinya sendiri pada saat bekerja.


74

i. Karyawan dapat bekerja dengan jujur tanpa melakukan kecurangan.

Hasil jawaban responden atas pernyataan “karyawan dapat bekerja dengan

jujur tanpa melakukan kecurangan”. Ditunjukkan pada tabel IV.17 berikut ini:

Tabel IV.17 Pendapat Responden tentang karyawan dapat bekerja dengan jujur tanpa
melakukan kecurangan.

Pendapat Jumlah Responden Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 13 43,3

Setuju (S) 17 56,7

Ragu-ragu (RG) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Jumlah 30 100

Sumber: Hasil kuesioner diolah oleh penulis

Dari data tabel IV.17 dapat dilihat responden yang menjawab sangat

setuju (5) berjumlah 13 orang sebesar 43,3%, responden yang menjawab setuju

(4) berjumlah 17 orang sebesar 56,7%. Hal ini menunjukan bahwa karyawan

dapat bekerja dengan jujur tanpa melakukan kecurangan.


75

j. Karyawan dapat melaksanakan tugasnya tanpa memerlukan pengawasan

langsung

Hasil jawaban responden atas pernyataan “karyawan dapat melaksanakan

tugasnya tanpa memerlukan pengawasan langsung”. Ditunjukkan pada tabel

IV.18 berikut ini:

Tabel IV.18 Pendapat Responden tentang karyawan dapat melaksanakan tugasnya tanpa
memerlukan pengawasan langsung.

Pendapat Jumlah Responden Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 17 56,7

Setuju (S) 13 43,3

Ragu-ragu (RG) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Jumlah 30 100

Sumber: Hasil kuesioner diolah oleh penulis

Dari data tabel IV.18 dapat dilihat responden yang menjawab sangat

setuju (5) berjumlah 17 orang sebesar 56,7%, responden yang menjawab setuju

(4) berjumlah 13 orang sebesar 43,3%. Hal ini menunjukan bahwa karyawan

taat terhadap semua aturan dan prosedur kerja yang ditetapkan perusahaan.

Hasil keseluruhan data mengenai kuisioner variabel X (Kinerja

Karyawan) ditunjukan pada tabel IV.18 berikut ini:


76

Tabel IV.19 Rekapitulasi Variabel X (Kinerja Karyawan)

SS S RG TS STS
No. Pernyataan ∑ Bobot χ
5 4 3 2 1
1 Setiap karyawan mengerjakan
suatu pekerjaan dengan penuh 13 17 0 0 0 30 133 4,4
perhitungan.
2 Kemampuan yang saya miliki
sesuai dengan pekerjaan yang 15 13 2 0 0 30 133 4,4
saya kerjakan.
3 Tingkat pencapaian kerja yang
telah dihasilkan sesuai dengan 19 11 0 0 0 30 139 4,6
harapan perusahaan.
4 Perusahaan menetapkan target
kerja dengan penuh 18 12 0 0 0 30 138 4,6
perhitungan.
5 Dengan pengetahuan yang
dimiliki, karyawan dapat
12 17 1 0 0 30 131 4,4
melaksanakan pekerjaan
dengan baik.
6 Dengan kemampuan dan
keahlian yang dimiliki,
13 15 2 0 0 30 131 4,4
karyawan dapat menguasai
bidang tugas divisi lain.
7 Karyawan taat terhadap semua
aturan dan prosedur kerja yang 15 13 2 0 0 30 133 4,4
ditetapkan perusahaan.
8 Karyawan dapat menjaga
keselamatan dirinya sendiri 12 16 2 0 0 30 130 4,3
pada saat bekerja.
9 Karyawan dapat bekerja
dengan jujur tanpa melakukan 13 17 0 0 0 30 133 4,4
kecurangan.
10 Karyawan dapat melaksanakan
tugasnya tanpa memerlukan 17 13 0 0 0 30 137 4,5
pengawasan langsung.
Jumlah 147 144 9 0 0 300 1338 4,44
Sumber: Hasil kuesioner dari Responden
77

Keterangan:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

RG = Ragu- ragu

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Berdasarkan data rekapitulasi di atas, dapat dilihat bahwa Kinerja Karyawan PT.

Pertamina Drilling Service Indonesia fokus kepada pernyataan yang berbunyi

“Tingkat pencapaian kerja yang telah dihasilkan sesuai dengan harapan

perusahaan”, terlihat dari bobot dan rata - rata hasil perhitungan penelitian sebesar

139 (4,6%). Hal ini perlu dipertahanlan kualitasnya oleh perusahaan.

Sementara terdapat pernyataan yang memiliki point terendah sehingga perlu

adanya perbaikan atau evaluasi yaitu pernyataan yang berbunyi “Karyawan dapat

menjaga keselamatan dirinya sendiri pada saat bekerja” terlihat dari bobot dan rata-

rata hasil perhitungan penelitian sebesar 130 (4,3). Meskipun memiliki bobot

terendah akan tetapi perusahaan tidak mengabaikan hal tersebut.


78

Dari hasil keseluruhan variabel X yaitu mengenai Kinerja Karyawan, sebagian

besar menyatakan sangat setuju yaitu dengan jumlah 147 responden presentase

sebesar 49%, kemudian untuk responden yang menyatakan setuju yaitu dengan

jumlah 144 presentase sebesar 48%, responden yang menyatakan ragu-ragu yaitu

dengan jumlah 9 presentase sebesar 3%.

5. Analisis Kelancaran Penerimaan Peralatan Pengeboran Minyak PT. Pertamina

Drilling Service Indonesia Tahun 2019

Pada analisis kelancaran penerimaan peralatan pengeboran minyak pada PT.

Pertamina Drilling Service Indonesia. Berikut ini adalah data mengenai pernyataan

beserta pendapat mengenai kinerja karyawan yang diperoleh berdasarkan

indikator-indikator yang telah ditentukan sebagai berikut:

a. Waktu penerimaan barang masuk ke gudang sesuai dengan waktu yang ada

dokumen.

Hasil jawaban responden atas pernyataan “waktu penerimaan barang masuk ke

gudang sesuai dengan waktu yang ada dokumen”. Ditunjukkan pada tabel IV.20

berikut ini:
79

Tabel IV.20 Pendapat Responden tentang waktu penerimaan barang masuk ke gudang
sesuai dengan waktu yang ada dokumen.

Pendapat Jumlah Responden Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 12 40

Setuju (S) 17 56,7

Ragu-ragu (RG) 1 3,3

Tidak Setuju (TS) - -

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Jumlah 30 100

Sumber: Hasil kuesioner diolah oleh penulis

Dari data tabel IV.20 dapat dilihat responden yang menjawab sangat

setuju (5) berjumlah 12 orang sebesar 40%, responden yang menjawab setuju

(4) berjumlah 17 orang sebesar 56,7%, responden yang menjawab ragu-ragu (3)

berjumlah sebesar 1 orang sebesar 3,3%. Hal ini menunjukan bahwa waktu

penerimaan barang masuk ke gudang sesuai dengan waktu yang ada dokumen.
80

b. Proses pembuatan dokumen penerimaan barang dengan cepat.

Hasil jawaban responden atas pernyataan “proses pembuatan dokumen

penerimaan barang dengan cepat”. Ditunjukkan pada tabel IV.21 berikut ini:

Tabel IV.21 Pendapat Responden tentang proses pembuatan dokumen penerimaan barang
dengan cepat.

Pendapat Jumlah Responden Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 5 16,7

Setuju (S) 6 20

Ragu-ragu (RG) 14 46,6

Tidak Setuju (TS) 5 16,7

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Jumlah 30 100

Sumber: Hasil kuesioner diolah oleh penulis

Dari data tabel IV.21 dapat dilihat responden yang menjawab sangat

setuju (5) berjumlah 5 orang sebesar 16,7%, responden yang menjawab setuju

(4) berjumlah 6 orang sebesar 20%, responden yang menjawab ragu-ragu (3)

berjumlah 14 orang sebesar 46,6%, responden yang menjawab tidak setuju (2)

berjumlah 5 orang sebesar 16,7%. Hal ini menunjukan bahwa proses

pembuatan dokumen penerimaan barang dengan cepat.


81

c. Melakukan pembongkaran muat tepat waktu.

Hasil jawaban responden atas pernyataan “melakukan pembongkaran muat

tepat waktu”. Ditunjukkan pada tabel IV.22 berikut ini:

Tabel IV.22 Pendapat Responden tentang melakukan pembongkaran muat tepat waktu.

Pendapat Jumlah Responden Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 9 30

Setuju (S) 14 46,7

Ragu-ragu (RG) 6 20

Tidak Setuju (TS) 1 3,3

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Jumlah 30 100

Sumber: Hasil kuesioner diolah oleh penulis

Dari data tabel IV.22 dapat dilihat responden yang menjawab sangat

setuju (5) berjumlah 9 orang sebesar 30%, responden yang menjawab setuju (4)

berjumlah 14 orang sebesar 46,7%, responden yang menjawab ragu-ragu (3)

berjumlah 6 orang sebesar 20%, responden yang menjawab tidak setuju (2)

berjumlah 1 orang sebesar 3,3%. Hal ini menunjukan bahwa melakukan

pembongkaran muat tepat waktu.


82

d. Dokumen penerimaan barang tersedia dengan lengkap.

Hasil jawaban responden atas pernyataan “dokumen penerimaan barang

tersedia dengan lengkap”. Ditunjukkan pada tabel IV.23 berikut ini:

Tabel IV.23 Pendapat Responden tentang dokumen penerimaan barang tersedia dengan
lengkap.

Pendapat Jumlah Responden Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 9 30

Setuju (S) 17 56,6

Ragu-ragu (RG) 2 6,7

Tidak Setuju (TS) 2 6,7

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Jumlah 30 100

Sumber: Hasil kuesioner diolah oleh penulis

Dari data tabel IV.23 dapat dilihat responden yang menjawab sangat

setuju (5) berjumlah 9 orang sebesar 30%, responden yang menjawab setuju (4)

berjumlah 17 orang sebesar 56,6%, responden yang menjawab ragu-ragu (3)

berjumlah 2 orang sebesar 6,7%, responden yang menjawab tidak setuju (2)

berjumlah 2 orang sebesar 6,7%. Hal ini menunjukan bahwa dokumen

penerimaan barang tersedia dengan lengkap.


83

e. Spesifikasi barang sesuai dengan PO

Hasil jawaban responden atas pernyataan “spesifikasi barang sesuai dengan

PO”. Ditunjukkan pada tabel IV.24 berikut ini:

Tabel IV.24 Pendapat Responden tentang spesifikasi barang sesuai dengan PO.

Pendapat Jumlah Responden Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 9 30

Setuju (S) 17 56,7

Ragu-ragu (RG) 4 13,3

Tidak Setuju (TS) - -

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Jumlah 30 100

Sumber: Hasil kuesioner diolah oleh penulis

Dari data tabel IV.24 dapat dilihat responden yang menjawab sangat

setuju (5) berjumlah 19 orang sebesar 30%, responden yang menjawab setuju

(4) berjumlah 17 orang sebesar 56,7%, responden yang menjawab ragu-ragu (3)

berjumlah 4 orang sebesar 13,3%. Hal ini menunjukan bahwa spesifikasi barang

sesuai dengan PO.


84

f. Barang harus lolos proses pemeriksaan oleh pabean & bea cukai.

Hasil jawaban responden atas pernyataan “barang harus lolos proses

pemeriksaan oleh pabean & bea cukai”. Ditunjukkan pada tabel IV.25 berikut

ini:

Tabel IV.25 Pendapat Responden tentang barang harus lolos proses pemeriksaan oleh
pabean & bea cukai.

Pendapat Jumlah Responden Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 26 86,7

Setuju (S) 4 13,3

Ragu-ragu (RG) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Jumlah 30 100

Sumber: Hasil kuesioner diolah oleh penulis

Dari data tabel IV.25 dapat dilihat responden yang menjawab sangat

setuju (5) berjumlah 26 orang sebesar 86,7%, responden yang menjawab setuju

(4) berjumlah 4 orang sebesar 13,3%. Hal ini menunjukan bahwa barang harus

lolos proses pemeriksaan oleh pabean & bea cukai.


85

g. Quantity barang pada dokumen sesuai dengan fisik barang yang diterima.

Hasil jawaban responden atas pernyataan “quantity barang pada dokumen

sesuai dengan fisik barang yang diterima”. Ditunjukkan pada tabel IV.26 berikut

ini:

Tabel IV.26 Pendapat Responden tentang quantity barang pada dokumen sesuai dengan
fisik barang yang diterima.

Pendapat Jumlah Responden Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 8 26,7

Setuju (S) 21 70

Ragu-ragu (RG) 1 3,3

Tidak Setuju (TS) - -

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Jumlah 30 100

Sumber: Hasil kuesioner diolah oleh penulis

Dari data tabel IV.26 dapat dilihat responden yang menjawab sangat

setuju (5) berjumlah 8 orang sebesar 26,7%, responden yang menjawab setuju

(4) berjumlah 21 orang sebesar 70%, responden yang menjawab ragu-ragu (3)

berjumlah 1 orang sebesar 3,3%. Hal ini menunjukan bahwa quantity barang

pada dokumen sesuai dengan fisik barang yang diterima.


86

h. Tidak ditemukan barang yang cacat produk (reject).

Hasil jawaban responden atas pernyataan “tidak ditemukan barang yang cacat

produk (reject)”. Ditunjukkan pada tabel IV.27 berikut ini:

Tabel IV.27 Pendapat Responden tentang tidak ditemukan barang yang cacat produk
(reject).

Pendapat Jumlah Responden Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 11 36,7

Setuju (S) 18 60

Ragu-ragu (RG) 1 3,3

Tidak Setuju (TS) - -

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Jumlah 30 100

Sumber: Hasil kuesioner diolah oleh penulis

Dari data tabel IV.27 dapat dilihat responden yang menjawab sangat

setuju (5) berjumlah 11 orang sebesar 36,7%, responden yang menjawab setuju

(4) berjumlah 18 orang sebesar 60%, responden yang menjawab ragu-ragu (3)

berjumlah 1 orang sebesar 3,3%. Hal ini menunjukan bahwa ditemukan barang

yang cacat produk (reject).


87

i. Jumlah alat angkut yang tersedia pada Divisi Operasional gudang sesuai dengan

kebutuhannya.

Hasil jawaban responden atas pernyataan “jumlah alat angkut yang tersedia

pada Divisi Operasional gudang sesuai dengan kebutuhannya”. Ditunjukkan

pada tabel IV.28 berikut ini:

Tabel IV.28 Pendapat Responden tentang jumlah alat angkut yang tersedia pada Divisi
Operasional gudang sesuai dengan kebutuhannya.

Pendapat Jumlah Responden Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 11 36,7

Setuju (S) 16 53,3

Ragu-ragu (RG) 3 10

Tidak Setuju (TS) - -

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Jumlah 30 100

Sumber: Hasil kuesioner diolah oleh penulis

Dari data tabel IV.28 dapat dilihat responden yang menjawab sangat

setuju (5) berjumlah 11 orang sebesar 36,7%, responden yang menjawab setuju

(4) berjumlah 16 orang sebesar 53,3%, responden yang menjawab ragu-ragu (3)

berjumlah 3 orang sebesar 10%. Hal ini menunjukan bahwa jumlah alat angkut

yang tersedia pada Divisi Operasional gudang sesuai dengan kebutuhannya.


88

j. Armada pengangkut sesuai dengan klasifikasi barang yang akan diterima.

Hasil jawaban responden atas pernyataan “armada pengangkut sesuai dengan

klasifikasi barang yang akan diterima”. Ditunjukkan pada tabel IV.29 berikut ini:

Tabel IV.29 Pendapat Responden tentang armada pengangkut sesuai dengan klasifikasi
barang yang akan diterima.

Pendapat Jumlah Responden Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 11 36,7

Setuju (S) 18 60

Ragu-ragu (RG) 1 3,3

Tidak Setuju (TS) - -

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Jumlah 30 100

Sumber: Hasil kuesioner diolah oleh penulis

Dari data tabel IV.29 dapat dilihat responden yang menjawab sangat

setuju (5) berjumlah 11 orang sebesar 36,7%, responden yang menjawab setuju

(4) berjumlah 18 orang sebesar 60%, responden yang menjawab ragu-ragu (3)

berjumlah 1 orang sebesar 3,3%. Hal ini menunjukan bahwa armada

pengangkut sesuai dengan klasifikasi barang yang akan diterima.


89

Hasil keseluruhan data mengenai kuisioner variabel Y (Kelancaran

Penerimaan Peralatan Pengeboran Minyak) ditunjukan pada tabel IV.30 berikut

ini:

Tabel IV.30 Rekapitulasi Variabel Y (Kelancaran Penerimaan Peralatan Pengeboran Minyak)

SS S RG TS STS
No. Pernyataan ∑ Bobot χ
5 4 3 2 1
1 Waktu penerimaan barang
masuk ke gudang sesuai dengan 12 17 1 0 0 30 131 4,4
waktu yang di jadwalkan.
2 Proses pembuatan dokumen
penerimaan barang dengan 5 6 14 5 0 30 101 3,4
cepat.
3 Melakukan pembongkaran
9 14 6 1 0 30 121 4
muat tepat waktu.
4 Dokumen penerimaan barang
9 17 2 2 0 30 123 4,1
tersedia dengan lengkap.
5 Spesifikasi barang sesuai
9 17 4 0 0 30 125 4,2
dengan PO
6 Barang harus lolos proses
pemeriksaan oleh pabean & 26 4 0 0 0 30 146 4,9
bea cukai
7 Quantity barang pada dokumen
sesuai dengan fisik barang yang 8 21 1 0 0 30 127 4,2
diterima.
8 Tidak ditemukan barang yang
11 18 1 0 0 30 130 4,3
cacat produk (reject).
9 Jumlah alat angkut yang
tersedia pada Divisi Operasional
11 16 3 0 0 30 128 4,3
gudang sesuai dengan
kebutuhannya.
10 Armada pengangkut sesuai
dengan klasifikasi barang yg 11 18 1 0 0 30 130 4,3
akan diterima.
Jumlah 111 148 33 8 0 300 1262 4,21
Sumber: Hasil kuesioner dari Responden
90

Keterangan:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

RG = Ragu- ragu

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Berdasarkan data rekapitulasi di atas, dapat dilihat bahwa Kelancaran

Penerimaan Peralatan Pengeboran Minyak PT. Pertamina Drilling Service Indonesia

fokus kepada pernyataan yang berbunyi “Barang harus lolos proses pemeriksaan

oleh pabean & bea cukai”, terlihat dari bobot dan rata - rata hasil perhitungan

penelitian sebesar 146 (4,9%). Hal ini perlu dipertahankan kualitasnya oleh

perusahaan.

Sementara terdapat pernyataan yang memiliki point terendah sehingga perlu

adanya perbaikan atau evaluasi yaitu pernyataan yang berbunyi “Proses pembuatan

dokumen penerimaan barang dengan cepat” terlihat dari bobot dan rata-rata hasil

perhitungan penelitian sebesar 101 (3,4). Meskipun memiliki bobot terendah akan

tetapi perusahaan tidak mengabaikan hal tersebut.


91

Dari hasil keseluruhan variabel Y yaitu mengenai Kelancaran Penerimaan

Peralatan Pengeboran Minyak, sebagian besar menyatakan sangat setuju yaitu

dengan jumlah 111 responden presentase sebesar 37%, kemudian untuk responden

yang menyatakan setuju yaitu dengan jumlah 148 presentase sebesar 49,3%,

responden yang menyatakan ragu-ragu yaitu dengan jumlah 33 presentase sebesar

11%, dan responden yang menyatakan tidak setuju yaitu dengan jumlah 8

presentase sebesar 2,7% .

6. Analisis Pengaruh Kinerja Karyawan Terhadap Kelancaran Penerimaan Peralatan

Pengeboran Minyak PT. Pertamina Drilling Service Indonesia Tahun 2019.

Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel X (Kinerja

Karyawan) terhadap variabel Y (Kelancaran Penerimaan Peralatan Pengeboran

Minyak), maka digunakan analisis kuantitatif yang menggunakan perhitungan

statistik metode regresi linier sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi

atau penentu, dan uji hipotesis.

Dimana data-data yang menjadi perhitungan didapat dari kuesioner yang

disebarkan kepada karyawan bagian Supply Chain Management (SCM) PT.

Pertamina Drilling Service Indonesia dan diolah penulis dalam bentuk perhitungan

yang akan dituliskan pada tabel berikut ini:


92

Tabel IV.31 Rekapitulasi Variabel X (Kinerja Karyawan) Terhadap Variabel Y (Kelancaran


Penerimaan Peralatan Pengeboran Minyak)

Responden ∑X ∑Y ∑XY ∑X2 ∑Y2

1 50 47 2350 2500 2209

2 50 49 2450 2500 2401

3 50 50 2500 2500 2500

4 48 48 2304 2304 2304

5 41 35 1435 1681 1225

6 50 45 2250 2500 2025

7 50 40 2000 2500 1600

8 50 43 2150 2500 1849

9 50 41 2050 2500 1681

10 49 42 2058 2401 1764

11 40 38 1520 1600 1444

12 40 39 1560 1600 1521

13 40 39 1560 1600 1521

14 40 40 1600 1600 1600

15 40 40 1600 1600 1600

16 40 40 1600 1600 1600

17 41 40 1640 1681 1600

18 41 39 1599 1681 1521

19 41 38 1558 1681 1444

20 39 37 1443 1521 1369


93

21 37 35 1295 1369 1225

22 38 35 1330 1444 1225

23 41 36 1476 1681 1296

24 50 47 2350 2500 2209

25 50 48 2400 2500 2304

26 50 48 2400 2500 2304

27 48 48 2304 2304 2304

28 41 41 1681 1681 1681

29 46 47 2162 2116 2209

30 47 47 2209 2209 2209

∑ 1338 1262 56834 60354 53744

Sumber: Data Diolah dari Hasil Kuisoner

Berdasarkan Tabel IV.24 dapat dihitung regresi linier sederhana, analisis

koefisien korelasi, analisis koefisien determinasi atau penentu, uji hipotesis sebgai

berikut:

n = 30 ∑x. ∑y = 56834

∑x = 1338 ∑x2 = 60354

∑y = 1262 ∑y2 = 53744


94

a. Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi yang digunakan adalah berbentuk regeresi linear

sederhana untuk mencari pengaruh dari variabel X dan Y. Persamaan umum

regresi liniear sederhana menurut (Sugiyono, 2016: 261) adalah sebagai

berikut:

Y = a + bX

Keterangan:

Y = Nilai yang diprediksikan.


a = Konstanta
b = Koefisien regresi
X = Nilai variabel independen
Berdasarkan analisis data yang menggunakan perhitungan regresi linier

sederhana dengan program IBM Statistical for Product and Service Solution

(SPSS) versi 24, maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel IV.32 Rekapitulasi Variabel X (Kinerja Karyawan) Terhadap Variabel Y (Kelancaran


Penerimaan Peralatan Pengeboran Minyak)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6.029 4.740 1.272 .214
Kinerja Karyawan .808 .106 .822 7.645 .000
a. Dependent Variable: Kelancaran Penerimaan Peralatan Pengeboran Minyak (y)

Sumber: Data Olahan SPSS


95

Berdasarkan dari tabel diatas dapat dilihat nilai a sebagai konstanta

sebesar 6,029 dan untuk nilai b sebesar 0,808. Sehingga ditemukan persamaan

regresi linear sederhana yaitu:

Y = 6,029 + 0,808X

Interpretasi dari persamaan regresi tersebut adalah:

Nilai koefisien regresi atau nilai persamaan regresi sederhana tersebut

menunjukan angka positif sebesar 0,808 yang mengandung arti bahwa setiap

adanya kenaikan kinerja karyawan (X) akan diikuti dengan peningkatan

terhadap kelancaran penerimaan peralatan pengeboran minyak (Y) sebesar

0,808.

Demikian pula sebaliknya, jika kinerja karyawan (X) mengalami

penurunan maka kelancaran penerimaan peralatan pengeboran minyak (Y) juga

mengalami penurunan sebesar 0,808 lalu ditambah (+) nilai koefisien konstanta

a dengan nilai sebesar 6,029.

b. Analisis Koefisien Korelasi

Berdasarkan analisis data yang menggunakan perhitungan koefisien

korelasi dengan program IBM Stastitical for Product and Service Solution (SPSS)

versi 24, maka didapatkan hasil sebagai berikut:


96

Tabel IV.33 Koefisien Korelasi


Kelancaran Penerimaan
Kinerja Karyawan
Peralatan Pengeboran Minyak
(X)
(Y)
Kinerja Karyawan Pearson Correlation 1 .822**
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
Kelancaran Pearson CoRGelation .822** 1
Penerimaan Peralatan Sig. (2-tailed) .000
Pengeboran Minyak N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


Sumber: Data Olahan SPSS

Koefisien korelasi merupakan tolak ukur untuk menilai kedekatan

pengaruh antara variabel X dan variabel Y. Nilai koefisien korelasi ini paling

sedikit -1 dan paling besar +1, jika dibuat persamaan dapat dinyatakan sebagai

berikut:

-1≤ r + ≤ 1

Artinya:

1) Jika r = 0 atau mendekati 0, maka berarti tidak ada pengaruh atau pengaruh

sangat lemah antara variabel X dan variabel Y.

2) Jika r = +1 atau mendekati +1, berarti terdapat pengaruh positif yang

sempurna atau sangat kuat antara variabel X dan variabel Y.

3) Jika r = -1 atau mendekati -1, berarti terdapat pengaruh negatif yang

sempurna atau sangat kuat antara variabel X dan variabel Y.


97

Berdasarkan pengolahan data primer pada Tabel IV.26 dapat diketahui

nilai dari korelasi yang dapat digunakan untuk mengetahui besarnya

proporsi variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen.

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat koefisien korelasi (r) dari

adanya hubungan Pengaruh Kinerja Karyawan (X) terhadap Kelancaran

Penerimaan Peralatan Pengeboran Minyak (Y) sebesar r = 0,808. Untuk

melihat arah hubungan tersebut maka mengemukakan sebagai berikut:

Tabel IV.34 Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat

Hal ini membuktikan bahwa kinerja karyawan (X) dengan kelancaran

penerimaan peralatan pengeboran minyak (Y) berhubungan, karena nilai r

sebesar 0,808 berarti diantara 0,80 – 1,000 maka terdapat korelasi positif

dan tafsiran hubungan “Sangat Kuat” antara variabel kinerja karyawan dan

kelancaran penerimaan peralatan pengeboran minyak.


98

c. Analisis Koefisien Determinasi

Berdasarkan analisis data yang menggunakan perhitungan koefisien

determinasi dengan program IBM Stastitical for Product and Service Solution

(SPSS) versi 24, maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel IV.35 Koefisien Determinasi


Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 ,822a ,676 ,665 2.75442
a. Predictors: (Constant), Kinerja Karyawan
Sumber: Data Olahan SPSS

Keterangan:

KP = Koefisien Penentu atau Koefisien Determinasi

r² = Koefisien Korelasi

KP = r² x 100%

= (0,822)2 x 100%

= 0,676 x 100%

= 67,6%

Berdasarkan pengolahan data primer diatas dapat diketahui nilai dari

koefisien determinasi yang dapat digunakan untuk mengetahui besarnya

proporsi variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0,676 menunjukkan bahwa


67,6% kelancaran penerimaan peralatan pengeboran minyak dipengaruhi oleh
99

kinerja karyawan, sedangkan sisanya 32,4% (100% - 67,6%) dipengaruhi oleh


variabel lain yang tidak diukur dalam penelitian ini.
d. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh yang signifikan antara Variabel X dan Variabel Y, dalam hal ini adalah
kinerja karyawan dengan kelancaran penerimaan peralatan pengeboran
minyak. Berikut ini adalah langkah-langkah yang digunakan untuk melakukan
pengujian hipotesis:
1) Hipotesis awal dengan ρ (rho) yaitu nilai koefisien korelasi:
Ho : ρ < 0, artinya tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara
Variabel X dan Variabel Y.
Ha : ρ > 0, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara
Variabel X dan Variabel Y.
2) Mencari thitung
Berdasarkan analisis data yang menggunakan perhitungan thitung
dengan program IBM Statistical for Product and Service Solution (SPSS)
versi 24, maka didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel IV.36 thitung
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 6.029 4.740 1.272 .214
Kinerja Karyawan .808 .106 .822 7.645 .000
a. Dependent Variable: Kelancaran Penerimaan Peralatan Pengeboran Minyak Y
Sumber: Data Olahan SPSS
Dari hasil Tabel IV.34 diatas, maka dapat diketahui thitung sebesar 7,645.
100

3) Mencari nilai ttabel

ttabel = (α ; dk = n – 2)

= (0,05 ; dk = 30 – 2)

= (0,05 ; dk = 28)

ttabel = 1,701 (Berdasarkan table distribusi t)

4) Kesimpulan Uji Hipotesis

Berdasarkan perhitungan yang telah di dapatkan, sig 0,000 < 0,05,

dari nilai thitung adalah sebesar 7,645 dan nilai ttabel adalah sebesar 1,701

berarti thitung > ttabel yaitu 7,645 > 1,701. Karena thitung lebih besar dari

ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh yang positif

antara variabel X (kinerja karyawan) terhadap variabel Y (kelancaran

penerimaan peralatan pengeboran minyak).

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar kurva distribusi normal

dibawah ini:
101

Ho ditolak
Ha diterima

1,701 7,645
ttabel thitung

Sumber: Data Olahan Penulis


Gambar IV.2 Kurva Distribusi Normal

Dari gambar diatas menunjukkan bahwa thitung berada di daerah

penolakan Ho. Maka Ha : ρ > 0, artinya ada pengaruh yang positif dan

signifikan antara variabel X (kinerja karyawan) dan Variabel Y (kelancaran

Penerimaan peralatan pengeboran minyak).

e. Deskripsi atas Hasil-Hasil Analisis

Berdasarkan hasil analisis penelitian dalam pengaruh kinerja karyawan

terhadap kelancaran penerimaan peralatan pengeboran minyak, dapat

dikatakan bahwa:

1) Dari tabel rekapitulasi hasil jawaban responden diatas secara keseluruhan


nilai dari variabel Kinerja Karyawan termasuk dalam kategori sangat baik
dengan nilai rata–rata sebesar 4,46. Hal ini menunjukan bahwa kelancaran
penerimaan peralatan pengeboran minyak berjalan dengan sangat baik
102

karena berada pada interval angka 4,2 – 5,0 (Lihat pada Tabel III.2
Penafsiran Hasil Jawaban Berdasarkan (WMS) Weight Mean Score).
2) Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil jawaban responden diatas secara
keseluruhan nilai dari variabel Kelancaran Penerimaan Peralatan
Pengeboran Minyak termasuk dalam kategori baik dengan rata–rata
sebesar 4,2. Hal ini menunjukan bahwa kelancaran penerimaan peralatan
pengeboran minyak berjalan dengan sangat baik karena berada pada
interval angka 4,2 – 5,0 (Lihat pada Tabel III.2 Penafsiran Hasil Jawaban
Berdasarkan (WMS) Weight Mean Score).
3) Dari persamaan linier sederhana Y = 6,029 + 0,808X menunjukan bahwa
terdapat pengaruh yang positif antara kinerja karyawan terhadap
kelancaran penerimaan peralatan pengeboran minyak.
4) Secara parsial terdapat pengaruh positif signifikan antara variabel Kinerja
Karyawan (X) terhadap variabel Kelancaran Penerimaan Peralatan
Pengeboran Minyak (Y) pada PT. Pertamina Drilling Service Indonesia,
dimana 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 7,645 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 1,701 dan signifikan sebesar 0,001 <
0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dilihat dari nilai koefisien korelasi
antara variable Kinerja Karyawan (X) terhadap variabel Kelancaran
Penerimaan Peralatan Pengeboran Minyak (Y) sebesar 0,808 menunjukkan
pengaruh yang Sangat Kuat karena berada pada interval 0,800 – 1,000
(Lihat pada Tabel IV.34 Interpretasi Koefisien Korelasi).
103

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari analisis variabel X (Kinerja Karyawan) responden menjawab sebanyak 300

jawaban, dengan rincian total jawaban responden sangat setuju (SS) sebanyak 147

jawaban dengan presentse 49%, jawaban setuju (S) sebanyak 144 jawaban dengan

presentase 48%, jawaban ragu–ragu (RG) sebanyak 9 jawaban dengan presentase

3%, jawaban tidak setuju (TS) sebanyak 0 jawaban dengan persetase 0%, jawaban

sangat tidak setuju (STS) sebanyak 0 jawaban dengan persentase 0%. Hal ini

menunjukan bahwa kinerja karyawan pada PT. Pertamina Drilling Services

Indonesia sudah baik, karena sebagian besar responden menjawab sangat setuju

dan setuju.

2. Dari analisis variabel Y (Kelancaran Penerimaan Peralatan Pengeboran Minyak)

responden menjawab sebanyak 300 jawaban, dengan rincian total jawaban

responden sangat setuju (SS) sebanyak 111 jawaban dengan presentase 37%,

jawaban setuju (S) sebanyak 148 jawaban dengan presentase 49,3%, jawaban ragu-

ragu (RG) sebanyak 33 jawaban dengan presentase 11%, jawaban tidak setuju (TS)
104

sebanyak 8 jawaban dengan persentase 2,7%, dan jawaban sangat tidak setuju

sebanyak 0 jawaban dengan persentase 0%. Hal ini berarti bahwa kelancaran

penerimaan peralatan pengeboran minyak yang terjadi pada PT. Pertamina Drilling

Services Indonesia sudah berjalan baik, karena sebagian besar responden

menjawab sangat setuju dan setuju, sehingga pada PT. Pertamina Drilling Services

Indonesia masalah kelancaran penerimaan peralatan pengeboran minyak dapat

ditangani dengan baik.

3. Berdasarkan hasil analisis statistik yang berhubungan dengan Variabel X (Kinerja

Karyawan) dan Variabel Y (Kelancaran Penerimaan Peralatan Pengeboran Minyak)

menunjukkan adanya pengaruh yang kuat dan positif. Hasil regresi linier sederhana

sebesar Y = 6,029 + 0,808 X, hasil koefisien korelasi sebesar 0,808 dan hasil

koefisien determinasi sebesar 67,6%. Hasil uji hipotesis diperoleh nilai t hitung

sebesar 7,645 dan nilai t tabel sebesar 1,701. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa t hitung > t tabel. Karena t hitung lebih besar dari pada t tabel maka H0

ditolak, Ha diterima. Artinya ada pengaruh yang positif antara variabel X (Kinerja

Karyawan) terhadap variabel Y (Kelancaran Penerimaan Peralatan Pengeboran

Minyak).
105

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan dari pernyataan pada kuesioner yang memiliki bobot
rendah dari variable x Kinerja Karyawan dan variable y Kelancaran Penerimaan
Peralatan Pengeboran Minyak, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Dalam hal Kinerja Karyawan sebaiknya pegawai perusahaan harus selalu
memperhatikan keselamatan kerja dan selalu menggunakan APD (Alat Pelindung
Diri) saat bekerja, peran QHSSE sangat penting dalam pengawasan keselamatan
kerja agar proses pekerjaan minim kecelakaan (Zero Accident), sehingga dapat
berjalan sesuai dengan prosedur perusahaan.
2. Dalam hal Kelancaran Penerimaan Peralatan Pengeboran Minyak diharapkan
perusahaan memberikan fasilitas pelatihan ataupun seminar untuk meningkatkan
keterampilan karyawannya, agar mendapat pengetahuan untuk menyelesaikan
semua tugasnya sesuai Standard Operating Proceedure (SOP) dan tepat waktu.
3. Dalam hal kinerja karyawan dan Kelancaran Penerimaan Peralatan Pengeboran
Minyak, sebaiknya PT. Pertamina Drilling Service Indonesia lebih meningkatkan lagi
pelayanannya agar dapat terus bersaing dengan para pesaingnya. Khususnya pada
pengaruh kinerja karyawan terhadap kelancaran penerimaan peralatan
pengeboran minyak, perusahaan seharusnya memberikan pengawasan akan
kesadaran karyawan dalam menggunakan alat pelindung diri (APD) dan
memberikan pelatihan ataupun seminar untuk meningkatkan keterampilan
karyawannya.
106

DAFTAR PUSTAKA

Ali Purwito; Kepabeanan dan Cukai (Pajak Lalu Lintas Barang) Konsep dan Aplikasi,
Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, 2010
Amirullah. (2015). Pengantar Manajemen. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Creswell, J. W. (2017). Research Design (Ketiga). Bandung: Pustaka Pelajar.
Dessler, G. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia (Kesepuluh). Jakarta: PT. Indeks.
Djauhari Ahsjar; Pedoman Transaksi Ekspor & Impor, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2007
Pratama, IA Ratnamulyani, M. F. (2015). Pengaruh Sosial Media Komunikasi Interpersonal
Ibu Dan Anak Dalam Membangun Motivasi Belajar, Volume 1(Nomor 2).
Fernanda, R. (2016). Pengaruh kompensasi, kepuasan kerja, motivasi kerja dan gaya
kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Jurnal Kinerja Karyawan, V(2016), 82–83.
Gunawan, H. (2014). Pengantar Transportasi dan Logistik (Pertama). Jakarta: Rajawali
Pers.
Hasibuan, M. S. P. (2016). Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah. Jakarta: Bumi
Aksara.
Hendayani, R. (2011). Mari Berkenalan dengan Manajemen Logistik. Bandung: Alfabeta.
Herman Budi Sasono; Manajemen Pelabuhan dan Realisasi Ekspor Impor, ANDI,
Yogyakarta, 2012
Husni Hasan; dkk; Kamus Populer Transportasi dan Logistik; Penerbit Erlangga, Jakarta,
2012
I Komang Oko Berata; Panduan Praktis Ekspor Impor, Raih Asa Sukses (Swadaya Group),
Jakarta, 2014
Indria Hangga Rani, M. M. (2014). Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Kinerja Karyawan
Dengan Motivasi Sebagai Variabel Moderasi. Penilain Kinerja, 1–6.
Mangkunegara, A. P. (2014). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT. Refika Aditama.
Martono, R. (2015). Manajemen Logistik Terintegrasi. Jakarta: PPM Manajemen.
Marwansyah. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.
107

Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Keempat, Salemba Empat, Jakarta.
Nazir, M. (2011). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nelson. (2012). Pengaruh Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian
Noor, J. (2014). Metodologi Penelitian (Pertama). Jakarta: Kencana.
Setiono, M. A. Y. B. A. (2013). Efektifitas Bongkar Muat Petikemas Terhadap Kelancaran
Arus Barang di PT Nilam Port Terminal Indonesia (NPTI) Cabang Tanjung Perak
Surabaya (Effectiveness of Unloading Containers to The Smooth Flow of Goods in PT
Nilam Port Terminal Indonesia (NPT). Jurnal Aplikasi Pelayaran Dan Kepelabuhanan,
4, 47.
Siahaya, W. (2013). Sukses Supply Chain Management Akses Demand Chain Management.
Jakarta: IN Media.
Sihombing, S., Gultom, S., & Sijabat, S. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia (Revisi).
Jakarta: IN Media.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2017a). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tampi, B. J. (2014). Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT. Bank Negara Iindonesia, TBK (Regional Sales Manado). Jurnal
“Acta Diurna” Volume III. No.4., III (4), 1–20.
Tunggal, Amin Widjaya; Pengantar Internal Audit, Harvarindo, Jakarta, 2011
108

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi
Nama : Ashari Rahmadi

Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 29 Januari 1994

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Bekasi Timur Permai Blok C 18 No. 1 – 2. Setia mekar,

Tambun Selatan, Kab. Bekasi, Jawa Barat

Kode Pos : 17510

No. Hp : 0812 9123 6344

Email : asharirahmadi@gmail.com

Pendidikan Formal

Tahun 2000 – 2006 : SDN Aren Jaya 18 Bekasi

Tahun 2006 – 2009 : SMPN 11 Bekasi

Tahun 2009 – 2012 : SMAN 6 Bekasi

Tahun 2015 – Sekarang : Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


109

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Kuesioner


110
111
112
113

Lampiran 2 Tabel Distribusi t


114

Lampiran 3 Tabel r
115

Lampiran 4 Dokumentasi

Gambar Pallet Two way

Gambar Pallet Two Way Double Deck

Gambar Pallet Four Way


116

Gambar Pallet Kertas

Gambar Pallet Plastik

Gambar Pallet Kayu


117

Gambar Hand Stacker Battery

Gambar Hand Stacker Manual


118

Gambar Forklift Battery

Gambar Forklift Diesel


119

Gambar Forklift Single Mast Gambar Forklift Double Mast

Gambar Forklift Reach Truck


120

Gambar Hand Pallet

Gambar Mobil Crane

Anda mungkin juga menyukai