Anda di halaman 1dari 18

SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

Sistem social pada dasarnya, suatu sistem daripada tindakan-


tindakan ia terbentuk dari interaksi social yang terjadi
diantara individu yang tumbuh dan berkembang tidak secara
kebetulan,

Tumbuh dan berkembang diatas penilaian umum yang disepakati


bersama oleh para anggota masyarakat.

NORMA-NORMA yang sesungguhnya


membentuk struktur social.
TALCOTT PARSONS

Definisi : Sistem social, “Suatu proses interaksi diantara para pelaku social (actor) yang merupakan struktur
sistem social adalah struktur relasi antara para pelaku sebagaimana yang terlibat dalam proses interaksi dan
yang dimaksud dengan sistem itu ialah suatu jaringan relasi tersebut.

C
O
Satuan yang paling utama dari sistem social adalah N a. Keluarga
KOLEKTIVITAS dan PERAN. T
O b. pertemanan
H
c. penjara

d. universitas

e. kelompok

f. masyarakat
Tujuan analisis

Sistem Sosial : jaringan yang terpola dari hubungan yang membentuk


keseluruhan yang Koheren (keserasian/kekompakan), yang ada antara
individu, kelompok, dan Institusi.

Sistem Budaya : adalahbagian dari kebudayaan yang diartikan pula adat


Pembedaan antara sistem social, sistem
istiadat mencakup sistem nilai budaya, sistem norma,menurut pranata-
Budaya dan kepribadian
pranata dimasyarakat.

Kepribadian : aspek-aspek kepribadian manusia yang memiliki kesan


terhadap tingkah laku para individu.
Konsep Dasar Dalam Sistem Sosial Budaya

Konsep ; adalah kata atau istilah ilmiah menyatakan suatu Ide atau Pikiran umum tentang sifat-sifat suatu benda,
peristiwa, gejala atau dengan gejala lainnya.

Konsep : Seringkali penting dinyatakan untuk membuat generalisasi serta membentuk teori, dan konsep bisa
dianggap terletak pada tahapan abstraksi yang lebih rendah tahapannya disbanding Teori. (building blocks) teori.

Ada Dua pertanyaan tentang konsepsi : 1. apa yang tercakup dalam konsep sistem sosial itu ?, 2. apa yang
tercakup dalam konsep sistem budaya atau kebudayaan itu ?
Pertama, asal mula dan pembahasan tentang konsepsi sistem social dapat dirinci dari pendapat-pendapatilmuwan
abad ke-19, seperti Auguste Comte, Karl Marx, Herbert Spencer, dan Emile Durkheim. Mereka membahas tentang
bgian-bagian utama dalam sistem social, Herbert Spencer menganggap Masyarakat itu sebagai organisme yang
terdiri darai bagian-bagian yang saling bergantungan karena memiliki fungsi masing-masing dalam keseluruhan.

contoh

1. Dalam komponen Bus , apabila ada satu komponen bus yang tidak
terpasang mungkin saja Bus tersebut tidak akan berfungsi dengan baik.
2. Pada material bangunan apabila ada satu bahan material yang tidak
terpasang mungkin saja bangunan tersebut akan mengalami roboh.

Kedua, banyak orang mengartiakan konsep sistem kebudayaan itu dalam arti terbatas sebagai buah pikiran, karya, dan
hasil karya manusiayang memenuhi hasratnay akan keindahan ini amatlah sempit.
Dalam arti yang luas, yaitu seluruh total dari pikiran, karya, dan hasil karya yang tidak berakar kepada nalurinya dan
karena ituhanya bisa dicetuskan oleh manusia sesudah proses belajar.
contoh

Makan merupakan perbuatan naluri, menggunakan peralatan seperti sendok garpu dan piring, dengan tata cara sopan
santun dan protocol yang baik semua dilakukan setelah proses belajar.

Maka guna keperluan analisis, konsep sisstem kebudayaan perlu dipecah lagi kedalam Unsur-unsur

Unsur-unsur terbesar : unsur-unsur kebudayaan yang Universal yang dapat ditemukan diseluruh dunia, baik
dipedesaan maupun perkotaan yang kompleks.

1. Sistem religi dan upacara keagamaan (kepercayaan).

Unsur-unsur yang Universal ;


2. Sistem dan organisasi kemasyarakatan (sistem kekerabatan,
organisasi politik, perkawinan dan hukum).

3. Sistem pengetahuan ( pendidikan dan keilmuan).


4. Bahasa (lisan maupun tulisan).

5. Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak).

6. Sistem mata pencaharian hidup (pertanian, peternakan, sistem


produksi, distribusi dan sebagainya).

7. Tekhnologi dan peralatan (pakaian, perumahan, alat-alat rumah


tangga, senjata, alat produksi, dan transportasi.

Ketujuh unsur-unsur universal tersebut dapat dipecah lagi kedalam subunsur-unsurnya.


Sistem social dapat dipengaruhi oleh lingkungan dan ini tulisan Margono Slamet, yang menyatakan
bahwa masyarakat sebagai suatu sistem Sosial dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut :

a. Ekologi, tempat, dan geografi dimana masyarakat itu berada.

b. Demografi,yaitu menyangkut populasi, susunan, dan ciri-cirinya.

c. Kebudayaan, yaitu menyangkut nilai-nilai social, Sistem kepercayaan, dan norma-norma dalam masyarakat.

d. Kepribadian, yaitu meliputi sikap mental, semangat,temperamen, dan ciri-ciri psikologis masyarakat.

e. waktu,sejarah, dan latar belakang masa lampau dari masyarakat tersebut.


Sekian

SAMPAI BERJUMPA LAGI


Masalah-masalah Sosial, Kebudayaan, dan Masyarakat

Masalah-masalah social telah menghantui manusia sejak adanya peradaban manusia karena dianggap sebagai
pengganggu kesehjateraan hidup mereka sehingga merangsang para warga masyarakat untuk mengidentifikasi,
menganalisis, memahami, dan memikirkan cara-cara untuk mengatasinya.

Berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang


Masalah-masalah social timbul dikarenakan adanya
tergolong dalam ilmu-ilmu social seperti :
hasil dari sebab akibat proses perubahan social dan
antropologi, sosiologi, politik, psikologi
perubahan budaya yang prosesnya secara tetap dan
social, dan komunikasi. Masalah-masalah
terus menerus yang dialami oleh masyarakat cepat
social sebagai studi mereka masing-masing,
atau lambat, baik secara tenang maupun dengan
guna memahami hakekat manusia menurut
kekacauan. (A. W. Widjaya, 1986).
perspektif masing-masing.
Masalah-masalah social disadari oleh Nisbet (1961:
Sesungguhnya masalah-masalah social tidak akan 3),
terpisahkan dari kehidupan manusia, karena “Hampir tidak ada batasnyadalam cara-cara
masalah-masalah social telah terwujud sebagai untuk melihat masyarakat untuk dapat dipahami,
hasil dari kebudayaan manusia itu sendiri sebagai masyarakat dapat dilihat menurut nilai-nilai
akibat dari hubungan dan tingkah lakunya sesama dominannya, hasil teknologinya, pranata-
manusia. pranatanya yang utama ataupun sistem-sistem
spiritualdan intelektualnya”.

Pengertian-pengertian tentang masalah-masalah social tersebut menimbulkan pertanyaan siapa yang


mendefinisikannya, karena dalam kenyataannya ada dua definisi mengenai masalah-masalah social
tersebut :
Kedua, definisi yang dikemukakan oleh para ahli pada
Pertama, yang dilakukan oleh umum atau warga dasarnya masalah-masalah social adalah suatau
masyarakat yang bersangkutan, intinya adalah segala kondisiatau perkembangan yang berwujud dalam
sesuatau yang menyangkut kepentingan umum masyarakat yang berdasarkan atas studi mereka
adalah masalah-masalah social. mempunyai sifat-sifat yang dapat menimbulkan
Contoh : kejahatan saat ini meningkat dikota dan kekacauan terhadap kehidupan masyarakat secara
daerah di Indonesia. keseluruhan,
Contohnya : pedagang kaki lima dikota besar
Padahal menurut definisi umum, pedagang kaki lima bukanlah masalah social karena disatu pihak pedagang kaki
lima dapat memperoleh nafkah untuk melangsungkan kehidupannya, dipihak lain pembeli snagt dimudahkan dengan
harga sesuai taraf ekonomi masyarakat bawah.

Sebaliknya para ahli perencana kota, ahli sosiologi dan ahli antropologi akan menyatakan pedagang kaki lima
menjadi sumberdari berbagai kekacauan lalu lintas, dan menjadi sumber utama suatu kondisi dimana kejahatan
dengan mudah terjadi, (A. W. Widjaya, 1986).

Dengan mengikuti definisi Lesli (1974; 4 dalam A.W. Widjaya, 1986) : masalah-masalah social dapat didefinisikan
sebagai satu kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap kehiduapan sebagaian besar masyarakat sebagai sesuatu yang
tidak diinginkan atau tidak disukai dan karenanya dirasakan perlunya untuk diatasi atau diperbaiki.
Dengan demikian masalah-masalah social, kebudayaan dan masyarakat bersifat social karena bersangkut paut
dengan hubungan manusia dalam kerangka bagian-bagian normative,
Karena dalam usaha-usaha mengatasi masalah social hanya mungkin berhasil apabila didasari pada kenyataan serta
latar belakangnya.

Selanjutnya ada masalah-masalah sosialyang dianggap penting sebagai masalah social oleh masyarakat tergantung dari
nilai sistem social masyarakat tersebut, (rangkuman dari soerjono soekanto, 1990: 406-441) :

a. Kemiskinan, dimana b. Disorganisasi keluarga,


seseorang sudah tidak sanggup perpecahan kekeluargaan,
memelihara dirinya sendiri dikarenakan anggota gagal memenuhi
dalam taraf ekonominya kewajiabannya dalam pranata
sosialnya.
d. kejahatan, adanya pergerakan dan
perubahan kondisi dan proses-proses
misalnya gerak sosial, persaingan,
serta pertentangan kebudayaan,
ideology politik dll.

e. Peperangan, mengakibatkan f. Pelanggaran terhadap Norma-norma


disorganisasi dalam berbagai aspek Masyarakat, seperti pelacuran,
kemasyarakatan. Baik bagi negara dilenkuensi anak-anak, alkoholisme,
pemenang apalgi negara yang kalah. homosexsual.
h. Masalah lingkungan hidup,
g. Masalah kependudukan,
dibedakan dalam kategori,
penyebaran penduduk, menekan
lingkungan fisisk, lingkungan
tingkat kelahiran. dll
biologis, lingkungan social.

i. birokrasi, berputarnya roda


pemerintahan yang sehat atau tidaknya
akan berpengaruh.

Pemecahan masalah sosial


Metode yang dipergunakan ada yang bersifat preventif dan ada yang represif walaupun metode preventif lebih
sulit disbanding represif, karena preventif harus melakukan penelitian yang lebih mendalam terhadap sebab-
sebab terjadinya masalah social.

Metode represif lebih banyak digunakan karena setelah gejala social timbul maka baru diambil tindakan-
tindakan untuk mengatasinya, didalam mengatasi masalah social tidaklah perlu semata-mata melihat aspek
sosiologis tetapi juga aspek lainnya.

Adanya Perencanaan Sosial, bertujuan untuk menghilangkan atau membatasi keterbelakangan unsur-unsur
kebudayaan material atau teknologi, karena masalah social timbul dikarenakan adanya keterbelakangan
tersebut. Seperti penyalah gunaan sumber alam, demoralisasi kehidupan keluarga, angka-angka kejahatan yang
tinggi, dan sakit jiwa ini merupakan keterbelakangan tersebut, maka haruslah penyesuaian lembaga-lembaga
kemasyarakatan dengan kondisi dan perkembangan teknologi.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai