Anda di halaman 1dari 120

MODUL DASAR HUMAS

Oleh Rima Nurani Sukma, M. I. Ikom


Kontrak perkuliahan
Kuliah Dasar Humas
Rabu, 14.30 – 16.00 WIB
 Penilaian
UTS : 25 %
UAS : 35 %
Absen : 15 % (14x Pertemuan)
Tugas : 15 %
Kuis/Performance : 10 %
 Pola Belajar
Study Learning Centre : Lebih banyak teori, mahasiswa lebih
aktif.
DASAR HUMAS
Pengertian dan Definisi
Humas (Public Relations)
Perbedaan humas dengan public relations

Humas adalah padanan dari kata PR, yang banyak digunakan


institusi-institusi pemerintah di Indonesia, seperti Biro Humas
Kementerian Dalam Negeri, atau Bagian Humas Provinsi.

Public =
Tidak tepat karena
Masyarakat Public itu lebih ke Khalayak

Masyarakat = Society atau General Public


Terlalu luas karena yang menjadi target PR itu publik, bukan
society/general public, dimana public itu adalah bagian dari
society/general public.
Pengertian & definisi humas (public relations

 Cutlip, Center dan Broom


PR adalah fungsi manajemen yang secara khusus mendukung
terciptanya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman,
penerimaan, kerjasama antara organisasi dengan berbagai publiknya.
 Deny Griswold (Ibu Public Relations)

PR adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi publik,


memperkenalkan berbagai kebijakan dan prosedur dari suatu
individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik dan
membuat perencanaan, serta melaksanakan suatu program dalam
upaya memperoleh pengertian dan pengakuan publik.
 Fraser P. Seitel
PR merupakan fungsi manajemen yang membantu menciptakan dan
saling memelihara arus komunikasi, pengertian, dukungan, serta
kerjasama suatu organisasi atau perusahaan dengan publiknya. Ikut
terlibat dalam menangani masalah atau isu manajemen; PR membantu
manajemen dalam penyampaian informasi dan tanggap terhadap opini
publik, serta membantu manajemen memantau berbagai perubahan.
 Frank Jefkins

PR adalah suatu sistem komunikasi untuk menciptakan kemauan baik


(goodwill).
 Edward L. Bernays

PR mempunyai tiga arti; (1) penerangan kepada publik, (2) persuasi


kepada publik untuk mengubah perilaku dan tingkah laku publik, (3)
upaya untuk menyatukan dan perilaku suatu lembaga.
Organisasi PR nasional dan Internasional
 British Institute of Public Relations:

PR adalah usaha sengaja, terencana, dan tidak pernah mati untuk


menetapkan dan memelihara saling pengertian antara sebuah organisasi
dengan masyarakatnya.
 Deutsche Public Relations Gesellschaft, Republik Federal Jerman

PR adalah usaha sengaja dan sesuai hukum untuk mencapai


pemahaman dan membina serta memelihara kepercayaan di antara
masyarakat umum atas dasar riset sistematik.
 Dansk Public Relations Club of Demark

PR adalah usaha manajerial secara sistematik dan tidak pernah berhenti


yang digunakan sebagai alat bagi organisasi swasta dan pemerintah
untuk membina pengertian, simpati, dan dukungan di lingkaran
masyarakat yang diperkirakan akan berhubungan dengan mereka.
Mengapa dibutuhkan pr?
1. Dinamika organisasi atau perusahaan semakin besar dan
berkembang,
2. Persaingan antara organisasi atau perusahaan semakin ketat,
3. Tuntutan, keinginan, dan harapan publik terhadap pelayanan
juga pemenuhan kebutuhan informasi semakin tinggi,
4. Publik semakin kritis, mereka tidak mau kepentingannya
terganggu,
5. Perkembangan teknologi komunikasi yang luar biasa,
6. Besarnya opini publik, sikap publik, perilaku publik, citra publik,
dan reputasi publik pada keadaan sosial-ekonomi, keberadaan dan
stabilitas suatu perusahaan semakin besar,
7. Pengaruh media massa konvensional, media massa online, media
sosial, terhadap pembentukan opini, sikap, perilaku, citra, dan
reputasi publik terhadap organisasi atau perusahaan,
8. Suatu organisasi atau perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri
tanpa dukungan dan citra publik yang berkaitan dengan aktivitas
dan perkembangan organisasi/perusahaan tersebut.
Istilah lain PR :
 Hubungan Masyarakat,
 Corporate Communication,
 Corporate Relations,
 Corporate Affairs,
 Corporate Public Affairs,
 Corporate Marketing and
Communication,
 Corporate Secretary,
 Public Affairs, dan
 Public Information.
Upaya PR dalam membentuk citra positif suatu
organisasi/perusahaan di mata publiknya, menyangkut
unsur-unsur:
1. Citra baik (good image),

2. Itikad baik (goodwill),

3. Saling pengertian (mutual understanding),

4. Saling percaya (mutual confidence),

5. Saling menghargai (mutual appreciations),

6. Toleransi (tolerance).
Kriteria & Kualifikasi pr :
1. Kemampuan berkomunikasi secara lisan dan tulisan,
2. Kemampuan mengorganisasikan dan kemampuan manajerial,
3. Kemampual bergaul dan membina relasi,
4. Memiliki integritas atau kejujuran
5. Kemampuan berimajinasi (mempunyai banyak ide kreatif)
Kata kunci definisi public relations
1. Sengaja (deliberate). Kegiatan PR adalah sesuatu yang disengaja,
dirancang untuk mempengaruhi, mendapatkan pengertian,
memberikan informasi dan memperoleh umpan balik.
2. Terencana (planned). Kegiatan PR adalah sesuatu yang
terorganisasi, sistematis, membutuhkan riset dan analisis.
3. Kinerja (performance). PR yang efektif didasarkan pada kebijakan
dan penampilan nyata dari seseorang atau sebuah organisasi. Tidak
ada PR yang dapat menciptakan simpati serta dukungan jika
organisasi yang bersangkutan memiliki usaha yang tidak tanggap
terhadap kepentingan masyarakat.
4. Kepentingan Publik (public interest). Dasar dari setiap kegiatan PR
idealnya saling menguntungkan bagi organisasi dan masyarakat.
Misalnya perusahaan Aqua yang melakukan program Air Bersih di
NTT yang sulit mendapatkan akses air bersih (dibutuhkan 1 jam untuk
pulang pergi mendapatkan air dalam jerigen).
5. Komunikasi dua arah (two way communication). PR tidak hanya
melakukan penyebaran materi melalui informasi dan mendapat umpan
balik dari khalayak, tapi juga kemampuan mendengarkan merupakan
bagian keahlian komunikasi PR yang pokok.
6.
6. Fungsi Manajemen (managemen function). PR yang efektif apabila
berfungsi menjadi bagian dari pengambilan keputusan oleh
manajemen puncak,. PR melibatkan konsultasi dan pengentasan
masalah tingkat tinggi, dan mengeluarkan informasi kepada publik
setelah keputusan dibuat.
Konsep kegiatan PR
 Planning dan Programing
Perencanaan dan program sebagai strategi PR yang dibuat berdasarkan
fakta dari hasil fact finding (penggalian fakta) atau defining PR problem
(penemuan masalah-masalah PR).

Taking Action dan Communicating
Melaksanakan dan mengomunikasikan, termasuk media apa yang akan
digunakan dalam pelaksanaan kegiatan PR.
 Evaluating Program

Evaluasi program yang dapat diukur.


DASAR HUMAS

Evolusi dan Sejarah Public Relations


Cikal Bakal PR

1. Praktek tim utusan untuk


mempersiapkan rute perjalanan
seorang politisi (Harry Truman
dan Richard Nixon).
2. Publisitas untuk Olimpiade di
Athena, membutuhkan
keterampilan praktek PR yang
sama dengan yang dilakukan
pada Olimpiade pada tahun
1984 di Los Angeles, Amerika
Serikat.
 Penulisan pidato pada zaman Plato, “Kita harus
tahu profil khalayak, jangan pernah remehkan
khalayak, dan berikan informasi untuk
menggerakkan ketidakpedulian khalayak,
mengubah opini khalayak atau menegaskan
penilaian baik khalayak sendiri.”
4. Bisnis di Republik Venesia pada
pertengahan kedua abad 15 menjalankan
strategi dan taktik hubungan dengan
investor, sama seperti yang dijalankan IBM
di Amerika serikat pada pertengahan kedua
abad ke-20.
5. Abad ke-11, sepanjang hierarki Gereja
Katolik Roma, Paus Urbanus II mengimbau
ribuan umatnya untuk mengabdi kepada
Tuhan dan memohon pengampunan atas
dosa-dosa dengan melibatkan diri dalam
Perang Salib. (Wilcox, Ault & Agee, 2006:
50)
Perluasan Fungsi Public Relations

 Hyping, seseorang yang dibayar untuk menghadiri promosi


sebuah teater, seorang pelakon dan sebagainya melalui iklan dan
pemberitahuan kepada pers (Wilcox, Ault & Agee, 2006: 51)
 Publisitas, penyampaian pernyataan kepada pers atau media
massa mengenai kegiatan sebuah organisasi atau seseorang. Pada
59 SM, Julius Caesar memerintahkan pemasangan lembar berita,
Acta Diurna, di luar forum untuk menginformasikan kepada
rakyat mengenai kebijakan penguasa Romawi. Komentar-
komentar kaisar pada publisitas ini sebagian besar untuk
menyebarluaskan citra dan reputasi kaisar.
 Konsultasi, penasihat PR yang pertama yaitu Ivy Ledbetter Lee
memulai praktek pribadinya sebagai seorang praktisi/konsultasi
PR. Ivy Lee pernah bekerja pada Industri baja antrasit yang pada
saat itu menghadapi pemogokan buruh.
Sumbangan Pemikiran:
1. Memajukan konsep bahwa bisnis dan industri harus
mengikatkan diri dengan kepentingan masyarakat atau publik,
dan bukan sebaliknya,
2. Berurusan dengan top manajemen dan tidak menjalankan

program apapun, kecuali program itu memperoleh dukungan


aktif dan kontribusi pribadi dari top manajemen,
3. Memelihara komunikasi
terbuka dengan media atau
pers,
Edward L. Bernays
4. Menekankan perlunya
bisnis yang memanusiakan
 Penulis buku “Crystallizing
dan menarik PR-nya turun Public Opinion” (1923),
ke tingkat masyarakat atau  Penulis Jurnal Public Relations
publik. (Wilcox, Ault & Quarterly,
Agee, 2006: 63)  Misi pribadinya,
“mengamankan masa depan
profesi PR”,
 Dianggap sebagai penemu
PR modern, “Tiga elemen Denny Griswold
utama PR hampir sama
tuanya dengan masyarakat:
 Disebut sebagai Ibu Public
memberi informasi, Relations,
membujuk dan menyatukan  Editor Public Relations
massa. News yang diterbitkan
 Menulis banyak buku tahun 1944, yang
lainnya yang menunjang merupakan terbitan berkala
pengembangan ilmu maupun dan independen dalam
pemantapan profesi PR. bidang PR.
Perkembangan Sejarah PR Kontemporer

Kampanye kepresidenan
Bryan-McKinley pada tahun 1896
1. Zaman Publisitas adalah kali pertamanya
(1800-an) mengerahkan semua usaha untuk
medapat opini publik, yakni dengan
Fokus: Penyebaran info menggunakan poster, pamflet, rilis
dan mendapat perhatian berita, pidato dan pertemuan
Sifat Komunikasi: Satu langsung dengan publik di setiap
arah pemberhentian kereta di seluruh
pelosok negara.
2. Zaman Informasi (awal tahun
1900-an)
Ditemukan banyak kantor dan
Fokus: Kejujuran dan akurasi departemen humas yang didirikan
dari penyebaran info untuk menyediakan informasi yang
Sifat Komunikasi: satu arah akurat, jujur dan disukai secara
berkala pada publik mengenai
Penelitian: Daya tarik pesan, sebuah lembaga.
pemahaman 1900: Kantor pertama PR di
Kegunaan saat ini: Boston
Pemerintahan, lembaga 1904: Kantor Pubisitas
nonprovit, lembaga bisnis. University of Pennsylvania
1906: Penn Railroad & Ivy Lee
3. Zaman Advokasi
(Pertengahan 1900) Pada pertengahan dan akhir abad
Fokus: Mengubah sikap 20, banyak penelitian dan praktek PR
dibuat dengan teori advokasi,
dan mempengaruhi perilaku berhubungan dengan propaganda, dan
Sifat Komunikasi: 2 arah manipulasi sosial. setelah perang selesai,
banyak praktisi dan peneliti melanjutkan
Penelitian: Sikap & Opini
penjelajahan mereka ke komunikasi
Kegunaan saat ini: persuasi.
Lembaga bisnis yang Teori advokasi bisa digunakan
bersaing dan pergerakan dalam banyak situasi. Kantor PR
memberi layanan advokasi terutama
untuk klien yang produk atau jasanya
memiliki pesaing. Teori ini lazim
digunakan di politik PR.
PR telah menjadi penelitian yang
berdasarkan fakta dan data sehingga
4. Zaman Hubungan (akhir dapat menjalankan konsep
1900-sekarang) manajemen dan kepemimpinan dari
Fokus: Pemahaman bersama sebuah organisasi, bukan lagi sebuah
dan penyelesaian konflik perwujudan sederhana dari taktik
komunikasi. Teknologi baru seperti
Sifat Komunikasi: 2 arah internet yang memungkinkan sebuah
Penelitian: Persepsi dan nilai organisasi untuk berkomunikasi
Kegunaan saat ini: secara langsung dengan publiknya,
Perusahaan, pemerintahan, digabungkan dengan cabang media
lembaga nonprovit, massa lainnya, memberikan
pergerakan sosial kesempatan baru bagi praktisi PR.
Perkembangan PR di Indonesia

 Periode Pertama (1962)


Presidium Kabinet PM Juanda yang menginstruksikan agar
setiap instansi pemerintah harus membentuk bagian/divisi PR
 Periode Kedua (1967-1971)

Dibentuknya Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas): Ikut


serta dalam berbagai kegiatan pemerintah dan pembangunan,
khususnya di bidang penerangan dan kehumasan; melakukan
pembinaan dan pengembangan profesi kehumasan.
 Periode Ketiga (1972-1987)

Munculnya PR kalangan profesional pada lembaga swasta


umum (Public Relations Association of Indonesia) pada 15
Desember 1972. Tercatat sebagai anggota IPRA dan FAPRO.
 Periode Keempat (1995)
 November 1995: Himpunan Humas Hotel Berbintang (H-3)

 September 1996: Forum Humas Komunikasi Perbankan


(Forkamas) penggagasnya Gubernur Bank Indonesia,
Soedradjad Djiwandono.
 SK Bapepam No. 63/1996 tentang Wajib Pihak Emitem di
Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya memiliki
lembaga Corporate Secretary: mengeluarkan publikasi dalam
bentuk media PR (laporan tahunan, profil perusahaan, house
jurnal), melakukan persentasi bisnis, press release, studi kasus,
menangani krisi fan keluhan konsumen: membina hubungan
dengan calon investor.
HUBUNGAN INTERNAL
DAN EKSTERNAL
PUBLIC RELATIONS
DALAM PERUSAHAAN
Hubungan Internal Perusahaan
 Karyawan
 Manajer
 Top Management
 Pemegang Saham (Stockholders)
Berupaya memelihara budaya perusahaan (corporate culture)
yang kelak membentuk sense of belonging (rasa memiliki) dan
sense of responsibility (rasa tanggung jawab) publik internal
pada organisasi atau perusahaan.
Hubungan Karyawan
Kegagalan yang serius dalam komunikasi karyawan, dapat
menciptakan kelambanan pegawai, ketidak-efisienan,
produktivitas menurun, semangat kerja menurun, mungkin
timbul pemogokan, serta masalah lain yang merugikan
organisasi, lembaga atau perusahaan, misalnya penjualan produk
jasa menurun, keuntungan berkurang, juga citra dan reputasinya
menjadi negatif (Moore, 2004).
Cara berkomunikasi dengan pihak karyawan:

 Komunikasi lisan  Surat kabar atau majalah


antarpersona, karyawan,
 Sistem pidato secara  Papan pengumuman,
berkelompok,  Pameran produk,
 Sistem informasi telepon,  Laporan keuangan,
 Rapat,  Iklan surat kabar atau
 Siaran televisi, majalah perusahaan,
 Open house,  Buku pedoman karyawan,
 Kunjungan pelaksana ke  Amplop daftar gaji,
berbagai biro,  Kaset, film, slide, dan rak
 Surat manajemen baca buku
Hubungan Pemegang Saham
Staf hubungan pemegang saham memberikan informasi kepada
anggota komunitas investasi mengenai posisi finansial dan
prospek mendatang dari suatu perusahaan yang meliputi
penjualan, harga, keuntungan, produk baru, pasar, hubungan
buruh, penelitian dan pengembangan, kemampuan manjemen dan
modal (Moore, 2004).
Tujuan Hubungan Pemegang Saham

 Membangkitkan perhatian pemilik pada perusahaan,


 Menciptakan suatu pengertian yang lebih baik antara
perusahaan dan para pemilik saham dengan komunitas
finansial,
 Membujuk para pemegang saham untuk memakan dan
menganjurkan pembelian produk perusahaan,
 Mengurangi pergantian para pemegang saham dan
mempromosikan pemilikan saham dan oposisi terhadap
manajemen,
 Memantapkan pasaran untuk jaminan perusahaan
meningkatkan prestise perusahaan diantara para pemilik
 Mendapatkan kesetiaan para pemegang saham untuk menjamin
pengendalian operasi oleh manajemen,
 Memperoleh dukungan para pemegang saham sebagai suatu sumber
modal baru, menciptakan minat para investor baru dan meningkatkan
modal tambahan,
 Mendapat rekomendasi yang baik dengan jaminan perusahaan dari para
penasehat investasi dan analisis jaminan,
 Mendapat dukungan pemegang saham untuk proyek-proyek PR (Moore,
2004)
Media Komunikasi dengan Pemegang saham
Laporan tahunan, meliputi:
 Informasi finansial (laporan keuangan),
 Informasi produksi (inventaris, peralatan produksi,
bahan mentah, dll),
 Informasi pemasaran (volume pemasaran dan
penjualan),
 Informasi personel (direktur, manajemen dan
karyawan),
 Informasi serba aneka (hubungan pemerintah, inflasi),
(Moore, 2004).
Hubungan Eksternal
 Media/Pers
 Distributor, Dealer
 Pemasok,
 Komunitas,
 Pendidik,
 Pemerintah,
 Konsumen
Hubungan Pers/Media
 Secara harfiah press adalah percetakan.
 PR harus mempunyai hubungan yang baik dengan
pers, sebab mereka mempunyai peranan penting
dalam kemajuan dan perkembangan
perusahaan/instansi yang menyangkut pemberitaan
baik negatif maupun positif.
 Bentuk Hubungan Pers: Press Release, Press
Conference, Press Room, Press Tour, Press
Reception.
Hubungan Distributor & Dealer
Tujuan dari hubungan distributor dan dealer:
1. Menentukan sikap para distributor dan dealer sebagai dasar

kebijaksanaan, pelaksanaan dan komunikasi hubungan dealer,


2. Menciptakan suatu pengertian yang lebih baik dengan para

distributor dan dealer melalui penjelasan, kebijaksanaan dan


pelaksanaan manajemen,
3. Memberikan kepercayaan pada distributor dan dealer,

4. Membantu distributor dan dealer dalam perilkanan,


meningkatkan penjualannya,
5. Mengawasi dan menerima keluhan dealer tentang penjualan

6. Mempertimbangkan gagasan, saran, keluhan yang mungkin

diajukan oleh dealer,


Hubungan pemasok
Tujuan dari hubungan pemasok:
1. Membina kepentingan bersama antara pemasok dan pembeli,

2. Menunjukan kepada para pemasok bagaimana mereka dapat

meningkatkan metode produksinya sehingga meningkatkan


pengembalian bersih mereka,
3. Menentukan apakah para pemasok memikirkan
kebijaksanaan dan kebiasaan perusahaan,
4. Menjadikan perusahaan sebagai mitra yang baik, yang

bekerjasama dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan


masalah produksi dan persediaan,
5. Mempertahankan hubungan yang baik dengan para
pemasok melalui perlakuan yang adil dan terbuka,
6. Melengkapi materi dan saran guna mengembangkan
hubungan pemasok dengan staf pemberian,
penerimaan, pengawasan, akunting dan bagian lainnya
yang bekerja dengan para pemasok (Moore, 2004)
Hubungan Komunitas
Tujuan dari hubungan dengan komunitas:
 Memberi informasi kepada komunitas tentang kebijakan,

kegiatan, dan masalah perusahaan,


 Menjawab kritik dan membantah serangan dari tekanan

kelompok setempat yang salah paham mengenai


perusahaan,
 Menjadikan perusahaan sebagai faktor penting dalam

kehidupan komunitas melalui bantuan lembaga-lembaga


setempat dan masalah lingkungan,
 Meningkatkan kesejahteraan komunitas dengan
meningkatkan potensi setempat,
 Meyakinkan bahwa sebuah pabrik lokal bukan hanya cabang
perusahaan besar, melainkan sebuah bisnis lokal yang
memenuhi kepentingan dan kewajibannya ditempat
beroperasinya perusahaan tersebut,
 Menjaga hubungan yang harmonis dengan para pemuka
komunitas dalam semangat kebersamaan yang tinggi,
 Menciptakan iklim bisnis yang menghasilkan kegiatan yang
efisien dan ekonomis, serta perusahaan sebagai tempat yang
baik untuk bekerja bagi calon karyawannya, (Moore, 2004:
418-419)
Kegiatan perusahaan dengan komunitas
diantaranya:
 Memberikan beasiswa bagi yang memerlukan

khususnya bagi masyarakat sekitar perusahaan.


 Mendirikan sekolah-sekolah dalam usaha
menggalakan pendidikan.
 Mendirikan asrama-asrama bagi mereka yang

memerlukan
 Mendirikan tempat ibadah.
Hubungan Pendidikan
 Para pendidik meningkatkan hubungannya dengan
perusahaan (industri atau perdagangan) melalui
kunjungan untuk mengetahui bagaimana fungsi industri.
 Perusahaan bisnis menyumbangkan sejumlah besar dana
untuk pendidikan, dana modal untuk bangunan baru,
hadiah dan bantuan pelajar atau mahasiswa.
Kegiatan perusahaan dengan pendidik, diantaranya:
 Memberikan sumbangan dana untuk pendidikan

 Memberikan sumbangan untuk pembangunan sekolah

 Memberikan beasiswa

 Menjadi bapak asuh bagi siswa berprestasi, dsb.


Hubungan Pemerintah
Untuk melindungi kepentingan bisnis dan
melayani kepentingan umum, para perwakilan
perusahaan harus turut dalam menyusun
peraturan dan mengambil bagian dalam
penentuan iklim politik. Mereka harus
mempunyai suara pada saat undang-undang
pemerintah dibuat dan berperan dalam
menentukan kebijaksanaan fiskal serta
perpajakan pemerintah secara langsung maupun
dengan kerjasama, melalui program hubungan
pemerintah yang konstruktif (Moore, 2004:
471-472)
Bentuk hubungan perusahaan dengan pemerintah antara
lain:
 Memberikan ucapan selamat hari jadi pemerintah,
pemerintah daerah atau kota.
 Pengiriman agenda bagi instansi-instansi pemerintah terkait.

 Mengadakan kegiatan kesenian, olah raga, mensponsori

kegiatan baik dalam konteks nasional maupun internasional


dalam rangka mengharumkan nama bangsa.
 Mengundang pejabat pemerintah untuk meresmikan suatu

acara perusahaan.
 Melakukan kegiatan lobby secara baik dengan pihak

pemerintah untuk memperlancar suatu kegiatan perusahaan.


Hubungan Konsumen
 Kegiatan hubungan konsumen dari beberapa perusahaan
industri dan perdagangan perpusat pada publik pelanggan.
 Pelanggan merupakan salah satu aset perusahaan yang
merupakan sumber penjualan ulang, pemberian
testimonial dan acuan bagi pelanggan baru.
 Perusahaan berusaha mempertahankan itikad baik para
pelanggan dengan berhubungan secara teratur melalui
surat kabar, pertemuan atau kunjungan, penelitian dan
mengirimkan surat kabar atau majalah perusahaan.
Kegiatan perusahaan dengan konsumen diantaranya
adalah:
 Memberikan ucapan selamat hari raya kepada
pelanggannya
 Memberikan ucapan selamat tahun baru untuk pelanggan

 Pemberian kalender

 Melakukan publisitas

 Memberikan informasi kegiatan periklanan

 Memberikan potongan harga.


IDENTITAS,
CITRA &
REPUTASI
PERUSAHA
IDENTITAS PERUSAHAAN
 Menurut Elinor Salame (The Company Image),
identitas adalah apa yang senyatanya ada pada atau
tampilan perusahaan. Identitas menampilkan jati diri
perusahaan.
 Identitas merupakan pernyataan singkat perusahaan
kepada masyarakat tentang apa dan siapa perusahaan
tersebut.
 Identitas perusahaan dapat membedakan perusahaan
yang satu dengan perusahaan yang lain (Sutojo, 2004)
4 Elemen dasar identitas perusahaan:
 Nama organisasi atau perusahaan,
 Bentuk logo,
 Bentuk huruf, dan
 Jenis warna
 Sejumlah perusahaan mengandalkan identitas
perusahaan sebagai merek dagang yang ampuh, juga
digunakan untuk keperluan periklanan yang bersifat
emosional. Identitas perusahaan juga dikaitkan
dengan pengemasan produk.
CITRA PERUSAHAAN
 Citra adalah perasaan, gambaran diri publik terhadap
perusahaan, organisasi atau lembaga; kesan yang
dengan sengaja diciptakan dari suatu objek,
seseorang, atau organisasi.
 Citra dengan sengaja diciptakan agar bernilai positif.
 Citra merupakan salah satu aset terpenting dari suatu
perusahaan atau organisasi.
 Istilah lain citra adalah favourable opinion (opini
publik yang menguntungkan)
Menurut KBBI citra adalah:
1. Kata benda, gambar, rupa, gambaran;
2. Gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai
pribadi, perusahaan, organisasi, atau produk;
3. Kesan, mental, atau bayangan visual yang ditimbulkan
oleh sebuah kata, frase, atau kalimat.
Menurut Frank Jefkins, citra adalah kesan seseorang
tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari
pengetahuan dan pengalamannya tentang fakta-fakta
atau kenyataan.
 Menurut Siswanto Sutojo (2004), citra sebagai
pancaran atau reproduksi jati diri, bentuk perseorangan
atau organisasi. Citra sebagai persepsi masyarakat
terhadap jati diri perusahaan atau organisasi.
 Persepsi seseorang terhadap perusahaan didasari atas
apa yang mereka ketahui atau yang mereka kira
tentang perusahaan yang bersangkutan.
 Citra perusahaan menjadi salah satu pegangan bagi
banyak orang dalam mengambil berbagai macam
keputusan.
Menurut Siswanto Sutojo, da tiga yang dapat ditonjolkan
perusahaan:
1. Citra ekslusif, citra yang dapat ditonjolkan pada perusahaan
besar, yaitu kemampuan menyajikan berbagai macam manfaat
terbaik kepada konsumen dan pelanggan,
2. Citra inovatif, citra yang menonjol karena perusahaan tersebut
pandai menyajikan produk baru yang model dan desainnya
tidak sama dengan produk sejenis yang beredar di pasaran,
3. Citra murah meriah, citra yang ditonjolkan oleh perusahaan
yang mampu menyajikan produk dengan mutu yang baik, tapi
harganya murah.
Manfaat Citra yang Baik:
1. Daya saing jangka menengah dan panjang
yang mantap,
2. Menjadi perisai selama masa kritis,
3. Menjadi daya tarik eksekutif handal,
4. Meningkatkan efektivitas strategi pemasaran,
5. Menghemat biaya operasional (Siswanto
Sutojo)
REPUTASI PERUSAHAAN

Credibility Reliability

Corporate
Reputation

Trustworthiness Responsibility
Empat sisi reputasi perusahaan yang perlu ditangani:
 Credibility (kredibilitas di mata investor),
 Truthworhiness (terpercaya dalam padangan karyawan),

 Reliability (keterandalan di mata konsumen),

 Responsibility (tanggung jawab sosial) (Fombrun).

Reputasi adalah suatu nilai yang diberikan kepada individu,


institusi atau negara. Reputasi tidak bisa diperoleh dalam
waktu singkat karena harus dibangun bertahun-tahun untuk
menghasilkan sesuatu yang bisa dinilai oleh publik. Reputasi
juga baru bertahan dan sustainable apabila konsistennya
perkataan dan perbuatan
 Charles Fombrun menyatakan bahwa reputasi adalah sebuah
cara utama seseorang untuk memperoleh informasi mengenai
produk yang harus dibeli, ke mana mereka ingin melamar
pekerjaan, dan pembelian saham (Argenti dalam Laksana,
2012).
 Sebuah perusahaan yang memiliki reputasi yang baik akan
sangat mudah mendapatkan bibit unggul untuk sumber daya
manusia, harga yang kompetitif dari para supplier, dan jumlah
sales yang tidak sedikit. Reputasi juga memperluas daya tarik
perusahaan dan memungkinkan para manajer untuk
memberikan harga yang lebih tinggi terhadap produk atau jasa
yang ditawarkan (Laksana, 2012).
 Reputasi adalah intangible asset yang sulit diukur
dan dijelaskan keberadaannya karena reputasi bukan sebuah
produk yang dapat dilihat. Meski demikian keberadaan
reputasi yang baik dapat memperkuat posisi perusahaan
ketika berhadapan dengan pesaing.
 Reputasi menjadi baik dan buruk, kuat atau lemah,
tergantung pada kualitas pemikiran strategi dan komitmen
manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
dan adanya keterampilan serta energi dengan segala
komponen program yang akan direalisasikan dan
dikomunikasikan. (Morley, 2002)
Reputasi diawali dari identitas organisasi sebagai starting point atau
titik pertama yang tercermin dalam : 
 Nama perusahaan (logo) ataupun 

 Penampilan fisik (sarana prasarana): interior, seragam karyawan,


alat transportasi, lingkungan.
 Materi/media komunikasi: brosur, leaflet, iklan, laporan tahunan,
pemberitaan media, majalah ing griya, newsletter, materi
presentasi, audio-visual dan lainnya.
 Non fisik: sejarah perusahaan, nilai-nilai, dan filosofi. 
 Pola Interaksi: dalam berhubungan dengan masyarakat,
pengalaman pelanggan dan masyarakat dalam hubungan
personal dengan pimpinan dan karyawan perusahaan. 

Pola pelayanan, gaya kerja dan komunikasi baik internal maupun
interaksi dengan pihak luar.
Contoh Reputasi PT. Garuda Indonesia:
 Hasil survei Skytrax menyatakan, Garuda

Indonesia sebagai “The World’s Best Regional


Airline” dan “The Best Regional Airline in Asia”
tahun 2012.
 Dari segi safety, Garuda Indonesia lolos standar

audit operasi keselamatan sejak tahun 2008.


Menurut hasil survei, safety Garuda indonesia
termasuk dalam kategori baik
Citra PT Garuda Indonesia:
 Seragam baru awak kabin berupa kain panjang

berwiru corak batik lereng dan kebaya kartini


dalam warna biru, hijau kebiruan, dan oranye untuk
awak perempuan, serta setelan jas abu-abu, kemeja
biru, dan dasi bercorak sapuan lambang Garuda
untuk awak pria.
Reputasi lebih mudah hilang daripada diciptakan.
Untuk menciptakan dan mengembangkan reputasi
memerlukan banyak waktu, namun hal itu dapat
hilang dalam beberapa menit.
Proses & aspek manajemen Public relations

Mata Kuliah Dasar Kehumasan


Proses & aspek manajemen PR (cutlip, center &
broom)

1. Defining Public Relations (batasan masalah-


masalah PR)
Mencangkup pengkajian, pemantauan opini, sikap dan perilaku yang
terkait dengan tindakan kebijakan organisasi.
*Apa yang terjadi sekarang?
Proses & aspek manajemen PR (cutlip, center &
broom)

2. Planning and programming (perencanaan dan


program)
Pengumpulan informasi digunakan untuk membuat keputusan-
keputusan tentang publik, sasaran, strategi, tindakan, taktik dan
tujuan-tujuan komunikasi dalam pembuatan program.
*Didasarkan pada yang telah kita pelajari dari situasi, apa yang
akan kita katakan dan lakukan atau ubah?
Proses & aspek manajemen PR (cutlip, center &
broom)

3. Taking action and communicating (pengambilan


tindakan dan bagaimana mengomunikasikannya)
Perwujudan tindakan program dan komunikasi yang dirancang
untuk mencapai tujuan tertentu bagi setiap public untuk pencapaian
sasaran program tersebut.
*Siapa yang akan melakukan dan memberitahukan program ini?
Kapan? Dimana dan bagaimana?
Proses & aspek manajemen PR (cutlip, center &
broom)

4. Evaluating the program (evaluasi program)


Mencakup kesiapan penilaian dari implementasi dan hasil program
yang direncanakan.
*Bagaimana yang sedang kita kerjakan? Bagaimana yang telah
kita kerjakan?
Alasan dilakukan proses & aspek manajemen PR

1. Menetapkan target-target operasi PR yang nantinya akan menjadi


tolak ukur segenap hasil yang diperoleh.

2. Memperhitungkan jumlah jam kerja dan berbagai biaya yang


diperhitungkan.

3. Memilih prioritas-prioritas yang paling penting untuk


menentukan:
a. Jumlah program,

b. Waktu yang diperlukan guna melaksanakan segenap program PR


yang telah diprioritaskan tersebut
4. Menentukan kesiapan atau kelayakan pelaksanaan berbagai upaya
dalam rangka mencapai tujuan sesuai dengan jumlah dan kualitas:
a. Personel yang ada,
b. Daya dukung dari peralatan fisik seperti alat-alat kantor, mesin
cetak, kamera, kendaraan, serta anggaran dana yang tersedia,
(Anggoro: 2000)
Proses & aspek manajemen PR model 6 langkah

1. Pengenalan situasi
Pemahaman terhadap situasi yang ada, dengan mengajukan dan
menjawab serangkaian pertanyaan, seperti:
a. Dimana posisi perusahaan sekarang?
b. Apa saja yang sudah diketahui dan yang tidak diketahui oleh
masyarakat tentang perusahaan?
c. Apakah ada kesalahan dalam pandangan atau sikap mereka?
d. Apakah ada kesalahpahaman antara perusahaan dengan
khalayakanya?
*Untuk memahami situasi, kita memerlukan informasi atau data
intelejen.
2. Penetapan Tujuan
a. Mengubah citra dan reputasi perusahaan di mata publik dengan
adanya aktivitas baru yang dilakukan perusahaan.
b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia PR.
c. Menyebarluaskan cerita sukses yang dicapai perusahaan kepada
publik sehingga mendapatkan pengakuan.
d. Memperkenalkan perusahaan kepada publik dan membuka pasar
atau relasi baru.
e. Mempersiapkan masyarakat bursa saham atas rencana penerbitan
saham baru atau saham tambahan (bagi perusahaan yang sudah
go public)
f. Memperbaiki hubungan antar perusahaan dengan publiknya.
g. Mendidik para stakeholder (publik pemangku kepentingan) agar
lebih memahami ide atau produk yang digunakan.
h. Meyakinkan publik bahwa perusahaan mampu melakukan
pemulihan citra dan reputasi.
i. Meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dari
ancaman atau pengambilalihan (take-over) oleh pihak lain.
j. Menciptakan, meningkatkan, dan memelihara identitas dan citra
perusahaan.
3. Definisi khalayak
Dengan jenis dan jumlah khalayak yang lebih terbatas, suatu
perusahaan akan lebih efisien dalam menggarapnya, apalagi jika ini
dikaitkan dengan kelangkaan sumber daya.

4. Pemilihan media & teknik-teknik PR


Pemilihan media bisa disesuaikan dengan tujuan yang hendak
dicapai: media massa (pers), media online (internet), audiovisual
(slide atau video), radio (lokal, nasional), televisi, pameran,
sponsored books, direct mail, spoken words, sponsorship, house
journal.
Teknik PR adalah bagaimana menentukan jenis kegiatan PR:
1. Events, kegiatan PR dalam kerangka waktu terbatas, kapan
mulai dan berakhirnya sangat jelas, ditujukan untuk satu atau
beberapa publik yang terpilih.
2. Campaigns, kegiatan PR yang hampir sama dengan events
prosesnya lebih panjang dan dapat terdiri dari beberapa events.
3. Programs, kegiatan PR yang terdiri dari beberapa events,
biasanya tidak mempunyai batas waktu yang jelas kapan
berakhirnya karena dilakukan secara berkesinambungan.
5. Perencanaan Anggaran
 Untuk mengetahui fungsi anggaran sebagai pedoman atau daftar

kerja yang harus dipenuhi,


 Anggaran memaksakan disiplin pengeluaran dana sehingga

mencegah terjadinya pemborosan yang tidak perlu,


 Melalui anggaran dapat mengetahui apakah dana yang disediakan

sudah memadai atau sebaliknya.

6. Pengukuran Hasil
Pengukuran hasil adalah teknik penelitian guna mengevaluasi hasil.
Evaluasi hasil dapat dilakukan selama proses pelaksanaan program
dengan membandingkan target dengan hasil yang dicapai.
METODE PUBLIC
RELATIONS
Mata Kuliah Dasar Kehumasan
Publisitas
 Fungsi PR: menyelenggarakan publikasi dan
menyebarluaskan informasi melalui berbagai
media, tentang kegiatan organisasi atau perusahaan
yang seharusnya diketahui oleh publik.
 Tugas seorang publicits PR adalah mengemas dan
menyebarkan berita dan informasi, ide-ide menarik
dalam organisasi untuk dimuat atau ditayangkan
media massa (Lesly, 1992)
Definisi publisitas:
1. Suatu teknik bercerita mengenai seseorang, suatu
badan, suatu hal.
2. Teknik untuk mengerahkan perhatian dan
kemauan baik dari publik terhadap suatu
organisasi atau perorangan.
3. Berita mengenai kejadian-kejadian yang
direncanakan.
4. Teknik penyiaran suatu berita mengenai peristiwa
yang direncanakan terlebih dahulu dalam media massa
tanpa membayar untuk kepentingan suatu organisasi
atau perorangan.
5. Publicity is planned news.
6. Publicity is good news, not bad news.

Publisitas bertujuan memperoleh perhatian publik melalui


penyebaran di media cetak dan elektronik (Hachigan,
2002)
Tahap-tahap yang dilakukan dalam perencanaan
publisitas:
1. Penelitian, menganalisis fakta subjek yang berbeda
yang dipublisitaskan, menelusuri data, catatan, dll.
2. Penetapan tujuan:
a. Sectional publicity mengenai masalah dan ilustrasi untuk
surat kabar komunitas,
b. Regional publicity menggunakan berita dan foto dengan
menghasilkan berita bertujuan publikasi khusus area lokal,
c. National publicity menggunakan berita dan foto untuk
media nasional
3. Perencanaan kerja dengan media,
4. Kesiapan layanan publisitas,
5. Penentuan pembicara,
6. Pembuatan pattern, sejumlah organisasi yang
menyediakan layanan keperluan publisitas,
7. Pembuatan anggaran, idealnya publisitas harus
menentukan tujuan, batasan, geografis, media yang
digunakan dan penetapan anggaran,
8. Pembuatan judul aktivitas, secara teratur jadwal
publisitas harus tercantum dalam kalender organisasi
(Lesly, 1992).
Media Relations
 Hubungan media (hubungan pers) adalah suatu
usaha untuk mencapai pemuatan atau penyiaran
yang maksimal atas suatu pesan atau informasi dari
PR dalam membentuk pengetahuan dan
pemahaman khalayak organisasi atau perusahaan
yang bersangkutan (Jefkins, 2008).
 Prinsip-prinsip hubungan media yang baik:
1. Memahami dan melayani media,
2. Membangun reputasi sebagai orang yang dapat
dipercaya
3. Menyediakan salinan naskah yang baik,
4. Bekerja sama dalam penyediaan materi,
5. Menyediakan fasilitas verifikasi (membuktikan
kebenaran),
6. Membangun hubungan personal yang kokoh (Jefkins,
2008).
Kegiatan Media Relations:
1. Press conference, diberikan secara simultan. Syarat
PC adalah berita yang disimpulkan harus sangat
penting. PC diselenggarakan bila ada peristiwa
penting di suatu instansi atau perusahaan.
2. Press breafing (perbincangan dengan media),
3. Press tour (wisata media) misalnya suatu
departemenmengajak wartawan berwisata sambil
meninjau proyek pembangunan,
4. News release (siaran pers, press release, broadcast
release) sebagai publisitas, yaitu media yang
banyak digunakan dalam kegiatan kehumasan
karena dapat menyebarkan berita.
5. Special events, kegiatan khusus PR,
6. Press luncheon, jamuan makan siang,
7. Press interview (wawancara media) sifatnya lebih
pribadi, lebih individu.
Marketing Public Relations (MPR)
 MPR merupakan proses dari perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi program yang
mendorong minat beli serta keluasan konsumen
melalui penyampaian informasi dan kesan yang
meyakinkan, dalam upaya memperlihatkan bahwa
perusahaan dan produk-produknya sesuai dengan
kebutuhan, keinginan dan minat para konsumen
(Harris, 1991)
Peranan Marketing Public Relations dalam upaya mencapai
tujuan utama organisasi menurut Rosady Ruslan :
 Menumbuhkembangkan kesadaran konsumennya
terhadap produk yang tengah diluncurkan itu.
 Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra
perusahaan atau manfaat (benefit) atas produk yang
ditawarkan/digunakan
 Mendorong antusiasme (sales force) melalui suatu artikel

sponsor (advertorial) tentang kegunaan dan manfaat


suatu produk.
 Menekan biaya promosi iklan komersial, baik di media
elektronik maupun media cetak dan sebagainya demi
tercapainya efisiensi biaya.
 Komitmen untuk meningkatkan pelayanan-pelayanan
kepada konsumen, termasuk upaya mengatasi keluhan-
keluhan (complain handling) dan lain sebagainya demi
tercapainya kepuasan pihak pelanggannya.
 Membantu mengkampanyekan peluncuran produk-
produk baru dan sekaligus merencanakan perubahan
posisi produk yang lama.
 Mengkomunikasikan terus menerus melalui media Public
Relations (House PR Journal) tentang aktivitas dan program
kerja yang berkaitan dengan kepedulian sosial dan
lingkungan hidup agar tercapainya publikasi yang positif di
mata masyarakat/publik.
 Membina dan mempertahankan citra perusahaan atau
produk barang dan jasa, baik dari segi kuantitas maupun
kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumennya.
 Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu kejadian
negatif yang mungkin akan muncul di masa mendatang
(Ruslan, 2002)
Public Relations & Advertising
 Periklanan membujuk dengan menjual sesuatu, PR
memberikan informasi dengan tujuan mendidik.
Keduanya merupakan bentuk komunikasi yang
berbeda, mempunyai aturan dan tujuan masing-
masing dan ditujukan pada orang yang berbeda
(Jefkins, 1994).
PERIKLANAN PUBLIC RELATIONS
Berurusan dengan barang dan jasa Menghasilkan pemahaman publik
dan memelihara simpati sebuah
organisasi atau perusahaan

Bergantung khusus dengan media Bergantung pada sejumlah


massa perangkat komunikasi

Ditujukan kepada khalayak umum Mengemukakan pesan kepada


terutama konsumen barang dan jasa target publiknya atau stakeholders

Menjual barang dan jasa Menciptakan satu lingkungan bagi


organisasi atau perusahaan agar
tumbuh dan berkembang (Wilcox,
2006).
PENULISAN PUBLIC
RELATIONS
Dasar Kehumasan
Dua Kategori
 Uncontrolled information: informasi diluar kendala PR,
kendali ada di media (massa) sehingga tidak bisa
dikontrol baik menyangkut isi, gaya, penempatan
maupun pengaturan waktu terbit. Contoh: press release,
news release, wawancara pers, konferensi pers.
 Controlled information: informasi yang secara total
dapat dikendalikan oleh PR, baik isi redaksi, gaya,
penempatan, maupun pemilihan waktu. Contoh: iklan,
house publication (media terbitan mandiri bukan
umum).
Penulisan News Release
 news release berisi tentang informasi yang dibuat PR
kemudian disampaikan kepada pengelola media
massa/pers untuk dimuat dalam media tersebut.
 News release adalah istilah PR, news (berita) adalah
istilah jurnalistik, pers, atau media massa yang sama-
sama membuat berita.
 Perbedaan orientasi
News release: good news is good news
News: bad news is bad news
Piramida Terbalik
 Menggunakan pola Piramida Terbalik:
1. Mempermudah penyuntingan redaksi,
2. Redaksi menyeleksi news release dengan melihad
lead (teras berita)
3. Pembaca dikategorikan sebagai orang sibuk
 Menggunakan unsur 5W+1H
Penulisan Artikel
 Rubrik opini dalam media massa dapat dipandang
sebagai forum “seminar terbuka” yang menjadi
ajang pertukaran gagasan yang berasal dari publik
atau masyarakat.
 Artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang
yang mengupas suatu masalah tertentu bersifat
aktual, kontroversial dengan tujuan memberitahu,
mempengaruhi dan meyakinkan atau menghibur
khalayak pembaca
Tiga Pengelompokan dalam Surat Kabar

 Kelompok pertama, berita (news) meliputi:


1. Berita langsung (straight news),
2. Berita foto (photo news),
3. Berita suasana berwarna (color news(,
4. Berita menyeluruh (comprehensive news),
5. Berita mendalam (depth news),
6. Berita penafsiran (interpretative news),
7. Berita penyelidikan (investigative news).
 Kelompok kedua opini (views) meliputi:
1. Tajuk rencana (editorial),
2. Karikatur,
3. Pojok,
4. Artikel,
5. Kolom,
6. Surat pembaca.
 Kelompok ketiga, iklan (advertising)
Feature/Tuturan/Karangan Khas
 Isi feature lebih berupa penyampaian informasi yang perlu
diketahui masyarakat. Tulisan-tulisan diluar berita yang
khas, sifatnya menghibur, mendidik, memberi informasi
mengenai aspek kehidupan dengan gaya yang bervariasi.
1. Human Interest,
2. Historical feature,
3. Biographical feature,
4. Travelogue feature,
5. How to feature
6. Scientific feature
Bantahan Surat Pembaca
 Rubrik surat pembaca merupakan semacam kotak
pendapat bagi para pembaca surat kabar, tempat
mengumandangkan ide-ide dan menyalurkan emosi,
mulai dari masalah politik nasional sampai kasus sosial.
 Seorang PR harus cepat menanggapi surat pembaca,
jangan dibiarkan berlarut-larut karena bisa
mempengaruhi citra perusahaan.
 Tulislah surat pembaca dengan penuh simpatik dan
tidak emosional, berikan solusi dengan tuturan yang
menggugah.
Public Speaking
Tiga cara untuk mempengaruhi manusia (Aristoteles):
1. Ethos, menunjukkan kepada khalayak, bahwa kita
memiliki pengetahuan yang luas, kepribadian
yang dipercaya dan status yang terhormat.
2. Pathos, menyentuh hati khalayak; perasaan,
emosi, harapan, kebencian dan kasih sayang.
3. Logos, meyakinkan khalayak dengan
menunjukkan bukti; mendektai khalayak melalui
pikiran secara rasional.
Jenis-jenis Public Speaking

1. Impromptu (pidato/PS spontan),


2. Manuskrip (pidato/PS dengan naskah),
3. Memoriter (pidato/PS ditulis dan diingat kata
demi kata)
4. Extemporer (pidato/PS yang dipersiapkan secara
garis besar dan pokok penunjang pembahasan
Garis-garis Besar Public Speaking

1. Pengantar, diterangkan pokok pembicaraan


2. Isi, dijelaskan satu persatupokok yang diterangkan
pada bagian pengantar,
3. Penutup, menjelaskan pikiran pokok-pokok yang
dirangkum dan ditambah satu kesimpulan
(Rakhmat, 2000).
Speech Writing
Tujuan pembuatan naskah pidato:
1. To inform (menginformasikan, mengkarifikasi,
mengintruksi atau mendemonstrasikan),
2. To persuade (meyakinkan, mempengaruhi, dan
mengajak),
3. To intertaint (menghibur, mengutip sebuah
peryataan, pidato pujian, pidato makan malam).
Persiapan Speech Writing

1. Menentukan tujuan khusus,


2. Memahami khalayak secara jelas,
3. Merancang ide-ide dengan baik,
4. Mempersiapkan data pendukung
5. Cara menyampaikan yang efektif dan tepat
sasaran.
Daftar Pustaka
Cutlip, Scott M dkk. 2006. Effective Public
Relations. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Iriantara, Yosal. 2004. Community Realtions: Konsep
dan aplikasinya. Bandung: Simbiosa Rekatama
Media.
Kasali, Rhenald. 1994. Manajemen Public Relations,
Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta:
Grafiti.

Anda mungkin juga menyukai