Anda di halaman 1dari 27

KULIAH 1-2

Zuherna Mizwar
PERTEMUAN 1: Pengertian Penelitian, metodelogi
peneliitian/akademik/ilmiah
PERTEMUAN Peranan teori (BAB 2 Tinjauan Pustaka)
1,2 DAN 3 Pertemuan 2: Penelitian Ilmiah; berfikir induktif dan dedukatif
Pertemuan 3: Masalah Penelitian
 Pengertian Penelitian: Penelitian merupakan proses pemecahan
PERTEMUAN 1: masalah dengan menggunakan suatu pendekatan metode ilmiah
dalam merumuskan atau pun menyelesaikan permasalahan yang ada
Pengertian dengan sistematis ( cara untuk menemukan teori ataupun menambah
ilmu pengetahuan)
Penelitian,  Cara pengamatan atau inkuiri dan mempunyai tujuan untuk mencari
metodelogi jawaban permasalahan atau proses penemuan, baik discovery maupun
invention.:Discovery diartikan hasil temuan yang memang sebetulnya
peneliitian sudah ada, sebagai contoh misalnya penemuan Benua Amerika :
Invention dapat diartikan sebagai penemuan hasil penelitian yang
akademik/ilmiah betul-betul baru dan dukungan fakta. Misalnya hasil kloning dari
: Peranan teori hewan yang sudah punah, kemudian diteliti untuk menemukan jenis
yang baru (Sukardi, 2015).
(BAB 2 Tinjauan  Usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran
Pustaka) suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah.
Para pakar mengemukakan pendapat yang berbeda dalam
merumuskan batasan penelitian atau penyelidikan terhadap suatu
masalah (usaha mencari kebenaran melalui pendekatan ilmiah)
 Proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara
sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode
ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif dan kualitatif, eksperimental
atau noneksperimental, interaktif atau non interaktif. Metode-
metode tersebut telah dikembangkan secara intensif, melalui
berbagai uji coba sehingga telah memiliki prosedur yang baku.
 Upaya untuk mengembangkan pengetahuan, mengembangkan
dan menguji teori.
 langkah - langkah Pengembangan pengetahuan melalui
penelitian, yaitu: (1) mengidentifikasi masalah penelitian, (2)
melakukan studi empiris, (3) melakukan replikasi atau
pengulangan, (4) menyatukan (sintesis) dan mereviu, dan (5)
menggunakan dan mengevaluasi (Narbuko & Abu, 2015).
 Dari beberapa pendapat diatas : bahwa setiap orang pada
prisipnya akan memberikan pengertian tentang penelitian secara
berbeda-beda. Perbedaan tersebut biasanya tergantunrag dengan
beberapa faktor seperti diantaranya; latar belakang pengetahuan
seseorang serta pengalaman yang dimiliki seseorang.
 Keabsahan suatu penelitian ditentukan oleh metode penelitian
Subjek Penelitian. Penelitian yang relevan dengan tujuan
penelitian.Teknik Pengambilan Sampel. Cara pengambilan data
yang representatif. Teknik Pengumpulan Data.Analisa Data.
Perancangan Sistem, Interpretasi Hasil, melalui pengujian sistem
 Metode Penelitian adalah ilmu yang membahas tentang cara
Metode atau metode yang digunakan dalam kegiatan
 Metode Penelitian (Metode Perancangan Sistem)
penelitian dimulai dari data yang masih mentah, dan dirancang sehingga
menjadi suatu sistem yang bisa digunakan.Metode
Pengembangan metode yang lama, ke metode baru dan lebih
baik.
 Penelitian ilmiah adalah penelitian yang menggunakan metode
ilmiah.Kebenaran dalam penelitian ilmiah adalah kebenaran
ilmiah:
 Kebenaran koherensi yang menganut logika deduktif, sifatnya
Penelitian rasional- kebenaran korespondensi yang menganut logika
Ilmiah induktif, sifatnya faktual (empirik).
 Metode ilmiah adalah metode yang menggunakan kebenaran
ilmiahDisebut ilmiah jika;- bersistem- bermetode- berobyektifitas-
berlaku umum (universal).
 Landasan Teori : Dari teori-teori yang ada untuk tiap variabel
dirumuskan, berupa konsep/konstruk dari variabel tersebut.
 Dari konsep disusun kerangka berpikir & hipotesis penelitian.

Tinjauan  Jika variabel penelitian berupa variabel konstruk, maka untuk


menjaring data variabel pada penelitian kuantitatif perlu jelas
Pustaka/Landa konsep yang melandasinya.

san Teori  Dari konsep itulah dirumuskan indikator guna menyusun butir-
butir pertanyaan dalam instrumen untuk menjaring data (Teori
harus kuat)
 Teori adalah pendapat yang didasarkan pada penelitian dan
penemuan, didukung oleh data dan argumentasi
 Defenisi teori dan keranka teori
 Konstruk-konsep
 Tipe-tipe variable
 Defenisi operasional
Tinjauan  Hipotesis
pustaka  Proposisi hipotesis
 Rumusan hipotesis
 Langkah2 dalam pengujian hipotesis
 Kasus dan diskusi
 merupakan suatu gambaran atau rencana yang berisi tentang
penjelasan dari semua hal yang dijadikan sebagai bahan penelitian
yang berlandaskan pada hasil dari penelitian tersebut.

Defenisi teori  Teori : rangkaian dalil untuk suatu tema atau topik yang memiliki
dan kerangka keterhubungan secara sistematis dan terstruktur sesuai dengan
fenomena alamiah. (Kumpulan pernyataan yang memiliki
teori keterkaitan yang masuk akal) . Teori itu cerminan dari peristiwa
ataupun sifat yang sudah terjadi.
 Konsep adalah abstraksi yang dibentuk dengan
menggeneralisasikan hal-hal khususi (Karlinger, 1971:28).
 Bila konsep ini secara sengaja dan secara sadar dibuat serta
Konsep- dipergunakan untuk tujuan ilmiah, ia disebut konstruk.
 Contoh “Kecerdasan” adalah “konsep”, tetapi setelah
Konstruk pengertiannya dibatasi secara khusus sehingga dapat diamati, ia
berubah menjadi konstruk
 Konstruk adalah konsep yang dapat diamati dan di ukur.
“Kesejahteraan” sebagai konstruk ?
 Variabel adalah konstruk yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai
dalam bentuk bilangan. Valiable dapat juga disebut karakteristik
(ciri) yang dimiliki satuan pengamatan keadaanya berbeda beda
(berubah-ubah).
 Variabel dibagi dalam tiga kategori :
Tipe-tipe 1. Variabel bebas (independent variabel) dan variabel tak
variable bebas/terikat (dependent variabel). Penelitian mencari sebab dan
akibat dalam suatu gejala atau mencari hubungan di antara
berbagai faktor. Variabel yang diduga sebagai penyebab atau
pendahulu dari variabel yang lain disebut variabel bebas. Variabel
yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel
yang mendahuluinya disebut variable tdk bebas.
2. Variabel aktif dan variabel atribut Dalam penelitian
eksperimental, kita berhadapan dengan variabel yang dapat kita
manipulasikan dan variabel yang sudah jadi dan tidak dapat kita
kendalikan.
Variabel Aktif contoh temperatur ruangan, atau tingkat hukuman
yang diberikan guru pada murid, atau jumlah frekuensi kekerasan
dalam acara televisi, atau jumlah insentif dalam kompanye Keluarga
Berencana.
Varibel atribut contohnya umur, tingkat kecerdasan, status sosial,
atau jenis kelamin.
3. Variabel kontinyu dan variabel diskret.
Variabel kontinyu adalah variabel yang secara teoretis dapat
mempunyai nilai yang bergerak tak terbatas antara dua nilai. Tinggi
orang boleh jadi 1,5 m, 1,53 m, 1,534 m, 1,5348 m, dan seterusnya,
bergantung pada kecermatan pengukuran.
Variabel diskrit hanya mempunyai satu nilai tertentu saja. Jumlah
anak yang dimiliki adalah variabel diskrit yang mempunyai nilai 1, 2,
3, 4, dan seterusnya dan tidak mungkin 1,5, 1,37, atau 2,5. Dalam
variabel diskret tidak ada nilai pecahan.
 Definisi istilah adalah pengertian yang lengkap tentang sesuatu
istilah yang mencakup semua unsur yang menjadi ciri utama
istilah itu”.
 Definisi operasional merupakan penjelasan maksud dari istilah
yang menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang
akan dilaksanakan. Definisi operasional ini berisi penjelasan
Defenisi mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian
 Definisi operasional digunakan untuk memberikan pengertian
operasional yang operasional dalam penelitian. Definisi ini digunakan sebagai
landasan dalam merinci kisi-kisi instrumen penelitian
 Definisi operasional adalah definisi yang diberikan kepada suatu
variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau
menspesifikan kegiatan, ataupun memberikan suatu
operasionalisasi yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau
variabel tertentu (Nazir 1999:152)
 Hipotesisis adalah sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau
pengutaraan pendapat (teori, proposisi, dsb) meskipun
kebenarannya masih harus dibuktikan
 Proposisi adalah “1. rancangan usulan, 2. ling ungkapan yang
dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar
tidaknya.” Proposisi seperti ini disebut hipotesis.
 hipotesis menghubungkan teori dengan dunia empiris. Human
Hipotesis relations yang efektif membantu keberhasilan hubungan
masyarakat adalah teori.
 Good (1952:67-73) menjelaskan ciri-ciri hipotesis yang baik
sebagai berikut : “1. Hipotesis harus jelas secara konseptual, 2.
Hipotesis harus mempunyai rujukan empiris, 3. Hipotesis harus
bersifat spesifik, 4 Hipotesis harus dihubungkan dengan teknik
penelitian yang ada, 5. Hipotesis harus berkaitan dengan suatu
teori. “
Proposisi
 Pengukuran adalah penggunaan aturan untuk menetapkan
hipotesis bilangan pada objek atau peristiwa. Dengan perkataan lain,
Rumusan pengukuran menandai nilai-nilai variabel dengan notasi bilangan.
Notasi bilangan ini dilakukan secara sistematis dan taat asas.
hipotesis Peraturan penggunaan notasi bilangan dalam pengukuran disebut
skala atau tingkat pengukuran (levels of measurement).
Langkah2  Dalam penelitian ilmiah mempunyai dua syarat alat ukur yang
dalam sangat penting yaitu reliabilitas dan validitas.
 Reliabilitas artinya memiliki sifat dapat dipercaya. Suatu alat ukur
pengujian dikatakan memiliki reliabilitas apabila dipergunakan berkali-kali
hipotesis oleh peneliti yang sama atau oleh peneliti yang lain tetap
memberikan hasil yang sama
 cara untuk menentukan reliab litas : antar uji, antar butir, dan antar
penilai.
1. Cara pertama untuk menguji relibilitas ialah membandingkan
beberapa hasil pengukuran dari populasi yang sama pada waktu
yang berbeda atau oleh peneliti yang berlainan. Perbandingan itu
dihitung untuk mencari angka korelasinya. Bila perbedaan itu hanya
secara kebetulan saja, pengukuran memiliki korelasi yang signifikan.
2. Cara yang kedua, alat ukur yang terdiri dari sekian butir tes dibagi
dua. Ini disebut metode belah dua (splithalf-procedure). Skor
responden pada kelompok butir tes yang pertama dikorelasikan
dengan kelompok butir tes yang kedua. Atau skor responden pada
butir-butir tes bernomor ganjil dikorelasikan dengan kelompok butir
tes bernomor genap. P
3. Cara yang ketiga, responden yang sama diukur, diuji, dan diamati
oleh beberapa orang penguji. Skor yang diberikan oleh setiap
penguji kemudian dikorelasikan. Reliabilitas antarpeneliti biasanya
dinyatakan dengan angka kesepakatan di antara penilai
 Validitas adalah sifat benar menurut bahan bukti yang ada, logika,
berpikir, atau kekuatan hukum; sifat valid; kesahihan,
(Departemen Pendidikan Nasional, 2001:1258). Sebenarnya kita
tidak pernah mengukur objek. Yang kita ukur adalah sifat-sifat
objek. Dengan menggunakan alat ukur tertentu,
 Kasus yang dimaksud adalah pembahasan kasus dengan
menggunaka kejadian nyata.
Kasus dan  Diskusi kelompok yang dimaksud adalah berdiskusi menggunakan
diskusi topil-topik terntentu dengan adanya interaksi dengan harapan
dari diskusi kelompokadalah menghasilkan suatu pemahaman
yang sama dari topik yang telah ditentukan
 Pola berpikir merupakan suatu penalaran seseorang dalam
mengingat kembali pengetahuan yang tersimpan dan
menjalankan asumsi- asumsi yang diyakini untuk dipergunakan
PERTEMUAN 2: dalam mencari informasi, mengola dan menyimpulkan. Ada dua
jenis pola berpikir yang akan diteliti yaitu pola berpikir deduktif
Ilmiah; berfikir dan pola berpikir induktif
induktif dan  Berpikir deduktif adalah proses berpikir dari keadaan umum ke
keadaan khusus sesuai dengan bukti yang sudah ada. 
dedukatif  Berpikir induktif adalah proses pengambilan kesimpulan yang
bercirikan umum atau dengan melakukan suatau pernyataan baru
dari masalah-masalah khusus (Sumartini, 2015)
 Pola berpikir deduktif dan induktif adalah dua keadaan yang
terkait dalam pemecahan masalah. Menurut Normaya (2015),
dengan pola pikir deduktif dan induktif ; dapat memberikan
petunjuk dan dapat memperluas pola berpikir pemecahan
Pola Berpikir Deduktif dan masalah.
Induktif dalam Pemecahan  Indikator pola berpikir diantaranya: (1) memberikan alasan yang
Masalah mendukung, (2) memikirkan validasi argumen yang
menggunakan berpikir deduktif atau induktif, (3) memungkinkan
jawaban tahapan dari penyelesaian, (4) memberikan penjelasan
berdasarkan model, hubungan, dan sifat serta data yang
mendukung untuk digunakan menjawab dengan benar
(Sulistiyawati, 2014).
 Pola berpikir induktif dalam pemecahan masalah yaitu dimulai
dengan mengamati kasus-kasus khusus menuju umum, dengan
adanya suatu proses penarikan kesimpulan dari hal-hal khusus dan
diperoleh suatu generalisasi (Rochmad 2010).
 Masalah Penelitian Sesuatu yang menjadi sasaran penelitian
biasanya disebut masalah penelitian, yang akan selanjutnya
diangkat menjadi judul penelitian, dan menggambarkan kaitan
antar dua variabel atau lebih.Tidak semua masalah layak diangkat
PERTEMUAN menjadi masalah penelitian
 Rumusan Masalah ;
3: Masalah Rumusan penelitian biasanya dalam bentuk kalimat bertanya-
Penelitian menanyakan ada tidaknya perbedaan atau hubungan antara dua
variabel atau lebih- belum mengarah/belum mengacu teori-
sebaiknya sama banyak dengan rumusan hipotesis penelitian
 Pada aktivitas setiap hari masalah atau persoalan tidak lepas dari
kehidupan yang dijalani, baik persoalan dari lingkungan ataupun
persoalan setiap individu, dari masalah yang mendasar sampai
Pemecahan Masalah
komplek. masalah itu sendiri memiliki dampak yang negatif dan
positifnya. Dapat menyelesaikan persoalan yang ada adalah
dampak positifnya. Dilihat dari bidang pengetahuan, dengan
masalah informasi yang diperoleh akan lebih luas
 Menurut Noor & Norlaila (2014), pemecahan masalah merupakan
langkah dan proses dalam menemukan jawaban yang benar.
Menurut Inam, (2016) menyelesaikan persoalan adalah tahapan
yang sulit dengan terlibatnya otak seseorang dalam berpikir.
Kesimpulan dari pernyataan-pernyataan di atas, penyelesaian
masalah adalah tahapan atau proses serangkaian dengan pola
berpikir deduktif dan induktif dalam menyelesaikan masalah.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai