PERTEMUAN 1
Oleh:
Nim : 1306305055
No Absen : 14
UNIVERSITAS UDAYANA
2014
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI BISNIS
Ada pula yang mendefinisikan komunikasi adalah proses di mana suatu ide dialihkan
dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku
mereka. Dengan makna yang sederhana, komunikasi adalah proses bertukar pengertian.
Dari uraian diatas, komunikasi pada dasarnya dapat dipandang dari berbagai dimensi.
Jika dipandang sebagai proses, komunikasi merupakan kegiatan pengiriman dan penerimaan
pesan yang berlangsung secara dinamis. Secara simbolik, komunikasi menggunakan berbagai
lambang atau simbol yang dinyatakan dalam bentuk nonverbal maupun verbal. Sementara
sebagai sistem, komunikasi terdiri atas unsur-unsur yang saling bergantung dan merupakan
satu kesatuan yang integratif.
Bentuk dasar komunikasi ada 2, yaitu komunikasi nonverbal dan komunikasi verbal.
1. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi suara, sikap,
dan sebagainya, yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi tanpa kata-kata (Bovee
dan Thill, 2003:4). Komunikasi nonvebal sering juga disebut sebagai bahasa diam (silent
language). Ahli antropologi mengatakan bahwa sebelum adanya komunikasi verbal,
masyarakat berkomunikasi nonverbal melalui gerakan tubuh (body language).
a. Kinesics
Ialah komunikasi nonverbal yang ditunjukan dengan gerakan tubuh. Gerakan tubuh
dibagi dalam lima kelompok, yakni:
1. Emblems, merupakan isyarat yang memiliki arti langsung pada simbol yang
dibuat oleh gerakan badan. Misalnya, mengangkat jempol berarti terbaik untuk
orang Indonesia, tetapi terjelek bagi orang India.
2. Illustrators, merupakan gerakan badan untuk menjelaskan sesuatu. Misalnya,
besarnya suatu benda atau tiggi rendahnya suatu objek.
3. Affect Display, Merupakan isyarat yang terjadi karena dorongan emosial sehingga
berpengaruh terhadap ekspresi muka. Misalnya, tertawa, menangis, tersenyum,
sinis dan sebagainya.
4. Regulators, merupakan gerakan tubuh yang terjadi di daerah kepala. Misalnya
mengangguk, dan menggelengkan kepala.
5. Adaptory, merupakan gerakan badan yang dilakukan sebagai tanda kejengkelan.
Misalnya, menggerutu, menarik nafas dalam2, mengepalkan tinju.
b. Gerakan Mata (eye gaze)
Mata adalah alat komunikasi yang paling berarti untuk memberi isyarat tanpa kata.
Gerakan mata dapat mencerminkan isi hati seseorang. Jika seseorang tertarik pada
suatu objek, maka pandangannya akan terarah pada objek itu tanpa terputus dalam
beberapa saat.
c. Sentuhan (Touching)
Ialah isyarat yang dilambangkan dengan sentuhan badan. Ada tiga bentuk sentuhan
badan:
1. Kinesthetic, merupakan isyarat yang menunjukan kemesraan atau keakraban.
2. Sociofugal, merupakan isyarat yang menunjukan awal mula persahabatan.
3. Thermal, merupakan isyarat awal menunjukan persahabatan, namun lebih intim,
misalnya menepuk bahu, adu tinju, dll.
d. Paralanguage
Ialah isyarat yang ditimbulkan dari tekanan atau irama suara sehingga penerima dapat
memahami sesuatu dibalik apa yang diucapkannya. Misalnya, ‘datanglah’ bisa
diartikan betul-betul mengundang atau sekedar basa-basi.
e. Diam
Diam juga merupakan bentuk komunikasi nonverbal. Sikap diam sangat sulit di terka
dan dapat menimbulkan keraguan. Diam dapat mengandung arti positif atau negatif.
f. Postur Tubuh
Bentuk tubuh dapat menggambarkan karakter orang yang bersangkutan. Ada tiga
bentuk tubuh:
1. Ectomorphy, bentuk tubuh tinggi kurus, dilambangkan sebagai orang yang
memiliki sikap ambisius, pintar dan kritis
2. Mesomorphy, bentuk tubuh tegap dan atletis melambangkan pribadi yang cerdas,
bersahabat, dan aktif
3. Endomorphy, bentuk tubuh pendek, bulat, dan gemuk, melambangkan pribadi
yang humoris, santai, dan cerdik.
g. Warna
Warna memberikan arti pada objek. Misalnya, warna merah menunjukkan kemarahan
atau semangat, putih menunjukkan kesucian atau kebersihan.
h. Bunyi
Jika Paralanguage merupakan bentuk tekanan pada suara, maka bunyi yang
dimaksudkan disini adalah suara yang dikeluarkan dari benda. Misalnya, lonceng
letusan senjata, beduk, tepuk tangan, peluit, dan lain-lain.
i. Bau
Bau bisa dipergunakan untuk melambangkan status. Misalnya, bau kosmetik dan
parfum.
2. Komunikasi Verbal
1. Informatif
Pimpinan dan anggota organisasi membutuhkan banyak sekali informasi unuk
menyelesaikan tugas-tugas mereka. Informasi tersebut berkaitan dengan upaya
organisasi untuk mencapai tujuannya.
2. Pengendalian (Regulatory)
Komunikasi berfungsi sebagai pengatur dan pengendali organisasi. Komunikasi
dalam hal ini berupa peraturan, prosedur, perintah dan laporan.
3. Persuasif
Komunikasi berfungsi mengajak orang lain mengikuti atau menjalankan ide/gagasan
atau tugas.
4. Integratif
Dengan adanya komunikasi, organisasi yang terbagi menjadi beberapa bagian atau
departemen akan tetap merupakan satu kesatuan yang utuh dan terpadu.
D. PROSES KOMUNIKASI
Komunikasi antarmanusia hanya bisa terjadi bila didukung unsur-unsur komunikasi,
dan komunikasi memerlukan proses. Proses komunikasi akan dijelaskan melalui beberapa
model komunikasi.
Komunikasi akan efektif apabila terjadi pemahaman yang sama dan merangsang
pihak lain untuk berpikir atau melakukan sesuatu. Kemampuan untuk berkomunikasi secara
efektif akan menambah keberhasilan individu maupun organisasi. Komunikasi yang efektif
akan membantu mengantisipasi masalah-masalah, membuat keputusan yang tepat,
mengoordinasikan aliran kerja, dan mengawasi orang lain.
F. HAMBATAN KOMUNIKASI
Hambatan komunikasi pada dasarnya terdiri atas tujuh macam gangguan dan
rintangan (Cangara, 2004:131), yaitu:
1. Gangguan teknis, misalnya gangguan pada stasiun radio, jaringan telepon, kerusakan
pada alat komunikasi, dan lain-lain
2. Gangguan semantik merupakan gangguan yang disebabkan karena kesalahan pada
bahasa yang digunakan. Misalnya, penggunaan bahasa yang berbeda, penggunaan
struktur bahasa yang tidak sebagaimana mestinya
3. Gangguan psikologis merupakan rintangan yang terjadi karena adanya persoalan
dalam individu. Misalnya, rasa curiga, situasi berduka, atau gangguan kejiwaan
4. Rintangan fisik atau organik merupakan rintangan karena letak geografis. Misalnya
jarak yang jauh sehingga sulit dicapai alat transportasi dan komunikasi
5. Rintangan status merupakan rintangan yang terjadi Karena perbedaan status sosial dan
senioritas. Misalnya, antara raja dengan rakyat atau antara atasan dan bawahan
6. Rintangan kerangka piker merupakan rintangan yang terjadi karena adanya perbedaan
pola piker. Perbedaan pola pikir bisa disebabkan karena pengalaman dan latar
belakang pendidikan yang berbeda
7. Rintangan budaya merupakan rintangan yang disebabkan oleh perbedaan norma,
kebiasaan, dan nilai-nilai yang dianut
Cara mengatasi hambatan dan memperbaiki komunikasi agar menjadi efektif (Bovee
dan Thill, 2003:22) adalah:
Etika memainkan peranan penting dalam komunikasi bisnis. Bahasa terdiri atas kata-
kata yang mengandung nilai. Dalam berkomunikasi hendaknya dihindari bahasa yang
manipulatif, diskriminatif, atau berlebihan. Mengatakan sesuatu dengan cara tertentu
memungkinkan seseorang untuk memengaruhi atau mengubah prilaku orang lain.
Etika komunikasi bisnis mengacu pada prinsip-prinsip yang dianut oleh perusahaan
mengenai komunikasi mana yang baik dan mana yang tidak baik (Haryani, 2004:50). Secara
umum, etika komunikasi yang berlaku dalam perusahaan berhubungan dengan dapat
dipercaya, fair, tidak memihak, menghargai hak orang lain, dan mempertimbangkan pengaruh
suatu ucapan atau tindakan terhadap orang lain. Sementara itu, tindakan yang tidak etis
menyangkut mementingkan diri sendiri. Penipuan kepada konsumen, iklan yang menyesatkan
dan mencapai sesuatu dengan menghapalkan segala cara.
DAFTAR PUSTAKA