Oleh :
UNIVERSITAS UDAYANA
2015/2016
1.1 PROSES MENDENGARKAN DITEMPAT KERJA
2. Mendengarkan karyawan
Di organisasi-organisasi terbaik, mendengarkan berlaku dalam dua arah. Karyawan
mendengarkan atasa mereka, tetapi pihak manajemen juga mendengarkan
karyawan. Organisasi yang mendengarkan karyawan memperoleh banyak manfaat,
termasuk produktivitas dan moral yang lebih tinggi. Ketika karyawan merasa
mereka didengarkan, mererka menjadi lebih berkomitmen terhadap keberhasilan
perusahaan.
3. Mendengarkan pelanggan
Organisasi yang mendengarkan pelanggan meningkatkan penjualan dan
profitabilitas. Mendengarkan adalah suatu bentuk perhatian dan merupakan alat
yang potensial untuk mempertahankan pelanggan. Pelanggan ingin diperhatikan,
yang merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Banyak juga organisasi
sekarang menjalin hubungan dengan pelanggan melalui pusat layanan telepon
pelanggan (call centre).
Komunikasi nonverbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi suara, sikap,
dan sebagainya, yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi tanpa kata-kata (Bovee
dan Thill, 2003:4). Komunikasi nonverbal sering juga disebut sebagai bahasa diam (silent
language). ahli antropologi mengatakan bahwa sebelum adanya komunikasi verbal,
masyarakat berkomunikasi nonverbal melalui gerakan tubuh (body language).
b) Gerakan Mata (eye gaze) mata adalah alat komunikasi yang paling berarti untuk
member isyarat tanpa kata. Gerakan mata dapat mencerminkan isi hati seseorang. Jika
seseorang tertarik pada suatu objek tertentu, maka pandangannya akan terarah pada
objek itu tanpa terputus dalam beberapa saat.
c) Sentuhan (Touching) Sentuhan adalah sebuah isyarat yang dilambangkan dengan
sentuhan badan. Ada tiga bentuk sentuhan badan :
1. Kinesthetic, merupakan isyarat yang menunjukan kemesraan, atau keakraban.
2. Sociofugal, merupakan isyarat yang menunjukan awal mula persahabatan.
3. Thermal, merupakan isyarat awal menunjukan persahabatan, namun lebih
intim, misalnya menepuk bahu, adu tinju, dll.
d) Paralanguage, merupakan suatu isyarat yang timbul karena adanya sebuah tekanan
atau irama suara sehingga penerima dapat memahami sesuatu dibalik apa yang
diucapkan, misalnya datanglah bisa diartikan betul-betul mengundang atau sekedar
basabasi.
e) Diam, juga merupakan bentuk komunikasi nonverbal. walaupun bentuk komunikasi
ini merupakan bentuk yang sangat sulit untuk di terka karena bisa saja apa yang
dipikirkan orang itu adalah negatif atau pun positif.
f) Postur Tubuh, Terkadang manusia mengartikan postur tubuh secara branding.
Bentuk Postur tubuh seseorang dapat dilihat dari 3 bentuk :
1. Ectomorphy, tingi kurus, dilambangkan orang yang mempunyai sikap
ambisius, pintar dan kritis.
2. Mesomorphy, bentuk tubuh yang tegap dan atletis melambangkan orang
tersebut cerdas, bersahabat, dan aktif.
3. Endomorphy, bentuk tubuh pendek, bulat, dan gemuk, melambangkan pribadi
yang humoris, santai, dan cerdik.
g) Warna, Warna memberikan arti pada objek. Misal warna merah tanda marah, putih
suci.
h) Bunyi, Jika Paralanguage merupakan bentuk tekanan pada suara, sedangkan bunyi
adalah tekanan pada suatu benda yang memiliki arti. Misal, tepuk tangan tanda
apresiasi, peluit parkir tanda berenti atau maju. dll.
i) Bau, bisa melambangkan suatu pesan. Misalnya, wewangian kosmetik akan berbeda
dengan wewangian makanan.
1. Kesahihannya (Reabilitas)
Salah satu kebaikan komunikasi nonverbal adalah kesahihannya (reabilitas). Hal ini
berkaitan dengan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap kebenaran pesan-pesan
yang disampaikan dengan menggunakan bahasa isyarat.
2. Sulit Dimanipulasi
Secara umum, orang akan mudah menipu orang lain dengan menggunakan
kata-kata dari pada menggunakan gerakan tubuh (bahasa isyarat). Komunikasi dengan
menggunakan kata-kata akan lebih mudah dikendalikan daripada dengan
menggunakan bahasa isyarat (gerakan badan/tubuh) atau ekspresi Wajah. Hal ini
disebabkan oleh sifat komunikasi nonverbal yang spontan.
Ketika seseorang mendengar berita yang menyenangkan, ekspresi wajahnya
nampak cerah ceria, seolah-olah tanpa beban. Namun, bila seseorang mendengar
berita yang kurang menyenangkan yang menyangkut diri sendiri, keluarga atau teman
karib, maka dengan cepat ekspresi wajahnya akan mudah berubah menjadi murung,
lesu, lemah, tak bergairah dan seolah-olah dunia telah runtuh.
4. Efisien
Komunikasi nonverbal sangatlah penting, artinya bagi pengirim dan penerima
pesan, karena sifatnya yang efisien. Suatu pesan nonverbal dapat disampaikan tanpa
harus berpikir panjang dan pihak audien juga dapat menangkap artinya dengan cepat.
Pada umumnya mereka memiliki bahasa-bahasa isyarat tertentu yang dapat
dipahami oleh teman-teman mereka untuk menunjukkan tempat-tempat mana yang
sudah maupun yang belum mendapat jamuan makanan atau minuman. Contoh lain,
ketika seorang karyawan berusaha memanggil temannya yang sedang asyik
mengobrol di suatu tempat yang agak jauh. Ia dapat menggunakan isyarat nonverbal
seperti bertepuk tangan sambil melambaikan tangan untuk memanggil temannya
tersebut.
6. Dapat Menafsirkan Maksud Maupun Sikap Mereka Secara Lebih Akurat dan Lebih
Tepat
Jika seseorang dapat belajar membaca pesan-pesan nonverbal yang
disampaikan orang lain, maka ia akan dapat menafsirkan maksud maupun sikap
mereka secara lebih akurat dan lebih tepat. Apabila Anda berurusan dengan para
karyawan, klien, ataupun para konsumen, coba perhatikanlah secara seksama pesan-
pesan yang mereka sampaikan.
Apabila sikap karyawan Anda menunjukkan gejala-gejala kurang atau
menurun semangat kerjanya, sering melakukan mogok kerja, mogok makan, maka
apa dan bagaimana langkah-langkah yang perlu Anda lakukan? Contoh-contoh
tersebut menggambarkan betapa pentingnya seorang pemimpin harus peka terhadap
sikap atau perilaku yang ditunjukkan oleh bawahannya.
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang terjadi dua arah. Namun,
orang-orang yang terlibat dalam dunia bisnis cenderung lebih suka
memperoleh atau mendapatkan informasi daripada menyampaikannya. Untuk
itu, keterampilan mendengar dan membaca sangat diperlukan.
Pada pengertian komunikasi verbal ini, pesan diterima dengan baik oleh penerima
komunikasi dan Komunikatornya pun dapat memberikan feed back dengan komunikasi
verbal pula. Sehingga dapat dipastikan bahwa dengan penggunaan komunikasi verbal ini,
kesalahan persepsi komunikasi atau miss communication dapat diminimalisir, dan ini menjadi
salah satu kepentingan penggunaan verbal.
Oleh karena itu, kemampuan dalam berbahasa merupakan bagian yang sangat penting
untuk seorang komunikator. Semakin banyak bahasa yang anda kuasai maka semakin besar
pula potensi untuk menjadi seorang komunikator dan komunikan yang baik untuk mencapai
komunikasi yang efektif yang dibutuhkan dalam kehidupan kita dalam segala bidang.
Kerja sama tim (teamwork) adalah suatu kemampuan dari sekelompok individu untuk
dapat bekerja sama menuju ke visi yang sama. Suatu kemampuan untuk mengarahkan
keberhasilan setiap individu menuju pada tujuan-tujuan organisasi. Kerja sama tim
merupakan elemen penting yang dibutuhkan bila kita ingin mencapai suatu hasil yang tidak
dapat dicapai oleh orang lain.
Tidak peduli apakah Anda seorang bos, karyawan, atau profesional sekalipun; bila Anda
mengetahui cara untuk membuat suatu kerja sama dengan pihak lain, Anda akan mampu
mendapatkan hasil yang luar biasa. Keahlian dalam me-manage kerja sama ini jelas sangat
dibutuhkan dalam dunia bisnis. Untuk dapat membangun sebuah tim, diperlukan lebih dari
sekadar mengumpulkan orang-orang yang tepat.
Bila Anda mempunyai kesempatan untuk memilih sendiri tim Anda, analisislah kekuatan
dan kelemahan mereka untuk memastikan Anda mendapatkan kombinasi keahlian mereka
yang terbaik. Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang handal dan hati-hatilah untuk
tidak memilih duplikat (clone) dari diri Anda sendiri. Keanekaragaman itu bagus bila masing-
masing individu mempunyai kemauan untuk bekerja sama.
Banyak tantangan dan masalah yang bakal muncul bila Anda sedang membangun sebuah
tim yang orang-orangnya tidak mempunyai minat untuk bekerja sama satu dengan lainnya.
Ujian sebenarnya dari keahlian leadership Anda adalah untuk menciptakan suatu lingkungan
atau suasana, di mana setiap individu bersedia untuk bekerja secara kooperatif dan
kolaboratif. Kembangkan team work yang efektif dan Anda akan memberikan inspirasi
tentang produktivitas, kualitas, dan loyalitas.
Jelaskan rencana jangka panjang perusahaan dan lakukan follow-up secara teratur.
Orang-orang seringkali terlalu fokus pada masalah hari ini dan pekerjaan rutin
lainnya sehingga kehilangan gambaran akan tujuan utama secara keseluruhan. Pada
waktu anggota lainnya sedang berkonsentrasi untuk menyelesaikan masalah, orang
lain dapat mendedikasikan lebih banyak waktunya untuk me-review proses untuk
mengeliminasi masalah-masalah yang mungkin muncul di masa depan.
Garis bawahi dengan jelas tanggung jawab dan peran masing-masing individu dalam
suatu tim. Hal ini sangat penting untuk menjamin kesuksesan tim. Bila kita mengerti
tugas dan tanggung jawab masing-masing individu dengan baik, maka akan sangat
membantu dalam pelaksanaan kerja sama tim secara kolaboratif. Dukunglah tim
Anda untuk mendefinisikan fungsi mereka masing-masing. Mereka akan mampu
untuk mengambil lebih banyak tanggung jawab apabila mereka berada dalam posisi
yang cocok, dan seseorang dari mereka mungkin akan dapat mengeluarkan bakat
baru yang tidak mereka sadari sebelumnya.
3. Tetapkan Tujuan
Anggota tim perlu untuk memperhatikan tujuan individu maupun tujuan tim.
Dukunglah mereka untuk menentukan tujuan jangka pendek yang dapat diraih dan
dapat diukur, serta tujuan jangka panjang. Dengan tujuan yang jelas dalam suatu tim
dan adanya suatu kode etik dan aturan tertentu, tim itu akan mulai bisa mengatur
dirinya sendiri untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Pantauan atau pengawasan
dari pihak-pihak ahli atau senior sangat dibutuhkan untuk menghilangkan atau paling
tidak mengurangi sifat-sifat negatif seperti kemalasan, keterlambatan, serta suka
menunda-nunda pekerjaan. Komunikasikanlah selalu setiap tujuan dengan jelas, dan
pastikan setiap anggota tim mengerti benar-benar setiap tujuan tersebut.
Setiap informasi yang disembunyikan akan dianggap sebagai gosip atau rumor. Hal
ini akan sangat menurunkan produktivitas dan moral semua anggota tim, bila mereka
menemukan banyak gosip atau informasi-informasi yang tidak jelas berkeliaran di
antara mereka. Terutama dalam masa-masa sulit, atau masa-masa peralihan, bagikan
dan sebarkanlah semua informasi yang memang perlu untuk dikomunikasikan ke
semua anggota tim, dan jangan lupa terus meng-update informasi tersebut sesering
mungkin.
Jadilah orang yang dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Hargailah kata-kata Anda
sendiri. Bila Anda adalah seorang pemimpin, dan Anda telah berjanji untuk
memberikan sesuatu kepada anak buah, maka pastikan Anda menepati janji tersebut.
Bila Anda adalah salah satu anggota tim, dan pernah berjanji untuk melakukan
sesuatu kepada sesama anggota tim atau pemimpin Anda, maka pastikan juga Anda
menepati janji tersebut. Perlakukan setiap anggota tim dengan perlakuan yang sama.
Jangan ada anak emas, orang istimewa, dan lain sebagainya.
6. Tunjukkan Antusiasme
Antusiasme mudah menular. Selalu bersikap positif, dan penuh harap. Bila mereka
melihat Anda mengharapkan sesuatu dari mereka, maka ada peluang mereka akan
memberikan yang terbaik dan berusaha untuk tidak mengecewakan Anda. Fokuslah
juga pada hal-hal yang dikerjakan dengan benar, dan tidak selalu melihat kesalahan
orang lain saja.
7. Have Fun
Bangun semangat yang ada di dalam tim untuk selalu dapat memberikan energi yang
tinggi dan semangat untuk terus bersatu. Sediakan waktu untuk tertawa bersama dan
ciptakan suasana yang sesantai mungkin. Tidak ada tujuan yang dapat dicapai dengan
mudah bila suasana kerja sama selalu berada dalam keadaan tegang.
2. Memilih Peserta.
Jumlah peserta rapat ditentukan oleh tujuan rapat tersebut, jika tujuan rapat
adalah motivasional maka jumlah peserta tidak terbatas. Tetapi jika rapat
untuk mengambil keputusan sebaiknya melibatkan paling banyak lima orang.
4. Memulai Rapat.
Mulailah rapat tepat waktu dan bukan dengan pendahuluan singkat.
Seperangkataturan dasar, umumnya mencakup dating tepat waktu,
berkomunikasi secara terbuka, bersikap sportif, mendengar dengan cermat,
berpatipasi penuh, menghadapi komflik dengan jujur, dan mengikuti agenda.
5. Melakasanakan Rapat.
Pemimpin rapat harus menjaga rapat tetap dijalur dengan menghindari isu-isu
yang membelokkan kelompok.
6. Mencatat Informasi.
Ketika rapat nsedang berlangsung pastikan setiap menit direkam untuk
mengecek konsistensi informasi dan untuk disalurkan kepada pihak yang
berkepentingan.
7. Menangani Konflik.
Konflik adalah almiah dan bahkan diharapkan, tetapi dapat menyebabkan
kekakuan dan kesulitan. Biasanya konflik muncul ketika informasi yang
disampaikan salah dipahami. Pada saat itulah pemimpin meminta anggota
yang berkonflik membeberkan kasus lengkap dihadapan kelompok.
http://digilib.unila.ac.id/8584/12/BAB%20II.pdf
http://repository.unhas.ac.id/komunikasibisnis/BAB2012.pdf.