Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BIAYA BAHAN BAKU

Dosen pengampu :

Kelompok 4 :

Nadia chandra 2110530003

Widya Wati 2110530006

STIE JAMBI

TAHUN AJARAN 2022\2023


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami

panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,

dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang

biaya bahan baku. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah

pengetahuan dan pengalaman bagi penulis dan pembaca, sehingga kami dapat

memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..........................................................................................I

Daftar Isi ....................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

Latar Belakang ..........................................................................................1

Rumusan Masalah..................................................................................... 2

Tujuan dan kegunaan penulisan............................................................... 3

BAB 2 PEMBAHASAN

Biaya Bahan baku...................................................................................... 4

Masalah Khusus Yang Berhubungan Dengan Bahan Baku...................... 5

Penentuan Harga Pokok Bahan Baku....................................................... 6

Biaya Yang Membentuk Harga Pokok Bahan Baku Yang Dibeli ..............7

BAB 3 PENUTUP

. Kesimpulan .............................................................................................iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pemahaman mengenai biaya penting sekali karena penerapan biaya yang tepat

dapat digunakan untuk membantu proses perencanaan, pengendalian, dan

pembuatan keputusan ekonomi. Dalam perusahaan manufaktur yaitu perusahaan

yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi, biaya dikelompokkan menjadi 3

(tiga) yaitu : biaya produksi, biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum. Pada

biaya produksi menurut objek pengeluarannya secara garis besar, biaya produksi

dibagi menjadi tiga salah satunya Biaya Bahan Baku yaitu biaya yang dikeluarkan

terkait dengan bahan baku pembuatan produk. Yang akan kita bahas pada makalah

ini.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa itu biaya bahan baku?

1.2.2 Apa saja biaya yang diperhitungkan dalam harga pokok bahan baku yang

dibeli ?

1.2.3 Bagaimana sistem pembelian bahan baku ?

Tujuan dan kegunaan penulisan

1.3.1 Untuk menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca mengenai biaya

bahan baku. 1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana sistem pembelian bahan baku.
BAB II
PEMBAHASAN
A. BIAYA BAHAN BAKU
Biaya bahan baku (raw material cost) adalah seluruh biaya untuk memperoleh

sampai dengan bahan siap untuk digunakan yang meliputi harga bahan, ongklos

angkut, penyimpanan dan lain-lain. Sebelum dibahas unsur-unsur biaya yang

membentuk harga pokok bahan baku yang dibeli, berikut ini diuraikan sistem

pembelian lokal bahan baku.

1. Sistem Pembelian

Sistem pembelian lokal bahan baku terdiri dari prosedur permintaan pembelian,

prosedur order pembelan, prosedur penerimaan barang, prosedur pencatatan

penerimaan barang di gudang, dan prosedur pencatatan utang.

a. Prosedur Permintaan Pembelian Bahan Baku

Jika persediaan bahan baku yang ada digudang sudah mencapai jumlah tingkat

minimum pemesanan kembali ( reorder point), Bagian gudang kemudian membuat

surat permintaan pembelian (purchase requisition) yang kemudian dikirimkan ke

bagian pembelian.

b. Prosedur Penerimaan Bahan Baku

Pemasok mengirimkan bahan baku kepada perusahaan sesuai dengan surat order

pembelian yang diterimanya. Bagian Penerimaan yang bertugas menerima barang,

mencocokan kualitas, kuantitas, jenis serta spesifikasi bahan baku yang diterima

dari pemasok dengan tembusan surat order pembelian. Apabila bahan baku yang
diterima telah sesuai dengan surat order pembelian, Bagian Penerimaan membuat

laporan penerimaan barang untuk dikirimkan kepada Bagian Akuntansi.

c. Prosedur Pencatatan Penerimaan Bahan Baku di Bagian Gudang

Bagian Penerimaan menyerahkan bahan baku yang diterima dari pemasok kepada

Bagian Gudang. Bagian Gudang menyimpan bahan baku tersebut dan mencatat

jumlah bahan baku yang diterima dalam kartu gudang (stock card). Kartu Gudang di

gunakan oleh Bagian Gudang untuk mencatat mutasi tiap-tiap jenis barang gudang.

Kart gudang hanya berisi informasi kuantitas tiap-tiap jenis barang yang disimpan di

gudang dan tidak berisi informasi mengenai harganya. Catatan kartu guang diawasi

bagian akuntansi yang berupa kartu persediaan.

d. Prosedur Pencatatan Utang Yang Timbul dari Pembelian Bahan Baku

Bagian pembelian menerima faktur pembelian dari pemasok. Bagian pembelian

memberikan tanda tangan diatas faktur pembelian, sebagai tanda persetujuan

bahwa faktur dapat dibayar karena pemasok telah memenuhi syarat-syarat

pembelian yang ditentukan oleh perusahaan. Faktur pembelian yang telah

ditandatangani oleh Bagian Pembelian tersebut diserahkan kepada Bagian

Akuntansi. Dalam transaksi pembelian bahan baku, bagian akuntansi memeriksa

ketelitian perhitungan dalam faktur pembelian dan mencocokannya dengan

informasi dalam tembusan surat order pembelian yang diterima dari Bagian

Pembelian dan laporan penerimaan barang yang diterima dari bagian penerimaan.

Faktur pembelian beserta surat order pembelian dan laporan penerimaan barang

dicatat oleh bagian akuntansi dalam jurnal pembelian yang kemudian di catat dalam Kartu
Persediaan Bagian pembelian menerima faktur pembelian dari pemasok. Bagian pembelian

memberikan tanda tangan diatas faktur pembelian, sebagai tanda persetujuan bahwa faktur

dapat dibayar karena pemasok telah memenuhi syarat-syarat pembelian yang ditentukan

oleh perusahaan. Faktur pembelian yang telah ditandatangani oleh Bagian Pembelian

tersebut diserahkan kepada Bagian Akuntansi. Dalam transaksi pembelian bahan baku,

bagian akuntansi memeriksa ketelitian perhitungan dalam faktur pembelian dan

mencocokannya dengan informasi dalam tembusan surat order pembelian yang diterima

dari Bagian Pembelian dan laporan penerimaan barang yang diterima dari bagian

penerimaan. Faktur pembelian beserta surat order pembelian dan laporan penerimaan

barang dicatat oleh bagian akuntansi dalam jurnal pembelian yang kemudian di catat dalam

Kartu Persediaan

B. MASALAH-MASALAH KHUSUS YANG BERHUBUNGAN DENGAN

BAHAN BAKU

Masalah-masalah yang terjadi dalam proses produksi dalam perusahaan sering

terjadi yang diantaranya adalah terjadi sisa bahan, produk cacat dan produk rusak.

1. Sisa Bahan

Bahan yang mengalami kerusakan di dalam proses pengerjaannya disebut sisa

bahan. Jika di dalam proses produksi terdapat sisa bahan, maka hasil penjualan

sisa bahan tersebut, dapat diperlakukan sebagai berikut:

 Pengurang biaya bahan baku yang dipakai dalam pesanan yang menghasilkan

sisa bahan tersebut

 Pengurang terhadap biaya overhead pabrik yang sesungguhnya

terjadiPenghasilan di luar usaha.


2. Produk Rusak

Produk rusak adalah produk yang tidak memenuhi standar mutu yang telah

ditetapkan, yang secara ekonomis tidak dapat diperbaiki menjadi produk yang baik.

Sedangkan produk rusak merupakan produk yang telah menyerap biaya bahan,

biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Perlakuan terhadap produk rusak

adalah tergantung dari sifat dan sebab terjadinya:

Jika produk rusak terjadi karena sulitnya pengerjaan pesanan tertentu atau faktor

luar biasa yang lain, maka harga pokok produk rusak dibebankan sebagai

tambahan harga pokok produk yang baik dalam pesanan yang bersangkutan. Jika

produk rusak tersebut masih laku dijual, maka hasil penjualannya diperlakukan

sebagai pengurang biaya produksi pesanan yang menghasilkan produk rusak

tersebut.

Jika produk rusak merupakan hal yang normal terjadi dalam proses pengolahan

produk, maka kerugian yang timbul sebagai akibat terjadinya produk rusak

dibebankan kepada produksi secara keseluruhan, dengan cara memperhitungkan

kerugian tersebut di dalam tarif biaya overhead pabrik. Oleh karena itu anggaran

biaya overhead pabrik yang akan digunakan untuk menentukan tarif biaya overhead

pabrik dihitung dengan rumus: biaya overhead pabrik yang dianggarkan dibagi

dengan dasar pembebanan

3. Produk Cacat

Produk cacat adalah produk yang tidak memenuhi standar mutu yang telah

ditentukan, tetapi dengan mengeluarkan biaya pengerjaan kembali untuk


memperbaikinya, produk tersebut secara ekonomis dapat disempurnakan lagi

menjadi produk jadi yang baik.

C. PENENTUAN HARGA POKOK BAHAN BAKU

Karena dalam satu periode akuntansi seringkali fluktuasi harga, maka harga beli

bahan baku juga berbeda dari pembelian yang satu dengan pembelian yang lain.

Oleh karena itu persediaam bahan baku yang ada digudang mempunyai harga

pokok persatuan yang berbeda- beda, meskipun jenisnya sama. Hal ini

menimbulakn masalah dalam penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai

dalam produksi. Macam-macam metode penentuan pokok bahan baku yang dipakai

dalam produksi (materials costing methods), diantaranya adalah :

a. Metode identifikasi khusus ( Specific Identification Method )

Dalam metode ini, setiap jenis bahan baku digudang harus diberi tanda pada harga

pokok per satuan berapa bahan baku tersebut dibeli. Setiap pembelian bahan baku

yang harga per satuannya berbeda dengan harga per satuan bahan baku yang

sudah ada di gudang, harus dipisahkan penyimpanannya dan diberi tanda pada

harga berapa bahan tersebut dibeli. Dalam metode ini, tiap-tipa jenis bahan baku

yang ada digudang jelas identitas harga pokoknya, sehingga setiap pemakaian

bahan baku yang ada digudang jelas identitas harga pokoknya, sehingga setiap

pemakaian bahan baku dapat diketahui harga pokok per satuannya secara tepat.

Kesulitan yang timbul dari pemakaian metode ini adalah terletak dalam
penyimpanan bahan baku digudang. Meskipun jenis bahan bakunya sama, namun

jika harga pokok per satuannya berbeda, bahan baku tersebut harus disimpan

secara terpisah, agar mudah identifikasi pada saat pemakaiannya nanti.

b. Metode masuk pertama, keluar pertama ( First-in, First Out Method )

Metode masuk pertama, keluar pertama (metode MPKP) menentukan biaya bahan

baku dengan anggapan bahwa harga pokok per satuan bahan baku yang pertama

masuk dalam gudang, digunakan untuk menentukan harga bahan baku yang

pertama kali dipakai. Perlu ditekankan disini bahwa untuk menentukan biaya bahan

baku, anggapan aliran biaya tidak harus sesuai dengan aliran fisik bahan baku

dalam produksi.

c. Metode masuk terakhir, keluar pertama ( Last in, First-out Method )

Metode masuk terakhir, keluar pertama (metode MTKP) menentukan harga pokok

bahan baku yang dipakai dalam produksi dengan anggapan bahwa harga pokok

per satuan bahan baku yang teakhir masuk dalam persediaan gudang, dipakai untuk

menentukan harga pokok bahan baku yang pertama kali dipakai dalam produksi.

d. Metode rata-rata bergerak ( Moving Average Method )

Dalam metode ini persediaan bahan baku yang ada digudang, dihitung harga pokok

rata-ratanya, dengan cara membagi total pokok dengan jumlah satuannya. Setiap

kali terjadi pembelian yang harga pokok per satuannya berbeda dengan harga

pokok rata-rata persediaan yang ada digudang, harus dilakukan perhitungan harga

pokok rata-rata per satuan yang baru. Bahan baku yang dipakai dalam proses

produksi dihitung harga pokoknya dengan mengalikan jumlah satuan bahan baku

yang dipakai dengan harga pokok rata-rata per satuan bahan baku yang ada
digudang. Metode ini disebut juga rata-rata tertimbang, karena dalam menghitung

rata-rata harga pokok persediaan bahan baku, metode ini menggunakan kuantitas

bahan baku sebagai angka penimbangnya

e. Metode biaya standar

Dalam metode ini, bahan baku yang dibeli dicatat dalam kartu persediaan sebesar

harga standar (Standard price) yaitu harga taksiran yang mencerminkan harga yang

diharapkan akan terjadi dimasa yang akan datang. Harga standar merupakan harga

yang diperkirakan untuk tahun tertentu. Pada saat dipakai, bahan baku dibebankan

kepada produk pada harga standar tersebut.

f. Metode rata-rata harga pokok bahan pada akhir bulan

Dalam metode ini, pada akhir bulan dilakukan perhitungan harga pokok rata-rata

per satuan tiap jenis persediaan bahan baku yang ada digudang. Harga pokok rata-

rata per satuan ini kemudian digunakan untuk menghitung harga pokok bahan baku

yang dipakai dalam produksi bulan berikutnya.


BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan

Kesalahan dalam perhitungan HPP dapat mengakibatkan penentuan harga jual pada suatu

perusahaan menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah. Oleh karena itu perhitungan HPP

menjadi satu hal penting untuk dilakukan bagi setiap perusahaan. Pembelian dan

penggunaan bahan baku biasanya meliputi langkah-langkah berikut: daftar bahan baku

yang diperlukan, Anggaran produksi, Bukti permintaan pembelian, Pesanan pembelian,

Laporan penerimaan, Bukti permintaan bahan baku, dan Kartu catatan bahan baku.

Metode perhitungan biaya bahan baku yang digunakan yakni metode identifikasi khusus,

metode MPKP, metode rata-rata, dan metode MTKP. Adapun metode penilaian atas biaya

bahan baku yaitu metode fisik dan metode perpetual.

Anda mungkin juga menyukai