Anda di halaman 1dari 28

BIAYA BAHAN BAKU,BIAYA TENAGA

KERJA
DAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

Kelompok 2
Nama kelompok 2
1.Fitriah Kharisma 218320068
2.Dewi Arimbi 218320015
3.Apreliani Rahma Fatona 218320051
4.Ivan Simamora 218320077
BIAYA BAHAN BAKU

Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan atau
produsen untuk membeli bahan-bahan mentah yang digunakan dalam proses produksi. Ini
mencakup biaya pembelian bahan-bahan tersebut serta biaya pengiriman atau pengambilan,
jika ada.
Biaya bahan baku adalah salah satu komponen penting dalam perhitungan biaya
produksi karena bahan-bahan tersebut menjadi bahan dasar dalam pembuatan produk akhir.
Pengelolaan biaya bahan baku yang efisien adalah kunci untuk mengoptimalkan profitabilitas
dan efisiensi operasional suatu perusahaan.
SISTEM PEMELIAN LOKAL BAHAN BAKU
1. Prosedur Permintaan Pembelian Bahan Baku
Jika persediaan bahan baku yang ada digudang sudah mencapai jumlah tingkat
minium pemesanan kembali ( reorder point), Bagian gudang kemudian membuat surat
permintaan pembelian (purchase requisition) yang kemudian dikirimkan ke bagian pembelian.

2. Prosedur Penerimaan Bahan Baku


Pemasok mengirimkan bahan baku kepada perusahaan sesuai dengan surat
order pembelian yang ditenmanya. Bagian Penerimaan yang bertugas menerima barang,
mencocokan kualitas. kuantitas. jenis serta spesifikasi bahan baku yang diterima dari
pemasok dengan tembusan surat order pembelian. Apabila bahan baku yang diterima telah
sesuai dengan surat order pembelian, Bagian Penerimaan membuat laporan penerimaan
barang untuk dikirimkan kepada Bagian Akuntansi.
3.Prosedur Pencatatan Penerimaan Bahan Baku di Bagian Gudang
Bagian Penerimaan menyerahkan bahan baku yang diterima dari pemasok
kepada Bagian Gudang, Bagian Gudang menyimpan bahan Baku tersebut dan mencatat
jumlah bahan baku yang ditenma dalam kartu gudang (stock card). Kartu Gudang di gunakan
oleh Bagian Gudang untuk mencatal mutasi tiap-tiap jenis barang gudang. Kart gudang
hanya berisi informasi kuantitas tiap-tiap jenis barang yang disimpan di gudang dan tidak
berisi informasi mengenai harganya. Catatan kartu guang diawasi bagian akuntansi yang
berupa kartu persediaan.

4. Prosedur Pencatatan Utang Yang Timbul dari Pembelian Bahan Baku


Bagian pembelian menerima faktur pembelian dari pemasok. Bagian pembelian
memberikan tanda tangan diatas faktur pembelian, sebaga İ tanda persetujuan bahwa
faktur dapat dibayar karena pemasok telah memenuhİ syarat-syarat pembelian yang
ditentukan Olch perusahaan. Faktur pembelian yang telah ditandatangani oleh Bag İan
Pembelian tersebut diserahkan kepada Bagİan Akuntansİ. Dalam transaks İ pembelian
bahan haku. bagian akuntansi memeriksa ketelitian perhitungan dalam faktur pembelian dan
mencocokannya dengan İnformasİ dalam tembusan surat order pembelian yang d İtcr İma
darİ Bagİan Pembelian dan laporan pencrİmaan barang yang diterima dar İ bag İan
penerİmaan, Faktur pembelian bescrta surat order pembelian dan laporan pener İmaan
barang dİcatat oleh bagİan akuntansİ dalam jurnal pembelian yang kemud İan di caral dalam
Kartu Persediaan
MASALAH MASALAH KHUSUS YANG BERUBUNGAN
DENGAN BAHAN BAKU
a. Sisa Bahan
Bahan yang ım•ngalami kerusakan di dalam proses pengcrjaannya disebut Sisa
bahan. Jika di dalam proses prodüksi terdapat Sisa bahan, maka hasil penjualan Sisa bahan
tersebut, dapal dipcrlakukan scbagai berikut:
1. Pengurang biaya bahan baku yang dipakaİ dalam pesanan yang menghas İlkan Sisa bahan
tersebut
2. Pengurang terhadap biaya overhead pabrİk yang sesungguhnya terjad İ
3. Penghasilan di luar usaha
b.Produk Rusak
produk rusak adalah prodük yang tidak mcmcnuhİ standar mutu yang telah
ditetapkan. yang secara ekonomis tidak dapat d İper baiki menjadİ prodük yang baİk.
Sedangkan prodük rusak mcrupakan prodük yang telah menyerap biaya bahan.
c.Produk cacat
Produk cacat adalah produk Yang tidak memenuhi standar mutu Yang telali
ditentukan, tetapi dengan mengeluarkan biaya penger.iaan kembali untuk memperbaikinya,
produk tersebut secara ekonomis dapat disempurnakan lagi menjadi produk jadi Yang baik.
PENENTUAN HARGA POKOK BAHAN BAKU
a.Metode identifikasi khusus
Metode ini digunakan ketika perusahaan dapat secara langsung mengidentifikasi dan melacak biaya
bahan baku yang digunakan untuk setiap unit produk atau batch tertentu.Dalam metode ini, setiap item bahan baku
diberi identifikasi unik atau nomor serikal. Ketika bahan-bahan tersebut digunakan dalam proses produksi, biaya yang
dikeluarkan untuk setiap item bahan baku tersebut dicatat secara terpisah. Dengan demikian, biaya yang terkait
dengan setiap produk atau batch dapat dihitung secara spesifik dan akurat.
Metode identifikasi khusus sering digunakan dalam situasi di mana bahan baku memiliki nilai tinggi,
produk-produknya sangat beragam, atau perusahaan ingin memantau biaya produksi secara detail. Contoh
penggunaan metode ini adalah dalam industri perhiasan, mobil mewah, atau barang-barang mewah lainnya di mana
setiap item memiliki karakteristik yang unik.Keuntungan dari metode identifikasi khusus adalah akurasi dalam
menghitung biaya produk secara individual. Namun, metode ini memerlukan sistem pelacakan yang canggih dan biaya
administratif yang lebih tinggi karena perlu mencatat setiap item bahan baku secara terpisah.
b.Metode masuk pertama, keluar pertama
Metode masuk perlama, keluar perlama (metode MPKP) menentukan biaya bahan baku dengan
anggapan bahwa harga pokok per satuan bahan baku Yang pertama masuk dalam gudang, digunakan untuk
menentukan harga bahan baku Yang perlama kali dipakai. perlu ditekankan disini bahwa untuk menentukan biaya
bahan baku, anggapan aliran biaya tidak harus sesuai dengan aliran fisik bahan baku dalam produksi .
CONTOH SOAL BAHAN BAKU

1. Hal 283
CONTOH SOAL BAHAN BAKU
1. Hal 284
CONTOH SOAL BAHAN BAKU

1. Hal 285
PENGERTIAN DAN PENGGOLONGAN BIAYA
TENAGA KERJA

Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dibebankan untuk penggunaan tenaga
kerja manusia tersebut. Di dalam perusahaan manufaktur, penggolongan kegiatan tenaga
kerja dilakukan berdasarkan fungsi pokok dalam Organisasi perusahaan, kegiatan
departemen dalam perusahaan, jenis pekerjaannya, dan hubungannya dengan produk .
Biaya tenaga kerja adalah biaya Yang dikeluarkan sebagai akibat pemanfaatan tenaga kerja
dalam melakukan produksi.
FUNGSI POKOK DALAM PERUSAHAAN
BIAYA TENAGA KERJA YANG DIPERUSAHAAN MANUFAKTUR DIBEDAKAN MENJADI 3, YAITU:
1. Tenaga Kerja Bagian Produksi
Tenaga kerja bagian produksi adalah tenaga kerja Yang secara langsung atau pun tidak ikut berperan
atau terlibat di dalam aktivitas produksi. Contoh dari biaya tenaga kerja bagian produksi adalah sebagai berikut: gaji
karyawan pabrik, biaya kesejahteraan karyawan pabrik, upah lembur karyawan, pabrik, gaji manajer pabrik, dan upah
mandor pabrik.
2. Tenaga Kerja Bagian pemasaran
Tenaga kerja bagian pemasaran adalah tenaga kerja Yang berkaitan dengan aktivitas distribusi atau
penjualan hasil produksi. Oleh karena itu. balas jasa Yang diberikan kepada tenaga kerja bagian pemasaran tidak
masuk dałam unsur produksi, tapi masuk da łam unsur biaya penjualan. Contoh dari biaya tenaga kerja bagian
pemasaran adalah sebagai berikut: upah karyawan pemasaran, biaya kesejahteraan karyawan pemasaran. biaya
komisi pramuniaga. dan gaji manajer pemasaran.
3. Tenaga Kena Bagian Umum dan Administrasi
Tenaga kerja bagian umum dan administrasi adalah tenaga kerja Yang berkaitan dengan aktivitas
administrasi dan umum Yang ada di kantor. Contoh dari biaya tenaga kerja bagian umum dan administrasi adalah
sebagai berikut: gaji karyawan bagian akuntansi, gaji karyawan bagian personalia, dan gaji karyawan bagian
sekretariat.
BERDASARKAN HUBUNGANNYA DENGAN PRODUK
TENAGA KERJA DAPAT DIBEDAKAN MENJADI 2, YAITU:
1. Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja Yang terlibat Seeara langsung da łam proses pengolahan
bahan baku menjadi barang jadi da łam aktivitas produksi. Oleh karena i łu, imbal jasa Yang diberikan kepada tenaga
kerja langsung masuk dałam unsur biaya produksi atau dengan kata lain merupakan salah satu biaya produksi utama.
2. Tenaga Kerja Tidak Langsung
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja Yang terlibat secara tidak langsung da łam proses
pengolahan bahan baku menjadi barang jadi, namun membantu da łam penyelesaian produk jadi. Oleh karena itu, imbal
jasa yang diberikan kepada tenaga kerja tidak langsung masuk dalam biaya overhead pabrik atau biaya produksi tidak
langsung.
BERDASARKAN KEGIATAN DEPARTEMEN
BERDSARKAN KEGIATAN SUATU DEPARTEMEN TENAGA KERJA DIKELOMPOKKAN
MENJADI 2 YAITU :
1. Tenaga Kerja Departemen Produksi
Yang termasuk dalam tenaga kerja departemen produksi misalnya seperti, tenaga kerja
departemen pengolahan, tenaga kerja departemen penelitian, dan tenaga kerja departemen
penyempurnaan.

2. Tenaga Kerja Departemen Non-Produksi


Yang termasuk dalam tenaga departemen non produksi misalnya seperti, tenaga kerja
departemen personalia, tenaga kerja departemen akuntansi, dan tenaga kerja departemen
IT.
BERDASARKAN PENDIDIKAN DAN KEMAMPUAN
1. Tenaga Kerja Terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang bisa meraih jabatannya dalam
bekerja dengan menggunakan pendidikan secara formal. Misalnya seperti tenaga ahli,
manajer, auditor. dan lain sebagainya.

2. Tenaga Kerja Terlatih


Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang bisa meraih jabatannya dalam
bekerja dengan adanya latihan atau ketrampilan yang diperoleh dari pendidikan non—formal.

3. Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Terlatih


Tenaga kerja tidak terdidik dan terlatih adalah tenaga kerja yang tidak memiliki
kemampuan atau keahlian khusus. Pada umumnya sebagai tenaga kerja kasar yang diberi
upah secara harian
PENCATATAN BIAYA TENAGA KERJA
Dalam metode harga pokok pesanan :
1. Harus dipisahkan antara upah tenaga kerja langsung dangan upah kerja tak langsung.
2. Upah tenaga kerja langsung dicatat dengan mendebet rekening barang dalam proses dan
dicatat dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan.
3. Upah tenaga kerja tak langsung dicatat dengan mendebet rekening biaya overhead
pabrik yang sesungguhnya.

Pencatatan biaya tenaga kerja dilakukan melalui 3 tahap berikut :


1. Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang oleh perusahaan
2. Pencatatan distribusi biaya tenaga kerja
3. Pencatatan pembayaran gaji dan upah
CONTOH TENAGA KERJA
1. Hal 323
CONTOH TENAGA KERJA

1. Hal 324
BIAYA OVERHEAD PABRIK
biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Biaya-biaya produksi yang termasuk dalam biaya overhead pabrik. dikelompokkan menjadi golongan berikut ini:
1. Biaya Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian dari produk jadi atau bahan yang meskipun
menjadi bagian dari produk jadi. tetapi nilainya relatif kecil apabila dibandingkan dengan harga pokok produk yang
dihasilkan. Dalarn perusahaan percetakan. misalnya yang termasuk dalam bahan penolong. antara lain bahan
perekat.
2. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan
Biaya reparasi dan pemeliharaan berupa biaya suku cadang (spareparts) dan biaya bahan habis pakai
(factory suplies) atau persediaan yang lain serta pembelian jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan
perbaikan dan pemeliharaan emplasemen, perumahan bangunan pabrik. rnesin-rnesin dan ekuiprnen. Kendaraan.
3. Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung
Tenaga kerja tak langsung adalah tenaga kerja pabrik yang upahnya tidak dapat diperhitungkan secara
langsung kepada produk atau pesanan tertentu. Biaya tenaga kerja tak langsung terdiri dari upah.
Tenaga kerja tak langsung terdiri dari:
1. a. Karyawan yang bekerja dalam departemen pernbantu. seperti departemen-departemen pembangkit tenaga
listrik. uap. bengkel dan departemen gudang•,
2. b. Karyawan tertentu yang bekerja dalam departemen produksi. seperti kepala departemen produksi. karyawan
administrasi pabrik. dan mandor.
4. Beban Biaya yang Timbul sebagai Akibat Penilaian terhadap Aktiva Tetap
Biaya-biaya yang termasuk dalam kelornpok ini antara lain: adalah biaya-biaya
depresiasi emplasemen pabrik. bangunan pabrik. mesin dan ekuipmen. perkakas
laboratorium, alat kerja dan aktiva tetap lain yang digunakan di pabrik.
5. Beban Biaya Timbul sebagai Akibat Berlalunya Waktu
Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini. antara lain biaya-biaya asuransi
gedung dan emplasemen, asuransi mesin dan ekuipmen. asuransi kendaraan. asuransi
kecelakaan karyaw•an dan biaya amortisasi kerugian triat-run.
6. Biaya Overhead Pabrik Lain yang secara Langsung Memerlukan Pengeluaran Uang Tunai
Biaya overhead pabrik yang termasuk dalam kelompok ini. antara lain biaya
reparasi yang diserahkan kepada pihak loar perusahaan. biaya listrik PLN.
PENGGOLONGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK MENURUT
PERILAKU DALAM HUBUNGAN DENGAN PERUBAHAN
VOLUME PRODUKSI
Ditinjau dari perilaku unsur-unsur biaya overhead pabrik dalam hubungannya dengan
perubahan volumne kegiatan. biaya overhead pabrik dapat dibagi menjadi tiga golongan,
yaitu biaya overhead pabrik tetap. biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik
semivariabel.
• Biaya overhead pabrik variabel adalah biaya overhead pabrik yang berubah sebanding
dengan perubahan volurne kegiatan.
• Biaya overhead pabrik tetap adalah biaya overhead pabrik yang tidak berubah dengan
adanya perubahan volume kegiatan dalam kisar perubahan volume kegiatan tenentu.
• Biaya overhead pabrik semivariabel adalah biaya overhead pabrik yang berubah tidak
sebanding dengan perubahan volurne kegiatan.

Untuk keperluan penentuan tarif biaya overhead pabrik dan untuk pengendalian biaya, biaya
overhead pabrik yang bersifat semivariabel dipecah menjadi dua unsur: biaya tetap dan
biaya variabel.
PENGGOLONGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK MENURUT
HUBUNGANNYA DENGAN DEPARTEMEN-DEPARTEMEN
YANG ADA DALAM PABRIK
Perusahaan juga mempunyai departernen-departemen Pembantu (seperti
departemen pembangkit tenaga listrik. dan departemen bengkel) maka biaya overhead
pabrik meliputi juga sernua jenis biaya yang terjadi di departemendeparternen pembantu ini.
yang meliputi biaya tenaga kerja. depresiasi. reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, dan
asuransi.
Di tinjau dan hubungannya dengan departemen-departemen yang ada dalam
pabrik, biaya overhead pabrik dapat digolongkan menjadi dua kelompok: biaya overhead
pabrik langsung departemen (direct departemental overhead expenses) dan biaya
overhead tak langsung departemen (indirect departemental overhead expenses).
MENYUSUN ANGGARAN BIAYA OVERHEAD
PABRIK
Ada tiga macam kapasitas Yang dapat dipakai. sebagai dasar pembuatan anggaran biaya
overhead pabrik: kapAsitas praktis. kapasitas normal dan kapasitas sesungguhnya Yang
diharapkan.
1. Kapasitas teoretis (theoritical capacity) adalah kapasitas pabrik atau suatu departemen
untuk menghasilkan produk Pada kecepatan penuh tanpa berhenti selama jangka waktu
tertentu. Kapasitas praktis adalah kapasitas teoretis dikurangi dengan kerugian-kerugian
waktu Yang tidak dapat dihindari karena hambatan-hambatan intern perusahaan.
2. Kapasitas normal (normal capacity) adalah kemampuan perusahaan untuk memproduksi
dan menjual produknya dalam jangka panjang. Jika dalam penentuan kapasitas praktis
hanya diperhitungkan kelonggaran- kelonggaran waktu akibat faktor-faktor intern
perusahaan. dalarn penentuan kapasitas normal diperhitungkan pula kecenderungan
penjualan dalarn jangka panjang.
3. Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan (expected actual capacity) adalah kapasitas
sesungguhnya Yang diperkirakan akan dapat dicapai dalam tahun Yang akan datang. Jika
anggaran biaya overhead pabrik didasarkan pada kapmsitas sesungguhnya Yang
diharapkan maka berarti ramalan penjualan tahun Yang akan datang dipakai sebagai dasar
penentuan kapasitas.
MEMILIH DASAR PEMBEBANAN BIAYA
OVERHEAD PABRIK KEPADA PRODUK

Ada berbagai macam dasar yang dapat dipakai untuk membebankan biaya overhead pabrik
kepada produk. di antaranya (l) satuan produk, (2) biaya bahan baku. (3) biaya tenaga kerja
langsung. (4) jam tenaga kerja langsung, dan (5) jam mesin.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih dasar pembebanan yang dipakai
adalah:
l) harus diperhatikan jenis biaya overhead pabrik yang dominan jumlahnya dalam
departemen produksi;
2) harus diperhatikan sifat-sifat biaya overhead pabrik yang dominan tersebut dan eratnya
hubungan sifat-sifat tersebut dengan dasar pembebanan yang akan dipakai.
CONTOH OVERHEAD PABRIK
Hal 204
CONTOH OVERHEAD PABRIK

Hal 206
CONTOH OVERHEAD PABRIK
Hal 207
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai