Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN MATERI KULIAH PERTEMUAN KE-3

AKUNTANSI BIAYA
METODE PEMBENTUKAN HARGA POKOK PRODUK,
LAPORAN KEUANGAN INTERN DAN EKSTERN

Nama anggota kelompok:


William Mangumban (A012131048)
Muhammad Nailal Munadil (A021231233)
Wahyudi Agustin (A021231177)

A. Metode Pembentukan Harga Pokok Produksi


Ada tiga unsur utama dalam pembentukan harga pokok produksi, yaitu:
a. Biaya Bahan Baku (Raw Material Cost)
Biaya bahan baku merupakan biaya yang relatif tinggi untuk menghasilkan suatu
jenis produk tertentu. Bahan baku yang diolah di pabrik industri dapat diperoleh dengan
cara membeli atau mengolahnya sendiri. Beberapa metode pencatatan bahan baku, yaitu:
-Metode Fisik (Fhysical Inventory Method)
Dalam metode ini, hanya persediaan bahan tambahan yang dicatat, namun mutasi
dan pengurangan bahan tidak dicatat. Untuk mengetahui bahan baku yang diterima maka
perlu dilakukan perhitungan stok bahan baku di gudang pada akhir periode akuntansi.
Harga pokok persediaan awal ditambah biaya pembelian dikurangi biaya persediaan akhir
merupakan harga pokok bahan baku yang digunakan selama periode pelaporan.
-Metode Mutasi Persediaan (Perpetual Inventory Method)
Rudianto (2013:225) menyatakan bahwa: “Pengertian metode pencatatan
persediaan perpetual adalah dimana arus masuk dan arus keluar perediaan dicatat secara
rinci. Dalam metode ini setiap jenis persediaan dibuatkan kartu stok yang mencatat secara
rinci keluar masuknya barang digudang beserta harganya”.
Dalam metode ini, setiap mutasi dicatat pada kartu inventaris. Pembelian tercermin
pada kolom Pembelian pada kartu stok, penggunaan pada kolom penggunaan kartu stok,
dan jumlah stok bahan pada kolom sisa kartu stok.
b. Biaya Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah upaya fisik dan mental yang digunakan pekerja untuk
mengolah bahan mentah menjadi produk. Namun biaya tenaga kerja adalah harga yang
dikenakan atas penggunaan tenaga kerja, dan biaya tenaga kerja merupakan salah satu
biaya konversi (pengubahan bahan mentah menjadi produk).
Sedangkan biaya tenaga kerja adalah upaya fisik atau mental pekerja dalam
mengolah produk. Namun biaya tenaga kerja adalah harga yang dikenakan atas
penggunaan tenaga kerja manusia.
Adapun penggolongan kegiatan tenaga kerja pada Perusahaan manufaktur, yaitu:
1. Berdasarkan fungsi pokok organisasi atau Perusahaan
2. Berdasarkan kegiatan-kegiatan departemen dalam Perusahaan
3. Menurut jenis pekerjaan
4. Menurut hubungannya dengan produk

c. Biaya Overhead Pabrik


Biaya overhead pabrik merupakan biaya produksi selain biaya bahan baku langsung
dan biaya tenaga kerja langsung, yang unsur-unsurnya dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
1. Biaya bahan penolong
2. Biaya tenaga kerja tidak langsung
3. Penyusutan dan amortisasi aktiva tetap pabrik
4. Reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik
5. Biaya Listrik/air pabrik
6. Biaya asuransi pabrik
7. Biaya overhead lain-lain

B. LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan merupakan sarana untuk meminta pertanggungjawaban
manajemen atas posisi keuangannya. Laporan keuangan ini dapat mencerminkan banyak
hal. Misalnya laporan keuangan, laporan laba rugi, laporan arus kas, perubahan persediaan,
dan juga laporan keuangan. Informasi ini diberikan bila tujuannya adalah untuk
menunjukkan keadaan keuangan perusahaan yang sebenarnya. Kesuksesan dan reputasi
perusahaan juga dapat dilihat pada seluruh laporan keuangannya.
Ada dua macam pengguna laporan keuangan, yaitu:
a. Pengguna Internal
Laporan keuangan seperti ini disebut laporan keuangan eksekutif. Pengguna
internal menggunakan laporan ini untuk mengevaluasi bagaimana manajemen memenuhi
tanggung jawabnya dalam mengelola sumber daya perusahaan. Cara selanjutnya adalah
pihak internal akan memutuskan apakah akan meminjam atau menginvestasikan sumber
daya perusahaan. Selain itu, perusahaan dapat mengambil keputusan mengenai ekspansi
atau kontraksi.

Yang termasuk pengguna internal tersebut adalah:


1. Pemilik/Owner
2. Manajemen Perusahaan
3. Karyawan Perusahaan

b. Pengguna Eksternal
Pihak eksternal ini mempunyai tujuan atau minat yang berbeda. Yang termasuk pihak
eksternal, yaitu:
1. Investor
Pengguna laporan keuangan yang pertama adalah investor. Para investor maupun
calon investor ini tertarik dengan potensi keuntungan dan juga kepastian investasi.
Keuntungan dimasa depan diketahui dari laporan keuangan perusahaan khususnya
laporan laba rugi. Para investor ini juga memerlukan informasi untuk mengambil
keputusan tentang apa yang akan dilakukan dengan investasinya.
2. Pelanggan
Pelanggan perlu melihat laporan keuangan. Klien yang memiliki kemitraan atau
kontrak jangka panjang dengan perusahaan lebih memilih bekerja dengan perusahaan
yang stabil secara finansial. Perusahaan yang kuat secara finansial ini dapat
menawarkan penjualan kredit kepada pelanggan, menawarkan produk dan layanan
dengan harga diskon, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai