Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH AKUTANSI BIAYA

BIAYA DAN BAHAN BAKU


DOSEN PENGAMPU : Arini,SE,M.Ak,Ak,CA,CGAA

KELOMPOK 7
NAMA

NAYAKASYUJA ARIZORA

RANGGA YOLANDA

PRODI D3 ADMINISTRASI PERPAJAKAN


FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS UIN SUSKA RIAU
PEKANBARU 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kasihnyalah kami
dapat mennyelesaikan makalah ini.Semoga makalah ini mampu menambah wawasan bagi para
pembaca maupun pendengar mengenai topik tersebut.

Kami mengucapkan terimah kasih kepada Dosen pembimbing yang telah memberikan
arahan kepada kami sehingga makalah ini dapat di selesaikan dengan baik.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,oleh karena itu,kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 24 september 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB 1 PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN BIAYA BAHAN BAKU

B.UNSUR BIAYA YANG MEMBENTUK HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG DI BELI

C.CARA MENGHITUNG BIAYA BAHAN BAKU


Tabel 2.5.1 Menghitung Biaya Bahan Baku

D.PENENTUAN HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG DIPAKAI DALAM PRODUKSI

E. MASALAH-MASALAH KHUSUS YANG BERHUBUNGAN BAHAN BAKU

BAB III
Kesimpulan
Saran
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemahaman mengenai biaya sangat penting karena dengan penerapan biaya yang tepat
dapat digunakan untuk membantu proses perencanaan,pengendaliaan dan pembuatan keputusan
ekonomi.Ketidaktepatan atau kesalahtafsiran biaya,bisa berakibat pembuatan keputusan yang
kurang tepat.Sebelum kita mengetahui macam-macam biaya dan penggolongannya,terlebih
dahulu mengerti tentang arti biaya tersebut.
Pengertian biaya menurut R.A Supriyono (1987:185) Mengemukakan bahwa biaya
didefenisikan sebagai pengorbanan ekonomi yang dibuat untuk memperoleh barang atau
jasa.Dengan kata lain biaya adalah harga perolehan barang atau jasa yang di perlukan oleh
organisasi.Besarnya biaya di ukur dalam satuan moneter,Di indonesia adalah rupiah,yang
jumlahnya di pengaruhi oleh transaksi dalam rangka pemilihan barang atau jasa tersebut.
Sedangkan menurut Hartono (1992:24) Mengatakan bahwa biaya adalah jumlah uang
yang dinyatakan dari sumber-sumber ekonomi yang di korbankan untuk mendapatkan sesuatu
atau mencapai tujuan tertentu.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian biaya bahan baku
2. Unsur biaya yang membentuk harga pokok bahan baku yang dibeli
3. Penentuan harga bahan baku yang dipakai dalam produksi
4. Masalah-masalah khusus yang berhubungan dengan bahan baku
5. Pengertian biaya tenaga kerja
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BIAYA BAHAN BAKU

Bahan Baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi.Bahan
baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat di peroleh dari pembelian lokal,impor,
atau dari pengolahan sendiri.Di dalam memperoleh bahan baku ,perushaan tidak hanya
mengeluarkan biaya sejumlah harga beli bahan baku saja,tetapi juga mengeluarkan biaya-biaya
pembelian,pergudangan,dan biaya-biaya perolehan lain.
Biaya Bahan Baku adalah seluruh biaya untuk memperoleh sampai dengan bahan siap
untuk di gunakan yang meliputi harga bahan,ongkos angkut,penyimpanan dan lain-lain

B. UNSUR BIAYA YANG MEMBENTUK HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG DI BELI

1. Sistem pembelian
Sistem pembelian lokal terdiri dari:

a. Prosedur permintaan pembelian bahan baku


Jika persediaan bahan baku yang ada di gudang sudah mencapai jumlah tingkat minimum
pemesanan kembali (Reorder point),Bagian gudang kemudian membuat surat permintaan
pembelian (Purchase requisition) untuk di kirimkan ke bagian pembelian.

b. Prosedur order pembelian


Bagian pembelian melaksanakan pembelian atas dasar surat permintaan pembelian
dari bagian gudang.Untuk pemilihan pemasok,bagian pembelian mengirimkan surat
permintaan penawaran harga (purchase price quotation) kepada para pemasok,yang berisi
permintaan informasi harga dan syarat-syarat pembelian dari masing-masing
pemasok tersebut.Setelah pemasok yang dianggap baik untuk di pilih,bagian pembelian
kemudian membuat surat order pembelian untuk dikirimkan kepada pemasok yang di pilih.

c. Prosedur penerimaan bahan baku


Pemasok mengirimkan bahan baku kepada perusahaan sesuai dengan surat order pembelian
yang diterimanya.Bagian penerimaan yang bertugas menerima barang,mencocokkan
kualitas,kuantitas,jenis,serta sfesifikasi bahan baku yang diterima pemasok dengan tembusan
surat order pembelian.Apabila bahan baku yang di terima telah sesuai dengan surat order
pembelian,bagian penerimaan membuat laporan penerimaan barang untuk di kirimkan kepada
bagian Akuntansi.
d. Prosedur pencatatan penerimaan bahan baku di gudang
Bagian penerimaan menyerahkan bahan baku yang di terima dari pemasok kepada
bagian gudang.Bagian gudang bahan baku tersebut dan mencatat jumlah bahan baku yang di
terima dalam kartu gudang (stoce card) pada kolom masuk.kartu gudang di gunakan oleh bagian
gudang untuk mencatat mutasi tiap-tiap jenis barang gudang.

e. Prosedur pencatatan utang yang timbul dari pembelian bahan baku


Bagian pembelian menerima faktur pembelian dari pemasok.Bagian pembelian memberikan
tanda tangan diatas faktur pembelian ,seagai tanda persetujuan bahwa faktur dapat dibayar
karena pemasok telah memenuhi syarat-syarat pembelian yang di tentukan oleh
perusahaan.Faktur pembelian yang telah di tandatangani oleh bagian pembelian tersebut di
serahkan kepada bagian Akuntansi.

2. Biaya yang di perhitungkan dalam harga pokok bahan baku yang di beli
Menurut prinsip akuntansi yang lazim semua biaya yang terjadi untuk memperoleh bahan
baku dan untuk mendapatkannya dalam keadaan siap untuk di olah,merupakan unsur harga
pokok bahan baku yang di beli.Oleh karena itu, harga pokok bahan baku tidak hanya berupa
harga yang tercantum dalam faktur pembelian saja.Harga pokok bahan baku terdiri dari harga
beli (harga yang tercantum dalam faktur pembelian) di tambah dengan biaya-biaya pembelian
dan biaya-biaya yang di keluarkan untuk menyiapkan bahan baku tersebut dalam keadaan siap
untuk diolah.
Seringkali didalam pembelian bahan baku,perusahaan membayar biaya angkutan untuk
berbagai macam bahan baku yang di beli.Hal ini menimbulkan masalah mengenai
pengalokasian biaya angkutan tersebut kepada yang angkut masing-masing jenis bahan baku
yang diangkat.perlakuan terhadap biaya angkutan ini dapat di bedakan sebagai berikut:

1. Biaya angkutan di perlukan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang di
beli.Apabila biaya angkutan di perlukan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang
di beli, maka alokasi biaya angkutan kepada masing-masing jenis bahan baku yang di beli
dapat di dasarkan pada:
a. Perbandingan kuantitas tiap jenis bahan baku yang dibeli
b. Perbandingan harga faktur tiap jenis bahan baku yang di beli.
c. Biaya angkutan di perhitungkan dalam harga pokok bahan baku yang di beli berdasarkan
tarif yang di tentukan di muka.

2. Biaya angkutan tidak di perhitungkan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang di
beli,tetapi di perlukan sebagai unsur biaya overhead pabrik.Dengan cara ini, biaya
angkutan tidak di perhitungkan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang di
beli,namun di perlakukan sebagai unsur biaya overhead pabrik.
3. Biaya unit organisasi yang terkait dalam perolehan bahan baku
Dalam pembelian bahan baku,unit organisasi yang terkait dalam pembelian bahan baku
adalah bagian pembelian,bagian penerimaan bagian gudang ,dan bagian akuntansi
persediaan.Oleh karena itu,apabila biaya pembelian akan di perhitungkan sebagai harga
pokok bahan baku,maka biaya-biaya bagian pembelian,gudang,dan akuntansi persediaan
harus di perhitungkan.
Jika biaya pembelian dibebankan kepada bahan baku yang di beli atas dasar tarif,maka di
perhitungkan tarif biaya pembelian di lakukan sebagai berikut:
a. Jumlah biaya tiap bagian yang terkait dalam transaksi pembelian bahan baku tersebut di
perkirakan selama satu tahun anggaran.
b. Ditentukan dasar pembebanan biayatiap-tiap bagian tersebut dan di taksir berapa
jumlahnya dalam tahun anggaran.
c. Ditentukan tarif pembebanan biaya tiap-tiap bagian tersebut dengan cara membagi biaya
tiap bagian dengan dasar pembebanan.

4. Unsur biaya yang dioerhitungkan dalam harga bahan baku yang diimpor Apabila bahan
baku diimpor,unsur harga pokoknya akan berbeda dengan apabila bahan baku tersebut
dbeli dari dalam negeri.Dalam perdagangan luar negeri,harga barang yang di setujui antara
pembeli dan penjual akan mempengaruhi biaya-biaya yang menjadi tanggungan pembeli.
Bahan baku dapat diimpor dengan syarat harga :
a. Free alongside ship (FAS)
b. Free on board (FOB)
c. Cost and freight (C & F)
d. Cost,insurance,and freight (C.I & F)
Pada harga C & F pembeli menanggung biaya asuransi laut dan penjual menanggung
biaya angkutan lautnya.Pada harga C.I & F, pembeli hanya menanggung biya-biaya untuk
mengeluarkan bahan baku dan pelabuhan pembeli dan biaya-biaya lain sampai dengan
barang tersebut di terima digudang pembeli.Dalam harga C.I & F biaya angkutan laut
beserta asuransi lainnya sudah diperhitungkan oleh penjual dalam harga barang.

C. PENENTUAN HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG DIPAKAI DALAM PRODUKSI

Dalam satu periode akuntansi sering kali terjadi fluktuasi harga,maka harga beli bahan baku juga
berbeda dari pembelian yang satu dengan pembelian yang lain.Oleh karena itu,persediaan bahan
baku yang ada digudang mempunyai harga pokok persatuan yang berbeda-beda,meskipun
jenisnya sama.Hal ini menimbulkan masalah dalam penentuan harga pokok bahan baku yang di
pakai dalam produksi.

Untuk mengatasi masalah ini di perlukan berbagai macam metode penentuan harga pokok bahan
baku yang di pakai dalam produksi diantaranya:
a. Metode identifikasi khusus
Dalam metode ini,setiap jenis bahan baku yang ada di gudang harus diberi tanda pada harga
pokok per satuan berapa bahan baku tersebut dibeli.Dlam metode ini,tiap-tiap jenis bahan baku
yang ada digudang jelas identitas harga pokoknya,sehingga setiap pemakaian bahan baku dapat
diketahui harga pokok per satuannya secara tepat.

b. Metode masuk pertama,keluar pertama


Menentukan biaya bahan baku dengan anggapan bahwa harga pokok per satuan bahan baku yang
pertama masuk dalam gudang,digunakan untuk menentukan harga bahan baku yang pertama kali
di pakai.

c. Metode masuk terakhir,keluar pertama


Menentukan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi dengan anggapan bahwa
harga pokok per satuan bahan baku yang terakhir masuk dalam persediaan gudang,di pakai untuk
menentukan harga pokok bahan baku yang pertama kali dipakai dalam produksi.

d. Metode rata-rata bergerak


Dalam metode ini,persediaan bahan baku yang ada digudang dihitung harga pokok rata-
ratanya,dengan cara membagi total harga pokok dengan jumlah satuannya.

e. Metode biaya standar


Dalam metode ini,bahan baku yang di beli dicatat dalam kartu persediaan sebesar harga
standar,yaitu harga taksiran yang mencerminkan harga yang di harapkan akan terjadi di masa
yang akan datang.

f. Metode rata-rata harga pokok bahan baku pada akhir bulan


Dalam metode ini,pada tiap akhir bulan dilakukan perhitungan harga pokok rata-rata per satuan
tiap jenis persediaan bahan baku yang ada digudang.

D. MASALAH-MASALAH KHUSUS YANG BERHUBUNGAN BAHAN BAKU

Dalam bagian ini diuraikan akuntansi biaya bahan baku, jika dalam proses Produksi terjadi sisa
bahan (scrap materials), produk cacat (defective goods), dan produk rusak (spoiled goods).
a. sisa bahan (scrap materials)
Jika di dalam proses produksi terdapat sisa bahan,masalah yang timbul adalah bagaimana
memperlakukan hasil penjualan sisa bahan tersebut.Hasil penjualan sisa bahan dapat di
perlakukan sebagai:
1. pengurang biaya bahan baku yang dipakai dalam pesanan yang menghasilkan sisabahan
tersebut.
2. Pengurang terhadap biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi.
3. Penghasilan diluar usaha (other income).
b. produk cacat (defective goods )
produk cacat adalah produk yang tidak memenuhi standar mutu yang telah ditentukan,tetapi
dengan mengeluarkan biaya pekerjaan kembali untuk memperbaikinya,produk tersebut secara
ekonomis dapat disempurnakan lagi menjadi produk jadi yang baik.

Masalah yang timbul dalam produk cacat adalah bagaimana memperlakukan biaya tambahan
untuk pekerjaan kembali (rework cost) produk cacat tersebut. Perlakuan terhadap biaya
pengerjaan kembali produk cacat adalah mirip dengan yang telah di bicarakaan dalam produk
rusak (spoiled goods).

c. Produk rusak (spoiled goods)


Produk rusak adalah produk yang tidak memenuhi standar mutu yang telah di tetapkan,yang
secara ekonomis tidak dapat diperbaiki menjadi produk yang baik. Produk rusak berbeda dengan
sisa bahan kerena sisa bahan merupakan bahan yang mengalami kerusakan dalam proses
produksi,sehingga belum sempat menjadi produk,sedangkan produk rusak merupakan produk
yang telah meyerap biaya bahan,biaya tenaga kerja,dan biaya overhead pabrik.

E. Cara Menghitung Biaya Bahan Baku


Contoh Soal :

P.T Adidas Internasional bergerak dibidang pembuatan sepatu. Pada bulan September
2022 perusahaan memproduksi 400 produk dengan harga Rp. 150.000.00 per produk .
Berikut adalah rincian biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan :
1. Pembelian bahan baku Rp.4.000.000
2. Ongkos angkut pembelian Rp.180.000
3. Potongan pembelian Rp.160.000 Data Persediaan :
Menghitung Biaya Bahan
Baku
Persediaan 840.000
Awal Bahan
Baku

Pembelian 4.000.000
bahan baku
Ongkos 180.00
Angkut 0
Pembelian
4.180.000

Potongan (160.00
Pembelian 0)
Pembelian bersih ……>> 4.020.000

Bahan baku ……………>> 4.860.000


yang siap
digunakan
Persediaan (320.000)
Bahan Baku
akhir

BIAYA ……………..>>> 4.540.000


BAHAN
BAKU
Tabel 2.5.1 Menghitung Biaya Bahan Baku

Keterangan :

Pada tabel berikut dijelaskan bahwa persediaan awal bahan baku ialah senilai
840.000 Rupiah kemudian pembelian bahan baku senilai 4.000.00 Rupiah dan ongkos angkut
pembelian senilai 180.000 Rupiah, terdapat potongan pembelian senilai 160.000 Rupiah .
Apabila dijumlahkan maka pembelian bersih senilai 4.020.000 apabila dihitung total keseluruhan
bahan baku akhir senilai 4.860.000 rupiah dan persediaan bahan baku akhir senilai 320.000
rupiah jadi biaya bahan baku keseluruhan ialah 4.540.000 rupiah

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Biaya bahan baku ialah pengeluaran perusahaan untuk memenuhi semua bahan baku,
baik bahan mentah atau setengah jadi. Bahan baku adalah semua material dan bahan-bahan
untuk proses pengelolaan dan produksi untuk menghasilkan barang jadi. Jenis – jenis
bahan baku terdiri dari bahan baku langsung atau direct material, bahan baku tidak
langsung atau yang sering disebut juga dengan istilah indirect material.
Faktor - faktor yang mempengaruhi bahan baku terdiri dari, model pembelian bahan
baku, harga bahan baku, perkiraan penggunaan bahan baku, biaya persediaan bahan baku,
kebijakan pembelian bahan baku. Prosedur sistem pembelian bahan baku terdiri atas,
prosedur permintaan bahan baku, prosedur order pembelian, prosedur penerimaan bahan
baku, prosedur pencatatan penerimaan, dan prosedur pencatatan utang yang timbul dari
pembelian bahan baku.
DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi, 2016. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Devani Adinda Putri, 2022. Biaya Bahan Baku. https://www.tokotalk.com


[diakses pada tanggal 20 september 2022, pada pukul 14.44]

Ibnu, 2021. Bisnis dan Ukm. https://accurate.id/bisnis-ukm/bahan-baku-adalah/


[diakses pada tanggal 25 september 2022, pada pukul 11.44]

Buana 79.”Biaya Bahan Baku.” Youtube, 25 september. 2022,


https://youtu.be/3OrDKBTvkNo

Anda mungkin juga menyukai