Anda di halaman 1dari 2

1.

Klasifikasi dan akumulasi kos dalam job order costing adalah sebagai berikut:
Sistem job order costing adalah metode akumulasi dan perhitungan biaya yang
digunakan oleh perusahaan yang memproduksi produk atau layanan yang sangat
beragam dan dibuat sesuai pesanan pelanggan. Dalam sistem ini, biaya
diklasifikasikan dan diakumulasi sebagai berikut:

a). Klasifikasi Biaya:


 Biaya Bahan Baku (Raw Materials Costs): Ini mencakup biaya semua bahan
baku yang digunakan dalam pekerjaan tertentu. Bahan baku adalah bahan
mentah yang diubah menjadi produk akhir dan mencakup segala hal mulai dari
bahan mentah seperti logam, kertas, atau bahan kimia hingga suku cadang dan
material lain yang digunakan dalam pekerjaan.
 Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Costs): Biaya ini mencakup upah
dan gaji pekerja yang langsung terlibat dalam produksi pekerjaan tertentu. Ini
termasuk operator mesin, pekerja pabrik, dan siapa pun yang secara langsung
terlibat dalam membuat produk.
 Biaya overhead pabrik(Factory Overhead Costs): Ini mencakup semua biaya
pabrik yang tidak dapat secara langsung diatribusikan ke suatu pekerjaan atau
produk tertentu. Biaya overhead pabrik termasuk biaya penyewaan fasilitas,
listrik pabrik, perawatan mesin, dan lain-lain. Klasifikasi biaya overhead
adalah langkah kunci dalam Job-Order Costing, dan biaya ini sering
dialokasikan kepada pekerjaan berdasarkan tarif tertentu.
b). Akumulasi Biaya:
 Akumulasi Bahan Baku: Dalam tahap ini, semua biaya bahan baku yang
dikeluarkan untuk suatu pekerjaan tertentu dicatat dan diakumulasikan dalam
akun bahan baku pekerjaan (job materials account).
 Akumulasi Tenaga Kerja Langsung: Biaya tenaga kerja langsung yang
dikeluarkan untuk pekerjaan tertentu dicatat dan diakumulasikan dalam akun
tenaga kerja langsung pekerjaan (job labor account).
 Akumulasi Overhead Pabrik: Biaya overhead pabrik dicatat dalam akun
overhead pabrik dan kemudian dialokasikan atau diatribusikan ke pekerjaan
berdasarkan metode alokasi yang sesuai (misalnya, berdasarkan jam kerja
langsung atau biaya bahan baku).
2. Perusahaan yang memproduksi produk atau jasa yang unik termasuk job order
costing dan untuk mendapatkan barang atau jasa tersebut harus melakukan pemesanan
terlebih dahulu. Karena hal itu, PT Gaya keren termasuk job order costing karena
pelanggan harus melakukan pemesanan dan permintaan terlebih dahulu serta dalam
proses produksinya PT Gaya keren mencatat semua produk yang dipesan secara rinci.
Kemudian di masukkan dalam kos pesanan. Selain itu, PT. Gaya keren memiliki
karaktersitik dari job order costing, antara lain:
 Jasa atau produk bervariasi sesuai dengan pesanan.
 Kos nya diakumulasi per satu pesanan yang selesai dikerjakan.
 Kos per unitnya dihitung dengan cara membagi total kos pesanan dengan
jumlah unit produk yang dipesan.
 Setiap kos produksi diidentifikasi langsung ke masing-masing pesanan.
 Setiap pesanan dibuatkan kartu pesanan untuk mencatat setiap kos yang
dibebankan.
3. Job-Order Costing adalah sistem akuntansi biaya yang digunakan untuk menghitung
biaya produksi suatu produk atau jasa berdasarkan pekerjaan atau pesanan tertentu.
Sistem ini sering digunakan oleh perusahaan yang memproduksi barang atau jasa
secara individual, seperti perusahaan konstruksi, perusahaan percetakan, dan
perusahaan pengerjaan logam. Dalam job order costing, system kos yang
dipergunakan adalah system kos normal. Artinya, komponen kos utama dibebankan
sebesar nilai actual untuk pesanan bersangkutan, tetapi untuk kos overhead harus
menggunakan jumlah yang diperkirakan/ estimasi di konsumsi oleh pesanan
bersangkutan. Biasanya dibebankan dengan menggunakan tarif tertentu. Tarif dapat
berupa tarif fungsional (tradisional) dapat juga terif berdasarkan aktivitas.

Anda mungkin juga menyukai