Anda di halaman 1dari 20

THE REVENUE CYCLE OF PT UNILEVER INDONESIA TBK

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian
Internal yang Diampu oleh: Dr. Galuh Tresna Murti, S.E., M.Si., Ak., CA.,ACPA., CGRCPA.

Disusun Oleh:

Kelompok 12 AK-45-07

1. Clara Oktavia Sitorus (1402210252)

2. Angelika Eklesia Pangaribuan (1402213081)

3. Azzahra Dityas Manaf (1402210343)

PRODI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG 2023

2023
ABSTRAK
Proses operasional merupakan sekelompok tindakan atau pekerjaan terencana yang
berkaitan satu sama lain untuk memecahkan suatu permasalahan khusus atau menghasilkan
produk atau layanan yang bertujuan mencapai target perusahaan. Suatu proses operasional
dapat diurai menjadi beberapa sub proses yang memiliki ciri khasnya sendiri tetapi juga
berkontribusi pada pencapaian tujuan masing-masing sub proses. Dalam suatu organisasi,
terdapat siklus keuangan yang terdiri dari siklus penerimaan dan pengeluaran. Bagaimana
mekanisme siklus penerimaan dan pengeluaran organisasi tersebut dibentuk dan dijalankan
sesuai dengan sistem informasi akuntansi yang memadai.
Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui pengembangan siklus penerimaan pada PT
Unilever Indonesia Tbk. Pendekatan pembahasan yang digunakan adalah dengan metode
deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mencari berbagai sumber dari jurnal,
e-book, dan internet. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, melalui prosedur sistem
dalam siklus penerimaan dirancang dengan cara yang terstruktur dengan baik untuk
memudahkan penggunaannya.
Kata kunci: Proses bisnis dan Sistem Siklus Pendapatan
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karuniaNya
kami dapat menyelesaikan tugas paper ini dengan judul “ANALISIS SISTEM
INFORMASI SIKLUS PENDAPATAN PT UNILEVER INDONESIA TBK”. Paper ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi.
Paper ini kami susun dengan sangat sederhana namun kami harapkan paper ini
dapat memberikan pemahaman dan menambah wawasan bagi yang membacanya. Kami
menyadari sepenuhnya bahwa paper ini masih memiliki banyak kekurangan. Dengan
segala kerendahan hati. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan kami kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan paper in
DAFTAR ISI

ABSTRAK.................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR............................................................................................................... 3
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 4
BAB 1.........................................................................................................................................5
PENDAHULUAN................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang....................................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................5
1.3 Tujuan......................................................................................................................5
1.4 Manfaat................................................................................................................... 6
BAB II........................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................... 7
2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menurut sejumlah ahli :.................... 7
2.2 Pengertian Siklus Pendapatan.............................................................................. 7
2.3 Tujuan Siklus Pendapatan.....................................................................................8
BAB III...................................................................................................................................... 9
PEMBAHASAN.................................................................................................................. 9
1.0 Sales Order Entry.................................................................................................10
1.1 Menerima pesanan pelanggan.......................................................................... 11
1.2 Persetujuan kredit............................................................................................. 11
1.3 Memeriksa ketersediaan persediaan.................................................................12
1.4 Menanggapi pertanyaan dari pelanggan...........................................................12
2.0 Shipping.................................................................................................................12
2.1 Mengambil dan mengepak pesanan................................................................. 13
2.2 Mengirim pesanan............................................................................................ 13
3.0 Billing.....................................................................................................................13
3.1 Pembuatan Faktur.............................................................................................13
3.2 Pemutakhiran piutang.......................................................................................14
4.0 Cash And Collection............................................................................................14
Ancaman Pada Siklus Pendapatan........................................................................... 14
Kontrol yang Dapat digunakan untuk Mengurangi Ancaman, yaitu :.................15
BAB IV.................................................................................................................................... 16
PROFIL PERUSAHAAN.................................................................................................. 16
4.1 Profil PT Unilever Indonesia Tbk.......................................................................16
4.2 Struktur Perusahaan yang Berhubungan dengan Siklus Pendapatan........... 16
BAB V......................................................................................................................................17
KESIMPULAN.................................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................19
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu tujuan dibentuknya suatu perusahaan adalah untuk memaksimalkan laba.
Perusahaan perlu beroperasi secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang
diinginkan, sehingga sistem informasi akuntansi yang optimal menjadi suatu keharusan.
Sistem ini berperan penting dalam bisnis dengan meningkatkan kualitas produk dan jasa serta
mengurangi biaya produksi, membantu pengambilan keputusan, dan menciptakan keunggulan
bersaing. Siklus akuntansi terdiri dari beberapa subsistem.

Siklus penagihan membahas operasi penagihan dari sumber data ke proses penagihan,
termasuk siklus pendapatan yang menjual produk atau layanan jadi kepada pelanggan. Siklus
konversi terdiri dari sistem produksi dan sistem akuntansi biaya. Sistem produksi melibatkan
perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian produk fisik selama proses produksi. Subsistem
utama dari siklus ini meliputi sistem pembelian, sistem pembayaran tunai, sistem penggajian
dan sistem akuntansi harga tetap.

1.2 Rumusan Masalah

- Apa yang dimaksud dari siklus pendapatan serta tujuannya


- Apa saja siklus pendapatan yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia Tbk
- Apa saja ancaman dan kontrol yang dihadapi PT Unilever pada siklus pendapatan

1.3 Tujuan

Tujuan penulisan paper ini adalah sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem
Informasi Akuntansi, selain itu juga karena keingintahuan penulis tentang bagaimana proses
Sistem Informasi Akuntansi dalam siklus pendapatan di perusahaan PT. Unilever Indonesia,
Tbk.
1.4 Manfaat

- Pembaca diharapkan dapat memahami bagaimana siklus pendapatan di PT Unilever


Indonesia Tbk
- Paper ini diharapkan mampu menjadi referensi untuk pembuatan makalah sejenis di
masa yang akan datang
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menurut sejumlah ahli :

1. Azhar Susanto (2017:80)


Sistem informasi akuntansi dapat didefinisikan sebagai kumpulan(integrasi) dari sub-sub
sistem/ komponen baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan dan bekerja sama
satu sama lain secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan
masalah keuangan menjadi informasi keuangan

2. Bodnar dan Hopwood (2010:1)


Sistem Informasi Akuntansi merupakan kumpulan sumber daya seperti manusia dan
peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam
informasi. Informasi tersebut dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan

3. Mulyadi (2008:3)
Sistem informasi akuntansi merupakan suatu bentuk sistem informasi yang memiliki
tujuan untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan

Hal yang dipertimbangkan dalam penyusunan sistem informasi akuntansi adalah


harus disusun dengan prinsip : (1) cepat yaitu sistem informasi akuntansi harus
menyediakan informasi yang diperlukan dengan cepat dan tepat waktu serta dapat
memenuhi kebutuhan dan kualitas yang sesuai, (2) aman yaitu sistem informasi
harus dapat membantu menjaga keamanan harta milik perusahan, (3) murah yang berarti
bahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem informasi akuntansi tersebut
harus dapat ditekan sehingga relatif tidak mahal

2.2 Pengertian Siklus Pendapatan

Siklus pendapatan (Revenue cycle) merupakan serangkaian proses dan aktivitas bisnis
yang berkelanjutan dalam memproses informasi terkait, menyediakan barang dan jasa
kepada pelanggan, serta mengumpulkan pembayaran untuk penjualan tersebut (Romney &
Steinbert, 2005). Tujuan utama dari siklus pendapatan adalah menyediakan produk yang
sesuai, pada tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan harga yang sesuai. Terdapat
dua pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan
elemen. Pendekatan prosedur yang menekankan pada proses, mendefinisikan sistem
sebagai rangkaian proses yang terhubung untuk mencapai tujuan tertentu.
Sementara itu, pendekatan sistem yang lebih menekankan pada unsur-unsur atau
komponen-komponennya, mendefinisikan sistem sebagai kumpulan unsur yang
berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu (Yogiyanto, 1993:2).

2.3 Tujuan Siklus Pendapatan

Tujuan siklus pendapatan yaitu memfasilitasi pertukaran barang dan jasa yang dimiliki
oleh perusahaan dengan kas yang dimiliki oleh konsumen. Tujuan-tujuan khusus yang
ingin dicapai perusahaan dalam pelaksanaan siklus pendapatan yaitu:
- Mencatat permintaan penjualan secara tepat dan akurat.
- Memverifikasi kelayakan kredit konsumen
- Mengirimkan barang atau memberikan jasa tepat waktu sesuai dengan perjanjian
- Melakukan penagihan kepada konsumen pada waktu yang tepat dan dengan cara yang
benar.
- Mencatat dan mengklasifikasikan penerimaan kas secara tepat dan akurat.
- Membukukan penjualan dan penerimaan kas ke dalam akun dengan tepat.
- Mengamankan barang sampai dilakukannya pengiriman kepada konsumen.
BAB III

PEMBAHASAN

Siklus pendapatan memiliki proses bisnis diagram pendapatan aktivitas yang


menggambarkan Segregasi Tugas, dan terdiri Diagram Aliran Data atau bisa disebut DFD
yang terletak di level 0. DFD Level 0 menggambarkan sistem pendapatan, yang dibuat
sebagai satu kesatuan yang berinteraksi dengan orang dan sistem lain dan digunakan untuk
menggambarkan interaksi antar sistem untuk dikembangkan. Diagram ini menunjukkan
langkah-langkah yang terlibat dalam Sales Order Entry, Shipping, Billing, dan Cash and
Collection. Berikut adalah diagram proses dari siklus pendapatan dan tugasnya :
1.0 Sales Order Entry

Siklus pendapatan dimulai saat pesanan pelanggan diterima. Pada fase ini, PT Unilever
melakukan proses entry order yang terdiri dari empat langkah yang juga merupakan DFD
Level 1, yaitu : Menerima pesanan pelanggan, memverifikasi dan menyetujui kredit
pelanggan, memeriksa ketersediaan stok, dan menanggapi pertanyaan dari pelanggan.
Dibawah ini adalah gambar dari DFD Level 1;
1.1 Menerima pesanan pelanggan

PT Unilever menerima pesanan pelanggan dalam beberapa cara, yaitu : secara eceran,
melalui surat, melalui telepon, situs web atau melalui pemasok industri. Ini adalah
salah satu cara mereka untuk meningkatkan efisiensi pesanan penjualan dengan
membiarkan pelanggan memasukkan sendiri informasi pesanan penjualan.

1.2 Persetujuan kredit

Sebagian besar penjualan Unilever ke perusahaan lain (penjualan bisnis-ke-bisnis)


dilakukan secara kredit. Penjualan kredit harus disetujui sebelum diproses. Untuk
pelanggan lama dengan riwayat kredit yang baik, pemeriksaan kredit formal biasanya
tidak diperlukan untuk setiap penjualan. Dalam kasus tersebut, penerimaan pelanggan
oleh PT Unilever akan memerlukan pemeriksaan file induk pelanggan untuk
memverifikasi saldo yang ada, menentukan batas kredit pelanggan dan memastikan
bahwa jumlah pemesanan ditambah saldo akun tidak melebihi batas kredit tersebut.
Proses ini dapat diotomatisasi menggunakan pemeriksaan kredit tambahan, yaitu
pemeriksaan batas, saat pesanan masuk. Otorisasi kredit khusus digunakan untuk
pelanggan baru ketika pesanan melebihi batas kredit pelanggan atau ketika pelanggan
memiliki saldo terutang.

1.3 Memeriksa ketersediaan persediaan

Pada tahap ini, PT Unilever akan memeriksa apakah stok yang tersedia cukup untuk
memenuhi pesanan yang ada sehingga pelanggan dapat mengetahui tentang perkiraan
tanggal pengiriman. Jika persediaan cukup untuk memenuhi pesanan, pesanan
penjualan diselesaikan dan kolom "Jumlah yang Tersedia" dalam file persediaan
untuk setiap barang dikurangi dengan jumlah barang yang dipesan. Setelah
ketersediaan stok terkonfirmasi, sistem akan membuat kartu pengambilan (pick slip)
yang merinci jenis produk yang dipesan oleh pelanggan dan jumlah masing-masing
jenis produk. Kartu pengambilan memberi wewenang kepada supervisor gudang
untuk menyerahkan barang untuk pengiriman

1.4 Menanggapi pertanyaan dari pelanggan

Ini merupakan salah satu hal penting bagi Unilever, karena hal. Ini dapat membantu
membangun kepercayaan, loyalitas, dan kepuasan pelanggan, serta menghasilkan
prospek, penjualan, dan referensi bagi Unilever. Oleh karena itu, Unilever
menggunakan software khusus, yang disebut sistem manajemen pelayanan
pelanggan (Customer Relationship Management-CRM). CRM dapat mengatur data
secara rinci mengenai para pelanggan, sehingga data itu dapat memberikan layanan
yang lebih efisien serta personal. Sistem CRM menjadi suatu cara untuk
meningkatkan pelayanan pelanggan yang diberikan. Tujuannya adalah untuk
mengubah pelanggan yang loyal menjadi pelanggan yang puas dengan cara
memperdalam hubungan tersebut.

2.0 Shipping

Fungsi dasar lain dalam siklus pendapatan adalah pemenuhan pesanan pelanggan dan
pengiriman barang yang diinginkan. Pada tahap ini, PT Unilever mengambil langkah-langkah
seperti penerimaan dan pengepakan pesanan, serta pengiriman pesanan. Fungsi ini dilakukan
oleh departemen gudang dan departemen pengiriman.
2.1 Mengambil dan mengepak pesanan

PT Unilever ,mencetak kartu pengambilan untuk memulai proses pengambilan dan


pengemasan. Kemudian Pekerja gudang menggunakan kartu pengambilan untuk
menentukan produk apa itu dan untuk menentukan jumlah setiap produk yang akan
dikeluarkan dari inventaris kemudian diserahkan ke departemen pengiriman.

2.2 Mengirim pesanan

PT Unilever membandingkan jumlah persediaan fisik dengan jumlah yang tertera


pada pick card dan jumlah yang tertera pada salinan pesanan yang dikirim langsung
ke bagian pengiriman. Dokumen pengiriman adalah kontrak legal yang menetapkan
tanggung jawab atas produk yang dikirim. Bagian pengiriman akan menyimpan
salinan dokumen pengiriman untuk melacak dan mengkonfirmasi pengiriman barang
ke kurir terkait. Salinan lain dari dokumen pengiriman dan daftar pengepakan akan
dikirim ke departemen penagihan untuk membuktikan bahwa barang telah dikirim dan
faktur penjualan telah dibuat dan dikirim. Kurir juga akan menyimpan salinan
dokumen pengiriman untuk file mereka.

3.0 Billing

Aktivitas dasar ketiga dalam siklus pendapatan melibatkan penagihan pelanggan. Pada tahap
ini PT Unilever melibatkan dua tugas terpisah, yaitu pembuatan faktur dan pemutakhiran
piutang, yang dilakukan oleh dua unit terpisah dalam Departemen Akuntansi.

3.1 Pembuatan Faktur

Dokumen dasar dari proses penagihan adalah faktur penjualan, yang


menginformasikan pelanggan tentang jumlah yang harus dibayar dan penerima
pembayaran. Seperti kebanyakan perusahaan, PT Unilever masih mencetak faktur
kertas yang dikirim ke banyak pelanggan kecilnya. Namun, pelanggan yang lebih
besar menerima tagihan melalui pertukaran data elektronik (electronic data
interchange/EDI). EDI tidak hanya menghilangkan biaya pencetakan dan ongkos
kirim, tetapi juga jumlah pekerjaan yang terlibat dalam pemrosesan pesanan. Faktur
EDI dan pembayaran faktur elektronik juga menguntungkan pelanggan karena
mengurangi waktu dan biaya, yang akan meningkatkan kepuasan dan loyalitas.
3.2 Pemutakhiran piutang

PT Unilever memiliki dua tipe dasar pengelolaan piutang, yaitu open-invoice dan the
balance-forward. Kedua metode tersebut berbeda dalam hal kapan pelanggan
mengirimkan pembayaran, bagaimana pembayaran tersebut digunakan untuk
memperbarui file induk pelanggan, dan bentuk laporan bulanan yang dikirim ke
pelanggan. Dengan metode open invoice, pelanggan biasanya membayar sesuai
dengan setiap invoice dengan satu tagihan. Sebaliknya, dengan metode balance
forward pelanggan biasanya membayar setiap bulan sesuai dengan jumlah yang tertera
dan bukan berdasarkan satu tagihan.

4.0 Cash And Collection

PT Unilever terus mencari cara untuk mempercepat penerimaan pembayaran dari


pelanggan. Salah satu cara untuk melakukannya dengan menggunakan perangkat
lunak Remote Deposit Capture untuk memindai cek pelanggan dan kemudian
mengirim file digital terenkripsi ke bank. Ini menghilangkan waktu dan biaya untuk
melakukan setoran fisik di bank.

Ancaman Pada Siklus Pendapatan

yang dialami Oleh PT Unilever Indonesia Tbk, yaitu :


1. Sales Order Entry
- Pesanan yang tidak lengkap atau tidak akurat
- Piutang yang tak tertagih
- Kelebihan inventaris
2. Shipping
- Terjadinya pencurian persediaan
- Kesalahan pengiriman (delay atau kegagalan untuk mengirim, salah jumlah, item
yang salah, alamat salah, duplikasi)
3. Billing
- Gagal menagih pada pelanggan
- Kesalahan penagihan
- Kesalahan posting di akun piutang
4. Cash and Collection
- Pencurian uang tunai
- Masalah arus kas

Kontrol yang Dapat digunakan untuk Mengurangi Ancaman, yaitu :

1. Sales Order Entry


- Pembatasan akses data
- Membuat Batas kredit
- Menggunakan RFID
- Mengadakan Pelatihan Pada Karyawan
- Melakukan Perhitungan fisik persediaan secara periodik
- Menggunakan Sistem CRM dan evaluasi yang tepat

2. Shipping
- Menggunakan teknologi RFID
- Rekonsiliasi daftar pengambilan dengan detail pesanan penjualan
- Pembatasan akses fisik ke inventaris
- Konfigurasi sistem ERP untuk mencegah pengiriman ganda

3. Billing
- Pemisahan fungsi penagihan dan pengiriman
- Rekonsiliasi periodik faktur dengan pesanan penjualan dan dokumen pengiriman
- Pembatasan akses ke data
- Rekonsiliasi rekening pembantu ke buku besar

4. Cash and Collection


- Pemisahan tugas orang yang menangani (deposito) pembayaran dari pelanggan juga
tidak boleh
● Posting pengiriman uang ke rekening pelanggan
● Membuat atau mengotorisasi memo kredit
● Rekonsiliasi rekening bank
- Membuat daftar semua pembayaran yang telah diterima
- Membuat Anggaran arus kas
BAB IV

PROFIL PERUSAHAAN

4.1 Profil PT Unilever Indonesia Tbk

PT Unilever Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dan telah tumbuh
menjadi salah satu perusahaan terdepan dalam kategori FMCG di Indonesia. PT Unilever
juga menjadi bagian dari perjalanan hidup masyarakat Indonesia melalui
produk-produknya, termasuk merek-merek terkemuka dunia seperti Pepsodent, Lux,
Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall's, Royco,
Bango, dan lainnya.

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, PT Unilever Indonesia Tbk telah


menginvestasikan kategori dan strategi merek jangka panjang yang menguntungkan semua
pemangku kepentingan. Unilever yakin bahwa pertumbuhan yang menguntungkan juga
harus bertanggung jawab. Hal ini memandu pendekatan bisnis PT Unilever Indonesia Tbk
dan cara memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat untuk merek yang
bertindak secara bertanggung jawab di dunia dengan sumber daya yang terbatas. Model
bisnis PT Unilever Indonesia Tbk dimulai dengan pemahaman konsumen yang menjadi
dasar inovasi merek, seringkali dengan mitra dalam rantai pasokan kami untuk
mengembangkan produk yang diluncurkan melalui saluran penjualan yang didukung oleh
pemasaran dan periklanan

4.2 Struktur Perusahaan yang Berhubungan dengan Siklus Pendapatan

PT Unilever memiliki struktur organisasi yang kompleks yang terkait dengan siklus
pendapatan mereka. Berikut ini adalah beberapa departemen dan fungsi yang terkait
dengan siklus pendapatan PT Unilever:

1. Team Penjualan: Team penjualan bertanggung jawab untuk memasarkan dan menjual
produk-produk Unilever kepada pelanggan dan konsumen. Mereka bekerja dengan
toko-toko, distributor, dan pemasok untuk memastikan produk Unilever tersedia di pasar
dan mencapai target penjualan yang ditetapkan.
2. Team Pemasaran: Team pemasaran bertanggung jawab untuk mengembangkan strategi
pemasaran yang efektif untuk produk Unilever. Mereka melakukan riset pasar, analisis
pesaing, dan mengembangkan kampanye pemasaran yang menarik untuk mempromosikan
produk dan meningkatkan kesadaran merek.

3. Team R&D (Research and Development): Team R&D di PT Unilever bertanggung


jawab untuk melakukan penelitian dan pengembangan produk baru atau perbaikan produk
yang ada. Mereka bekerja sama dengan tim pemasaran dan tim penjualan untuk
memahami kebutuhan konsumen dan menghasilkan produk-produk inovatif yang dapat
meningkatkan pendapatan.

4. Team Keuangan: Team keuangan memiliki peran penting dalam siklus pendapatan PT
Unilever. Mereka melakukan pemantauan pendapatan, perencanaan anggaran, analisis
keuangan, dan pelaporan keuangan. Tim keuangan juga terlibat dalam pengelolaan arus
kas, pengendalian biaya, dan evaluasi kinerja keuangan perusahaan.

5. Team Operasional: Team operasional bertanggung jawab untuk mengelola rantai pasok
dan proses produksi produk Unilever. Mereka memastikan produksi dilakukan dengan
efisien, mengelola persediaan, dan menjaga kualitas produk. Kinerja tim operasional yang
baik berkontribusi pada siklus pendapatan PT Unilever dengan memastikan ketersediaan
produk yang memadai untuk memenuhi permintaan pasar.

6. Team Manajemen Tingkat Tinggi: Manajemen tingkat tinggi di PT Unilever, termasuk


CEO dan eksekutif senior, memiliki tanggung jawab strategis dalam mengarahkan
perusahaan ke arah pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan. Mereka mengambil
keputusan strategis terkait dengan ekspansi bisnis, akuisisi, investasi, dan pengembangan
merek untuk mencapai target pendapatan yang ditetapkan.

Struktur organisasi PT Unilever dapat bervariasi sesuai dengan wilayah geografis, unit
bisnis, dan kebutuhan bisnis spesifik. Namun, departemen dan fungsi yang disebutkan di
atas umumnya terkait dengan siklus pendapatan perusahaan.
BAB V

KESIMPULAN

Siklus pendapatan (Revenue cycle) merupakan serangkaian proses dan aktivitas bisnis
yang berkelanjutan dalam memproses informasi terkait, menyediakan barang dan jasa
kepada pelanggan, serta mengumpulkan pembayaran untuk penjualan tersebut. Sistem
informasi akuntansi siklus penjualan yang dikembangkan memungkinkan perusahaan
memperoleh struk penjualan dan pembelian yang lebih lengkap dan resmi dengan nomor
atau kode pada setiap struk. Karena banyaknya penjualan dan pembelian yang dilakukan
melalui unit penentu dokumen terkait, informasinya tidak terlalu akurat. Dengan bantuan
sistem informasi untuk menghitung siklus pendapatan yang direncanakan, departemen
keuangan memiliki informasi pembayaran yang dibayarkan oleh pelanggan dan pemasok
dalam proses pembelian.
DAFTAR PUSTAKA

Marshall B. Romney - Accounting information systems-Pearson Education Limited (2021)

Putra, Y. M., (2021). Sistem Informasi Siklus Pendapatan dan Sistem Informasi
Siklus Pengeluaran. Modul Kuliah Sistem Informasi Akuntansi Jakarta :
FEB-Universitas Mercu Buana.

Luthfiah Raisya Ardani. (2020). Sistem Informasi Siklus Pendapatan dan Sistem Informasi
Siklus Pengeluaran.

Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M. (2020). The Effect of Level of Education,
Accounting Knowledge, and Utilization Of Information Technology Toward Quality
The Quality of MSME’s Financial Reports. In The 1st Annual Conference Economics,
Business, And Social Sciences (ACEBISS) 2019 (Vol. 1, No. 3).

Anda mungkin juga menyukai