Anda di halaman 1dari 19

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/355167853

ANALISIS SISTEM INFORMASI SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PT


UNILIVER INDONESIA TBK

Article · October 2021

CITATIONS READS

0 1,518

6 authors, including:

Raihan Abid Rahman Hasan Hasan


Universitas Mercu Buana Universitas Mercu Buana
20 PUBLICATIONS   0 CITATIONS    27 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Nadila Puspa
Universitas Mercu Buana
20 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

ANALISIS SISTEM INFORMASI SIKLUS PRODUKSI, PENGUPAHAN, DAN SUMBER DAYA MANUSIA PT UNILIVER INDONESIA TBK View project

Article View project

All content following this page was uploaded by Raihan Abid Rahman on 10 October 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ANALISIS SISTEM INFORMASI SIKLUS
PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PT UNILIVER
INDONESIA TBK
Raihan Abid Rahman1, Hasan2, Nadila Puspa3, Cikal Tri Andinie4

(rraihan568@gmail.com1, asankahasan47@gmail.com2, puspanadila9@gmail.com3, cikaltriand@gmail.com4)

Universitas Mercu Buana, Jakarta1, Universitas Mercu Buana, Jakarta2,

Universitas Mercu Buana, Jakarta3, Universitas Mercu Buana, Jakarta4,

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi Bisnis
2021
Abstrak
Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling
terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau
layanan untuk mencapai tujuan perusahaan. Suatu proses bisnis dapat di pecah menjadi
beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tapi juga berkontribusi untuk
mencapai tujuan dari sub prorsesnya. Dalam sebuah perusahaan, memiliki siklus keuangan
yang berupa siklus pendapatan dan pengeluaran. Bagaimana proses mekanisme pendapatan
dan pengeluaran perusahaan tersebut dirancang dan dijalankan sesuai dengan sistem informasi
akuntansi yang memadai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan siklus
pendapatan dan pengeluaran pada PT Uniliver Indonesia Tbk. Teknik pembahasan yang
digunakan adalah dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
mencari berbagai sumber dari jurnal, e-book, dan internet. Untuk menyelesaikan masalah
tersebut, melalui prosedur sistem dalam siklus pendapatan dan pengeluaran dirancang dengan
benar-benar terstruktur agar dapat digunakan oleh pengguna dengan baik.
Kata kunci: Proses bisnis, Sistem Siklus Pendapatan, Sistem Siklus Pengeluaran

Abstract
A business process is a structured collection of interrelated activities or work to solve a
particular problem or produce a product or service to achieve company goals. A business
process can be broken down into several sub-processes, each of which has its own attributes
but also contributes to achieving the goals of the sub-processes. In a company, there is a
financial cycle in the form of income and expenditure cycles. How the process of the company's
revenue and expenditure mechanism is designed and executed in accordance with an adequate
accounting information system. The purpose of this study was to determine the development
of income and expenditure cycles at PT Uniliver Indonesia Tbk. The discussion technique used
is descriptive method. Data collection techniques were carried out by looking for various
sources from journals, e-books, and the internet. To solve this problem, through the system
procedures in the revenue and expenditure cycle, it is really structured so that it can be used by
users well.
Keywords: Business Process, Revenue Cycle System, Expenditure Cycle System.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan merupakan suatu bentuk organisasi yang didirikan dengan tujuan
untuk mencapai laba yang maksimal, perusahaan harus dapat beroperasi secara
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang diinginkan, maka itu dibutuhkan sistem
informasi akuntansi yang baik. Sistem informasi akuntansi memiliki banyak peran
penting dalam perusahaan, seperti memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya dalam
menghasilkan barang dan jasa, memperbaiki pengambilan keputusan, dan menciptakan
keunggulan kompetitif. Sistem informasi akuntansi memiliki beberapa sub sistem yang
berupa siklus-siklus akuntansi. Siklus akuntansi menunjukkan prosedur akuntansi
mulai dari sumber data sampai ke proses pencatatan akuntansinya.
Siklus akuntansi dibagi menjadi siklus pendapatan, siklus pengeluaran. Siklus
pendapatan adalah siklus dimana perusahaan melakukan penjualan barang jadi/jasa
kepada pelanggannya. Siklus konversi terdiri atas subsistem utama sistem produksi dan
sistem akuntansi biaya. Sistem produksi melibatkan perencanaan, penjadwalan, dan
pengendalian produk fisik melalui proses produksi. Siklus pengeluaran adalah siklus
yang terdiri dari akuisisi bahan baku, properti, tenaga kerja dan proses lain yang
semuanya berakibat pada pengeluaran kas. Subsistem utama pada siklus ini adalah
sistem pembelian, sistem pengeluaran kas, sistem penggajian, dan sistem pencatatan
harga tetap. Siklus pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional
pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang
dan jasa. Sistem pembelian adalah suatu kegiatan atau transaksi pembelian, baik itu
secara tunai maupun kredit dalam suatu organisasi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dari siklus pendapatan dan siklus pengeluaran serta tujuannya?
2. Apa saja aktivitas dari siklus pendapatan dan siklus pengeluaran?
3. Apa saja fungsi-fungsi dari siklus pendapatan dan pengeluaran?
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan artikel ilmiah ini adalah sebagai syarat untuk memenuhi tugas
mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi, selain itu juga karena keingintahuan penulis
tentang bagaimana proses Sistem Informasi Akuntansi dalam siklus pendapatan dan
siklus pengeluaran berjalan di perusahaan PT. Unilever Indonesia, Tbk. Harapan
penulis pada umumnya adalah semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menjadi
tambahan wawasan bagi khususnya penulis, dan umumnya bagi para pembaca
artikel ini.
BAB II
LITERATUR TEORI

Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sistem informasi berbasis komputerisasi yang
mengolah data keuangan yang berhubungan dengan data transaksi dalam siklus akuntansi dan
menyajikannya dalam bentuk laporan keuangan kepada manajemen perusahaan. Sistem
akuntansi adalah informasi yang berhubungan dengan data finansial terutama informasi
keuangan. Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar maupun dalam perusahaan,
disusun suatu sistem akuntansi yang dapat diproses dengan cara manual (tanpa mesin
pembantu) atau diproses dengan menggunakan mesin pembukuan sederhana sampai dengan
komputer. Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu
kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang dihasilkan oleh suatu proses tertentu yang
bertujuan untuk menyediakan informasi untuk membantu mengambil keputusan manajemen
operasi perusahaan dari hari ke hari serta menyediakan informasi yang layak untuk pihak di
luar perusahaan. Sistem akuntansi dapat berupa organisasi formulir, catatan, dan laporan yang
dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan
oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan Dari definisi ini, unsur suatu
sistem akuntansi pokok adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku
pembantu serta laporan. Dari definisi yang ada dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi
Akuntansi adalah kumpulan informasi mengenai sumber daya seperti manusia dan peralatan,
dan selanjutnya data yang terkumpul kemudian diolah menjadi suatu laporan jurnal sehingga
bisa memberikan informasi untuk membuat suatu keputusan. Menurut Sutabri (2012:15)
“sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena
sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi didalam sistem tersebut”.

Karakteristik Sistem

Suatu sistem memiliki sifat-sifat khusus atau karakteristik. Menurut Jogiyanto, karakteristik
sistem antara lain (Jogiyanto, 1993:3):

a) Komponen sistem (Components), Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang
saling berinterksi, yangbekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen
system tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki 6 sifat-
sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem
secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang
disebut Supra sistem
b) Batasan sistem (Boundary), Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi
antara system dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan
sistemini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidakdapat
dipisah-pisahkan.
c) Lingkungan Luar Sistem (Environtment), Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup
atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan
lingkungan luarsistem. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan juga
dapat merugikan sistem tersebut.
d) Penghubung Sistem (Interface), Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem
yang lain disebut dengan penghubung sistem (Interface). Penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain
e) Masukan Sistem (Input), Energi yang di masukan kedalam sistem disebut masukan
sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).
Sebagai contoh didalam suatu unit komputer, program adalah maintenance input yang
digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara data adalah signalinput yang
akan diolah menjadi informasi.
f) Keluaran Sistem (Output), Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi sub sisistem yang lain.
Seperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, dimana
informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-
hal yang merupakan input bagi subsistem lainnya.
g) Pengolah Sistem (Procces), Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan
mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagain contoh, sistem akuntansi. Sistem ini
akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak
manajemen.
h) Sasaran Sistem (Objective), Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan
bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi system
tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasarana atau tujuan
yang telah direncanakan.
Definisi Siklus Pendapatan

Siklus pendapatan (revenue cycle) adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan
pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para
pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut (Romney
& Steinbert, 2005). Tujuan utama siklus pendapatan adalah untuk menyediakan produk yang
tepat ditempat dan waktu yang teat dengan harga yang sesuai. Sistem Terdapat dua kelompok
pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan
yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan
pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari proedur – prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan
pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen –
elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Jogiyanto, 1993:2). Menurut
Romney dan Steinbart, sistem diartikan sebagai kumpulan dari dua atau lebih komponen yang
saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan (Romney dan Steinbart, 2003:2). Tiap
sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.

Tujuan Siklus Pendapatan

Tujuan siklus pendapatan yaitu memfasilitasi pertukaran barang dan jasa yang dimiliki oleh
perusahaan dengan kas yang dimiliki oleh konsumen. Tujuan-tujuan khusus yang ingin dicapai
perusahaan dalam pelaksanaan siklus pendapatan yaitu:

1. Mencatat permintaan penjualan secara tepat dan akurat.


2. Memverifikasi kelayakan kredit konsumen.
3. Mengirimkan barang atau memberikan jasa tepat waktu sesuai dengan perjanjian
4. Melakukan penagihan kepada konsumen pada waktu yang tepat dan dengan cara yang
benar.
5. Mencatat dan mengklasifikasikan penerimaan kas secara tepat dan akurat.
6. Membukukan penjualan dan penerimaan kas kedalam akun konsumen dengan tepat.
7. Mengamankan barang sampai dilakukan pengiriman kepada konsumen.

Definisi Siklus Pengeluaran

Siklus Pengeluaran (Spending cycle atau expenditure cycle) adalah rangkaian kegiatan
bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta
pembayaran barang dan jasa. Siklus pengeluaran melibatkan beberapa aktifitas yang
berhubungan dengan pembelian bahan mentah, persediaan barang-barang dan jasa. Kegiatan
ini termasuk mengidentifikasikandan mendokumentasikan semua pengeluaran uang,
menyipakan order pembelian menerima kiriman barang dan mencatat persediaan.

Tujuan Siklus Pengeluaran

Tujuan utama dari siklus pengeluaran ini adalah untuk mempermudah pertukaran kas
dengan para pemasok untuk barang dan jasa yang dibutuhkan dimana tujuan khusus yang
terkandung didalamnya meliputi:
1. Memastikan bahwa seluruh barang dan jasa dipesan sesuai keperluan.
2. Menerima seluruh barang yang dipesan dan menverifikasi bahwa barang tersebut adalah
valid dan benar.
3. Menjaga barang tersebut sampai dibutuhkan.
4. Memastikan bahwa faktur yang berhubungan dengan barang dan jasa adalah valid dan
benar.
5. Mencatat dan mengklasifikasikan pengeluaran secara cepat dan tepat
6. Memposkan kewajiban dan pengeluaran kas ke dalam perkiraan pemasok yang tepat di
dalam buku besar utang usaha.
7. Memastikan bahwa seluruh pengeluaran kas berhubungan dengan pengeluaran yang sudah
diotorisasi.
8. Menyiapakan seluruh dokumen dan laporan manajerial yang diperlukan yang berhubungan
dengan barang atau jasa yang diperoleh.
BAB III

PEMBAHASAN

Seperti Apa PT Uniliver Indonesia Tbk?

Unilever Indonesia, yang berdiri pada 5 Desember 1933, telah tumbuh hingga kini
menjadi salah satu perseroan terdepan untuk kategori Fast Moving Consumer Goods di
Indonesia. Kami telah hadir menemani perjalanan kehidupan masyarakat Indonesia melalui
rangkaian produk Unilever Indonesia mencakup brand-brand ternama dunia seperti Pepsodent,
Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall’s,
Royco, Bango dan lainnya. Untuk mewujudkan visi, kami telah berinvestasi dalam strategi
untuk kategori dan merek jangka panjang yang menghasilkan kemajuan yang menguntungkan
semua pemangku kepentingan. Unilever percaya bahwa pertumbuhan menguntungkan juga
harus berupa pertumbuhan yang bertanggung jawab. Pendekatan itu ada di dalam model bisnis
kami, didorong oleh kehidupan berkelanjutan dan USLP. Ini memandu pendekatan kami
terhadap cara melakukan bisnis dan cara memenuhi permintaan konsumen yang semakin
meningkat untuk merek yang bertindak secara bertanggung jawab dalam dunia sumber daya
yang terbatas. Model bisnis kami diawli dengan wawasan konsumen yang menginformasikan
inovasi merek, sering dengan mitra pada rantai pasokan kami, untuk menciptakan produk yang
kami bawa ke pasar yang didukung oleh pemasaran dan pengiklanan di seluruh saluran
distribusi.

Prosedur Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan

Entri pesanan penjualan mencakup tiga tahap: mengambil pesanan dari pelanggan,
memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan, serta memeriksa ketersediaan persediaan dan
juga menjawab permintaan pelanggan.
1. Mengambil pesanan pelanggan
Pesanan pelanggan dapat diterima dalam berbagai cara: di toko, melalui surat,
melalui telepon, melalui web site, atau melalui tenaga penjualan di lapangan. Salah satu
cara untuk meningkatkan efisiensi entri pesanan penjualan adalah dengan mengizinkan
para pelanggan untuk memasuki data pesanan penjualan sendiri.
2. Persetujuan kredit
Sebagian besar penjualan antarperusahaan (business-to-business sales) dilakukan
secara kredit. Penjualan secara kredit harus disetujui sebelum diproses. Bagi pelanggan
lama dengan catatan pembayaran yang baik, pemeriksaan kredit formal untuk setiap
penjualan biasanya tidak dibutuhkan. Pada kasus semacam ini, menyetujui kredit bagi
pelanggan melibatkan pemeriksaan file induk pelanggan untuk memverifikasi saldo yang
ada, mengidentifikasi batas kredit pelanggan, dan memverifikasi bahwa jumlah pesanan
tersebut ditambah dengan saldo rekening yang tidak melebihi batas kredit ini.
Proses ini dapat diotomatisasikan dengan menggunakan pemeriksaan edit lainnya
selama proses entri pesanan, yaitu pemeriksaan batas. Otorisasi khusus untuk menyetujui
kredit digunakan bagi para pelanggan baru, ketika sebuah pesanan melebihi batas kredit
pelanggan tersebut, atau ketika pelanggan tersebut memiliki saldo lewat jatuh tempo yang
belum dibayar. Otorisasi jenis ini harus dilakukan oleh manajer bagian kredit.

2. Memeriksa ketersediaan persediaan


Langkah berikutnya adalah menetapkan apakah tersedia cukup persediaan untuk
memenuhi pesanan tersebut, agar pelanggan dapat diinformasikan mengenai perkiraan
tanggal pengiriman. Apabila tersedia cukup banyak persediaan untuk memenuhi pesanan
tersebut, pesanan penjualan tersebut dilengkapi dan kolom jumlah yang tersedia dalam file
persediaan untuk setiap barang dikurangi sejumlah barang yang dipesan.
Ketika ketersediaan persediaan telah dipastikan, sistem tersebut kemudian akan
membuat kartu pengambilan barang (picking ticket) yang berisi daftar jenis barang-barang,
dan jumlah setiap jenis barang, yang dipesan pelanggan. Kartu pengambilan memberikan
otorisasi bagi bagian pengawasan persediaan untuk melepaskan barang dagangan ke bagian
pengiriman.
3. Menjawab permintaan pelanggan
Pelayanan pelanggan adalah hal yang begitu penting hingga perusahaan-perusahaan
mengunakan software khusus, yang disebut sistem manajemen pelayanan pelanggan
(Customer Relationship Management-CRM), untuk mendukung proses penting ini. Sistem
CRM membantu mengatur data terinci mengenai para pelanggan hingga data tersebut dapat
digunakan untuk memfasilitasi layanan yang lebih efisien serta personal.
Tujuan dari CRM adalah untuk mempertahankan pelanggan. Sistem CRM
seharusnya dilihat sebagai suatu cara untuk meningkatkan pelayanan pelanggan yang
diberikan. Tujuannya adalah untuk mengubah pelanggan yang loyal menjadi pelanggan
yang puas dengan cara memperdalam hubungan tersebut.
Aktifitas dasar kedua dalam siklus adalah memenuhi pesanan pelanggan dan
mengirimkan barang dagangan yang diinginkan tersebut. Departemen bagian
penggudangan dan pengiriman melakukan aktifitas ini. Adapun proses tersebut terdiri dari
dua tahap:
1) Mengambil dan mengepak pesanan
Kartu pengambilan barang yang dicetak sesuai dengan entri pesanan penjualan
akan memicu proses pengambilan dan pengepakan. Para pekerja bagian gudang
menggunakan kartu pengambilan barang untuk mengidentifikasi produk mana, dan
jumlah setiap produk untuk mengeluarkannya dari persediaan. Persediaan kemudian
akan dipindahkan ke departemen pengiriman.
Sistem gudang otomatis tidak hanya memotong biaya dan meningkatkan efisiensi
dalam menangani persediaan, tetapi juga memungkinkan pengiriman yang lebih
responsif ke pelanggan.
2) Mengirim pesanan
Departemen pengiriman membandingkan perhitungan fisik persediaan dengan
jumlah yang ditunjukkan dalam kartu pengambilan barang dan dengan jumlah yang
ditunjukkan dalam salinan pesanan penjualan yang dikirim secara langsung ke bagian
pengiriman dari entri pesanan penjualan.
Dokumen pengiriman adalah kontrak legal yang menyebutkan tanggung jawab
atas barang yang dikirim. Departemen pengiriman menyimpan salinan kedua dokumen
pengiriman untuk melacak dan mengkonfirmasikan pengiriman barang ke kurir
tersebut. Salinan lainnya dari dokumen pengiriman dan slip pengepakan dikirim ke
departemen penagihan untuk menunjukkan bahwa barang tersebut telah dikirim dan
faktur penjualan harus dibuat serta dikirim. Kurir tersebut juga menahan satu salinan
dokumen pengiriman untuk catatan mereka.
Diagram konteks siklus pendapatan:
Prosedur Aktivitas Bisnis Siklus Pengeluaran

Ada lima Aktivitas dasar dalam siklus pengeluaran (Gelinas 1998:474) yaitu sebagai berikut:

1. Permintaan pembelian barang dagang


Aktivitas permintaan pembelian barang dan jasa dilakukan dengna
menggunakan dokumen Purchase Requisition. Dokumen ini berisi daftar pemesanan
yang, meliputi tujuan pengiriman barang, tanggal pemesanan, nama dan jenis barang
dan kuantitas pemesanan. Prosedurnya adalah tiap-tiap departemen diperbolehkan
mengisi dokumen Purchase Requisition atas persetujuan dari manajernya. Setelah itu
dokumen Purchase Requisition diserahkan ke departemen pembelian barang untuk
dipesankan. Hal ini dilakukan agar kebutuhan tiap-tiap departemen dapat terpenuhi dan
juga merupakan pengendalian perusahaan agar dapat tidak terjadi penggandaan
pemesanan barang ke supplier.
2. Pemesanan barang dagang
Aktivitas pemesanan barang dan jasa yang akan dibeli dilakukan dengan
menggunakan dokumen Purchase Order. Dokumen ini berisi tentang permintaan atas
barang dan jasa ke Supplier sekaligus pengirimannya. Prosedurnya adalah departemen
pembelian barang mencari supplier dari beberapa supplier yang ada yang memiliki
harga terendah, kualitas barang dan jasa yang terbaik dan sistem pengiriman yang tepat,
depertemen pembelian akan melakukan pemesanan dengan mengirimkan Purchase
Order. Hal ini juga merupakan pengendalian perusahaan agar barang dan jasa yang
dibeli sesuai dengan barang dan jas yang dipesan oleh departemen yang mengajukan
dokumen Purchase Requisition.
3. Penerimaan barang dagang
Aktivitas penerimaan barang dan jasa yang telah dibeli dilakukan dengan
menggunakan dokumen Receiving Report. Dokumen ini berisi tentang pengakuan
penerimaan barang dan jasa, yang meliputi tanggal diterimanya barang, jenis dan
kuantitas barang yang telah diterima, asal pengiriman (Supplier), dan nomor Purchase
Order. Pada aktivitas ini dilakukan pencocokan Faktur dengan Purchase Order dengan
tujuan untuk mengetahui apakah barang yang diterima telah sesuai dengan yang dikirim
melebihi kuantitas yang dipesan, atau bahkan telah terjadi salah pengiriman, maka
barang yang bersangkutan akan langsung dikembalikan kepada Supplier yang
bersangkutan. Pada aktivitas ini juga mungkin dilakukan adanya retur atau
pengembalian atas barang yang rusak saat diterima. Setelah itu, Bagian gudang akan
membuat dokumen Receive Report untuk mengakui pertambahan persediaan di gudang
berdasarkan faktur. Dalam hal mengakui pertambahan persediaan digudang
berdasarkan Faktur. Dalam hal ini, hanya barang-barang yang terdapat dalam Purchase
Order saja yang boleh diakui, sedangkan yang tidak sesuai langsung dikembalikan. Hal
ini merupakan pengendalian perusahaan agar dapat mengetahui barang apa saja yang
telah diterima dan yang belum dikirim oleh Supplier.

4. Persetujuan faktur dengan supplier


Aktivitas persetujuan dari Supplier dalam rangka pembayaran atas pembelian.
Dilakukan dengan menggunakan dokumen Voucher Package. Dokumen ini berisi
tanggal pembuatannya, tanggal pemmbayaran, serta jumlah harga barang dan jasa yang
telah diterima berdasarkan Source Document yang ada meliputi Faktur, Purchase
Order, dan Receiving Report. Pada aktivitas ini dilakukan pencocokan Receiving
Report denganPurchase Order dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua barang
yang dipesan sedah diterima atau dikirim semua. Kemudian dibuat lah Voucher
Package untuk memastikan jumlah harga yang harus dibayar kepada Supplier. Hal ini
merupakan pengendalian perusahaan agar dapat mengetahui berapa jumlah yang harus
dibayar sesuai dengan jumlah barang yang telah diterima sesuai dengan kenyataannya.
5. Pembayaran atas pembelian barang dagang
Aktivitas pembayaran atas pembelian barang dan jasa yang telah dilakukan
dengan menggunakan dokumen pengeluaran kas. Dokumen ini berisi tanggal
pembayarann, jumlah harga yang harus dibayar, beserta nomor Faktur. Pada saat jatuh
tempo pembayaran, pihak Supplier akan mengih perusahaan sesuai dengan dokumen
voucher Package. Hal ini merupakan pengendalian perusahaan agar dapat mengetahui
jumlah pengeluaran kas perusahaan.

Diagram konteks siklus pengeluaran:


Implementasi Sistem Informasi Keuangan Uniliver Indonesia

Sistem informasi akuntasi sangat membantu para akuntan, terutama pada periode tutup buku
di akhir tahun, karena dengan adanya sistem informasi akuntasi, semua transaksi selama
setahun akan tersimpan ke dalam sistem, yang akan memudahkan akuntan dapat melakukan
proses akuntansi menjadi lebih cepat, efisien dan juga lebih optimal Sistem Informasi
Akuntansi ini membantu Sistem yang digunakan Oleh PT. Unilever Sistem ini bernama Sistem
ASIA, fungsinya adalah mencatat semua aktivitas yang terjadi dalam perusahaan dalam suatu
periode. Sistem ini secara otomatis akan menhitung dan memberikan output berupa
informasiyang dapat di gunakan sebagai pengambilan keputusan. Sistem ini bernama Sistem
Mc Frame, fungsinya adalah mencatat semua aktivitas produksi yang terjadi dalam perusahaan
dalam suatu periode. Sistem ini secara otomatis akan menghitung dan memberikan output
berupa informasi yang dapat di gunakan sebagai pengambilan keputusan dan mentransfer
informasi yang telah diolah ke Sistem ASIA untuk dijadikan laporan keseluruhan perusahaan.
Keunggulan Sistem Informasi yang digunakan PT. Unilever Indonesia Tbk adalah:

1. Umumnya sistem informasi yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan


karena karyawan yang ditugaskan mengerti kebutuhan sistem dalam perusahaan.
2. Biaya pengembangannya relatif lebih rendah karena hanya melibatkan pihak
perusahaan.
3. Sistem informasi yang dibutuhkan dapat segera direalisasikan dan dapat segera
melakukan perbaikan untuk menyempurnakan sistem tersebut.
4. Sistem informasi yang dibangun sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan dan
dokumentasi yang disertakan lebih lengkap.
5. Mudah untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan (maintenance) terhadap sistem
informasi karena proses pengembangannya dilakukan oleh karyawan perusahaan
tersebut. 6. Adanya insentif tambahan bagi karyawan yang diberi tanggung jawab untuk
mengembangkan sistem informasi perusahaan tersebut.
6. Lebih mudah melakukan pengawasan (security access) dan keamanan data lebih
terjamin karena hanya melibatkan pihak perusahaan.
7. Sistem informasiyang dikembangkan dapat diintegrasikan lebih mudah dan lebih baik
terhadap sistem yang sudah ada.

Kelemahan Sistem Informasi yang digunakan PT. Unilever Indonesia Tbk adalah:

1. Keterbatasan jumlah dan tingkat kemampuan SDM yang menguasai teknologi


informasi.
2. Pengembangan sistem informasi membutuhkan waktu yang lama karena konsentrasi
karyawan harus terbagi dengan pekerjaan rutin sehari-hari sehingga pelaksanaannya
menjadi kurang efektif dan efisien.
3. Perubahan dalam teknologi informasi terjadi secara cepat dan belum tentu perusahaan
mampu melakukan adaptasi dengan cepat sehingga ada peluang teknologi yang
digunakan kurang canggih (tidak up to date).
4. Membutuhkan waktu untuk pelatihan bagi operator dan programmer sehingga ada
konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan.
5. Adanya demotivasi dari karyawan ditugaskan untuk mengembangkan sistem informasi
karena bukan merupakan core competency pekerjaan mereka.
6. Kurangnya tenaga ahli (expert) di bidang sistem informasi dapat menyebabkan
kesalahan persepsi dalam pengembangan distem dan kesalahan/resiko yang terjadi
menjadi tanggung jawab perusahaan (ditanggung sendiri).
BAB IV

KESIMPULAN

Sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dan pengeluaran yang telah dirancang
memungkinkan perusahaan untuk memiliki dokumen penjualan serta pembelian yang lebih
lengkap dan resmi dengan adanya nomor atau kode disetiap dokumen yang dibuat. Dimana
dari banyaknya transaksi penjualan dan pembelian dengan unit penentuan pemberian dokumen
terkait belum begitu akuratnya data. Terkait dengan sistem informasi akuntansi siklus
pendapatan dan pengeluaran yang telah dirancang memungkinkan bagian finance untuk
memiliki informasi pembayaran angsuran yang telah dibayarkan oleh pelanggan dan kepada
supplier dalam proses pembelian.
DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M., (2021). Sistem Informasi Siklus Pendapatan dan Sistem Informasi Siklus
Pengeluaran. Modul Kuliah Sistem Informasi Akuntansi Jakarta : FEB-Universitas
Mercu Buana.

Ariyanti. 2021. Teknik dan Dokumentasi Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. Bank Central
Asia TBK. Jakarta: FEB-Universitas Mercu Buana.
Choiriah, S., & Sudibyo, Y.A. (2020). Competitive Advantage, Organizational Culture and
Sustainable Leadership on the success of Management Accounting Information System
Implementation.

Fuadah, H., & Setiyawati, H. (2020). The EFFECT OF THE IMPLEMENTATION OF


TRANSPARENCY AND ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM ON THE
QUALITY OF FINANCIAL REPORTS. IJO-International Journal of Business
Management, 3(11), 01-12.

Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M. (2020). The Effect of Level of Education,
Accounting Knowledge, and Utilization Of Information Technology Toward Quality
The Quality of MSME’s Financial Reports. In The 1st Annual Conference Economics,
Business, And Social Sciences (ACEBISS) 2019 (Vol. 1, No. 3).

Marcho Agusta. (2020). Sistem Informasi Siklus Pendapatan dan Siklus pengeluaran Pada PT
Mustika Ratu.

Luthfiah Raisya Ardani. (2020). Sistem Informasi Siklus Pendapatan dan Sistem Informasi
Siklus Pengeluaran.

Faqih, M. (2019). Siklus Pendapatan dan Siklus Pengeluaran PT. ABC President Indonesia.

Putra, Y. M. (2019). Analysis of Factor Affecting the Interest of SMEs Using Accounting
Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-826.

Susanto, A. (2018, June). The Influence of information Technology on the Quality of


Accounting Information System. In Proceedings of the 2018 2nd High Performance
Computing and Cluster Technologies Conference (pp. 109-115).

Iskandar, D. (2015). Analysis of Factors affecting the success of the application of accounting
information system. International Journal of scientific & Technology research, 4(2),
155-162.
Kurniawan, Y., & Parapaga, J. C. (2014). Pengembangan Sistem Informasi Siklus Pendapatan
pada PT XYZ (Pendekatan Studi Kasus). ULTIMA InfoSys, V(1).

Studi, P., & Informasi, S. (n.d.). (2004). SIKLUS BISNIS PADA SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI Mudjahidin. (Vol. 3, No. 2).

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2014_2_1839_Bab2.pdf

https://abnesietzi.wordpress.com/2017/07/12/siklus-pendapatan-dan-pengeluaran/

https://www.unilever.co.id/about/

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai