net/publication/355167853
CITATIONS READS
0 1,518
6 authors, including:
Nadila Puspa
Universitas Mercu Buana
20 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
ANALISIS SISTEM INFORMASI SIKLUS PRODUKSI, PENGUPAHAN, DAN SUMBER DAYA MANUSIA PT UNILIVER INDONESIA TBK View project
All content following this page was uploaded by Raihan Abid Rahman on 10 October 2021.
Abstract
A business process is a structured collection of interrelated activities or work to solve a
particular problem or produce a product or service to achieve company goals. A business
process can be broken down into several sub-processes, each of which has its own attributes
but also contributes to achieving the goals of the sub-processes. In a company, there is a
financial cycle in the form of income and expenditure cycles. How the process of the company's
revenue and expenditure mechanism is designed and executed in accordance with an adequate
accounting information system. The purpose of this study was to determine the development
of income and expenditure cycles at PT Uniliver Indonesia Tbk. The discussion technique used
is descriptive method. Data collection techniques were carried out by looking for various
sources from journals, e-books, and the internet. To solve this problem, through the system
procedures in the revenue and expenditure cycle, it is really structured so that it can be used by
users well.
Keywords: Business Process, Revenue Cycle System, Expenditure Cycle System.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan merupakan suatu bentuk organisasi yang didirikan dengan tujuan
untuk mencapai laba yang maksimal, perusahaan harus dapat beroperasi secara
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang diinginkan, maka itu dibutuhkan sistem
informasi akuntansi yang baik. Sistem informasi akuntansi memiliki banyak peran
penting dalam perusahaan, seperti memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya dalam
menghasilkan barang dan jasa, memperbaiki pengambilan keputusan, dan menciptakan
keunggulan kompetitif. Sistem informasi akuntansi memiliki beberapa sub sistem yang
berupa siklus-siklus akuntansi. Siklus akuntansi menunjukkan prosedur akuntansi
mulai dari sumber data sampai ke proses pencatatan akuntansinya.
Siklus akuntansi dibagi menjadi siklus pendapatan, siklus pengeluaran. Siklus
pendapatan adalah siklus dimana perusahaan melakukan penjualan barang jadi/jasa
kepada pelanggannya. Siklus konversi terdiri atas subsistem utama sistem produksi dan
sistem akuntansi biaya. Sistem produksi melibatkan perencanaan, penjadwalan, dan
pengendalian produk fisik melalui proses produksi. Siklus pengeluaran adalah siklus
yang terdiri dari akuisisi bahan baku, properti, tenaga kerja dan proses lain yang
semuanya berakibat pada pengeluaran kas. Subsistem utama pada siklus ini adalah
sistem pembelian, sistem pengeluaran kas, sistem penggajian, dan sistem pencatatan
harga tetap. Siklus pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional
pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang
dan jasa. Sistem pembelian adalah suatu kegiatan atau transaksi pembelian, baik itu
secara tunai maupun kredit dalam suatu organisasi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dari siklus pendapatan dan siklus pengeluaran serta tujuannya?
2. Apa saja aktivitas dari siklus pendapatan dan siklus pengeluaran?
3. Apa saja fungsi-fungsi dari siklus pendapatan dan pengeluaran?
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan artikel ilmiah ini adalah sebagai syarat untuk memenuhi tugas
mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi, selain itu juga karena keingintahuan penulis
tentang bagaimana proses Sistem Informasi Akuntansi dalam siklus pendapatan dan
siklus pengeluaran berjalan di perusahaan PT. Unilever Indonesia, Tbk. Harapan
penulis pada umumnya adalah semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menjadi
tambahan wawasan bagi khususnya penulis, dan umumnya bagi para pembaca
artikel ini.
BAB II
LITERATUR TEORI
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sistem informasi berbasis komputerisasi yang
mengolah data keuangan yang berhubungan dengan data transaksi dalam siklus akuntansi dan
menyajikannya dalam bentuk laporan keuangan kepada manajemen perusahaan. Sistem
akuntansi adalah informasi yang berhubungan dengan data finansial terutama informasi
keuangan. Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar maupun dalam perusahaan,
disusun suatu sistem akuntansi yang dapat diproses dengan cara manual (tanpa mesin
pembantu) atau diproses dengan menggunakan mesin pembukuan sederhana sampai dengan
komputer. Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu
kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang dihasilkan oleh suatu proses tertentu yang
bertujuan untuk menyediakan informasi untuk membantu mengambil keputusan manajemen
operasi perusahaan dari hari ke hari serta menyediakan informasi yang layak untuk pihak di
luar perusahaan. Sistem akuntansi dapat berupa organisasi formulir, catatan, dan laporan yang
dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan
oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan Dari definisi ini, unsur suatu
sistem akuntansi pokok adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku
pembantu serta laporan. Dari definisi yang ada dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi
Akuntansi adalah kumpulan informasi mengenai sumber daya seperti manusia dan peralatan,
dan selanjutnya data yang terkumpul kemudian diolah menjadi suatu laporan jurnal sehingga
bisa memberikan informasi untuk membuat suatu keputusan. Menurut Sutabri (2012:15)
“sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena
sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi didalam sistem tersebut”.
Karakteristik Sistem
Suatu sistem memiliki sifat-sifat khusus atau karakteristik. Menurut Jogiyanto, karakteristik
sistem antara lain (Jogiyanto, 1993:3):
a) Komponen sistem (Components), Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang
saling berinterksi, yangbekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen
system tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki 6 sifat-
sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem
secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang
disebut Supra sistem
b) Batasan sistem (Boundary), Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi
antara system dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan
sistemini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidakdapat
dipisah-pisahkan.
c) Lingkungan Luar Sistem (Environtment), Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup
atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan
lingkungan luarsistem. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan juga
dapat merugikan sistem tersebut.
d) Penghubung Sistem (Interface), Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem
yang lain disebut dengan penghubung sistem (Interface). Penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain
e) Masukan Sistem (Input), Energi yang di masukan kedalam sistem disebut masukan
sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).
Sebagai contoh didalam suatu unit komputer, program adalah maintenance input yang
digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara data adalah signalinput yang
akan diolah menjadi informasi.
f) Keluaran Sistem (Output), Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi sub sisistem yang lain.
Seperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, dimana
informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-
hal yang merupakan input bagi subsistem lainnya.
g) Pengolah Sistem (Procces), Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan
mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagain contoh, sistem akuntansi. Sistem ini
akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak
manajemen.
h) Sasaran Sistem (Objective), Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan
bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi system
tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasarana atau tujuan
yang telah direncanakan.
Definisi Siklus Pendapatan
Siklus pendapatan (revenue cycle) adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan
pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para
pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut (Romney
& Steinbert, 2005). Tujuan utama siklus pendapatan adalah untuk menyediakan produk yang
tepat ditempat dan waktu yang teat dengan harga yang sesuai. Sistem Terdapat dua kelompok
pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan
yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan
pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari proedur – prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan
pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen –
elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Jogiyanto, 1993:2). Menurut
Romney dan Steinbart, sistem diartikan sebagai kumpulan dari dua atau lebih komponen yang
saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan (Romney dan Steinbart, 2003:2). Tiap
sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.
Tujuan siklus pendapatan yaitu memfasilitasi pertukaran barang dan jasa yang dimiliki oleh
perusahaan dengan kas yang dimiliki oleh konsumen. Tujuan-tujuan khusus yang ingin dicapai
perusahaan dalam pelaksanaan siklus pendapatan yaitu:
Siklus Pengeluaran (Spending cycle atau expenditure cycle) adalah rangkaian kegiatan
bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta
pembayaran barang dan jasa. Siklus pengeluaran melibatkan beberapa aktifitas yang
berhubungan dengan pembelian bahan mentah, persediaan barang-barang dan jasa. Kegiatan
ini termasuk mengidentifikasikandan mendokumentasikan semua pengeluaran uang,
menyipakan order pembelian menerima kiriman barang dan mencatat persediaan.
Tujuan utama dari siklus pengeluaran ini adalah untuk mempermudah pertukaran kas
dengan para pemasok untuk barang dan jasa yang dibutuhkan dimana tujuan khusus yang
terkandung didalamnya meliputi:
1. Memastikan bahwa seluruh barang dan jasa dipesan sesuai keperluan.
2. Menerima seluruh barang yang dipesan dan menverifikasi bahwa barang tersebut adalah
valid dan benar.
3. Menjaga barang tersebut sampai dibutuhkan.
4. Memastikan bahwa faktur yang berhubungan dengan barang dan jasa adalah valid dan
benar.
5. Mencatat dan mengklasifikasikan pengeluaran secara cepat dan tepat
6. Memposkan kewajiban dan pengeluaran kas ke dalam perkiraan pemasok yang tepat di
dalam buku besar utang usaha.
7. Memastikan bahwa seluruh pengeluaran kas berhubungan dengan pengeluaran yang sudah
diotorisasi.
8. Menyiapakan seluruh dokumen dan laporan manajerial yang diperlukan yang berhubungan
dengan barang atau jasa yang diperoleh.
BAB III
PEMBAHASAN
Unilever Indonesia, yang berdiri pada 5 Desember 1933, telah tumbuh hingga kini
menjadi salah satu perseroan terdepan untuk kategori Fast Moving Consumer Goods di
Indonesia. Kami telah hadir menemani perjalanan kehidupan masyarakat Indonesia melalui
rangkaian produk Unilever Indonesia mencakup brand-brand ternama dunia seperti Pepsodent,
Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall’s,
Royco, Bango dan lainnya. Untuk mewujudkan visi, kami telah berinvestasi dalam strategi
untuk kategori dan merek jangka panjang yang menghasilkan kemajuan yang menguntungkan
semua pemangku kepentingan. Unilever percaya bahwa pertumbuhan menguntungkan juga
harus berupa pertumbuhan yang bertanggung jawab. Pendekatan itu ada di dalam model bisnis
kami, didorong oleh kehidupan berkelanjutan dan USLP. Ini memandu pendekatan kami
terhadap cara melakukan bisnis dan cara memenuhi permintaan konsumen yang semakin
meningkat untuk merek yang bertindak secara bertanggung jawab dalam dunia sumber daya
yang terbatas. Model bisnis kami diawli dengan wawasan konsumen yang menginformasikan
inovasi merek, sering dengan mitra pada rantai pasokan kami, untuk menciptakan produk yang
kami bawa ke pasar yang didukung oleh pemasaran dan pengiklanan di seluruh saluran
distribusi.
Entri pesanan penjualan mencakup tiga tahap: mengambil pesanan dari pelanggan,
memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan, serta memeriksa ketersediaan persediaan dan
juga menjawab permintaan pelanggan.
1. Mengambil pesanan pelanggan
Pesanan pelanggan dapat diterima dalam berbagai cara: di toko, melalui surat,
melalui telepon, melalui web site, atau melalui tenaga penjualan di lapangan. Salah satu
cara untuk meningkatkan efisiensi entri pesanan penjualan adalah dengan mengizinkan
para pelanggan untuk memasuki data pesanan penjualan sendiri.
2. Persetujuan kredit
Sebagian besar penjualan antarperusahaan (business-to-business sales) dilakukan
secara kredit. Penjualan secara kredit harus disetujui sebelum diproses. Bagi pelanggan
lama dengan catatan pembayaran yang baik, pemeriksaan kredit formal untuk setiap
penjualan biasanya tidak dibutuhkan. Pada kasus semacam ini, menyetujui kredit bagi
pelanggan melibatkan pemeriksaan file induk pelanggan untuk memverifikasi saldo yang
ada, mengidentifikasi batas kredit pelanggan, dan memverifikasi bahwa jumlah pesanan
tersebut ditambah dengan saldo rekening yang tidak melebihi batas kredit ini.
Proses ini dapat diotomatisasikan dengan menggunakan pemeriksaan edit lainnya
selama proses entri pesanan, yaitu pemeriksaan batas. Otorisasi khusus untuk menyetujui
kredit digunakan bagi para pelanggan baru, ketika sebuah pesanan melebihi batas kredit
pelanggan tersebut, atau ketika pelanggan tersebut memiliki saldo lewat jatuh tempo yang
belum dibayar. Otorisasi jenis ini harus dilakukan oleh manajer bagian kredit.
Ada lima Aktivitas dasar dalam siklus pengeluaran (Gelinas 1998:474) yaitu sebagai berikut:
Sistem informasi akuntasi sangat membantu para akuntan, terutama pada periode tutup buku
di akhir tahun, karena dengan adanya sistem informasi akuntasi, semua transaksi selama
setahun akan tersimpan ke dalam sistem, yang akan memudahkan akuntan dapat melakukan
proses akuntansi menjadi lebih cepat, efisien dan juga lebih optimal Sistem Informasi
Akuntansi ini membantu Sistem yang digunakan Oleh PT. Unilever Sistem ini bernama Sistem
ASIA, fungsinya adalah mencatat semua aktivitas yang terjadi dalam perusahaan dalam suatu
periode. Sistem ini secara otomatis akan menhitung dan memberikan output berupa
informasiyang dapat di gunakan sebagai pengambilan keputusan. Sistem ini bernama Sistem
Mc Frame, fungsinya adalah mencatat semua aktivitas produksi yang terjadi dalam perusahaan
dalam suatu periode. Sistem ini secara otomatis akan menghitung dan memberikan output
berupa informasi yang dapat di gunakan sebagai pengambilan keputusan dan mentransfer
informasi yang telah diolah ke Sistem ASIA untuk dijadikan laporan keseluruhan perusahaan.
Keunggulan Sistem Informasi yang digunakan PT. Unilever Indonesia Tbk adalah:
Kelemahan Sistem Informasi yang digunakan PT. Unilever Indonesia Tbk adalah:
KESIMPULAN
Sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dan pengeluaran yang telah dirancang
memungkinkan perusahaan untuk memiliki dokumen penjualan serta pembelian yang lebih
lengkap dan resmi dengan adanya nomor atau kode disetiap dokumen yang dibuat. Dimana
dari banyaknya transaksi penjualan dan pembelian dengan unit penentuan pemberian dokumen
terkait belum begitu akuratnya data. Terkait dengan sistem informasi akuntansi siklus
pendapatan dan pengeluaran yang telah dirancang memungkinkan bagian finance untuk
memiliki informasi pembayaran angsuran yang telah dibayarkan oleh pelanggan dan kepada
supplier dalam proses pembelian.
DAFTAR PUSTAKA
Putra, Y. M., (2021). Sistem Informasi Siklus Pendapatan dan Sistem Informasi Siklus
Pengeluaran. Modul Kuliah Sistem Informasi Akuntansi Jakarta : FEB-Universitas
Mercu Buana.
Ariyanti. 2021. Teknik dan Dokumentasi Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. Bank Central
Asia TBK. Jakarta: FEB-Universitas Mercu Buana.
Choiriah, S., & Sudibyo, Y.A. (2020). Competitive Advantage, Organizational Culture and
Sustainable Leadership on the success of Management Accounting Information System
Implementation.
Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M. (2020). The Effect of Level of Education,
Accounting Knowledge, and Utilization Of Information Technology Toward Quality
The Quality of MSME’s Financial Reports. In The 1st Annual Conference Economics,
Business, And Social Sciences (ACEBISS) 2019 (Vol. 1, No. 3).
Marcho Agusta. (2020). Sistem Informasi Siklus Pendapatan dan Siklus pengeluaran Pada PT
Mustika Ratu.
Luthfiah Raisya Ardani. (2020). Sistem Informasi Siklus Pendapatan dan Sistem Informasi
Siklus Pengeluaran.
Faqih, M. (2019). Siklus Pendapatan dan Siklus Pengeluaran PT. ABC President Indonesia.
Putra, Y. M. (2019). Analysis of Factor Affecting the Interest of SMEs Using Accounting
Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-826.
Iskandar, D. (2015). Analysis of Factors affecting the success of the application of accounting
information system. International Journal of scientific & Technology research, 4(2),
155-162.
Kurniawan, Y., & Parapaga, J. C. (2014). Pengembangan Sistem Informasi Siklus Pendapatan
pada PT XYZ (Pendekatan Studi Kasus). ULTIMA InfoSys, V(1).
Studi, P., & Informasi, S. (n.d.). (2004). SIKLUS BISNIS PADA SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI Mudjahidin. (Vol. 3, No. 2).
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2014_2_1839_Bab2.pdf
https://abnesietzi.wordpress.com/2017/07/12/siklus-pendapatan-dan-pengeluaran/
https://www.unilever.co.id/about/