Anda di halaman 1dari 4

PENGANTAR MANAJAMEN

Pokok Bahasan :

PENDELEGASIAN WEWENANG

KELOMPOK II :
1. GEDALYA MARDIANI ARA
2. INDAH JONETHA SUMARYANTO
3. JHON FRIT’S KELENDONU
4. JURETNO FAY
5. NISSA A.A.S. SUEK
6. SEVANIA KRISTEN
7. YOSTINA NELCI TANEO
 Pendelegasian wewenang

Yang dimaksud dengan delegasi adalah penyerahan otoritas, tugas, atau tanggung jawab. Jadi
yang dimaksud dengan pendelegasian wewenang adalah proses penyerahan tugas, atau tanggung
jawab di perusahaan atau organisasi dari atasan ke seseorang. Delegasi dilakukan dengan
membagi tugas, wewenang, hak, tanggung jawab, kewajiban, dan tanggung jawab, yang
didefinisikan dalam deskripsi/penjabaran tugas formal dalam organisasi.

Beberapa ahli berpendapat :

- Menurut Hasibuan (2007: 68)

Pendelegasian wewenang adalah memberikan bagian dari pekerjaan atau wewenang oleh
delegator (otoritas) kepada delegasi (penerima wewenang) untuk bekerja atas nama delegator.

- Menurut Stoner (2000: 434) dalam Kesumnajaya (2010)

Pendelegasian wewenang adalah pendelegasian wewenang formal dan tanggung jawab


kepada bawahan untuk menyelesaikan kegiatan tertentu.

- Menurut Ralph C Davis (2001: 72)

Pendelegasian wewenang hanya merupakan tahap dari suatu proses ketika transfer otoritas
berfungsi untuk melepaskan posisi dengan melaksanakan akuntabilitas.

 Elemen Pendelegasian Wewenang (Delegation of


Authority)
1. Wewenang (Authority)

Wewenang atau Otoritas dalam organisasi bisnis dapat didefinisikan sebagai kekuatan
dan hak seseorang untuk menggunakan dan mengalokasikan sumber daya secara efisien, untuk
membuat keputusan dan memberikan perintah untuk mencapai tujuan organisasinya.

Louis A. Allen berpendapat bahwa otoritas adalah sejumlah kekuasaan (power) dan hak
(rights) yang didelegasikan ke suatu posisi. Oleh sebab itu, wewenang atau otoritas harus
didefinisikan dengan baik sehingga orang yang memegang posisi tertentu mengetahui dengan
jelas ruang lingkup otoritas mereka dan mereka tidak boleh salah menafsirkannya.

Dengan kata lain, otoritas atau otoritas adalah hak untuk memberikan perintah, pesan atau
instruksi untuk menyelesaikan semua yang ditugaskan. Manajemen tingkat atas adalah tingkat
manajemen yang memiliki otoritas terbesar. Otoritas atau otoritas selalu mengalir dari atas ke
bawah. Artinya seorang pemimpin/bos wajib menjelaskan dengan jelas bagaimana bawahannya
melakukan pekerjaan yang didelegasikan dan menjelaskan apa yang diharapkan dari delegasi
otoritas sehingga mereka dapat menerima pekerjaan sesuai dengan harapan dan keinginan
mereka.Wewenang harus disertai dengan tanggung jawab yang sama. Mendelegasikan
wewenang kepada orang lain tidak berarti keluar dari tanggung jawab. Akuntabilitas masih
melekat pada orang yang memiliki otoritas tertinggi.

2. Tanggung Jawab (Responsibility)

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, arti dari Tanggung jawab adalah kondisi yang
harus menanggung segalanya (jika sesuatu terjadi dapat dituntut, disalahkan, dituntut dan
sebagainya).

Dalam manajemen, Tanggung Jawab atau Tanggung Jawab dapat diartikan sebagai
kewajiban seseorang untuk menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. Seseorang yang
diberi tanggung jawab harus memastikan bahwa ia menyelesaikan tugas yang diberikan
kepadanya. Jika tugas yang menjadi tanggung jawabnya tidak selesai seperti yang diharapkan,
maka orang yang bersangkutan harus memberikan penjelasan atau alasan mengapa tugas tersebut
tidak selesai.

Tanggung jawab tanpa wewenang atau wewenang yang memadai dapat menyebabkan
ketidakpuasan dan kesulitan dalam menjalankan tugasnya. Seseorang memiliki tanggung jawab
atas pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Jika melakukan pekerjaan dengan baik maka orang
yang bersangkutan akan mendapat pujian atau penghargaan. Namun, jika dia tidak
menyelesaikan tugas seperti yang diharapkan, dia juga bertanggung jawab penuh.

3. Akuntabilitas (Accountability)

Akuntabilitas adalah kewajiban individu atau organisasi untuk menjelaskan kegiatannya


dan mengungkapkan hasilnya secara transparan. Dapat dikatakan bahwa Akuntabilitas adalah
peningkatan rasa tanggung jawab, kualitas tanggung jawab yang lebih tinggi (tanggung jawab)
yang memuaskan bos. Misalnya, A mendelegasikan tugas ke B dan memintanya untuk
memastikan bahwa tugas tersebut harus dilakukan dengan benar dan benar. Tanggung jawab
tugas ada di B, tetapi akuntabilitas masih tetap di A. Sederhananya, Akuntabilitas berarti
bertanggung jawab atas hasil akhir suatu tugas. Akuntabilitas timbul dari tanggung jawab.

 Tahapan Pedelegasian Wewenang (Delegation of


Authority)
1.  Penugasan Pekerjaan

Seorang Manajer atau di sini disebut Delegator harus dengan jelas mendefinisikan tugas
dan pekerjaan yang harus dilakukan oleh bawahannya. Kejelasan tugas dan hasil yang
diharapkan harus menjadi langkah pertama dalam mendelegasikan wewenang.

2. Pemberian Wewenang
Pemberian wewenang terjadi ketika bos berbagi wewenang dengan bawahannya. Untuk
alasan ini, setiap bawahan diberikan kebebasan yang cukup untuk melaksanakan tugas yang
diberikan kepadanya oleh atasannya. Manajer di semua tingkatan mendelegasikan wewenang
dan kekuasaan yang melekat pada posisi mereka. Pembagian wewenang dan kekuasaan ini
sangat penting untuk mendapatkan hasil yang efektif.

3. Menciptakan Tanggung Jawab dan Akuntabilitas

Proses pendelegasian wewenang tidak hanya terbatas pada pembagian wewenang dan
kekuasaan dari atasan ke bawahannya. Karena pada saat yang sama harus menjadi kewajiban
untuk tugas yang diberikan kepada mereka. Tanggung jawab dapat dikatakan sebagai faktor atau
kewajiban seseorang untuk menjalankan tugasnya berdasarkan kemampuannya sesuai dengan
arahan atasannya.

Tanggung jawab sangat penting dalam mendelegasikan wewenang karena akan


memberikan efektivitas kepada otoritas yang diberikan. Akuntabilitas timbul dari tanggung
jawab dan tanggung jawab muncul dari otoritas. Karena itu, Tanggung Jawab dan Akuntabilitas
harus dilampirkan pada otoritas yang didelegasikan ini.

 Kesimpulan :

Pendelegasian wewenang adalah proses penyerahan tugas, atau tanggung jawab di


perusahaan atau organisasi dari atasan ke seseorang yang dilakukan dengan tiga elemen dan tiga
tahapan penting yaitu menunjuk tugas-tugas tertentu untuk dikerjakan para bawahan, memberi
izin kepada bawahan untuk mengambil kebijakan untuk pelaksanaan tugas yang didelegasikan
dan menimbulkan kewajiban atau tanggung jawab yang mendelegasikan.

Anda mungkin juga menyukai