Anda di halaman 1dari 10

PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN

Disusun oleh : Adli Nugraha


Arya Nugraha Setiawan
Fitri Andriani Eka Putri
Genta Adi Wiyansyah
Rifa Fajri Adhania

XI IPA 2
A. Tokoh Pembaru Pemikiran Islam pada Masa Modern

Pada abad ke-18 M dan awal abad ke-19 M, dunia Islam berada dalam situasi yang
sangat kritis. Hampir seluruh negara atau wilayah Islam jatuh ke tangan bangsa Barat.
Penjajahan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Barat yang beragama Nasrani atas wilayah Islam
menyadarkan umat Islam dari keterlenaan. Umat Islam mulai menyadari kelemahan dan
ketertinggalannya.

Kemajuan yang dicapai dunia Barat terletak pada bidang sains dan teknologi. Oleh
karena itu, umat Islam harus mampu mengejar ketinggalan tersebut dan perlu diadakan
pembaruan dalam dunia Islam yang harus dilakukan secara menyeluruh. Sejak awal Isla telah
mempunyai tradisi pembaruan. Islam segera memberi jawaban terhadap apa yang dipandang
menyimpang. Tajdid mendapat pembenaran dan pengesahan dari Allah SWT sebagaimana
dalam firman-Nya berikut.

ؕ َ‫ص ِل ِحيْن‬ ِ ُ‫ص ٰلوةَ نَّااَِ لَ ن‬


ْ ‫ض ْي َُع ا ْجرَ ْال ُم‬ ْ ِ‫ب‬
َّ ‫ؕالـك واقا ُموا ال‬ َِ َ‫و َالَّ ِذيْنَ يُم ِس ُك ْون‬
َِ ‫ب ٰت‬

Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan AlKitab (Taurat) serta mendirikan salat, (akan
diberi pahala) karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang
mengadakan perbaikan. (QS. Al A’raf: 170)

Tokoh yang memelopori gerakan tajdid atau pembaruan Islam, antara lain:

1. Muhammad bin Abdul Wahab


Muhammad bin Abdul Wahab lahir di
Uyainah, Nejd, Arab Saudi pada tahun 1703 M. Ia
dilahirkan dari keluarga yang terkenal dengan
kesalehan dan keimanannya. Ia mempunyai
gerakan yang kemudian dikenal dengan gerakan
wahabi. Gerakan wahabi ini berhasil berkat
bantuan kepala suku yang bernama Muhammad
Ibnu Saud yang kemudian mendirikan kerajaan
dibawah pimpinan keturunannya. Pembaruan yang dilakukan antara lain :
a. Al – Qur’an dan hadis merupakan sumber asli ajaran Islam
b. Taklid kepada ulama tidak dibenarkan
c. Pintu ijtihad tetap terbuka dan boleh dilakukan dengan jalan kembali pada Al-Qur’an
dan sunah Nabi Muhammad saw.

2. Syah Waliyullah (1703 – 1762 M)

Syah Waliyullah lahir di Delhi pada 21


Februari 1703 M. Tokoh ini mempunyai
silsilah sampai kepada Umar bin Khattab
sehingga di belakang namanya sering
ditambah al-Umari atau al-Faruqi. Banyak
sekali karyanya, antara lain Hujjatul Baligan,
Fuyun al-Haramain dan al-Fauzul Kabir fi Usulit Tafsir. Di samping itu, ia menerjemahkan
kitab suci Al-Qur’an ke dalam bahasa Persia. Pembaruan yang dilakukan anatara lain :
a. Terjadinya perubahan sistem pemerintahan Islam dari sistem kekhalifahan menjadi
sistem kerajaan.
b. Sistem demokrasi yang ada dalam kekhalifahan diganti dengan sistem monarki absolute.
c. Perpecahan di kalangan umat Islam yang disebabkan oleh berbagai pertentangan aliran
dalam Islam.

3. Sultan Mahmud II (1785 – 1835 M)

Sultan Mahmud II lahir pada tahun 1785 M. Dia diangkat


menjadi khalifah pada tahun 1807 M. Sultan Mahmud II banyak
melakukan gerakan pembaruan dalam dunia Islam. Pembaruan
yang dilakukan anatara lain :
a. Menerapkan sistem demokrasi dalam pemerintahannya.
b. Menghapus pengkultusan sultan yang dianggap suci oleh rakyatnya.
c. Mengadakan pembaruan dalam bidang pendidikan dengan memasukkan kurikulum
umum ke dalam lembaga-lembaga pendidikan madrasah.
d. Mendirikan sekolah maktebi ma’arif yang menyiapkan tenaga – tenaga administrasi,
dan maktebi ulum’’I edebiyet yang menyiapkan tenaga – tenaga ahli penerjemah.
e. Mendirikan sekolah kedokteran, militer dan teknik.

4. Sultan Ali Pasya (1765 – 1849 M)

Muhammad Ali Pasya lahir pada tahun 1765 M.


Banyak usaha yang dilakukannya untuk memperbarui
kondisi umat Islam yang telah jauh tertinggal dari negeri
Barat. Usaha-usaha yang ia lakukan adalah sebagai berikut:
a. Bidang Ekonomi
1. Mengambil alih kepemilikan tanah oleh
negara dan hasilnya digunakan untuk kepentingan rakyat
2. Membangun sistem irigasi sehingga hasil
pertanian menjadi lebih baik.

b. Bidang Militer
Jatuhnya mesir ke tangan Napoleon Bonaparte menyadarkan Muhammad Ali Pasya.
Kemajuan teknologi peperangan membuat Prancis dengan mudah menguasai Mesir.
Setelah Perancis dapat diusir Inggris tahun 1802 M, ia mengundang seorang perwira
tinggi Prancis untuk melatih tentara Mesir. Kemudian, ia mendirikan sekolah militer
tahun 1815 M.

c. Bidang Pendidikan
1. Mendirikan sekolah militer pada tahun 1815
2. Mendirikan sekolah teknik pada tahun 1816
3. Mendirikan sekolah kedokteran pada tahun 1827
4. Mendirikan sekolah apoteker pada tahun 1829
5. Mendirikan sekolah pertambangan pada tahun 1834
6. Mendirikan sekolah penerjemahan pada tahun 1836
7. Mengirim pelajar ke Prancis untuk belajar sains dan teknologi

5. At- Tahtawi (1801 – 1875 M)


Rifa’ah Badawi at- Tahtawi lahir di Tahta pada 1801 M
dan meninggal tahun 1873 M di Mesir. Sebelum pergi ke
Prancis, ia banyak mempelajari peradaban Barat dan
kemajuan yang dicapainya di Institut d’Egypte. Setelah
menamatkan pendidikan di Al- Azhar tahun 1822, ia mengajar
di almamaternya selama ± 2 tahun. Dorongan dari gurunya
Al- Attar, dan kesempatan yang diberikan Muhammad Ali
Pasya kepadanya, menjadikan ia belajar di Prancis dan menjadi imam para pelajar Mesir
di Prancis. Disamping itu ia aktif menulis di Koran al—Waqai al Misiriyah. Ide yang
dilontarkannya adalah sebagai berikut :
a. Untuk itu umat Islam harus berani belajar dari Barat (Ilmu pengetahuan).
b. Negara yang baik adalah Negara yang pandai meningkatkan ekonomi rakyat.
c. Raja dengan ulama harus bisa berunding untuk melaksanakan hukum syariat.
d. Umat Islam harus menguasai bahasa asing untuk menerjemahkan dan memahami
ilmu dan peradaban Barat.
e. Ulama Islam harus memahami ilmu-ilmu pengetahuan modern jika tidak ingin umat
Islam ketinggalan.

6. Jamaluddin Al –Afghani (1839 – 1897 M)


Jamaluddin Al- Afghani lahir di Afghanistan pada
tahun 1839 M dan meninggal dunia pada tahun 1897 M
dalam silsilah keturunannya, Al-Afghani adalah keturunan Nabi melalui saidina Ali r.a.
Pendidikannya sejak kecil sudah diajarkan mengkaji Al-quran dari ayahnya sendiri,
kemudian dilanjutkan dengan Bahasa Arab dan sejarah. Ayahnya mendatangkan
seorang guru ilmu tafsir, ilmu hadis dan ilmu fiqih yang dilengkapi pula dengan ilmu
tasawuf dan ilmu pengetahuan, keudian dikirim ke India untuk mempelajari ilmu
pengetahuan modern (Eropa). Berikut ini beberapa pemikiran Al- Afghani tentang
pembaruan umat Islam:
a. Kemunduran umat Islam bukan karena Islam tidak sesuai dengan perkembangan
zaman dan perubahan kondisi. Kemunduran itu disebabkan oleh beberapa factor.
Beberapa factor itu adalah sebagai berikut:
1. Umat Islam telah dipengaruhi oleh sifat statis, berpegang pada taklid, dan
bersikap fatalis.
2. Umat Islam telah meninggalkan akhlak yang tinggi dan telah melupakan ilmu
pengetahuan.
3. Di bidang politik, kesatuan umat Islam menjadi terpecah belah.
b. Untuk mengembalikan kejayaan pada masa lalu dan sekaligus menghadapi dunia
modern, umat Islam harus kembali kepada ajaran Islam yang murni dan Islam harus
dipahami dengan akal serta kebebasan.
c. Ciri peerintahan otokrasi dan absolute harus diganti dengan pemerintahan
demokratis. Kepala Negara harus bermusyawarah dengan pemuka masyarakat yang
berpengalaman.
d. Tidak ada pemisahan antara agama dan politik. Pan Islamisme atau rasa solidaritas
antara umat Islam harus dihidupkan kembali.

7. Muhammad Abduh (1849 – 1905 M)


M. Abduh lahir di Mesir tahun 1849 M. Ayahnya
Abduh Hasan Khairullah berasal dari Turki, sedangkan
ibunya seorang Arab. M. Abduh termasuk anak yang
cerdas. Ketika di Al-Azhar ia bertemu dengan Jamaluddin Al-Afgani yang datang ke
mesir. Setelah menamatkan studynya di al-azhar tahun 1877 M, ia mengajar di Al –
Azhar dan aktif menulis di surat kabar Al- Ahram. Ia juga menjabat sebagai rector Al
Azhar. Sebagai rektor, ia memasukkan kurikulum filsafat dalam pendidikan di al-azhar.
Upaya itu dilakukan untuk mengubah cara berfikir orang orang Al-Azhar. Keterlibatan
Abduh dalam kancah politik memang tidak sepopuler Al-Afgani sedikit banyak abduh
terlibat dalam pergolakan politik dinegerinya. Terutama pekerjaan yang ditekuninya
sebagai dosen, jurnalistik, ulama maupun tokoh masyarakat ia bahkan ikut dalam
gerakan menentang penjajahan maupun penguasa yang bersekutu dengannya. Ide
pemikiran M. Abduh tentang pembaruan Islam adalah sebagai berikut :
a. Penghapusan paham jumud yang berkembang didunia Islam saat itu.
b. Pembukaan pintu ijtihad sebagai dasar yang penting dalam menginterprestasikan
kembali ajaran Islam.
c. Kekuasaan Negara harus di batasi konstitusi yang sudah dibuat Negara
bersangkutan.
d. Memodernisasikan sistem pendidikan Islam di al-azhar.

8. Muhammad Rasyid Ridha (1865 – 1935 M)


Rasyid Rida lahir di Al-Qalamun
dipesisir laut tengah tanggal 25 september
1865 M. Pendidikan bermula dari madrasah
Al-Kitab di Al-Qalamun dan dilanjutkan ke
madrasah Rasyidiah di Tripoli disini ia belajar
Nahwu, sharaf, berhitung dasar-dasar
geografi, akhidah, ibadah serta bahasa arab
dan Turki.
Rasyid Rida dalam pendidikan tingginya di Al-Azhar tahun 1898 Masehi dan berguru
kepada M. Abduh. M. Abduh bersama Rasyid Rida menerbitkan majalah Al-Azhar. Tafsir al-
manar ini disusun Rasyid Rida berdasarkan ceramah M. Abduh. Ide pemikiran Rasyid Ridha
tentang pembaruan Islam adalah sebagai berikut :
a. Sikap aktif dan dinamis dikalangan umat.
b. Umat islam harus meninggalkan sikap fatalisme (jabariah).
c. Umat Islam harus menguasai sains dan teknologi jika ingin maju.
d. Kemunduran umat islam disebabkan banyaknya unsur bid’ah dan khurafat yang masuk
kedalam ajaran Islam.
e. Perlu menghidupkan kembali system pemerintahan khalifah

9. Sayyid Ahmad Khan (1817 – 1898 M)


Sayyid Ahmad Khan lahir di Delhi tanggal 17 Oktober
1817 M. Gerakan pembaruan yang dilakukannya merupakan
kelanjutan gerakan dari Syah Waliyullah. Berkat jasanya
menyelematkan orang – orang Inggris dalam
pemberontakan tahun 1857, ia mendapat gelar sir. Ia
meyakinkan pemerintah Inggris bahwa dalam
pemberontakan itu umat Islam tidak terlibat.
Untuk merealisasikan tujuan gerakan pembaruannya, ia mengadakan kerja sama dengan
Inggris meskipun kerja sama itu banyak mendapat tantangan keras dari ulama lain di
Deoband. Ia beranggapan bahwa salah satu penyebab kemunduran umat Islam dari bangsa
Barat adalah lemahnya dalam penguasaan ilmu dan teknologi. Ide pemikiran Sayyid tentang
pembaruan Islam adalah sebagai berikut :
a. Kemunduran umat Islam disebabkan tidak menguasai sains dan teknologi
b. Ia berpendirian bahwa manusia bebas berkehendak dan berbuat sesuai dengan
sunatullah yang tidak berubah. Gabungan kemampuan akal, kebebasan manusia
berkehendak dan berbuat, serta hukum alam inilah yang menjadi sumber kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
c. Sumber ajaran Islam hanyalah Al-Qur’an dan hadis
d. Ia menentang taklid dan perlu adanya ijtihad sehingga umat Islam dapat berkembang
seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
e. Ia berpendapat satu – satunya cara untuk mengubah pola piker umat Islam dari
keterbelakangan adalah pendidikan.

10. Muhammad Iqbal (1876 – 1938 M)


Muhammad Iqbal lahir di Sialkot, Punjab pada
tanggal 2 Februari 1873 M. Ia adalah seorang penyair,
filosof, dan mujadid (pembaru pemikiran Islam).
Muhammad Iqbal mendapat pendidikan pertama di
Murray Collage, Sialkot. Di sini, ia bertemu dengan
ulama besar Sayyid Mir Hassan, guru dan sahabat karib
ayahnya. Ia melanjutkan studinya di Government
College Lahore dan memperoleh gelar Master of Art
(MA). Atas saran Sir Thomas Arnold, ia melanjutkan
studinya di Trinity College, Universitas Cambridge Inggris. Dua tahun kemudian, ia
pindah ke Munchen, Jerman, untuk lebih memperdalam filsafatnya. Di sinilah ia
mendapat gelar Doctor of Philosophy (Ph.D). Pada tahun 1908, ia kembali ke Lahore
dengan membuka praktik sebagai pengacara dan sebagai dosen filsafat. Ia pun pernah
menjadi Presiden Liga Muslim pada tahun 1938. Adapun Ide Muhammad Iqbal adalah
sebagai berikut :
a. Ijtihad mempunyai kedudukan penting dalam pembaruan Islam dan pintu ijtihad
tetap terbuka
b. Umat Islam perlu mengembangkan sikap dianamis. Dalam syiarnya, ia mendorong
umat Islam untuk bergerak dan jangan tinggal diam.
c. Kemunduran umat Islam disebabkan oleh kebekuan atau kejemudan berpikir
d. Hukum Islam tidak bersifat statis, tetapi dapat berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman
e. Perhatian umat Islam terhadap zuhud menyebabkan mereka kurang
memerhatikan masalah – masalah keduniaan dan social kemasyarakatan.

B. Hikmah Perkembangan Islam pada Masa Modern

Adanya pembaruan umat Islam di Timur Tengah memberikan pengaruh pergerakan


Isalam di Indonesia dengan berkembangnya organisasi keagamaan dan partai politik. Organisasi
keagamaan itu, antara lain Sarekat Dagang Islam (SDI), Persyarikatan Ulama, Muhammadiyah,
Persatuan Islam (Persis), Nahdlatul Ulama (NU), dan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti).
Sedangkan partai politik yang muncul, antara lain Sarekat Islam (SI), Persatuan Muslimin
Indonesia (Permi), dan Partai Islam Indonesia (PII).

KESIMPULAN

Perkembangan Islam pada masa modern dimulai pada tahun 1800 M. Pada sekitar
pertengahan abad ke-20 M, setelah dunia Islam bangkit dan memerdekakan negaranya dari
penjajahan, maka periode ini merupakan zaman kebangkitan kembali Islam setelah mengalami
kemunduran pada periode pertengahan. Kesadaran inilah yang kemudian berubah menjadi
sebuah upaya dan agenda besar umat Islam di abad modern ini guna melakukan pembaruan
dalam modernisasi. Pada masa pembaharuan modern Islam ini banyak muncul tokoh-tokoh
yang memberi konstribusi dalam bidang pengetahuan Islam. Meskipun ada sebagian pihak yang
memanfaatkannya dengan menyebarkan agama baru sehingga banyak orang yang imannya
lemah berpaling dan meninggalkan Islam. Banyaknya oknum yang mengaku beragama Islam
memanfaatkan status dengan memecah belahkan persatuan Islam dengan melakukan hal yang
dilarang oleh agama seperti kasus pengeboman yang membunuh banyak orang ketika sedang
melakukan ibadah shalat jum’at di masjid. Hal ini, sebenarnya untuk menghancurkan persatuan
umat Islam karena beberapa orang beranggapan bahwa pelakunya adalah oknum dari agama
lain.

Anda mungkin juga menyukai