Anda di halaman 1dari 5

QUALITY ASSURANCE

1.1.1 PENGERTIAN
Quality assurance atau menjaga mutu adalah suatu program berlanjut yang disusun secara
objektif dan sistematik memantau dan menilai mutu dan kewajaran asuhan terhadap pasien.
Menggunakan peluang untuk meningkatkan asuhan pasien dan memecahkan masalah-masalah
yang terungkap.
1.1. 2 Komponen Mutu
Mutu pelayanan kesehatan menjadi sulit di ukur, karena hasil yang terlihat merupakan
resultan dari berbagai faktor yang berpengaruh. Walaupun demikian secara jelas dapat di bedakan
komponen itu adalah
a. Struktur
Sarana fisik, perlengkapan dan peralatan organisasi dan manajemen, keuangan, SDM, dan
SDM lain.
b. Proses
Sarana kegiatan dokter, perawat dan administrasi pasien.
c. Out come
Out come jangka pendek seperti sembuh dari sakit, cacat dan lain-lain. Jangka panjang
seperti kemungkinan-kemungkinan kambuh, kemungkinan sembuh dimasa datang.
1.3 Aspek Mutu
Mutu pelayanan rumah sakit dapat pula di lihat dari segi aspek yang berpengaruh. Aspek
berati termasuk hal-hal yang secara langsung atau tidak berpengaruh terhadap pemilaian.
Ke empat aspek itu sebagai berikut
a. Aspek Klinis
Yaitu menyangkut pelayanan dokter, perawat dan terkait teknis medis.
b. Efisiensi dan Efektivitas
Yaitu pelayanan yang murah, tepat guna, tak ada diagnosa dan terapi berlebihan.
c. Keselamatan pasien
Yaitu upaya perlindungan terhadap pasien, misalnya perlindungan jatuh dari tempat
tidur,kebakaran.
d. Kepuasan pasien
Yaitu berhubungan dengan kenyamanan, keramahan dan kecepatan pelayanan.
Indikatornya adalah
a. Indikator Klinis
1. Angka infeksi nosolamial
2. Sngka kematian rumah sakit
3. Kasus kelainan neurologi yang timbul selama pasien di rawat
4. Salah yang di operasi
5. Indikasi operasi tidak tepat
6. Dan seterusnya
b. Indikator Efisiensi dan Efektifitas
1. Masalah antar jemput pasien ke dan dari kamar
2. Pasien harus menunggu terlalu lama di kamar
3. Persiapan di kamar kurang baik
4. Masalah dengan logistik kamar
5. Masalah pemakaian obat
6. Masalah lamanya pasien dirawat
7. Dan seterusnya
c. Indikator Aspek Keselamatan
1. Pasien terjatuh dari tempat tidur
2. Pasien terjatuh di kamar mandi
3. Pasien di beri obat yang salah
4. Pasien lupa di beri obat
5. Dan seterusnya
d. Indikator Aspek Kepuasan
1. Jumlah keluhan dari pasien dan keuarga
2. Hasil penilaian dengan kuesioner
3. Kritik dalam kolom surat pembaca koran
4. Pengaduan mal praktek
5. Laporan dari staf medik dan keperawatan
1.4 Ciri Mutu yang Baik
a. Tersedia dan terjangkau
b. Tepat kebutuhan
c. Tepat sumber daya
d. Tepat standar profesi
e. Wajar dan aman
f. Mutu memuaskan bagi pasien

1.5 Kepentingan Menjaga Mutu


a. Bagi Rumah Sakit
Persaingan antara rumah sakit memerlukan pelayanan bermutu agar mampu bertahan.
Selain itu adanya kemajuan teknologi yang canggih, memerlukan pemilihan yang tepat dan
rasional antara mutu pelayanan dan biaya.
b. Bagi Pasien
Pasien semakin kritis, ia mengerti akan hak, maka ingin pelayanan yang aman dan
memuaskan.
c. Bagi Dokter
Selain standar profesi yang telah di tentukan juga behadapan dengan asumsi dan tuntutan
hukum yang semakin gencar. Menyebabkan dokter hati-hati dan tertarik akan mutu
pelayanan.
d. Bagi Pemerintah
Pemerintah berusaha atas standar minimal pelanggaran maka pemantauan mutu yang baik
akan bermanfaat dalam memutuskan salah benarnya tindakan.

MODEL QUALITY ASSURANCE


A. Pengertian
Merupakan kegiatan-kegiatan ynag saling terkait yang berupaya untuk menjaga mutu
pelayanan rumah sakit.
Modelnya adalah
Identifikasi Nilai -> Identifikasi Standar -> Melakukan Penilaian -> Membuat
Interpretasi -> Pembentukan Tindakan -> Memilih Tindakan -> Melakukan Tindakan.(Siklus)
B. Komponen Model
a. Identifikasi Nilai
Menentukan nilai-nilai tertentu yang berlaku
b. Identifikasi Standar dan Kriteria
Penentuan patokan tertentu, sedangkan kriteria adalah patokan baik dan buruk,
benar dan salahnya pada tingkatan tertentu.
c. Melakukan Penilaian
Dengan patokan standar kriteria dalam penilaian apakah ada penyimpangan atau
tidak.
d. Membuat Interpretasi
Hasil penilaian di olah seberapa jauh penyimpangan itu dan apa sebabnya
e. Pembentukan Tindakan
Dari masalah yang adamdi buat alternatif tindakan yang mungkin di lakukan untuk
mengatasinya.
f. Memilih Tindakan
Di pilih tindakan yang terbaik dengan memperhatikan semua aspek.
g. Melakukan Tindakan
Melakukan tindakan terbaik sehingga dapat menyelesaikan masalah.

PELATIHAN QUALITY ASSURANCE


A. Kepentingan
Quality assurance apabila masih merupakan hal baru, memerlukan pelatihan
sebagai cara untuk memberikan pengertian yang jelas. Kejelasan arti dan cara
sangat diperlukan agar tidak timbul salah persepsi. Pelatihan juga haruslah
merupakan kegiatan yang secara nyata dijadwalkan, dengan demikian akan
memberikan kesempatan untuk mengerti juga akan memberikan kesempatan
secara formal mengkaji dan meluruskan perbedaan yang timbul. Pengertian
mutu yang meliputi empat aspek berikut ini.
 Klinis.
 Efisiensi dan efektifitas.
 Keamanan pasien.
 Kepuasan pasien.
B. Petugas fungsional
Para dokter dan perawat perlu diajak kerjasama dan mengerti pentingnya
aspek mutu yang lain selain medis, maka pelatihan akan mengajak mereka pada
pengertian dan upaya yang terarah dalam rangka menjaga mutu. Quality
assurance yang intinya adalah upaya pencegahan masalah, hendaklah dapat
dipahami bahwa pemecahan masalah itu bukan mencari kesalahan. Penemuan
masalah yang selanjutnya diperoleh telah merupakan jalan yang baik dalam
rangka meningkatkan mutu pelayanan. Tanpa terbuka terhadap kesalahan dan
kekurangan tersebut akan berhasil meningkatkan mutu.

C. Petugas manajemen.
Petugas berperan secara tegas dalam rangka meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pelayanan, juga berperan dalam keamanan dan kepuasan pasien.
Seperti ramahnya pelayanan, cepatnya prosedur keuangan dan administrasi.
Pelatihan akan memberi mereka kesempatan secara formal untuk mengerti
dan berpartisipasi dalam menemukan masalah tentang mutu kemudian
bersama-sama menyelesaikanya. Mungkin pelatihan tersebut cukup sekali,
tetapi harus berkelanjutan diprogramkan dan diatur sesuai kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai