• Untuk penampang persegi sangat besar, dinding licin; b. Kekasaran dasar saluran/ bed roughness (ks)
u 3,0 5,75 log R.u* • Kekasaran dasar/bed roughness,
u (4.4)
* ks = kekasaran butir ekuivalen Nikuradse,
• Untuk penampang lingkaran, dinding kasar (rough wall) berlaku untuk dasar rata/flat bed, dimana ks = diameter butir
u 6,5 5,75 log R • Kondisi alam;
u ks (4.5)
* - dg berbagai bentuk dasar a.l; ripple, dune dsb.
• Untuk penampang persegi sangat besar, dinding kasar; - Tergantung kepada diameter butir sedimen dan kecepatan arus.
u 6,00 5,75 log R • Untuk dasar saluran berpasir, ukuran butir sedimen butir
u ks (4.6) merupakan harga ks
*
ks = d65 (Einstein, 1950)
• Untuk penampang persegi, dinding kasar dan permukaan bebas ks = d90 (Meyer-Peter dan Muller, 1948)
ks = d85 (Simon dan Richardson, 1966)
u 6,25 5,75 log R
u ks (4.7)
*
8 gRS
f
dimana;
(4.8b) R = radius hidrolis
u2 S = kemiringan energi Dari persamaan (4.10) dan (4.11), dengan
u C RS (4.12)
Pers. (4.8b) dapat ditulis sbb;
8
1/ 2
C
1/ 2
u 8 (4.13)
f
u f (4.9)
*
1
3/17/2016
Chezy : formula empiris untuk kecepatan rata-2 untuk aliran Dari persamaan=2 terdahulu
steady uniform
g h
Dimana: R = radius hidolik C n (4.17)
u C RS (4.13) S = kemiringan dasar saluran zo e
C = koefisien Chezy
12h
Kecepatan geser: 18 log Hydraucally smooth flow
u*ks
5
3,3 / u*
u* gRS (4.14)
12 h u*ks
maka C= 18 log Hydraucally rough flow 70
ks
u
C g (4.15)
u* e. Formula Manning
Salah satu persamaan yang paling banyak digunakan untuk saluran terbuka
Membuat rata-2 profil kecepatan logaritmikKecepatan didapat yaitu Persamaan Manning;
1
h
u h
z
h zo
u u ( z ) dz * n dz 1 2 / 3 1/ 2
h zo z o u R S (4.18a) u dalam satuan m/dt
n
u h z u h (4.16)
u * n ( ) 1 o * n
h z o e
1,49 2 / 3 1 / 2
u (4.18b) u dalam satuan ft/dt
zo R S
n
n d
1/ 6
(4.19a) dimana d = diameter sedimen untuk pasir berbutir seragam a. Terminologi
21,1 (dalam meter), atau;
Secara umum istilah bentuk dasar saluran (bed form) dapat diuraikan
seperti di bawah ini;
d 1/ 6
n (4.19b) Dimana d= diaqmeter sedimen dalam feet
1. Plane Bed, ini adalah suatu bentuk dasar permukaan datar tanpa
25,7 naik dan turunnya permukaan lebih besar dari pada ukuran butir
Meyer-Peter dan Muller (1948) mempertimbangkan penggunaan material dasar.
campuran pasir, rumus Strickler yang ditransformasikan menjadi; 2. Ripples; ini adalah bentuk dasar yang berubah naik turun dengan
bentuk panjang gelombang lebih kecil dari 30 cm dan
Persamaan ini dapat dipakai untuk mendekati ketinggiannya lebih kecil dari 5 cm. Bentuk Ripple mendekati
n d 90
1/ 6
(4.20) koefisien Manning jika dasar saluran tidak segitiga dengan kenaikan miring panjang landai dan bagian turun
26 tertutup kerikil atau endapan. curam.
3. Bars; ini adalah bentuk dasar dengan panjang kira-kira sama
Lane dan Carlson (1953) mengusulkan; dengan lebar saluran atau lebih besar, dan ketinggian sama dengan
kedalaman rata-rata aliran yang ditimbulkan. Ada beberapa al;
point bars, middle bars dan tributary bars.
n d 75
1/ 6
(4.21) Dalam percobaan ini dasar saluran dilapisi dengan kerikil.
39 4. Dunes; bentuk dasar saluran lebih kecil dari bars tetapi lebih
besar dari ripple. Profilnya tidak seirama dengan profil muka air.
7. Chute and Poole; ini terjadi pada kemiringan yang relatif besar dengan
kecepatan dan konsentrasi sedimen yang tinggi. Terdiri dari gundukan
sedimen panjang.
Gambar 4.1. Bentuk dasar saluran berpasir (Simon dan Richardson 1966)
2
3/17/2016
Bed Load
(rolling,
Total Bed bouncing, dune
migration) Bed Load
Material
Load (sands,
Total gravels, etc) Suspended Bed
Sediment Material Load
Transport (originates from
Wash bed) Suspended
Load (silts,
Load
clays, etc) Wash Load
Arah arus/aliran
Stream Bed
earthsci.org/teacher/basicgeol/stream/stream.html#Erosion%20by%20Streams
3
3/17/2016
1. Parameter Transport:
qb = besarnya bed-load transport (m3/sec/m)
qB
B d = diameter sedimen (m)
d ( s 1) g.d s=ρs/ρ = desitas relatif
g = percepatan gravitasi (m2/sec)
qB
B
3
Δ =s–1
d 2
.g h = kedalaman air (m)
I = kemiringan saluran
μ = Ripple faktor = C/C’
2. Parameter Aliran
a. Formula DuBoy Jika kecepatan aliran bervariasi secara linier antara lapis pertama
sampai ke-m, maka volume debit beban dasar/bed load total persatuan
DuBoy menganggap gerakan sedimen di dasar saluran seperti lebar saluran;
diperlihatkan pada Gambar 5.1. Gaya tarikan (tractive force) di dasar
.Vs mm 1
diimbangi oleh tebal lapisan yang masing-masing tebalnya ε . dimana
qb Vs = kecepatan lapis kedua (Gambar 5.1) pada permulaan gerak
2 m=1
Dalam kondisi keseimbangan, maka; dimana;
.Vs
qb c
2 c2 (5.5)
qb K c
Gambar 5.1.: Sketsa model bed-load DuBoys
dimana nilai K terkait dengan butir sedimen,
Straub (1935) ; K berkaitan dengan diameter sedimen d;
4
3/17/2016
0.173
K ft 6
lb 2 s
d 3/ 4
(5.6)
qb 0.173
ft 3
c s
ft
(5.7)
d 3/ 4
Gambar 5.2:
Parameter sedimen dan teg geser kritis unt pers. Bed-load DuBoys
log
Eksperimen ini dilakukan untuk d> 0,4mm dimana tidak terjadi suspended-load.
2.5d 50
(5.9)
Formula diatas diuji dan dipakai untuk sungai dengan material dasar berbutir
kasar (pasir)
qB
B
1 0.06
Akibat adanya ripple d ( s 1) g.d
b" u 2
2 12 h
2
log
H
(5.10) qB
r B
3
d 2
.g
5
3/17/2016
qb 0,25.u*' d 50T 1,5 / D*0,3 (5.15) • Ada 2 rumus Schocklitsch; yang pertama dipublikasikan pada tahun 1934
dan yang kedua pada tahun 1943.
dimana;
u*' g 0,5 u / C '
qb 2500.I 3 / 2 q qc
qb = beban dasar dalam satuan (kg/dt)/m
(5.16) d = ukuran partikel dalam m
12h q dan qc = debit air dan debit kritis pada
C ' 18 log( ) permulaan gerak dlm (m³/dt)/m
d 90
Untuk sedimen dengan berat spesifik 2,65, debit kritis pada pers. (4.23)
0.6d 3 / 2
qc (5.17)
I 7/6
Sedimen dg Kecepatan jatuh ωs, dlm satuan waktu, melalui suatu satuan luas Diintegralkan dg konstanta integral C│z=a = ca
pd bid. Horisontal, volume gerakan sedimen vertikal
1 dc
qu 's c l
Dimana:
s
a = elevasi referensi = batas antara bed-load
2 dz h z a ku*
C( z ) Ca dan suspended-load
1 dc z ha
qd 's c l Ca = konsentrasi sedimen referensi
2 dz
Bijker (1992) mengusulkan a = dianggap sbg kekasaran dasar ks
Dlm kondisi steady, qu dan qd harus seimbang, sehingga dan menghubungkan ca dengan bed-load transport qb
1 dc
cs ' l 0 Diasumsikan bhw bed-load transport terjadi pada lapisan bed-load
2 dz mulai dari z = 0 sampai z = a = ks, pada lapisan ini konsentrasi
1 z sedimen Ca adalah konstan
Dg. asumsi: ' l .u* .z1
2 h
z dc
cs .u* .z1 0
Dg nilai k = 0,40 dan u* kecepatan geser, maka: h dz
6
3/17/2016
1 1 u* ks
u* z
2 k 0 ze k z 0
Ub Z e In dz 6.34u*
ks 0
q B U b k s ca
u z z e u* / k hz
Z
a
C( z ) Ca
0
z ha
a. Rumus Einstein
Distribusi vertikal konsentrasi sedimen suspensi dan kecepatan aliran fluida
u* z
u( z) In
k z0
s
h z a ku*
c( z ) c a
z ha
h
s
u z h z a ku*
q s * In c a dz
a
k z0 z h a
Gambar 6.2:
h
Perbandingan antara distribusi sedimen vertikal dan Persamaan Rouse (Vanoni 1946)
(D = h ; y = z) q s 11,6.u* .ca .a I 1 In I 2
0.033k s
(1 A) z* A B
I 1 0.216 dB
qB didapat dari rumus Kalinske-Frijlink
A ( z* 1) 1 B *
1 z
(1 A) z* A B
I 2 0.216 nB.dB
b o.27s 1d 50 g
q B 2d 50 exp
Dimana nilai I1 dan I2 dapat diperoleh dari grafik b'
ks z s
A ; B ; z*
h h .u*
7
3/17/2016
s .u z h z
h
Harga rata rata dari εs sepanjang arah vertikal;
h
.d z
.u h
s
s 0
zh z .dz
2
(6.16)
h h2 0
C dimana
PL
d. Rumus Brook
C = integral kedalaman konsentrasi sedimen rata-rata.
Ca Ca = konsentrasi sedimen pada kedalaman a
u 1 1 z Z1
u 1 1 z Z1
qs Cmd .q.1 . z.dz . .z.dz
V E z V E z n
qs V
TB , Z 1 , E
C m d .q u
(V / u ) 1
• Grafik diatas Hubungan antara PL dan kecepatan jatuh relatif ω/U*, dalam satuan English Ambil batas bawah integrasi pada u = 0, dan; Ee
• Pers. Suspended-load diatas Ca adalah konsentrasi dlm berat kering.
• Jika konsentrasi dinyatakan dalam prosentase, harus dikalikan dengan satuan berat air (62,4 lb/ft 3)
untuk memberikan konsentrasi dalam berat kering.
Z2
1 1 a 1 / 2 2 a
A1 , Z2 ; a
a .u k
1/ 2
h
8
3/17/2016
q sw gh.Ca V .I 1 I 2
2.u
q sw Rs qbw
dengan menganggap bahwa kecepatan sedimen dasar ub = 0,8V, dimana :
h 2.u
Rs V .I 1 I
0.8aV 2
ketebalan lapisan dasar didasarkan pada asumsi DuBoy (1879);
dimana;
τ dan τc = masing-masing adalah tegangan geser pada dasar dan
c
a j tegangan gese kritis
1 s g. tan J = konstanta eksperimental (=10)
Λ = porositas material dasar, dan
Φ = sudut geser dalam dari material dasar tenggelam (submerged)
Ada 2 pendekatan umum dalam menentukan angkutan sedimen total. Total Transport berdasarakan konsep Rumus bed-load Einstein
a. Rumus Bijker’s
Pertama, adalah menghitung angkutan sedimen dasar dan angkutan
sedimen suspensi secara terpisah, kemudian menjumlahkannya. h
qt q B q s q B 1 1.83 I 1 . n I 2
0.033k s
Kedua adalah menentukan fungsi angkutan sedimen total secara
langsung tanpa dibagi dalam angkutan sedimen dasar dan angkutan
sedimen suspensi. qB didapat dari rumus Kalinske-Frijlink
Partikel sedimen pada suatu saat diangkut sebagai angkutan dasar dan
sebagai angkutan suspensi pada saat atau lokasi yang berbeda. b o.27s 1d 50 g
q B 2d 50 exp
b'
Untuk menentukan kapasitas angkutan sedimen pada sungai alami,
dengan pengecualian untuk material kasar, dimana sebagian besar A ( z* 1) 1 B *
1 z
(1 A) z* A B
diangkut sebagai angkutan dasar sedimen, persamaan angkutan total I 1 0.216 dB ks z s
harus digunakan A ; B ; z*
h h .u*
A ( z* 1) 1 B *
1 z
(1 A) z* A B
I 2 0.216 nB.dB
9
3/17/2016
Total Transport berdasarkan konsep Power (Tenaga) Kapasitas kerja yang diperlukan untuk mengangkut suspended load;
b. Rumus Bagnold s s qsw
us
Bagnold (1966) telah mengembangkan fungsi transport dari dimana;
konsep Power (tenaga) qsw = debit suspended load dalam berat kering persatuan waktu dan lebar saluran
us = kecepatan transport rata-rata suspended load
Hubungan dinyatakan; ω = kecepatan jatuh sedimen suspensi
s' V (1 eb )
dimana;
ρ dan ρs = berat spesifik air dan sedimen.
qbw = kapasitas bed load berdasarkan berat persatuan lebar saluran Kapasitas kerja yang dilakukan berkaitan dengan tenaga/power yang ada
tanα = ratio antara gaya geser tangensial terhadap gaya geser normal dikalikan dengan efisiensi pada sistem;
τ = gaya geser bekerja pada dasar saluran
V = kecepatan aliran rata-rata s q V (1 e )e es = koefisien efisiensi suspended load
eb = koefisien efisiensi sw
us
b s
Suspended load
s u
qsw V (1 eb )es s V
Suspended load;
s q 0,01V 2 /
sw
Total Load dalam berat kering persatuan waktu dan satuan lebar adalah jumlah
Variasi nilai eb dan tan(α)
bed load dan suspended load dalam rumus bed load
transport Bagnold
qt qbw q sw
qt
s V eb 0,01 V
tan
qt .d
5 Y Mengusulkan konsep;
1). 0,084 .Y 2 d ( s 1) g .d .h.I
qt “Hanya sebagian dari tegangan geser pada dasar saluran efektif
2 τb = τb’ + τb’” mengakibatkan sediment kasar bergerak, sementara jika sedimen saluran
C g
3 2 5
d 2
.g halus gerakan suspended load lebih dominan, dan tegangan geser total
sangat efektif mengakibatkan sediment bergerak”.
1.5
Angka mobilitas Sedimen (mobility number)
d 50 b dimana;
2). qt 0.05U
2
s
1 / 2
1 n
U* = kecepatan geser
s 1g s gd50 Fgr U *" gd
1
V
32 .log( .h / d )
n = eksponen transisi, tergantung ukuran
sedimen
α = koefisien dalam persamaan rough
turbulent
d = ukuran butir sedimen
D = kedalaman air
10
3/17/2016
Ukuran butir sedimen tidak berdimensi (dimensionless) Fungsi/Besaran Kapasitas sedimen transport tidak berdimensi secara umum
Dapat juga dinyatakan;
( s / 1)
1/ 3
(6.53)
g ( s / 1) d gr d
1/ 3
m
d gr d 2 Fgr
2 G gr C 1
A
dimana ν = viskositas kinematis
Nilai-nilai A, C, m dan n ditetapkan oleh Ackers dan White (1973)
Fungsi/Besaran Kapasitas sedimen transport tidak berdimensi secara umum berdasarkan kurva terbaik dari data laboratorium dengan ukuran sedimen >
0,04mm dan angka Froude < 0,8
G gr f ( Fgr , d gr )
Untuk daerah transisi :1 d gr 60
n
X .h U* n 1.00 0.56 log d gr
G gr
d .( s / ) V
1
dimana X = kapasitas sedimen transport dalam aliran masa persatuan besaran aliran masa; A 0.23d gr 2 0.14
konsentrasi dalam berat flux fluida (zat cair bergerak)
f. Rumus Laursen
' U
7/6
d Ct =konsentrasi swedimen rata-2 kedalaman
Ct 0,01g pi i 1 f * (berat/volume)
i h ci i U*=(g.h.I)1/2
pi = persentase sedimen dalam satu fraksi i
ωi = kecepatan jatuh sedimen dg diameter di
V 2 d 50
1/ 3
11
3/17/2016
• Gunakan rumus Meyer-Peter-Muller jika material dasar lebih kasar dari 5mm
Prosedur untuk pemilihan rumus Sedimen Transport • Gunakan rumus Einstein jika bed-load merupakan bagian dominan dari total-load
1. Tentukan jenis data yg dapat diperoleh atau diukur dalam suatu waktu • Gunakan rumus Toffaleti untuk sungai dengan material dasar pasir ukuran besar
tertentu, biaya, dan tenaga/personil. • Gunakan rumus Colby untuk sungai dg. kedalaman kurang dari 10 feet (3 meter)
2. Pelajari formula yag ada dan pilih yg sesuai dengan data yg diperoleh • Gunakan rumus regresi Shen and Hung unt flume lab dan sungai yg sangat kecil
dari butir 1). • Gunakan rumus regresi Karim and Kennedy unt. Sungai alami dg dengan aliran dan sedimen yg
3. Bandingkan situasi lapangan dan keterbatasan formula yg dipilih, jika sangat bervariasi
lebih dari satu hitung dan bandingkan hasilnya. • Gunakan rumus Yang (1973) untuk pasir dilaboratorium dan sungai alami.
4. Tetapkan formula mana yang paling sesuai dengan dengan hasil • Gunakan rumus Yang (1979) untuk Sand transport jika unit stream power kritis (V c.Ic) dapat
pengukuran diabaikan.
5. Dalam hal pengukuran tidak dilakukan, maka prosedur dibawah ini perlu • Gunakan rumus gravel Yang (1984) atau Parker (1996) untuk bed-load atau gravel transport
dipertimbangkan: (terlampir) • Gunakan rumus modifikasi Yang (1996) untuk aliran nonequilibrium high-concentration jika
6. Jika tidak ada formula yg memberikan hasil yg memuaskan, gunakan wash-load jika konsentrasi tinggi
data existing yg didapat dari hasil pengukuran dan plot beban sedimen • Gunakan rumus Ackers and White atau Engelund-Hansen untuk aliran sub-kritis pada lower
atau konsentrasi terhadap debit air, kecepatan aliran, kemiringan m.a, flow regime
kedalaman, tegangan geser, stream power (τ.V) unit stream power • Gunakan rumus Laursen untuk flume lab dan sungai dangkal dengan pasir halus atau lanau
(V.I) dan Velikanov parameter kasar.
• Gunakan rumus MPM untuk bed-load dan rumus modifikasi Einstein untuk susp[ended-load
untuk memperoleh total-load.
12