A. DEFINISI
Sebuah proyeksi yang memproyeksikan poin pada permukaan bola dari lingkup kutub
utara ke titik dalam bidang bersinggungan dengan kutub selatan (Coxeter 1969, hal 93).
Dalam proyeksi yang memproyeksikan bola ke sebuah bidang datar . Proyeksi
didefinisikan pada seluruh wilayah, kecuali pada satu titik – titik proyeksi. Apabila
didefinisikan, pemetaan yang halus dan bijektif . Hal ini konformal , artinya
mempertahankan sudut . Hal ini tidak isometrik: artinya, tidak menjaga jarak atau bidang
angka. Secara intuitif, proyeksi stereografik adalah cara membayangkan bola sebagai
Bidang datar, dengan beberapa aturan yang harus diikuti. Dalam prakteknya, proyeksi
dilakukan oleh komputer atau dengan tangan menggunakan jenis khusus dari kertas grafik
disebut stereonet atau Wulff net dan Schmidtt Net.
Proyeksi azimut / zenithal adalah bidang proyeksi yang menyinggung bola pada
kutub. proyeksi azimuth normal adalah proyeksi menyinggung bola bumi bagian
kutub apabila menyinggung bola bumi diantara equator dan kutub proyeksi disebut
proyeksi oblique. Dan yang menyinggung bola bumi bagian equator disebut proyeksi
azimut transversal.
Proyeksi sillinder adalah bidang proyeksi yang menyinggung bola bumi pada
lingkaran tertentu.proyeksi sillinder transversal adalahsillindernya menyinggung bola
bumi dikutub apabila sillindernya menyinggung bola bumi diantara ekuator dan
kutubdisebut proyeksi oblique. jika sillindernya menyinggung bola bumi ekuator
disebut proyeksi normal.
Proyeksi kerucut adalah kerucut yang menyinggung lingkaran paralel.Proyeksi
kerucut normal adalah sumbu kerucut berimpit dengan sumbu bumi apabila sumbu
kerucut tegak lurus dengan sumbu bumi disebut proyeksi kerucut transversal. dan
proyeksi kerucut oblique jika menyinggung bola bumi antara kutub dan equator.
Macam-Macam Proyeksi
1. Proyeksi Sinusoidal (Peta Homolografik)
Merupakan jenis proyeksi peta yang serupa dengan irisan kulit jeruk. atau juga
nama lainnya yaitu peta homolografik, sanson flamsteed atau mercator equal –
area projection. menunjukkan proyeksi peta dalam bentuk garis lurus kathulistiwa
dengan garais melengkung dengan meridian digunakan untuk memetakan tropis
latitude.
2. Proyeksi Globe dari irisan globe
Proyeksi Globe adalah proyeksi kartografi yang berasal dari bola bumi yang
apabila diris menjadi beberapa bagian akan terbentuk irisan globe. menurut
sejarah, proyeksi ini dahulu disebut dengan ‘analemma’ yang pertama kali
menemukan adalah Albrecht Duner.
3. Proyeksi Fuller (Proyeksi Dymaxion)
Merupakan proyeksi diatas permukaan polihedron yang dibuat oleh Buckminster
Fuller karena itu Proyeksi ini sering disebut dengan Proyeksi Fuller.
4. Proyeksi Oronteusfinnaeus
Merupakan proyeksi hasil karya dari oroteus finaeus yang sampai sekarang terus
menjadi misteri, karena pada zaman itu belum ada yang pernah ke benua termuda
yaitu benua antartika namun beliau dapat mengetahui ada daerah yang selama ini
ditutupi oleh salju abadi.
5. Waterman Butterfly Projection
Benhard J.S. Canhill merupakan orang yang pertama kalinya menemukan
proyeksi tersebut.
6. Proyeksi Stereografi
Proyeksi stereografi merupakan metode pendeskripsian geometri yang mampu
menunjukkan hubungan antara ‘besar sudut’ dan ‘kedudukan’ dari garis atau
bidang
7. Proyeksi Azimuthal Stereografik
Titik sumber proyeksi di kutub berlawanan dengan titik singgung bidang proyeksi
dengan kutub bola bumi. Jadi jarak antara lingkaran paralel tergambar semakin
membesar ke arah luar. Pada Proyeksi Stereografi langkah-langkah pengerjaan
yang harus dilakukan yaitu,Cara penggambaran unsur struktur dengan jaring
stereografi Meredian (Wulfnett)
8. Proyeksi Kutub
Aplikasi ilmu geologi dalam pengolahan sumber daya alam, didasarkan pada
hukum-hukum alam, sebagai calon ahli geologi dituntut untuk penguasaan
pengetahuan dasar geologi, kemampuan menganalisis dan menginterpretasikan
data yang selanjutnya akan diterapkan dalam penelitian geologi.Secara sederhana
dapat dikatakan bahwa dalam membuat peta kita hanya dapat menggambar
beberapa bagian permukaan bumi. Untuk dapat membuat peta yang meliputi
wilayah yang lebih luas atau bahkan seluruh permukaan bumi. Untuk dapat
membuat peta yang meliputi wilayah yang lebih luas atau bahkan seluruh
permukaan bumi kita harus mengadakan kompromi antara ketiga syarat di atas.
Sebagian dampak kompromi tersebut, keluarlah bermacam-macam jenis proyeksi
peta. Masing-masing proyeksi mempunyai kelebihan dan kelemahan sesuai
dengan tujuan peta dan bagian mukabumi yang digambarkan.Bila diminta untuk
memetakan seluruh permukaan bumi, maka Kita dituntut harus tepat dalam
memilih proyeksi yang digunakan. Pemilihan proyeksi tergantung pada bentuk,
luas dan letak daerah yang dipetakan, ciri-ciri tertentu/ciri asli yang akan
dipertahankan.