Anda di halaman 1dari 12

Faktor Penghambat Perubahan

Sosial
Handogo, M.Si
Adat Kebiasaan yang Sulit Diubah
Adat Kebiasaan yang Sulit Diubah

Adat dan kebiasaan suatu masyarakat cenderung dipegang teguh oleh


anggotanya dan memiliki daya pengikat. Adat dalam masyarakat berisi pola
pola perilaku yang diyakini dan diterima dalam masyarakat serta bersifat
kekal. Adat dan kebiasaan yang sulit diubah menyebabkan pola pikir dan
perilaku masyarakat sulit untuk diubah. Contoh masyarakat yang sangat
memegang teguh adat dan tradisi adalah suku Badui Dalam, misalnya dalam
acara Seba Badui, dimana masyarakat Badui berjalan dua hari dua malam
tanpa alas kaki dari kampung adat hingga Pandeglang Provinsi Banten
Kurangnya Interaksi dengan Masyarakat Lain

Masyarakat yang kurang berinteraksi dengan masyarakat lain


menyebabkan tersebut kurang mendapat informasi mengenai hasil
kebudayaan serta peradaban masyarakat. Kondisi ini terjadi karena
mereka terisolasi secara geografis ataupun kultural. Isolasi secara
geografis terjadi masyarakat bertempat tinggal di daerah terpencil
Kurangnya Interaksi dengan Masyarakat Lain
Prasangka terhadap Kebudayaan Baru dan
Asing

Prasangka terhadap kebudayaan baru dan asing dapat terjadi karena adanya
trauma yang pernah dialami ketika berhubungan dengan masyarakat lain.
Sebagai contoh masyarakat yang pernah mengalami penjajahan bangsa asing.
Selain itu prasangka terhadap kebudayaan baru dan asing dapat dipengaruhi
oleh perbedaan nilai dan norma yang berkembang dalam masyarakat.
Prasangka negative terhadap kebudayaan masyarakat lain dapat menghambat
hybungan social sehingga perubahan social dalam masyarakat juga akan
terhambat
Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Terlambat
Ilmu pengetahuan merupakan factor penting dalam perubahan
social. Apabila perkembangan ilmu pengetahuan terlambat, maka
perubahan social di masyarakat juga akan terlambat
Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang
Terlambat
Hambatan Hambatan yang Bersifat
Ideologis

Ideologi merupakan cara pandang masyarakat terhadap suatu hal. Ideologi


masyarakat dapat dipengaruhi oleh nilai, norma cdan agama yang
dianutnya. Mereka akan memandang hal hal baru dengan ideologinya, bila
hal hal baru tersebut bertentangan dengan dengan ideologi yang telah
dianut maka masyarakat akan menolak, meskipun hal baru tersebut
bermanfaat bagi kehidupan. Cotohnya adalah ajakan untuk mengganti nasi
dengan makanan pokok lainnya seperti gandum, sagu, jagung ubi dan ketela
Rasa Takut Terjadinya Kegoyahan pada Integrasi
Kebudayaan

Perubahan social dapat menyebabkan perubahan terhadap aspek aspek


kehidupan manusia misalnya perubahan pada system nilai dan norma
masyarakat. Masyarakat yang belum siap menerima perubahan system
nilai dan norma tersebut dapat mengalami ketidakteraturan yang
mengarah pada kegoyahan integrase kebudayaan. Adapun integrase
kebudayaan merupakan penyesuaian antarunsur kebudayaan yang
berbeda sehingga mencapai keserasian fungsi dalam masyarakat
Adanya Kepentingan yang Tertanam Kuat (Vested
Interest)

Kepentingan yang tertanam kuat atau vested interest dapat menghambat


perubahan social karena masyarakat merasa mereka berada pada keadaan
yang dianggap baik. Dalam setiap kehidupan masyarakat, akan ada kelompok
yang ingin mempertahankan kedudukan atau mewujudkan ambisinya dalam
meraih tujuan pribadi atau golongan. Kelompok kelompok ini akan berupaya
keras mempertahankan posisinya dalam masyarakat. Oleh karena itu
mereka enggan mengubah aturan , nilai atau kebiasaan dan tetap
mempertahankan kedudukannya sehingga menghambat perubahan sosial
Sikap Tradisional Masyarakat

Sikap tradisional masyarakat merujuak pada sikap mempertahankan


apa yang sudah diajarkan nenek moyang sehingga dianggap sebagai
kebenaran mutlak dan tidak diubah. Masyarakat yang masih
mengagungkan tradisi tradisi masa lampau tergolong sebagai kelompok
konservatif. Kaum konservatif merupakan golongan masyarakat yang
tidak menghendaki terjadinya perubahan social, karena dikhawatirkan
akan terjadi hal yang tidak baik dalam masyarakat

Anda mungkin juga menyukai