Anda di halaman 1dari 2

A.

Faktor Penghambat Perubahan Budaya

Pada dasarnya kehidupan manusia didalam masyarakat memiliki sifat dinamis sehingga
manusia akan selalu mengalami perubahan sosial. Perubahan sosial ini didalam masyarakat
memiliki sifat yang mutlak atau terjadi pada setiap masyarakat baik secara cepat ataupun
lambat.

Selain memiliki faktor pendukung, perubahan sosial didalam masyarakat juga bisa
berhadapan dengan berbagai hambatan. Bila faktor pendukung lebih kuat dibandingkan
dengan faktor penghambatnya maka perubahan sosial akan terjadi begitu juga sebaliknya
bila faktor penghambat lebih besar dibandingkan dengan faktor pendukung maka
perubahan sosial tidak akan terjadi. Faktor penghambat perubahan sosial budaya:

1. Kehidupan masyarakat terasing

Kehidupan masyarakat terasing atau terisolasi menyebabkan masyarakatnya tidak


mengetahui perkembangan yang terjadi pada masyarakat lain, sehingga mereka sulit
untuk berkembang dan memperkaya budayanya. Akibatnya perubahan sosial budaya
dalam masyarakat tersebut menjadi sulit terjadi.

2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat

Ketika ilmu pengetahuan berkembang dengan baik sudah pasti masyarakat yang
bersangkutan akan mengalami perubahan sosial budaya dengan cepat. Namun
sebaliknya apa bila ilmu pengetahuan dalam masyarakat lambat maka perubahan sosial
akan berjalan dengan lambat. Berkembangnya ilmu pengetahuan juga dapat dilihat dari
maju tidaknya pendidikan dalam masyarakat itu. Ada juga daerah yang memang
terisolasi, terasing, terpencil, dan jauh dari masyarakat lain, sehingga sulit untuk
mendapat ilmu pengetahuan.

3. Sikap Masyarakat yang Tradisional

Masyarakat tradisional adalah suatu masyarakat yang memelihara, menjaga dan


mempertahankan tradisi, adat istiadat, sistem nilai, sistem norma dan bahkan sistem
kebudayaan yang diwariskan oleh generasi pendahulunya. Masyarakat tradisional
mempunyai pandangan bahwa melaksanakan warisan nenek moyang yang berupa nilai
hidup, norma, harapan, cita-cita merupakan kewajiban kebutuhan dan kebanggaan.
Karakteristik yang menonjol dari masyarakat tradisional adalah melaksanakan tradisi
mereka dengan murni.

4. Adanya Prasangka Terhadap Hal-Hal Baru atau Asing

Perasaan dan prasangka menimbulkan sikap yang acuh, tidak peduli, bahkan antipati
terhadap sesuatu yang baru dari luar masyarakat. Padahal sesuatu yang berasal dari luar
tersebut bisa jadi sebenarnya bermanfaat dan dapat membawa perubahan bagi
kehidupan mereka. Namun ada masyarakat yang memang menanamkan sikap kepada
warganya bahwa sesuatu yang berasal dari luar masyarakat hanya akan merusak alam
dan kehidupan mereka. Hal ini yang kemudian membuat suatu masyarakat tidak
mengalami perubahan sosial budaya.

5. Adat Istiadat atau Kebiasaan

Adat merupakan pola perilaku bagi anggota masyarakat yang dilakukan berulang-ulang
untuk memenuhi kebutuhan pokok. Adat biasanya bersumber dari nilai tradisional yang
telah mengakar pada kehidupan suatu masyarakat. Adat istiadat telah mereka nikmati
sebagai bagian dari kehidupan mereka. Selanjutnya, ketika ada hal baru yang
menggantikan adat lama mereka, belum tentu akan diterima begitu saja oleh
masyarakat. Adat dan cara yang sulit untuk tergantikan, misalnya mengenai bidang
kepercayaan, sistem pencaharian, cara berpakaian, pembuatan rumah, upacara adat,
dan sebagainya. Misalnya, adat kebiasaan dalam penggunaan alat yaitu penerapan alat
pemotong padi dalam suatu masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai