Anda di halaman 1dari 16

asimilasi dan

akulturasi
Algra, Maiza, Keith, Mutiara
asimilasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) asimilasi adalah penyesuaian (peleburan) sifat
asli yang dimiliki dengan sifat lingkungan sekitar.
Singkatnya, asimilasi adalah suatu perubahan budaya yang terjadi karena adanya individu
atau kelompok yang memiliki latar belakang berbeda yang hidup di lingkungan atau suatu
daerah yang sama.

Asimilisi muncul apabila ada golongan masyarakat dengan latar


belakang budaya yang berbeda begaul langsung secara intensif dengan
waktu yang lama.
syarat asimilasi
01 02 03
Terdapat sejumlah kelompok Terjadi pergaulan antar Kebudayaan masing-masing
yang memiliki kebudayaan individu atau kelompok kelompok tersebut saling
berbeda secara intensif dan dalam berubah dan menyesuaikan

waktu yang relatif lama diri
Faktor
pendorong
Faktor-faktor umum yang mendorong atau
mempermudah terjadinya asimilasi antara lain

faktor toleransi,
kesamaan kepentingan ekonomi,
simpati terhadap budaya lain
dan amalgamasi.

Toleransi yang menghasilkan asimilasi dapat


terjadi jika kelompok minoritas mampu
menghilangkan identitasnya, sedangkan
kelompok mayoritas mampu menerima
kelompok minoritas sebagai bagian baru dari
kelompoknya.
Faktor
Penghalang
Kelompok yang terisolasi atau terasing (biasanya kelompok
minoritas)
Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru yang
dihadapi
Prasangka negatif terhadap pengaruh kebudayaan baru.
Kekhawatiran ini dapat diatasi dengan meningkatkan fungsi
lembaga-lembaga kemasyarakatan
Perasaan bahwa kebudayaan kelompok tertentu lebih tinggi
daripada kebudayaan kelompok lain. Kebanggaan berlebihan
ini mengakibatkan kelompok yang satu tidak mau mengakui
keberadaan kebudayaan kelompok lainnya
Perbedaan ciri-ciri fisik, seperti tinggi badan, warna kulit atau
rambut
Perasaan yang kuat bahwa individu terikat pada kebudayaan
kelompok yang bersangkutan
Golongan minoritas mengalami gangguan dari kelompok
penguasa
dampak asimilasi
Asimilasi dalam kehidupan masyarakat Indonesia bisa
berdampak positif dan negatif.

Asimilasi berdampak positif apabila dapat menambah


kerukunan, keragaman, dan peningkatan kualitas hidup.

Sedangkan dampak negatifnya mulai pudar atau hilangnya


kebudayaan asli.
jenis asimilasi
1. Asimilasi Budaya. (masjid dengan corak China.)
2. Asimilasi Struktural. (sistem pemerintahan Indonesia yang saat ini dipimpin oleh
presiden (presidensial)
3. Asimilasi Perkawinan. (pernikahan beda etnis dan ras.)
4. Asimilasi Sikap Resepsional. (dilakukan oleh satu kelompok etnik dengan mengurangi
sikap diskriminasi atau mengurangi stereotip, stigma, dan label terhadap etnik lain)
5. Asimilasi Identifikasi. (proses identifikasi individu - individu dari suatu kelompok
dengan menciptakan identitas personal)
6. Asimilasi Kewarganegaraan. (memasukkan nilai-nilai dasar kebudayaannya ke dalam
arena politik, pemerintahan, dah kehidupan berbangsa dan bernegara.)
7. Asimilasi Agama. (kolaborasi yang dilakukan atas perbedaan keyakinan, bentuk
perpaduan ini bukan pada ajarannya akan tetapi pada proses penyelenggaraan ritual
ibadah yang dilakukan dengan tidak mengurangi salah satu inti agama yang dipercayai.)
akulturasi
BERDASARKAN Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), akulturasi adalah proses
masuknya pengaruh kebudayaan asing
dalam suatu masyarakat, sebagian
menyerap secara selektif atau banyak unsur
kebudayaan asing itu, dan sebagian
berusaha menolak pengaruh itu.

Secara umum akulturasi ialah untuk


menggabungkan dua jenis kebudayaan
berbeda tanpa menghilangkan karakter asli
dari masing-masing budaya.
dampak
akulturasi

Dampak positif : melestarikan budaya atau


bahkan mengembangkan budaya. Selain itu,
menjadi alasan terbukanya wawasan
masyarakat menuju pengetahuan yang lebih
luas.

Adapun dampak negatif nya adalah dapat


mematikan kebudayaan asli.
Faktor Penghalang
Sikap masyarakat yang tradisional Masyarakat yang memegang
teguh kebudayaan tradisional akan selalu beranggapan bahwa
masuknya budaya asing bisa menghasilkan keistimewaan dari
budaya asli itu sendiri, sehingga budaya asing akan sulit diterima.
Oleh karena itu, masyarakat yang masih memegang teguh
kebudayaan tradisional bisa menjadi faktor penghambat terjadinya
akulturasi.
Ilmu pengetahuan yang bergerak lambat Pendidikan yang tidak
bergerak atau bahkan bergerak mundur akan membuat ilmu
pengetahuan bergerak lambat.
Adat atau kebiasaan Untuk Sebagian kelompok masyarakat adat
atau kebiasaan sudah ditanamkan sejak kecil, sehingga ketika
menerima budaya baru akan dianggap seperti hal yang asing. Jika
sudah beranggapan seperti itu, maka akan sulit mengenalkan
budaya baru.
Hal baru dianggap buruk Sulit untuk menerima bahkan beranggapan
buruk dengan hal-hal baru bisa menjadi faktor penghambat
akulturasi budaya. Individu atau kelompok yang seperti itu akan sulit
untuk menerima masuknya budaya baru, sehingga proses akulturasi
menjadi terhambat.
Faktor
internal
Faktor internal terjadinya akulturasi berasal dari
dalam diri suatu individu, bangsa, maupun kelompok.
Seperti yang kita ketahui bahwa semakin jaman
berkembang semakin luntur pula kecintaan
masyarakat terhadap budayanya sendiri. Dengan
berbagai perubahan baru tersebut tidak menutup
kemungkinan munculnya penyebab akulturasi di
lingkup masyarakat.

Angka kelahiran, kematian, migrasi yang fluktuatif.


Munculnya ide, gagasan, maupun penemuan baru
yang belum pernah ada sebelumnya.
Disempurnakannya sebuah gagasan maupun alat
menjadi versi terbaru.
Konflik antar kelompok yang terjadi di masyarkat.
Terjadinya revolusi dan pemberontakan.
Faktor
eksternal
Faktor eksternal yang menyebabkan akulturasi tidak lain
datang dari luar kelompok atau individu tersebut.
Faktor dari luar akhirnya secara perlahan mengubah pola pikir
dan tatanan di masyarkat dan tanpa sadar membaur dengan
kebudayaan asli disana.
Dalam konteks kehidupan nyata banyak sekali contoh
akulturasi yang disebabkan faktor eksternal.
Misalnya saja penyebaran nasrani yang diajarkan belanda
ketika masa penjajahan yang akhirnya diterima oleh penduduk
lokal.
Dari penjelasan tersebut bisa kita tarik kesimpulan faktor
eksternal akulturasi disebabkan oleh:

Kondisi alam (cuaca, iklim, benca alam).


Perang antar suku, ras, dan bangsa.
Adanya difusi atau pengaruh kebudayaan dari negara lain.
contoh
akulturasi
Salah satu Contoh akulturasi adalah seni
wayang Indonesia yang merupakan
perpaduan kesenian Jawa dengan cerita
dari India, seperti Mahabarata

Bangunan arsitektur dan interior Keraton


Kasepuhan dipengaruhi gaya Eropa, China,
dan Arab. Tentunya mendapat sentuhan
budaya lokal yang sudah ada sebelumnya,
yaitu Hindu dan Jawa juga merupakan salah
satu contoh akulturasi
tujuan akulturasi

informasi penggabungan pola pikir


Memungkinkan pertukaran penggabungan budaya Dapat memengaruhi pola
pengetahuan dan yang lama dengan pikir masyarakat,
pengalaman antara budaya yang baru agar misalnya dari pola pikir
kelompok budaya yang dalam masuknya budaya kurang maju menjadi
berbeda. yang baru, budaya yang lebih modern.
lama tidak tergantikan
namun digabungkan.
Thank You for
listening
mohon untuk tidak
bertanya trmksh

Anda mungkin juga menyukai