Anda di halaman 1dari 53

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN

FINANCIAL TECHNOLOGY

DR. ETTY NURWATI MBA

21 SEPTEMBER 2023
AGENDA

❑ Pengertian Fintech
❑ Ekosistem Fintech
❑ Jenis-jenis Fintech
❑ Sistem Pembayaran Angsuran Fintech
❑ Sumber Pendapatan Fintech Penanganan Kredit
❑ Perbedaan Fintech dengan Bank
❑ Proses pengajuan Fintech
❑ Pangsa Pasar Fintech di Indonesia
2
Pengertian Financial Technology (Fintech)
Financial Technology (FinTech)
(Teknologi Keuangan)
• merupakan hasil gabungan antara jasa keuangan dengan
teknologi yang akhirnya mengubah model bisnis dari
konvensional menjadi moderat, yang awalnya dalam membayar
harus bertatap-muka dan membawa sejumlah uang kas, kini
dapat melakukan transaksi jarak jauh dengan melakukan
pembayaran yang dapat dilakukan dalam hitungan detik saja.
(BI)

• istilah yang digunakan digunakan untuk menggambarkan


teknologi baru yang berupaya meningkatkan dan
mengotomatiskan pengiriman dan penggunaan layanan
keuangan (Investopedia).
3
FINTECH ECOSYSTEM
FINTECH ECOSYSTEM
(EKOSISTEM FINTECH)

• Ekosistem Fintech adalah suatu


lingkungan atau ekosistem yang
terdiri dari berbagai elemen,
entitas, perusahaan, institusi,
dan teknologi yang bekerja
bersama untuk mendukung
perkembangan, operasi, dan
pertumbuhan industri fintech.
5 Elemen Dasar Ekositem Fintech
1. Startup fintech yang menghadirkan layanan transfer, transaksi
pembayaran, pembiayaan dan pinjaman, pengelolaan uang,
asuransi, perdagangan sekuritas dan lainnya.
2. Pengembangan teknologi seperti layanan analisis big data, cloud
computing, artificial intelligence, blockchain, cryptocurrency dan
lain-lain.
3. Organisasi pemerintahan, dalam hal ini berkaitan dengan regulasi
keuangan dan legislatif.
4. Lembaga keuangan tradisional seperti perusahaan pialang, pemodal
ventura dan bank tradisional.
5. Klien, baik individu maupun yang kelompok yang berbadan hukum.
KOMPONEN DARI EKOSISTEM FINTECH
Perusahaan Fintech: Ini adalah entitas yang mengembangkan, menjalankan, dan menyediakan berbagai layanan keuangan digital. Ini termasuk perusahaan yang menawarkan
layanan pembayaran, peminjaman, investasi, asuransi, dan banyak lagi.
Nasabah atau Konsumen: Individu, bisnis kecil, dan perusahaan yang menggunakan layanan fintech untuk memenuhi kebutuhan keuangan mereka. Mereka adalah pengguna
akhir dari ekosistem fintech.
Regulator: Otoritas pemerintah yang mengatur dan mengawasi operasi fintech untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan keuangan dan perlindungan konsumen.
Mereka berperan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan teratur untuk ekosistem fintech.
Penyedia Infrastruktur Teknologi: Perusahaan yang menyediakan teknologi inti yang mendukung operasi fintech, seperti sistem pembayaran, keamanan, identifikasi, dan
analitik.
Investor dan Pendana: Individu atau lembaga yang menginvestasikan modal dalam perusahaan fintech untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Lembaga Keuangan Tradisional: Bank dan institusi keuangan tradisional yang mungkin bekerja sama dengan fintech atau bahkan membentuk entitas fintech mereka sendiri.

Startup Inkubator dan Akselerator: Organisasi yang mendukung pengembangan startup fintech dengan memberikan akses ke sumber daya, mentorship, dan modal.

Pihak Ketiga dan Developer: Pengembang perangkat lunak dan pihak ketiga yang membangun aplikasi, alat, atau solusi tambahan untuk meningkatkan ekosistem fintech.

Pelanggan Bisnis: Perusahaan yang menggunakan solusi fintech untuk memperbaiki operasi mereka, termasuk pembayaran B2B, manajemen kas, dan pembiayaan modal
kerja.
Data Provider: Penyedia data yang menyediakan informasi penting untuk analisis risiko dan penilaian kredit.

Penyedia Jasa Keamanan: Perusahaan yang menyediakan layanan keamanan siber untuk melindungi data dan transaksi fintech dari ancaman keamanan.

7
ECOSYSTEM FINTECH

8
EKOSISTEM FINTECH DI INDONESIA
JENIS-JENIS FINTECH
KATEGORI DAN JENIS-JENIS FINTECH

PAYMENT & TRANSFER ALTERNATIF LENDING & FINANCING LAINNYA

• E-Commerce Payment • Crowd funding (reward based, • Robo Adviser


equity based, Donation Based,
• Mobile Banking Hybrid Based) • Insurance

• Alternatif Lending (online • Information & feeder


• Mobile & online wallet
JENIS-JENIS

Balance sheet, P2P Lending, site


• P2P Payment & transfer Lender Agonistic Marketplace) • Account aggregator
• Online
• Digital / Virtual Currency • Emerging /Developing Trading/Capital
Market
• Invoice Finance and Supply chain
• Block chain
Finance

11
BENTUK DASAR FINTECH (BI & OJK)

PROSES BISNIS BENTUK INTERAKSI

• Pembayaran (digital wallets, P2P Payments)


• C2C
• Investasi (equity crowdfunding, P2P Lending)

• Pembiayaan (crowdfunding, micro loans, credit


facilities) • B2C
• Asuransi
• Lintas proses (Big data analytics, predictive
modeling)
• B2B
• Infrastructure (security)
12
DIGITAL PAYMENT

❑ Digital payment
merupakan suatu
metode pembayaran
yang dilakukan dengan
teknologi digital

• Internet Banking
• Mobile banking
• SMS
• E-money
• e-wallet

13
CROWDFUNDING

• Crowdfunding adalah bentuk


crowdsourcing dan keuangan
alternatif.
• Crowdfunding adalah penggalangan
dana yang dilakukan sejumlah besar
orang demi tujuan tertentu.
• Tujuannya bisa untuk misi
kemanusiaan, untuk pendidikan,
untuk proyek yang disenangi, atau
bisnis.

14
JENIS-JENIS CROWD FUNDING

15
PEER-TO-PEER LENDING (P2P)

• Fintech Lending/Peer-to-Peer
Lending/Pinjaman Online adalah
penyelenggaraan layanan jasa keuangan untuk
mempertemukan pemberi pinjaman/lender
dengan penerima pinjaman/borrower dalam
rangka melakukan perjanjian pinjam
meminjam dalam mata uang rupiah secara
langsung melalui sistem elektronik.
• Fintech lending juga disebut sebagai Layanan
Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi
(LPMUBTI).
(Sumber: OJK)

16
FINTECH LENDING PRODUKTIF

Fintech lending produktif adalah layanan yang menyediakan


pembiayaan kepada individu atau bisnis dengan tujuan produktif
atau investasi.

Pembiayaan ini diharapkan akan digunakan untuk meningkatkan


produktivitas, mengembangkan bisnis, atau menghasilkan
pendapatan yang lebih tinggi.

Fintech lending produktif biasanya menilai risiko kredit


berdasarkan faktor-faktor seperti potensi penghasilan masa depan,
jenis bisnis atau proyek, dan kemampuan pembayaran.

Pendekatan ini digunakan untuk meminimalkan risiko kredit dan


meningkatkan peluang keberhasilan penggunaan dana tersebut.

17
FINTECH LENDING PRODUKTIF –PROUDK:

Pinjaman untuk Usaha Kecil Menengah (UMKM): Fintech lending ini menyediakan pinjaman kepada pemilik bisnis kecil
dan menengah untuk mendukung pertumbuhan, pembelian persediaan, perluasan, atau investasi dalam peralatan atau
teknologi.
Pinjaman Investasi Properti: Fintech ini dapat memberikan pembiayaan kepada individu atau pengembang properti untuk
membeli, membangun, atau mengembangkan properti komersial atau residensial.

Pinjaman untuk Pertanian: Fintech ini menyediakan pembiayaan kepada petani untuk pembelian benih, pupuk, alat
pertanian, atau untuk pengelolaan pertanian mereka.

Pinjaman Pendidikan: Ini adalah produk pembiayaan pendidikan yang membantu siswa atau orang tua siswa dalam
membiayai pendidikan mereka, termasuk kuliah atau pelatihan lanjutan.

Pembiayaan Modal Kerja: Perusahaan yang membutuhkan modal kerja tambahan untuk melanjutkan operasi bisnis
mereka dapat mengakses pembiayaan ini.

18
FINTECH LENDING KONSUMTIF:

Fintech lending konsumtif, adalah layanan yang menyediakan pinjaman atau pembiayaan
kepada individu dengan tujuan konsumsi pribadi atau kebutuhan non-produktif.

Produk fintech lending konsumtif cenderung digunakan untuk memenuhi kebutuhan


sehari-hari atau keinginan pribadi.

Fintech lending konsumtif cenderung lebih berfokus pada analisis kredit yang melibatkan
penilaian historis pembayaran, skor kredit, dan tingkat pendapatan peminjam.

Produk ini seringkali memiliki suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan fintech
lending produktif karena tingkat risiko yang lebih tinggi.

19
. PRODUK - FINTECH LENDING KONSUMTIF:

Pinjaman Pribadi: Ini adalah pinjaman yang digunakan untuk keperluan pribadi seperti
liburan, perawatan medis, atau pembelian barang-barang konsumen.

Kredit Pemakaian: Layanan ini menyediakan kredit revolusioner yang dapat digunakan
berkali-kali untuk pembelian barang atau layanan tertentu.

Pembiayaan Barang Konsumen: Fintech ini dapat memberikan pembiayaan untuk pembelian
barang-barang konsumen, seperti elektronik, peralatan rumah tangga, atau mobil.

Kartu Kredit Virtual: Beberapa fintech menyediakan kartu kredit virtual yang dapat digunakan
secara online untuk berbelanja atau pembayaran.

20
FINTECH
LENDING

Business
Process

21
PROSES BISNIS – P2P LENDING CROWD FUNDING –BASED

Konsumen mengisi Perusahaan melakukan


Konsumen menggunakan
formulir pemberi/ analisa kredit/pengajuan
platform pemberi/penerima
penerima pinjaman pinjaman bagi penerima
pinjaman
pinjaman

Pemberi pinjaman (Kreditur) Pencari pinjaman


Pencari pinjaman membayar angsuran
bertemu dengan Pencari
menerima pinjaman pinjaman kepada
Pinjaman (Debitur) melalui
dari pemberi pinjaman pemberi pinjaman
platform

Pencari pinjaman
medanapatkan return dari
hasil bunga pembayaran
angsuran 22
MEKANISME PENDAFTARAN MENJADI LENDER/BORROWER PADA P2P LENDING

1. Untuk registrasi keanggotaan yang mana pengguna (lender dan borrower) melakukan registrasi secara
online melalui komputer atau smartphone
2. Borrower merupakan pelaku pengajuan pinjaman
3. Platform peer-to-peer lending akan menganalisa dan memilih borrower layak untuk mengajukan
pinjaman, termasuk menetapkan tingkat risiko borrower tersebut
4. Borrower terpilih akan ditempatkan oleh platform peer-to-peer lending dalam marketplace peer-to-peer
lending secara online beserta dengan informasi komprehensif tentang profil dan risiko borrower tersebut
5. Investor peer-to-peer lending nantinya akan melakukan analisa dan seleksi atas borrower yang
tercantum dalam marketplace P2P lending yang disediakan oleh platform
6. Investor peer-to-peer lending melakukan pendanaan ke borrower yang dipilih melalui platform peer-to-
peer lending
7. Borrower mengembalikan pinjaman sesuai jadwal pengembalian pinjaman ke platform peer-to-peer
lending
8. Investor peer-to-peer lending menerima dana pengembalian pinjaman dari borrower melalui platform

23
SISTEM 1. Jadwal Pembayaran: Sistem ini mengatur jadwal pembayaran, yang mencakup tanggal jatuh tempo, jumlah angsuran,
dan jumlah total pembayaran. Jadwal ini ditetapkan pada awal perjanjian pinjaman.
2. Metode Pembayaran: Fintech menyediakan berbagai metode pembayaran, termasuk transfer bank, kartu kredit atau

PEMBAYARAN debit, dompet digital, dan lainnya. Pengguna dapat memilih metode yang paling nyaman bagi mereka.
3. Pemberitahuan Pembayaran: Sistem ini mengirimkan pemberitahuan kepada nasabah sebelum tanggal jatuh tempo
untuk mengingatkan mereka tentang pembayaran yang akan datang. Ini dapat dilakukan melalui pesan teks, email,

ANGSURAN
atau notifikasi aplikasi.
4. Opsi Pembayaran Tambahan: Beberapa fintech memungkinkan nasabah untuk melakukan pembayaran tambahan di
luar jadwal pembayaran mereka. Ini dapat membantu nasabah untuk mengurangi utang lebih cepat atau menghindari
denda keterlambatan.

PADA FINTECH 5. Opsi Perpanjangan atau Refinancing: Jika nasabah mengalami kesulitan membayar, beberapa fintech dapat
menawarkan opsi perpanjangan pinjaman atau refinancing agar lebih sesuai dengan kemampuan pembayaran
nasabah.
6. Pengelolaan Denda dan Biaya Keterlambatan: Sistem ini mengelola denda dan biaya keterlambatan jika nasabah
gagal membayar tepat waktu. Denda ini sering diatur sesuai dengan perjanjian pinjaman.
7. Sistem Pelacakan Pembayaran: Untuk memantau status pembayaran nasabah, sistem ini mengikuti catatan
pembayaran dan mengidentifikasi pembayaran yang sudah diterima dan yang belum.
8. Keamanan Pembayaran: Fintech harus memastikan bahwa data pembayaran nasabah aman dan dilindungi dari
potensi pelanggaran keamanan.
9. Riwayat Pembayaran: Sistem ini menyimpan riwayat pembayaran nasabah, yang penting dalam mengevaluasi kredit
nasabah di masa depan.
10. Notifikasi Konfirmasi Pembayaran: Setelah pembayaran diterima, nasabah biasanya menerima notifikasi konfirmasi
yang menyatakan bahwa pembayaran mereka telah berhasil diproses.
11. Pelaporan Pembayaran: Beberapa fintech dapat melaporkan pembayaran tepat waktu kepada lembaga kredit, yang
dapat membantu meningkatkan skor kredit nasabah jika pembayaran dilakukan secara konsisten.
12. Manajemen Perubahan Jadwal: Jika terjadi perubahan dalam jadwal pembayaran, baik oleh permintaan nasabah
atau karena restrukturisasi pinjaman, sistem ini dapat mengelola perubahan tersebut.
Bunga Pinjaman:. Perusahaan ini mengenakan suku bunga kepada peminjam yang membayar pinjaman mereka dalam angsuran atau
sesuai dengan perjanjian.

Biaya Penanganan: biaya tambahan yang harus dibayarkan oleh peminjam.

Biaya Keterlambatan: sumber pendapatan tambahan yang muncul jika peminjam tidak mematuhi jadwal pembayaran.

Sumber Biaya Asuransi: Peminjam membayar premi asuransi, dan fintech menerima komisi atau pendapatan dari penjualan asuransi tersebut.

Pendapatan Biaya Refinancing: Jika peminjam memilih untuk memperpanjang atau melakukan refinancing pinjaman mereka, fintech kredit dapat
mengenakan biaya untuk layanan ini.

Biaya Prepayment: Jika peminjam memutuskan untuk membayar pinjaman mereka lebih awal dari jadwal, fintech kredit dapat

Fintech mengenakan biaya prepayment..

Biaya Pengolahan Aplikasi: biaya yang harus dibayarkan oleh peminjam saat mereka mengajukan permohonan pinjaman.

Lending Keuntungan dari Selisih Suku Bunga: Fintech kredit mungkin mendapatkan selisih suku bunga antara suku bunga yang mereka bayarkan
kepada investor atau penyedia dana dan suku bunga yang mereka kenakan pada peminjam.

Biaya Penjualan atau Komisi: Fintech kredit dapat bekerja sama dengan agen atau mitra penjualan lainnya, dan dalam hal ini, mereka
membayar komisi atau biaya penjualan kepada mitra tersebut.

Biaya Layanan Premium: Beberapa fintech kredit menawarkan opsi layanan premium kepada peminjam dengan biaya tambahan. Ini bisa
termasuk layanan pelanggan yang lebih cepat, manajemen pinjaman yang lebih baik, atau fitur-fitur eksklusif lainnya.

Pendapatan dari Investasi: Fintech kredit yang memungkinkan investor atau pemberi pinjaman lain untuk berpartisipasi dalam
pembiayaan pinjaman dapat memperoleh pendapatan dari selisih suku bunga dan biaya pengelolaan investasi.

Kemitraan dengan Lembaga Keuangan: Beberapa fintech kredit dapat menjalin kemitraan dengan bank atau lembaga keuangan
tradisional, dan dalam hal ini, mereka dapat membagi pendapatan atau komisi dari pinjaman yang disalurkan melalui kemitraan tersebut.

Pendapatan dari Layanan Lain: Beberapa fintech kredit juga dapat memperoleh pendapatan dari layanan tambahan seperti pemantauan
kredit, penilaian risiko, atau manajemen portofolio pinjaman.
PEER-TO-PEER LENDING (P2P)

• Sampai dengan 22
April 2022, jumlah
Fintech P2P yang
berizin di OJK adalah
sebanyak 102
perusahaan.

https://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/financial-technology/Pages/Penyelenggara-Fintech-Lending-Berizin-
di-OJK-per-22-April-2022.aspx 26
CONTOH: CARA KERJA P2P

27
CONTOH: FITUR PEER TO PEER LENDING

https://danamas.co.id/web/LenderAction_detail.action 28
FINTECH VS PERBANKAN
PERBEDAAN FINTECH VS PERBANKAN
FINTECH BANK

• Menghimpun dana simpanan dari


• Penyedia platform (aplikasi/website) yang
masyarakat umum, menyalurkan kredit
menjadi perantara pemberi pinjaman dan
KEGIATAN serta pinjaman untuk koperasi, UMKM,
1 penerima pinjaman untuk melakukan
USAHA konsumen, ritel, menjalankan transaksi
transaksi pinjam meminjam berdasarkan
pembayaran, dan dapat menjual
perjanjian melalui sistem elektronik.
produk investasi

• Orang atau badan hukum yang memiliki • Tabungan, deposito, giro, modal
SUMBER DANA
2 dana dan ingin meminjamkan kepada pemilik, surat utang, dan penerbitan
/PINJAMAN
pihak lain. surat utang.

PEMBERI
• Orang atau badan hukum pemilik dana • Pemberi pinjaman kepada nasabah
3 PINJAMAN
(bukan perusahaan fintech lending). adalah bank itu sendiri.

30
PERBEDAAN FINTECH VS PERBANKAN
FINTECH BANK

• Jika ada masalah terhadap


• Risiko penyaluran pinjaman ditanggung
RESIKO PENYALURAN penyaluran pinjaman, bank
4 oleh pemberi pinjaman, bukan
PINJAMAN sendiri yang bertanggung
oleh fintech.
jawab.

• Pemberi pinjaman atau sebagai pemilik


KEWENANGAN
dana. Perusahaan fintech hanya dapat
PENYALURAN • Sepenuhnya ditanggung
5 memberikan restrukturisasi kredit
RESTRUKTURISASI bank.
kepada nasabah setelah disetujui oleh
pemberi dana atau pemilik pinjaman.

• Pengawasan terhadap penyelenggara


• Pengawasan atas bank
fintech sebagai perantara atau platform
PENGAWASAN OLEH sebagai lembaga kepercayaan
6 dalam melaksanakan market conduct
PEMERINTAH yang menghimpun dana
antara pemberi pinjaman dan penerima
masyrakat.
pinjaman.

31
PROSES PERIJINAN FINTECH
33
34
PROSES PENGAJUAN PENYELENGGARAAN FINTECH
PERMOHONAN
PENDAFTARAN

UJI COBA TERBATAS TEKNOLOGI • Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77


FINANSIAL–(REGULATORY SANDBOX /POJK.01/2016 Tentang Layanan Pinjam Meminjam
Uang Berbasis Teknologi Informasi.

PERMOHONAN • PADG No.19/15/PADG/2017 tentang Tata Cara


PERIJINAN Pendaftaran, Penyampaian Informasi dan
Pemantauan Penyelenggaraan Teknologi Finansial
• Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia
LAPORAN BUKTI KESIAPAN
Nomor 13 /POJK.02/2018 Tentang Inovasi Keuangan
OPERASIONAL KEGIATAN USAHA
Digital Di Sektor Jasa Keuangan

OPERASIONAL

35
REGULATORY SANDBOX (REGSAND)

• Regulatory Sandbox (RegSand) adalah suatu ruang ujicoba terbatas


yang aman untuk menguji Penyedia Teknologi Finansial (PTF) beserta
Produk, Layanan, Teknologi dan atau Model bisnisnya (PLTM).

• Regulatory Sandbox adalah mekanisme pengujian yang dilakukan oleh


Otoritas Jasa Keuangan untuk menilai keandalan proses bisnis, model
bisnis, instrumen keuangan, dan tata kelola Penyelenggara.

36
BEBERAPA ASPEK DASAR YANG HARUS DIPENUHI PERUSAHAAN
FINTECH SAAT MENJALANKAN BISNISNYA (BANK INDONESIA)

• Startup financial technology harus punya badan hukum di Tanah Air.


• Seluruh transaksi yang dilakukan tidak boleh pakai valuta asing alias harus
menggunakan mata uang rupiah.
• Startup fintech bersangkutan harus menyimpan dananya di sistem perbankan
Indonesia.
• Startup fintech yang ada di bidang sistem pembayaran, selain bergabung ke
asosiasi fintech juga gabung ke asosiasi sistem pembayaran. Hal ini dimaksudkan
untuk memitigasi resiko sehingga masyarakat yang menggunakan teknologi jasa
keuangan ini terlindungi, misalnya dari praktik kriminal cyber.

37
REGULASI
REGULASI FINTECH DI INDONESIA

1. UU NO 11/2008 Tentang Informasi Transaksi Elektronik


2. Peraturan Bank Indonesia No. 18/40/PBI/2016 tentang Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi
Pembayaran
3. Surat Edaran Bank Indonesia No. 18/22/DKSP perihal Penyelenggaraan Layanan Keuangan
Digital
4. Peraturan Bank Indonesia No. 18/17/PBI/2016 tentang Uang Elektronik
5. POJK No 77/POJK.01/2016 Tentang Layan Pinjam Meminjam Uang berbasis Teknologi Informasi
(POJK Lending)
6. SE OJK No 18/SEOJK.02/2017 mengenai Peer to Peer Lending
7. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika RI Nomor 4 Tahun 2016 tentang Sistem
Manajemen Pengamanan Informasi
8. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika RI Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perlindungan
Data Pribadi Dalam Sistem Elektronik

39
APA YANG DILAKUKAN BANK INDONESIA DALAM MENJAGA KETERTIBAN LALU LINTAS
PEMBAYARAN TERKAIT FINTECH?

PEMBAYARAN,
PENYEDIAAN PASAR BAGI TABUNGAN, PINJAMAN INVESTASI DAN
PENYELESAIAN/
PELAKU USAHA DAN PENYERTAAN MODAL MANAJEMEN RISIKO,
SETTLEMENT DAN KLIRING

• BI memastikan • BI mewajibkan setiap • BI juga mewajibkan setiap • BI memastikan


perlindungan terhadap pelaku usaha untuk patuh pelaku usaha untuk patuh perlindungan terhadap
konsumen, khususnya kepada peraturan kepada peraturan konsumen, khususnya
mengenai jaminan makroprudensial, makroprudensial, mengenai jaminan
kerahasiaan data dan pendalaman mengenai pendalaman mengenai pasar kerahasiaan data dan
informasi konsumen lewat pasar keuangan, system keuangan, system informasi konsumen lewat
jaringan keamanan siber. pembayaran sebagai pembayaran sebagai jaringan keamanan siber
pendukung operasi dan pendukung operasi dan
keamanan siber untuk keamanan siber untuk
menjaga data dan menjaga data dan informasi
informasi konsumen. konsumen.
40
BENTUK INISIATIF BANK INDONESIA TERKAIT FINTECH?

ANALIS BISNIS YANG KOORDINASI DAN


FASILITATOR. ASESMEN
INTELLIGENT KOMUNIKASI

• Melalui kerjasama dengan • BI menjaga hubungan


• BI menjadi fasilitator dalam otoritas dan agen-agen • BI melakukan dengan otoritas terkait
hal penyediaan lahan untuk internasional, monitoring dan untuk tetap mendukung
lalu lintas pembayaran penilaian (assessment) keberadaan FinTech system
• BI menjadi analis bagi para terhadap setiap kegiatan pembayaran di Indonesia.
pelaku usaha terkait
usaha yang melibatkan
FinTech untuk memberikan • BI berkomitmen untuk
pandangan dan arahan FinTech dan system mendukung para pelaku
tentang bagaimana pembayarannya usaha di Indonesia dengan
menciptakan system menggunakan teknologi. memberikan pengarahan
pembayaran yang aman secara berkala mengenai
dan tertib. FinTech.

https://www.bi.go.id/id/default.aspx
41
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN FINTECH

KELEBIHAN KEKURANGAN

1. Fintech mendemokratisasikan ekonomi dan


1. Banyak proyek Fintech yang baru dimulai, tidak
membuat layanan keuangan dan perbankan lebih
memiliki pengalaman dan pendanaan yang cukup
mudah diakses.
sehingga dapat menyebabkan penurunan
2. Mendorong transparansi transaksi. pengalaman pengguna.
3. Meningkatkan literasi keuangan. 2. Aplikasi Fintech memiliki risiko penipuan yang lebih
tinggi. Meskipun perusahaan berusaha melakukan
4. Fintech menawarkan digitalisasi penuh dari layanan yang terbaik untuk meminimalkan risiko dan terus
tradisional yang membuatnya lebih maju. berkembang, perlindungan 100% masih belum
5. Solusi Fintech memastikan transaksi lebih cepat dapat dijamin.
dibandingkan dengan yang ditawarkan bank. 3. Regulasi dan Pengawasan Fintech belum seketat
6. Alternatif pendanaan selain jasa indutsri keuangan Bank.
tradisional
42
TANTANGAN FINTECH

1. Peraturan dalam mendukung Fintech


• Adopsi perarturan terkait tanda-tangan digital (digital
signature) dan penggunaan dokumen digital sehingga
dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh industry
Fintech

2. Koordinasi antar Lembaga dan kementrian terkait untuk


mengoptimalkan potensi Fintech dengan lingkungan bisnis
yang kompleks

43
RISIKO FINTECH

1. Perlindungan dana pengguna


• Potensi kehilangan maupun penurunan kemampuan finansial, baik
diakibatkan oleh penyalahgunaan , penipuan, maupun force major
dari kegiatan Fintech.

2. Perlindungan data pengguna.


• Isu privasi pengguna Fintech yang rawan terhadap penyalah gunaan
data baik yang disengaja maupun tidak sengaja (serangan hacker dan
malware)

44
PERKEMBANGAN FINTECH
DI INDONESIA
Fintech Indonesia Telah Mengalami Pertumbuhan Pesat Selama
Dekade Terakhir

• Jumlah pemain fintech di


Indonesia meningkat enam
kali lipat selama dekade
terakhir, meningkat dari
hanya 51 pemain aktif pada
2011 menjadi 334 pada
2022.
• Pertumbuhan didominasi
oleh segmen pembayaran,
pinjaman, , dan kekayaan.
(wealth)
Penetrasi Pelanggan Untuk Payments, lending, Dan Wealth
Berkembang Pesat, Mendorong Nilai Yang Signifikan
Masuknya Pendanaan Ekuitas Yang Memicu Petumbuhan
Pinjaman, Pembayaran dan Wealth
Fitur Unik Dari Lanskap Fintech Indonesia Adalah Meluasnya Penyematan
Produk Keuangan Di Seluruh Ekosistem Digital Untuk Monetisasi

• E-commerce Bisnis-to
Consumen (B2C), e-
hailing dan pengiriman
makanan, perdagangan
Bisnis-to-Bisnis (B2B),
dan penyedia solusi SaaS
fintech semuanya
mengintegrasikan
beberapa titik kontak
fintech di seluruh
pinjaman, pembayaran,
wealth, dan asuransi
Peningkatan Pesat Bank Digital, Didukung Oleh Bank, .. ... didorong oleh berbagai
Kelompok Bisnis, Pemain Teknologi Yang Ada ... . Imperatif strategis

Sumber: BCG
Konsumen / Pembayaran Memimpin penetrasi pelanggan secara vertikal , Adapun
Asuransi & Deposit terus menawarkan ruang yang masih kosong…..
END OF LECTURE

THANK YOU
REFERENSI
• Sudaryo, Y; Sofiati, N.A. 2020. Digital Marketing dan Fintech di Indonesia.
Penerbit Andi. Yogyakarta.
• https://www.ojk.go.id/2022
• https://www.bi.go.id/id/default.aspx
• https://www.cbinsights.com/research/report/fintech-trends-q1-2020/

• https://www.researchgate.net/figure/Consolidated-business-model-canvas-of-FinTech-
startups_fig1_338209637/23092022

• https://ebrary.net/79597/business_finance/business_model_
fintech/23092022
• https://www.cloudcredential.org/blog/understanding-and-
working-with-blockchain-101/

53

Anda mungkin juga menyukai