BAB I
PENDAHULUAN
Kuliah kerja nyata (KKN) merupakan suatu bentuk pendidikan dengan cara
pembangunan yang dihadapi. KKN dilaksanakan oleh perguruan tinggi dalam upaya
meningkatkan isi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa, dan untuk mendapatkan nilai
akan ilmu pengetahuan, teknologi, serta seni untuk melaksanakan pembangunan yang
semakin meningkat. Serta meningkatkan persepsi mahasiswa tentang relevansi antara materi
antara pemerintah daerah bersama lembaga pendidikan tinggi. Dalam program KKN ini yaitu
Masyarakat (LPM) Universitas Nusa Cendana, yang bertekad mewujudkan Tri Dharma
Perguruan Tinggi, salah satunya adalah pengabdian kepada masyarakat. Melalui mahasiswa
program pengabdian kepada masyarakat di Desa Tanah Merah Kecamatan Kupang Tengah
oleh masyarakat di Desa Tanah Merah Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang.
1.2.2 Kegunaan
1. Sebagai bahan masukan bagi masyarakat agar lebih jeli dalam mengatasi masalah atau
persoalan kesehatan yang dialami oleh masyarakat di Desa Tanah Merah Kecamatan
dengan program atau kegiatan yang bersifat positif bagi perbaikan dan perkembangan
kesehatan masyarakat.
3
BAB II
PROFIL DESA TANAH MERAH
Perbandingan kepadatan penduduk hampir sama di setiap dusun secara umum populasi
penduduk kaum perempuan dan laki-laki hampir sama banyak. Selanjutnya secara terperinci
data jumlah penduduk Desa Tanah Merah dapat disajikan pada pada tabel 1.
Tabel 1. Jumlah Penduduk Desa Tanah Merah
o
1 1 Sampai 15 tahun 1357
2 Di atas 15 tahun 1864
Sumber Data: Profil Desa Tanah Merah, 2015
Berpatokan pada data jumlah penduduk yang ada di Desa Tanah Merah yang tersebar
di 5 Dusun menunjukkan bahwa jumlah penduduk berdasarkan jenis pekerjaan dan mata
pencarian yang tersebar di 5 dusun di Desa Tanah Merah, disajikan pada tabel 3.
Tabel 3. Data lapangan usaha
No Lapangan Usaha Jumlah
.
1 Pertanian 540
2 Batu merah 139
3 Nelayan 76
4 Toko 16
5 Kios 115
6 Industri 31
7 Pemerintah 60
Sumber Data: Profil Desa Tanah Merah, 2015
Berpatokan pada data jumlah penduduk yang ada di Desa Tanah Merah yang tersebar
di 5 Dusun, menunjukkan jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan yang tersebar di
5 dusun di Desa Tanah Merah disajikan pada tabel 4.
Tabel 4. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah
1. IUD 3 orang
2. Steril 47 orang
3. Kondom 31 orang
4. Penggunaan akseptor KB : PIL 70 orang
5. Penggunaan akseptor KB : Suntik 92 orang
6. Spiral 39 orang
7. Susuk 16 0rang
Sumber Data : Profil Desa Tanah Merah, 2015
Data dibawah ini melampirkan data fasilitas umum di desa Tanah Merah, yang akan
disajikan dalam tabel 6.
Tabel 6. Data fasilitas umum
No Fasilitas umum Jumlah
1. Sekolah 4
2. Pustu 1
3. Gereja 6
4. SPBU 1
Sumber Data : Profil Desa Tanah Merah, 2015
Demikian data dan informasi yang dapat kami sampaikan. Data ini bersifat sementara
dan akan dilakukan update secara berkesinambungan setiap tahun.
3. Kesehatan
Masyarakat di desa ini lebih memfokuskan dirinya untuk bekerja sehingga
kesadaran untuk mengunjungi fasilitas kesehatan sangat rendah bahkan masih
ditemukan orang tua yang tidak membawa bayi dan balita ke posyandu.
6
4. Agama
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
Mahasiswa peserta KKN Universitas Nusa Cendana yang terdiri atas 6 orang tiba di
Desa Tanah Merah pada hari senin, 28 November 2016 disambut oleh Kepala Desa Tanah
Merah beserta staf. Peserta KKN berada di Desa Tanah Merah selama 21 hari aktif terhitung
dari tanggal 28 November sampai tanggal 18 Desember 2016. Sedangkan untuk waktu
survey nya dan observasi dilakukan pada hari pertama dengan mengunjungi tiap dusun serta
beberapa rumah warga dengan didampingi sekdes setempat dan masyarakat (kepala dusun).
Sumber
No Permasalahan Lokasi
(P/M/D)
1 Hanya ada 1 tenaga kesehatan di Pustu Pustu Tanah Merah
P
Tanah Merah
2 Terjadi kekeringan sehingga Desa Tanah Merah
menyebabkan terjadinya penurunan
P
tingkat ekonomi dan juga berdampak
pada masalah kesehatan
3 Sumber air yang di gunakan warga jauh Dusun 2
P
dan airnya tidak jernih
4 Masyarakat yang konsumtif terhadap Desa Tanah Merah
bantuan pemerintah sehingga jika tidak
P/M
ada bantuan masyarakat enggan
berpartisipasi dalam posyandu
5 Masih dilaporkan kasus gizi buruk pada Desa Tanah Merah
M
balita
6 Kurangnya pengetahuan emaja dan Desa Tanah Merah
pemuda desa tanah merah mengenai P
HIV/AIDS
8
Keterangan :
P : Perangkat desa/pemerintah
M : Masyarakat
D : Diri sendiri
9
Berdasarkan beberapa masalah yang kami temui di Desa Tanah Merah kami memilih
prioritas masalah dengan menggunakan metode penentuan skala prioritas program didasarkan
masyarakat
2. Uang : Lakukan program yang tidak membutuhkan banyak uang
3. Waktu : durasi waktu yang dibutuhkan tidak melebihi lama KKN
4. Alat : Buatlah kegiatan/program kerja yg tidak membutuhkan alat yang mahal
5. Tenaga : Program kerja yang dilakukan tidak membutuhkan tenaga ahli, dan lain-
lain.3
10
hingga pelaksanaan kegiatan, respon masyarakat sangat baik. Walaupun pada beberapa
kegiatan seperti refresing kader, masyarakat (kader) hanya beberapa orang saja yang datang
karena sedang sibuk bekerja dan jarak lokasi yang jauh. Namun pada kegiatan lain contohnya
pada kegiatan Bulan Eliminasi Kaki Gajah (Belkaga), masyarakat sangat antusias untuk
datang mengambil obat cacing yamg dibagikan pada kegiatan ini . Selain partisipasi dalam
kegiatan, respon masyarakat juga ditunjukkan melalui pergaulan setiap hari sebagai bukti
dirasakan dan dialami oleh mahasiswa KKN hingga mahasiswa KKN meninggalkan Desa
Tanah Merah.
11
(KELOMPOK)
KABUPATEN KUPANG
2016
12
A. Rencana Program
berbagai masalah yang cukup signifikan, maka disusun program yang perlu dperhatikan
sebagai skala prioritas. Rencana program utama kelompok KKN di Desa Tanah Merah
N Waktu
Nama Program Bahan Sumber Dana
o Pelaksanaan
1 Penyuluhan dan pembagian Karton, Mahasiswa: dan
obat filariasis (Belkaga) Leaflet, Puskesmas
Minggu Pertama
ATK, obat- Tarus
sampai Minggu
obatan (DEC
Kedua
+
Albendazol)
2 Optimalisasi Posyandu Alat dan Minggu Pertama -
bahan sampai Minggu
disediakan Ketiga
oleh
Posyandu
3 Pendataan dan Pemasangan Kain, Mahasiswa
Minggu Pertama
Bendera di rumah Ibu Spidol,
dan Kedua
hamil Bambu
4 Refreshing Kader Modul
Antropometr Mahasiswa dan
Minggu Kedua
i, ATK, In Puskesmas
Focus Tarus
5 Kunjungan rumah anak gizi Leaflet Mahasiswa
buruk dan edukasi bagi Minggu Kedua
orang tua
13
Sesuai dengan rencana program mahasiswa KKN yang telah disepakati bersama oleh
staf desa dan masyarakat, mahasiswa KKN, serta dosen pembimbing lapangan, maka
Setelah melakukan survey di Desa Tanah Merah, ternyata ditemukan ada masyarakat
yang terkena penyakit kaki gajah atau biasa disebut filariasis. Maka dari itu, kami
membantu bidan desa Tanah Merah untuk membagikan obat filariasis kepada masyarakat.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang cara
penularan dan pencegahan penyakit filariasis agar masyarakat tahu, sadar, dan mau
membantu mencegah penyakit filariasis agar tidak menular ke masyarakat lainnya yaitu
masyarakat mau datang untuk mengambil dan minum obat cacing yang disediakan. Bagi
mahasiswa kegiatan ini bermanfaat untuk mengingatkan kembali materi-materi filariasis yang
a. Observasi masalah
masyarakat yang berpengaruh pada setiap dusun yang ada di Desa Tanah Merah.
b. Persiapan materi
Pada tahap ini, mahasiswa menyiapkan materi yang berkaitan dengan penyakit kaki
gajah atau filariasis. Materi yang disiapkan dalam bentuk sebuah karton yang berisi
sedikit penjelasan mengenai kaki gajah yang disertakan dengan beberapa gambar dan
mahasiswa menyiapkan beberapa lembar leaflet untuk dibagikan kepada masyarakat pada
saat penyuluhan.
14
posyandu dan kepala sekolah SD GMIT Oebelo. Setelah dilakukan briefing mahasiswa
d. Pelaksanaan
posyandu asal selamat, dan posyandu kasih ibu), 1 sekolah dasar (SD GMIT Oebelo), dan
3 dusun (resettlement, dusun 3, dan dusun 2 kamp 40) dalam beberapa hari.
Dalam pelaksanaannya, warga dikumpulkan di posyandu dan di salah satu rumah
warga lalu mahasiswa memberikan penyuluhan mengenai kaki gajah dan pembagian
leaflet, registrasi per KK, pemeriksaan tekanan darah, pembagian obat dan edukasi cara
dikumpulkan dan dibagi per kelas untuk memberikan penyuluhan dan pembagian obat.
berdiskusi.
f. Evaluasi
membahas mengenai keberhasilan dan masalah yang terjadi selama kegiatan. Hambatan
yang ditemui yaitu pada pelaksanaan Belkaga di salah satu dusun, mahasiswa menunggu
masyarakat untuk datang cukup lama karena pada waktu tersebut masih banyak
masyarakat desa yang sedang bekerja. Disamping hambatan tersebut, kelompok kami
15
merasa cukup puas dengan hasil kegiatan yang sudahterlaksana dengan baik berkat
dukungan dari pemerintah, tokoh masyarakat Desa Tanah Merah, serta seluruh
Dokumentasi
Melakukan observasi masalah dengan mewawancarai masyarakat Desa Tanah Merah
Melakukan pencatatan nama per KK dan siswa/i, pengukuran tekanan darah dan membagikan
obat filariasis
satu dari masalah tersebut adalah belum optimalnya kegiatan posyandu dikarenakan
17
langsung oleh kami pada kegiatan posyandu agar kami dapat melihat dan mengoreksi selama
kegiatan berlangsung.
Kegiatan ini dilakukan di 3 posyandu yaitu posyandu dusun 5 Mama Susu Oenpada
tanggal 1 Desember 2016, posyandu dusun 4 Sedang Mekar pada tanggal 5 Desember 2016
melakukan pengukuran sehingga terdapat beberapa anak yang tidak diukur tinggi badan,
Dokumentasi
Membantu melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan di Posyandu Dusun 5
Membantu melakukan pengukuran berat badan dan Lila di Posyandu Dusun 4 Sedang
Mekar
Membantu melakukan pengukuran tinggi badan balita di Posyandu Dusun 3 Kasih Ibu
3. Pendataan dan Pemasangan Bendera Sementara di Rumah Ibu Hamil (20 jam 5
menit)
19
Salah satu permasalahan yang kami temukan di Desa Tanah Merah adalah rendahnya
kunjungan Ibu hamil ke Posyandu. Hal tersebut diakibatkan banyak ibu hamil yang tidak
terdata di Posyandu dan beberapa ibu hamil yang menyembunyikan kehamilannya karena
merupakan kehamilan yang tidak diinginkan.
Pemeriksaan kehamilan adalah serangkaian pemeriksaan yang dilakukan secara
berkala dari awal kehamilan hingga proses persalinan untuk memonitor kesehatan ibu dan
janin agar tercapai kehamilan yang optimal. WHO menyarankan agar melakukan
pemeriksaan kehamilan setiap 4 minggu sekali dari saat pemeriksaan kehamilan pertama kali
hingga usia kehamilan 28 minggu, setiap 2 minggu sekali dari usia kehamilan 28-36 minggu
dan setiap satu minggu sekali dari usia kehamilan 36 minggu hingga waktunya melahirkan.
Pentingnya pemeriksaan kehamilan yang paling utama adalah untuk mengetahui apakah ada
sesuatu yang salah dengan perkembangan janin, deteksi dini akan menjadi salah satu
pencegahan yang patut dilakukan oleh seorang ibu agar ia mendapatkan informasi yang tepat
dan akurat. Pentingnya pemeriksaan kehamilan juga berkaitan dengan kesehatan sang ibu.4
Dengan mengetahui kondisi kesehatan, sang ibu pun dapat mempersiapkan diri, baik
mental dan fisik untuk menyambut kelahiran buah hati. Keterlambatan akan deteksi dini
tentang perkembangan janin dalam kandungan dapat berakibat buruk dan merembet pada
masalah komplikasi berbagai masalah penyakit. Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan di
Posyandu setiap bulannya, selain melakukan pemeriksaan kehamilan Ibu hamil yang datang
ke Posyandu akan diberikan imunisasi TT sesuai usia kehamilannya.4
Pendataan dan pemasangan bendera sementara di rumah Ibu hamil bertujuan untuk
memudahkan kader mengingatkan Ibu hamil ke Posyandu. Program ini diharapkan dapat
membantu bidan desa atau kader posyandu Desa Tanah Merah mendata ibu hamil yang
selama ini tidak pergi ke Posyandu, baik karena tidak terdata maupun karena alasan
menyembunyikan kehamilan. Pemasangan bendera dimaksudkan sebagai penanda untuk
setiap rumah di dalamnya terdapat ibu hamil. Bendera yang dipasangkan merupakan bendera
yang bersifat sementara, selanjutnya akan digantikan dengan bendera dari posyandu yang
warnanya telah ditetapkan sesuai hasil pemeriksaan kehamilan.
a. Tahap Persiapan
izin untuk melakukan program kami. Selanjutnya kami menyiapkan kain sebagai
bahan membuat bendera yang akan di pasang di Rumah Ibu hamil.
b. Tahap Pelaksanaan
Pendataan ibu hamil dan pemasangan bendera di rumah ibu hamil di Dusun 1
dilaksanakan pada tanggal 4 Desember 2016, pelaksanaan di Dusun 4 dilaksanakan
pada tanggal 8 Desember 2016, pelaksanaan di Dusun 2 pada tanggal 13 Desember
2016 dan di Dusun Resettlement pada tanggal 14 Desember 2016. Adapun kegiatan
yang kami lakukan adalah kami bertemu kader untuk menjelaskan batas wilayah kerja
masing-masing Posyandu kemudian mencari ibu hamil dari rumah ke rumah,
melakukan pendataan nama ibu hamil dan usia kehamilan, kemudian memasang
bendera di depan rumah ibu hamil. Hasil pendataan dilaporkan ke kader Posyandu dan
kepada bidan.
c. Evaluasi
Persiapan
c. Menyamakan pemahaman para kader posyandu di Desa Tanah Merah tentang teknik
pengukuran atau antropometri dengan baik dan benar.
d. Menambah pengetahuan para kader posyandu di Desa Tanah Merah tentang gizi ibu
hamil dan menyusui.
namun informasi belum tersampaikan dengan baik kepada setiap anggota kader,
sehingga peserta yang datang tidak sesuai dengan jumlah yang diharapkan. Di
samping itu, waktu untuk menunggu peserta datang sangat lama dari waktu yang telah
ditetapkan. Namun hal tersebut tidak menjadi hambatan bagi mahasiswa dalam
pelaksanaan kegiatan, karena meskipun peserta yang datang tidak begitu banyak,
peserta yang hadir sangat antusias selama kegiatan berlangsung. Dan juga dukungan
dari tokoh masyarakat serta instansi yang terkait sangat berperan penting dalam
pelaksanaan kegiatan.
Keberhasilan yang dicapai yaitu kegiatan sudah terlaksana dengan baik dan
peserta dapat memahami materi yang disampaikan. Sehingga harapannya setelah
kegiatan berakhir, kader-kader bisa menerapkan ilmu yang telah didapat pada saat
pelaksanaan posyandu tidak terjadi kesalahan pengukuran maupun penghitungan.
Dokumentasi
Persiapan Tempat
Presentasi Materi
26
Presentasi Materi
5. Kunjungan Rumah dan Edukasi kepada Orang Tua Balita Gizi Buruk (9 jam 10
menit)
Permasalahan yang kami dapatkan di Desa Tanah Merah salah satunya adalah gizi
buruk. Terdapat beberapa balita yang mengalami gizi buruk di Desa Tanah Merah. Gizi
buruk adalah masalah kesehatan yang banyak terjadi di NTT. Balita dikatakan gizi buruk
apabila berada pada -3SD (WHO). Balita yang mengalami gizi buruk lebih mudah terserang
penyakit dan menghambat pertumbahan dan perkembangan balita.5
Sudah ada kerja sama mengenai permasalahan gizi buruk antara Desa Tanah Merah dan
ACF Internasional (Action Against Hunger) untuk mengatasi gizi buruk dengan pemberian
formula tambahan, namun banyak sekali kasus drop out dikarenakan menurut orang tua balita
anaknya muntah saat mengkonsumsi formula gizi tersebut, dan berbagai alasan lain. Oleh
karena itu kami membuat kunjungan rumah dan memberikan edukasi kepada orang tua balita
gizi buruk, agar orang tua balita gizi buruk termotivasi untuk terus memberikan formula yang
diberikan ACF sehingga dapat berdampak baik kepada pertumbunhan dan perkembangan
sang anak.
a. Tahap Persiapan
b. Tahap Pelaksanaan
Balita yang terdata di ACF hanya 1 orang dikarenakan banyaknya kasus DO,
namun balita yang DO tetap dipantau pertumbuhannya. Pada kegiatan ini kami tidak
melakukan kunjungan kepada balita yang DO dikarenakan jarak rumah yang jauh
antara satu balita ke balita lain, namun kami melihat perkembangan balita tersebut
dari hasil Posyandu rutin dapat dilihat perbaikan status gizi.
Dokumentasi:
Persiapan Bingkisan
28
Penimbangan BB balita
Penyerahan Bingkisan
Foto Bersama
30
Disusun Oleh :
Pemeriksaan tekanan darah sangat penting untuk mengetahui standar normal, tinggi,
atau rendah. Deteksi tekanan darah yang cenderung naik diwaspadai adanya gejala ke arah
hipertensi dan preeclampsia. Apabila turun di bawah normal maka dipikirkan ke arah anemia.
32
Tekanan darah normal berkisar systole/diastole : 110/80 sampai 120/80 mmHg. Kenaikan
tekanan darah dan tekanan diastole yang mencapai > 140/90 mmHg atau mengalami kenaikan
15 mmHg dalam 2 kali pengukuran dengan jarak 1 jam. Ibu hamil dikatakan dalam keadaan
preeklampsia mempunyai 2 dari 3 preeklampsia. Apabila preeklampsia tidak dapat diatasi,
maka akan berlanjut menjadi eklampsi. Dimana eklampsi merupakan salah satu faktor utama
penyebab tejadinya kematian ibu hamil.(6)
Berdasarkan hal tersebut, mahasiswa melakukan kegiatan pengukuran tekanan darah
ibu hamil dengan tujuan mengetahui gambaran tekanan darah ibu hamil di Desa Tanah Merah
yang apabila pada saat pelaksanaan terdapat ibu hamil dengan tekanan darah yang tidak
normal dapat diberikan edukasi dan penanganan secara dini agar tidak terjadi bahaya
kehamilan dan supaya tetap dalam kondisi normal.
Program ini dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu:
a. Perkenalan dan Perijinan
Pada tahap ini mahasiswa bertemu dengan bidan desa dan kader posyandu untuk
memperkenalkan diri, membahas kegiatan yang ingin dilaksanakan dan meminta ijin
untuk melakukan kegiatan tersebut.
b. Persiapan Alat
Pada tahap ini mahasiswa mempersiapkan peralatan yang akan digunakan dalam
kegiatan, yaitu tensi meter dan stetoskop yang dibawa sendiri oleh mahasiswa.
c. Pelaksanaan
Kegiatan ini dilakukan di beberapa posyandu dan rumah ibu hamil yang tidak sempat
melakukan kunjungan ke posyandu.
Tanggal 2 Desember 2016 di Posyandu Mama Susu Oen
Tanggal 4 Desember 2016 di rumah ibu hamil dusun 1, 2, dan 4
Tanggal 5 Desember 2016 di Posyandu Sedang Mekar
Tanggal 6 Desember 2016 di Posyandu Kasih Ibu
Tanggal 15 Desember 2016 di Posyandu Asal Selamat
Pada setiap kegiatan di Posyandu diawali dengan perkenalan dan briefing dengan
petugas bidan desa, kader posyandu, dan ibu-ibu yang berkunjung ke posyandu. Selanjutnya
khusus untuk ibu hamil diarahkan pada meja pemeriksaan tekanan darah secara bergantian.
Setiap selesai pengukuran tekanan darah ibu hamil diberikan edukasi mengenai tekanan yang
33
normal untuk ibu hamil dan bahaya-bahaya yang terjadi apabila tekanan darah rendah atau
tinggi pada kehamilan.
Setelah semua kegiatan selesai, didapatkan data yaitu ibu hamil dengan tekanan darah
normal berjumlah 8 orang, dengan tekanan darah rendah berjumlah 14 orang. Sementara itu
tidak didapatkan ibu hamil dengan tekanan darah tinggi. Data mentah tersebut menunjukkan
masih banyak ibu hamil dengan tekanan darah rendah.
Tujuan pelaksanaan :
a. Bagi Ibu Hamil
Mengetahui tekanan darah masing-masing untuk deteksi dini adanya resiko dalam
kehamilan.
Dapat memperbaiki pola hidup dengan baik agar tekanan darah dapat berada dalam
batas normal.
Menambah pengetahuan ibu hamil tentang pengaruh tekanan darah dalam
kehamilan.
b. Bagi Mahasiswa
Menerapkan dan membagikan ilmu yang didapat selama perkuliahan kepada
masyarakat khusunya pada ibu-ibu hamil di Desa Tanah Merah.
Membantu petugas kesehatan untuk melakukan pengukuran tekanan darah ibu
hamil.
Dokumentasi
Perjalanan menuju rumah ibu hamil Pengukuran Tekanan Ibu hamil di rumah
Pengukuran Tekanan Ibu hamil di Posyandu Pengukuran Tekanan Ibu hamil di rumah
Dusun resttlement Sedang Mekar
Menjaga kesehatan gigi dan mulut sangatlah penting. Karena jika tidak berbagai
masalah kesehatan seputar gigi dan mulut dapat muncul kapan saja. Misalnya sakit gigi,
masalah gigi berlubang, gusi bengkak dan sebagainya. Oral hygiene (kebersihan mulut)
adalah upaya melaksanakan kebersihan rongga mulut, lidah dari semua kotoran/sisa
makanan. Kebersihan gigi dan mulut yang buruk tidak hanya menyebabkan bau mulut,
kerusakan gigi dan radang gusi, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan
masalah kesehatan lainnya.(7)
Menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini penting untuk anak. Karena kesehatan
gigi pada anak merupakan faktor penting dalam pertumbuhannya dan perkembangan anak itu
sendiri. Merawat kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang mudah, namun dapat menjadi
masalah apabila anak tidak tahu bagaimana cara merawat kesehatan gigi dengan benar.
35
Oleh karena itu mahasiswa melakukan program penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
pada kalangan anak-anak di Desa Tanah Merah untuk menanamkan sejak dini rasa peduli
terhadap kesehatan gigi dan mulut. Mahasiswa juga mengajarkan cara meyikat gigi yang baik
dan benar sejak dini agar menjadi kebiasaan hingga dewasa.
Program ini dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu :
a. Perkenalan dan Perijinan
Pada tahap ini mahasiswa bertemu dengan kepala sekolah dan orang yang
bertanggung jawab pada tempat dilakukannya kegiatan, kemudian membahas
rangkaian yang ingin dilaksanakan dan meminta ijin untuk melakukan kegiatan
tersebut.
b. Persiapan
Pada tahap ini mahasiswa mempersiapkan materi kesehatan gigi dan mulut pada hari
sebelum dilaksanakan kegiatan. Materi dibuat dalam bentuk presentasi dan video agar
lebih menarik dan mudah dimengerti oleh anak-anak.
c. Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan di beberapa tempat, yaitu :
Tanggal 9 Desember 2016 di PAUD Takola Indah
Tanggal 11 Desember 2016 di sekolah minggu Gereja GMIT Emaus Oebelo
Tanggal 12 Desember 2016 di Aula Serbaguna Dusun 1
Tanggal 13 Desember 2016 di SD GMIT Oebelo
Pada setiap kegiatan penyuluhan diawali dengan perkenalan dan briefing dengan kepala
sekolah atau orang yang bertanggung jawab, dan anak-anak peserta penyuluhan. Selanjutnya
dimulai penyuluhan dengan media laptop yang disambungkan dengan proyektor. Mahasiswa
menggunakan bahasa yang akrab dan mudah dimengerti oleh anak-anak. Kemudian
diperlihatkan gambar-gambar akibat tidak rajin menyikat gigi, makanan yang dapat
menyebabkan sakit gigi, gambar anak yang rajin sikat gigi memiliki gigi yang bagus, serta
diputarkan video tentang cara menyikat gigi dengan baik dan benar.
Setelah pemberian materi dan video selesai, mahasiswa memberikan pertanyaan seputar
materi yang diberikan untuk mengingatkan kembali dan memastikan bahwa semua anak
mengerti dengan baik. Lalu meminta kesediaan sukarela dari anak untuk maju ke depan kelas
36
mempraktikkan cara menyikat gigi yang benar. Hasil yang didapatkan anak-anak melakukan
praktik di depan kelas dengan benar, hal ini menunjukkan bahwa materi dapat diterima dan
dipahami dengan baik.
Tujuan Pelaksanaan :
a. Bagi Anak-Anak
Mengetahui bahaya kesehatan akibat tidak rajin merawat kesehatan gigi dan mulut.
Mengetahui manfaat dari perilaku yang rajin dalam merawat kesehatan gigi dan mulut.
Dapat mempraktikkan cara menyikat gigi yang baik dan benar.
Dapat mengubah kebiasaan agar selalu merawat kesehatan gigi dan mulut.
Meningkatkan derajat kesehatan pada anak-anak di Desa Tanah Merah.
b. Bagi Mahasiswa
Menerapkan dan membagikan ilmu yang didapat selama perkuliahan kepada
masyarakat khusunya pada kalangan anak-anak di Desa Tanah Merah.
Dokumentasi
Penyuluhan Kesehatan Gigi & Mulut di Penyuluhan Kesehatan Gigi & Mulut di Aula
Sekolah Minggu GMIT Emaus Oebelo Serbaguna Dusun 1
Masa remaja usia 10-24 tahun merupakan masa transisi yang unik dan khusus yang
ditandai dengan barbagai perubahan fisik, emosi, dan psikis. Dan masa remaja ini di sebut
pubertas atau peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa dengan pematangan organ-
organ sex atau reproduksi. Perubahan fisik yang terjadi pada masa remaja begitu cepatnya
dibandingkan dengan perubahan emosi dan psikis.
Seiring dengan berbagai perubahan yang dialami remaja, remaja cenderung ingin
mencari jati diri lewat mencoba segala sesuatu yang belum pernah dilakukannya atau lebih
dikatakan tidak mau ketinggalan jaman. Pengetahuan tentang perilaku seksual pada orang
dewasa pun juga harus diperhatikan dengan baik supaya tidak terjadi masalah kesehatan yang
38
tidak diinginkan. Karena hubungan seksual seharusnya dilakukan hanya pada saat seseorang
sudah menikah dan setia pada pasangannya. Namun pada kenyataannya banyak sekali
penyimpangan perilaku seksual yang terjadi di sekitar kita.
Hal ini sangat memprihatinkan karena banyak sekali kasus HIV/AIDS yang terjadi.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi NTT,
tahun 2014 terdapat 3.041 orang yang mengidap HIV/AIDS. Jumlah pengidap HIV/AIDS
terbanyak yakni Kota Kupang (650 orang), Kabupaten Belu (471), Sikka (356), Flores Timur
(220) dan Kabupaten Timor Tengah Selatan (165 orang).(8)
Berdasarkan latar belakang tersebut, mahasiswa memilih melakukan kegiatan
penyuluhan penyakit kulit dan kelamin (IMS-HIV/AIDS) di kalangan masyarakat remaja dan
dewasa Desa Tanah Merah. Dengan harapan program ini dapat menjadi suatu media bagi
masyarakat untuk menambah pengetahuan mengenai dampak dan bahaya dari perilaku
seksual yang menyimpang, dan cara pencegahannya. Serta memberikan persepsi yang benar
terhadap masyarakat tentang penyakit IMS dan HIV/AIDS. Sehingga dampak jangka panjang
yang akan diperoleh adalah penurunan angka kejadian penyakit menular seksual dan
peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Program ini dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu :
a. Perkenalan dan Perijinan
Pada tahap ini mahasiswa bertemu dengan kepala sekolah dan orang yang bertanggung
jawab pada tempat dilakukannya kegiatan, kemudian membahas rangkaian yang ingin
dilaksanakan dan meminta ijin untuk melakukan kegiatan tersebut.
b. Persiapan
Pada tahap ini mahasiswa mempersiapkan materi IMS-HIV/AIDS pada hari sebelum
dilaksanakan kegiatan. Materi dibuat dalam bentuk presentasi dan video agar lebih
menarik dan mudah dimengerti.
c. Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan di beberapa tempat, yaitu :
Tanggal 10 Desember 2016 di SMP Negeri 1 Kupang Tengah
Tanggal 12 Desember 2016 di Gereja GMIT Siloam
Tanggal 14 Desember 2016 di SMA Negeri 1 Kupang Tengah
Pada setiap kegiatan penyuluhan diawali dengan perkenalan dan briefing dengan kepala
sekolah atau orang yang bertanggung jawab, dan anak-anak peserta penyuluhan. Selanjutnya
dimulai penyuluhan dengan media laptop yang disambungkan dengan proyektor. Mahasiswa
39
menggunakan bahasa yang akrab dan mudah dimengerti. Kemudian diperlihatkan gambar-
gambar penyakit-penyakit menular seksual dan gejala-gejala HIV/AIDS serta diputarkan
video tentang cara penularan HIV/AIDS. Saat diperlihatkan beberapa gambar serta video,
kesan dari peserta yaitu mereka baru mengetahui gambaran gejala serta gambaran penderita
HIV/AIDS dan nama-nama penyakit menular seksual.
Setelah pemberian materi dan video selesai, mahasiswa memberikan pertanyaan seputar
materi yang diberikan untuk mengingatkan kembali dan memastikan bahwa semua peserta
mengerti dengan baik. Hasil yang didapatkan peserta dapat menjawab semua pertanyaan
dengan benar. hal ini menunjukkan bahwa materi dapat diterima dan dipahami dengan baik.
Tujuan Pelaksanaan :
a. Bagi Peserta
Mengetahui bahaya IMS dan HIV/AIDS.
Mengetahui cara mencegah IMS dan HIV/AIDS.
Dapat mengubah perilaku seksual yang menyimpang menjadi perilaku seksual yang
aman.
Meningkatkan derajat kesehatan di Desa Tanah Merah.
b. Bagi Mahasiswa
Menerapkan dan membagikan ilmu yang didapat selama perkuliahan kepada
masyarakat khusunya pada kalangan remaja dan dewasa di Desa Tanah Merah.
40
Dokumentasi
Deskripsi
Tanggal Nama Kegiatan
Pelaksanaan
Berpartisipasi dalam
kegiatan Bulan
Imunisasi Anak
Mengikuti Kegiatan
Sekolah di SD GMIT
Bulan Imunisasi Anak
02 Desember 2016 Oebelo bersama Bidan
Sekolah (BIAS) di SD
desa dengan
GMIT OEBELO
membantu mendaftar
diimuniasi.
Bersama Kepala Desa
melihat dan
Membantu
mendokumentasikan
mendokumentasikan
09 Desember 2016 rumah-rumah warga
rumah yang terkena
yang terkena dampak
bencana
dari bencana yang
terjadi.
10 Desember 2016 Membantu Bersama Kepala Desa
korban bencana.
Bantuan yang
diberikan berupa
42
Kupang.
Disusun Oleh :
Nama : Claudya S. V.
NIM Sudarmadji
Jurusan : 1308012032
Fakultas : Pendidikan Dokter
: Kedokteran
43
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
utamanya untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Posyandu secara
khusus ditujukan bagi ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita, serta pasangan usia subur.
Pelayanan dasar yang didapatkan di posyandu antara lain: KIA, KB, imunisasi, gizi, dan
informasi ke masyarakat atau orang tua, pasangan usia subur, ibu hamil dan ibu menyusui
mengenai pentingnya pergi ke posyandu, maka kesadaran diri untuk datang memeriksakan
Posyandu agar diharapkan mampu membangun minat masyarakat, orang tua, pasangan usia
subur, ibu hamil maupun ibu menyusui untuk datang ke posyandu untuk memeriksakan
kesehatan lainnya. Jumlah waktu dalam melakukan kegiatan ini adalah 9 jam 20 menit dan
Pada tahap ini mahasiswa bertemu dengan bidan yang bertugas di Desa Tanah Merah
untuk memperkenalkan diri, membahas kegiatan yang ingin dilaksanakan dan meminta
b. Persiapan Materi
Pada tahap ini mahasiswa menyiapkan materi yang akan diberikan pada kegiatan yang
dilakukan, berupa karton yang berisi penjelasan mengenai mengapa apa pentingnya kita
ke posyandu.
c. Pelaksanaan
Kegiatan ini dilakukan di 3 posyandu yaitu:
Tanggal 6 Desember 2016 di Posyandu Dusun 3 Kasih Ibu
Tanggal 10 Desember 2016 di Posyandu Dusun 2 Tekad Maju
Tanggal 15 Desember 2016 di posyandu Dusun 5 Asal Selamat
Untuk kegiatan yang dilakukan di posyandu diawali dengan kegiatan perkenalan dan
briefing dengan petugas kesehatan, para kader dan ibu-ibu di posyandu. Selanjutnya
dilakukan penyuluhan menggunakan karton yang berisi manfaat dan apa saja yang
didapatkan jika pergi ke posyandu. Penyuluhan diakhiri dengan tanya jawab dengan ibu-
konsentrasi dari beberapa ibu-ibu karena mengurus anak yang dibawa. Namun, antusias dan
respon yang baik membuat kegiatan ini berlangsung dengan baik dan lancar.
Tujuan pelaksanaan program ini adalah:
Mengetahui mengapa penting sekali untuk pergi ke posyandu sehingga para orang tua
atau ibu-ibu lebih rajin memeriksakan kehamilan dan membawa anak-anaknya pergi ke
b. Bagi Mahasiwa
Dokumentasi
Untuk bisa hidup sehat, kita harus mempunyai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Salah satu indicator PHBS adalah dengan Cuci Tangan Pakai Sabun.
Cuci Tangan Pakai Sabun merupakan salah satu tindakan yang mudah dan murah untuk
mencegah penyebaran penyakit. Di kalangan anak-anak, cuci tangan pakai sabun merupakan
kegiatan yang masih jarang dilakukan dengan alas an bahwa anak-anak lupa untuk cuci
tangan atau anak-anak belum mengetahui cara cuci tangan yang benar.(10)
Karena Cuci Tangan Pakai Sabun ini penting, maka mahasiwa melakukan kegiatan
penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun di sekolah dan juga di sekolah minggu agar anak-anak
mau melakukan cuci tangan pakai sabun dan anak-anak tahu cara yang benar untuk cuci
tangan. Jumlah waktu dalam melakukan kegiatan ini adalah 19 jam 37 menit. Kegiatan ini
a. Perijinan
46
Pada tahap ini mahasiswa membahas rencana kegiatan yang ingin dilaksanakan dan
penyuluhan yaitu berupa slide presentasi yang berisi kenpa kita harus cuci tangan, dan
penyakit yang dapat ditimbulkan jika tidak cuci tangan pakai sabun.
c. Persiapan sebelum Pelaksanaan Kegiatan
Mahasiswa melakukan persiapan tempat penyuluhan dan membatu para guru
d. Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan di 3 tempat yang berbeda dengan waktu yang berbeda pula,
yaitu:
Tanggal 9 Desember 2016 di Paud Takola Indah
Tanggal 11 Desember 2016 di Gereja GMIT EMAUS OEBELO
Tanggal 13 Desember 2016 di SD GMIT OEBELO
Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
Dimulai dengan perkenalan dengan siswa/i dan juga anak-anak sekolah minggu lalu
dilanjutkan dengan memberikan penyuluhan tentang Cuci Tangan Pakai Sabun. Setelah
penyuluhan selesai dilakukan siswa/i diberikan kesempatan untuk bertanya seputar Cuci
Tangan Pakai Sabun. Setelah itu mahasiswa mengajarkan anak-anak bagaimana cara cuci
tangan yang benar. Diakhir kegiatan mahaiswa memberikan kesempatan kepada siswa/I
dan anak-anak sekolah minggu untuk mempraktekkan cara cuci tangan yang benar.
Dalam melaksanakan kegiatan ini, mahasiswa menemui hambatan yaitu beberapa siswa
penyuluhan berlangsung. Namun, dibalik hambatan tersebut mahasiswa merasa cukup puas
karena antusias dan respon yang baik dari siswa/i dan anak-anak sekolah minggu ketika
a. Bagi Siswa/i
Kegiatan ini betujuan untuk membuat anak-anak mengerti manfaat cuci tangan, mau
melakukan cuci tangan dan mengetahui cara cuci tangan yang benar.
48
b. Bagi Mahasiswa
Kegiatan ini bertujuan untuk membagikan ilmu yang telah diperoleh dan dipelajari
Dokumentasi
Melakukan persiapan materi penyuluhan
Perilaku Buang Air Besar Sembarangan adalah perilaku buang air besar di area terbuka
(sawah, kebun, sungai). Masalah terpenting dalam perilaku BABS sebenarnya adalah tinja,
masuk pada media penularan penyakit seperti makanan dan air minum, dan masuk dalam
saluran pencernaan orang yang sementara menurun imunitasnya, akan membuat orang yang
mengkonsumsinya tersebut menderita diare, disentri, dan sebaginya. Selain itu lingkungan
juga menjadi tercemar karena perilaku buang air besar yang sembarangan.(11)
Berdasarkan masalah diatas, kegiatan penyuluhan mengenai buang air besar sembarangan
bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang akibat yang akan terjadi
jika masyarakat masih memiliki perilaku untuk buang air besar sembarangan. Selain itu
50
kegiatan penyuluhan ini juga bertujuan agar masyarakat sadar dan mau merubah perilaku
buang air besar yang sembarangan. Jumlah waktu dalam melakukan kegiatan ini adalah 23
a. Perijinan
Pada tahap ini mahasiswa bertemu dengan Ketua dan Wakil Ketua Majelis Jemaat
GMIT Siloam Oebelo Kecil untuk meminta ijin sekaligus membahas rencana kegiatan
yang akan dilakukan di Gereja. Mahasiswa juga meminta ijin kepada bidan dan kader di
posyandu untuk melakukan penyuluhan di posyandu dan mahasiswa juga meminta ijin
kepada Bapak Kepala Desa Tanah Merah agar bisa berkeliling dari rumah ke rumah.
b. Persiapan Materi
Pada tahap ini mahasiswa menyiapkan materi berupa leaflet tentang Buang Air Besar
Sembarangan yang akan dibagikan kepada warga pada saat kegiatan berlangsung.
c. Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan di beberapa tempat yang berbeda dengan waktu yang
Kegiatan ini dimulai dengan mengabsen atau mencatat nama warga yang hadir di
gereja dan posyandu kemudian memberikan leaflet dan juga penjelasan lalu diakhiri
dengan tanya jawab. Kegiatan yang berlangsung di Kamp 40 dan Dusun 5 dilakukan
dengan cara mahasiswa berkeliling ke rumah rumah warga lalu membagikan leaflet dan
Hambatan yang didapat dari kegiatan ini adalah tidak semua warga hadir pada kegiatan di
gereja sehingga penjelasan mengenai buang air besar sembarangan yang diberikan hanya
51
diketahui oleh beberapa warga saja sedangkan di posyandu hambatannya yaitu ibu-ibu yang
kurang memperhatikan karena sibuk dengan anak yang rewel, dsb. Kegiatan di Kamp 40
hambatannya yaitu perjalanan ke kamp 40 yang agak susah karena berada di bukit dan juga
kondisi tanah yang basah akibat hujan dan juga beberapa masyarakat yang masih bekerja
sehingga tidak diberikan penjelasan dan leaflet. Dusun 5 hambatannya ada beberapa
masyarakat yang masih bekerja sehingga tidak diberikan penjelasan dan leaflet.
a. Bagi Masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang akibat yang akan terjadi jika
masyarakat masih memiliki perilaku untuk buang air besar sembarangan. Selain itu
kegiatan penyuluhan ini juga bertujuan agar masyarakat sadar dan mau merubah perilaku
b. Bagi Mahasiswa
Kegiatan ini bertujuan untuk membagikan ilmu yang telah diperoleh dan dipelajari
Deskripsi
Tanggal Nama Kegiatan
Pelaksanaan
Berpartisipasi dalam
kegiatan Bulan
Imunisasi Anak
Mengikuti Kegiatan
Sekolah di SD GMIT
Bulan Imunisasi Anak
02 Desember 2016 Oebelo bersama Bidan
Sekolah (BIAS) di SD
desa dengan
GMIT OEBELO
membantu mendaftar
diimuniasi.
Bersama Kepala Desa
melihat dan
Membantu
mendokumentasikan
mendokumentasikan
09 Desember 2016 rumah-rumah warga
rumah yang terkena
yang terkena dampak
bencana
dari bencana yang
terjadi.
10 Desember 2016 Membantu Bersama Kepala Desa
korban bencana.
Bantuan yang
diberikan berupa
56
Kupang.
57
Disusun Oleh :
Kanker payudara merupakan salah satu penyebab utama kematian yang diakibatkan oleh
kanker pada perempuan di seluruh dunia. Setiap 2 dari 10.000 perempuan di dunia
diperkirakan akan mengalami kanker payudara setiap tahunnya. Penyebab kanker payudara
hingga saat ini belum diketahui dengan pasti, namun terdapat banyak faktor resiko yang
menyebabkan terjadinya kanker payudara ini. Kanker payudara ini dapat dideteksi secara dini
adanya benjolan atau masalah lain pada payudara sedini mungkin. Degan demikian dapat
dilakukan penanganan sedini mungkin, dan kanker payudara yang diobati pada stadium dini
kemungkinan sembuh mendekati 95%. Oleh sebab itu SADARI menjadi penting untuk
dilakukan oleh setiap perempuan di dunia. Namun yang menjadi masalah utama dari
payudara dan cara mendeteksi secara dini. Jumlah waktu dalam melakukan kegiatan ini
memperkenalkan diri, membahas kegiatan yang ingin dilaksanakan dan meminta izin
b. Persiapan Materi
59
Pada tahap ini mahasiswa menyiapkan materi yang akan diberikan pada kegiatan yang
dilakukan, berupa karton, slide presentasi dan leaflet yang berisi penjelasan mengenai apa
Untuk kegiatan yang dilakukan di posyandu diawali dengan kegiatan perkenalan dan
briefing dengan petugas kesehatan, para kader dan ibu-ibu di posyandu. Selanjutnya
dilakukan penyuluhan menggunakan karton yang berisi pengertian SADARI dan cara
melakukannya serta membagikan leaflet yang telah dibuat. Penyuluhan diakhiri dengan
praktek melakukan SADARI dan tanya jawab dengan ibu-ibu yang datang ke posyandu.
Sedangkan kegiatan yang dilakukan di SMAN 1 Kupang tengah diawali dengan
perkenalan dengan siswa/i yang hadir dalam kegiatan ini, dilanjutkan dengan
membagikan leaflet dan melukan penyuluhan menggunakan slide presentasi dan leaflet
konsentrasi dari beberapa ibu-ibu karena mengurus anak yang dibawa, dan sedikitnya siswi
yang hadir pada kegiatan sehingga materi hanya diketahui oleh beberapa siswi saja selain itu
para siswi cenderung malu sehingga sulit dalam melakukan peragaan latihan SADARI
bersama. Namun, antusias dan respon yang baik membuat kegiatan ini berlangsung dengan
b. Bagi Mahasiwa
Untuk membagikan dan menerapkan ilmu yang telah diperoleh di lembaga pendidikan
di masyarakat
Dokumentasi
Sehat adalah hak setiap individu agar dapat melakukan segala aktivitas hidup sehari-hari.
Untuk bisa hidup sehat, kita harus mempunyai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
PHBS di lingkungan sekolah adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas
menjaga lingkungan sehat secara mandiri. PHBS ini jumlahnya banyak sekali dan dapat
lingkungan sekolah untuk mengenalkan akan pentingnya memiliki dan menerapkan perilaku
hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah. Jumlah waktu dalam melakukan kegiatan ini
a. Perijinan
Pada tahap ini mahasiswa membahas rencana kegiatan yang ingin dilaksanakan dan
penyuluhan yaitu berupa slide presentasi yang berisi perilaku-perilaku yang harus
yaitu:
Tanggal 9 Desember 2016 di Paud Takola Indah
Tanggal 11 Desember 2016 di Gereja GMIT EMAUS OEBELO
Tanggal 13 Desember 2016 di SD GMIT OEBELO
Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
penyuluhan berlangsung. Namun, dibalik hambatan tersebut mahasiswa merasa cukup puas
karena antusias dan respon yang baik dari beberapa siswa/i ketika diberikan pertanyaan
a. Bagi Siswa/i
Kegiatan ini betujuan mengenalkan dan memberikan pengetahuan kepada anak-anak
agar dapat melakukan perilaku hidup bersih dan sehat khususnya di lingkungan sekolah.
b. Bagi Mahasiswa
Kegiatan ini bertujuan untuk membagikan ilmu yang telah diperoleh dan dipelajari
Dokumentasi
63
3. Pengukuran Tekanan Darah dan KIE mengenai Diet Hipertensi (15 jam 15 menit)
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang menjadi
penyebab angka kematian dan kesakitan yang tinggi dan umum terjadi di masyarakat.
Hipertensi bisa menyebabkan beberapa komplikasi terhadap beberapa penyakit lain seperti
penyakit jantung, stroke dan ginjal. Penyakit ini terjadi karena perubahan gaya hidup
khususnya diet yang tidak baik seperti mengkonsumsi makanan yang mengandung garam
tinggi, kebiasaan merokok, minum minuman beralkohol,dan lainnya. Selain itu obesitas dan
Berdasarkan masalah diatas, kegiatan pengukuran tekanan darah dan KIE tentang diet
hipertensi ini dilaksanakan agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat
tentang diet untuk hipertensi sehingga masyarakat dapat melakukan perubahan diet sehari-
hari untuk menurunkan tekanan darah atau mencegah hipertensi itu terjadi. Jumlah waktu
dalam melakukan kegiatan ini adalah 15 jam 15 menit. Kegiatan ini dilakukan dalam
beberapa tahap,yaitu
a. Perijinan
65
Pada tahap ini mahasiswa bertemu dengan Ketua dan Wakil Ketua Majelis Jemaat
GMIT Siloam Oebelo Kecil untuk meminta ijin sekaligus membahas rencana kegiatan
b. Persiapan Materi
Pada tahap ini mahasiswa menyiapkan materi berupa leaflet tentang Diet Hipertensi
c. Pelaksanaan
Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 12 Desember 2016 yang dilakukan di Gereja
GMIT Siloam Oebelo Kecil. Kegiatan ini dimulai dengan mengabsen atau mencatat nama
warga yang hadir kemudian melakukan pengukuran tekanan darah dan berakhir dengan
KIE yang diisi dengan tanya jawab per individu tentang diet hipertensi.
Hambatan yang didapat dari kegiatan ini adalah tidak semua warga hadir pada kegiatan
ini sehingga materi yang diberikan hanya diketahui oleh beberapa warga saja.
a. Bagi Masyarakat
Masyarakat dapat mengetahui kondisi kesehatannya dalam hal ini tekanan darahnya
lewat pengukuran yang dilakukan. Hasil pengukuran tersebut juga dapat digunakan
sebagai skrining bagi masyarakat yang memiliki tekanan darah yang tinggi agar dapa
segera berobat ke sarana kesehatan. Selain itu masyarakat mendapat pengetahuan dan
wawasan baru tentang diet yang baik untuk menurunkan tekanan darah atau mencegah
terjadinya hipertensi.
b. Bagi Mahasiswa
pengukuran tekanan darah. Selain itu juga adar dapat menerapkan dan membagikan
66
serta bagaimana diet yang seharusnya untuk mencegah hipertensi itu terjadi.
Dokumentasi
Deskripsi
Tanggal Nama Kegiatan
Pelaksanaan
02 Desember 2016 Mengikuti Kegiatan Berpartisipasi dalam
desa dengan
membantu mendaftar
diimuniasi.
Bersama Kepala Desa
melihat dan
Membantu
mendokumentasikan
mendokumentasikan
09 Desember 2016 rumah-rumah warga
rumah yang terkena
yang terkena dampak
bencana
dari bencana yang
terjadi.
Bersama Kepala Desa
membagikan bantuan
yang merupakan
Membantu
korban bencana.
membagikan bantuan
10 Desember 2016 Bantuan yang
kepada korban
diberikan berupa
bencana
tikar, terpal dan
Kupang.
Kabupaten : Kupang
Provinsi : Nusa Tenggara
Timur
Disusun Oleh :
Nama : Albert U. R. L.
NIM Awang
Jurusan : 1308012046
Fakultas : Pendidikan Dokter
: Kedokteran
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh
bakteri. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu
lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru (90%)
dibandingkan bagian lain tubuh manusia. Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular
yang masih menjadi perhatian dunia. Hingga saat ini, belum ada satu negara pun yang bebas
TBC. Angka kematian dan kesakitan akibat kuman mycobacterium tuberculosis ini pun
tinggi.
Tingkat prevalensi penderita TBC di Indonesia diperkirakan sebesar 289 per 100 ribu
penduduk dan insidensi sebesar 189 per 100 ribu penduduk. Bahkan 27 dari 1.000 penduduk
70
terancam meninggal seperti yang dilaporkan Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang dihimpun
sepanjang 2011 mengenai tuberkulosis (TBC) di Indonesia. Laporan tersebut juga meliris
bahwa angka penjaringan penderita baru TBC meningkat 8,46 persen dari 744 penderita TBC
di 2010 menjadi 807 per 100.000 penduduk di 2011. Namun, kabar baiknya angka
kesembuhan pada 2011 mencapai target sebesar 83,7% dan angka keberhasilan pengobatan
pada 2011 mencapai target sebesar 90,3%.13
Penyakit hepatitis merupakan salah satu jenis penyakit peradangan yang terjadi
di hati atau liver. Peradangan ini diakibatkan karena adanya racun atau toksin yang ada pada
hati. Dan penyakit ini bisa menyerang siapa saja, tidak terkecuali oleh mereka dengan sistem
daya tahan tubuh yang baik sekalipun. Penyakit hepatitis bisa berdampak menjadi fatal jika
tidak mendapatkan penanganan dengan segera. Penyakit hepatitis yang dialami kurang dari 6
bulan disebut dengan penyakit hepatitis akut. Sedangkan untuk yang lebih dari 6 bulan
disebut dengan penyakit hepatitis kronis.14
Metode yang digunakan pada kegiatan ini berupa penyuluhan dan tanya jawab antar
siswa dengan penulis dan pembagian leaflet. Kegiatan penyuluhan dan tanya jawab
berlangsung pada tanggal 10 Desember 2016 jam 09.30-12.20 di SMPN 1 Kupang Tengah
mengenai Tuberkulosis, etika batuk dan bersin, penyuluhan & tanya jawab pada anak
sekolah minggu tanggal 11 Desember 2016 pukul16.30 sampai 17.00 mengenai etika batuk
dan bersin dan pembagian leaflet tuberkulosis, etika batuk dan bersin pada tanggal 15
Desember 2016 dari pukul 10.30 sampai 13.00. Hambatan yang didapat dari kegiatan ini
adalah tidak semua siswa dilibatkan dalam penyuluhan ini dan jarak antar rumah yang jauh
pada waktu pembagian leaflet.
71
72
73
74
75
76
77
78
79
2. Penyuluhan mengenai Imunisasi dan Cacar air di GMIT Siloam Oebelo Kecil
Imunisasi merupakn upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga dapat mencegah / mengurangi pengaruh infeksi
bahwa : Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dg ketentuan utk mencegah
terjadinya penyakit yg dapat dihindari melalui imunisasi (UU no.36/2009) dan pemerintah
wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak (UU no.36/2009).15
Cacar air/chicken pox/varisella adaah penyakit yang di sebabkan oleh infeksi virus
yang mengakibatkan timbulnya benjola berisi cairan pada seluruh tubuh, gatal dan
kemerahan. Penyakit ini dapat dicegah melalui pemberian imunisasi dan penyalit ini sembuh
Berdasarkan hasil observasi dan konsultasi dengan bidan desa dan kader posyandu
yang dilakukan penulis pada Desa Tanah Merah, didapatkan informasi bahwa banyak dari
masyarakat yang belum sadar manfaat dari imunisasi sehingga kesadaran untuk mengunjungi
pustu adan posyandu masih sangat rendah. Kegiatan penyuluhan mengenai imunisasi dan
cacar air kepada orang tua dan calaon orang tua diharapkan agar orang tua membawa anak
penyuluhan ini dilakukan di GMIT Siloam dan posyandu Asal Selamat di dusun Oebelo
Kecil.
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan dan tanya jawab.
Kegiatan penyuluhan berlangsung pada tanggal 12 Desember 2015 jam 13.15 sampai 14.15.
Sehari setelahnya yaitu tanggal 15 Desember 2016 jam 09.50 sampai 10.50. Hambatan yang
didapat dari kegiatan ini adalah para orang tua dan calon orang tua datang terlambat dan
peserta yang berpartisipasi pada penyuluhan ini masih rendah di GMIT Siloam Oebelo dan
Tengah
Mengonsumsi alkohol berlebihan sudah menjadi pemandangan sehari-hari yang dapat
kita temukan di kalangan masyarakat kita terutamanya pada kaum adam. Kebiasaan dalam
mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak sangat sering terjadi. Oleh karena itu, para siswa
diberi pengetahuan mengenai jenis alkohol di konsumsinya, pengaruh dan efek dari
intoksikasi alkohol. Gambaran keadaan ini juga yang penulis dapatkan ketika melakukan
observasi di Desa Tanah Merah. Hampir semua laki-laki dewasa dan lansia memiliki
kebiasaan mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak.. Kebiasaan minum alkohol yang
banyak ini pun sudah dimulai sejak usia muda. Hasil observasi dan wawancara dengan tetua-
tetua dan masyarakat di Desa Tanah Merah, anak muda kecelakaan akibat minum minuman
beralkohol kemudian banyak laki-laki lansia meninggal diduga karena hepatitis yaitu dengan
ciri-ciri sebelum meninggal, seluruh tubuh berwarna kuning, mengeluh muntah darah, dan
keluhan lainnya dan di temukan 1 orang pria dewasa terjadi pembengkakn pada ekstermitas
bawah dan pada rongga abdomen yang di curigai sebagai ascites dengan riwayat konsumsi
merokok dan alkohol pada masyarakat dewasa dan lansia Desa Tanah Merah dengan harapan
setelah kegiatan penyuluhan ini, masyarakat Desa Tanah Merah dapat mengetahui dan lebih
83
mengerti mengenai bahaya merokok dan konsumsi alkohol sehingga kebiasaan merokok dan
konsumsi alkohol berlebihan pada masyarakat dewasa dan lansia Desa Tanah Merah dapat
dikurangi dan akhirnya angka kesakitan dan kematian akibat merokok dan alkohol dapat
menurun.
Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah penyuluhan dan diakhiri dengan sesi
tanya jawab peserta dan penulis. Kegiatan penyuluhan ini berlangsung pada tanggal 14
Desember 2016 di SMAN 1 Kupang Tengah pada pukul 10.05 sampai 11.05. Hambatan
yang didapat dari kegiatan ini adalah tidak semua siswa hadir terutama siswa dari jurusan
IPS. Pada kegiatan penyuluhan ini sehingga materi yang diberikan hanya diketahui oleh
beberapa siswa.
empat bintang
Radang tenggorokan atau faringitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi
(virus, bakteri) dan faktor penyebab lain bisa disebabkan oleh daya tahan tubuh yang
menurun, udara yang dingin, konsumsi makanan kurang gizi, konnsumsi alkohol yang
berlebihan, merokok, dan seseorang yang tinggal dilingkungan kita yang menderita sakit
84
tenggorokan atau demam. Hal tersebut didapat berdasarkan diskusi dengan kepala desa
setempat, dan berdasarkan survei masih ditemui kondisi lingkungan dan perilaku
pada anak-anak usia sekolah dan 10% pada orang dewasa. Faringitis juga dapat terjadi pada
anak dibawah 3 tahun. Berdasarkan data epidemiologi maka penulis berpikir alangkah
baiknya jika anak ssekolah diberikan penyuluhan mengenai makan bergizi seimbang agar
pertumbuhan dan perkembangannya baik dan sistem imunnya adekuat untuk dapat melawan
penyebab penyakit faringitis atau bahkan penyakit-penyakit lain. Faktor lain selain
pendidikan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dapat juga diberikan makanan bergizi
Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah penyuluhan dan diakhiri dengan sesi
tanya jawab peserta dan penulis. Kegiatan penyuluhan ini berlangsung pada tanggal 12
Desember di GMIT jemaat Siloam mengenai radang tenggorokan pukul 12.45 sampai 13.15
dan 13 Desember 2015, dan pukul 11.00 sampai 11.30 yang dilakukan pada Hambatan
yang didapat dari kegiatan ini adalah tidak semua masyarakat hadir pada kegiatan
penyuluhan ini sehingga materi yang diberikan hanya diketahui oleh beberapa warga Desa
Tanah Merah.
85
86
Deskripsi
Tanggal Nama Kegiatan
Pelaksanaan
Berpartisipasi dalam
kegiatan Bulan
Imunisasi Anak
Mengikuti Kegiatan
Sekolah di SD GMIT
Bulan Imunisasi Anak
02 Desember 2016 Oebelo bersama Bidan
Sekolah (BIAS) di SD
desa dengan
GMIT OEBELO
membantu mendaftar
diimuniasi.
Bersama Kepala Desa
melihat dan
Membantu
mendokumentasikan
mendokumentasikan
09 Desember 2016 rumah-rumah warga
rumah yang terkena
yang terkena dampak
bencana
dari bencana yang
terjadi.
10 Desember 2016 Membantu Bersama Kepala Desa
korban bencana.
Bantuan yang
diberikan berupa
87
Kupang.
Disusun Oleh :
Nama : Gesta Q.
NIM Ayuninnata
Jurusan : 1308012051
Fakultas : Pendidikan Dokter
: Kedokteran
88
Merah didapatkan salah satu permasalahan KIA adalah rendahnya partisipasi masyarakat
dini (IMD) dan banyaknya masyarakat yang sudah memberikan makanan tambahan
IMD atau inisiasi menyusui dini adalah proses bayi menyusu segera setelah
dilahirkan (pada 1 jam pertama) dimana bayi diletakkan di dada ibu dan dibiarkan untuk
mencari puting ibunya sendiri. IMD penting agar bayi segera mendapatkan kolostrum, di
Desa Tanah Merah masih ada beberapa warga yang mengganggap bahwa kolostrum
rendah, juga pengetahuan mengenai kebutuhan ASI bayi berdasarkan usia bayi juga
bayinya sebelum usia 6 bulan. Oleh karena itu, saya memilih untuk menjalankan
program ini. Program ini diharapkan mampu untuk menambah pengetahuan masyarakat
tentang pentingnya IMD, ASI, dan MPASI, juga mengajarkan masyarakat mengenai cara
menyusui yang benar, dan waktu memberikan MPASI berdasarkan usia bayi.
a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini saya meminta izin kepada bidan selaku penanggung jawab
posyandu untuk melakukan penyuluhan setelah kegiatan posyandu. Setelah itu saya
melakukan persiapan materi dan pembuatan leaflet untuk penyuluhan IMD, ASI,
MPASI.
90
b. Tahap Pelaksanaan
Susu Oen Dusun 5, dari pukul 13.30-14.15 WITA. Adapun kegiatan yang dilakukan
adalah memberikan penyuluhan IMD, ASI, dan MPASI dan pembagian leaflet
mengenai IMD, ASI dan MPASI. Kegiatan penyuluhan di Posyandu Sedang Mekar
Dusun 4, dilaksanakan pada tanggal 5 Desember 2016 dari pukul 12.30-13.00 WITA.
Pada tahap ini saya memberikan kesempatan kepada ibu-ibu yang ada di
ASI eksklusif serta cara menyusui yang benar dan menambah wawasan masyarakat
tentang waktu pemberian MPASI yang benar dan jenis makanan yang diberikan
Hambatan yang ditemui adalah beberapa warga sudah pulang sebelum selesai
posyandu dan proses absensi tidak berjalan dengan baik sehingga beberapa warga
tidak absen.
91
Dokumentasi :
a. Persiapan materi
92
3T adalah salah satu bentuk pencegahan terhadap pelecehan seksual pada anak-anak.
Anak-anak diajarkan untuk mengenal daerah yang tidak boleh disentuh orang lain selain
kedua orang tua, dan dokter dengan dampingan orang tua, hal yang harus mereka
lakukan adalah (1) Teriak, (2) Tinggalkan dan (3) Terus Lapor, kepada orang tua maupun
guru. 18
Kesehatan reproduksi remaja adalah salah satu bentuk edukasi yang perlu diberikan
kepada remaja dimana remaja dapat mengenal organ reproduksi, mempersiapkan masa
pubertas dan cara merawat organ reproduksi. Kesehatan reproduksi tidak hanya penting
bagi remaja , namun orang tua juga penting mengetahuinya sehingga seks edukasi di
Rumah juga sangatlah penting sehingga anak-anak dan remaja bisa mendapatkan
a. Tahap persiapan
Pada tahap ini saya membuat surat izin dan meminta izin ke PAUD Takola
Indah, SMPN 1 Kupang Tengah, SMAN 1 Kupang Tengah, gereja GMIT Siloam
Oebelo Kecil dan GMIT EMAUS. Kemudian, saya mempersiapkan materi 3T, KRR
(Kesehatan Reproduksi Remaja) SMP, KRR SMA, dan Seks Edukasi di Rumah.
b. Tahap pelaksanaan
Kegiatan ini dilakukan dibeberapa tempat dengan tanggal dan materi yang
berbeda, yaitu:
2016
94
2016
GMIT EMAUS Oebelo 11 Desember 3T
2016
GMIT Siloam Oebelo 12 Desember Seks Edukasi di
2016
Adapun kegiatan yang dilakukan adalah mempraktikkan apa saja daerah yang
tidak boleh disentuh oleh orang lain dan bagaimana cara jika seseorang menyentuh
daerah tersebut, hal tersebut saya terapkan pada anak-anak berusia 3-9 tahun yang
ada di PAUD takola indah dan sekolah minggu GMIT Emaus Oebelo. Penyuluhan
mengenai Seks Edukasi di Rumah diberikan kepada orang tua jemaat GMIT Siloam
Oebelo. penyuluhan KRR di SMP lebih menekankan mengenai pubertas dan cara
merawat organ reproduksi dan saya meminta siswa membuat harapan remaja.
terjadi dalam diri remaja dan pengetahuan mengenai kehamilan dan pendewasaan
menghindari pelecehan seksual pada anak yang saat ini banyak terjadi tidak hanya di
kota-kota besar tetapi juga bisa terjadi di daerah pinggir kota seperti Tanah Merah.
informasi yang benar mengenai seksualitas dan keluarga dapat menerapkan norma-
95
norma yang benar mengenai seksualitas. Tujuan KRR SMP dan KRR SMA adalah
agar siswa lebih siap menghadapi masa pubertas dan perubahan-perubahan yang
lainnya.
Hambatan yang dialami adalah sulitnya mendapat referensi materi yang mudah
SMPN 1 Kupang Tengah sangat sulit diatur dan beberapa anak yang tidak mengikuti
Dokumentasi:
a. Persiapan materi
BELKAGA baik di dusun maupun di sekolah, didapatkan bahwa cukup banyak anak-anak
Gizi buruk adalah masalah kesehatan yang banyak terjadi di provinsi Nusa Tenggara
Timur. Salah satu penyebab gizi buruk ini adalah asupan gizi yang kurang baik, sebagian
besar penduduk Tanah Merah adalah warga dengan ekonomi menengah ke bawah, pekerjaan
warga umumnya petani, nelayan dan penjual daging babi, dari hasil wawancara didapatkan
bahwa hasil pertanian, perikanan, maupun peternakan babi umumnya dijual dan tidak ada
yang disisakan untuk asupan di rumah. Anak yang mengalami gizi buruk lebih rentan
terhadap penyakit dan juga dapat menyebabkan kematian.5 Terdapat beberapa kasus gizi
buruk di Tanah Merah dan dengan kegiatan ini juga diharapkan dapat menjaring anak-anak
a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini saya meminta izin kepada Kepala Desa untuk melakukan pengukuran
status gizi di Dusun 1, meminta izin kepada Ibu Pendeta GMIT Siloam dan meminta izin
99
kepada Kepala Sekolah SD GMIT Oebelo Kecil. Kemudian disepakati tanggal dan waktu
pelaksanaan. Pengecekan alat dilakukan sebelum digunakan agar tidak terjadi kesalahan
pengukuran dan mempersiapkan tabel WHO untuk menentukan status gizi. Persiapan alat
dilakukan sebelum pelaksanaan dan dilakukan pengecekan ulang untuk ketepatan alat.
b. Tahap pelaksanaan
2016 pukul 9.00-10.00 WITA untuk dewasa dan 12.00-13.20 WITA untuk anak-anak.
Kegiatan pengukuran status gizi di Dusun 1 dilakukan tanggal 12 Desember 2016 pukul
dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2016 dari pukul 9.25-13.20 WITA, siswa yang
mengikuti terdiri dari kelas III A/B/C, IV A/B/C. V A/B/C dan kelas VI A/B. Adapun
kegiatan yang dilakukan adalah pengukuran tinggi badan dan berat badan kemudian
dilakukan pencatatan, penentuan status gizi dilakukan setelah kegiatan. Kemudian hasil
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendeteksi kejadian gizi buruk terutama pada
anak, sehingga jika didapatkan anak dengan gizi buruk bisa segera ditangani. Hambatan
yang dialami adalah tidak semua anak-anak dapat mengikuti pengukuran status gizi
memerlukan waktu yang lama karena anak-anak datang tidak bersamaan sehingga harus
Dokumentasi:
membagikan bantuan
Kabupaten Kupang.
103
Disusun Oleh :
membunuh >3 juta orang/tahun diseluruh dunia. Angka ini akan meningkat menjadi 10 juta
diantaranya adalah Iklan industri rokok yang menggambarkan bahwa perokok adalah seorang
individu yang sukses dan memiliki gaya hidup glamor, atau bahkan melambangkan
kejantanan; mudahnya akses untuk mendapatkan rokok dan tembakau; harga produk
tembakau yang relatif rendah; tekanan dari teman sebaya memainkan peranan penting;
adanya anggota keluarga atau bahkan orang tua yang juga merokok; khusus untuk remaja
putri merokok belakangan ini menjadi trend karena dianggap bisa menurunkan nafsu makan
sehingga dapat membantu program diet mereka, anggapan ini benar-benar menyesatkan dan
tidak benar.
Remaja merupakan masa yang paling rawan akan pengaruh dari lingkungan. Pergaulan
amat mempengaruhi seseorang begitupula halnya dengan kebiasaan merokok. Pengaruh teman
dan kelompok akan sangat kuat bagi seorang remaja untuk memutuskan merokok atau tidak.
Untuk dapat diterima oleh kelompok atau teman seseorang akan berusaha mengikuti kebiasaan
dari kelompok atau teman tersebut. Remaja akan berusaha untuk diterima dilingkungannya. Hal
ini juga dapat disebabkan rasa percaya diri yang rendah sehingga cenderung mengadopsi
kebiasaan yang berlaku seperti kebiasaan merokok. Tanpa mereka sadari bahwa sebetulnya
Data statistik menunjukkan bahwa perokok remaja saat ini berkisar diangka 3,5 juta yang
berarti >15% jumlah remaja saat ini. Kebanyakan perokok dan pengguna tembakau dewasa mulai
melakukan kebiasaan tersebut sebelum mereka dewasa. Diantara para remaja yang merokok
dikarenakan tembakau adalah penyebab kematian satu dari sepuluh orang dewasa (sekitar 5 juta
105
kematian per tahun). Jumlah ini lebih besar dari jumlah keseluruhan korban perang dunia pertama
ditambah perang Korea dan ditambah perang Vietnam. Alasan kedua adalah merokok merupakan
penyebab paling penting dari kesakitan yang dapat dicegah dan kematian dini dinegara maju
maupun berkembang. Sedangkan alasan lainnya adalah tembakau merupakan faktor risiko
berbagai kanker, terutama kanker paru-paru, dan risiko penyakit jantung, stroke, emfisema,
gangguan saluran pernafasan, dll. Kebiasaan mengunyah tembakau juga meningkatkan risiko
Melalui program penyuluhan ini diharapkan orang tua dan anak-anak dapat
mengetahui Bahaya Merokok dan akibat-akibat apa saja yang bisa ditimbulkan jika merokok.
Pada tahap ini diadakan kegiatan perkenalan antara mahasiwa KKN dengan pihak
sekolah dan gereja, selain perkenalan, mahasiswa meminta izin untuk bisa melakukan
kegiatan tentang penyuluhan bahaya merokok di sela waktu sekolah yaitu pada tanggal
Pada tahap ini mahasiswa menyiapkan materi yang akan dipresentasikan pada tanggal
c. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini, berdasarkan hasil observasi maka program ini pun dilaksanakan
Tengah kegiatan penyuluhan bahaya merokok dilakukan dari pukul 09.45 10.30
& 12.20-12.50.
106
keingintahuan dari siswa-siswa sekolah. Jumlah jam kerja dari program ini adalah, 34 jam.
Perlu diketahui bersama bahwa dalam pelaksanaan program ini mempunyai pengaruh
a. Bagi Anak-Anak
tidak merokok dan dapat menginfokan orang tua mereka bahaya merokok agar orang
b. Bagi Remaja
Untuk meningkatkan pengetahuan para remaja tentang bahaya merokok agar para
remaja tidak merokok dan dapat menginfokan orang tua mereka bahaya merokok agar
Dokumentasi :
.
107
Penyuluhan Bahaya Merokok di SMAN 1 Kupang Tengah dan sekolah minggu GMIT Emaus
Oebelo
2. Penyuluhan Hipertensi
lagi.20
108
apa itu hipertensi, gejala-gejalanya seperti apa, dan juga cara mengontrol
hipertensi.
Pada tahap ini diadakan kegiatan perkenalan antara mahasiwa KKN dengan pihak
gereja, selain perkenalan, mahasiswa meminta izin untuk bisa melakukan kegiantan
tentang Penyuluhan Hipertensi di GMIT Siloam yaitu pada tanggal 12 Desember 2016
Pada tahap ini mahasiswa menyiapkan materi yang akan dipresentasikan pada tanggal
c. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini, berdasarkan hasil observasi maka program ini pun dilaksanakan
program ini dilaksanakan pada 1 tempat yaitu GMIT Siloam pada tanggal 12
orang tua dibagi karena membawa anak mereka. Jumlah jam kerja dari program ini adalah, 15
jam 15 menit.
Perlu diketahui bersama bahwa dalam pelaksanaan program ini mempunyai pengaruh
a. Bagi Warga
Dokumentasi :
109
Sirih pinang merupakanan makanan yang sering dimakan oleh warga di pulau Timor dan
merupakan kebudayaan di pulau Timor. Setiap hari warga mengunyah sirih pinang dan
Melalui program pembagian leaflet ini diharapkan warga dapat mengetahui bahaya dari
Mahasiswa meminta izin untuk bisa melakukan kegiatan pembagia leaflet sirih
Pada tahap ini mahasiswa menyiapkan leaflet yang akan dibagikan pada tanggal yang
sudah ditentukan.
c. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini, berdasarkan hasil observasi maka program ini pun dilaksanakan program
ini dilaksanakan di Desa Tanah Kecil pada tanggal 16 Desember 2016 pada pukul 10.00-
13.00.
orang tua dibagi karena membawa anak mereka. Jumlah jam kerja dari program ini
adalah, 6 jam. Perlu diketahui bahwa dalam pelaksanaan program ini mempunyai
Dokumentasi:
111
Deskripsi
Tanggal Nama Kegiatan
Pelaksanaan
Berpartisipasi dalam
kegiatan Bulan
Imunisasi Anak
Mengikuti Kegiatan
Sekolah di SD GMIT
Bulan Imunisasi Anak
02 Desember 2016 Oebelo bersama Bidan
Sekolah (BIAS) di SD
desa dengan
GMIT OEBELO
membantu mendaftar
diimuniasi.
Bersama Kepala Desa
melihat dan
Membantu
mendokumentasikan
mendokumentasikan
09 Desember 2016 rumah-rumah warga
rumah yang terkena
yang terkena dampak
bencana
dari bencana yang
terjadi.
10 Desember 2016 Membantu Bersama Kepala Desa
korban bencana.
Bantuan yang
diberikan berupa
113
Kupang.
114
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil laporan kegiatan di atas dapat kami simpulkan :
A. Berbagai permasalahan di Desa Tanah Merah berhasil diidentifikasi oleh mahasiswa dan
program kelompok. Masalah yang dihadapi pada kegiatan KKN periode ini berupa
masalah kesehatan dan program yang dijalankan bertujuan untuk membenahi kesehatan di
suksesnya berbagai kegiatan yang telah direncanakan dalam program kerja maupun
bagi lembaga Perguruan Tinggi/ Universitas, pihak pemerintah desa maupun bagi
kepentingan masyarakat.
1. Bagi lembaga perguruan tinggi/ universitas
Perlu adanya partisipasi aktif secara langsung dari pihak Lembaga Pengabdian
lokasi KKN
2. Bagi Pihak Pemerintahan Desa
Perlu adanya koordinasi yang lebih baik antara pihak desa terhadap masyarakat melalui
peran aktif dari kepala desa, aparat desa serta ketua RT maupun RW serta tokoh masyarakat
untuk dapat hadir dalam berbagai pertemuan sehubungan dengan informasi-informasi penting
DAFTAR PUSTAKA
1. Zulchaidir. Studi Tentang Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Angkatan XXXIX Tahun
2013 Oleh Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Mulawarman
Samarinda. eJournal Ilmu Adm Negara [Internet]. 2014;3. Available from:
http://ejournal.an.fisip-unmul.ac.id
2. Anonymous. Profil Desa Tanah Merah [Internet]. Available from:
http://tanahmerah.kupang.sid.web.id
3. Tim Penyusun Buku Panduan KKN-PPM UGM. Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata
Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada.
[Internet]. Yogyakarta: UGM Press; 2013. Available from: http://lppm.ugm.ac.id
4. Universitas Sumatra Utara. Antenatal Care. Repos USU [Internet]. 2008;(2006).
Available from: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37296/4/Chapter
II.pdf
5. Kementrian Kesehatan. buku saku antopometri. Jakarta: Kementrian Kesehatan; 2010.
6. Taufik M, Chakim N, Fajriyah NN, Keperawatan P, Eklampsia P. Tekanan Darah Ibu
Hamil Primigavida Sebelum dan Sesudah melakukan Olahraga Jalan Kaki Selama
Sepuluh Menit. J Ilmu Kesehat [Internet]. 2014;VI(I). Available from:
www.journal.stikesmuh-pkj.ac.id Home Vol 6, No 1 (2014)
7. Malik I. Kesehatan gigi dan mulut. Universitas Padjajaran. Bandung; 2008;
8. Putri WD. Jumlah Penderita HIV-AIDS NTT Capai Ribuan Orang. Republika
[Internet]. 2015; Available from:
116
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/15/12/01/nynwq2359-jumlah-
penderita-hivaids-ntt-capai-ribuan-orang
9. Kementrian Kesehatan RI. Buku pegangan kader posyandu. Kementerian Keseshatan
RI Pusat Promosi Kesehatan; 2012.
10. Universitas Sumatra Utara. Perbedaan perilaku cuci tangan pada anak SD perkotaan
dan pedesaan [Internet]. Available from: repository.usu.ac.id
11. Junias MS. Pendekatan ekletik hilistik untuk mengurangi perilaku buang air besar
sembarangan (BABS). Airlangga; 2016.
12. Depkes RI. Buku Saku Pencegahan Kanker Leher Rahim & Kanker Payudara. 2009.
13. Depkes RI. Buku Pedoman Nasional Pengendlian TB. 2014.
14. Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW. Buku Ajar Ilmu Peyakit Dalam. VI. FK UI. Interna
Publishing; 2014.
15. Kementrian Kesehatan RI. Imunisasi Dasar.
16. Kementrian Kesehatan RI. Varicella (Chickenpox).
17. Kementrian Kesehatan RI. Direktorat Gizi Masyarakat.
18. BKKBN. Kurikulum Diklat Teknis Pengelolaan PIK Remaja/Mahasiswa. Jakarta;
2013.
19. WHO. Review of Areca (Betel) Nut and Tobacco Use in the Pacific [Internet]. 2012.
Available from: http://www.wpro.who.int/tobacco/documents/201203_Betelnut/en/
20. WHO. A global brief on hypertension: Silent killer, global public health crisis
[Internet]. 2013. Available from:
http://www.who.int/cardiovascular_diseases/publications/global_brief_hypertension/en
/