Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, atas Rahmat Dan

HidayahNya, yang telah dilimpahkan kepada kita semua sehingga kami dapat menyusun dan

menyelesaikan Monografi Desa Penyuluh Pertanian WIBI Kinapasan Tahun 2022.

Monografi Desa Penyuluh Pertanian merupakan acuan serta barometer untuk mengukur

sejauh mana kemampuan kami sebagai Penyuluh Pertanian Lapangan dalam melakukan kegiatan

dan dapat mensosialisasikan diri dengan masyarakat agar data yang diperoleh dapat

dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Dalam menyajikan data Monografi Desa ini, kami banyak mengalami hambatan terutama

data penunjang sebagai acuan dalam menyusun Monografi Desa ini. untuk itu kami menyadari

kekurangan – kekurangan yang akan kami jumpai serta kritikan yang sifatnya membangun demi

kesempurnaan Monografi Desa yang kami buat.

Melalui kesempatan ini pula kami mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa,

Aparat Desa, Tokoh Masyarakat, serta Kelompok Tani, dan masyarakat petani yang ada di

wilayah Desa Kinapasan yang ikut membantu dalam hal memberikan data sehingga kami dapat

menyusun Monografi Desa ini dengan baik.

Alhamdulillah, semoga Monografi Desa Penyuluh Pertanian WIBI Kinapasan yang kami

buat dapat bermanfaat sesuai dengan keinginannya.

Kinapasan, Mei 2022

PPL Desa Kinapasan

AGIL PERMADI,SP.
Nip.19950926 202012 1 004
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyelenggaraan penyuluhan pertanian diarahkan pada titik tolak pendekatan pada

kelompok tani agar mereka dapat mengadopsi inovasi secarah berkelanjutan dan dinamis,

sehingga pengetahuan dan keterampilan petani dapat terus meningkat sejalan dengan kemajuan

teknologi baik yang bersifat teknis, social dan ekonomi.

Penyuluhan pertanian sebagai salah satu sub system pembangunan pertanian secara historis

dan faktual sangat mewarnai kesuksesan pembangunan pertanian yang selama ini telah terbukti

bahwa disaat Indonesia mengalami krisis dan pertumbuhan ekonomi negatif hanya sektor

pertanianlah yang mampu tumbuh positif. Keberhasilan ini tentunya tidak lepas dari peran

penyuluh pertanian yang berindak sebagai motivator, fasilitator dan dinamisator. Dari para

pelaku pertanian ( para petani ) untuk terus dapatmeningkatkan produksi usaha taninya melalui

penerapan paket teknologi spesifik lokasi yang telah disampaikan oleh para penyuluh pertania.

Dan ini sudah menjadi tugas sekaligus tantangan yang dihadapi oleh petani kedalam satu system

kerja dan tata hubungan yang konprehensip, dinamis dan berharap tanpa meninggalkan prinsip,

filosopi serta etika penyuluh pertanian sebagai upaya untuk memandirikan petani.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka kami penyluluh pertanian wilayah kerja Desa

Kinapasan menyusun Monografi desapenyuluhan pertanian melalui proses pemberdayaan petani

yang terwadahi dalam kelompok tani. Monografi desapenyuluh pertanian sebagai salah satu

dimensi model perencanaan partisipatif disusun secara sistematis dan bekesinambungan setiap

tahun guna dioprasionalkan serta dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tugas penyuluh

pertanian.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan penyusunan Monografi desa penyuluhan pertanian wilayah Kerja Desa

Kinapasan ini adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pengembangan sikap petani dalam proses

berusahatani agar dapat meningkatkan produksi usahatani secara berkesinambungan.

b. Memotivasi para petani agar selalu dapat menerapkan paket-paket teknologi anjuran

yang spesifik lokalita, agar dapat memperoleh produksi pertanian yang lebih optimal.
c. Menumbuh kembangkan kekuatan kelembagaan tani yang ada di wilayah binaan guna

membangun kegiatan ekonomi kerakyatan melalui proses produksi.

Demikian Monografi desa ini disusun sebagai pedoman untuk pelaksanaan dilapangan,

semoga ALLAH SWT memberikan rahmat dan petunjuk sehinggah kegiatan penyuluhan

pertanian lebih terarah untuk mencapai sasaran.


BAB II

KEADAAN UMUM

2.1 LETAK GEOGRAFIS

Wilayah kerja binaan penyuluh pertanian Desa Kinapasan BPP Kayulompa

Kecamatan Basidondo Kabupaten Tolitoli dengan batas-batas sebagaiberikut :

 Sebelah Utara : Desa Ogomatanan Kec. Lampasio

 Sebelah Selatan : Desa Ogosipat dan Desa Silondou

 Sebelah Barat : Desa Silondou

 Sebelah Timur : Desa Janja Kec. Lampasio dan Kab. Parigi Moutong

2.2 ORBITAS

Wilayah kerja Desa Kinapasan memiliki jarak sebagai berikut

Orbitasi (Jarak dari Pusat Pemerintahan) :

 Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan : 35 Km

 Jarak dari Desa ke Kantor Desa : 0 Km

 Jarak dari kota/Ibukota Kabupaten : 47 Km

 Jarak dari Ibukota Provinsi : 378 Km

2.3 DEMOGRAFI

1. Jumlah penduduk Desa Kinapasan menurut jenis kelamin

 Laki-laki : 277 jiwa

 Perempuan : 225 jiwa

 Jumlah jiwa : 502 jiwa

2. Jumlah penduduk menurut agama

 Islam : 495 Jiwa

 Kristen :7 Jiwa

 Hindu :- Jiwa

 Budha :- Jiwa

3. Jumlah penduduk menurut kewarganegaraan

 WNI Laki-laki : 277 Jiwa

 WNI Perempuan : 225 Jiwa


 WNA Laki-laki :-

 WNA Perempuan :-

4. Jumlah penduduk berdasarkan usia

 0 – 17 Tahun : 167 Orang

 18 – 56 Tahun : 297 Orang

 56 Tahun keatas : 38 Orang

5. Jumlah penduduk berdasarkan pendidikan

a. Lulusan pendidikan umum : 263 Orang

- Taman Kanak-kanak : 50 Orang

- Sekolah Dasar/sederajat : 113 Orang

- SMP / Sederajat : 84 Orang

- SMA / Sederajat : 79 Orang

- Akademi/D1-D3 : 3 Orang

- Sarjana S1 : 18 Orang

- Sarjana S2 :-

- Lulusan pendidikan khusus :-

- Pondok Pesantren :-

- Pendidikan Keagamaan :-

- Sekolah Luar Biasa :-

- Kursus Keterampilan :-

b. Tidak lulus dan tidak sekolah : 80 Orang

- Tidak lulus : 44 Orang

- Tidak bersekolah : 36 Orang

6. Pekerjaan/Mata Pencaharian

a. Karyawan : 13 Orang

- Pegawai Negeri Sipil : 8 Orang

- TNI/Polri : 1 Orang

- Swasta : 11 Orang

b. Wiraswasta/pedagang : 11 Orang

c. Petani : 134 Orang


d. Buruh Tani : 4 Orang

e. Nelayan : -

f. Peternak : 9 Orang

g. J a s a : 3 Orang

h. Pengrajin : 1 Orang

i. Pekerja seni : -

j. Pensiunan : 2 Orang

k. Lainnya : 47 Orang

l. Tidak bekerja/penganggur : 15 Orang


BAB III

KELEMBAGAAN DESA

3.1 JUMLAH PERANGKAT DESA

 Kepala Desa : 1 orang

 Sekretaris Desa : 1 orang

 Kepala Urusan : 3 orang

 Operator desa : 1 orang

 Kepala Dusun : 3 orang

3.2 PRASARANA PEMERINTAH

 Kantor Desa : 1 unit

 Balai Desa : 1 unit

 Mesjid : 2 unit

 Puskesmas Pembantu : 1 unit

 Posyandu dan poslindes : 1 unit

 Sekolah Dasar : 1 buah


BAB IV

KELEMBAGAAN PETANI

4.1 JUMLAH KELOMPOK TANI DAN KELASNYA

 Pra pemula : 2 kelompok

 Pemula : 3 kelompok

 Lanjut : 0 kelompok

4.2 FASILITAS USAHA TANI

 Hand Traktor : 2 unit

 Cangkul : 110 unit

 Sabit : 95 unit

 Parang : 148 unit

 Mesin potong rumput : 10 unit

 Mesin potong kayu : 2 unit

4.3 PRASARANA PENUNJANG USAHA TANI

 Pasar : 1 unit

 Pamsimas : 1 unit
BAB V

TANAH

5.1 PENGERTIAN TANAH

Tanah adalah benda alam yang terletak pada lapisan kulit bumi yang paling atas yang

terdiri dari tanah, air, dan udara yang merupakan tempat dari manusia, hewan dan tumbuh-

tumbuhan.

5.2 LUAS WILAYAH MENURUT PENGGUNANNYA

 Perkebunan : 565 ha

 Ladang : 10 ha

 Persawahan : 13 ha

 Pekarangan : 15 ha

 Sekolah : 2,5 ha

 Tempat Ibadah : 2,5 ha

 Kuburan :2 ha

5.3 PENGGUNAAN TANAH UNTUK PERTANIAN

Tabel 5.3.1 Penggunaan tanah yang digunakan untuk budidaya tanaman pangan

Jenis Luas Lahan Produksi(Ton Produktivitas


No. keterangan
Komoditi (Ha) ) (Ton/Ha)
1 Padi sawah 23 110 3 GKP
2 Jagung 15 18 3 Jagung Pipil
Kacang Polong
3 1 1 1.1
Tanah Kering
4 Ubi Kayu 1 7.3 7.3 Umbi Basah
5 Ubi Jalar - - - -

Tabel 5.3.1 Penggunaan tanah yang digunakan untuk budidaya tanaman perkebunan

Jenis Luas Lahan Produksi(Ton Produktivitas


No. keterangan
Komoditi (Ha) ) (Ton/Ha)
1 Kakao 208 33 0.3 Biji kering
Bunga
2 Cengkeh 96 0 0
kering
3 Kelapa 41 1750 500 Kopra
4 Kopi 54 45 5 Biji kering
5 Lada 32 10 0 Biji kering
Tabel 5.3.1 Penggunaan tanah yang digunakan untuk budidaya tanaman

Jenis Luas Lahan Produksi(Ton Produktivitas


No. Keterangan
Komoditi (Ha) ) (Ton/Ha)
1 Pisang 3 2.4 0.8 Tundun
2 Jeruk 1 0 0 Buah segar
3 Rambutan 2 2.4 1.2 Buah segar
4 Mangga 1 0.6 0.6 Buah segar
5 Nangka 1 1.2 1.2 Buah segar
Kacang
Sayur segar
6 panjang 3 1.2 0.6
7 Tomat 1 0.6 0.6 Buah segar
BAB VI

TUJUAN ARAH DAN SASARAN

6.1 Tujuan Pembangunan Pertanian

Tujuan pembangunan pertanian adalah untuk mewujudkan pertanian yang tangguh

berdaya industri dan berwawasan agribisnis yang berbasis pedesaan yang sejalan dengan visi

Kabupaten Tolitoli pertumbuhan Ekonomi di pedesaaan melalui :

1. Pemantapan swasembada pangan / beras secara berkelanjutan

2. Berwawasan agribisnis

3. Deversifikasi pangan dan gizi

4. Meningkatkan kesejahteraan petani

6.2 Arah Pembangunan Pertanian

Arah pembangunan pertanian :

1. Meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani / nelayan.

2. Menyediakan bahan pangan yang cukup bagi masyarakat dan bahan baku industri.

3. Menciptakan kesempatan berusaha melalui pertumbuhan ekonomi sektoral yang

berbasis agribisnis sekaligus menciptakan lapangan kerja.

4. Menghasilkan produksi pertanian yang berskala tinggi dan berdaya saing tinggi.

5. Meningkatkan peran serta dan produktifitas masyarakat tani sehingga tumbuh dan

berkembang sikap kemandiriannya.

6.3 Sasaran Pembangunan Pertanian

Sasaran pembangunan pertanian adalah :

1. Peningkatan pembangunan sektor pertanian.

2. Peningkatan swasembada dan perbaikan gizi masyarakat.

3. Peningkatan intensitas pertanaman


BAB VII

CARA MENCAPAI TUJUAN

Untuk mencapai tujuan pembangunan pertanian secara bertahap dan pasti, dimana setiap

tahap penyusunan dan pelaksanaan dilakukan dengan cara partisipatif dengan melibatkan semua

pelaku secara proposional dalam interaksi membangun dinamika internal terhadap kesadaran

pengertian dan kepedulian serta tanggung jawab. Hal ini deprlukan antisipasi da pemecahan

masalah baik melalui identifikasi kesenjangan antara tujuan yang diharapkan dengan promasi

kinerja dan pro aktif serta pengenalan terhadap potensi, kendala dan peluang wilayah

berdasarkan gatra sosial, ekonomi, biofisik sehingga akan menghasilkan dukungan, sistem kerja

pada hubungan dan metode pendekatan yang sesuai dengan fisik wilayah.

Pencapaian tujuan seperti diatas dapat terwujud diantaranya melalui :

1. Lembaga penyuluh pertanian

Menyempurnakan sistem dan prosedur latihan dua mingguan dengan

memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada secara optimal sehingga :

a. Penyuluh sebagai peserta mampu menghadapi ilmu pengetahuan dan teknologi yang

selanjutnya mampu mengimplementasikan ketingkat lapangan

b. Penyuluh mampu mengoptimalisasikan penggunaan lahan pertanian sesuai

pedoklimat, tata ruang komoditas yang berorientasi pada agribisnis.

2. Penyuluh pertanian

Penyuluh pertanian yang kesehariannya berkomunikasi dan beraktifitas sesuai

jadwal yang disepakati bersama kelompok mampu memotifasi unsur pelaksanaan secara

optimal sehingga :

a. Mewujudkan tercapainya teknologi anjuran dalam proses produksi untuk

meningkatkan pendapatan dan pendekatan kelompok.

b. Meningkatkan peran dan fungsi penyuluh pertanian spesifik lokasi

c. Penerapan metode penyuluh pertanian dengan metode masalah lapangan yang secara

spesifik sehingga mampu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

3. Kelembagaan petani
Kelembagaan petani yang merupakan wadah sebagai kelas belajar, unit produksi

usaha tani dan wahana kerja sama dan anggota berorientasiguna meningkatkan

pengetahuan, keterampilan dan sikap sikap dalam berusaha tani yang lebih baik dan

menguntungkan sehingga keberadaan lembaga ini dapat dirasakan keberadaannya.

4. Rencana kegiatan

Rencana kegiatan untuk mencapai tujuan yang merupakan hasil rumusan masalah,

potensi wilayah dan programpembangunan pertanian disajikan pada tabel berikut :


BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN

8.1 Kesimpulan

Sepanjang pembuatan rencana kerja penyuluh pertanian ini kami mengambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Pendidikan dan latihan serta kursus-kursus baik untuk penyuluh maupun untuk petani,

sangat diharapkan dalam rangka upaya peningkatan sumber daya manusia dan juga

peningkatan hasil produksi demi kesejahteraan petani- nelayan dan keluarganya.

2. Teknologi-teknologi yang baru untuk dapat menunjang peningkatan hasil produksi harus

terus diterapkan tanpa rasa putus asa dan lelah karna pengabdian diri kepada negara juga

berarti kita telah berbuat amal, karna keberhasilan pertanian di Kabupaten Tolitoli adalah

tanggung jawab kita bersama.

3. Untuk menjamin kualitas sumber daya manusia dalam hal peningkatan hasil produksi

untuk ditentukan oleh persediaan sarana dan prasarana yang memadai serta jaminan

hidup pelaksana di lapangan.

4. Sarana dan prasarana penunjangkegiatan penyuluhan sangat penting diantaranya alat

pengukur unsur hara tanah dan PH tanah, laptop untuk sarana penyuluhan, dan kamera

untuk pembuktian pekerjaan di lapangan.

8.2. Saran

Melalui kesempatan ini Penulis ingin mengemukakan saran atau pokok pikiran sebagai

berikut :

1. Hendaknya kegiatan penyuluhan dilapangan sebagai kebutuhan masyarakat tani yang

aada di desa dan bukan sebagai beban hidup

2. Pelaksana kegiatan di desa bukan semata-mata untuk mengejar target, melainkan lebih

mengutamakan kesejahteraan petani dan keluarganya yang ada di pedesaan karena tujuan

program pemerintah untuk menentas kemiskina atau untuk kesejahteraan petani dan

keluarganya.
3. Kami mengajak semua penyuluh yang ada di Kabupaten Tolitoli untuk bersama-sama

mengupayakan peningkatan hasil produksi pertanian serta memenuhi target pemerinta

swasembada pangan di tahun 2022 di indonesia lebih khusus di kabupaten Tolitoli.

Anda mungkin juga menyukai