2
B. KONDISI OBJEKTIF LOKASI
4
d. Kepemerintahan
Susunan Organisasi Pemerintahan Desa Cigintung
1. Kepala Desa : Ridha Sundhara
2. Sekretaris Desa : Ahmad Samsul Arifin
3. Kepala Seksi danKepala Urusan :
a. Kasi Pemerintahan : Ade Solihin
b. Kasi Kesra : Dedi Budiara.
c. Kasi Pelayanan : Denisa Alfa Yudistira
d. Kaur Keuangan : Redi Kurdiana
e. Kaur Umum dan Tata Usaha : Kiki Zakaria
f. Kaur Perencanaan : Suparman
4. Kepala Dusun :
Kepala Dusun I : Asep Ahmad Yusuf
Kepala Dusun II : Uuy
Kepala Dusun III : Euis Yeti Sumiatri
5. BPD : 1. Dudung Abdurohman
2. Yayat Koswara SE.
3. Aep Sonjaya
4. Eep
5. Miftahul Fadil
C. RENCANA PROGRAM
“SAMPEU: Studi Analisis Manajemen Produk Ekonomi kreatif Usaha Singkong Di Desa
Cigintung”
Dalam penelitian ini, sistem pemasaran yang dilakukan oleh pemilik usaha di desa
Cigintung dalam meningkatkan penjualan dengan memperkenalkan produk kepasar-pasar dan
menyalurkan kepada agen untuk melakukan penjualan atas barang produksi tersebut, dalam
usaha singkong ini, dalam melakukan penjualan belum menggunakan sistem online.
Sedangkan sistem pemasaran yang dilakukan oleh pemilik usaha singkong di Desa Cigintung,
penjualan dilakukan dengan cara mengirim hasil produksi ke pasar-pasar.
6
Keunggulan singkong terutama pada karbohidrat dan lemak yang merupakan sumber
utama bahan bakar pembangkit energi tubuh. Sebagai sumber pangan karbohidrat, singkong
dapat diolah melalui pengembangan industri dengan proses dehidrasi, dengan produk berupa
gaplek, chips, pelet, tapioka dan onggok. Industri dengan proses hidrolisis dengan produk
berupa gula invert, high fructose syrup, dektrosa, maltrosa, sirup glukosa dan sukrosa. Industri
dengan proses fermentasi, dengan produk berupa asam cuka, butanol, aseton, asam laktat,
asam sitrat, monosodium glutamat dan gliserol.
Dari segi produk produk olahan, mulai dari raw material singkong segar dapat dibuat
menjadi produk olahan langsung dan produk awetan. Produk olahan langsung terdiri dari
produk olahan kering misalnya keripik singkong dan kerupuk singkong dan produk olahan
semi basah contohnya tape, getuk dan makanan tradisional lainnya. Untuk produk awetan
olahan singkong dapat dijadikan produk tapioka dan turunanya, gaplek dengan produk
turunannya antara lain tiwul, nasi rasi beras singkong, serta tepung singkong sebagai bahan
baku untuk tiwul instan dan juga berbagai aneka kue, misalnya Brontel (Brownies Tela),
Sirobak (Singkong Roti Bakar) dan lain sebagainya. Apabila singkong dijadikan alternatif
setelah beras, berarti mendukung kebijakan kesediaan pangan dari beras ke tepung singkong.
Mengembangkan tepung singkong untuk industri pangan olahan, akan membuka dampak
ganda, disamping semakin meningkatkan kesejahteraan petani singkong, juga menciptakan
lapangan kerja baru.
Beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa singkong setelah diproses menjadi
tepung kasava merupakan salah satu tepung yang paling cocok sebagai pengganti terigu.
Ketiadaan gluten pada tepung kasava perlu dilihat sebagai keunggulan, sehingga secara
kesehatan dapat digunakan untuk diet bagi penderita autis. Produk seperti mie dan roti menjadi
bagian dari kehidupan kita seharihari, yang menandakan bahwa penggunaan terigu untuk dua
produk tersebut sangatlah tinggi. Penelitian juga mengungkapkan bahwa kemampuan
substitusi tepung kasava pada mie dan kue kering/biskuit dapat mencapai 50%, untuk roti 25%
sedangkan untuk cake dapat mengganti 100% terigu.
Dengan demikian, peluang tepung kasava sebagai sumber pangan sangat besar.
Penerapan teknologi pengolahan baik sederhana maupun modern dapat meningkatkan citra
sumber pangan lokal. Selama ini bahan pangan tersebut sering disebut bahan alternatif
pengganti beras (sebagai sumber karbohidrat/kalori), sehingga mengandung pengertian kelas
dua. Padahal dengan sentuhan teknologi yang memadai bahan-bahan tersebut dapat digunakan
sebagai pendamping nasi (sebagai makanan pokok), makanan kudapan baik tradisional
maupun dengan teknologi modern. Tepung merupakan salah satu bentuk alternatif produk
setengah jadi yang yang dianjurkan, karena lebih tahan disimpan, mudah dicampur (dibuat
7
komposit),diperkaya zat gizi (difortifikasi), dibentuk, dan lebih cepat dimasak sesuai tuntutan
kehidupan modern yang serba praktis. Pemanfaatan siggkong dalam industri makanan antara
lain adalah:
1. Opak
Opak adalah dibuat dari singkong rebus yang ditumbuk, diberi garam dan daun
kucai, dibentuk tipis-tipis, dijemur lalu digoreng. Namun tidak semua opak diberi daun
kucai. Opak adalah kerupuk khas Wonosobo. Pusat produksinya ada di desa Jolontoro
kecamatan Sapuran. Di pasaran dijual matang maupun mentah. Jika anda menggoreng
sendiri, jangan sampai gosong. Sebab dengan minyak yang cukup panas, opak mentah
kering akan matang hanya dalam waktu kira-kira 7 detik. Sekali goreng, kira kira satu
genggam.
2. Oyek
Oyek adalah makanan pengganti nasi putih yang terbuat dari singkong. Pada zaman
dahulu sebagian besar penduduk Indonesia khususnya penduduk Jawa menggunakan Oyek
sebagai makanan pokok saat harga beras sedang mahal atau sawah mengalami kekeringan.
Namun beberapa tahun terakhir ini oyek menjadi kuliner yang unik yang banyak diburu
karena rasanya yang khas sehingga membuat banyak orang yang penasaran. Oyek dapat
dihidangkan dengan menggunakan parutan kelapa dan gula merah atau bisa juga disajikan
dengan sayur dan lauk pauk. Hal ini dapat dilihat sebagai peluang pasar yang baik
sehingga oyek instan kini mulai diproduksi dengan berbagai aneka rasa untuk memenuhi
permintaan pasar.
3. Mocaf (Modified Cassava Flour)
Mocaf merupakan hasil modifikasi dari tepung singkong yang proses pembuatannya
dilakukan dengan metode fermentasi. Prinsip fermentasi yang dilakukan adalah
menggunakan prinsip modifikasi sel singkong oleh bakteri asam laktat. Mocaf memiliki
tampilan warna yang lebih putih jika dibandingkan dengan tepung singkong biasa karena
kandungan protein dalam mocaf lebih sedikit jika dibandingkan dengan protein tepung
singkong biasa.
Proses pembuatan Mocaf terdiri dari persiapan bahan yaitu menggunakan singkong
muda, pengupasan singkong, pengirisan singkong menjadi bentuk tipis, perendaman,
penjemuran, penepungan, pengayakan, dan proses akhir adalah penyimpanan yang tepung
ini mampu bertahan lebih dari 12 bulan.
8
2. Lembaga Kampus STAI Persatuan Islam Garut.
3. Bantuan dari berbagai pihak yang bersifat tidak mengikat (Para Donatur).
E. LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran I
9
a. Bidang Garapan Keagamaan
10
b. Bidang Garapan Pendidikan
1.
2.
3.
4.
Membersihkan
selokan atau saluran
air, menyapu area
area yang akan
dijadikan sasaran
Kerja bakti
untuk event 17
sekaligus
Agst, pembuatan Warga Desa Sebelum HUT
2. persiapan
gapura, pemasangan Cigintung RI 78
menyambut HUT
umbul umbul serta
RI yang ke 78
pengumpulan
sampah plastik
seperti botol botol
bekas yang akan di
jadikan kerajinan
3. HUT RI ke 78 (17 Bekerja sama Seluruh warga 17 Agustus
Agustusan) dengan pihak terkait 2023
desa/RT/RW serta
para pemuda Desa
Cigintung dalam
pelaksaan program
tersebut yang
meliputi berbagai
11
macam
perlomabaan yang
terdiri dari 3
kategori, yakni
Anak-anak, pemuda
dan ibu ibu. Seperti,
lomba cerdas
cermat, estafet air,
panjat pinang dll
Komunikasi
mengenai progres
dari tiap program
kerja yang berkaitan
Silaturahmi antar erat dengan
mahasiswa dan masyarakat dan Mahasiswa MPM
4. perangkat perangkat desa dan perangkat 1 minggu sekali
desa/penduduk cigintung sekaligus desa
setempat evaluasi mengenai
program yang telah
dijalankan
Sasaran
Edukasi mengenai 1 kali dalam 1
pentingnya Pemuda Desa bulan
Sosialisasi pendidikan (formal Cigintung/anggota (menyesuaikan
5.
Pendidikan maupun nonformal) IRMA dan anak- dengan
bagi berbagai anak ketersediaan
kalangan pihak terkait)
Silaturahmi dan
calon atau anggota
IRMA, materi dan
pengarahan
mengenai remaja Fleksibel
Pembentukan
mesjid serta Pemuda/i ds (menyesuaikan
6. IRMA/pengemban
membantu cigintung dengan pihak
gan IRMA
pengembangan terkait)
kegiatan yang
dilakukan oleh
remaja mesjid ds
cigintung
7. Ekonomi Kreatif Pembuatan Warga ds selama masa
sekaligus cigintung dan MPM
pengemasan mahasiswa MPM
makanan khas Desa
Cigintung yang
akan dijadikan
sebuah produk,
12
seperti opak, oyek
dan jenis makanan
lainnya yang
berbahan dasar
singkong. Tujuan
dari pengemasan
dan pemberian
nama dari produk
tersebut ialah agar
produk ds cigintung
dapat mudah
dikenal banyak
orang sehingga
menghasilkan nilai
ekonomi
Melakukan
pembersihan secara
Warga setempat
bersamaan dengan
(remaja mesjid Setiap hari jum
8. Jumsih penduduk setempat
dan pemuda/i ds at
diberbagai tempat
cigintung)
seperti mesjid dan
sekitarnya
1. Lomba Makan
Kerupuk
2. Lomba Tarik
Tambang
Lomba Kategori 3. Lomba Balap Untuk memeriahkan acara Semua kalangan 16-18 Agutsus
1. warga Desa
umum Karung HUT RI 2023
Cigintung
4. Lomba Lari
Kelereng
5. Lomba Panjat
Pinang
2. Lomba Kategori 1. Lomba Cerdas Untuk memeriahkan acara Semua kalangan Kondisional
Tema Literasi Cermat Literasi HUT RI warga Desa
Cigintung
2. Lomba
13
Membaca
Cepat
3. Lomba Puisi
dan Cerita
Pendek
4. Lomba
dan permainan Dongeng
5. Lomba Teka-
teki Silang
(Crossword):
6. Lomba Estafet
Permainan
Tradisional:
14
e. Dokumentasi & Publikasi
Mendesain dan membuat phamflet Sebagai lambing yang menjadi ciri khas
3
kegiatan dari kegiatan MPM
15
Lampiran II
RENCANA ANGGARAN
ESTIMASI BIAYA
MPM (MASA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT)
KELOMPOK VIII DESA CIGINTUNG
Harga
No Uraian Volume
Satuan Jumlah
2. Program Kerja
BIDANG KEAGAMAAN
16
Jumlah Rp 30.000
Dauroh Tahfidz
Jumlah Rp 1.250.000
Wakaf Al-Quran
Jumlah Rp 4.800.000
Pejuang Subuh
Jumlah Rp 500.000
BIDANG PENDIDIKAN
1 Rp -
2 Rp -
3 Rp -
Jumlah Rp -
1 Rp -
2 Rp -
3 Rp -
Jumlah Rp -
1 Rp -
2 Rp -
3 Rp -
17
Jumlah Rp -
BIDANG KEPEMERINTAHAN
peringatan HUT RI
Jumlah Rp 3.382.000
18
Lampiran III
19
RAPAT KELOMPOK BERSAMA DPL
20
RAPAT KELOMPOK
21
LOGO KELOMPOK 8
22
DAFTAR DONATUR
23